Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398

Vol. 7, Special Issue No. 1, Januari 2022

 

PENGARUH SEMINAR ONLINE TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN MURID SMAN 1 GROGOL TERKAIT PROTOKOL KESEHATAN DAN CARA MENINGKATKAN IMUNITAS SELAMA MASA PANDEMI COVID-19

 

Edgar Alief Angkasa Putra, Sang Gede Farell Iswara Perdana, Latiful Elisia, Zakiyatul Faizah

Universitas Airlangga Surabaya, Indonesia

Email: [email protected], [email protected], [email protected], [email protected]

 

Abstrak

Penyebaran virus COVID-19 di Indonesia masih aktif di tahun 2021 disebabkan oleh kurang patuhnya masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan dan penyebaran berita palsu melalui sosial media yang membuat masyarakat enggan mematuhi protokol kesehatan dan meremehkan keadaan pandemi COVID-19. Angka terkonfirmasi COVID-19 di Indonesia mencapai 3.194.733 dan Provinsi Jawa Timur sendiri mencakup 8,8% dari kasus di seluruh Indonesia, dalam upaya mengurangi angka pasien terinfeksi dan mencegah bertambahnya pasien, kami ingin mengedukasi siswa-siswi SMAN 1 Grogol untuk meningkatkan pengetahuan terhadap bahaya COVID-19, fakta mengenai COVID-19, sosialisasi mengenai pentingnya protokol kesehatan, juga mengedukasi para pelajar agar tidak mudah mempercayai hoax yang sering beredar terutama di kalangan pelajar SMA yang aktif menggunakan sosial media. Kami harap dengan adanya proses edukasi ini, siswa-siswi dapat memiliki pemahaman lebih baik mengenai situasi pandemi di Indonesia, dapat menggunakan pengetahuan mereka untuk mencegah COVID-19 di kalangan sekolah dan keluarga. Metode penelitian yang digunakan dalam Kegiatan edukasi dilakukan dengan konsep webinar secara daring menggunakan aplikasi Zoom meeting yang dimana pada awal dan akhir kegiatan siswa diwajibkan mengisi pre-test dan post-test yang diberikan oleh panitia. Hasil yang didapati dalam penelitian ini adalah Sebanyak 180 responden telah mengerjakan pre-test dan post-test yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Secara umum, tingkat pengetahuan dan pemahaman siswa-siswi kelas 10 SMAN 1 Grogol cukup baik. Nilai rata-rata pre-test adalah 82 sedangkan nilai rata-rata post-test adalah 88. Terdapat perbedaan signifikan (p < 0,05) tingkat pengetahuan dan pemahaman siswa (p = 0,000) sebelum dan sesudah kegiatan pengabdian masyarakat ini. Kesimpulan yang di dapat perbedaan signifikan pada tingkat pengetahuan dan pemahaman siswa sebelum dan sesudah kegiatan pengabdian masyarakat ini.

 

Kata kunci: covid-19; protokol kesehatan; pelajar

 

 

 

Abstract

The spread of the COVID-19 virus in Indonesia still active in 2021 due to the lack of public compliance in implementing health protocols and the spread of fake news through social media which makes people increasingly reluctant to carry out health protocols and underestimate the state of the COVID-19 pandemic. The confirmed number of COVID-19 in Indonesia has reached 3,194,733 and East Java Province itself covers 8.8% of cases throughout Indonesia, in an effort to reduce the number of infected and prevent an increase in patients, we want to educate students of SMAN 1 Grogol to improve students -students about the dangers of COVID-19, facts about COVID-19, socialization about the importance of health protocols, also educating students not to easily believe hoaxes that are often circulated, especially among high school students who actively use social media. We hope that with this educational process, students can have a better understanding of the pandemic situation in Indonesia, and can use their knowledge to prevent COVID-19 in schools and families. Educational activities are carried out with the concept of a webinar boldly using the Zoom meeting application where at the beginning and end of the activity students are required to fill out the pre-test and post-test given by the committee. A total of 180 respondents had done the pre-test and post-test according to the inclusion and exclusion criteria. In general, the level of knowledge and understanding of the 10th grade students of SMAN 1 Grogol is quite good. The average value of the pre-test was 82 while the average value of the post-test was 88. There was a significant difference (p < 0.05) in the level of knowledge and understanding of students (p = 0.000) before and before this community service. There is a significant difference in the level of knowledge and understanding of students before and before this community service.

 

Keywords: covid-19; health protocol; students.

 

Pendahuluan

COVID-19 merupakan Coronavirus jenis baru yang masih belum pernah teridentifikasi pada manusia sebelumnya dan sampai sekarang masih bertambah jumlah pasien yang terinfeksi (Prihati, Wirawati, & Supriyanti, 2020). Coronavirus sendiri adalah famili virus yang diselimuti RNA sense positif dengan diameter mulai dari 60 nm hingga 140 nm yang memiliki tonjolan runcing pada permukaannya sehingga memberikan tampilan seperti mahkota jika dilihat melalui mikroskop elektron; maka dari itu virus tersebut mendapat nama namanya Coronavirus (Bruns, Kraguljac, & Bruns, 2020). Ada tujuh jenis Coronavirus yang dapat menginfeksi manusia, dengan empat sub kelompok utama Coronavirus yaitu: alfa, beta, gamma, dan delta. Ketujuh virus corona yang dapat menginfeksi manusia terdiri dari: 229E (alpha coronavirus); NL63 (alfa coronavirus); OC43 (beta coronavirus); HKU1 (beta coronavirus); MERS-CoV (beta coronavirus yang menyebabkan Middle East Respiratory Syndrome, atau MERS); SARS-CoV (beta coronavirus yang menyebabkan Severe Acute Respiratory Syndrome, atau SARS); dan SARS-CoV-2 (novel coronavirus atau COVID-19) (Bruns et al., 2020). Coronavirus yang menjadi penyebab pandemi COVID-19 termasuk strain baru�� dari coronavirus, yang secara resmi� dinamai� sebagai Severe Acute Respiratory Syndrome-Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) (Bedford et al., 2020). Hasil analisis filogenetik menunjukkan bahwa virus ini masuk dalam subgenus yang sama dengan Sarbecovirus yang menyebabkan wabah Severe Acute Respiratory Illness (SARS) pada 2002-2004 (Sari Dyah Taufika, Sunardi, Astuti Harti, 2019). Virus corona adalah zoonosis yang artinya mekanisme transmisi virus dapat melalui kontak antara hewan dengan manusia (Zendrato, 2020) (Yuliana, 2020). Pada manusia dapat menimbulkan berbagai macam gejala, dari asimtomatik, gejala ringan hingga cukup berat yang dapat mengancam jiwa (Huang et al., 2020). Gejala tersebut dapat berupa infeksi saluran pernafasan mulai dari flu biasa hingga kondisi serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS), dan sindrom pernafasan akut berat atau Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS), demam dengan suhu diatas 37,7 derajat celcius, diare, sakit kepala, nyeri tenggorokan, hilangnya kemampuan indra penciuman atau indra perasa, hingga pada kasus yang serius dapat menyababkan sesak nafas (Suharmanto, 2020). Gejala lain yang timbul adalah� masalah� pencernaan�� dengan hasil� penelitian� sebagai� berikut,� 2,7% pasien dengan keluhan sakit abdominal, 7,8%� pasien mengalami diare,� 5,6% kejadian mual dan/atau muntah (Kumar et al., 2020).

COVID-19 ditemukan pertama kali tanggal 31 Desember 2019 di Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok (Singhal, 2020). Tanggal 30 Januari 2020, WHO mengumumkan COVID-19 menjadi public health emergency keenam yang membutuhkan perhatian dari seluruh dunia. Pengumuman ini mengikuti kriteria yang digunakan untuk H1N1 (2009), (Polio & Shea, 2014) Ebola di Afrika Barat (2014), Zika (2016), dan Ebola di Republik Demokrasi Kongo (2019). WHO lalu menandakan COVID-19 sebagai pandemi pada tanggal 11 Maret 2020. COVID-19 ini memiliki nilai Case Fatality Rate atau tingkat kematian yang terbilang cukup rendah yaitu sekitar 2.2% hingga 18 Juni 2021, nilai ini masih lebih rendah daripada SARS yang memiliki CFR 11% (Chan-Yeung & Xu, 2003). Indonesia sendiri memiliki nilai CFR 2,8%, 0,6% lebih tinggi dari CFR secara global (Tingkat Kematian Covid-19 Indonesia Melesat Lampaui CFR Global Databoks, 2021). Meski kasus kematian COVID-19 dapat dibilang rendah tetapi, tingkat infeksi COVID-19 sangat cepat dan telah menyebar ke seluruh dunia.

Berdasarkan laporan WHO pada tanggal 26 Juli 2021, terdapat 193,798,265 kasus terkonfirmasi dan 4,158,041 kematian yang disebabkan oleh COVID-19 di seluruh dunia, dengan Amerika sebagai negara dengan kasus terbanyak yaitu 34,223,487 kasus. Indonesia merupakan salah satu negara yang terkena pandemi COVID-19. Jumlah pasien terkonfirmasi COVID-19 di Indonesia mencapai 3.194.733 dengan 84.766 yang meninggal berdasarkan laporan terakhir dari https://covid19.go.id/ pada tanggal 26 Juli 2021. COVID-19 juga sudah menyebar ke hampir seluruh Indonesia dengan pulau Jawa sebagai area yang paling banyak kasus diantara pulau lainnya, sehingga dapat dianggap penyebaran COVID-19 di daerah Jawa masih aktif dan masih belum melambat jika dilihat dari peta persebaran COVID-19 yang terdapat pada laman Satgas Penanganan COVID-19 (https://covid19.go.id/).

Jawa Timur terutama merupakan area dimana kasus COVID-19 masih banyak, mencakup 8,8% dari seluruh kasus di Indonesia, menempatkan Jawa Timur sebagai provinsi ke empat dengan kasus COVID-19 terbanyak setelah DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah. Hal ini dapat terjadi akibat masih banyak warga di Indonesia yang belum melaksanakan protokol kesehatan dengan benar dan masih meremehkan COVID-19 bahkan menganggap COVID-19 tidak nyata, karena maraknya berita hoax yang beredar di sosial media menyebabkan turunnya kepatuhan terhadap protokol kesehatan dan kepercayaan terhadap pihak tenaga Kesehatan (Pawitra, 2021), (Ratzan, Sommarivac, & Rauh, 2020). Melalui laporan monitoring kepatuhan protokol kesehatan yang dilakukan oleh Satgas Penanganan COVID-19 yang dilakukan secara nasional pada tanggal 4 April 2021, dapat dilihat baru 134 kabupaten/kota yang kepatuhan penggunaan maskernya mencapai 90%-100%, dan 233 kabupaten kota masih dibawah 90%. Lalu kepatuhan dalam menjaga jarak dan menghindari kerumunan hanya 123 kabupaten/kota yang mencapai 90-100% kepatuhan, sedangkan 244 kabupaten/kota masih dibawah 90%. Jawa Timur sendiri dari 34 kabupaten/kota yang dipantau ada 19 kabupaten/kota yang sudah mencapai 90%-100% kepatuhan memakai masker, sedangkan untuk kepatuhan menjaga jarak terdapat 21 kabupaten/kota yang mencapai 90%-100%.

Maka dari itu kami melakukan edukasi terhadap siswa-siswi SMAN 1 Grogol yang berada di Kediri, Jawa Timur, untuk meningkatkan pengetahuan siswa-siswi terhadap bahaya COVID-19, fakta mengenai COVID-19, sosialisasi mengenai pentingnya menjaga protokol kesehatan, juga mengedukasi para pelajar agar tidak mudah mempercayai hoax yang sering beredar terutama di kalangan pelajar SMA yang aktif menggunakan sosial media. Kami harap dengan adanya proses edukasi ini, siswa-siswi dapat memiliki pemahaman lebih baik mengenai situasi pandemi di Indonesia, dapat menggunakan pengetahuan mereka untuk mencegah COVID-19 di kalangan sekolah dan keluarga dan membantu untuk mengedukasi orang di sekitar mereka dengan pengetahuan yang mereka dapat dari webinar dan edukasi yang kami berikan sehingga dapat membantu mengakhiri pandemi COVID-19 yang telah meresahkan negara kita ini sejak 2020.

 

Metode Penelitian

Kegiatan ini dilaksanakan melalui beberapa tahap, dimulai dengan mengajukan kerjasama dengan SMAN 1 Grogol untuk mengutus muridnya khususnya kelas 10 dalam mensukseskan kegiatan ini. Kemudian melakukan survei terkait topik yang akan dibahas. Untuk kegiatan ini diputuskan mengangkat tema back to school during pandemic era. Setelah mendapatkan tema serta konsep kegiatan, dilanjutkan dengan mencari narasumber yang ahli dan berkompeten sesuai dengan tema kegiatan. Kemudian kita dapatkan narasumber, yakni Abraham Surjantoro, dr. sebagai narasumber materi Persiapan Sekolah dan Imunitas di Masa Pandemi. Kemudian dilakukan pembuatan pre-test dan post-test. berguna untuk mengukur pengetahuan siswa-siswi sebelum dan sesudah diberikanya materi serta mengukur pengetahuan siswa-siswi terkait Protokol kesehatan dan cara meningkatkan imunitas selama masa pandemi COVID-19.

Kegiatan ini dilaksanakan pada Kamis, 15 Juli 2021 pukul 08.00-10.00 WIB dengan menggunakan aplikasi zoom meeting. Dengan menggunakan zoom meeting ini dapat mempermudah interaksi antara pemateri, MC, panitia dan peserta sehingga kegiatan dapat berlangsung dengan lancar dan baik sesuai dengan konsep yang telah direncanakan. Kegiatan ini dimulai dengan pemutaran lagu Indonesia raya. lalu dilanjutkan dengan sambutan dari kepala sekolah, dosen pembimbing, dan ketua pelaksana. Kemudian dilanjutkan pengerjaan pre-test oleh siswa-siswi selama 15 menit dengan link pre-test dikirim melalui kolom chat di aplikasi zoom meeting oleh panitia, lalu dilanjutkan dengan pemberian materi oleh Abraham Surjantoro dengan materi Persiapan Sekolah dan Imunitas di Masa Pandemi dan tanya jawab tentang materi yang telah disampaikan selama 1 jam. Setelah itu di sesi terkahir panitia akan mengirimkan link post-test melalui kolom chat aplikasi zoom meeting yang wajib dikerjakan oleh siswa-siswi kelas 10 SMAN 1 Grogol.

Dari hasil pre-test dan post-test yang dikerjakan oleh siswa nanti akan dijadikan bahan evaluasi dan hasilnya akan dianalisa untuk mengetahui tentang pengetahuan siswa-siswi kelas 10 SMAN 1 Grogol terkait Protokol kesehatan dan cara meningkatkan imunitas selama masa pandemi COVID-19.

 

Hasil dan Pembahasan

Kegiatan pengabdian masyarakat telah dilakukan oleh tim pengabdian masyarakat pada tanggal 15 Juli 2021 pukul 08.00-10.00 WIB yang diikuti oleh siswa-siswi kelas 10 SMAN 1 Grogol, Kediri, Jawa Timur. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan siswa-siswi terhadap bahaya COVID-19, fakta-fakta mengenai COVID-19, sosialisasi mengenai pentingnya menjaga protokol kesehatan, dan mengedukasi para pelajar agar tidak mudah memercayai berita hoax yang sering beredar terutama di kalangan pelajar SMA yang aktif menggunakan sosial media.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan metode pemaparan materi oleh narasumber dan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dengan para peserta� menggunakan aplikasi Zoom meeting. Sebelum diberikan pemaparan materi oleh narasumber, para peserta mengerjakan pre-test terlebih dahulu untuk mengetahui sampai mana pengetahuan para peserta mengenai protokol kesehatan pada masa pandemi dan pengetahuan umum mengenai COVID-19. Kemudian para peserta mengerjakan post-test setelah pemaparan materi oleh narasumber untuk mengetahui pemahaman dan pengetahuan para peserta mengenai protokol kesehatan pada masa pandemi dan pengetahuan umum mengenai COVID-19 setelah diberikan pemaparan materi oleh narasumber. Evaluasi kegiatan ini dilakukan dengan membandingkan antara nilai para peserta pada pre-test dengan post-test untuk melihat adanya peningkatan atau penurunan pemahaman dan pengetahuan para peserta mengenai protokol kesehatan pada masa pandemi dan pengetahuan umum mengenai COVID-19.

Respon yang didapatkan dari pengerjaan pre-test yang diberikan adalah sebanyak 303 jawaban, sedangkan pengerjaan post-test sebanyak 229 jawaban. Sebelum melakukan analisis data, dilakukan pemilahan data terlebih dahulu sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusinya adalah siswa-siswi yang mengerjakan pre-test dan post-test. Kriteria eksklusinya adalah siswa-siswi yang hanya mengerjakan salah satu tes saja atau tidak mengerjakan sama sekali. Setelah pemilahan data, didapatkan jumlah respon yang sesuai dengan kriteria inklusi dan tidak termasuk kriteria eksklusi sebanyak 180 jawaban dengan rincian responden sesuai pada tabel 1.

 

Tabel 1

Karakteristik Responden Berdasarkan

Jenis Kelamin Dan Usia (N=180)

Karakteristik responden

n

%

Jenis kelamin

�

�

Laki-laki

58

32

Perempuan

122

68

Usia

�

�

14 tahun

4

2

15 tahun

98

54

16 tahun

75

42

17 tahun

3

2

 

Nilai yang diperoleh para siswa-siswi pada pre-test dan post-test akan disajikan dalam skala nilai 0 -100. Rentang nilai para siswa-siswi yang diperoleh pada pre-test adalah 45-100, sedangkan pada post-test adalah 35-100. NIlai rata-rata yang diperoleh para siswa-siwi pada pre-test adalah 82, sedangkan pada post-test adalah 88. Distribusi nilai para siswa-siswi pada pre-test dan post-test dapat dilihat secara rinci pada tabel 2.

 

Tabel 2

Distribusi nilai siswa-siswi kelas 10 SMAN 1

Grogol pada pre-test dan post-test

 

Nilai rata-rata

Nilai minimum

Nilai maksimum

Pre-test

82

45

100

Post-test

88

35

100

 

 

 

 

Pre-test dan post-test yang dikerjakan oleh siswa-siswi kelas 10 SMAN 1 Grogol adalah sebanyak 20 soal. Soal yang diberikan berkaitan dengan pengetahuan mengenai COVID-19 dan protokol kesehatan di masa pandemi. Rincian jumlah siswa-siswi yang menjawab benar pada setiap soal dapat dilihat pada tabel 3.

 

Tabel 3

Rincian Jumlah Benar Pada Tiap Soal

No.

