�Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia
p�ISSN: 2541-0849
��e-ISSN : 2548-1398
Vol.
6, Special Issue No. 2, Desember 2021
�
ANALISIS NILAI KARAKTER PADA
BUKU SISWA TEMATIK KELAS IV TEMA INDAHNYA KERAGAMAN DI NEGERIKU SUBTEMA
INDAHNYA PERSATUAN DAN KESATUAN NEGERIKU
Muhlis, Sukriadi, Felya
Oktaviyanti, Kusdar, Iksam
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Mulawarman, Samarinda, Indonesia
Email: [email protected],
[email protected], [email protected],
[email protected], [email protected]
Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya penanaman nilai karakter kepada siswa, salah satunya melalui buku siswa. Penguatan
Pendidikan Karakter (PPK) memiliki
5 nilai karakter yang terdiri dari Religius,
Nasionalisme, Mandiri,
Gotong Royong, dan Integritas. Jenis penelitian
ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan jenis penelitian
analisis deskriptif. Data
yang diambil dalam penelitian ini adalah teks bacaan
yang mengandung nilai karakter sesuai dengan PPK. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pada buku siswa tematik
Tema Indahnya Keragaman di Negeriku Subtema Indahnya Persatuan dan Kesatuan Negeriku, semua nilai karakter utama PPK ditemukan sebanyak 41 nilai karakter. Nilai tersebut antara lain, nilai religius sebanyak 10 karakter, nilai nasionalisme sebanyak 20 karakter, nilai mandiri sebanyak 2 karakter, gotong royong sebanyak
2 karakter, dan nilai integritas sebanyak 7 karakter. Pada buku siswa tersebut nilai karakter yang paling mendominasi yaitu nilai nasionalisme. Keberadaan nilai karakter dalam teks bacaan buku
siswa tidak merata dan tidak seimbang, terlihat dari adanya karakter
yang lebih dominan dan lebih sedikit serta
masih terdapat beberapa indikator dari nilai karakter
yang belum terpenuhi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa semua nilai karakter
utama PPK ditemukan sebanyak 41 nilai karakter pada teks bacaan dalam buku
siswa tematik.
Kata Kunci: Analisis, Nilai Karakter,
Buku Tematik, Tema Indahnya Persatuan
dan Kesatuan Negeriku, Kurikulum 2013
This research is motivated
by the importance of implementing
character values in students, one of which is through student
books. Strengthening Character Education (PPK) has 5
character values consisting of Religion, Nationalism,
Independent, Mutual Cooperation, and Integrity. This research uses a
qualitative approach, with the type of research descriptive analysis. The data
taken in this study are reading texts containing character values
according to the PPK. The results showed that, in the thematic
student book Indahnya Keragaman di Negeriku
Subtema Indahnya Persatuan dan Kesatuan Negeriku, all the
main character values of KDP were found to be 41
character values. These values include 10 characters of
religious value, 20 characters of nationalism value, 2 characters of
independent value, 2 characters of mutual cooperation, and 7 characters of
integrity value. In the student book, the most dominating character value is
the value of nationalism. The existence of character values in
student reading texts is uneven and unbalanced, as can be seen from the presence
of more dominant and fewer characters and there are still several indicators of
character values that have not been met. Based on the results of
the study, it can be concluded that all the main character values
of PPK were found as many as 41 character
values in reading texts in thematic student books.
Keywords: Analysis,
Character Values, Thematic Books, The Beautiful Theme of Unity and Unity of My
Country, 2013 Curriculum
Received:
2021-10-20; Accepted: 2021-11-05; Published: 2021-11-20
Pendahuluan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 pasal 1 pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Karakter mengacu kepada serangkaian sikap (attitude), perilaku (behavior), motivasi (motivation), dan keterampilan (skill) (Nomor, 2003). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter pada satuan Pendidikan Formal yaitu terdapat pada pasal 2 tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) (Pendidikan & Nomor, 20AD). PPK dilaksanakan dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila yang berkaitan dengan perwujudan dari 5 nilai utama yang saling berkaitan yaitu religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, dan integritas yang terintegrasi dalam kurikulum.
