������ Syntax Literate : Jurnal Ilmiah
Indonesia p�ISSN: 2541-0849
������
e-ISSN : 2548-1398
������
Vol. 4, No. 1 Januari 2019
PENGARUH KECUKUPAN MODAL DAN EFISIENSI
OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA BANK CIMB NIAGA SYARIAH
Sudana dan Lina Marlina
Sekolah
Tinggi Agama Islam (STAI) Persis Bandung
Email: [email protected] dan [email protected]
Abstrak
Setiap
perusahaan dalam menjalankan usahanya haruslah punya kemampuan untuk mendatangkan
keuntungan (profitabilitas) secara optimal. Terlebih bagi suatu bank, yang
sangat memerlukan kepercayaan masyarakat. Apabila bank memperoleh keuntungan
yang tinggi, maka tentunya akan banyak hal yang bisa dilakukan misalnya
peningkatan mutu lebih baik, kesejahtreraan pengelola baik� pemilik atau karyawan, dan melakukan
investasi-investasi baru lainnya. Ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap
profitabilitas suatu bank diantaranya adalah kecukupan modal serta efisiensi
operasional. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan
menganalisis pengaruh kecukupan modal dan efisiensi operasional terhadap
tingkat profitabilitas Bank CIMB Niaga Syariah. Variabel mana yang paling
dominan mempengaruhi tingkat profitabilitas. Sedangkan teori yang digunakan
untuk mendukung pembahasan dalam penelitian ini adalah teori dan konsep tentang
kecukupan modal dan efisiensi operasional serta konsep tingkat profitabilitas
Bank. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menganalisi laporan keuangan
terkait dengan profitabilitas, kecukupan modal serta efisiensi operasional
periode 2005 sampai 2014. Model analisis data yang digunakan adalah analisis
regresi liner berganda. Pengujian hipotesis secara simultan maupun parsial
dilakukan dengan menggunakan software. Rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah sejauh mana pengaruh� kecukupan
modal dan efisiensi operasional terhadap tingkat profitabilitas Bank CIMB Niaga
Syariah, hipotesis yang diajukan adalah kecukupan modal dan efisiensi
operasional diduga berpengaruh terhadap tingkat profitabilitas Bank CIMB Niaga
Syariah.
Kata Kunci: Kecukupan Modal, Efisiensi Operasional,
Profitabilitas
Pendahuluan
Fungsi bank
selain sebagai lembaga intermediasi, juga sebagai lembaga yang harus mampu
menghasilkan profitabilitas. Karena bank harus bisa memberikan keuntungan
kepada nasabahnya. Keuntungan yang diperoleh suatu bank disamping dapat menjaga
keberlangsungan bisnis bank juga berguna dalam rangka menarik minat para
pemilik dana untuk menitipkan uangnya di bank. Untuk itu dalam rangka
menjalankan aktivitas usahanya manajemen Bank CIMB Niaga Syariah dalam
praktiknya dituntut harus mampu memenuhi target yang telah ditetapkan, yaitu
kemampuan untuk mendapatkan laba (profitabilitas). Profitabilitas suatu
bank�� merupakan hal yang sangat penting,
dimana tingkat profitabilitas suatu bank juga dapat mencerminkan kesehatan
suatu bank.
Menurut
Triandaru dan Totok Budi Santoso (2015), tingkat kesehatan bank menjadi salah
satu indikator yang digunakan masyarakat atau nasabah dalam menilai kualitas
suatu bank. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi profitabilitas suatu bank,
faktor-faktor tersebut diantaranya seperti rasio kecukupan modal atau Capital
Adequacy Ratio (CAR) dan Efisiensi�
Operasional. Menurut Muhamad (2015), bahwa dipercaya atau tidaknya suatu
bank, salah satunya sangat dipengaruhi oleh kondisi kecukupan modalny. Sedangkan
efisiensi operasional menunjukkan bahwa besarnya keuntungan haruslah dicapai
sesuai dengan target yang telah ditentukan dan bukan asal untung. Hal ini
berarti laba yang besar bukanlah merupakan ukuran bahwa perusahaan telah
bekerja secara efisien. Efisien dapat dengan membandingkan laba yang diperoleh
dengan kekayaan atau modal yang menghasilkan laba tersebut.
Muldjono (2002)
mengatakan bahwa tinggi rendahnya profitabilitas perusahaan dipengaruhi oleh
faktor likuiditas dan solvabilitas pada perusahaan tersebut. Oleh karena itu,
setiap perusahaan haruslah memenuhi kecukupan modalnya, agar dapat meningkatkan
likuiditasnya. �Kemudian, dengan terpenuhinya modal, perusahaan juga dapat
memaksimalkan perolehan labanya.
Diperjelas
kembali oleh tentang pentingnya konsep fungsional modal, dia menambahkan bahwa
semakin banyak jumlah dana perusahaan yang dipergunakan sebagai modal kerja
seharusnya dapat meningkatkan jumlah profit yang didapatkan oleh bank. Tapi
sebaliknya, apabila penggunaan dana itu sedikit, maka keuntungan yang
diperolehpun berkurang.
Pendapat di atas
diperkuat lagi oleh Kamaludin dan Rini Indriani yang menyatakan bahwa secara
teoritis laba mempunyai korelasi yang sangat kuat dengan kebutuhan modal.
Artinya, jika ada perkiraan pertambahan laba, maka seorang manajer keuangan
harus mengantisipasinya dengan mempersiapkan�
modal yang cukup dalam rangka pembiayaan jangka pendek.
Beberapa
pendapat di atas menegaskan bahwa rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR), serta
efisiensi operasional mempunyai korelasi atau hubungan yang sangat kuat dengan
profitabilitas suatu perusahaan. Besar kecilnya profitabilitas salah satunya
bergantung kepada sejauh mana suatu bank dapat memenuhi kecukupan modalnya atau
Capital Adequacy Ratio (CAR) dan juga
sejauh mana efisiensi operasional bank tersebut.
Metode Penelitian������������������������������������������������������������������
Metode
penelitian yang dipergunakan adalah metode diskriptif verifikatif. Penelitian
yang menggambarkan suatu keadaan variable-variabel penelitian, kemudian
dianalisis untuk mendapatkan seberapa besar pengaruh-pengaruh variable
independen terhadap variable dependen. Data yang dipergunakan dalam penelitian
ini adalah data kuantitatif atau data yang berbentuk angka-angka. Mengacu pada
data tersebut maka penelitian yang dipergunakan adalah dengan menggunakan
pendekatan kuantitatif. Sugiyono menyatakan bahwa penelitian pendekatan
kuantitatif adalah penelitian yang dilakukan untuk meneliti populasi atau
sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis
data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang
telah ditetapkan.
Adapun
langkah-langkah dalam mengolah dan menganalisis data dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Analisis Data
Deskriptif
Setelah
data-data diperoleh maka selanjutnya adalah menganalisa data dan� memprosesnya sehingga dapat menampilkan
kebenaran yang dipakai untuk menjawab permasalahan yang telah dirumuskan dalam
penelitian.
a. Menghitung Kecukupan
modal.
Indikator
yang digunakan untuk menghitung variable X (Kecukupan modal) adalah tingkat
perputaran modal kerja itu sendiri. Menurut Kasmir rumus untuk menghitung
tingkat kecukupan modalatau CAR adalah:
CAR dirumuskan sebagai berikut :
CAR = Modal X 100%
������ ATM
b. Menghitung profitabilitas
����������������������������������� Laba Sebelum
Pajak
ROA =����������������������� �������� �� �X 100%
��������
����������������������������������� Total Aset
(rata-rata) �
c. Analisis Trend��������������������������������������������������������������������������������������������������������������� Analisis
Trend atau tendensi merupakan analisis laporan keuangan yang biasanya
dinyatakan dalam persentase tertentu. Dalam penelitian ini analisis yang
digunakan adalah analisis dinamis dan horizontal.� Penggunaan data dalam proses
analisis data adalah dengan memakai data�
pertahun/tiga periode, agar data lebih cepat untuk dianalisis.
�������� Munawir
mengemukakan ada tiga langkah dalam menganalisis trend, langkah tersebut adalah
sebagai berikut:
1)
Menentukkan tahun dasar
(basic year). Dalam penentuan analisa laporan keuangan ini biasanya dimulai
dari tahun deretan awal atau sering disebut juga tahun dasar.
2)
Tiap pos dalam laporan
keuangan yang terpilih di tahun dasar maka akan diberi angka index 100.
3)
Menghitung angka indeks
tahun-tahun dengan menggunakan angka pos laporan keuangan tahun dasar sebagai
penyebut.
Rumus untuk menghitung analisis trend
adalah:
Tahun X1 � Tahun
X2�� x100
������������������������������������������ Tahun
X
2. Analisis Data Statistik
Jenis variable yang digunakan dalam
penelitian adalah variable kuantitatif�
dan data dengan ukuran rasio. Untuk menganalisis data rasio dapat
digunakan statistik parametrik yang salah satunya dapat dengan menggunakan
analisis regresi. Analisis data statistik terdiri dari tiga macam yaitu uji
asumsi klasik yang terdiri dari uji normlitas, uji multikolinieritas, uji
heteroskedastisitas, uji autokorelasi, dan uji regresi ganda serta pengujian
hipotesis yang terdiri dari uji f dan uji t.
Hasil
dan Pembahasan�
A. Hasil Analisis
1. Analisis Variabel
Profitabilitas (ROA)
Tabel
.1
�Analisis Profitabilitas (ROA)
|
|
Frequency |
Percent |
Valid
Percent |
Cumulative
Percent |
Valid |
0.41 |
1 |
2.6 |
2.6 |
2.6 |
0.81 |
1 |
2.6 |
2.6 |
5.1 |
|
1 |
17 |
43.6 |
43.6 |
48.7 |
|
2 |
17 |
43.6 |
43.6 |
92.3 |
|
3 |
4 |
7.7 |
7.7 |
100.0 |
|
Total |
40 |
100.0 |
100.0 |
|
Tabel
frekuensi menyajikan setiap nilai pada variabel yang dianalisis. Pada variabel
ROA menunjukkan nilai yang sering muncul adalah nilai 1 dan 2 frekuensi muncul
sebanyak 17 kali dengan prosentase sebesar 43,6 % dan selanjutnya di ikuti
nilai 3 dengan frekuensi muncul sebanyak 4 kali dengan presentase 7,7 % dan
nilai 0,41 dan 0,81 masing-masing 1 kali kemunculan dengan prosentase 2,6 %.
� Gambar 1 : Diagram Histogram ROA
Dari
gambar 1 diatas menunjukkan bahwa pola distribusi angka normal, dimana pada
gambar kurva terlihat bentuk kurva memiliki sisi kemiringan yang seimbang baik
dari sisi kanan ataupun kiri juga kurva dalam bentuk sempurna menyerupai
lonceng. Dilihat dari Std. Deviation atau suatu ukuran penyimpangan dalam
variabel ROA mempunyai sebaran kecil karena standar deviasi lebih kecil dari
nilai rata-ratanya (mean), yaitu 0,662 < 1,57 sehingga simpangan data pada
variabel ROA dikatakan baik.�
2. Analisis Variabel Tingkat Kecukupan
Modal (CAR)
Tabel 2.
Tingkat Kecukupan Modal (CAR)
|
|||||
|
|
Frequency |
Percent |
Valid
Percent |
Cumulative
Percent |
Valid |
9 |
1 |
2.6 |
2.6 |
2.6 |
10 |
3 |
7.7 |
7.7 |
10.3 |
|
11 |
9 |
23.1 |
23.1 |
33.3 |
|
12 |
9 |
23.1 |
23.1 |
56.4 |
|
13 |
5 |
12.8 |
12.8 |
69.2 |
|
14 |
5 |
12.8 |
12.8 |
82.1 |
|
15 |
3 |
5.1 |
5.1 |
87.2 |
|
16 |
3 |
7.7 |
7.7 |
94.9 |
|
17 |
1 |
2.6 |
2.6 |
97.4 |
|
18 |
1 |
2.6 |
2.6 |
100.0 |
|
Total |
40 |
100.0 |
100.0 |
|
Pada
tabel 2 dapat di;ihat bahwa variabel CAR nilai yang sering muncul adalah nilai
11 dan 12 dengan frekuensi muncul masing-masing sebanyak 9 kali dengan
prosentase sebesar 23,1 % dan selanjutnya nilai 13 dan 14 dengan frekunsi
muncul sebanyak 5 kali dengan prosentase 12,8 % kemudian di ikuti nilai 10 dan
16 dengan frekuensi muncul sebanyak 3 kali dengan presentase 7,7 % dan nilai 15
sebanyak 3 kali kemunculan dengan prosentase 5,1 % dan untuk nilai 9, 17 dan
18� masing-masing hanya 1 kali kemunculan
dengan prosentase 2,6 %.
Dari
gambar 2 diatas terlihat bahwa pola distribusi normal karena bentuk kurva
memiliki kemiringan yang cenderung imbang, baik pada sisi kiri maupun sisi
kanan, dan kurva berbentuk menyerupai lonceng yang hampir sempurna, dan dilihat dari Std. Deviation atau suatu ukuran
penyimpangan dalam variabel CAR mempunyai sebaran kecil karena standar deviasi
lebih kecil dari nilai rata-ratanya (mean), yaitu 2,082 < 12,67 sehingga
simpangan data pada variabel CAR dikatakan baik.�
3. Analisis Variabel Efisiensi Operasional
(BOPO)
Tabel 3.
�Analisis Efisiensi Pengeloaan (BOPO)
|
|||||
|
|
Frequency |
Percent |
Valid
Percent |
Cumulative
Percent |
Valid |
1 |
1 |
2.6 |
-2.6 |
2.6 |
2 |
12 |
30.8 |
-38.5 |
41.0 |
|
3 |
7 |
17.9 |
-17.9 |
59.0 |
|
4 |
15 |
38.5 |
-30.8 |
89.7 |
|
5 |
1 |
2.6 |
-2.6 |
92.3 |
|
6 |
4 |
7.7 |
-7.7 |
100.0 |
|
Total |
40 |
100.0 |
100.0 |
|
Pada
variabel BOPO menunjukkan nilai yang sering muncul adalah nilai 4 dengan
frekuensi muncul sebanyak 15 kali dengan prosentase sebesar 38,5 % dan
selanjutnya nilai 2 dengan frekunsi muncul sebanyak 12 kali dengan prosentase
30,8 % kemudian di ikuti nilai 3 dengan frekuensi muncul sebanyak 7 kali dengan
presentase 17,9 % dan nilai 6 sebanyak 4 kali kemunculan dengan prosentase 7,7 %
dan untuk nilai 1 dan 5 hanya 1 kali kemunculan dengan prosentase 2,6 %.
Dari
perhitungan tabel di atas terlihat bahwa pola distribusi tidak normal karena
valid percent nya negative dikarenakan biaya operasional lebih besar dibanding
pendapatan operasional berdasarkan laporan keuangan Bank CIMB Niaga Syariah
pada variabel BOPO seperti tercantum pata Tabel halaman 11 dan 12. Dilihat dari
Std.Deviation atau suatu ukuran penyimpangan dalam variabel BOPO mempunyai
sebaran besarl karena standar deviasi lebih besar dari nilai rata-ratanya
(mean), yaitu -1,268 > 3,15 sehingga simpangan data pada variabel BOPO
dikatakan tidak baik.�
B. Pembahasan
1. Pengaruh Tingkat
Kecukupan Modal (CAR) Terhadap Profitabilitas (ROA) Secara Parsial
Berdasarkan hasil olahan statistik
diatas nilai koefisien β dari CAR sebesar 7,747 dan nilai thitung>
ttabel yaitu 25,006> 2,048, dengan signifikansi 0,000 < 0,05. Hal ini
berarti bahwa CAR berpengaruh positif terhadap ROA, oleh karena itu, hipotesis
penelitian teruji. Sesuai dengan konsep yang dijelaskan diatas apabila CAR dalam
suatu bank tinggi, maka bank tersebut memiliki tingkat kecukupan modal yag
tinggi pula, sehingga bank dengan bebas menentukan dan menempatkan dananya
untuk kepentingan investasi lainnya yang lebih menguntungkan. Hal ini juga
apabila bank mempunyai kecukupan dana modal yang tinggi, maka bank akan mampu
meningkatkan kepercayaan para nsabah sehingga memungkinkan bank akan memperoleh
keuntungan yang� lebih tinggi juga, dan
bank kemungkian kecil untuk terlikuidasi.
Kecukupan modal dalam penelitian ini
diproyeksikan melalui (CAR). Modal�
dasar� bank� digunakan�
untuk� menjaga� posisi�
likuiditas� dan investasi dalam
aktiva tetap sehingga akan menimbulkan kepercayaan kepada masyarakat. Karena kepercayaan
(trust) dari masyarakat sebagai nasabah itu sangat penting dan diperhitungkan
dalam suatu kegiatan usaha bank. Hal ini menjadi penting tidak lain sebagai
modal dasar untuk menjaga kemungkinan risiko yang muncul akibat pergerakan
aktiva bank yang pada intinya berasal dari pihak nasabah atau masyarakat
penabung.
Menurut Bank Indonesia CAR yang baik
harus lebih besar dari 8%. Dengan demikian jika CAR yang dimiliki perusahaan
besar maka ROA yang didapat bank juga besar sebaliknya jika CAR kecil maka ROA
atau profitabilitas bank juga kecil karena modal usaha yang diputar kecil. Jika
CAR bank besar maka bank mampu menangulangi risiko kerugian yang ditimbulkan
akibat pembiayaan yang telah disalurkan.
Hasil penelitian ini mendukung
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Noor dan Lestari, dengan judul
�Analisis pengaruh kecukupan modal, likuiditas dan solvabilitas terhadap
profitabilitas� menunjukkan bahwa secara parsial kecukupan modal berpengaruh
positif terhadap profitabilitas, terbukti dari hasil uji t dengan nilai p value
= 0,044 < 0,05. Dari hasil analisis regresi diperoleh koefisien β yang
bertanda positif yaitu 0,3328 yang berarti bahwa setiap kenaikan 1% efisiensi
modal kerja akan diikuti dengan kenaikan profitabilitas sebesar 0,316
2. Pengaruh Efisiensi
Pengeloaan terhadap Profitabilitas secara Parsial
Berdasarkan
hasil olahan statistik diatas nilai koefisien β sebesar -7,128 dan nilai t
hitung> t tabel yaitu -14,183 < 2,048, dengan signifikansi 0,000 <
0,05. Dapat dikatakan bahwa hubungan BOPO dengan ROA berarah negatif sehingga
apabila setiap terjadi kenaikan biaya operasional atau� efisiensi pengelolaan (BOPO) maka akan
mengurangi pendapatan perusahaan yang terlihat dari nilai ROA. Oleh karena itu,
maka hipotesis penelitian tidak teruji.�
Hasil
penelitian ini bertolak belakang dengan teori dan konsep yang dikemukakan oleh
Riyadi dalam bukunya �Manajemen Perbankan di Indonesia� bahwa BOPO
memperlihatkan efisiensi Bank Syariah dalam menjalankan usaha pokoknya,
terutama pembiayaan. Bagi hasil atau margin dari pembiayaan menjadi pendapatan
terbesar Bank Syariah. Efisiensi operasional adalah biaya yang harus
Berdasarkan hasil olahan statistik diatas nilai koefisien β sebesar -7,128
dan nilai t hitung> t tabel yaitu -14,183 < 2,048, dengan signifikansi
0,000 < 0,05. Dapat dikatakan bahwa hubungan BOPO dengan ROA berarah negatif
sehingga apabila setiap terjadi kenaikan biaya operasional atau� efisiensi pengelolaan (BOPO) maka akan
mengurangi pendapatan perusahaan yang terlihat dari nilai ROA. Oleh karena itu,
maka hipotesis penelitian tidak teruji.
Hasil
penelitian ini bertolak belakang dengan teori dan konsep yang dikemukakan oleh
Riyadi dalam bukunya �Manajemen Perbankan di Indonesia� bahwa BOPO menunjukkan
bahwa efisiensi Bank Syariah dalam menjalankan usaha pokoknya, terutama dalam
hal� pembiayaan. Sistem Bagi hasil atau (margin)
dari pembiayaan menjadi sumber penghasilan paling besar pada Bank Syariah. Efisiensi
operasional merupakan biaya yang harus dikeluarkan bank dalam memenuhi pengoperasian
usahanya, semakin menurun atau kecil biaya operasional semakin efisien
pengeloaan maka akan semakin meningkat tingkat profitabilitas (Riyadi, 2006).
Hasil penelitian ini juga tidak sejalan dengan teori dan konsep yang
dikemukakan oleh Rahman & Rochmatika bahwa efisiensi pengelolaan pembiayaan
di perbankan syariah, bahwa pengelolaan dari kegiatan pembiayaan yang dilakukan
Bank Syariah akan mendapatkan profit yang berpengaruh pada bertambahnya jumlah
pendapatan yang masuk. Laba yang di dapatkan dari jenis pembiayaan murabahah
yaitu berasal dari mark up yang telah
disepakati anatara kedua belah pihak yaitu pihak bank dengan nasabah. Sedangkan
laba yang dihasilkan berdasarkan dari kesepakatan besarnya jumlah nisbah
disebut pembiayaan musyarakah dan mudharabah (Rochmatika, 2012).
Namun
berdasarkan perhitungan nilai BOPO yang diambil dari laporan keuangan Bank CIMB
Niaga Syariah periode 2006 sampai dengan 2015 yang kemudian diolah pada SPSS 13
ternyata biaya operasional lebih besar dibandingkan pendapatan operasional, hal
tersebut sesuai dengan kondisi sebenarnya yang terjadi di Bank CIMB Niaga
Syariah yang setiap triwulan nya selalu biaya operasional nya terus meninggi
yang berakibat mengurangi nilai profitabilitas perusahaan. Oleh karenanya
apabila Bank Syariah dalam sistem pengelolaannya dari berbagai macam pembiayaan
dilaksanakan dengan baik, maka tentunya hal ini akan sangat berpengaruh
terhadap profitabilitas yang dimiliki suatu Bank Syariah. Karena tingginya pendapatan
yang diperoleh dari hasil pengelolaan pembiayaan yang dimiliki oleh suatu Bank
dapat menjadi indikator didalam meningkatkan profitabilitas Bank Syariah itu
sendiri.
Ketetapan
BI terhadap rasio efisiensi operasional yang dijaga harus kurang dari 90%. Bagi
Bank Syariah sendiri, dengan semakin banyaknya masyarakat yang ingin
berinvestasi sesuai syariat Islam dan persaingan dunia perbankan yang semakin
kompetitif diharapkan Bank Syariah lebih efektif dalam pengelolaan biaya
operasionalnya. Efisiensi inilah yang nantinya akan meningkatkan profitabilitas
Bank Syariah serta meningkatkan daya saing di dunia perbankan nasional.
3. PengaruhTingkat
Kecukupan Modal (CAR) dan Efisiensi Operasional (BOPO) Terhadap Profitabilitas
(ROA) Secara Simultan
Berdasarkan data statistik diatas dapat
diketahui bahwa t hitung sebesar 564,696 dengan tingkat signifikansi 0,000. Oleh
karena itu probabilitas jauh lebih kecil dari 0,05 dengan mengunakan taraf
singnifikansi atau α = 5%. Ada pengaruh yang singnifikan kecukupan modal
(CAR) secara parsial da nada pengaruh negative secara parsial efisiensi
pengelolaan terhadap profitabilitas (ROA) pada Bank CIMB Niaga Syariah.
Profitabilitas adalah ketercapaian suatu perusahaan dalam mendapatkan laba/keuntungan
dengan menggunakan modal-modal tertentu. Profitabilitas ini dilakukan dalam
rangka mengukur ketercapaian sutu bank sejauh mana suatu bank dalam memperoleh
keuntungan yang diterima .
Proses pengukuran Profitabilitas ini
dilakukan melalui beberapa rasio antara lain adalah dengan rasio ROA, yang
digunkan untuk mengukur kesanggupan manajemen dalam upaya mendaptkan keuntungan
yang relatif.� Dalam hal ini kenapa masyarakat
dilibatkan sebagai pihak yang berkepentingan untuk mengetahui tingkat
profitabilitas suatu bank, karena bank merupakan lembaga keuangan karena bank
merupakan suatu lembaga keuangan yang telah dipercayakan oleh masyarakat
(nasabah) untuk menyimpan uangnya yang dijamin kerahasianya dari siapapun. Maka
dari itu, dalam rangka upaya melindungi kepentingan para peminjam dana di suatu
bank, pemerintah melalui Bank Indonesia mewajibkan setiap bank untuk
mengumumkan perhitungan laba ruginya di media cetak.
Kesimpulan
Setelah melakukan analisis terhadap hipotesis yang diuji
dalam penelitian ini, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1.
Kecukupan modal bank berpengaruh secara signifikan terhadap
tingkat profitabilitas di Bank CIMB Niaga Syariah. Berdasarkan
hasil olahan statistik diatas nilai koefisien β dari CAR sebesar 7,747 dan
nilai thitung > ttabel yaitu 25,006 > 2,048, dengan signifikansi 0,000
< 0,05. Hasil penelitian ini sejalan dan mendukung konsep dan teori yang
dikemukakan oleh Dahlan Siamat bahwa semakin tinggi CAR maka semakin baik
kemampuan bank tersebut untuk menanggung risiko dari setiap kredit/aktiva
produktif yang berisiko. Kewajiban penyediaan modal minimum bagi semua bank
berdasarkan paket kebijakan perbankan 2005 adalah sebesar 8% dari ATMR.
Pengertian dan tata cara penghitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimun (KPMM)
atau CAR (capital adequacy ratio)
atau BIS (Bank for International
Settlements). Serta ketentuan yang berlaku mulai 2 januari 2002 menyebutkan
bahwa baik modal bank konvensonal maupun modal divisi syariah wajib memenuhi
CAR minimum sebesar 8%. (meliputi modal inti dan modal Pelengkap). dan modal inti (core capital) minimal 4% dari ATMR.
2.
Efisiensi operasional (BOPO) memiliki pengaruh negatif
terhadap tingkat profitabilitas di Bank CIMB Niaga Syariah. Berdasarkan
hasil olahan statistik diatas nilai koefisien β sebesar -7,128 dan nilai t
hitung > t tabel yaitu -14,183 < 2,048, dengan signifikansi 0,000 <
0,05.
3.
Kecukupan modal dan
efisiensi pengelolaan berpengaruh secara simultan terhadap tingkat
profitabilitas di Bank CIMB Niaga Syariah. Berdasarkan data statistik diatas
dapat diketahui bahwa t hitung sebesar 564,696 dengan tingkat signifikansi
0,000. Oleh karena itu probabilitas jauh lebih kecil dari 0,05 dengan
mengunakan taraf singnifikansi atau α = 5%. Ada pengaruh positif yang
singnifikan tingkat kecukupan modal (CAR) dan efisiensi pengeloaan (BOPO) berpengaruh
negatif secara bersama-sama terhadap profitabilitas (ROA) Bank CIMB Niaga
Syariah. Penelitian
ini sejalan dengan yang dilakukan oleh Nugroho hasil
analisis menunjukkan bahwa Operational
Cost Ratio to Operational Income (BOPO), Non Performing Loan (NPL), dan Net
Interest Margin (NIM) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset (ROA) pada Bank Umum
Swasta Nasional Devisa periode 2007-2011 pada level of signifikan 5%. Kemampuan
prediksi dari kesembilan variabel tersebut terhadap Return On Asset (ROA) sebesar 49,3%, sedangkan sisanya 50,7%
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan ke dalam model penelitian
BIBLIOGRAFI
Ahmad
Buyung Nusantara.� 2009. Analisis� pengaruh NPL,�
CAR,� LDR, dan BOPO Terhadap�� Profitabilitas� Bank��
Perbandingan�� Bank�� Umum��
Go� Publik� dan��
Bank Umum��� Non� Go��
Publik� di�� Indonesia��
Periode�� Tahun�� 2005-2007�
Semarang: Universitas Diponegoro.
Arikunto,
Suharsimi.� 2010. Prosedur�� Penelitian�
Suatu�� Pendekatan�� Praktik,���
Jakarta: Rineka Cipta.
Defri.
2012. Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Likuiditas dan Efisiensi
Operasional Terhadap Profitabilitas Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI.
Jurnal Manajemen, Volume 01, Nomor 01, September
Dendawijaya.
2009. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan ; Essentials of Financial Managemen.
Jakarta: Salemba Empat.
Hamidi,
Luthfi. 2003 Jejak-jejak Ekonomi Syariah( Jakarta: Senayan Abadi Publishing.
Harahap� Syapri,�
Sofyan.� 2004 Analisis� Kritis�
atas� Laporan Keuangan Jakarta:
Rajagra-findo� Persada.
Kamaludin,�� dan Rini Indriani,� 2012. Manajemen� Keuangan�
Konsep� Dasar�� dan���
Penerapannya Bandung: Mandar Maju.
Kasmir.
2015 Analisis Laporan Keuangan, Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Lukman
Chakim Nugroho. 2012. Analisis Pengaruh CAR, NPL, NIM, BOPO dan LDR Terhadap
Tingkat Profitabilitas Perbankan (Studi Kasus pada Bank Umum Swasta Nasional
Devisa di Indonesia yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2007 -
2011). Semarang: FEB. hal. 85.
Moleong,
Lexy J.� 2010. Metodologi� Penelitian�
Kualitatif karya Bandung: Remaja Rosda Karya.
Muhamad. 2015. Manajemen
Dana Bank Syariah, Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Muldjono, T. P. 2002. Analisa Laporan Keuangan untuk
Perbankan, Jakarta:Djambatan
Munawir. 2010. Konsep dan Teori Bank Syariah.
Jakarta:Gramedia.
Pandia,�
Frianto. 2012. Manajemen Dana dan Kesehatan Bank, Jakarta: Rineka Cipta.
Riyadi. 2006.
Manajemen Perbankan di Indonesia. Jakarta:Elekmedia.
Rivai,� Veithzal,�
Nizar�� Usman,��� Antoni.��
2012. Islamic� Economics dan
Finance Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
----------�
Arviyan Arifin. 2010. Islamic Banking Sebuah Teori, Konsep, dan Aplikasi.
Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Siamat
Dahlan. 2009. Manajemen Lembaga Keuangan Kebijakan Moneter dan Perbankan
Bandung:Rosdakarya.
Sugiyono. 2013. Statistik untuk Penelitian, Bandung:
Alfabeta.
Sutojo,
Siswanto dan F. Kleinsteubeur. 2004. Financial�
Management for Non-Financial Executives, Jakarta: Damar Mulia Pustaka.
Yuliani.� 2007. Hubungan� Efisiensi�
Operasional� dengan��� Kinerja�
Profitabilitas���� pada Sektor
Perbankan yang Go Publik di Bursa Efek�
Jakarta,� Jurnal Manajemen &
Bisnis Sriwijaya Vol. 5 No 10 Desember