Soal

Pre-test

Post-test

1

Memahami protokol kesehatan

163

162

2

Memahami benda/alat untuk menjaga protokol kesehatan

163

165

3

Memahami perilaku yang harus dijaga sesuai protokol kesehatan di masa pandemi

149

152

4

Memahami cara mencegah penularan COVID-19 di lingkungan sekolah

159

161

5

Memahami apa yang harus dilakukan jika ada yang tidak mematuhi protokol kesehatan (menjaga jarak)

178

179

6

Mengetahui masker jenis apa yang sesuai dengan protokol kesehatan

167

172

7

Memahami cara mencuci tangan dengan benar agar terhindar dari COVID-19

173

172

8

Mengetahui langkah yang dapat dilakukan untuk menjaga imunitas pada masa pandemi COVID-19

178

178

9

Memahami gejala penyakit COVID-19

145

151

10

Memahami hal-hal yang dapat dipersiapkan sebelum masuk sekolah pada masa pandemi agar terhindar dari penyakit COVID-19

177

178

11

Mengetahui cara untuk menjaga kesehatan tubuh secara umum saat masuk sekolah offline pada masa pandemi

150

147

12

Mengetahui benda apa yang dapat digunakan jika tidak ada sabun untuk mencuci tangan

147

150

13

Memahami perilaku yang dapat mengurangi resiko penularan COVID-19 ke anggota keluarga

176

177

14

Mengetahui kelemahan dari virus COVID-19

140

169

15

Memahami pengetahuan mengenai imunitas tubuh

168

169

16

Mengetahui kegiatan olahraga yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan selama pandemi COVID-19

170

174

17

Memahami metode pemeriksaan untuk mendeteksi COVID-19

72

121

18

Mengetahui berapa jarak minimal yang harus dijaga dari orang lain pada masa pandemi COVID-19 untuk mengurangi resiko penularan

127

143

19

Mengetahui mekanisme penularan virus COVID-19

67

100

20

Mengetahui jenis Coronavirus mana yang menyebabkan pandemi COVID-19

81

132

 

Berdasarkan hasil nilai pre-test dan post-test para peserta, didapatkan peningkatan nilai rata-rata dari 82 menjadi 88 yang menunjukkan peningkatan nilai sebesar 6%. Jumlah peserta yang mendapatkan nilai ≥ 90 juga mengalami peningkatan mendekati dua kali lipat yaitu dari 59 anak menjadi 106 anak. Dengan melihat adanya peningkatan nilai rata-rata dan jumlah peserta yang mendapat nilai ≥ 90, kegiatan pengabdian masyarakat untuk memberikan edukasi kepada siswa-siswi kelas 10 SMAN 1 Grogol mengenai protokol kesehatan dan cara meningkatkan imunitas selama masa pandemi COVID-19 dapat dikatakan berhasil.

 

Kesimpulan

Kegiatan pengabdian masyarakat ini yang dilakukan dalam bentuk webinar menggunakan Zoom meeting bersama Abraham Surjantoro, dr. bisa menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat, khususnya siswa-siswi kelas 10 SMAN 1 Grogol, mengenai protokol kesehatan dan cara meningkatkan imunitas selama masa pandemi COVID-19 yang ditunjukkan dari meningkatnya nilai post-test para siswa dan bertambahnya jumlah siswa yang mendapatkan nilai ≥ 90. Dengan pemberian edukasi pada kegiatan pengabdian masyarakat ini, para siswa-siswi dapat menggunakan pengetahuan yang didapat untuk mencegah penyebaran COVID-19 di lingkungan keluarga dan sekolah sehingga dapat membantu mengurangi angka kejadian COVID-19 di Indonesia dan mengakhiri pandemi COVID-19 ini. Agar manfaat kegiatan ini menjadi lebih baik dan luas lagi ke depannya, jumlah peserta webinar dapat ditingkatkan dengan cara diperuntukkan nagi masyarakat umum.

