�Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia
p�ISSN: 2541-0849
��e-ISSN : 2548-1398
Vol.
6, Special Issue No. 2, Desember 2021
�
MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA DALAM UPAYA PENINGKATAN
KINERJA PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA BADAN PENGELOLAH PAJAK DAN RESTRIBUSI
DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS
Lidia Aprilianti1, Muhammad Yusuf2, Noorchamid Ustadi3, Sardiyo4, Dheo Rimbano5
1345Universitas Bina Insan Lubuklinggau, Sumatera Selatan, Indonesia
2Politeknik Negeri Sriwijaya, Sumatera Selatan, Indonesia
Email: [email protected],[email protected],
[email protected], [email protected],
[email protected]
Abstrak
Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah merupakan salah satu Organisasi Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Musi Rawas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan, kompetensi, reward terhadap kinerja Aparatur Sipil Negara Badan Pengelola Pajak dan Restribusi Daerah Kabupaten Musi Rawas. Desain penelitian yang digunakan adalah tipe assosiatif kuantitatif dengan bentuk hubungan kausal. Sampel penelitian merupakan seluruh aparatur sipil negara Badan Pengelola Pajak dan Restribusi Daerah Kabupaten Musi Rawas berjumlah 42 orang pegawai. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner dan wawancara. Analisis dalam penelitian ini menggunakan program komputer Statistical Package For Social Sciencess (SPSS) For Windows ver. 20. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara bersama-sama variabel gaya kepemimpinan, kompetensi dan reward berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja. Secara parsial baik variabel kompetensi dan reward masing-masing� berpengaruh terhadap kinerja. Tetapi secara parsial variabel gaya kepemimpinan tidak berpengaruh terhadap kinerja.
Kata Kunci: kemiskinan; modal manusia; ekonomi
Abstract
The Regional Tax and
Levy Management Agency is one of the Regional Apparatus Organizations within
the Musi Rawas Regency Government. This study aims to
determine the effect of leadership style, competence, reward on the performance
of the State Civil Apparatus of the Regional Tax and Retribution Management
Agency of Musi Rawas Regency. The research design
used is a quantitative associative type with a causal relationship. The
research sample is the entire state civil apparatus of the Regional Tax and
Retribution Management Agency of Musi Rawas Regency
totaling 42 employees. Data was collected through questionnaires and
interviews. The analysis in this study used a computer program Statistical
Package For Social Sciences (SPSS) For Windows ver.
20. The results show that together the variables of leadership style, competence
and reward have a positive and significant effect on performance. Partially,
both competence and reward variables have an effect on performance. But
partially the leadership style variable has no effect on performance.
Keywords: Leadership
Style; Competence; Reward; Performance
�����������������������������������������������������
Received:
2021-10-20; Accepted: 2021-11-05; Published: 2021-11-20
Pendahuluan ����������������������������������������������������������������������������������������������������������������
Badan Pengelola Pajak
dan Retribusi Daerah merupakan
salah satu Organisasi Perangkat Daerah dilingkungan Pemerintahan Kabupaten Musi Rawas yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah kabupaten Musi Rawas No 10 Tahun 2016 tentang pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Musi Rawas, Peraturan Bupati Musi Rawas Nomor 62 Tahun 2016 tentang susunan organisasi, tugas dan fungsi Badan Pengelolah Pajak dan Retribusi Daerah kabupaten Musi Rawas. Otonomi yang diberikan kepada daerah Kabupaten
atau Kota dilaksanakan dengan memberikan kewenangan yang luas, nyata dan bertanggungjawab kepada pemerintah daerah secara proporsional.
Artinya, pelimpahan tanggungjawab akan diikuti oleh pengaturan pembagian, dan pemanfaatan dan sumberdaya nasional yang berkeadilan, serta perimbangan keuangan pusat dan daerah.
Dalam upaya meningkatkan capaian target yang dicanangkan oleh kepala daerah dalam hal
ini Bupati Musi Rawas, Badan Pengelola Pajak dan Restribusi Daerah Kabupaten Musi Rawas meningkatkan kinerja yang baik bagi seluruh
elemen pegawai dilingkungan instansi tersebut yaitu dengan meningkatkan dan mengoptimalkan Sumber Daya Manusia yang ada. Menurut� Soekidjo Notoadmodjo dalam (Kusbeini, Hehamahua, & Nuraini, 2017) bahwa pembangunan suatu bangsa memerlukan dua asset utama atau �daya� yang disebut sumber daya (resources),
yakni sumber daya alam (natural resources), dan sumber daya manusia (human resources). Kedua
sumber daya tersebut sangat penting dalam menentukan kemajuan suatu bangsa. Namun apabila
dipertanyakan sumber daya mana yang lebih penting diantara keduannya, maka jelas sumber daya
manusialah yang lebih penting. Sumber Daya Manusia (SDM) adalah manusia yang bekerja di lingkungan suatu organisasi (disebut personil, tenaga kerja, pekerja
atau karyawan). Sedangkan organisasi, menurut� Hardjito dalam (Busro, 2018) mendefinisikan organisasi sebagai kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar yang memungkinkan anggota mencapai tujuan yang tidak dapat dicapai
melalui tindakan individu secara terpisah.
Sumber Daya Manusia mempunyai fungsi penting dalam menentukan kesuksesan ketika instansi menghadapi tantangan-tantangan globalisasi. Tantangan-tantangan tersebut terdiri dari pasar global yang semakin luas, daya
saing sumber daya manusia di pasar global dan bagaimana menyiapkan sumber daya manusia
untuk tugas-tugas dalam sebuah organisasi.
Manajemen Sumber Daya Manusia mempunyai
empat fungsi operasional yang salah satunya adalah menilai dan mengembangkan sumber daya manusia, yang salah satu aktivitasnya adalah menilai kinerja pegawai.Pegawai
merupakan sumber daya yang memiliki pengetahuan akal rasa dan karsa, potensi sumber daya manusia
akan berpengaruh terhadap usaha/upaya instansi mencapai tujuannya. Idealnya instansi yang baik adalah instansi
yang mampu menciptakan kinerja yang baik, untuk mencapainya maka dibutuhkan pegawai yang memiliki kinerja yang baik.
Sumber Daya Manusia mempunyai fungsi penting dalam menentukan kesuksesan ketika instansi menghadapi tantangan-tantangan globalisasi. Tantangan-tantangan tersebut terdiri dari pasar global yang semakin luas, daya
saing sumber daya manusia di pasar global dan bagaimana menyiapkan sumber daya manusia
untuk tugas-tugas dalam sebuah organisasi.
Manajemen Sumber Daya Manusia mempunyai
empat fungsi operasional yang salah satunya adalah menilai dan mengembangkan sumber daya manusia, yang salah satu aktivitasnya adalah menilai kinerja pegawai.Pegawai
merupakan sumber daya yang memiliki pengetahuan akal rasa dan karsa, potensi sumber daya manusia
akan berpengaruh terhadap usaha/upaya instansi mencapai tujuannya. Idealnya instansi yang baik adalah instansi
yang mampu menciptakan kinerja yang baik, untuk mencapainya maka dibutuhkan pegawai yang memiliki kinerja yang baik.
Untuk meningkatkan
kinerja pegawai, salah satunya perlu adanya
reward yang diberikan pimpinan
atau instansi kepada para pegawai, reward mampu menjadi spirit dalam memacu dan menumbuhkan semangat kerja dalam bekerja.
Spirit yang dimiliki oleh seseorang
tersebut dapat bersumber dari dirinya maupun dari luar, dimana
kedua bentuk tersebut akan lebih
baik jika dua-duanya bersama-sama ikut menjadi pendorong
motivasi seseorang. Reward adalah suatu balasan
atau penghargaan yang positif atas tindakan
baik pegawai. Dengan pemberian reward pegawai akan merasa
dihargai dan merasa pekerjaannya diakui oleh pimpinan atau orang yang memberi reward sehingga pegawai akan semakin
termotivasi dalam melaksanakan pekerjaannya. Menurut Riva�i dalam (Busro, 2018)
Reward merupakan perangsang
atau motivasi untuk meningkatkan kinerja yang dicapai seseorang yang pada umumnya diwujudkan dalam bentuk finansial (insentifmoneter) seperti pemberian insentif, bonus, tujangan dan komisi.
Karena kinerja adalah
seperangkat hasil yang dicapai dan merujuk pada tindakan pencapaian serta pelaksanaan pekerjaan yang diminta (Stolovitch & Keeps, 1992).
Pegawai yang berkinerja baik mencerminkan potensi yang dimiliki oleh pegawai yang bersangkutan yang kemudian dikembangkan melalui kreativitas dan idealismenya, senantiasa memberikan sumbangsih yang nyata, kreatif dan inovatif dan responsif dalam hubungan dengan orang lain dan penyelesaian
persoalan yang ada dalam organisasi yang diikutinya. pegawai yang seperti ini merupakan
aset paling berharga bagi Badan Pengelolah Pajak dan Restribusi Daerah Kabupaten Musi Rawas.
Dari observasi dilapangan
yang telah dilakukan peneliti, maka ditemukan berbagai permasalahan yang menurut peneliti mempegaruhi kinerja pegawai, seperti: Kurangnya rasa peduli pimpinan terhadap persoalan yang ada pada bawahan, Rendahnya tingkat kemauan dalam meningkatkan
pengetahuan, Target penyelesaian
pekerjaan belum sepenuhnya tercapai tepat waktu dan Kurangnya pemberian Reward dalam pekerjaan dan hanya pekerjaan tertentu yang memperoleh reward. Berdasarkan masalah tersebut, terlihat bahwa gaya kepemimpinan,
kompetensi serta reward merupakan masalah utama yang mempengaruhi kinerja pegawai. gaya kepemimpinan, kompetensi serta reward menyebabkan pencapaian Kinerja pegawai yang belum optimal. Dengan alasan tersebut
peneliti membatasi masalah pada penelitian ini pada�
Gaya Kepemimpinan, Kompetensi,
Reward dan Kinerja Aparatur Sipil
Negara BadanPengelolah Pajak
dan Restribusi Daerah Kabupaten
Musi Rawas.
Alternatif dan Skor Jawaban
Metode Penelitian
Penelitian ini
menggunakan desain penelitian Tipe Assosiatif, yaitu penelitian yang bersifat menanyakan hubungan diantara dua variabel
atau lebih. Dengan bentuk hubungan
Hubungan Kausal, yaitu hubungan yang bersifat sebab akibat. Variabel penelitian ini terdiri atas dua
macam, yaitu variable terikat (dependent
variable) atau variable yang menjadi
akibat karena adanya variable bebas atau yang dipengaruhi, dan
variable bebas� (independent variable) merupakan variable yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Adapun variabel dalam penelitian ini terdiri atas Variabel
independen (variabel bebas) adalah Gaya Kepemimpinan (X1), Kompetensi
(X2) dan Reward (X3). Sedangakan Variabel
dependen (variabel terikat) adalah Kinerja (Y).
Sampel atau Responden dalam penelitian berjumlah 42orang Aparatur Sipil Negara Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah yang merupakan seluruh dari bagian
populasi. Populasi menurut (P. D. Sugiyono, 2017),
populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subjek
yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. karakteristik responden dalam penelitian ini diambil datanya meliputi; jenis kelamin, usia, pendidikan, dan masa kerja.
Menurut (P. Sugiyono, 2019)
bila dilihat dari sumber datanya,
maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber data primer dan sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen.
Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini adalah: 1) Kuisioner (Angket), merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab (P. D. Sugiyono, 2017)
dan 2) Wawancara, merupakan
teknik pengumpulan data ketika Peneliti melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan jika Peneliti ingin
mengetahui hal-hal dari responden lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil.
Dalam penelitian
ini, Peneliti mengunakan penelitian jenis kuantitatif, di mana tujuan akhir yang ingin dicapai dalam
melakukan penelitian pendekatan kuantitatif adalah menguji teori, membangun fakta, menunjukkan hubungan dan pengaruh serta perbandingan antarvariabel, memberikan deskripsi statistic, menafsir,
dan meramalkan hasil. Oleh karena itu, Peneliti
akan menggunakan instrument
atau angket kuisioner untuk mengumpulkan data. Instrumen penelitian dimanfaatkan dalam mengukur nilai variabel yang diteliti. Instrumen yang akan digunakan merupakan pernyataan / pertanyaan yang berkaitan dengan indikator-indikator yang dipakai. Untuk memperoleh hasil yang ingin dicapai, maka jawaban instrumen
diberi skor. Adapun penjelasan skor jawaban terdapat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 1
Skor Jawaban
No |
Alternatif Jawaban |
Skor |
1 |
Sangat Setuju (SS) |
5 |
2 |
Setuju (S) |
4 |
3 |
Netral (N) |
3 |
4 |
Tidak Setuju (TS) |
2 |
5 |
Sangat Tidak Setuju (STS) |
1 |
Sumber : (Siregar, 2014)
��
Menurut (Siregar, 2014),
kegiatan analisis data meliputi pengolahan data dan penyajian data, melakukan perhitungan untuk mendeskripsikan data dan melakukan
pengujian hipotesis dengan menggunakan uji statistik yang dibantu dengan menggunakan progam SPSS 20. Adapun uji statistic pada penelitian ini yaitu uji regresi linear sederhana, uji koefisien korelasi, uji t (parsial), uji koefisien determinasi dan uji F (simultan). Adapun penjelasannya sebagai berikut
Regresi Linear Sederhana
Regresi linear sederhana digunakan menganalisa hanya untuk satu variabel
bebas dan satu variabel terikat. Untuk mencari regresi
linear sederhana menggunakan
rumus sebagai berikut:
Y = a + bX�������
Keterangan :
Y = variabel terikat
(kinerja)
X = variabel bebas
(Gaya Kepemimpinan, Kompetensi
dan Reward)
a�
= Konstanta.
b�
= Koefisien Regresi.
Koefisien Korelasi
Koefisien korelasi
digunakan untuk mengetahui derajat atau kekuatan dan arah hubungan antara
dua variabel. Untuk mencari koefisien
korelasi digunakan dengan rumus sebagai
berikut :
Keterangan :�
n = jumlah
data (responden)
X����������� = variabel bebas
Y����������� = variabel terikat
�� =� jumlah variabel bebas (Gaya Kepemimpinan, Kompetensi dan
Reward)
�� =� jumlah variabel terikat (kinerja)
Untuk membantu mengetahui seberapa besar hubungan yang diperoleh, Peneliti menggunakan pedoman untuk memberikan interprestasi koefisien korelasi yang bersumber dari (P. D. Sugiyono, 2017),
sebagai berikut:
Tabel 2
Pedoman Untuk Memberikan
Interprestasi Koefisien Korelasi (r)
Interval Koefisien |
Tingkat Hubungan |
0,00 � 0,199 0,20 � 0,339 0,40 � 0,599 0,60 � 0,799 0,80 � 1,000 |
Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat kuat |
Sumber: (P. D. Sugiyono, 2017)
Uji t (Parsial)
Uji t digunakan untuk
mengetahui kebenaran pernyataan atau dugaan yang dihipotesiskan.
Adapun rumus yang digunakan
sebagai berikut :
Keterangan :���
r = Nilai Korelasi
n = Jumlah Sampel.
Uji t pada tingkat
kepercayaan atau kebenaran 95% atau signifikan 0,05 dengan ketentuan sebagai berikut :
Ho = 0, Menunjukkan
Gaya Kepemimpinan, kompetensi
dan reward tidak memiliki pengaruh secara parsial (satu persatu)
terhadap kinerja Aparatur Sipil Negara Badan Pengelolah Pajak dan Restribusi Daerah Kabupaten Musi Rawas.
Ha ≠ 0,Menunjukkan
Gaya Kepemimpinan, kompetensi
dan reward memiliki pengaruh
secara parsial (satu persatu) terhadap
Aparatur Sipil Negara Badan
Pengelolah Pajak dan Restribusi Daerah Kabupaten Musi Rawas.
Besarnya nilai dikatakan signifikan jika thitung > ttabel, ini berarti Ho tidak diterima dan Ha diterima dan sebaliknya apabila thitung < ttabel, berarti Ho diterima dan Ha ditolak.
Regresi
Linear Berganda
Regresi linear berganda digunakan untuk menganalisa satu variabel terikat
dan beberapa variabel bebas. Untuk mencari
regresi linear berganda
pada penelitian ini menggunakan rumus persamaan sebagai berikut :
Y= a + b1X1 +
b2X2 +b3X3�� ����� (Siregar, 2014)
Keterangan :�����
Y����������� =
kinerja
X1��������� =
Gaya Kepemimpinan
X2��������� =
Kompetensi
X3��������� =
Reward
a ����������� =
konstanta.
b1,b2, b3����������� = koefisien
regresi.
Diuji di tingkat signifikan alpha 0,05
Koefisien
Determinasi
Koefisien determinasi adalah angka yang menyatakan atau digunakan untuk mengetahui kontribusi atau sumbangan yang diberikan oleh sebuah variabel bebas terhadap variabel terikat. Untuk mencari koefisien
determinasi menggunakan rumus sebagai berikut:
KD = (r)2 x
100%������������������� (Siregar, 2014)
Keterangan :��
KD�������� =
koefisien determinasi.
r =
koefisien korelasi.
Uji
F (Simultan)
Uji F (simultan)
digunakan untuk melihat pengaruh secara bersama-sama antara beberapa variabel bebas dengan variabel terikat, dipenelitian ini uji F digunakan untuk menguji pengaruh
Gaya Kepemimpinan, Kompetensi,
dan Reward terhadap kinerja
Aparatur Sipil Negara Badan
Pengelolah Pajak dan Restribusi Daerah Kabupaten Musi Rawas., dalam pengujian
ini menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan :���
R2 = koefisien
determinasi
X1 = Gaya Kepemimpinan
X2 = Kompetensi
X3= Reward
Y� = kinerja
m� = jumlah variabel bebas
n�� = jumlah responden
Untuk mengetahui besarnya nilai yang diperoleh, dengan ketentuan pengujian uji F, sebagai berikut :
Ho = 0, Menunjukkan
Gaya Kepemimpinan, Kompetensi,
dan Reward tidak memiliki pengaruh secara simultan terhadap kinerja Aparatur Sipil Negara Badan Pengelolah Pajak dan Restribusi Daerah Kabupaten Musi Rawas.
Ha ≠ 0,Menunjukkan
Gaya Kepemimpinan, Kompetensi,
dan Rewardmemiliki pengaruh
secara simultan terhadap kinerja Aparatur Sipil Negara Badan Pengelolah Pajak dan Restribusi Daerah Kabupaten Musi Rawas.
Besarnya nilai dikatakan signifikan apabila Fhitung > Ftabel, hal ini berarti
Ho ditolak Ha diterima dan sebaliknya apabila Fhitung < Ftabel,
ini berarti Ho diterima Ha ditolak.
Pengujian hipotesis statistik yang akan diuji dalam
penelitian ini adalah:
1. H0:
Gaya kepemimpinan, Kompetensi,
dan Reward tidak berpengaruh
signifikan terhadap
Kinerja.
H1:
Gaya kepemimpinan, Kompetensi,
dan Reward berpengaruh signifikan
terhadap Kinerja.
2. H0:
Gaya kepemimpinan dan Kompetensi
tidak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja.
H1:
Gaya kepemimpinan dan Kompetensi
berpengaruh signifikan terhadap Kinerja.
3. H0:
Gaya Kepemimpinan dan Reward tidak
berpengaruh signifikan terhadap Kinerja.
H1:
Gaya Kepemimpinan dan Reward berpengaruh
signifikan terhadap
Kinerja.
4. H0:
Kompetensi dan Reward tidak
berpengaruh signifikan terhadap Kinerja.
H1:
Kompetensi dan Reward berpengaruh
signifikan terhadap Kinerja.
5. H0:
Gaya Kepemimpinantidak berpengaruh
signifikan terhadap
Kinerja.
H1:
Gaya Kepemimpinan berpengaruh
signifikan terhadap
Kinerja.
6. H0:
Kompetensi tidak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja.
H1:
Kompetensi berpengaruh signifikan terhadap Kinerja.
7. H0:
Reward tidak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja.
H1:
Reward berpengaruh signifikan
terhadap Kinerja.
Hasil dan Pembahasan
Hasil analisis regresi
dengan bantuan program SPSS
for Windows diperoleh rangkuman
model seperti pada tabel� berikut:
Tabel 3
Koefisien Korelasi dan Determinasi
Model Summaryb |
||||
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the Estimate |
1 |
.811a |
.658 |
.631 |
2.542 |
a. Predictors: (Constant), Reward, Kompetensi, Gaya Kepemimpinan |
||||
b. Dependent Variable: Kinerja |
Hipotesis kesatu
Hasil perhitungan Gaya Kepemimpinan, Kompetensi dan
Reward berpengaruh signifikan
terhadap Kinerja diperoleh hasil seperti pada Tabel berikut:
Tabel 4
Uji F
ANOVAa |
||||||
Model |
Sum of Squares |
Df |
Mean Square |
F |
Sig. |
|
1 |
Regression |
472.401 |
3 |
157.467 |
24.373 |
.000b |
Residual |
245.503 |
38 |
6.461 |
|
|
|
Total |
717.905 |
41 |
|
|
|
|
a. Dependent Variable: Kinerja |
||||||
b. Predictors: (Constant), Reward, Kompetensi, Gaya Kepemimpinan |
Berdasarkan Tabel
4 diperoleh nilai F-hitung sebesar 24,373 atau nilai p-value (Sig.) sebesar 0,000, karena nilai p-value<α, maka H0 ditolak. Artinya, pada taraf nyata sebesar 5% dapat dinyatakan bahwa ada pengaruh
yang positif dan signifikan
antara Gaya Kepemimpinan, Kompetensi dan Reward terhadap
Kinerja Aparatur Sipil
Negara Badan Pengelolah Pajak
dan Restribusi DaerahKabupaten
Musi Rawas.
Jadi, hipotesis yang menyatakan bahwa �tidak ada pengaruh
yang signifikan antara Gaya
Kepemimpinan, Kompetensi
dan Rewardterhadap KinerjaAparatur
Sipil Negara Badan Pengelolah
Pajak dan Restribusi DaerahKabupaten Musi Rawas.� ditolak, sedangkan hipotesis yang menyatakan bahwa �Gaya Kepemimpinan, Kompetensi dan Reward terhadap
Kinerja Aparatur Sipil
Negara Badan Pengelolah Pajak
dan Restribusi Daerah Kabupaten
Musi Rawas.� diterima. Hal ini berarti bahwa Kinerja Aparatur Sipil Negara Badan Pengelolah Pajak dan Restribusi Daerah Kabupaten Musi Rawas dipengaruhi oleh Gaya kepemimpinan, Kompetensi dan
Reward secara bersamaan.
��
Hipotesis kedua
Hasil perhitungan
Gaya Kepemimpinan dan Kompetensi
berpengaruh signifikan terhadap Kinerja diperoleh hasil seperti pada tabel berikut:
Tabel 5
Uji F
ANOVAa |
||||||
Model |
Sum of Squares |
Df |
Mean Square |
F |
Sig. |
|
1 |
Regression |
303.345 |
2 |
151.672 |
14.269 |
.000b |
Residual |
414.560 |
39 |
10.630 |
|
|
|
Total |
717.905 |
41 |
|
|
|
|
a. Dependent Variable: Kinerja |
||||||
b. Predictors: (Constant), Kompetensi, Gaya Kepemimpinan |
Berdasarkan Tabel 5 diperoleh nilai F-hitung sebesar 14,269 atau nilai p-value (Sig.) sebesar 0,000, karena nilai p-value<α, maka H0ditolak. Artinya,
pada taraf nyata sebesar 5% dapat dinyatakan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan antara Gaya kepemimpinan dan Kompetensi terhadap Kinerja Aparatur Sipil Negara Badan Pengelolah Pajak dan Restribusi Daerah Kabupaten Musi Rawas.Jadi, hipotesis yang menyatakan bahwa �tidak ada pengaruh
yang signifikan antara Gaya
Kepemimpinan, Kompetensi terhadap Kinerja Aparatur Sipil Negara Badan Pengelolah Pajak dan Restribusi daerah Kabupaten Musi Rawas.� ditolak, sedangkan hipotesis yang menyatakan bahwa �ada pengaruh
yang signifikan antara Gaya
Kepemimpinan, Kompetensi terhadap Kinerja Aparatur Sipil Negara Badan Pengelolah Pajak dan Restribusi daerah Kabupaten Musi Rawas.� diterima. Hal ini berarti bahwa
Kinerja di Badan Pengelolah Pajak
dan Restribusi Daerah Kabupaten
Musi Rawas dipengaruhi oleh
Gaya Kepemimpinan dan Kompetensi
secara bersamaan.
Hipotesis ketiga
Hasil perhitungan
Gaya Kepemimpinan dan Reward berpengaruh
signifikan terhadap Kinerja
diperoleh hasil seperti pada tabel berikut:
Tabel 6
Uji F
ANOVAa |
||||||
Model |
Sum of Squares |
Df |
Mean Square |
F |
Sig. |
|
1 |
Regression |
327.099 |
2 |
163.549 |
16.321 |
.000b |
Residual |
390.806 |
39 |
10.021 |
|
|
|
Total |
717.905 |
41 |
|
|
|
|
a. Dependent Variable: Kinerja |
||||||
b. Predictors: (Constant), Reward, Gaya Kepemimpinan |
Berdasarkan Tabel
6 diperoleh nilai F-hitung sebesar 16,321 atau nilai p-value (Sig.) sebesar 0,000, karena nilai p-value<α, maka H0ditolak. Artinya,
pada taraf nyata sebesar 5% dapat dinyatakan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan antara Gaya Kepemimpinan, Reward terhadap Kinerja Aparatur Sipil Negara Badan Pengelolah Pajak dan Restribusi daerah Kabupaten Musi Rawas. Jadi, hipotesis yang menyatakan bahwa �tidak ada pengaruh
yang signifikan antara Gaya
Kepemimpinan dan Reward terhadap
KinerjaAparatur Sipil
Negara Badan Pengelolah Pajak
dan Restribusi daerah Kabupaten Musi Rawas.� ditolak, sedangkan hipotesis yang menyatakan bahwa �Gaya Kepemipinan dan Reward berpengaruh
signifikan terhadap KinerjaAparatur Sipil Negara
Badan Pengelolah Pajak dan Restribusi daerah Kabupaten Musi Rawas.� diterima.Hal ini berarti bahwa
KinerjaAparatur Sipil
Negara Badan Pengelolah Pajak
dan Restribusi daerah Kabupaten Musi Rawas dipengaruhi oleh Gaya Kepemimpinan
dan Reward secara bersamaan.
Hipotesis keempat
Hasil perhitungan
Kompetensi, dan Reward berpengaruh
signifikan terhadap Kinerja
diperoleh hasil seperti pada tabel berikut:
Tabel 7
Uji F
ANOVAa |
||||||
Model |
Sum of Squares |
Df |
Mean Square |
F |
Sig. |
|
1 |
Regression |
467.904 |
2 |
233.952 |
36.496 |
.000b |
Residual |
250.001 |
39 |
6.410 |
|
|
|
Total |
717.905 |
41 |
|
|
|
|
a. Dependent Variable: Kinerja |
||||||
b. Predictors: (Constant), Reward, Kompetensi |
Berdasarkan Tabel
7 diperoleh nilai F-hitung sebesar 36.496 atau nilai p-value (Sig.) sebesar 0,000, karena nilai p-value<α, maka H0
ditolak. Artinya, pada taraf nyata sebesar 5% dapat dinyatakan bahwa ada pengaruh
yang positif dan signifikan
antara Kompetensi dan
Reward terhadap KinerjaAparatur
Sipil Negara Badan Pengelolah
Pajak dan Restribusi daerah Kabupaten Musi Rawas.Jadi, hipotesis yang menyatakan bahwa �tidak ada pengaruh
yang signifikan antara Kompetensi dan Reward terhadap KinerjaAparatur Sipil Negara
Badan Pengelolah Pajak dan Restribusi daerah Kabupaten Musi Rawas.� ditolak, sedangkan hipotesis yang menyatakan bahwa �Kompetensi dan Reward berpengaruh
signifikan terhadap KinerjaAparatur Sipil Negara
Badan Pengelolah Pajak dan Restribusi daerah Kabupaten Musi Rawas.� diterima. Hal ini berarti bahwa
KinerjaAparatur Sipil
Negara Badan Pengelolah Pajak
dan Restribusi daerah Kabupaten Musi Rawas dipengaruhi oleh Kompetensi dan
Reward secara bersamaan.
Hasil pengujian Gaya kepemimpinanberpengaruh signifikan
terhadap Kinerja, Kompetensi
berpengaruh signifikan terhadap Kinerja, Reward berpengaruh
signifikan terhadap
Kinerja, terlihat seperti
pada Tabel di bawah. Nilai-nilai koefesien regresi hasil pendugaan
dengan metode kuadrat terkecil (Ordinary Least
Square) dari pengaruh
masing-masing faktor atau variabel terhadap KinerjaAparatur Sipil Negara
Badan pengelolah Pajak dan Restribusi Daerah Kabupaten Musi Rawas terlihat seperti pada tabel berikut:
Tabel 8
Koefesien Regresi
Berganda
Coefficientsa |
||||||
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
T |
Sig. |
||
B |
Std. Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
11.908 |
7.130 |
|
1.670 |
.103 |
Gaya Kepemimpinan |
.113 |
.136 |
.094 |
.834 |
.409 |
|
Kompetensi |
.291 |
.061 |
.495 |
4.742 |
.000 |
|
Reward |
.375 |
.073 |
.526 |
5.115 |
.000 |
|
a. Dependent Variable: Kinerja |
Berdasarkan Tabel 8 diatas, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
Hipotesis kelima
Nilai koefesien regresi untuk faktor Gaya Kepemimpinan diperoleh sebesar 0,113 dengan nilai t-hitung sebesar 0,834 dan p-value sebesar 0,409. Karena p-value> 5%, maka H0 diterima. Artinya dengan kepercayaan sebesar 95% dapat dinyatakan bahwa faktor Gaya Kepemimpinan tidak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Aparatur Sipil Negara Badan Pengelolah Pajak dan Restribusi Daerah Kabupaten Musi Rawas.
Hipotesis keenam
Nilai koefesien regresi untuk faktor Kompetensi diperoleh sebesar 0,291 dengan nilai t-hitung sebesar 4,742 dan p-value sebesar 0,000. Karena p-value< 5%, maka H0ditolak. Artinya dengan kepercayaan sebesar 95% dapat dinyatakan bahwa faktor Kompetensi berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Aparatur Sipil Negara Badan Pengelolah Pajak dan Restribusi Daerah Kabupaten Musi Rawas.
Hipotesis ketujuh
Nilai koefesien regresi untuk faktor Reward diperoleh sebesar 0,375 dengan nilai t-hitung sebesar 5,115 dan p-value sebesar 0,000. Karena p-value< 5%, maka H0 ditolak. Artinya dengan kepercayaan sebesar 95% dapat dinyatakan bahwa faktor Reward berpengaruh signifikan terhadap KinerjaAparatur Sipil Negara Badan Pengelolah Pajak dan Restribusi Daerah Kabupaten Musi Rawas.
Berdasarkan hasil analisis data tersebut diatas, yang telah di uji kebenaran hipotesisnya dengan menggunakan program SPSS 25 yakni sebagai berikut:
1. Berdasarkan hipotesis pertama dapat dinyatakan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan antara Gaya Kepemimpinan, Kompetensi dan Rewardterhadap KinerjaAparatur Sipil Negara Badan Pengelolah Pajak dan Restribusi Daerah Kabupaten Musi Rawas. Hal ini berarti bahwa Aparatur Sipil Negara Badan Pengelolah Pajak dan Restribusi Daerah Kabupaten Musi Rawas dipengaruhi oleh Gaya Kepemimpinan, Kompetensi dan Rward secara bersamaan.
2. Berdasarkan Hipotesis kedua dapat dinyatakan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan antara Gaya Kepemipinan, Kompetensi terhadap KinerjaAparatur Sipil Negara Badan Pengelolah Pajak dan Restribusi Daerah Kabupaten Musi Rawas. Hal ini berarti bahwa KinerjaAparatur Sipil Negara Badan Pengelolah Pajak dan Restribusi Daerah Kabupaten Musi Rawas dipengaruhi oleh Gaya Kepemimpinan dan Kompetensisecara bersamaan.
3. Berdasarkan Hipotesis ketiga dapat dinyatakan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan antara Gaya Kepemimpinan dan Reward terhadap Kinerja Aparatur Sipil Negara Badan Pengelolah Pajak dan Restribusi Daerah Kabupaten Musi Rawas. Hal ini berarti bahwa Kinerja Aparatur Sipil Negara Badan Pengelolah Pajak dan Restribusi Daerah Kabupaten Musi Rawas dipengaruhi oleh Gaya Kepemimpinan dan Reward secara bersamaan.
4. Berdasarkan Hipotesis keempat dapat dinyatakan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan antara Kompetensi dan Reward terhadap Kinerja Aparatur Sipil Negara Badan Pengelolah Pajak dan Restribusi Daerah Kabupaten Musi Rawas.Hal ini berarti bahwa Kinerja Aparatur Sipil Negara Badan Pengelolah Pajak dan Restribusi Daerah Kabupaten Musi Rawas dipengaruhi oleh Kompetensi dan Reward secara bersamaan.
5. Berdasarkan Hipotesis kelima dapat dinyatakan bahwa faktor Gaya Kepemimpinan tidak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Aparatur Sipil Negara Badan Pengelolah Pajak dan Restribusi Daerah Kabupaten Musi Rawas.
6. Berdasarkan Hipotesis keenam dapat dinyatakan bahwa faktor Kompetensi berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Aparatur Sipil Negara Badan Pengelolah Pajak dan Restribusi Daerah Kabupaten Musi Rawas.
7. Berdasarkan Hipotesis ketujuh dapat dinyatakan bahwa faktor Reward berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Aparatur Sipil Negara Badan Pengelolah Pajak dan� Restribusi Daerah Kabupaten Musi Rawas.
Kesimpulan
Hasil
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa secara simultan Gaya Kepemimpinan,
Kompetensi dan Reward berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Aparatur Sipil
Negara Badan Pengelolah Pajak dan Restribusi Daerah Kabupaten Musi Rawas.Secara
parsial terlihat bahwa dari tiga variabel bebas hanya faktor kompetensi dan
reward yang berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Aparatur Sipil Negara Badan
Pengelolah Pajak dan Restribusi Daerah Kabupaten Musi Rawas. Faktor yang
berpengaruh dominan terhadap Kinerja Aparatur Sipil Negara Badan Pengelolah
Pajak dan Restribusi Daerah Kabupaten Musi Rawas adalah faktor Reward, artinya
Reward yang semakin tinggi akan meningkatkan Kinerja Aparatur Sipil Negara
Badan Pengelolah Pajak dan Restribusi Daerah Kabupaten Musi Rawas.
Busro, Muhamamad. (2018). Teori-teori manajemen
sumber daya manusia. Prenada Media. Google Scholar
Kusbeini, Bobbi, Hehamahua, Abdullah, &
Nuraini, Betti. (2017). Pengaruh Budaya Organisasi Dan Diklat Terhadap Kinerja
Pegawai Di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas Iia Kabupaten Musi Rawas. Jurnal
Interprof, 3(1), 1�15. Google Scholar
Siregar, Syofian. (2014). Statistik
parametrik untuk penelitian kuantitatif. Google Scholar
Stolovitch, Harold D., & Keeps, Erica
J. (1992). Handbook of human performance technology: A comprehensive guide
for analyzing and solving performance problems in organizations. Pfeiffer. Google Scholar
Sugiyono, P. (2019). Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R&D (D. Sutopo. S. Pd, MT, Ir. Bandung:
Alfabeta. Google Scholar
Sugiyono, P. D. (2017). Metode Penelitian
Bisnis: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Kombinasi, dan R&D. Penerbit
CV. Alfabeta: Bandung. Google Scholar
Copyright holder: Lidia Aprilianti, Muhammad Yusuf, Noorchamid
Ustadi, Sardiyo, Dheo Rimbano (2021) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia |
This article is licensed
under: |