�Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia
p�ISSN: 2541-0849
��e-ISSN : 2548-1398
Vol.
6, Special Issue No. 2, Desember 2021
�
ANALISIS UNMET SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH KAWASAN
PERKOTAAN� SUMBAWA BESAR DENGAN WEAP
Nurjannah Aji Ichsani, Heri Suprapto
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Gunadarma, Jakarta, Indonesia
Email: [email protected], [email protected]
Abstrak
Kabupaten Sumbawa Besar merupakan salah satu Kabupaten yang ada di Pulau Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Sebagai Kabupaten yang mempunyai luas terbesar se Pulau Sumbawa, Kabupaten Sumbawa Besar memiliki tantangan untuk mampu menyediakan air bersih untuk seluruh warga masyarakatnya. Kawasan perkotaan Sumbawa Besar yang terdiri dari 5 Kecamatan yaitu Kecamatan Sumbawa, Kecamatan Labuhan Badas, Kecamatan Unter Iwis, Kecamatan Moyo Hilir, dan Kecamatan Moyo Utara yang sebenarnya memiliki persediaan sumber air yang sudah cukup memadai, akan tetapi untuk distribusi air bersih dari sistem perpipaan PDAM belum merata dan belum terhubung dengan baik antara sumber air dengan kawasan perkotaan Sumbawa Besar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis prediksi Unmet (kekurangan Supply) sistem penyediaan air bersih dengan menggunakan program WEAP. Hasil penelitian menunjukkan pada rentang waktu 2016 - 2020 masih terdapat unmet (kekurangan supply) yang cukup signifikan yaitu sebesar 21.764.753.1 m3 dengan kekurangan supply terbesar pada Kecamatan Sumbawa sebesar 11.937.238.7 m3 sedangkan kekurangan supply terkecil pada Kecamatan Labuhan Badas yaitu sebesar 774.623,3 m3. Dari hasil penelitian ini diharapkan kedepannya PDAM mampu melakukan peningkatan kuantitas debit air serta memperbaiki sistem perpipaan PDAM agar bisa berkembang dan terkoneksi dengan baik sehingga bisa memenuhi kebutuhan air bersih untuk masyarakat di wilayah studi.
Kata Kunci: WEAP, unmet; air bersih; sumbawa
Abstract
Sumbawa Besar
Regency is one of the regencies on Sumbawa Island, West Nusa Tenggara Province.
As the regency with the largest area on the island of Sumbawa, Sumbawa Besar Regency has the challenge of being able to provide
clean water for all its citizens. The urban area of Sumbawa Besar
which consists of 5 sub-districts, namely Sumbawa District, Labuhan
Badas District, Unter Iwis
District, Moyo Hilir
District, and North Moyo District, which actually has
a sufficient supply of water sources, but for distribution of clean water from
the PDAM piping system uneven and not well connected between water sources and
the urban area of Sumbawa Besar. This study aims to
analyze the prediction of Unmet (supply shortage) of clean water supply system
using the WEAP program. The results showed that in the period 2016 - 2020 there
was still a significant unmet (supply shortage) amounting to 21,764,753.1 m3
with the largest supply shortage in Sumbawa District of 11,937,238.7 m3 while
the smallest supply shortage in Labuhan Badas Subdistrict amounted to 774,623.3 m3. From the
results of this study, it is hoped that in the future PDAM will be able to
increase the quantity of water discharge and improve the PDAM's piping system
so that it can develop and be well connected so that it can meet the needs of
clean water for the community in the study area.
Keywords: WEAP; unmet; clean water; sumbawa
Received:
2021-10-20; Accepted: 2021-11-05; Published: 2021-11-20
Pendahuluan
Air bersih merupakan salah
satu insfrastruktur dasar dan tidak bisa dilepaskan dari aktifitas hidup
manusia sehari � hari. Air bersih adalah air yang memenuhi syarat sehari-hari
yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah
dimasak (Keputusan Menteri Kesehatan No. 416/MENKES/PER/IX/1990). Keterbatasan
penyediaan prasarana air bersih perkotaan yang memadai dapat mempengaruhi
kehidupan manusia, produktifitas ekonomi dan kualitas kota secara keseluruhan.