 

 

 

 

 

 

 

 

BIBLIOGRAFI

 

Bedford, Juliet, Enria, Delia, Giesecke, Johan, Heymann, David L., Ihekweazu, Chikwe, Kobinger, Gary, Lane, H. Clifford, Memish, Ziad, Oh, Myoung don, & Schuchat, Anne. (2020). COVID-19: towards controlling of a pandemic. The Lancet, 395(10229), 1015�1018. Google Scholar

 

Bruns, Debra Pettit, Kraguljac, Nina Vanessa, & Bruns, Thomas R. (2020). <? covid19?> COVID-19: Facts, Cultural Considerations, and Risk of Stigmatization. Journal of Transcultural Nursing, 31(4), 326�332. Google Scholar

 

Chan-Yeung, M., & Xu, R. H. (2003). SARS: epidemiology. Respirology 8 (Suppl): S9�S14. Google Scholar

 

Huang, Chaolin, Wang, Yeming, Li, Xingwang, Ren, Lili, Zhao, Jianping, Hu, Yi, Zhang, Li, Fan, Guohui, Xu, Jiuyang, & Gu, Xiaoying. (2020). Clinical features of patients infected with 2019 novel coronavirus in Wuhan, China. The Lancet, 395(10223), 497�506. Google Scholar

 

Kumar, Vishnu Charan Suresh, Mukherjee, Samiran, Harne, Prateek Suresh, Subedi, Abinash, Ganapathy, Muthu Kuzhali, Patthipati, Venkata Suresh, & Sapkota, Bishnu. (2020). Novelty in the gut: a systematic review and meta-analysis of the gastrointestinal manifestations of COVID-19. BMJ Open Gastroenterology, 7(1), e000417. Google Scholar

 

Pawitra, Aditya Sukma. (2021). Kelas Online Untuk Meningkatkan Penerapan Protokol Kesehatan Di Masyarakat Selama Pandemi Covid19. Jurnal Layanan Masyarakat (Journal of Public Services), 5(1), 9�18. Google Scholar

 

Polio, Charlene, & Shea, Mark C. (2014). An investigation into current measures of linguistic accuracy in second language writing research. Journal of Second Language Writing, 26, 10�27. Google Scholar

 

Prihati, Dyah Restuning, Wirawati, Maulidta Karunianingtyas, & Supriyanti, Endang. (2020). Analisis pengetahuan dan perilaku masyarakat di kelurahan baru Kotawaringin Barat tentang covid 19. Malahayati Nursing Journal, 2(4), 780�790. Google Scholar

 

Ratzan, Scott C., Sommarivac, Silvia, & Rauh, Lauren. (2020). Enhancing global health communication during a crisis: lessons from the COVID-19 pandemic. Google Scholar

 

Sari Dyah Taufika, Sunardi, Astuti Harti, Susilowati Agustina. (2019). Unit Farmasi Rumah Sakit Santa Elisabeth Ganjuran Bantul. 4(1), 20�24. Google Scholar

 

Singhal, Tanu. (2020). A review of coronavirus disease-2019 (COVID-19). The Indian Journal of Pediatrics, 87(4), 281�286. Google Scholar

 

Suharmanto, Suharmanto. (2020). Perilaku Masyarakat dalam Pencegahan Penularan Covid-19. Jurnal Kedokteran Universitas Lampung, 4(2), 91�96. Google Scholar

 

Yuliana, Yuliana. (2020). Corona virus diseases (Covid-19): Sebuah tinjauan literatur. Wellness And Healthy Magazine, 2(1), 187�192. Google Scholar

 

Zendrato, Walsyukurniat. (2020). Gerakan mencegah daripada mengobati terhadap pandemi covid-19. Jurnal Education and Development, 8(2), 242. Google Scholar

 

Copyright holder:

Edgar Alief Angkasa Putra, Sang Gede Farell Iswara Perdana, Latiful Elisia, Zakiyatul Faizah (2021)

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under: