�Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia
p�ISSN: 2541-0849
��e-ISSN : 2548-1398
Vol.
7, Special Issue No. 1, Januari 2022
�
PENGARUH BUDAYA� ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA
DINAS SOSIAL PROVINSI MALUKU
Montgomery Warbal, Bernard C. Renyut, Selvia F.G. Renyut
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Trinitas Ambon, Maluku, Indonesia
Email: [email protected], [email protected], [email protected]
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa tentang pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai di Dinas Sosial Provinsi Maluku. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian assosiatif dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, kuesioner, dan studi pustaka kepada 77 orang responden.
Berdasarkan hasil analisa dengan menggunakan rumus korelasi product moment, data diperoleh bahwa korelasi antara Budaya Organisasi (X) terhadap Kinerja Pegawai (Y) sebesar 0,435 terdapat hubungan yang sedang karena berada pada rentang 0,400 � 0,599. dan uji tingkat signifikannya terlihat bahwa t-hitung lebih besar dari t-tabel (4,185 > 1,671) berarti bahwa ada pengaruh yang signifikan antara budaya organisasi terhadap kinerja pegawai. Sedangkan koefisien Determinan (R2) pengaruh variabel bebas terhadap perubahan variabel terikat adalah 18,9 %, sedangkan 81,1 % sisanya dipengaruhi oleh variabel lain selain variabel budaya organisasi yang tidak masuk dalam penelitian ini.
Kata Kunci: budaya organisasi, kinerja pegawai
Abstract
The purpose of this study
was to determine and analyze the influence of organizational culture on
employee performance at the Maluku Provincial Social Service. The method used
in this study is associative research method using observation, interviews,
questionnaires, and literature studies to 77 respondents.
Based on the results of the
analysis using the product moment correlation formula, the data shows that the
correlation between Organizational Culture (X) and Employee Performance (Y) is
0.435, there is a moderate relationship because it is in the range 0.400 �
0.599. and the significance level test shows that the t-count is greater than
the t-table (4.185 > 1.671) meaning that there is a significant influence
between organizational culture on employee performance. While the coefficient
of Determinant (R2) the influence of independent variables on changes in the
dependent variable is 18.9%, while the remaining 81.1% is influenced by
variables other than organizational culture variables that are not included in
this study.
Keywords: organizational culture, employee performance
Pendahuluan
Organisasi saat ini sangat
berkembang dengan sangat pesat, kita dapat melihat perkembangannya dari sistem
yang ada pada sebuah organisasi yang berdiri pada masa kini. Perkembangan dan
perubahan pada organisasi harus dilakukan demi berlangsungnya kegiatan
organisasi yang lebih baik dan lebih bersahabat dengan lingkungan sekitar
organisasi yang berdiri di tengah-tengah masyarakat. Dengan demikian kelak
anggota maupun pemimpin suatu organisasi akan menjadi individu yang baik
terhadap kawan, keluarga, dan juga masyarakat walaupun sudah tidak ada dalam
organisasi lagi, karena sudah terbiasa bekerja sama sebelumnya pada organisasi
yang pernah diikutinya. Maka dari itu sumber daya manusia merupakan faktor
penting dalam sebuah organisasi.
Organisasi merupakan suatu
sistem yang saling mempengaruhi satu sama lain, apabila salah satu dari sub
sistem tersebut rusak, maka akan mempengaruhi sub-sub sistim yang lain (Ansen
& Norman, 2016).
Sistim tersebut dapat berjalan dengan semestinya jika individu-individu yang
ada di dalamnya berkewajiban mengaturnya yang berarti selama anggota atau
individunya masih suka dan melaksanakan tanggung jawab sebagaimana mestinya
maka organisasi tersebut akan berjalan dengan baik.
Sumber daya manusia (pegawai)
merupakan unsur yang strategis dalam menentukan sehat tidaknya suatu
organisasi. Pengembangan sumber daya manusia yang terencana dan berkelanjutan
merupakan kebutuhan yang mutlak terutama untuk masa depan organisasi. Dalam
kondisi lingkungan tersebut, manajemen dituntut untuk mengembangkan cara baru
untuk mempertahankan pegawai pada produktivitas tinggi serta mengembangkan
potensinya agar memberikan kontribusi maksimal pada masyarakat. Masalah sumber
daya manusia yang kelihatannya hanya merupakan masalah intern dari suatu
organisasi sesungguhnya mempunyai hubungan yang kuat dengan masyarakat luas
sebagai pelayanan publik yang diukur dari kinerja.
Manajemen sumber daya manusia
merupakan sarana untuk meningkatkan kualitas manusia dengan memperbaiki sumber
daya manusia, meningkatkan kinerja dan hasil organisasi, sehingga dapat
mewujudkan pegawai yang memiliki disiplin dan kinerja yang tinggi sehingga
diperlukan pula peran yang besar dari pimpinan organisasi (Gomes
& Cardoso, 2005).
Dalam meningkatkan kinerja pegawai diperlukan analisis terhadap faktor-faktor
yang mempengaruhinya dengan memperhatikan kebutuhan dari para pegawai,
diantaranya adalah terbentuknya budaya organisasi yang baik dan terkoordinasi.
Menurut (Tika, 2006),
budaya adalah suatu pola asumsi dasar yang diciptakan, ditemukan atau
dikembangkan oleh kelompok tertentu sebagai pembelajaran untuk mengatasi
masalah adaptasi eksternal dan integrasi internal yang resmi dan terlaksana
dengan baik dan oleh karena itu diajarkan atau diwariskan kepada
anggota-anggota baru sebagai cara yang tepat memahami, memikirkan, dan
merasakan terkait dengan masalah-masalah tersebut. Budaya
organisasi memberikan identitas bagi para anggota organisasi dan membangkitkan
komitmen terhadap keyakinan dan nilai yang lebih besar dari dirinya sendiri.
Meskipun ide-ide ini telah menjadi bagian budaya itu sendiri yang bisa datang
di manapun organisasi itu berada. Fungsi budaya dalam organisasi untuk
menghubungkan para anggotanya sehingga mereka tahu bagaimana berinteraksi satu
sama lain. Budaya organisasi dapat membantu kinerja pegawai, karena menciptakan
suatu tingkatan motivasi yang besar bagi pegawai untuk memberikan kemampuan
terbaiknya dalam memanfaatkan kesempatan yang diberikan oleh organisasinya.
Budaya organisasi juga
mengandung nilai-nilai yang harus dipahami, dijiwai, dan dipraktikan bersama
oleh semua individu atau kelompok yang terlibat didalamnya. Adanya nilai-nilai
ini akan membuat pegawai merasa nyaman bekerja, memiliki komitmen dan kesetiaan
serta membuat pegawai berusaha lebih keras untuk meningkatkan kinerja pegawai
yang kompetitif.
Budaya organisasi perlu
dimiliki oleh instansi pemerintah agar pegawai memiliki nilai-nilai, norma,
acuan pedoman yang harus dilaksanakan. Bila setiap organisasi mempunyai budaya
yang kuat artinya seluruh pegawai memiliki satu persepsi yang sama dalam
mencapai tujuan organisasi. Kesatuan persepsi ini didasarkan pada kesamaan
nilai yang diyakini serta norma yang dijungjung tinggi pada pola perilaku yang
ditaati. Nilai dan keyakinan tersebut akan diwujudkan melalui perilaku
keseharian pegawai dalam bekerja.
Kinerja adalah sejauh mana
seseorang telah memainkan baginya dalam melaksanakan strategi organisasi, baik
dalam mencapai sasaran khusus yang berhubungan dengan peran perorangan dan atau
dengan memperlihatkan kompetensi yang dinyatakan relevan bagi organisasi (Riniwati, 2011). Kinerja
mempunyai arti penting bagi pegawai, adanya penilaian kinerja berarti pegawai
mendapat perhatian dari atasan, disamping itu akan menambah semangat kerja
pegawai karena dengan penilaian kinerja ini memungkinkan pegawai yang
berprestasi dipromosikan, dikembangkan dan diberi penghargaan atas prestasi,
sebaliknya pegawai yang tidak berprestasi mungkin akan didemosikan atau
diturunkan jabatannya.
Kesulitan mengukur kinerja
organisasi pelayanan publik karena tujuan dan misi organisasi publik seringkali
tidak hanya sangat kabur akan tetapi juga bersifat multidimensional karena
stakeholders dari organisasi publik memiliki kepentingan yang berbeda satu
dengan lainnya sehingga ukuran kinerja organisasi publik di mata stakeholders
juga berbeda-beda.
Pengukuran kinerja organisasi
perlu dilakukan dalam memastikan pemahaman para pelaksana dan mengukur
pencapaian prestasi, memastikan tercapainya skema prestasi yang disepakati,
memonitor dan mengevaluasi kinerja dengan perbandingan antara skema kerja dan
pelaksanaan, memberikan penghargaan maupun hukuman yang obyektif atas prestasi
pelaksanaan yang telah diukur sesuai sistem pengukuran yang telah disepakati,
menjadikan sebagai alat komunikasi antara pegawai dan pimpinan dalam upaya
memperbaiki kinerja organisasi, memastikan bahwa pengambilan keputusan
dilakukan secara obyektif dan mengungkapkan permasalahan yang terjadi.
Kinerja instansi pemerintahan
sangat ditentukan oleh kinerja pegawai yang menjadi ujung tombak organisasi
itu. Kesadaran para pegawai ataupun pimpinannya akan pengaruh positif budaya
organisasi terhadap produktivitas organisasi akan memberikan motivasi yang kuat
untuk mempertahankan, memelihara, dan mengembangankan budaya organisasi yang
dimiliki, sehingga merupakan daya dorong yang kuat untuk kemajuan organisasi.
Dinas Sosial Provinsi Maluku
merupakan dari satuan tatanan pemerintah yang memegang peran dalam
menyelenggarakan pembangunan bidang kesejahteraan sosial di Indonesia pada
umumnya dan di Kota Ambon pada khususnya yaitu sebagai fasilitator serta
sebagai dinamisator. Dinas sosial bertindak mewakili kepentingan serta melayani
seluruh masyarakat dalam bidang kesejahteraan sosial sehingga dalam menjalankan
peran tersebut, Dinas Sosial Provinsi Maluku berkewajiban untuk meningkatkan
manajemen pemerintahan yang lebih efisiensi, efektif, bersih dan berorientasi
pada hasil.
Dinas Sosial Provinsi Maluku
dalam meningkatkan pelaksanaan manajemen pemerintah yang efisien, efektif,
bersih, akuntabel serta berorientasi pada hasil memerlukan langkah-langkah
kebijakan yang terarah pada perubahan kelembagaan dan sistem ketatalaksanaan,
kualitas sumber daya manusia aparatur, dan sistem pengawasan dan pemeriksaan
yang efektif. Unit-unit kerja yang ada pada Dinas Sosial Provinsi Maluku karena
itu perlu menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
yang disusun sebagai perwujudan pertanggungjawaban Dinas Sosial Provinsi Maluku
selaku pengelola sumber daya yang tersedia untuk melaksanakan program dan
kegiatan sesuai dengan visi dan misi Dinas Sosial Provinsi Maluku.
Perkembangan situasi dan
kondisi pemerintah saat ini yang mengalami perubahan membuat kinerja sumber
daya aparatur pemerintah menjadi buruk yaitu dengan rendahnya kinerja instansi
pemerintah termasuk Dinas Sosial Provinsi Maluku. Persoalan kinerja inilah yang
menjadi sumber kesinisan bagi masyarakat yang berurusan dengan birokrasi.
Banyaknya keluhan yang didapat dari pengguna jasa yang menyatakan bahwa kinerja
organisasi publik adalah suatu proses keterlambatan administrasi dan kurang
efisien serta yang terlihat aparatur pemerintah, yaitu Pegawai Dinas Sosial
Provinsi Maluku� yang tidak memiliki
inisiatif dan tidak transparan karena berpatokan terhadap hal-hal yang
tertulis, malas-malasan, takut kepada atasan, kurang disiplin sampai ketidak
mampuannya dalam menjalankan tugas yang diberikan kepadanya.
Berdasarkan hasil observasi
awal dan wawancara dengan beberapa pegawai kantor Dinas Sosial Provinsi Maluku
dapat diketahui masih ada yang tidak menyelesaikan pekerjaan tepat waktunya,
disisi lain kinerja pegawaipun sering menjadi masalah dalam mencapai target
organisasi karena beberapa faktor pribadi dan budaya organisasi di Dinas Sosial
Provinsi Maluku kurang optimal, hal ini dapat dilihat dari beberapa indikasi yaitu
:a).� Kurang memiliki kompetensi, b).
Kurangnya kemampuan untuk mengembangkan diri, serta memberi keteladanan dan
menjaga komitmen, namun prakteknya masih terlihat pegawai yang kurang disiplin
dan konsistensi terhadap aturan yang berlaku. c). Kurang adanya kepercayaan
diri dalam berkomunikasi,.d). Kurang adanya kemampuan mengembangkan diri dalam
organisasi terhadap perilaku para pegawai dalam melaksanakan tugasnya dengan
menggunakan peraturan-peraturan yang ditetapkan demi kelancaran
organisasi.Budaya organisasi yang belum maksimal berpengaruh terhadap kinerja
pegawai, hal ini ditandai dengan indikasi-indikasi sebagai berikut :a). Kurang
memiliki kesetiaan yang sungguh-sungguh dalam melaksanakan tugas yang
diberikan. b). Penyelesaian pekerjaan yang diberikan oleh pimpinan tidak
diselesaikan secara bersama-sama.c). Pegawai kurang komitmen terhadap waktu
dalam menyelesaikan pekerjaan. d). Kurang adanya kerjasama yang baik antara
pegawai satu dengan pegawai lainnya.
Metode Penelitian
Metode
penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian assosiatif yang
bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2016).
Adapun teknik analisa data� dalam penelitian ini menggunakan teknik kuantitatif yang digunakan untuk menguji hubungan
variabel bebas dengan variabel terikat. Adapun metode statistik yang digunakan adalah : analisa statistik Product Moment (Sunarto, 2010), dengan rumus sebagai berikut.
Dimana :
Rxy������� = Koefisien korelasi
X����������� =
Skor dalam distribusi variabel X
Y����������� =
Skor dalam distribusi variabel Y
n ����������� = Banyaknya
pasangan skor X dan Y
Kemudian untuk mencari keberartian
hubungan antara kedua variabel pokok, maka hasil
korelasi product moment tersebut
diuji dengan Uji Signifikansi dengan rumusan sebagai berikut :
t � test� =��
Dimana: t� = Nilai t
�������������� r� = Nilai Koefisien Korelasi
�������������� n
= Jumlah Sampel.�
Untuk mempermudah melihat hubungan korelasi antara variabel x dan y, maka� penulis membuat tabel pedoman
interprestasi koefisien sebagai berikut :
Tabel� 1
Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien |
Tingkat Hubungan |
0,000 � 0,199 |
Sangat Rendah / Sangat Lemah |
0,200 � 0,399 |
Rendah / Lemah |
0,400 � 0,599 |
Sedang |
0,600 � 0,799 |
Kuat |
0,800 � 1,000 |
Sangat Kuat |
Sumber : (Sugiyono, 2016)
Hasil dan Pembahasan
1. Distribusi jawaban
responden tentang Budaya organisasi
Berdasarkan pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan kepada keseluruhan responden dalam hubungannya dengan kedua variabel
pokok tersebut, maka akan dimasukkan
kedalam matriks kerja untuk memperhitungkan
korelasi secara rinci bagi masing-masing indikator yang dapat dilihat melalui tabel berikut :
Tabel 2
Distribusi Jawaban Responden
Tentang Budaya Organisasi
No |
Indikator |
Distribusi Jawaban |
Ket |
|
����� F |
��� % |
|||
1. 2. |
Pimpinan
mengarahkan dengan jelas sasaran dan harapan yang diinginkan, kepada pegawai
untuk pencapaian tujuan organisasi yang tercantum dalam visi dan misi
organisasi a.
Sangat setuju b.
Setuju c.
Ragu-ragu d.
Tidak setuju e.
Sangat setuju Apabia diberikan tugas, saya berusaha
menyelesaikan dengan tepat waktu a.
Sangat setuju b.
Setuju c.
Ragu-ragu d.
Tidak setuju e.
Sangat tidak setuju |
55 22 0 0 0 53 16 8 0 0 |
71 29 0 0 0 69 21 10 0 0 |
n = 77 |
3 4. |
Jika timbul permasalahan di tempat kerja
selalu diselesaikan bersama-sama a. �Sangat setuju b. Setuju c. Ragu-ragu d. Tidak setuju e. Sangat tidak setuju Adanya pengawasan dari pimpinan terhadap
para pegawai dengan menggunakan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan
demi kelancaran organisasi. a.
Sangat setuju b.
Setuju c.
Ragu-ragu d.
Tidak setuju e.
Saangat Tidak Setuju |
50 20 7 0 ������ 0 42 25 10 0 0 |
65 26 9 0 0 55 32 13 0 0 |
|
Sumber : Hasil Penelitian
2021
Dari tabel 2 di atas
terlihat dari 77 responden yang menjawab dapat dijelaskan bahwa sebanyak 55 orang responden (71 %) mengatakan
sangat setuju pimpinan mengarahkan dengan jelas sasaran dan harapan yang diinginkan kepada pegawai untuk pencapaian tujuan organisasi yang tercantum dalam visi dan misi organisasi,
sebanyak 22 orang responden
(29 %) mengatakan setuju.
Responden yang mengatakan
sangat setuju apabila diberikan tugas saya berusaha menyelesaikan
dengan tepat waktu sebanyak 53 orang responden (69%) yang mengatakan setuju sebanyak 16 orang responden (21 %),� sebanyak 8
orang responden (10%) mengatakan
ragu-ragu.
50 orang responden (65%) mengatakan bahwa sangat setuju jika timbul
permasalahan ditempat kerja selalu diselesaikan
bersama-sama, 20 orang responden
(26 %) mengatakan setuju,
yang menjawab ragu-ragu, sebanyak
7 orang responden (9 %).
Sebanyak 42 orang responden (55%) mengatakan sangat
setuju adanya pengawasan dari pimpinan terhadap para pegawai dengan menggunakan peraturan-peraturan
yang telah ditetapkan demi kelancaran organisasi, 25 orang responden (32%) mengatakan setuju, sedangkan 10 orang responden (13%) mengatakan
ragu-ragu.
Data yang berhubungan dengan budaya organisasi
selanjutnya akan dikonkritkan dalam bentuk skor riil
seperti yang terlihat pada tabel sebagai berikut :���
��
Tabel�
3
Skor Tentang Budaya Organisasi
No |
Skor Jawaban Responden |
Total |
|||
X1 |
X2 |
X3 |
���
X4 |
||
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
6 |
1 |
5 |
4 |
5 |
5 |
19 |
2 |
5 |
5 |
5 |
4 |
19 |
3 |
5 |
5 |
5 |
5 |
20 |
4 |
5 |
5 |
4 |
5 |
19 |
5 |
5 |
5 |
5 |
5 |
20 |
6 |
5 |
5 |
5 |
4 |
19 |
7 |
5 |
5 |
5 |
5 |
20 |
8 |
4 |
5 |
5 |
5 |
19 |
9 |
5 |
4 |
5 |
4 |
18 |
10 |
5 |
5 |
5 |
5 |
20 |
11 |
5 |
5 |
5 |
3 |
18 |
12 |
5 |
5 |
5 |
5 |
20 |
13 |
5 |
5 |
3 |
5 |
18 |
14 |
5 |
5 |
5 |
5 |
20 |
15 |
5 |
5 |
5 |
3 |
18 |
16 |
4 |
5 |
5 |
5 |
19 |
17 |
5 |
4 |
5 |
5 |
19 |
18 |
5 |
5 |
5 |
5 |
20 |
19 |
5 |
5 |
5 |
4 |
19 |
20 |
5 |
5 |
4 |
5 |
19 |
21 |
5 |
5 |
5 |
5 |
20 |
22 |
5 |
5 |
5 |
3 |
18 |
23 |
4 |
5 |
5 |
4 |
18 |
24 |
5 |
4 |
5 |
4 |
18 |
25 |
5 |
5 |
5 |
5 |
20 |
26 |
5 |
5 |
5 |
5 |
20 |
27 |
5 |
3 |
4 |
4 |
16 |
28 |
5 |
5 |
5 |
5 |
20 |
29 |
4 |
5 |
5 |
5 |
19 |
30 |
5 |
5 |
5 |
5 |
20 |
31 |
5 |
5 |
4 |
5 |
19 |
32 |
5 |
3 |
5 |
5 |
18 |
33 |
4 |
5 |
5 |
4 |
18 |
34 |
5 |
5 |
5 |
5 |
20 |
35 |
5 |
5 |
5 |
5 |
20 |
36 |
5 |
4 |
4 |
5 |
18 |
37 |
5 |
5 |
5 |
5 |
19 |
38 |
4 |
5 |
5 |
5 |
19 |
39 |
5 |
5 |
5 |
5 |
20 |
40 |
5 |
5 |
5 |
3 |
18 |
41 |
5 |
5 |
5 |
5 |
20 |
42 |
5 |
5 |
4 |
5 |
19 |
43 |
5 |
5 |
5 |
3 |
18 |
44 |
5 |
5 |
5 |
5 |
20 |
45 |
4 |
5 |
5 |
4 |
18 |
46 |
5 |
5 |
4 |
5 |
19 |
47 |
5 |
5 |
5 |
4 |
19 |
48 |
4 |
5 |
5 |
5 |
19 |
49 |
4 |
5 |
5 |
5 |
19 |
50 |
5 |
5 |
4 |
5 |
19 |
51 |
4 |
5 |
5 |
5 |
19 |
52 |
4 |
5 |
5 |
5 |
19 |
53 |
4 |
5 |
5 |
5 |
19 |
54 |
5 |
5 |
5 |
4 |
19 |
55 |
4 |
5 |
5 |
4 |
18 |
56 |
5 |
3 |
4 |
4 |
16 |
57 |
5 |
3 |
4 |
4 |
16 |
58 |
5 |
4 |
3 |
3 |
15 |
59 |
5 |
4 |
3 |
3 |
15 |
60 |
5 |
4 |
4 |
4 |
17 |
61 |
5 |
4 |
4 |
4 |
17 |
62 |
5 |
4 |
4 |
4 |
17 |
63 |
5 |
4 |
4 |
4 |
17 |
64 |
5 |
4 |
4 |
4 |
17 |
65 |
5 |
4 |
4 |
4 |
17 |
66 |
5 |
3 |
5 |
5 |
18 |
67 |
5 |
5 |
5 |
5 |
20 |
68 |
4 |
5 |
5 |
5 |
19 |
69 |
4 |
3 |
5 |
5 |
17 |
70 |
4 |
4 |
3 |
4 |
15 |
71 |
4 |
4 |
3 |
4 |
15 |
72 |
4 |
3 |
3 |
4 |
14 |
73 |
4 |
3 |
3 |
4 |
14 |
74 |
4 |
4 |
4 |
3 |
15 |
75 |
4 |
4 |
4 |
3 |
15 |
76 |
4 |
5 |
4 |
5 |
18 |
77 |
4 |
5 |
4 |
3 |
16 |
1386 |
Keterangan :
X1� =� Indikator Variabel X pertama
X2� =� Indikator Variabel X kedua
X3� =� Indikator Variabel X ketiga
X4 =�� Indikator Variabel X keempat
Untuk mengetahui
tanggapan� beberapa responden tentang indikator�indikator tersebut diatas diajukan beberapa daftar pertanyaan kepada responden terkait dengan kinerja pegawai seperti terlihat dalam tabel berikut :
Tabel�
4
Distribusi Jawaban Responden
Tentang Kinerja Pegawai
No |
Indikator |
Distribusi Jawaban |
Ket |
|
�� F |
� % |
|||
1. 2. 3. 4. |
Memiliki tingkat kompetensi yang tinggi
dan berusaha untuk mengikuti perkembangan yang ada a.
Sangat setuju b.
Setuju c.
Ragu-ragu d.
Tidak setuju e.
Sangat setuju Memiliki pengetahuan yang luas yang
dapat membantu orang lain dalam pengambilan keputusan a.
Sangat setuju b.
Setuju c.
Ragu-ragu d.
Tidak setuju e.
Sangat tidak setuju Memiliki kepercayaan diri dan kemampuan
yang tinggi dalam membuat keputusan yang baik. a.
Sangat setuju b.
Setuju c.
Ragu-ragu d.
Tidak setuju e.
Sangat tidak setuju Mampu memilih dan melihat masalah dari
sudut pandang yang berbeda dengan orang lain. a.
Sangat setuju b.
Setuju c.
Ragu-ragu d.
Tidak setuju e.
Sangat tidak setuju |
54 23 0 0 0 54 23 0 0 0 45 21 11 0 0 50 12 15 0 0 |
70 30 0 0 0 70 30 ����� 0 0 0 59 27 14 0 0 65 16 19 0 ����� 0 |
n = 77 |
Sumber : Hasil Penelitian
2020
Berdasarkan tabel
9 tersebut diatas dapat dilihat tanggapan
responden sebagai berikut:
Dari tabel tersebut
di atas dijelaskan bahwa sebanyak 54 orang responden (70 %) mengatakan
sangat setuju memiliki tingkat kompetensi yang tinggi dan berusaha untuk mengikuti perkembangan yang ada,� sebanyak
23 orang responden (30 %) mengatakan
setuju.
Sebanyak 54 orang responden (70 %) mengatakan
sangat setuju memiliki pengetahuan yang luas yang dapat membantu orang lain dalam pengambilan keputusan, sebanyak 23 orang responden (30 %) mengatakan setuju.
Sebanyak 45 orang responden (53 %) mengatakan
sangat setuju memiliki kepercayaan diri dan kemampuan yang tinggi dalam membuat keputusan
yang baik, sebanyak 21
orang responden (27 %) dan yang mengatakan
ragu-ragu sebanyak 11 orang responden
(14 %)
Sebanyak 50 orang responden (65 %) mengatakan
sangat setuju mampu memilih dan melihat masalah dari sudut
pandang yang berbeda dengan orang lain, sebanyak 12
orang responden (16 %) mengatakan
setuju dan mengatakan
ragu-ragu sebanyak 15 orang responden
(19 %). mampu memilih dan melihat masalah dari sudut pandang
yang berbeda dengan orang
lain.
�Data-data yang berhubungan dengan kinerja pegawai, selanjutnya akan dikonkritkan dalam bentuk skor riil
seperti yang terlihat pada tabel berikut :
Tabel� 5
Skor
Tentang Kinerja� Pegawai
No |
Skor Jawaban Responden |
Total |
|||
Y1 |
Y2 |
Y3 |
���
Y4 |
||
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
6 |
1 |
5 |
5 |
5 |
3 |
18 |
2 |
5 |
5 |
5 |
3 |
18 |
3 |
5 |
3 |
4 |
4 |
16 |
4 |
5 |
3 |
5 |
5 |
18 |
5 |
5 |
3 |
5 |
5 |
18 |
6 |
5 |
2 |
5 |
4 |
16 |
7 |
5 |
3 |
5 |
5 |
18 |
8 |
5 |
3 |
5 |
5 |
18 |
9 |
5 |
3 |
5 |
5 |
18 |
10 |
4 |
3 |
5 |
5 |
17 |
11 |
5 |
3 |
5 |
5 |
18 |
12 |
5 |
3 |
5 |
3 |
16 |
13 |
5 |
3 |
3 |
5 |
16 |
14 |
5 |
3 |
5 |
5 |
15 |
15 |
5 |
2 |
5 |
3 |
15 |
16 |
5 |
3 |
5 |
5 |
18 |
17 |
5 |
3 |
3 |
5 |
16 |
18 |
5 |
3 |
5 |
5 |
18 |
19 |
5 |
3 |
4 |
5 |
17 |
20 |
5 |
3 |
5 |
5 |
18 |
21 |
5 |
3 |
5 |
5 |
18 |
22 |
5 |
3 |
5 |
3 |
16 |
23 |
5 |
2 |
5 |
3 |
15 |
24 |
5 |
3 |
5 |
5 |
18 |
25 |
5 |
3 |
5 |
5 |
18 |
26 |
5 |
3 |
5 |
5 |
18 |
27 |
4 |
3 |
4 |
3 |
14 |
28 |
5 |
3 |
5 |
5 |
18 |
29 |
5 |
3 |
5 |
4 |
17 |
30 |
5 |
3 |
5 |
5 |
18 |
31 |
5 |
3 |
5 |
5 |
18 |
32 |
5 |
3 |
5 |
5 |
18 |
33 |
5 |
3 |
4 |
5 |
17 |
34 |
5 |
3 |
5 |
5 |
18 |
35 |
5 |
3 |
4 |
5 |
17 |
36 |
5 |
3 |
5 |
3 |
16 |
37 |
5 |
5 |
5 |
5 |
20 |
38 |
5 |
5 |
5 |
5 |
20 |
39 |
5 |
5 |
5 |
5 |
20 |
40 |
5 |
5 |
5 |
5 |
20 |
41 |
5 |
5 |
5 |
3 |
18 |
42 |
5 |
5 |
3 |
5 |
18 |
43 |
4 |
5 |
5 |
3 |
17 |
44 |
5 |
5 |
5 |
5 |
20 |
45 |
4 |
5 |
5 |
3 |
17 |
46 |
5 |
5 |
5 |
5 |
20 |
47 |
5 |
5 |
5 |
5 |
20 |
48 |
5 |
4 |
5 |
5 |
19 |
49 |
5 |
5 |
4 |
5 |
19 |
50 |
5 |
5 |
4 |
4 |
18 |
51 |
5 |
5 |
5 |
4 |
19 |
52 |
5 |
5 |
5 |
5 |
20 |
53 |
5 |
5 |
5 |
5 |
20 |
54 |
5 |
5 |
5 |
4 |
19 |
55 |
5 |
5 |
4 |
3 |
17 |
56 |
5 |
5 |
4 |
5 |
19 |
57 |
4 |
4 |
5 |
3 |
16 |
58 |
4 |
4 |
3 |
5 |
16 |
59 |
4 |
4 |
3 |
5 |
16 |
60 |
4 |
4 |
4 |
4 |
16 |
61 |
4 |
4 |
4 |
4 |
16 |
62 |
4 |
4 |
4 |
4 |
16 |
63 |
4 |
4 |
4 |
4 |
16 |
64 |
4 |
4 |
4 |
4 |
16 |
65 |
4 |
4 |
4 |
4 |
16 |
66 |
5 |
5 |
5 |
5 |
20 |
67 |
4 |
4 |
5 |
5 |
18 |
68 |
5 |
5 |
5 |
5 |
20 |
69 |
4 |
4 |
5 |
5 |
18 |
70 |
4 |
4 |
5 |
5 |
18 |
71 |
4 |
4 |
5 |
5 |
18 |
72 |
4 |
4 |
4 |
5 |
17 |
73 |
4 |
4 |
4 |
5 |
17 |
74 |
4 |
4 |
4 |
4 |
16 |
75 |
4 |
4 |
4 |
4 |
16 |
76 |
4 |
4 |
4 |
3 |
15 |
77 |
4 |
4 |
4 |
3 |
15 |
1348 |
Sumber : Hasil Analisis
2020
��� Keterangan :
�������������������������� Y1� =� Indikator Variabel Y pertama
�������������������������� Y2� =� Indikator Variabel Y kedua
�������������������������� Y3� =� Indikator Variabel Y ketiga
�������������������������� Y4
=�� Indikator Variabel Y keempat
Data pada tabel variabel
X (Budaya Organisasi) dan variabel Y (Kinerja Pegawai) kemudian didistribusikan ke tabel perhitungan
korelasi product moment antara
lain seperti terlihat pada tabel berikut ini�
:
Tabel 6
Perhitungan Korelasi Product Moment
NO |
∑ X |
∑ Y |
∑ X� |
∑ Y� |
∑ XY |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
6 |
1 |
19 |
18 |
361 |
324 |
342 |
2 |
19 |
18 |
361 |
324 |
342 |
3 |
20 |
16 |
400 |
256 |
320 |
4 |
19 |
18 |
361 |
324 |
342 |
5 |
20 |
18 |
400 |
324 |
360 |
6 |
19 |
16 |
361 |
256 |
304 |
7 |
20 |
18 |
400 |
324 |
360 |
8 |
19 |
18 |
400 |
324 |
342 |
9 |
18 |
18 |
324 |
324 |
324 |
10 |
20 |
17 |
400 |
289 |
340 |
11 |
18 |
18 |
324 |
324 |
324 |
12 |
20 |
16 |
400 |
256 |
320 |
13 |
18 |
16 |
324 |
256 |
288 |
14 |
20 |
15 |
400 |
225 |
300 |
15 |
18 |
15 |
324 |
225 |
270 |
16 |
19 |
18 |
361 |
324 |
342 |
17 |
19 |
16 |
361 |
256 |
304 |
18 |
20 |
18 |
400 |
324 |
360 |
19 |
19 |
17 |
361 |
289 |
323 |
20 |
19 |
18 |
361 |
324 |
342 |
21 |
20 |
18 |
400 |
324 |
360 |
22 |
18 |
16 |
324 |
256 |
288 |
23 |
18 |
15 |
324 |
225 |
270 |
24 |
18 |
18 |
324 |
324 |
324 |
25 |
20 |
18 |
400 |
324 |
360 |
26 |
20 |
18 |
400 |
324 |
360 |
27 |
16 |
14 |
256 |
196 |
224 |
28 |
20 |
18 |
400 |
324 |
260 |
29 |
19 |
17 |
361 |
289 |
323 |
30 |
20 |
18 |
400 |
324 |
360 |
31 |
19 |
18 |
361 |
324 |
342 |
32 |
18 |
18 |
324 |
324 |
324 |
33 |
18 |
17 |
324 |
289 |
306 |
34 |
20 |
18 |
400 |
324 |
360 |
35 |
20 |
17 |
400 |
289 |
340 |
36 |
18 |
16 |
324 |
256 |
288 |
37 |
20 |
20 |
400 |
400 |
400 |
38 |
19 |
20 |
361 |
400 |
380 |
39 |
20 |
20 |
400 |
400 |
400 |
40 |
18 |
20 |
324 |
400 |
360 |
41 |
20 |
18 |
400 |
324 |
360 |
42 |
19 |
18 |
361 |
324 |
342 |
43 |
18 |
17 |
324 |
289 |
306 |
44 |
20 |
20 |
400 |
400 |
400 |
45 |
18 |
17 |
324 |
289 |
306 |
46 |
19 |
20 |
361 |
400 |
380 |
47 |
19 |
20 |
361 |
400 |
380 |
48 |
19 |
19 |
361 |
361 |
361 |
49 |
19 |
19 |
361 |
361 |
361 |
50 |
19 |
18 |
361 |
324 |
342 |
51 |
19 |
19 |
361 |
361 |
361 |
52 |
19 |
20 |
361 |
400 |
380 |
53 |
19 |
20 |
361 |
400 |
380 |
54 |
19 |
19 |
361 |
361 |
361 |
55 |
18 |
17 |
324 |
289 |
306 |
56 |
16 |
19 |
256 |
361 |
304 |
57 |
16 |
16 |
256 |
256 |
256 |
58 |
15 |
16 |
225 |
256 |
240 |
59 |
15 |
16 |
225 |
256 |
240 |
60 |
17 |
16 |
289 |
256 |
272 |
61 |
17 |
16 |
289 |
256 |
272 |
62 |
17 |
16 |
289 |
256 |
272 |
63 |
17 |
16 |
289 |
256 |
272 |
64 |
17 |
16 |
289 |
361 |
272 |
65 |
17 |
16 |
289 |
256 |
272 |
66 |
18 |
20 |
324 |
400 |
360 |
67 |
20 |
18 |
400 |
324 |
360 |
68 |
19 |
20 |
361 |
400 |
380 |
69 |
17 |
18 |
289 |
324 |
306 |
70 |
15 |
18 |
225 |
324 |
270 |
71 |
15 |
18 |
225 |
324 |
270 |
72 |
14 |
17 |
196 |
289 |
238 |
73 |
14 |
17 |
196 |
289 |
238 |
74 |
15 |
16 |
225 |
256 |
240 |
75 |
15 |
16 |
225 |
256 |
240 |
76 |
18 |
15 |
324 |
225 |
270 |
77 |
16 |
15 |
256 |
225 |
240 |
|
1386 |
1348 |
25240 |
26846 |
24688 |
Berdasarkan atas
data yang ada pada tabel perhitungan di atas, maka kemudian akan
dihitung dengan mempergunakan rumus Korelasi Product Moment sebagai berikut:�
������������ ��������77 ( 24688 ) - ( 1386) .( 1384 )
�� ����������� { 77 . 25240 - 1386� }{ 77 . 26846 - 1384� }
��������������������� �������������1900976- 1868328
������� � { 1943480 - 1920996}{ 2067142 - 1817104}
������������������ ���32648
��������� � ���{ 22484}{250038}
������������������ 32648
������� ����� ���56218
��������������� 32648
��������������� 74979�
�
rxy� �=�� 0,435
Dari hasil perhitungan tersebut dapatlah diketahui bahwa korelasi antara Budaya Organisasi (X) terhadap Kinerja Pegawai (Y) sebesar 0,435 terdapat hubungan yang sedang karena berada pada rentang 0,400 � 0,599. Sedangkan arah hubungan adalah positif karena nilai r positif artinya jika pengaruh budaya organisasi, maka kinerja baik dan sebaliknya atau apabila terjadi perubahan atau peningkatan sebesar 0,435 pada budaya organisasi, maka terjadi pula perubahan atau peningkatan sebesar 0, 435 pada kinerja pegawai.
Untuk mengetahui tingkat signifikan tidaknya kedua variabel tersebut, dapat dilihat pada analisis berikut ini :
��������������������������� r �������� ����������n - 2
�������������������� ������������������������������ 1 - r�
������������������ ������� ��0,435���� 77 � 2
���������������������������������������������������� 1 � 0,435�
���������������������� ��� 0,435�� ��������� 75
�������������������� ����������������������������� 1 �� 0,189
������������������� ����������������0,435 x� 8,660
�������������������� ������������������������������ 0,811
�������������������� ���������������������������������� 3,767
����������� ������������������������������������������� 0,900
����������������� =������ 4,185
Adapun hasil perhitungan menunjukkan nilai t-test sebesar 4,185. Hasil ini akan dibandingkan dengan nilai pada t-tabel. Untuk kesalahan 5 % uji dua pihak dan dk = n-2 = 75, maka diperoleh t-tabel = 1,671. Jadi koefisien korelasi antara budaya organisasi dengan kinerja pegawai sebesar 1,671. Dengan demikian t-hitung lebih besar dari t-tabel (4,185 > 1,671) berarti bahwa ada pengaruh yang signifikan antara budaya organisasi terhadap kinerja pegawai.
Sedangkan untuk mencari besarnya sumbangan (kontribusi) variabel X terhadap variabel Y, digunakan rumus :
KP = r� x 100 %
����� = 0,435�� x 100 %
����� = 0,189 x 100 %
����� = 18,9 %
Perhitungan tersebut diatas memberikan arti bahwa budaya organisasi memberikan kontribusi terhadap kinerja pegawai pada Dinas Sosial Provinsi� Maluku sebesar 18,9 % dan sisanya 81,1 %� ditentukan oleh faktor lain yang tidak terdapat dalam penelitian ini.
2. Pembahasan �����
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa budaya organisasi mempunyai pengaruh yang kuat dan signifikan dengan kinerja pegawai pada Dinas Sosial Provinsi� Maluku,� dengan demikian dapat diinterpretasikan sebagai berikut :
1. Dari tabel distribusi jawaban responden tentang budaya organisasi ada 55 orang (71 %) mengatakan bahwa pimpinan mengarahkan dengan jelas sasaran dan harapan yang diinginkan, kepada pegawai untuk pencapaian tujuan organisasi yang tercantum dalam visi dan misi organisasi, sedangkan distribusi jawaban responden tentang kinerja pegawai sekitar 54 orang (70%) mengatakan memiliki tingkat kompetensi yang tinggi dan berusaha untuk mengikuti perkembangan yang ada,�� memiliki pengetahuan yang luas yang dapat membantu orang lain dalam pengambilan keputusan.
2. Terdapat pengaruh yang sedang antara budaya organisasi dengan kinerja pegawai pada Dinas Sosial Provinsi� Maluku, yang berarti bahwa semakin besar nilai variabel budaya organisasi, maka akan semakin besar nilai variabel kinerjanya, dan sebaliknya semakin kecil nilai variabel budaya organisasi, maka akan semakin kecil pula nilai variabel kinerjanya. Hal ini menunjukkan bahwa budaya organisasi merupakan faktor yang berpengaruh terhadap kinerja pegawai.
3. Kinerja pegawai pada Dinas Sosial Provinsi Maluku dari hasil analisa data sebagai akibat dari pengaruh budaya organisasi secara umum dapat ditunjang oleh kesetiaan, prestasi kerja, kedisiplinan dan kerjasama diantara pegawai.
4. Dari hasil analisa statistik menunjukkan bahwa besarnya presentase pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, artinya jika ingin meningkatkan kinerja pegawai, maka budaya organisasi harus berdasarkan pada inisiatif individu, pengarahan, dukungan manajemen, kontrol, dan besar koefisien diterminasinya adalah 0,435, hal ini berarti bahwa pengaruh variabel bebas terhadap perubahan variabel terikat adalah 18,9 %, sedangkan 81,1 % sisanya dipengaruhi oleh variabel lain selain variabel budaya organisasi yang tidak masuk dalam penelitian ini
Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan pada
Dinas Sosial Provinsi
Maluku dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Analisis pengaruh
budaya organisasi terhadap kinerja pegawai diperoleh nilai koefisien diterminasinya adalah 0,435, hal ini berarti
bahwa pengaruh variabel bebas terhadap perubahan variabel terikat adalah 18,9 %, sedangkan 81,1 % sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti pada penelitian ini.
2. Korelasi antara
pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai Dinas Sosial Provinsi Maluku berdasarkan analisa, maka terdapat pengaruh
yang sedang yakni budaya organisasi baik sebesar 4,185� jika dibandingkan dengan tingkat budaya organisasi tidak baik 1,671, sehingga menunjukkan bahwa budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap� kinerja pegawai pada Dinas Sosial Provinsi Maluku. Dengan demikian hipotesis tersebut teruji kebenarannya. Dan dapat diketahui bahwa antara budaya
organisasi dengan kinerja pegawai berpengaruh signifikan yang sedang dimana semakin
baik budaya organisasi, maka semakin meningkat kinerja pegawai.
Ansen, Yopines, & Norman, Edwin. (2016). Hambatan
Komunikasi Dan Budaya Guna Meningkatkan Produktivitas Kerja. Study &
Management Research, 23. Google Scholar
Gomes, Faustino Cardoso, & Cardoso,
Faustino. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia, Andi Offset, Y ogyakarta.
Edisi. Google Scholar
Riniwati, Harsuko. (2011). Mendongkrak
Motivasi dan Kinerja: Pendekatan Pemberdayaan SDM. Universitas Brawijaya,
Malang. Google Scholar
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian
Administrasi (Edisi Keti). Bandung: CV. Alfabetha. Google Scholar
Sunarto, H. (2010). Pengantar statistika.
Google Scholar
Tika, Pabundu. (2006). Budaya organisasi
dan peningkatan kinerja perusahaan. Jakarta: Bumi Aksara. Google Scholar
Copyright holder: Montgomery Warbal, Bernard C. Renyut, Selvia F.G. Renyut (2021) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia |
This article is licensed
under: |