������
Syntax Literate : Jurnal Ilmiah
Indonesia p�ISSN:
2541-0849
������ e-ISSN : 2548-1398
������ Vol. 4, No. 1 Januari 2019
�
PENGARUH
KUALITAS PELAYANAN UNIT MICRO TERHADAP KEPUASAN NASABAH PT. BANK TABUNGAN
PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH CILEDUG
Elly
Herawati dan Fachriana Ulfatun Ridwan
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Cirebon
Email: [email protected] dan [email protected]
Abstrak
Salah satu permasalahan suatu Bank BTPN Syariah di wilayah
Cirebon adalah tingkat kualitas pelayanan unit micro yang ada dan tingkat kepuasan nasabah.
Hal ini menjadi penggerak untuk melakukan penelitian dengan tujuan untuk
mengetahui tingkat pencapaian kualitas pelayanan Unit Micro, tingkat kepuasan
nasabah dan pengaruh kualitas pelayanan Unit Micro terhadap tingkat kepuasan
nasabah. Jenis penelitian yang dilakukan menggunakan penelitian kuantitatif
dengan metode korelasional. Data diambil menggunakan angket yang disebarkan
kepada 32 responden sebagai sampel penelitian. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa 78,38% responden memberikan kesan baik terhadap kualitas pelayanan Unit Micro BTPN Syariah, 87,50%
responden memberikan kesan sangat puas terhadap BTPN Syariah, dan terdapat pengaruh kualitas
pelayanan unit micro terhadap kepuasan nasabah BTPN Syariah dengan nilai korelasi 0,811 dan
dikategorikan sangat kuat. Besarnya pengaruh kualitas pelayanan unit micro yang
dapat mempengaruhi adalah 65,77%. Persamaan
regresi yang dapat dibentuk adalah Kepuasan Nasabah = 0,856 Kualitas Pelayanan
Unit Micro. Kepuasan nasabah akan meningkat jika BTPN Syariah memiliki kualitas
pelayanan unit micro yang meningkat pula.
Kata
kunci: Kualitas
Pelayanan Unit Micro, Kepuasan Nasabah
.
Pendahuluan
Nasabah
pada umumnya sudah sangat mengetahui akan posisinya sebagai calon penyimpan
uang atau deposito. Nasabah dan pelanggan mengharapkan sekali untuk memperoleh
pelayanan yang prima dari perusahaan penjual baik jasa atau barang. Dunia usaha
sekarang ini, dihadapkan pada kondisi perekonomian yang kurang menunjang bagi
usahanya, akan tetapi mereka harus tetap berusaha untuk memberikan pelayanan
yang memuaskan bagi pelanggan. Tujuan perusahaan bukan lagi mencari keuntungan
sebesar-besarnya/orientasi pribadi, akan tetapi berorientasi kepada pelanggan
dengan demikian diharapkan dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan
lebih terjamin.
Perusahaan
semakin menyadari bahwa perilaku Nasabah memiliki kepentingan tersendiri dengan
berbagai alasan terutama� untuk
memberikan kepuasan semaksimal mungkin kepada Nasabah. Perusahaan berusaha
mengantisipasi perubahan-perubahan terhadap perilaku pelanggan. Untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan pelanggan, mulai dari Nasabah yang tradisional sampai
kepada Nasabah yang berwawasan semakin kritis, perusahaan menerapkan pelayanan
prima dan produk yang diharapkan pelanggan.
Sektor
jasa pada kenyataannya sangatlah beragam salah satu diantaranya adalah jasa
yang bergerak dalam bidang lembaga keuangan khususnya pembiayaan kredit
komoditas yang dikenal dengan jasa leasing. Pada sisi lain perkembangan dunia
pendidikan diimbangi dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dibidang
pelayanan jasa. Sudah merupakan kebutuhan masyarakat atau pelanggan yang
menginginkan tersedianya sebuah jasa yang membantu dirinya dalam memberi rasa
kenyamanan dan kepuasan dalam memperoleh pelayanan jasa. Salah satu masalah
umum yang dihadapi perusahaan adalah animo masyarakat karena kurangnya
pelayanan yang ditawarkan. Masalah inilah yang merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi kontinuitas dan efisiensi perusahaan dalam berbagai aspeknya, sehingga
memerlukan pemecahan. Pelayanan diberikan sebagai tindakan atau perbuatan
seseorang atau organisasi untuk memberikan kepuasan kepada Nasabah. Tindakan
tersebut dapat dilakukan melalui cara langsung melayani Nasabah.
Tidak
dapat dipungkiri hampir setiap jenis produk jasa yang ditawarkan memerlukan
pelayanan dari karyawan perusahaan. Hanya saja pelayanan yang diberikan
terkadang berbentuk langsung dan tidak langsung. Dalam pelayanan ada yang
memerlukan penjelasan, baik sekedarnya atau secara rinci. Berdasarkan uraian dan didorong untuk memperdalam pengetahuan tentang jasa, kaitannya
dengan kepuasan Nasabah, maka peneliti tertarik untuk meneliti lebih dalam.
Metode Penelitian������������������������������������������������������������������
Metode
yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif,� pengertian metode deskriptif dikemukakan
lebih lanjut oleh Saefudin Azwar dalam bukunya yang berjudul Metodologi
Penelitian mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :
�Penelitian
deskriptif adalah penelitian yang bertujuan menggambarkan secara sistematik dan
akurat fakta serta karakteristik mengenai populasi bidang tertentu dimana data
yang diperoleh selama penelitian diolah dan diproses lebih lanjut.�
Metode
ini mengamati berbagai aspek penting yang ada kaitannya dengan masalah yang
diteliti, sehingga dapat diperoleh data yang menunjang penyusunan kripsi ini,
baik data primer maupun data sekunder.
Menurut Sugiyono (2010:147) mengemukakan metode
deskriptif sebagai berikut:
�Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menganalisis data
dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau
generalisasi�.
Masyhuri (2009:45) mengemukakan metode verifikatif
sebagai berikut : �Penelitian verifikatif yaitu memeriksa benar
tidaknya apabila dijelaskan untuk menguji suatu cara dengan atau tanpa
perbaikan yang telah dilaksanakan di tempat lain dengan mengatasi masalah yang
serupa dengan kehidupannya�.
Hasil dan Pembahasan�
Dalam penelitian ini penulis melakukan observasi pada salah satu
badan usaha yang bergerak dalam bidang jasa keuangan yaitu PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah
Ciledug. Adapun hasil dari
gambaran umum dari PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Ciledug akan
diuraikan pada pemaparan dibawah ini :.
Untuk
mengetahui sejauhmana pengaruh antara Kualitas pelayanan unit micro terhadap
loyalitas nasabah PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Ciledug perlu
diadakan suatu penelitian khusus terhadap bagaimana kepuasan nasabah pada PT.
Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Ciledug.
Dalan penelitian ini peneliti mengambil sampel sebanyak 32 orang
responden pada PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Ciledug yang
diambil acak Peneliti mencoba memberikan gambaran tentang responden dari segi
jenis kelamin, usia dan latar belakang pendidikan.
Tabel 1.1
Jenis Kelamin Responden PT. Bank Tabungan
Pensiunan Nasional Syariah Ciledug
Jenis Kelamin |
Jumlah Orang |
Jumlah (%) |
Laki-laki |
19 |
59 % |
Perempuan |
13 |
41 % |
Total |
32 |
100 % |
����������������������� Sumber : Data Hasil
Penelitian 2015
Kelompok
responden seperti terlihat pada tabel 1.1 ternyata terpusat pada jenis kelamin
laki-laki sebesar 19 orang atau 59 % dan sisanya jenis kelamin perempuan
sebesar 13 orang atau 41 %.
Tabel 1.2
Usia Responden PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Ciledug
Usia� |
Jumlah Orang |
Jumlah (%) |
26-35 tahun |
6 |
19
% |
36-45 tahun |
17 |
55
% |
46 tahun keatas |
9 |
26
% |
Total |
32 |
100 |
��������� ������������������������� �Sumber : Data Hasil Penelitian 2015
������������� Latar belakang kelompok usia responden sangat bervariasi dari mulai
usia 25 tahun sampai dengan 46 tahun keatas. Namun yang paling banyak adalah
kelompok 36-45 tahun sebesar 17 orang atau 55 % dan yang terendah adalah
kelompok usia 26 - 35 tahun keatas sebesar 6 orang atau 19 %.
Tabel 1.3
Pendidikan Responden PT. Bank Tabungan
Pensiunan Nasional Syariah Ciledug
Usia� |
Jumlah Orang |
Jumlah (%) |
SMU |
20 |
64
% |
Diploma (III) |
8 |
24
% |
Sarjana (S1) |
4 |
12
% |
Total |
32 |
100 |
���������� ������������������������ Sumber
: Data Hasil Penelitian 2015
������������� Tingkat pendidikan responden seperti terlihat pada tabel 1.3
terpusat pada tingkat S1 sebanyak 4 orang atau sebesar 12 % terbagi secara
bervariasi pada tingkat Diploma (III) sebanyak 8 orang atau sebesar 24 %, dan
yang berpendidikan SMA sebanyak 20 orang atau sebesar 64 %. Selain
itu, uraian-uraian angket yang diberikan berdasarkan pada variabel kualitas
pelayanan, dan kepuasan nasabah adalah sebagai berikut:
Tabel 1.4
Deskripsi Setiap Variabel
No |
Variabel |
Perolehan Skor |
Skot Total |
Persentase |
Kategori |
1 |
Kualitas Pelayanan |
1254 |
1600 |
78,38% |
Baik |
2 |
Kepuasan Nasabah |
1400 |
1600 |
87,50% |
Sangat Puas |
�����������
Tabel 1.4 memberikan gambaran bahwa 78,38% responden memberikan
kesan baik terhadap kualitas pelayanan Unit Micro BTPN Syariah�
MMS Ciledug, dan 87,50% responden
memberikan kesan sangat puas terhadap BTPN Syariah MMS
Ciledug.
