����� �Syntax
Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849
�����
e-ISSN : 2548-1398
�����
Vol. 3, No.12 Desember 2018
PENGARUH PELAKSANAAN KELAS IBU HAMIL
TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA KEHAMILAN DAN SIKAP DALAM
PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA UPTD YANKES PACET KABUPATEN
BANDUNG
Cici Liska dan
Ratih Ruhayati
Sekolah Tinggi Kesehatan Indonesia (STKINDO)
Wirautama
Email: [email protected]
dan [email protected]
Abstrak
Berdasarkan data UPTD Yankes
Pacet Kabupaten Bandung tahun 2016, persentase ibu hamil yang mengikuti kelas
ibu hamil masih rendah yaitu� 47,5% dari
target yang diharapkan 80%, padahal kelas ibu hamil merupakan salah satu upaya
meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan, sehingga
setiap ibu hamil dapat melaksanakan deteksi dini terhadap segala kemungkinan
komplikasi yang terjadi pada masa kehamilan, diharapkan setelah pengetahuannya
baik, akan meningkatkan sikap positif, terutama sikap tentang pemilihan
penolong persalinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
pelaksanaan kelas ibu hamil terhadap pengetahuan ibu hamil tentang tanda-tanda
bahaya kehamilan dan sikap dalam pemilihan penolong persalinan. Jenis
penelitian yang digunakan adalah pre experimental design dengan jenis one-group
pretest-posttest design dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh ibu hamil di Wilayah Kerja UPTD Yankes Pacet
Kabupaten Bandung, yaitu sebanyak 132 orang yang berada di 7 desa, dengan
jumlah sampelnya sebanyak 99 orang, diambil dengan teknik proportional to size.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pengetahuan ibu hamil tentang
tanda-tanda bahaya kehamilan pada saat pretest sebesar 77,31 dan saat postest
sebesar 80,73 yang artinya ada peningkatan sebesar 3,42. Terdapat pengaruh
pelaksanaan kelas ibu hamil terhadap pengetahuan ibu hamil tentang tanda-tanda
bahaya kehamilan dengan nilai signifikan sebesar 0,012 (< 0,05). Sedangkan
rata-rata sikap ibu hamil tentang pemilihan penolong persalinan saat pretest
sebesar 84,65 dan saat postest 88,89 yang artinya ada peningkatan sebesar 4,24,
serta terdapat pengaruh pelaksanaan kelas ibu hamil terhadap sikap pemilihan
penolong persalinan dengan nilai signifikan sebesar 0,003 (< 0,05).
Pelaksanaan kelas ibu hamil sangat bermanfaat dan mampu meningkatkan
pengetahuan dan sikap ibu hamil. Pengetahuan akan meningkat dengan adanya
pelaksanaan kelas ibu hamil minimal 3 kali. Dengan pertemuan tersebut terjadi
pemberian informasi penting untuk ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya
kehamilan, yang pada akhirnya memberikan kemampuan pada ibu agar dapat
melakukan deteksi dini terhadap setiap komplikasi yang terjadi pada masa
kehamilan. Selain itu juga dapat meningkatkan sikap positif ibu terhadap
pemilihan penolong persalinan oleh tenaga kesehatan.
Kata
kunci:
Kelas Ibu Hamil, Pengetahuan, Sikap,
Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan
Pendahuluan
Dalam rangka
mewujudkan sasaran dan tujuan pembangunan derajat kesehatan yang
setinggi-tigginya adil dan merata di seluruh wilayah Indonesia menuju Indonesia
sehat pada tahun 2025 adalah dengan meningkatnya kemauan, kesdaran dan
kemampuan� untuk hidup sehat bagi setiap
orang di tandai dengan terciptanya� prilaku
dan gaya hidup sehat dilingkunganya (Kementerian Kesehatan
RI, 2015).
Sasaran pembangunan kesehatan yang akan
dicapai pada tahun 2025 adalah meningkatnya derajat kesehatan masyarakat, yang
ditunjukkan oleh indikator meningkatnya Umur Harapan Hidup (UHH) dari 69 tahun
pada tahun 2005 menjadi 73,7 tahun pada tahun 2025, menurunnya Angka Kematian
Bayi (AKB) dari 32,3 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2005 menjadi 15,5 per
1.000 kelahiran hidup pada tahun 2025,menurunnya Angka Kematian Ibu (AKI) dari
262 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2005 menjadi 74 per 100.000
kelahiran hidup pada tahun 2025 dan menurunnya prevalensi gizi kurang pada
balita dari 26% pada tahun 2005 menjadi 9,5% pada tahun 2025 (Kementerian
Kesehatan RI, 2015).
Berdasarkan
Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) tahun 2015, AKI di Indonesia sebesar
305/100.000 kelahiran hidup. Sedangkan AKB dari hasil SUPAS tahun 2015 sebesar
22,23/1000 kelahiran hidup. Lebih dari tiga perempat dari semua kematian bayi
terjadi pada periode neonatus. (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,
2016).
AKI
di Provinsi Jawa Barat pada tahun 2015 sebesar 823 kasus, paling banyak disebabkan
karena perdarahan saat melahirkan dan hipertensi saat hamil. Sedangkan AKB di
Provinsi Jawa Barat pada tahun 2015 sebesar 3.369 kasus. (Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Barat, 2016).
Tingginya
kematian ibu salah satunya terjadi pada masa kehamilan. Masa kehamilan
merupakan masa yang sangat penting, karena pada masa ini merupakan masa
pertumbuhan dan perkembangan janin selama sembilan bulan (Suririnah, 2010).
Namun, tidak semua kehamilan akan menunjukkan tanda-tanda yang normal, melainkan ibu-ibu hamil juga akan mendapati maslah
masalah serius mengenai kehamilannya. Tanda � tanda tersebut seperti merasakan rasa nyeri
yang amat berlebihan, sakit kepala yang tidak biasa dan juga terjadinya
pendarahan (Jannah, 2012).
Dalam upaya pencegahan
resiko bahaya dalam janinnya ibu � ibu�
hamil juga harus di bekali dengan peningkatan pengetahuannya tentang
bagaimana tanda � tanda bahaya kehamilannya.
Agar ibu hamil dapat melakukan deteksi dini terhadap setiap komplikasi yang
terjadi pada dirinya. Setelah
orang melakukan penginderaannya terhadap objek � objek tertentu melalui panca
inderanya maka sesungguhnya itu adalah pengetahuan yang diperolehnya. Menurut
Notoatmodjo (2012) hampir sebagian besar
penginderaan yang dihasilkan
oleh manusia ialah melalui indera penglihtannya (mata) dan indera pendengarannya
(telinga). Oleh karena itu melalui kelas ibu hamil ini seseorang ibu � ibu
hamil� ini akan dapat meningkatkan
pengetahuanya tentang bagaimana bahaya kehamilanya. Kelas
ibu hamil juga merupakan salah� satu
sarana �belajar bersama mengenai� pengetahuan � pengetahuan tentang prilaku
hidup sehat ibu hamil, dalam bentuk kelompok tatap muka yang tujuannya tidak
lain adalah meningkatkan ketrampilan dan pengetahuanya mengenai kehamilanya
mulai dari bagaimana perawatan semasa kehamilannya, persalinan, perawatan setelah
persalinan (nifas), perawatan bayi yang baru lahir, mitos, penyakit � penyakit
menular sampai pada pengurusan akte kelahiran (Kementerian
Kesehatan RI, 2011).
Pentingnya metode penerapan
peningkatan pengetahuan ibu � ibu hamil selain daripada� kegiatan penyuluhan, saat ini pemerintah telah mengeluarkan kebijakan
yaitu kegiatan untuk kelompok belajar ibu
hamil yang disebut Kelas Ibu Hamil. Menurut Nuthayati (2012) Kelas ibu hamil adalah sekumpulan ibu-ibu hamil yang tergabung dalam kelompok belajar bersama
yang� jumlahnya kurang lebih 10-15
orang.
Didalam kelompok kelas ini,
ibu � ibu hamil melakuka diskusi, tukar pendapat, berbagi pengalaman mengenai
kesehatan kehamilannya secara komprehensif dan sistematis Dan dilaksanakan
secara terjadwal, terkoordinir dan continue
(berkesinambungan).�
Salah
satu manfaat lain yang didapatkan dari pelaksanaan kelas ibu hamil dengan
bertambahnya pengetahuan ibu maka akan membentuk sikap positif terhadap
pemilihan penolong persalinan. Sikap merupakan respons atau reaksi yang masih
terpendam dalam diri seseorang akan
stimulasi
atau objek. Notoatmodjo
(2012) menyampaikan bahwa secara
nyata sikap
menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu
bersifat emosional terhadap stimulus sosial dalam kehidupan sehari � hari.
Berdasarkan
data UPTD Yankes Pacet Kabupaten Bandung tahun 2016, persentase ibu hamil yang
mengikuti kelas ibu hamil masih rendah yaitu baru 47,5% dari target yang
diharapkan 80,0%.
Berdasarkan
uraian latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tentang �Pengaruh Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil Terhadap Pengetahuan
Tentang Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan dan Sikap dalam Pemilihan Penolong
Persalinan di Wilayah Kerja UPTD Yankes Pacet Kabupaten Bandung.�
Metode
Penelitian
Jenis penelitian
ini adalah penelitian pre experimental design dengan jenis one-group
pretest-posttest design dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh ibu hamil di Wilayah Kerja UPTD Yankes Pacet
Kabupaten Bandung, sebanyak 132 orang ibu hamil yang berada di 7 Desa, yaitu
terdiri dari Desa Cikawao, Cikitu, Cinanggela, Girimulya, Pangauban, Sukarame,
Mekarsi, dengan sampelnya sebanyak 99 orang yang diambil dengan menggunakan
teknik proportional to size. Penelitian ini dilaksanakan di 7 Desa Wilayah
Kerja UPTD Yankes Pacet Kabupaten Bandung, dengan cara melaksanakan kelas ibu
hamil sebanyak 4 kali pertemuan, satu bulan satu kali pertemuan, pada pertemuan
pertama diberikan pretest, dan pada akhir pertemuan ke empat diberikan
posttest. Analisis data meliputi distribusi frekuensi, uji normalitas dan uji
hipotesis dengan uji t-berpasangan.
Hasil
dan Pembahasan�
A. Hasil Penelitian
1.� Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil tentang
Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan
Tabel
1.
Distribusi Pengetahuan Ibu Hamil tentang
Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan
Variabel |
Mean |
Median |
Min-Max |
Standar
Dev |
95%CI |
Pengetahuan
pretest |
77.31 |
80.00 |
25-95 |
12.445 |
74.83-79.80 |
Pengetahuan
posttest |
80.73 |
83.00 |
33-98 |
13.995 |
77.94-83.52 |
Berdasarkan
data pada tabel 1 diketahui bahwa pengetahuan pretest ibu hamil tentang
tanda-tanda bahaya kehamilan rata-ratanya sebesar 77,31 dengan median 80,00 dan
standar deviasinya sebesar 12,445. Pengetahuan terendah 25 dan tertinggi 95,
dan diyakini bahwa 95% pengetahuan saat pretest ibu hamil tentang tanda-tanda
bahaya kehamilan berada di antara 74.83-79.80. Sedangkan pengetahuan saat
postest ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya kehamilan rata-ratanya sebesar
80,73 dengan median 83,00 dan standar deviasinya sebesar 13,995. Pengetahuan
terendah 33 dan tertinggi 98, dan diyakini bahwa 95% pengetahuan postest ibu
hamil tentang tanda-tanda bahaya kehamilan berada di antara 77.94-83.52.
2.� Gambaran Sikap Ibu Hamil Dalam Pemilihan
Penolong Persalinan
Tabel
2.
Distribusi
Sikap Ibu Hamil Dalam Pemilihan Penolong Persalinan
Variabel |
Mean |
Median |
Min-Max |
Standar
Dev |
95%CI |
Sikap
pretest |
84.65 |
84.00 |
40-100 |
9.454 |
82.76-86.53 |
Sikap
posttest |
88.89 |
88.00 |
20-100 |
11.089 |
86.68-91.10 |
������
Berdasarkan
data pada tabel 2 diketahui bahwa sikap pretest ibu hamil dalam pemilihan
penolong persalinan rata-ratanya sebesar 84,65 dengan median 84,00 dan standar
deviasinya sebesar 9,454. Sikap terendah 40 dan tertinggi 100, dan diyakini
bahwa 95% sikap pretest ibu hamil dalam pemilihan penolong persalinanberada di
antara 82.76-86.53. Sedangkan sikap postest ibu hamil dalam pemilihan penolong
persalinan rata-ratanya sebesar 88,89 dengan median 88,00 dan standar
deviasinya sebesar 11.089. Sikap terendah 20 dan tertinggi 100, dan diyakini
bahwa 95% sikap postest ibu hamil dalam pemilihan penolong persalinan berada di
antara 86.68-91.10.
3.
Uji Normalitas
Tabel 3.
Uji Normalitas
|
Pengetahuan
pretest |
Sikap
pretest |
Pengetahuan
postest |
Sikap
postest |
|
N |
99 |
99 |
99 |
99 |
|
Normal Parametersa,b |
Mean |
77.31 |
84.65 |
80.73 |
88.89 |
Std. Deviation |
12.445 |
9.454 |
13.995 |
11.089 |
|
Most Extreme Differences |
Absolute |
.151 |
.180 |
.130 |
.158 |
Positive |
.091 |
.154 |
.109 |
.158 |
|
Negative |
-.151 |
-.180 |
-.130 |
-.143 |
|
Kolmogorov-Smirnov Z |
1.501 |
1.793 |
1.295 |
1.574 |
|
Asymp. Sig. (2-tailed) |
.082 |
.063 |
.070 |
.094 |
|
a. Test distribution is Normal. |
|||||
b. Calculated from data. |
Berdasarkan data pada tabel 3
menunjukkan bahwa hasil uji normalitas dengan uji Kolmogorov-sminorv untuk semua
variabel menghasilkan nilai signifikansi yaitu pengetahuan pretest (0,082),
sikap pretest (0,063), pengetahuan posttest (0,070) dan sikap posttest (0,094),
yang artinnya > 0,05 dengan demikian maka data tersebut berdistribusi
normal.
4.
Pengaruh
Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil terhadap Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda-Tanda
Bahaya Kehamilan
Tabel
4.
Pengaruh
Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil terhadap Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tanda-Tanda
Bahaya Kehamilan
|
Mean |
N |
Std.
Deviation |
t |
P
value |
|
Pair 1 |
Pengetahuan pretest |
77.31 |
99 |
12.445 |
2.555 |
0.012 |
Pengetahuan posttest |
80.73 |
99 |
13.995 |
Berdasarkan
data pada tabel 4, rata-rata pengetahuan ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya
kehamilan (pretest) sebesar 77,31 sedangkan pengetahuan postest sebesar 80,73
yang artinya ada peningkatan sebesar 3,42. Hasil penghitungan statistik
diperoleh t hitung sebesar 2,555 dan nilai signifikan sebesar 0,012 yang
artinya nilai signifikan < 0,05 dengan demikian maka hipotesis nol ditolak
yang berarti bahwa terdapat pengaruh pelaksanaan kelas ibu hamil terhadap
pengetahuan ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya kehamilan di Wilayah Kerja
UPTD Yankes Pacet.
5.
Pengaruh Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil
terhadap Sikap Pemilihan Penolong Persalinan
Tabel
5.
Pengaruh
Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil terhadap Sikap Pemilihan Penolong Persalinan
|
Mean |
N |
Std.
Deviation |
t |
P
value |
|
Pair 1 |
Sikap pretest |
84.65 |
99 |
9.454 |
2.994 |
0.003 |
Sikap postest |
88.89 |
99 |
11.089 |
Berdasarkan
data pada tabel 5, rata-rata sikap ibu hamil tentang pemilihan penolong
persalinan (pretest) sebesar 84,65 sedangkan sikap ibu hamil postest sebesar
88,89 yang artinya ada peningkatan sebesar 4,24. Hasil penghitungan statistik
diperoleh t hitung sebesar 2,994 dan nilai signifikan sebesar 0,003 yang
artinya nilai signifikan < 0,05 dengan demikian maka hipotesis nol ditolak
yang berarti bahwa terdapat pengaruh pelaksanaan kelas ibu hamil terhadap sikap
pemilihan penolong persalinan di Wilayah Kerja UPTD Yankes Pacet.
B. Pembahasan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
rata-rata pengetahuan ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya kehamilan (pretest)
sebesar 77,31 dan postest sebesar 80,73 yang artinya ada peningkatan sebesar
3,42. Terdapat pengaruh pelaksanaan kelas ibu hamil terhadap pengetahuan ibu
hamil tentang tanda-tanda bahaya kehamilan dengan nilai signifikan sebesar
0,012 (< 0,05). �
Hasil penelitian ini sejalan dengan
teori Kementerian Kesehatan RI (2011), bahwa kelas ibu hamil merupakan suatu
kegiatan kelompok belajar ibu � ibu hamil yang bertujuan
untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan ibu-ibu tentang proses perjalanan kehamilannya mulai dari perawatan
kehamilan, persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi ketika baru lahir,
mitos, pemahaman penyakit � penyakit yang menular samapai pada proses
pengurusan akta kelahiran bayi.
Hasil penelitian ini mendukung
penelitian sebelumnya yaitu Nisa�uddyni (2014) di BPS TMM Djamini Damun Surabaya
menunjukkan bahwa ibu dengan pengetahuan baik mayoritas ikut serta dalam kelas
ibu hamil yaitu sebesar 15 orang (57,70%), dibandingkan dengan ibu yang
memiliki pengetahuan kurang yang tidak ikut serta sebesar 10 orang (83,33%),
juga diperoleh adanya hubungan keikutsertaan dalam kelas ibu hamil dengan
tingkat pengetahuan ibu.
Juga
mendukung hasil penelitian Tinah (2015) di Puskesmas Teras Boyolali menunjukkan
bahwa �terdapat pengaruh
signifikan antara pelaksanaan
program kelas ibu hamil terhadap pengetahuan ibu � ibu masa kehamilan
dalam mendeteksi
dini bahaya / resiko
yang tinggi. Juga hasil penelitian Bakti (2014) di Pos
Kesehatan Desa Palur menunjukan bahwa terdapat hubungan keikutsertaan dalam
kelas ibu hamil dengan
pengetahuan ibu hamil.
Hasil penelitian ini menunjukkan rata-rata untuk sikap ibu � ibu hamil dalam pemilihan penolong
persalinan (pretest) sebesar 84,65 dan postest 88,89 yang artinya terdapat peningkatan sebesar
4,24, serta terd apat
pengaruh pelaksanaan kelas ibu hamil terhadap sikap pemilihan penolong
persalinan dengan nilai signifikan sebesar 0,003 (< 0,05).
Penelitian ini
juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oeh Rochayah
(2012) yang menunjukkan bahwa pelaksanaan kelas ibu hamil berhubungan dengan
pemilihan jenis persalinan di Wilayah Puskesmas Bruno Kabupaten Purwerejo Jawa
Tengah.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan bahwa terbukti pelaksanaan kelas ibu hamil sangat bermanfaat dan
mampu meningkatkan pengetahuan sikap ibu hamil. Pengetahuan akan meningkat
dengan adanya pelaksanaan kelas ibu hamil minimal 3 kali, dengan pertemuan
tersebut terjadi pemberian informasi penting untuk ibu hamil tentang
tanda-tanda bahaya kehamilan dan ini bisa menjadi upaya pencegahan terjadinya
komplikasi dan bahaya
� bahaya yang mengancam kehamilan. Serta dengan
adanya kelompok belajar
kelas ibu � ibu �hamil ini akan memberikan stimulus terhadap proses peningkatan pengetahuan mengenai pemilihan
penolong persalinan oleh tanaga
medis yang sesuai dan professional seperti yang diharapkan.
Kesimpulan
1.
Rata-rata pengetahuan
ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya kehamilan (pretest) sebesar 77,31 dan
postest sebesar 80,73 yang artinya ada peningkatan sebesar 3,42. Terdapat
pengaruh pelaksanaan kelas ibu hamil terhadap pengetahuan ibu hamil tentang
tanda-tanda bahaya kehamilan dengan nilai signifikan sebesar 0,012 (< 0,05).
2.
Sikap ibu � ibu hamil rata-rata pemilihan penolong
persalinan (pretest) sebesar 84,65 dan postest 88,89 yasng artinya ada
peningkatan sebesar 4,24, serta terdapat pengaruh pelaksanaan kelas ibu hamil
terhadap sikap pemilihan penolong persalinan dengan nilai signifikan sebesar
0,003 (< 0,05)
BIBLIOGRAFI
Arikunto,
S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Azwar,
S. 2011. Sikap
Manusia, Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta. Pustaka Setia.
Bakti,
M. 2014. Hubungan Keikutsertan dalam Kelas
Ibu Hamil dengan Pengetahuan Ibu di Pos Kesehatan Desa Palur.
ejurnal.akbidcm.ac.id/index.php
Cunningham, F. G. 2010.
Obstetri Williams. Jakarta: EGC.
Dewi, V. N. L. 2012. Asuhan Kehamilan Untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.
Dinas
Kesehatan Propinsi Jawa Barat. 2015. Profil Dinas Kesehatan Jawa Barat Tahun
2014. Bandung: Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Barat.
Hadijanto,
B. 2010. Pendarahan pada Kehamilan Muda In: Ilmu Kebidanan Sarwono
Prawirohardjo. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Hani, U. 2010. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis. Jakarta: Salemba Medika.
Hapsari.
2010. Konsep Pengetahuan. ilmupengetahuan.org
Hidayat, A. 2010. Metodologi Penelitian
Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Jannah, N. 2012. Konsep Dokumentasi Kebidanan. Yogjakarta: Ar-Ruzz Medika.
Kementerian Kesehatan RI. 2011. Pedoman Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Kementerian Kesehatan RI. 2015. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2014. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Maulana. 2011. Kesehatan Remaja: Problem
dan solusinya. Jakarta: Selemba Medika.
Manuaba, IBG. 2012.
Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta: EGC.
Meliono, I. 2010.
Pengetahuan. Jakarta: Lembaga Penerbitan FEUI.
Mitayani. 2010. Asuhan Keperawatan
Maternitas. Jakarta: EGC.
Nisa�uddyni, M. P. 2014.
Keikutsertaan Dalam Kelas Ibu Hamil dengan Tingkat Pengetahuan Ibu di BPS TMM
Djamini Damun Sureabaya.jurnal-griyahusada.com
Notoatmodjo, S. 2010.
Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo,
S. 2012. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Jakarta: Rineka Cipta.
Nurhayati. 2012. Kelas Ibu Hamil Serta
Langkah-langkah kelas Ibu Hamil.http://ningindahkelasibuhamil.blogspot.co.id/2014/06/kelas-ibu-hamil-serta-langkah-langkah.html
Prawirohardjo,
S. 2011. Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT. Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Pusdiknakes. 2011. Konsep Asuhan Kebidanan. Jakarta:
JHPIEGO.
Rochayah,
S. 2012. Hubungan Kelas Ibu Hamil dengan
Pemilihan Penolong Persalinan di Wilayah Puskesmas Bruno Kabupaten Purwerejo
Jawa Tengah tahun 2012.
http://lib.ui.ac.id/opac/ui/detail.jsp?id=20314671&lokasi=lokal
Saifuddin, A.B. 2011. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirihardjo.
Sujiyatini. 2010. Asuhan Kebidanan Persalinan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Sulistyawati, A. 2012. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba Medika.
Suparyanto. 2012. Konsep
Kelas Ibu Hamil. http://dr-suparyanto.blogspot.co.id/2012/05/konsep-kelas-ibu-hamil-1.html.
Suririnah. 2010. Buku Pintar Kehamilan dan
Persalinan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Tadesse
Tilahun and Makeda Sinaga. 2015.
Knowledge of obstetric danger signs and birth preparedness practices among
pregnant women in rural communities of East ern Ethiopia. Harara Health Science
College, Harrai Region, Ethiopia.Nursing Department, College of public Health
and Medical Sciences, Jimma University, Ethiopia.Received 1 November, 2015;
Accepted 7 December, 2015
Tinah.
2015. Pengaruh Pelaksanaan Program Kelas Ibu Hamil Terhadap Pengetahuan dan
Sikap Ibu Hamil Dalam Deteksi Dini Resiko Tinggi.
jurnal.unimus.ac.id/index.php/
Wawan,
A. dan Dewi, M. 2010. Teori dan Pengukuran Pengetahuan,
Sikap, dan Perilaku Manusia. Jakarta. Nuha Medika.
Wiknjosastro, H. 2010. Ilmu Bedah
Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.