Sebaliknya penyediaan air bersih yang baik akan memberikan kesempatan kepada
kota untuk tumbuh dan berkembang baik (Maulana, 2003).
Penduduk yang berkembang cepat
maka akan menyebabkan penyusutan persediaan air per kapita per tahun akan
berlangsung secara cepat pula, apalagi apabila terjadi pada daerah yang
memiliki persediaan air terbatas. Distribusi air yang secara geografis tidak
merata ditambah dengan distribusi kepadatan penduduk yang tidak merata pula,
jelas akan menimbulkan ketidakseimbangan persediaan dan permintaan (Soerjani,
1991).
Saat ini kebutuhan air bersih
merupakan hal yang sangat penting bagi masyarakat, walaupun sebagian kebutuhan
air bersih sudah terlayani oleh PDAM, tapi masih ada sebagian masyarakat yang
belum terlayani .
Karena hal inilah maka
penelitian ini dilakukan bertujuan untuk memprediksi unmet (kekurangan supply) air bersih pada sistem
penyediaan air bersih dengan menggunakan analisis program WEAP agar bisa
mendapatkan hasil yang optimal dengan melalui jaringan perpipaan PDAM Sumbawa Besar.
Metode Penelitian
Lokasi penelitian ini pada
kawasan perkotaan Kabupaten Sumbawa Besar yang terdiri dari 5 Kecamatan di
Kabupaten Sumbawa Besar yaitu Kecamatan Sumbawa Besar, Kecamatan Labuhan Badas,
Kecamatan Unter Iwis, Kecamatan Moyo Hilir, dan Kecamatan Moyo Utara.
Penelitian ini berfokus dalam
perhitungan analisis prediks unmet (kekurangan supply) air bersih pada sistem penyediaan air bersih dengan
menggunakan analisis program WEAP. Langkah � langkah yang dilakukan pada
penelitian ini diawali dengan pendekatan penelitian, jenis penelitian, variabel
penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis dengan menggunakan
software WEAP.
Dalam melakukan analisis ini
terlebih dahulu dilakukan perhitungan kebutuhan air bersih, menghitung ketersediaan
air bersih / kapasitas produksi setelah itu melakukan analisa prediksi unmet
(kekurangan supply) air bersih di
Kabupaten Sumbawa Besar.
Selesai Analisa
Prediksi Unmet (Kekurangan
Supply) Ketersediaan Air Bersih
Kabupaten Sumbawa Besar
dengan Menggunakan
Program WEAP Pengumpulan
Data: A. Data Primer, melalui observasi dan wawancara B. Data Sekunder , melalui survey instansi dan studi literatur Studi Literatur Identifikasi Masalah
Kesimpulan
Gambar 1
Diagram Alir Metodologi Penelitian
Hasil dan Pembahasan
Analisis Dengan Program WEAP
Dalam perhitungan Program WEAP ini penulis menggunakan
beberapa asumsi untuk mempermudah dalam proses permodelan antara lain:
-
Debit tersedia sebesar 1 m3/menit
-
Sumber air diasumsikan hanya berasal dari IPA PDAM
-
Distribusi debit tersedia dibagi berdasarkan oleh jarak
tersedianya sumber air ke masing-masing kecamatan berdasarkan tabel 1 tentang
Kategori Jarak Sumber Air Bersih Masing-Masing Kecamatan sebagai berikut:
�
Tabel 1
Kategori Jarak Sumber Air Bersih Masing-Masing Kecamatan
Kecamatan |
Jarak (km�) |
Keterangan |
Sumbawa |
5000 |
Cukup Jauh |
Labuhan Badas |
9000 |
Jauh |
Unter Iwis |
2000 |
Dekat |
Moyo Hilir |
11000 |
Jauh |
Moyo Utara |
14000 |
Jauh |
Sumber : Hasil Analisis Penulis, 2020
Sedangkan untuk permodelan distribusinya adalah sebagai berikut:
Gambar 2
Skema Distribusi,
Sumber: Hasil analisis WEAP
2021
Garis biru pada skema
menggambarkan Sungai Brang Setongo yang merupakan sumber air terdekat pada perkotaan Sumbawa Besar, sementara titik merah berjumlah 5 titik yang menggambarkan 5 Kecamatan yang masuk dalam wilayah studi yaitu Kecamatan Sumbawa Besar, Kecamatan Labuan Badas, Kecamatan Unter Iwis, Kecamatan Moyo Hilir dan Kecamatan Moyo Utara, sedangkan garis hijau pada gambar menunjukkan arah aliran air.
1. Analisis Kebutuhan Air Bersih
Aplikasi WEAP akan menyimulasikan distribusi yang telah ditentukan oleh garis-garis
distribusi. Untuk lebih jelasnya tentang analisis perhitungan Water
Demand (not including loss, reuse and
DSM) dalam m2 akan
ditunjukkan pada tabel 2 berikut ini:
Tabel 2
Water
Demand (not including loss, reuse and DSM) dalam m3
2016 |
2017 |
2018 |
2019 |
2020 |
Sum |
|
Water
Demand (not including loss, reuse and DSM) (Cubic Meter) |
||||||
�� Labuhan Badas |
205970.16 |
207856.55 |
212032.15 |
216127.45 |
222033.9 |
1064020.21 |
�� Moyo Hilir |
958188 |
964362.85 |
973757.95 |
982671.25 |
994422 |
4873402.05 |
�� Moyo Utara |
389193.42 |
390539.05 |
393229.1 |
395678.25 |
399218.16 |
1967857.98 |
�� Sumbawa |
2452679.46 |
2469947.7 |
2495563.4 |
2519934.45 |
2551598.28 |
12489723.29 |
�� Unter Iwes |
786801.18 |
791717.85 |
799386.5 |
806613.5 |
816110.46 |
4000629.49 |
Sum |
4792832.22 |
4824424 |
4873969.1 |
4921024.9 |
4983382.8 |
24395633.02 |
Sumber:
Hasil Analisis WEAP, 2021
Gambar 3
Skema Distribusi Kebutuhan Air (Water
Demand)
Sumber: WEAP, 2021
Untuk lebih
memperjelas perbandingan Kebutuhan air (Water
Demand) pada 5 Kecamatan di Perkotaan
Sumbawa Besar di tahun
2016-2020 dapat dilihat
pada Gambar 4 Diagram Chart Water Demand
berikut ini:
Gambar 4
Diagram Kebutuhan Air (Chart Water Demand)
Sumber: WEAP, 2021
2.
Menghitung Persediaan Air (Supply Delivered)
Analisis persediaan
air terkirim oleh PDAM (Supply Delivered) pada 5 Kecamatan di wilayah Perkotaan
Sumbawa Besar yang menjadi
wilayah studi pada tahun
2016-2020 dengan Program WEAP yang akan ditunjukkan oleh Tabel 3 sebagai berikut:
Tabel 3
Persediaan Air (Supply Delivered)
dalam m3
2016 |
2017 |
2018 |
2019 |
2020 |
Sum |
|
Supply Delivered (Cubic Meter) |
||||||
�� Labuhan Badas |
57974.4 |
57816 |
57816 |
57816 |
57974.4 |
289396.8 |
�� Moyo Hilir |
47433.6 |
47304 |
47304 |
47304 |
47433.6 |
236779.2 |
�� Moyo Utara |
36892.8 |
36792 |
36792 |
36792 |
36892.8 |
184161.6 |
�� Sumbawa |
110678.4 |
110376 |
110376 |
110376 |
110678.4 |
552484.8 |
�� Unter Iwes |
274060.8 |
273312 |
273312 |
273312 |
274060.8 |
1368057.6 |
Sum |
527040 |
525600 |
525600 |
525600 |
527040 |
2630880 |
Sumber: Hasil Analisis WEAP, 2021
Gambar 5
Pasokan Air PDAM (Supply Delivered)
Sumber: WEAP, 2021
Untuk lebih memperjelas perbandingan ketersediaan pasokan air bersih (supply delivered) pada 5 Kecamatan
di Perkotaan Sumbawa Besar
di tahun 2016-2020 dapat dilihat pada Gambar 6 Diagram ketersediaan
pasokan air Chart Supply Delivered berikut ini:
Gambar 6
Diagram Ketersediaan Pasokan Air (Chart Supply Delivered)
Sumber: WEAP, 2021
3.
Menghitung Unmet Demand (Kekurangan Supply)
Air Bersih
Setelah melakukan analisis kebutuhan air (Water Demand) dan pasokan
ketersediaan air PDAM (Supply Delivered), didapatkan selisih berupa Unmet Demand (kekurangan supply
kebutuhan) air bersih untuk masyarakat. Dalam program WEAP didapatkan perhitungan seperti Tabel 4 berikut ini:
Tabel 4
Unmet Demand dalam m3
2016 |
2017 |
2018 |
2019 |
2020 |
Sum |
|
Unmet Demand (Cubic Meter) |
||||||
�� Labuhan Badas |
147996 |
150040.8 |
154216.1 |
158311.2 |
164059.2 |
774623.3 |
�� Moyo Hilir |
910754.4 |
917058.9 |
926453.7 |
935367.6 |
946988.4 |
4636623 |
�� Moyo Utara |
352300.8 |
353747.3 |
356436.8 |
358885.9 |
362325.6 |
1783696.4 |
�� Sumbawa |
2342001 |
2359571.8 |
2385187.7 |
2409558.2 |
2440920 |
11937238.7 |
�� Unter Iwes |
512740.2 |
518405.9 |
526074.5 |
533301.5 |
542049.6 |
2632571.7 |
Sum |
4265792.4 |
4298824.7 |
4348368.8 |
4395424.4 |
4456342.8 |
21764753.1 |
Sumber: Hasil WEAP, 2021
Gambar 7
Unmet Demand (kekurangan Supply) Air Bersih
Sumber: WEAP, 2021
Untuk lebih memperjelas perbandingan Unmet Demand (kekurangan
Supply) air bersih
pada 5 Kecamatan di Perkotaan
Sumbawa Besar di tahun
2016-2020 dapat dilihat
pada Gambar 8 Diagram kekurangan supply Chart Unmet Demand berikut ini:
Gambar 8
Diagram Kekurangan Supply (Chart Unmet Demand)
Sumber; WEAP, 2021
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian
analisis air bersih di 5 Kecamatan di Perkotaan Sumbawa Besar yang menjadi wilayah studi adalah sebagai
berikut:
1. Potensi sumber
daya air di wilayah studi saat ini diambil
dari Sungai Brang Setongo yang merupakan sumber air terdekat dari wilayah studi.
2. Permodelan distribusi
air diambil dari Sungai Brang Setongo, kemudian disalurkan ke Instalasi Pengolahan
Air (IPA) milik PDAM sebelum
di akhirnya distribusikan kepada masyarakat pengguna air bersih.
3. Distribusi PDAM dimodelkan
disalurkan ke 5 Kecamatan di kawasan perkotaan Sumbawa Besar sebagai wilayah studi.
4. Kebutuhan air bersih
(Water Damand)
di 5 Kecamatan kawasan Perkotaan Sumbawa Besar selama 5 tahun terakhir pada tahun 2016 - 2020 adalah sebesar 24.395.633,02 m3
dengan kebutuhan terbesar pada Kecamatan Sumbawa yaitu sebesar 12.489.723,29 m3
sedangkan kebutuhan air terkecil pada Kecamatan Labuhan Badas yaitu
sebesar 1.064.020,21 m3.
5. Persediaan pasokan
air (Supply Delivered) oleh PDAM yang
di distribusikan di 5 Kecamatan
kawasan perkotaan Sumbawa Besar selama 5 tahun terakhir pada tahun 2016 � 2020 adalah sebesar 2.630.880 m3 dengan
pasokan terbesar pada Kecamatan Unter Iwis yaitu sebesar 1.368.057,6 m3
sedangkan pasokan air terkecil pada Kecamatan Moyo Utara sebesar 184.161,6 m3.
6. Unmet Demand (kekurangan supply kebutuhan)
air bersih pada 5 Kecamatan
kawasan perkotaan Sumbawa Besar selama 5 tahun terakhir pada tahun 2016 � 2020 sebesar
21.764.753.1 m3 dengan kekurangan
supply terbesar
pada Kecamatan Sumbawa sebesar
11.937.238.7 m3 sedangkan kekurangan
supply terkecil pada Kecamatan
Labuhan Badas yaitu sebesar 774.623,3 m3.
Agustina, Dian, 2007.
� Analisa Kinerja Sistem Distribusi Air Bersih PDAM Kec. Banyumanik Di Perumnas Banyumanik (Studi Kasus Perumnas
Banyumanik Kel. Srondol Wetan)�. Fakultas Teknik Sipil,
Universitas Diponegoro, Semarang.
Armanto, Ricki N., dan Hariwiko I.2016. � Analisis
dan Perencanaan Pengembangan
Sistem Distribusi Air Minum di PDAM Unit Plosowahyu Kabupaten Lamongan�. Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya.
Arnadi, Dion Achmad
dan Aceng, 2019. �Analisis Pengelolaan Air Bersih Berkelanjutan di Kota Bogor (Studi
Kasus; PDAM Tirta Pakuan)�. Fakultas Ekonomi Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Firmanila, Dika Una, 2016. � Keterkaitan Karakteristik
Wilayah Terhadap Distribusi
Air Bersih Di Perkotaan
Sumbawa Besar�. Fakultas
Teknik Sipil dan Perencanaan,
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya.
Fathony, Hendra, 2012. �Analisis Sistem Distribusi Air Bersih PDAM Karanganyar�. Fakultas Teknik,Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Haiqal, 2020. �Analisis
Kinerja Pelayanan Air Bersih
PDAM Tirta Daroy Kota Banda
Aceh�. Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik, Universitas Syah
Kuala, Banda Aceh.
Lestari, Ana, 2016.
�Analisis Dan Rencana Pengembangan Jaringan Distribusi Air Bersih Unit Pelayanan Cabang Timur PDAM Kabupaten
Klaten�. Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.
Rina, Surayya Ulfa, 2020. �Evaluasi Instalasi Pengolahan Air Minum (IPA) Pria Laot Pada PDAM Tirta Aneuk Laot
Sabang�. Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas
Islam Negeri Ar-Raniry, Banda Aceh.
Sanjaq, Leen Mohammad, 2009. � The Use Of Water Evaluation and Planning WEAP Program as a
Planning Tool for Jerussalm Water Undertaking JWU
Service Area�. Faculty of Graduate Studies, An-Najah National University,
Nablus.
Sudirman, Andri,
2012. � Analisa Pipa Jaringan
Distribusi Air Bersih PDAM
Kota Gorontalo�. Jurnal SMARTek
vol.4, No:2, Mei 2006; 126-134.
Susanto, Deki. 2007. � Analisa Distribusi Air Pada Pipa Jaringan
Distribusi di SubZone Sondakan PDAM Kota Surakarta dengan
Simultaneous Loop Equation Method�. Fakultas Teknik,
Universitas Sebelas Maret,
Surakarta.
Taufik, Isvan
dan Muhammad Yanuar, 2020. �Alokasi
Air dan Pengembangan Prasarana
Penyediaan Air Baku di DAS Ciliman�.
Jurnal Ilmu Lingkungan, Program Doktor Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Copyright holder: Nurjannah Aji Ichsani, Heri Suprapto (2021) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia |
This article is licensed
under: |