Pendidikan karakter merupakan suatu penanaman nilai-nilai karakter kepada siswa dalam dunia pendidikan, karena pendidikan dijadikan sebuah tempat untuk membentuk pribadi anak agar bisa menjadi lebih baik. Pendidikan karakter bertujuan agar peserta didik sebagai penerus bangsa mempunyai akhlak dan moral yang baik, untuk menciptakan kehidupan berbangsaan yang adil, aman dan makmur.
Adi (2010: 63) menyatakan bahwa karakter sering sekali diartikan sebagai moral atau kepribadian yang dimiliki manusia. Buku ajar adalah buku yang dipergunakan sebagai buku pelajaran dalam bidang studi tertentu, yang merupakan buku standar yang telah disusun oleh pakar dalam bidangnya untuk maksud dan tujuan instruksional, yang dilengkapi dengan sarana pengajaran yang serasi dan lebih mudah dipahami oleh para pemakainya di sekolah dan perguruan tinggi sehingga dapat menunjang suatu program-program pengajaran. Basuki (2015) menyatakan bahwa buku ajar tersusun atas beberapa komponen tertentu yaitu judul, materi pokok, latihan, informasi pendukung serta penilaian. Buku ajar bisa juga dijadikan sebagai alat dalam mencapai suatu tujuan yang dapat direncanakan didalam sebuah proses belajar dan mengajar.
Trianto (2012: 112) mendefinisikan bahwa buku siswa merupakan buku panduan bagi siswa dalam kegiatan pembelajaran yang memuat materi pelajaran, kegiatan penyelidikan berdasarkan konsep, kegiatan sains, informasi, dan contoh-contoh penerapan sains dalam kehidupan sehari-hari. Ayuningtyas dan Budiyono (2016: 23) mendefinisikan bahwa komponen materi atau isi yang ada pada buku siswa meliputi yaitu kesesuaian tujuan buku, serta kelengkapan yang terdapat dalam isi buku dari segi ketersediaan soal evaluasi maupun kesesuaian dengan kompetensi dasar yang ditentukan dari hasil penelitian dapat menunjukkan kualitas dengan kategori baik serta mudah untuk dimengerti oleh guru maupun siswa.
Analisis Nilai Karakter pada Buku Siswa Tematik Kelas IV Tema Indahnya Keragaman di Negeriku Subtema Indahnya Persatuan dan Kesatuan Negeriku dilakukan karena merupakan tema yang tepat dan cocok bagi siswa, dan sudah mewakili secara umum dari berbagai keragaman, sehingga perlu adanya analisis yang diajarkan kepada siswa, dan juga untuk membudayakan cinta keragaman terhadap negeri. Selain itu, karakter yang termuat didalamnya ada berbagai macam yang dapat meningkatkan pengetahuan siswa bahwa Indonesia memiliki banyak keanekaragaman yang harus kita jaga dan lestarikan.
Berdasarkan landasan di atas isi yang terdapat pada buku siswa dapat berpengaruh terhadap nilai-nilai karakter peserta didik, sehingga untuk mengetahui hal tersebut peneliti akan melakukan penelitian dengan rumusan masalah �Bagaimana nilai karakter yang terdapat pada buku siswa tematik kelas IV tema Indahnya Keragaman di Negeriku Subtema Indahnya Persatuan dan Kesatuan Negeriku?���
Metode Peneletian
Jenis Penelitian
Pada penelitian ini
menggunakan penelitian analisis deskriptif. Masyhud (2014)
menyatakan bahwa penelitian deskriptif merupakan suatu penelitian yang berusaha
mendeskripsikan suatu keadaan, suatu kondisi secara ilmiah. Mendeskripsikan di
sini dimaksudkan agar diperoleh gambaran yang jelas, objektif, dari suatu
keadaan sebagaimana adanya, tanpa menghubungkan dengan keadaan atau suatu kondisi
atau variabel lainnya.
Suryabrata (dalam Masyhud, 2014), tujuan
dilaksanakan penelitian deskriptif adalah untuk membuat pencandraan secara
sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi
atau daerah tertentu. Dalam penelitian deskriptif ini, hanya dideskripsikan
kondisi yang diamati semata-mata, tidak perlu mencari atau menerangkan saling
hubungan, menguji hipotesis, membuat ramalan/prediksi, atau mendapatkan
implikasi dari hasil penelitian yang dilakukan, meskipun penelitian tersebut
bertujuan untuk menemukan suatu hal yang mencakup metode deskriptif.
�
Teknik Pengumpulan Data
Teknik
pengumpulan data digunakan untuk memperoleh informasi yang relevan dan akurat
sesuai tujuan penelitian ini selain analisis yaitu teknik observasi, metode
dokumentasi, dan memberi kode-kode nilai karakter PPK (Moenlihabib, 2003). Usman dan Akbar (2008), menyatakan
teknik observasi merupakan pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap
fakta yang diteliti. Dalam menggunakan teknik observasi yang terpenting dalam
penelitian ini yaitu mengandalkan pengamatan dan ingatan peneliti. Dokumentasi
berasal dari kata dokumen yang berarti catatan peristiwa yang sudah berlalu (Sugiyono, 2013).
Data dokumentasi pada penelitian ini yang digunakan adalah data yang terdapat
pada buku siswa yang berupa nilai karakter pada buku siswa tematik kelas IV
tema Indahnya Keragaman di Negeriku Subtema Indahnya Persatuan dan Kesatuan
Negeriku edisi revisi 2016.
Teknik Analilis Data
Analisis
data merupakan suatu proses mencari dan menyusun secara sistematis di mana data
yang diperoleh dari catatan lapangan dan dokumentasi dengan cara
mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit
tertentu, melakukan suatu sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang
penting dan akan dipelajari, dan membuat suatu kesimpulan sehingga mudah
dipahami oleh semua orang baik orang lain maupun diri sendiri (Sugiyono, 2013). Teknis analisis data dilakukan dengan tujuan
untuk mengorganisasi data, sehingga dapat memecahkan masalah dalam penelitian.
Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2013),
analisis data kualitatif terdiri atas tiga tahap, yaitu tahap reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Pembahasan
Providing information without providing criticism
related to violent events that occur within the school environment. Giving a
response that this incident is something that should not have happened at
school and of course has other negative impacts that may arise in the future
will have an influence on readers that this is not appropriate and a good thing
to do. This is necessary in the context of prevention which may indirectly
affect the reader's subconscious.
Data yang ditemukan dalam
penelitian ini adalah berupa teks bacaan. Dalam mengidentifikasi muatan nilai
karakter peneliti bekerja dengan menelaah, mencermati, membaca serta mendalami,
kemudian mengidentifikasi terkait indikator dari kelima masing-masing nilai,
yaitu Religius, Nasionalisme, Mandiri, Gotong Royong, dan Integritas. Langkah
berikutnya adalah membaca halaman demi halaman teks bacaan yang terdapat pada
buku siswa tematik kelas IV Tema Indahnya Keragaman di Negeriku Subtema Indahnya
Persatuan dan Kesatuan Negeriku dengan memberikan kode-kode nilai karakter PPK
pada lembar pengumpulan data. Hal ini dilakukan apabila ditemukan salah satu
nilai dari lima karakter yang muncul dalam teks bacaan.