Tabel
1.5
Deskripsi Statistik
No |
Variabel |
Mean |
Simpangan Baku |
1 |
Kualitas Pelayanan |
39,19 |
4,98 |
2 |
Kepuasan Nasabah |
43,75 |
4,73 |
Adapun
perolehan skor rata-rata (mean), dan simpangan baku kualitas pelayanan unit
micro berturut-turut adalah 39,19 dan 4,98, sedangkan rata-rata (mean), dan
simpangan baku kepuasan nasabah berturut-turut adalah 43,75 dan 4,73. Nilai
rata-rata kepuasan nasabah lebih besar dibandingkan dengan nilai rata-rata
kualitas pelayanan unit micro BTPN
Syariah MMS Ciledug.
Kesimpulan
������������� Kesimpulan dari penelitian ini memberikan gambaran bahwa skor-skor
kualitas pelayanan unit micro lebih bervariasi dibandingkan skor-skor kepuasan
nasabah BTPN Syariah MMS Ciledug.
Selain itu, penelitian ini juga memberikan gambaran adanya pengaruh
yang positif kualitas pelayanan unit micro terhadap kepuasan nasabah BTPN Syariah MMS Ciledug. Adapun
pengaruh yang positif ditunjukkan dengan nilai korelasi (R) sebesar 0,811 dan dikategorikan sangat kuat. Besarnya
pengaruh kualitas pelayanan unit micro yang dapat mempengaruhi MMS adalah� 65,77% sedangkan sisanya 34,23% dipengaruhi
oleh variabel lain dalam suatu garis lurus persamaan regresi. Persamaan regresi
yang dibentuk adalah Kepuasan Nasabah =
0,856 Kualitas Pelayanan Unit Micro. Persamaan di atas memiliki arti bahwa
kepuasan nasabah akan meningkat jika BTPN Syariah MMS Ciledug memiliki kualitas
pelayanan unit micro yang meningkat pula. Hal ini sesuai dengan pernyataan Kotler
(2010) yang menyatakan bahwa kepuasan nasabah merupakan perasaan senang atau
kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi/kesannya
terhadap kinerja (atau hasil) suatu produk dan harapan-harapan. Harapan ini
akan tercapai apabila tingkat kualitas pelayanan tercapai dengan baik atau
melebihi harapan tersebut. Hal ini berkaitan dengan kualitas pelayanan unit
micro yang merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk atau
jasa manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan Nasabah
(Tjiptono, 2010). Selain itu, peningkatan kualitas juga harus memiliki strategi
dalam peningkatannya sesuai dengan pernyataan Fandy Tjiptono (2000: 88)
strategi untuk meningkatkan kualitas pelayanan antara lain: mengidentifikasi determinan utama kualitas pelayanan, mengelola
harapan pelanggan, mengelola bukti (evidence)
kualitas pelayanan, mendidik pelanggan tentang pelayanan, mengembangkan budaya
kualitas, mengembangkan sistem informasi kualitas pelayanan, dan
mengidentifikasi pelayanan. Ada 5 faktor dominan akan penentu kualitas
pelayanan unit micro jasa yang pada akhirnya menjadi penentu tingkat kepuasan
nasabah, yaitu: keandalan, daya tanggap, jaminan, kepastian dan berwujud
(Kotler, 2010). Ternyata secara keseluruhan 87,50% responden memberikan kesan
sangat puas terhadap BTPN
Syariah MMS Ciledug.
BIBLIOGRAFI
Freeman, J. Robert. 2013. Govermental and Non Profit Accounting.
New Jersey: Prentie Hall
Gunawan Adisaputro dan Marwan Asri.
2012. Anggaran Perusahaan. Daerah Istimewa Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
Harahap, Sofyan Syafri. 2010. Manajemen
Kontemporer. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Henri Simamora. 2013. Akuntansi
Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.
Husein Umar. 2011. Metode
Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
IAI. 2013. Standar Akuntansi
Keuangan, Jakarta: Salemba Empat.
Kotler, Phillip Anderson. 2010. Strategic
Marketing for Non Profit Organizations. New Jersey: Prentie Hall
Milton F. Usry dan Lawrance H.
Hammer. 2012. Akuntansi Biaya � Perencanaan dan� Pengendalian, Jakarta: Edisi ke 10 jilid
kesatu. Erlangga.
Robert N. Anthony, Jhon Dearden, and
Norton Bodford. 1995. Manajemen Control System, Alih Bahasa : Agus
Maulana, Jakarta.
Sarwono, Jonathan. 2011.
Metode
Penelitian Kuantitatif & Kualitatif. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian
Bisnis. Bandung : Alfabeta.
Sugiyono. 2013.
Metode Penelitian Kuantitatif, Kulaitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono.
2013. Metode Penelitian Bisnis (pendekatan kuantitatitatif, kualitatif,
dan R&D. Bandung : Alfabeta.
Sugiyono. 2010.
Metode Penelitian
Kuantitatif, Kulaitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta.