������
Syntax Literate : Jurnal Ilmiah
Indonesia p�ISSN:
2541-0849
������ e-ISSN : 2548-1398
������ Vol. 4, No. 1 Januari 2019
MEMETAKAN
PERKEMBANGAN AGAMA KRISTEN DI NUSANTARA
Muslim Nurdin
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Persis Bandung
Email: [email protected]
Abstrak
Diskursus
perkembangan suatu Agama merupakan hal yang cukup menarik untuk dibahas. Pada
satu sisi terdapat tingkat resistensi yang cukup tinggi juga beragam interest
yang sangat mungkin hadir. Dalam hal ini, penulis mencoba melakukan penelaahan
terkait historiografi Agama Kristen di Nusantara yang terdapat dalam sebuah
karya yang berkumpul Historiografi of chistianjty. Sebagai sebuah negara Bangsa
yang dibumi oleh beragam Suku Bangsa dan Agama, di Indonesia terdapat pendidik
yang menganut Agama tertentu yaitu Agama Kristen. Sekalipun Negeri ini lebih
dominan dibumi oleh Umat Islam yang memiliki sejarah panjang hingga berdirinya
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Namun hadir pula, mereka yang menganut Agama
lain seperti Agama Kristen. Kehadiran Agama Kristen di Nusantara tidak dapat
dilepaskan dari masuknya kolonialisme mulai Abad ke-16 M. Mereka hadir dalam
ruangan yang telah terisi. Akan tetapi, karena mendapat �dukungan� dari penguasa
kolonial maka eksistensinya pun tidak dapat dinafikan begitu saja. Beragam
sampe di uraian dalam karya kolektif tersebut dari beragam segi dan beragam
pendekatan oleh para penulis. Metode riset pustaka dan kajian lapangan
dilakukan oleh para kontributor dalam memotret dan menentukan bingkai sejarah
perkembangan Agama Kristen di Nusantara. Dengan latar belakang yang beragam,
para penulis berupaya memotret perkembangan Agama Kristen di Indonesia dari
berbagai sudut pandang, mulai dari aspek sosial, politik, ekonomi, budaya, dan
lainnya. Penelaahan historiografi yang terdiri dari unsur internal dan
eksternal akan di bahas dalam tulisan ini. Unsur internal meliputi,
objektivitas, validitas sumber, dan kompetensi penulis. Sedangkan unsur
eksternal berupa bobot karya tersebut untuk dijadikan sebagai rujukan. Dari
unsur internal, para penulis yang terdapat dalam buku tersebut cukup detail
mengeksplorasi perkembangan Kristen di Indonesia berdasarkan daerah yang
dijadikan batasan penelitiannya. Hal tersebut diperkuat dengan rujukan yang
digunakan oleh para penulis untuk memetakan perkembangan Kristen pada masanya.
Sedangkan dari segi eksternal, maka karya A History of Christianity in
Indonesia ini dapat dijadikan salah satu rujukan utama dalam memotret
perkembangan kristen di Indonesia khususnya era prakolonial hingga modern
(tahun 2000).
Kata Kunci: Kristen,
Nusantara, Agama, Perkembangan
Pendahuluan
Isu Agama
merupakan materi yang menarik untuk dijadikan subjek penelitian. Akan tetapi,
di sisi lain, hal tersebut memiliki tingkat kompleksitas dan resistensi yang
cukup tinggi. Walaupun demikian, seorang peneliti yang menjadikan dasar-dasar
ilmiah (objektivitas sebagai panglima) harus mampu melampaui berbagai rintangan
dan hambatan yang dihadapinya dalam melakukan peran dan fungsinya sebagai
peneliti.
A History of Christianity in
Indonesia merupakan salah
satu karya seri studi misi Kristen
dan dapat pula diklasifikasikan sebagai historiografi Kristen. Karya tersebut
merupakan kompilasi hasil penelitian yang dilakukan sejumlah peneliti, baik
dari dalam maupun luar negeri dalam mengungkap fakta-fakta kehidupan keagamaan,
yaitu Agama Kristen. Dengan latar belakang yang beragam, para penulis berupaya
memotret perkembangan Agama Kristen di Indonesia dari berbagai sudut pandang,
mulai dari aspek sosial, politik, ekonomi, budaya, dan lainnya.
Jan
Sihar Aritonang dan Karel Steenbrink (2008) sebagai editor mencoba memadukan
antara satu tulisan dan tulisan lainnya agar tampak padu dalam menyelami proses
perkembangan Agama Kristen di Nusantara sejak pra-kolonial hingga sekitar tahun
2000-an, terutama dalam hal kronologi. Hal itu tampak dalam periodisasi dan
tertuang pada daftar isi karya tersebut. Kedua editor tersebut mengambil bagian
yang berbeda dalam projek karya ini, Jan Sihar Aritonang dari sisi perkembangan
Kristen Protestan dan Karel Steenbrink dari sisi perkembangan Kristen Katolik.
Gagasan
penulisan sejarah kristen ini muncul pada tahun 1970-an. Akan tetapi, mulai
terealisasi secara matang sekitar 25 tahun berikutnya.
Metode Penelitian������������������������������������������������������������������
Metode studi
literatur digunakan dalam penelitian ini dengan subjek penelitian berfokus
kepada sebuah karya historiografi Agama Kristen di Indonesia yang berjudul A History
of Christianity in Indonesia.
Peneliti
menganalisis konten karya tersebut dari beberapa aspek dengan merujuk kepada
beberapa literasi yang terkait. Hal tersebut berkaitan dengan acuan dalam
penelaahan historiografi yang terdiri dari unsur internal dan eksternal. Dengan
demikian, objektivitas, validitas sumber, dan kompetensi penulis sebagai unsur
internal dapat diidentifikasi. Selain itu, signifikansi atau bobot karya
tersebut untuk digunakan sebagai sumber juga dapat terlihat.
Hasil dan Pembahasan�
A. Kondisi Sosial
dan Agama Masyarakat Nusantara Prakolonial
Hingga abad XV,
corak kehidupan masyarakat Nusantara dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok
besar, yaitu masyarakat pesisir dan masyarakat pedalaman.
Keduanya
memiliki ciri dan karakteristik yang unik, baik dari aspek kehidupan sosial
budaya maupun sosial keagamaan yang dijalani. Hal tersebut merupakan gambaran
secara umum kehidupan keagamaan di kawasan Asia Tenggara.
Reid (1999:176)
mengungkapkan bahwa lebih dari setengah jumlah penduduk Asia Tenggara menerima
Islam dan Kristen dalam kadar tertentu selama kurun niaga. Perubahan-perubahan
lain ternyata bersifat sementara, tetapi penerimaan formal atas kedua �Agama
kitabiah� itu ternyata penting dan bertahan.
Secara umum,
akselerasi kehidupan sosial-budaya dan sosial keagamaan tampak terasa di
wilayah pesisir. Hal tersebut tidak dapat dinafikan karena letak geografisnya
yang sangat mendukung sebagai tempat pertemuan para pedagang dari berbagai daerah,
terutama dari luar negeri.
Secara khusus,
dalam aspek sosial keagamaan, penduduk Nusantara sebelum abad XV telah mengenal
cukup baik Agama Hindu dan Buddha. Bahkan, lebih jauh dari itu, keyakinan
animisme dan dinamisme yang menjadi keyakinan awal dalam kehidupan keberagamaan
masih tetap terpelihara, terutama di antara masyarakat pedalaman. Menurut
Antonio Galvao, pada abad-abad kedatangan dan penyebaran Islam di daerah Maluku
masih terdapat beberapa kelompok masyarakat yang membuat patung-patung untuk
menghormati para bapak dan para nenek moyang. (Poesponegoro, 1992:177)
Perkembangan
baru yang muncul dalam kehidupan keagamaan masyarakat Nusantara setelah
dominasi animisme, dinamisme, Hindu, dan Buddha memunculkan dinamika baru.
Bahkan, hal tersebut dapat dikatakan sebagai �perusak� status quo yang telah
demikian kuat (Sartono, 1999:xix).
Islamisasi
identik dengan peran kuat para pedagang yang berfungsi ganda. Demikian pula
dengan kristenisasi awal, identik dengan kolonialisme klasik yang dijalankan
oleh Portugis, Spanyol, dan Belanda (VOC).
The Catholic
missionaries started their work in Maluku, North Sulawesi and East Nusatenggara
by sixteenth century under the patronage of the Portuguese and Spanish armed
power. In the next century, when the armed traders of the Dutch East Indies
Company (VOC) controlled North Sulawesi and Maluku, they converted the local
Catholics to the Dutch Reformed Church. (Mujiburrahman,
2006:17-18)
B. A History of Christianity in Indonesia sebagai
sebuah �Narative History�
Secara global,
karya ini dibagi kedalam tiga pembahasan pokok yang ditekankan pada pembabakan
waktu sebagai salah satu faktor penting dalam sebuah historiografi. Bagian
pertama memotret perkembangan Kristen sejak masa pra kolonial (Portugis) hingga
tahun 1800-an. Bagian kedua menggambarkan�
perkembangan� Kristen� sejak tahun 1800 hingga 2005 (cara langsung
perkembangan Kristen di Indonesia). Bagian ketiga mengemukakan tema-tema
kontemporer, mulai dari diskursus pemikiran teologi, komunitas Cina, seni,
hingga media massa. Seluruh periodisasi atau babakan waktu yang dibuat dalam
karya historiografi ini dibuat secara kronologis dan melihat beberapa daerah secara
cukup detail.
Sejarah Kristen
di Indonesia adalah Sejarah Indonesia bagian Timur. Mungkin itulah generalisasi
yang cukup memadai dalam melihat secara utuh bahwa dominasi perkembangan Agama
Kristen lebih kuat dan jelas di kawasan Indonesia bagian Timur. Reid
mengungkapkan bahwa:
Penyebaran Agama Kristen baru meningkat sejak masa kontra reformasi
dengan tibanya jesuit pertama di Asia, Francis Xaverius pada tahun 1542. Baru
sejak itulah, terjadi pengkristenan secara massal di luar benteng-benteng
Portugis, terutama di wilayah Indonesia Timur. Kegiatan misi katolik ini
sedikit banyak menghalangi kepentingan komersial Portugis termasuk di
pusat-pusat Islam. Hal mana mengakibatkan konflik kepentingan yang tidak
teratasi, khususnya di Maluku. Sekalipun para misionaris itu berhasil
mengurangi sedikit kekerasan yang dilakukan para fidalgo Portugis, mereka juga
memperlebar jurang antara dua sistem sosial di Nusantara (Reid, Anthony. Dari
Ekspansi hingga Krisis. 193, Hall, 1988:209-210).
Dominasi� Agama�
Kristen� di� Indonesia�
bagian� Timur� dapat�
dilihat� hingga� kini�
dari jumlah pemeluk Agama tersebut sebagai salah satu indikatornya.
Dalam kata
pengantar disertasinya di tahun 2006 yang berjudul Feeling Threatened Muslim-Christian Relations in Indonesia�s� New Order,� Mujiburrahman menyebutkan bahwa Agama Kristen
banyak dianut oleh mayoritas penduduk luar Jawa, seperti� Nusa�
Tenggara� Timur,� Papua,�
Sulawesi� Utara,� dan�
Maluku.� Sementara� itu, kecenderungan serupa terdapat di bagian
utara Sumatera, Kalimantan Timur dan Tengah. (Mujiburrahman, 2006:16)
C. History
of Christianity in Indonesia : Antara Historiografi Kristen dan Historiografi
Indonesia
Sebagai editor,
dalam bagian awal karya ini, Jan Sihar Aritonang dan Karel Steenbrink (2008)
mengatakan �Indonesian religions are
poorly represented in the international
or more specifically the English-language surveys of religious developments.� Pernyataan
tersebut mengungkapkan bahwa karya serupa merupakan karya yang tergolong masih sangat kurang dalam perkembangan
penelitian sejarah keagamaan (khususnya dalam bahasa asing) di Nusantara.
Dalam
perkembangannya, historiografi Indonesia masih �milik orang Indonesia� sehingga
cukup sulit untuk dikenal secara luas. Hal itulah yang dapat menjadi salah satu
alasan pernyataan tersebut.
Walaupun
demikian, kehadiran karya A History of
Christianity in Indonesia menjadi tambahan pustaka dalam pembendaharaan
historiografi Indonesia. Hal tersebut tentunya diharapkan menjadi stimulan
munculnya historiografi-historiografi serupa dari Agama lain.
Dalam karya ini
para penulis mencoba menggali dan mengumpulkan berbagai sumber untuk mengungkap
sejarah perkembangan Kristen di Indonesia. Editor sengaja menyertakan bibliografi
pada setiap akhir tulisan. Selain itu, disertakan pula bibliografi umum yang
digunakan para penulis dalam menyusun karyanya (hlm 977-981).
Aspek yang
dilihat dalam tulisan-tulisan pada buku ini tidak hanya hubungan Kristen secara
ideologis-institusional dan kesejarahannya, tetapi tampak pula aspek lainnya,
seperti seni dan media massa yang lahir dari lingkungan kristen. Misalnya, pada
bab XXI yang menjelaskan tentang Seni dan Umat Kristiani di Indonesia. Tiga
orang penulis, Volker K�ster, Karel Steenbrink dan Rai Sudhiarsa, berupaya
menggambarkan kehidupan umat kristen yang terkait dengan dunia seni.
Drawing
of the Trinity by Raden Mas��������� �������� Station of the
Way of the Cross. Painting by
Poerwodiwirjo. Schmutzer 1928:90����������������� Basoeki Abdullah. Sch�ller
1938:59
Andi Harisman, Kelahiran (The Birth). �����Kussudiardja. Image no. 77, December 1998.
Supardan Christ and the Fisherman
by Bagong 1993:33���������������������������� ��
Selain itu,
pada bab berikutnya, Kees de Jong and Rainy M.P. Hutabarat mendeskripsikan
sejumlah media massa yang menjadi salah satu faktor penunjang keberadaan umat
kristen di Indonesia. Keberadaan media-media tersebut masih kuat hingga kini.
Bahkan, di antaranya menjadi ikon media nasional
Kesimpulan
Terdapat
unsur-unsur yang menjadi pijakan dalam melakukan apresiasi terhadap karya yang
berjudul A History of Christianity in
Indonesia ini, terlebih dahulu. Anasir yang dijadikan acuan dalam
penelaahan historiografi ini berupa unsur internal (objektivitas, validitas
sumber, dan kompetensi penulis) dan unsur eksternal (Signifikansi atau bobot
karya sebagai sumber).
Secara umum
dari aspek internal, buku A History of
Christianity in Indonesia ini memiliki keunggulan. Walaupun sifatnya berupa
kumpulan tulisan, tetapi para penulis yang terdapat dalam buku tersebut cukup
detail mengeksplorasi perkembangan Kristen di Indonesia berdasarkan daerah yang
dijadikan batasan penelitiannya, terutama pada bagian satu dan dua. Hal
tersebut diperkuat dengan rujukan yang digunakan oleh para penulis untuk
memetakan perkembangan Kristen pada masanya.
Dengan
demikian, potret perkembangan yang detail dan dukungan bibliografi yang cukup
menjadikan karya kompilasi ini memiliki nilai keunggulan tersendiri. Dengan
bibliografi yang cukup lengkap akan mempersempit missing link yang tidak jarang terjadi dalam sebuah historiografi
atau munculnya interpretasi berlebih karena keterbatasan sumber.
Akan tetapi,
dari keunggulan yang dimiliki karya gabungan tersebut, terdapat lubang yang
patut menjadi perhatian editor, yaitu proporsi penulis. Secara umum atau hampir
seluruhnya, penulis berasal dari �dalam� dan hanya sedikit penulis yang berasal
dari �luar�, seperti Azyumardi Azra (Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah, Jakarta).
Hal berikutnya
yang patut diperhatikan oleh editor untuk menjadikan karya A History of Christianity in
Indonesia ini menjadi sebuah historiografi kristen yang utuh adalah latar belakang penulis.
Sejatinya, sebuah karya historiografi yang baik lahir dari sejarawan. Dalam hal
ini, editor tidak memberikan informasi yang cukup tentang profil para penulis.
Berikut para
penulis (kontributor) dalam buku A
History of Christianity in Indonesia ini.
1.
Jan
Sihar Aritonang, STT, Sekolah Tinggi Teologi, Jakarta, Indonesia.
2.
Azyumardi
Azra, Universitas Islam Negeri, Jakarta, Indonesia.
3.
Richard
M. Daulay, Komunitas Gereja-Gereja Indonesia, Jakarta, Indonesia.
4.
Thomas
van den End, Apeldoorn, Sekolah Tinggi Teologi, Jakarta
5.
Adolf
Heuken SJ, Cipta Loka Caraka Foundation, Jakarta, Indonesia.
6.
Alle
Hoekema, Free University, Amsterdam, the Netherlands.
7.
Evert
Hoogerwerf, Retired missionary and minister, Mission Board of the Netherlands
Reformed Church.
8.
Rainy
Hutabarat, Institut Komunikasi Publik, Jakarta, Indonesia.
9.
Uwe
Hummel, Persatuan Misi Evangelis (Vereinte
Evangelische Mission), Wuppertal,
Germany.
10.
At
Ipenburg, I.S.Sekolah Teologi, Abepura, Indonesia
11.
Eduard
Jebarus, Diocese of Larantuka.
12.
Christiaan
G.F. de Jong, Sekolah Teologi Makassar, Indonesia, dan Hendrik Kraemer
Institute, Utrecht, Belanda.
13.
Kees
de Jong, Universitas Kristen Duta Wacana, Yogyakarta, Indonesia.
14.
Chris
de Jonge, Sekolah Teologi, Jakarta
15.
Eddy
Kristiyanto OFM, Sekolah Driyakarya, Jakarta, Indonesia.
16.
Volker
Kuster, Protestant Theological University, Kampen, Belanda.
17.
Arnold
F. Parengkuan, Universitas Kristen Indonesia,Tomohon, Indonesia.
18.
John
Mansford Prior SVD, Pusat Penelitian Candraditya, Maumere, Indonesia.
19.
Simon
Rae, John Knox College, Dunedin, New Zealand.
20.
Koernia
Atje Soejana, Gereja Pasundan-Jawa Barat, Bekasi, Indonesia.
21.
Yusak
Soleiman, Leiden University, Belanda.
22.
Karel
Steenbrink, Utrecht University, Belanda.
23.
Budi
Subanar SJ, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, Indonesia.
24.
Raimundus
I Made Sudhiarsa SVD, Sekolah Teologi Widya Wacana, Malang, Indonesia.
25.
Mesakh
Tapilatu, Universitas Kristen Indonesia,Maluku, Ambon, Indonesia.
26.
Frederik
Djara Wellem, Universitas Kristen Arta Wacana, Kupang, Indonesia.
Karya
A History of Christianity in Indonesia
ini dipaparkan secara deskriptif-naratif seperti yang telah disinggung pada
bagian yang lalu. Adapun dalam pemaparannya, para penulis dan editor menyajikan
antara satu peristiwa dan peristiwa lainnya secara diakronis. Dengan demikian,
keterpaduan dua metode tersebut dapat menjadi keunggulan lainnya dari karya
tersebut.
Adapun
dari unsur eksternal berkaitan dengan signifikansi atau bobot, maka karya A History
of Christianity in Indonesia ini dapat dijadikan salah satu rujukan utama
dalam memotret perkembangan Kristen
di Indonesia khususnya era prakolonial hingga modern (tahun 2000). Walaupun
perannya sebagai rujukan tidak dapat berdiri secara tunggal, tetapi tetap
membutuhkan pembanding dan rujukan lainnya.
BIBLIOGRAFI
Aritonang, Jan Sihar dan Steenbrink,
Karel A. 2008. A History of Christianity
in Indonesia. Leiden; Koninklijke Brill NV.
Hall, D.G.E. 1988. Sejarah Asia Tenggara. Surabaya. Usaha
Nasional.
Kartodirdjo, Sartono. 1999. Pengantar Sejarah Indonesia Baru 1500-1900;
Dari Emporium sampai Imperium, Jil.
1. Jakarta; Gramedia Pustaka Utama.
Mujiburrahman. 2006. Feeling Threatened Muslim-Christian
Relations in Indonesia�s New Order.
International Institute for the Study of Islam in the Modern World (ISIM), Nederland,.
Poeponegoro, Marwati Djoened dan
Notosusanto, Nugroho. 1999. Sejarah Nasional
Indonesia Jil. III. Jakarta: Balai
Pustaka.
Reid, Anthony. 1999. Dari Ekspansi hingga Krisis; Jaringan
Perdagangan Global Asia Tenggara
1450-1680. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Ricklefs, M.C. 1998. Sejarah Indonesia Modern. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.