Teks bacaan yang
diidentifikasi dalam penelitian ini berjumlah tujuh teks bacaan. Teks bacaan
sebanyak tujuh yaitu �Supaya Tetap Rukun, Mari Lakukan Sikap Ini�, �Ayo
Bercerita�, �Keragaman budaya�, �Keragaman Ekonomi di Indonesia�, �Arti Penting
Memahami Keragaman dalam Masyarakat Indonesia�, �Sikap Toleransi terhadap
Keragaman�, dan �Melaksanakan Sikap Toleransi�. Teks bacaan yang ditemukan
memiliki pesan pada setiap teks bacaan baik secara tersurat maupun tersirat.
Pesan yang disampaikan ini dapat membantu proses perkembangan karakter pada siswa.
Berikut adalah hasil identifikasi muatan nilai karakter yang muncul dalam 7 teks bacaan pada buku siswa tematik kelas IV Tema Indahnya Keragaman di Negeriku Subtema Indahnya Persatuan dan Kesatuan Negeriku:
Tabel 1
Hasil Identifikasi Nilai Karakter dalam Teks Bacaan
Subtema |
Teks
Bacaan |
Nilai-Nilai
Karakter |
||||
Religius |
Nasionalisme |
Mandiri |
Gotong
Royong |
Integritas |
||
Subtema
3: Indahnya
Persatuan dan Kesatuan Negeriku |
Supaya
Tetap Rukun, Mari Lakukan Sikap Ini |
1 |
2 |
1 |
- |
1 |
Ayo
Bercerita |
- |
1 |
- |
- |
- |
|
Keragaman
Budaya |
- |
1 |
- |
- |
- |
|
Keragaman
Ekonomi di Indonesia |
- |
3 |
1 |
- |
2 |
|
Arti
Penting Memahami Keragaman dalam Masyarakat Indonesia |
- |
2 |
- |
- |
- |
|
Sikap
Toleransi Terhadap Keragaman����� |
9 |
9 |
- |
- |
2 |
|
Melaksanakan
Sikap Toleransi |
- |
2 |
- |
2 |
2 |
|
Jumlah |
10 |
20 |
2 |
2 |
7 |
Sumber:
Hasil Penelitian, Buku Siswa Tematik, 2021
Berdasarkan tabel hasil identifikasi
muatan nilai karakter tersebut ditemukan sejumlah 41 muatan nilai karakter yang
terdiri dari nilai religius, nasionalisme, mandiri, gotong royong, dan
integritas. Frekuensi kemunculan nilai karakter tersebut tidak merata dan
tergantung dengan fokus pengembangan karakter dari buku siswa.
Adapun rincian jumlah setiap karakter
yang sesuai dengan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), yaitu (a) nilai
religius 10, ditunjukkan dengan adanya indikator yang sesuai dengan teks
bacaan, yaitu menjaga kerukunan dan lingkungan hidup di sekitar rumah tempat
tinggal sekolah dan masyarakat, memelihara hubungan baik sesama umat ciptaan
Tuhan Yang Maha Esa, dan menghormati orang lain menjalankan ibadah sesuai
dengan agamanya; (b) nilai nasionalisme 20, ditunjukkan dengan adanya indikator
yang sesuai dengan teks bacaan, yaitu cinta tanah air, menjunjung cita-cita
bangsa, melestarikan budaya, dan memelihara nilai-nilai leluhur; (c) nilai
mandiri 2, ditunjukkan dengan adanya indikator yang sesuai dengan teks bacaan,
yaitu memiliki kemampuan inisiatif, membuat pertimbangan sendiri dalam
bertindak dan bertanggung jawab, percaya diri, berkeinginan sesuatu tanpa
bantuan orang lain, dan puas terhadap hasil usaha sendiri. (d) nilai gotong
royong 2, ditunjukkan dengan adanya indikator yang sesuai dengan teks bacaan,
yaitu bersedia membantu orang lain tanpa mengharap imbalan dan tidak
mendahulukan kepentingan pribadi. (e) nilai integritas 7, ditunjukkan dengan
adanya indikator yang sesuai dengan teks bacaan, yaitu tidak berbohong,
mengakui dan meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan, dan menerima resiko
dari tindakan yang dilakukan.
Berdasarkan data yang diperoleh dari
hasil penelitian, bahwa secara keseluruhan nilai karakter utama PPK dalam buku
siswa tematik tema Indahnya Keragaman di Negeriku Subtema Indahnya Persatuan
dan Kesatuan Negeriku ditemukan sebanyak 41 nilai karakter. Nilai karakter yang
mendominasi yaitu nilai nasionalisme. Karakter berkaitan dengan kebaikan
sehingga hal-hal baik yang ditemukan dalam buku tematik siswa merupakan
pembiasaan yang menanamkan nilai karakter pada peserta didik (Lickona, 2004).
Pada buku siswa tematik, ditemukan nilai karakter utama PPK yang dikembangkan
sesuai dengan perkembangan siswa kelas IV yang dijelaskan dalam Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 20 Tahun 2018.
Pertama, nilai religius mencerminkan
keberimanan terhadap Tuhan yang Maha Esa. Terdapat beberapa nilai yang
terkandung dalam nilai religious yaitu, toleransi, cinta damai, persahabatan,
teguh pendirian, ketulusan, percaya diri, tidak memaksakan kehendak, mencintai
lingkungan, kerja sama antar pemeluk agama dan kepercayaan, melindungi yang
kecil dan tersisih. Didalam buku siswa tematik, ditemukan nilai religius yang
menunjukkan tentang bersyukur atas nikmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa,
berserah diri (tawakal) kepada Tuhan setelah berikhtiar atau melakukan usaha,
menjaga lingkungan hidup di sekitar rumah tempat tinggal sekolah dan
masyarakat, memelihara hubungan baik sesama umat ciptaan Tuhan Yang Maha Esa,
dan menghormati orang lain menjalankan ibadah sesuai dengan agamanya. Kemudian
ditemukan nilai religius melalui kegiatan dan sikap yang menunjukkan tentang
melaksanakan ajaran agama sesuai yang dianutnya, melalui kegiatan berdoa sesuai
waktu yang sudah ditentukan. Selain itu juga ada nilai toleransi antar teman
yang berbeda, baik agama, suku, budaya, dan ras. Lalu sikap yang mencintai
perdamaian, persahabatan, tidak memaksakan kehendak serta peduli dengan sesama
dan lingkungan. Hal ini sejalan dengan pendapat Muchlis (2011 :84), tentang
nilai karakter adalah nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan
Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan dan kebangsaan.
Oleh sebab itu, nilai karakter religius bukan hanya berkaitan tentang hubungan
kita dengan Tuhan, namun juga bagaimana sikap dan perilaku kita dengan
lingkungan yang ada di sekeliling kita yang seringkali diabaikan.�
Kedua, nilai nasionalisme yaitu
menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan
kelompoknya. Terdapat beberapa nilai yang terkandung dalam nilai nasionalis
diantaranya yaitu, taat hukum, disiplin, cinta tanah air, menghormati keragaman
budaya, suku, bangsa dan agama, menjaga kekayaan budaya bangsa, rela berkorban,
dan menjaga lingkungan. Didalam buku siswa tematik, ditemukan nilai
nasionalisme yang menunjukkan tentang cinta tanah air, menjunjung cia-cita
bangsa, melestarikan budaya, dan memelihara nilai-nilai leluhur. Kemudian
ditemukan nilai nasionalisme ditunjukkan melalui sikap yang taat akan aturan
yang berlaku, baik di sekolah dan juga di masyarakat. Contohnya dengan
memelihara lingkungan sekitar dengan cara tidak membuang sampah sembarangan,
menjaga dan melestarikan budaya, menghormati suku, agama, ras dan adat
istiadat, sikap yang rela berkorban bagi bangsa dan negara, serta mencintai
tanah air. Kemudian juga ikut serta dalam mempelajari dan menjaga budayanya
agar tetap ada, karena seiring perkembangan zaman seringkali budaya tradisional
mulai ditinggalkan oleh generasi sekarang. Dalam bagian ini belum ditemukan
nilai nasionalisme yang berkaitan dengan kedisiplinan dan juga berprestasi,
padahal bagian tersebut membantu siswa untuk terus menggali potensi dalam diri
mereka. Hal ini sejalan dengan pendapat Sedyawati (2007), bahwa setiap daerah
memiliki ciri khas dan istilah masing-masing dalam budayanya. Meskipun memiliki
perbedaan istilah, namun arti yang diungkapkan sama. Berbagai bentuk budaya
daerah merupakan akar dari budaya nasional, jika budaya daerah berkembang maka
budaya nasional juga turut berkembang kemudian keberagaman tersebut mampu
memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.
Ketiga, nilai mandiri yaitu sikap dan
perilaku yang tidak bergantung pada orang lain dan mempergunakan tenaga,
pikiran, waktu untuk merealisasikan harapan, mimpi dan cita-cita. Mandiri bagi
anak sangat penting dengan mempunyai sifat mandiri, anak tidak akan mudah
bergantung kepada orang lain. Terdapat beberapa nilai yang terkandung dalam
nilai mandiri diantaranya yaitu, kerja keras, tangguh tahan banting, daya
juang, profesional, kreatif dan keberanian. Didalam buku siswa tematik,
ditemukan nilai mandiri yang menunjukkan tentang menemukan identitas diri,
memiliki kemampuan inisiatif, membuat pertimbangan sendiri dalam bertindak dan
bertanggung jawab atas tindakannya, dapat mengambil keputusan sendiri dalam
kemampuan memilih, percaya diri, berkeinginan sesuatu tanpa bantuan orang lain.
Kemudian ditemukan nilai mandiri ditunjukkan melalui sikap yang tidak mudah
bergantung dengan orang lain, kreatif, berani, profesional dalam mengerjakan
sesuatu serta bekerja keras. Contohnya dengan kegiatan yang dilakukan disekolah
dan dirumah seperti mengerjakan tugas sekolah sendiri dan merapikan barang-barang
sendiri. Hal ini sejalan dengan pendapat Chaplin (2011 :343) bahwa kemandirian
merupakan kondisi dimana seseorang tidak tergantung pada orang lain dalam
menemukan keputusan dan adanya sikap percaya diri. Kemudian dari hal-hal
tersebut, siswa dapat belajar untuk tidak mudah menyerah dalam mengerjakan
sesuatu, terus mencoba hingga berhasil.�
Keempat, nilai gotong royong,
mencerminkan tindakan menghargai semangat kerja sama dan bahu membahu
menyelesaikan persoalan bersama. Terdapat beberapa nilai yang terkandung dalam
nilai gotong royong diantaranya yaitu, menghargai sesama, kerja sama,
solidaritas, empati, tolong menolong, anti diskriminasi, anti kekerasan,
memiliki sikap kerelawanan dan komitmen atas keputusan bersama. Didalam buku
siswa tematik, ditemukan nilai gotong royong yang menunjukkan tentang bersedia
membantu orang lain tanpa mengharap imbalan, tidak mendahulukan kepentingan
pribadi, dan mencari jalan untuk mengatasi perbedaan pendapat atau pikiran
anatara diri sendiri dan orang lain. Kemudian terdapat nilai gotong royong
ditunjukkan melalui sikap dan tindakan yang saling tolong menolong dan bekerja
sama, bermusyawarah untuk menentukan keputusan, berkomitmen atas keputusan
bersama, anti kekerasan, anti deskriminasi serta memiliki rasa solidaritas.
Melalui kegiatan mengerjakan tugas kelompok bersama dengan teman-teman,
menghargai pendapat yang berbeda ketika diskusi di dalam kelas, melakukan
musyawarah ketika mengambil keputusan bersama misalnya pemilihan pengurus kelas
dan saling membantu ketika mendapat jadwal membersihkan kelas. Hal ini sejalan
dengan pendapat Sudrajat (2014: 14) bahwa gotong royong adalah bentuk
solidaritas sosial, terbentuk karena adanya bantuan dari pihak lain, untuk
kepentingan pribadi maupun kelompok sehingga di dalamnya terdapat sikap loyal
dari setiap warga sebagai satu kesatuan. Setiap hal tersebut merupakan bagian
yang diperlukan siswa, untuk mempersiapkan diri ketika masuk ke dalam
lingkungan yang lebih luas. Karena manusia merupakan makhluk sosial, sehingga
memerlukan orang lain di sekitarnya.
Kelima, nilai integritas, merupakan
nilai yang mendasari perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya
sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan
pekerjaan, memiliki komitmen dan kesetiaan pada nilai-nilai kemanusiaan dan
moral. Nilai integritas dapat ditunjukkan dengan sikap tanggung jawab, peduli
sosial, kesetiaan, berkata dan berperilaku berdasarkan kebenaran, menghargai
sesama, mampu menunjukkan keteladanan. Didalam buku siswa tematik, ditemukan
nilai integritas yang menunjukkan tentang mengakui dan meminta maaf atas
kesalahan yang dilakukan dan menerima resiko dari tindakan yang dilakukan.
Kemudian terdapat nilai integritas ditunjukkan melalui sikap yang menunjukkan
keteladanan dan tanggung jawab dalam mengerjakan tugas dengan baik, memiliki
komitmen dan kesetiaan pada nilai-nilai kemanusian dan moral, menghargai
sesama, serta peduli dengan lingkungan sosial. Melalui nilai tersebut
memberikan pemahaman tentang sikap yang bertanggungjawab, misalnya ketika
mengerjakan tugas dikerjakan dengan sungguh-sungguh, dikerjakan dengan jujur
dan dipersiapkan dengan baik. Hal ini sejalan dengan pendapat Harisa (2011:
2-8) bahwa integritas sebagai identitas praktis yang merupakan komitmen mendasar
dalam mencari makna dan tujuan hidup, orang yang memiliki integritas akan
senantiasa mempertahankan komitmen dalam dirinya meskipun banyak pertentangan
atau situasi yang memaksa mereka untuk melanggar komitmennya sendiri. Hal ini
merupakan salah satu bagian yang penting, karena bukan hanya tentang siswa yang
dapat mengerjakan tugas dengan baik saja, namun juga sangat penting bahwa siswa
mengerjakan tugas yang diberikan dengan jujur dan tidak menyontek dengan
temannya.
Berdasarkan deskripsi hasil analisis tentang
nilai karakter utama PPK, yang terdapat dalam buku siswa tematik telah
ditemukan nilai karakter dalam setiap pembelajaran. Namun, dengan jumlah
kemunculan yang berbeda-beda. Pada buku siswa tematik kelas IV tema Indahnya
Keragaman di Negeriku Subtema Indahnya Persatuan dan Kesatuan Negeriku ini,
nilai karakter yang paling banyak mendominasi yaitu nilai nasionalisme sebanyak
20 karakter. Kemudian nilai yang paling sedikit ditemukan yaitu, nilai mandiri
dan gotong royong sebanyak 2 karakter. Melihat dari data tersebut, bahwa setiap
nilai karakter itu sangatlah berperan penting dalam membentuk karakter siswa.
Namun, perlu ditingkatkan dan dikembangkan lagi dalam bagian ini adalah nilai
karakter mandiri dan gotong royong, karena seseorang bisa bentuk solidaritas
sosial dan kemandirian, terbentuk karena adanya bantuan dari pihak lain, untuk
kepentingan pribadi maupun kelompok sehingga di dalamnya terdapat sikap loyal
dari setiap warga sebagai satu kesatuan. Setiap hal tersebut merupakan bagian
yang diperlukan siswa, untuk mempersiapkan diri ketika masuk ke dalam
lingkungan yang lebih luas. Karena manusia merupakan makhluk sosial, sehingga
memerlukan orang lain di sekitarnya. Oleh sebab itu, setiap nilai karakter
tersebut harus terus ditanamkan sejak dini kepada siswa yang akan menjadi
generasi penerus bangsa. Kegiatan yang ditemukan dalam rancangan dan proses
pembelajaran pada buku siswa ini, sudah berkaitan dengan nilai karakter dan
terus memberikan latihan kepada peserta didik untuk berpikir dan bertindak dengan
terarah pada nilai karakter.
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil analisis nilai karakter pada buku siswa tematik
kelas IV tema Indahnya Keragaman di Negeriku subtema Indahnya Persatuan dan Kesatuan Negeriku terdapat lima nilai karakter yang sesuai dengan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) kelima nilai karakter tersebut adalah nilai religius, nilai nasionalisme, nilai mandiri, nilai gotong royong, dan nilai integritas. Berikut adalah rincian jumlah nilai karakter
yang sesuai dengan yang terdapat pada buku siswa yaitu:
1.
Religius
10 nilai karakter
2.
Nasionalisme
20 nilai karakter
3.
Mandiri
2 nilai karakter
4.
Gotong-royong 2 nilai karakter
5.
Integritas
7 nilai karakter
Pada buku
siswa tersebut nilai karakter yang paling mendominasi yaitu nilai nasionalisme. Kemudian disusul dengan urutan berikutnya
adalah nilai religius, integritas, mandiri, dan gotong royong. Keberadaan
nilai karakter dalam teks bacaan
buku siswa tidak merata dan tidak seimbang, terlihat dari adanya
karakter yang lebih dominan dan lebih sedikit serta masih
terdapat beberapa indikator dari nilai karakter yang belum terpenuhi.
Nilai karakter
yang tercantum pada tema Indahnya Keragaman di Negeriku subtema Indahnya Persatuan dan Kesatuan Negeriku yang sebagian besar indikatornya telah sesuai dengan silabus.
Hasil penelitian ini diperoleh dari teks bacaan yang terdapat pada buku siswa tematik kelas
IV tema Indahnya Keragaman di Negeriku subtema Indahnya Persatuan dan Kesatuan Negeriku, yang nantinya akan digunakan untuk diajarkan sebagai nilai moralitas
dalam berbahasa dan bernegara pada anak sekolah dasar.
Lickona, Thomas. (2004). Character matters: How to
help our children develop good judgment, integrity, and other essential virtues.
Simon and Schuster. Google Scholar
Masyhud, Sulthon. (2014). Metode penelitian
pendidikan. Jember: Lpmpk, 80. Google Scholar
Moenlihabib, M. (2003). Dasar- Dasar Metodologi
Penelitian. Google Scholar
Nomor, Undang Undang Republik Indonesia. (2003). Tahun
2003 Sistem Pendidikan Nasional. 8 Juli 2003. Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun. Google Scholar
Pendidikan, Peraturan Menteri, & Nomor, Kebudayaan
Republik Indonesia. (20AD). Tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter
pada Satuan Pendidikan Formal. Jakarta: Kemendikbud. Google Scholar
Sugiyono, Dr. (2013). Metode penelitian pendidikan
pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D. Google Scholar
Usman, Husaini, & Akbar, Purnomo Setiady. (2008). Metodologi
penelitian sosial. Bumi Aksara. Google Scholar
Copyright holder: Muhlis, Sukriadi, Felya Oktaviyanti, Kusdar, Iksam (2021) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia |
This article is licensed
under: |