������ Syntax Literate : Jurnal Ilmiah
Indonesia p�ISSN: 2541-0849
e-ISSN : 2548-1398
����� Vol. 4, No.3
Maret2019
PENGARUH
KUALITAS PELAYANAN, KESAN HARGA DAN CITRA PERUSAHAAN TERHADAP KEPUASAAN
KONSUMEN YANG BERDAMPAK PADA LOYALITAS KONSUMEN RSUD Dr. M. ASHARI
Winarni
Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) As Sholeh
Email:
[email protected]
Abstak
Kualitas produk
dan citra perusahaan merupakan konsepyang sangat pentingbagi� perusahaan, sehingga perusahaan� harusmemahami jikamereka ingintetap
kompetitifdan berkembang. Konsumen yang merasa puas karena terpenuhinya kebutuhan akan membentuk dasar dari setiap bisnis yang sukses dan mengarah kepada kepuasan
konsumen sehingga akan
terbentuk �loyalitas konsumen.
Berdasarkan keterbatasan penelitian terdahulu, maka penelitian ini laksanakan pada industri
jasa dan menambahkan variabel persepsi harga sebagai variabel independent. Penelitian
dilakukan di sektor jasa rumah sakit�
yaitu pasien rawat inap. Jumlah responden 152 orang. Teknik simple random sampling pasien yang
telah rawat inap lebih dari 2 hari adalah Teknik
yang digunakan dalam jenis penelitian kali ini. Alat analisis menggunakan stuctural equation
modelling dengan program AMOS.18. Hasil analisis sebagai berikut: nilai variabel antara
mutu pelayanan terhadap kepuasan
konsumen�� dengan nilai p value lebih
besar dibandingkan dengan nilai rata-rata terendah. Nilai variabel persepsi
harga� terhadap kepuasan konsumen dengan nilai p value kecil
dibandingkan dengan nilai rata-rata terendah. Nilai variabel citra perusahaan terhadap konsumen yang senang dengan nilai p value lebih
kecil dibandingkan dengan nilai rata-rata terendah. Nilai variabel kepuasan
konsumen terhadap komitmennya� dengan nilai p
value lebih besar dibandingkan dengan nilai rata-rata terendah. Nilai variabel kualitas
layanan terhadap loyalitas konsumen� dengan
nilai p value lebih kecil dibandingkan dengan nilai rata-rata terendah.Nilai
variabel kesan harga terhadap loyalitas konsumen dengan nilai p value lebih
besar dibandingkan nilai rata-rata terendah. Nilai variabel nama baik
perusahaan terhadap loyalitas konsumen dengan nilai p value lebih besar
dibandingkan nilai rata-rata terendah.
Dari hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa kualitas layanan tidak
berpengaruh terhadap kepuasan konsumen, persepsi harga berpengaruh terhadap
kepuasan pelanggan, citra perusahaan berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan,
kepuasan konsumen tidak berpengaruh terhadap loyalitas, kualitas layanan
berpengaruh terhadap loyalitas, kesan harga tidak berdampak terhadap loyalitas
dan citra perusahaan tidak� berpengaruh
signifikan pada���� komitmen konsumen.
Kata
kunci:Kualitas layanan, Persepsi Harga, Citra
Perusahaan, Kepuasan Konsumen, Loyalitas.
Pendahuluan
Ketatnya
persaingan di industri jasa pelayanan kesehatan membuat rumah sakit harus mampu
memberi pelayanan yang memenuhi standar sesuai kebutuhan konsumen, karena
dengan terpenuhinya kebutuhan konsumen diharapkan rumah sakit mampu memunculkan
kepuasan dan komitmen konsumen terhadap pelayanan jasa rumah sakit mereka.
Loyalitas dan kepuasan konsumen merupakan halyang terpenting bagi
perusahaan karena harusmemahami jikamereka ingin tetap
kompetitif dan berkembang. Dalam lingkungan yang telah
berkembang sekarang, memberikan layanan
berkualitas tinggi
merupakan kunci keunggulan kompetitif
berkelanjutan dalam menciptakan kepuasan serta loyalitas konsumen/klien.
Konsumen yang telah merasa puas
akan membentuk dasar dari
setiap bisnis
yang sukses
dan mengarah kepada kepuasan
konsumen sehingga
akan dapat mengulang
pembelian,
loyalitas merek, danword-of-mouth
(Biljana and Zekiri, 2011). Kualitas layanan merupakan hal yang terpenting
dalam segala bidang untuk dapat menarik konsumen agar tetap kembali. Pelanggan
dapat menjelaskan kepuasan mereka terhadap produk ataupun jasa dalam aspek
tertentu seperti atribut produk, harga, layanan pelanggan atau kombinasi dari
berbagai fitur (Malthouse, et.al.,
2003). Kualitas pada layanandan kepuasan terhadap pelanggan merupakan
konsep yang sangat penting bahwa perusahaan harus memahami jika mereka ingin tetap
kompetitif dan berkembang. Dalam lingkungan yang telah
berkembang sekarang, memberikan layanan
berkualitas tinggi
merupakan kunci keunggulan
kompetitif berkelanjutan. Pelanggan yang sudah
merasa puas akan membentuk dasar dari
setiap bisnis
yang sukses
dan mengarah kepada kepuasan
pelanggan
sehingga akan dapat mengulang pembelian,
loyalitas merek, danword-of-mouth
(Angelova et.al., 2011). Kualitas layanan merupakan hal yang terpenting dalam
segala bidang untuk dapat menarik konsumen agar tetap kembali. Pelanggan dapat
menjelaskan kepuasan mereka dengan produk ataupun jasa dalam aspek tertentu
seperti atribut produk, harga, layanan pelanggan atau kombinasi dari berbagai fitur
(Malthouse, et.al., 2003)
Kualitas
pada umumnya dianggap sebagai faktor utama dalam menciptakan nilai dan mempengaruhi
kepuasan pelanggan. Untuk memberikan
pelayanan yang berkualitas baik, perusahaan
telekomunikasi harus menyelidiki tingkat sensitifitas pelanggan dan harapan terhadap
kualitas pelayanan (Loke, 2011).� Kepuasan pelanggan dapat dirumuskan sebagai kepuasan transaksi khusus
atau kepuasan komulatif. Transaksi kepuasan khusus adalah
evaluasi pelanggan terhadap dirinya. Kepuasan kumulatif mengacu
pada evaluasi pelanggan keseluruhan terhadap pengalaman dukungan
dari awal hingga saat ini (Loke, 2011).
Hasil
penelitian Chang and Fong (2010) menunjukan kepuasan dan loyalitas terhadap konsumen dipengaruhi oleh
kualitas pada layanan dan image
perusahaan dan penelitian yang dilaksanakan oleh Mega (2013) menyebutkan bahwa
persepsi harga berdampak pada kepuasan konsumen. Kualitas layanan yang
memenuhi harapan konsumen mampu memberikan pengaruh yang positif terhadap
kepuasan konsumen.. Munnukka (2008) menyebutkan ada hubungan signifikan pada
persepsi harga konsumen terhadap kepuasan pelanggan yang dampaknya pada
penerapan inovasi produk dan layanan. Wang
(2006) menemukan fakta
mutu pelayanan dan kepuasan konsumen sangat terkait, karena kualitas layanan
merupakan komponen begitu penting bagi setiap
kegiatan bisnis.
����������� Berdasarkan
keterbatasan penelitian Chang and Fong (2010), penelitian ini bertujuan agarat
dapat mendeteksi jenjang kepuasan dan komitmen �pasien�
terhadap kualitas pada pelayanan dan citra positif
perusahaan� dengan menambahkan variabel
persepsi harga untuk perusahaan jasa.
Metode
Penelitian
A.
Jenis
Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan
penelitian survey sedangkan berdasarkan tingkat eksplanasi, penelitian ini
merupakan penelitian asosiatif.
1. Lokasi Penelitian
Penelitian
dilaksanakan di Pemalang.
2. Waktu Penelitian
Penelitian
terlaksana sejak April hingga Mei
2016
3. Obyek Penelitian
Obyek
penelitian meliputi mutu pelayanan,
kesan
harga, nama baik perusahaan,
kepuasan �konsumen, dan loyalitas konsumen.
4. Subyek Penelitian
Dalam
penelitian ini yang menjadi sasaran penelitian adalah pasien yang dirawat inap di RSUD Dr.
M. Ashari.
5.
Metode dan Penentuan Sampel
Sampel yang digunakan pada penelitian ini ialah pasien
yang dirawat
inap di RSUD Dr. M. Ashari bulan April-Mei, yaitu sejumlah 200 orang.
Dalam penelitian ini, metode yang
digunakan adalah teknik Structural ual
Equation Modeling (SEM). Penentuan jumlah sampel untuk SEM menurut Hair et. al., (2006) adalah 5 sampai 10 kali parameter.
Rumus untuk mencarai jumlah parameter dalam suatu model SEM adalah :∑
factor loading + ∑ koefisien jalur = jumlah parameter. Dalam penelitian
ini, memiliki faktor loading 19 dan 7 koefisien jalur sehingga ada 26� parameter.Jumlah sampel yang diambil sebanyak 152 responden.
6. Sumber
Data
a. Data
primer
Data yang dihasilkan langsung dengan memberikan daftar
pertanyaan secara tertulis (kuesioner) pada paien rawat inap minimal 2 hari
yang merupakan pertanyaan mengenai mutu layanan, kesan harga, citra perusahaan,
kepuasan konsumen/pasien, dan loyalitas konsumen/pasien.
b. Data
sekunder
Data
yang diperoleh dari literatur maupun studi pustaka yang ada kaitannya dengan
penelitian.
7. Teknik Pengumpulan Data
Untuk
memperoleh data yang diperlukan, maka penelitian ini dalam pengumpulan data menggunakan kuesioner, dengan daftar
pertanyaan yang disediakan untuk menjawab pertanyaan secara tertulis oleh
responden.
B.
Teknik
Analisis Data
1.
Skala
Pengukuran Vaariabel Penelitian
Pengukuran variabel dilakukan dengan
skala Likert (Summated Ratings 1-7).�
2.
Struktural
Equation Modelling (SEM)
Metode analisis
data dan pengujian hipotesis dengan Strucktural
Equation Model (SEM). Dalam teknik pengujian menggunakan SEM, ada
tujuh prosedur yang harus dilakukan, yaitu (Ferdinand, 2005) :
1.
Perluasan model berbasis teori
2.
Pengembangan diagram alur (Path diagram)
3.
Memodifikasi diagram alur kedalam
persamaan
4.
Membentuk matriks input dan taksiran
model kovarians atau korelasi
5.
Menilai problem identifikasi
6.
Evaluasi criteria Goodness of Fit
7.
Interpretasi dan modifikasi model
Hasil
dan Pembahasan
A.
Gambaran
Umum Obyek Penelitian
RSUD Dr. M.
Ashsrai pada awal berdiri
berlokasi
di Jalan Ketandan 12 Pemalang dikenal dengan nama RSU Pemalang, ialah RSU kelas
D dengan fasilitas 76 ruang tempat tidur sampai pada tahun 1982. Pada tahun
1979/1980 Pemerintah Daerah membangun Rumah Sakit yang baru di Jl. Gatot
Subroto Bojongbata Pemalang yang berdiri di tanah yang seluas 4,7 Ha yang saat
ini RSUD Dr. M. Ashari berlokasi disana.
Sumber
dana untuk pembangunan diperoleh dari
diperoleh dari APBD II, APBD I, APBN dan Swadaya dan pada tahun 1982 RSU mulai
berjalan.
Berdasarkan
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor: 233/Menkes/S/K/VI/1983 tentang Penetapan
Tambahan Bebebrapa Rumah Sakit Umum Pemerintah Sebagai Rumah Sakit Umum
Pemerintah dengan �Kelas B dan C maka
pada tahun 1983 Badan RSUD Dr. M. Ashari Pemalang meningkat dari Kelas D
menjadi Kelas C.
Dr. M. Ashsari
(1862 � 1931) putra daerah serta merupakan dokter pertama. Beliau menunjukkan
bakti dan jasanya pada unit kesehatan rakyat, diantaranya membangun penampungan
penderita yang sakit, mengadakan menghilangkan wabah penyakit menular, dan juga
sebagai kepala rumah sakit. Tahun 1986 Pemda memiliki gagasan agar RSU yang sudah
ada mesti diberi nama sebagai julukan dan menyarankan Dokter Mas Ashari
Santadiningrat sebagai nama RSU Pemalang.
Persetujuan DPRD
dicantumkan melalui Peraturan Daerah No. 14/1987 pada tanggal 21 Nopember 1987 sertadisahkan
dengan SK Gubernur Kdh. TK I Jawa Tengah No. 188.3/28/1988 tanggal 8 Pebruari
1988 dan juga diundangkan pada Lembaran Daerah Kabupaten Kabupaten Dati II
Pemalang No. 6 tgl 2 Mei 1988 Seri D serta didelegasikan oleh Gubernur Kdh. TK.
I Jawa Tengah pada tanggal 10 September 1988.
RSUD Dr. M.
Ashari menyediakan layanan kesehatan meliputi: instalasi rawat jalan, gawat
darurat, rawat inap, pelayanan kesehatan reproduksi, hemodialisa, neonates,
rehabilitasi medis, rekam medis dan bank darah. Disamping itu juga didukung
dengan 16 tenaga dokter spesialis, klini spesialis dan non spesialis, serta
ruang rawat inap mulai dari kelas utama 1 dan II, kelas I, II, III,VIP dan non
kelas semuanya berjumlah 278 ruang dengan fasilitas ruang tergantung dari
masing-masing kelas dan fasilitas pendukung lainnya.
B.
Gambaran
Umum Reponden
Penelitian ini
menggunakan sampel 200 orang yang dijadikan responden. Dari 200 responden
tersebut 152 yang layak masuk ke dalam data penelitian, 12 kuesioner yang tidak
kembali dan 36 kuesioner yang tidak layak untuk dijadikan data penelitian
dikarenakan pengisian kurang lengkap, sehingga tersisa keusioner yang digunakan
untuk penelitian.
Tabel 1. Karakteristik Responden
Karakterisrik |
Kriteria |
Jumlah |
Prosentase |
JenisKelamin |
Laki-laki |
������ 67 |
������� 44 |
|
Perempuan |
������ 85 |
������� 56 |
Umur |
15-25 th |
������ 23 |
������� 15 |
|
26-45 th |
������ 41 |
������� 27 |
|
>45 th |
������ 88 |
������� 39 |
Waktu RawatInap |
1 hari 2 hari >3 hari |
�������� - ������ 28 ������ 124 |
�������� 0 ������� 18 ������� 82 |
1.
Pengaruh
mutu �pelayanan terhadap kepuasan
konsumen/pasien
Hasil penelitian memperlihatkan fakta
bahwasannya
terdapat dampak
positif mutu
layanan terhadap kepuasan ditolak. Hal ini dikarenakan kebanyakan responden
berjenis kelamin perempuan rata-rata berusia diatas 45 tahun menilai layanan
yang diberikan pihak rumah sakit masih kurang memenuhi harapan. Kurang ramahnya
petugas medis dalam memberikan layanan, antrian pengambilan obat yang lama di
bagian farmasi. Terutama pasien rawat inap untuk kelas II dan III pemegang
kartu JAMKESMAS, JAMKESDA ataupun BPJS mereka hanya menerima layanan sesuai
dengan yang ada di kartu jaminan kesehatan.
Hasil penelitian ini tidak
mendukung penelitian Parasuraman, et.al.,
yang menyebutkan kualitas layanan berpengaruh positif terhadap kepuasan
konsumen. Wang (2006) menemukan bahwasannya mutu pelayanan
dan kepuasan konsumen sangat terkait dan menunjukkan ada
hubungan tertentu antara mutu pelayanan
dan kepuasan� konsumen berdasarkan latar
belakang budaya yang berbeda.
2.
Pengaruh
persepsi harga� terhadap kepuasan
pelanggan.
Hasil penelitian menunjukkan
bahwaterdapat pengaruh positif persepsi harga terhadap kepuasan konsumen
diterima karena hasilnya signifikant. Hal ini karena dominasi responden menganggap
bahwa persepsi harga yang ditawarkan pihak rumah sakit terjangkau oleh pasien,
sesuai dengan manfaat, fasilitas pelayanan dan harga obat. Walaupun harga
meningkat pada setiap tahunnya namun konsumen merasa puas terhadap persepsi harga
yang diberikan
oleh rumah sakit seperti harga kamar, harga obat-obatan dan
harga kesehatan lainnya.
Disamping itu harga yang ditawarkan
sudah sesuai dengan kartu jaminan kesehatan yang banyak dimiliki oleh responden
yang sebagian besar adalah pemegang kartu jaminan kesehatan (JAMKESMAS,
JAMKESDA maupun BPJS ).
Penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yakni penelitian yang telah diteliti oleh
Yeung dan Leung (2010) yang mengkaji tentang hubungan antara kualitas jasa,
nilai, kepuasan konsumen dan loyalitas konsumen. Hasil menyimpulkan harga memmpengaruhi
nilai kualitas yang diperoleh pelanggan, kepuasan dan loyalitas secara
langsung. Menurut Vosset. al., (1998)
persepsi harga mempengaruhi langsung penilaian kepuasan Artinya konsumen juga
dapat menilai harga yang dibayarkan relatif terhadap konsistensi kinerja produk
atau jasa.
3.
Pengaruh
citra positif perusahaan terhadap kepuasan
konsumen
Hal penelitian ini mengemukakan fakta �bahwa terdapat keterkaitan yang positif nama baik
perusahaan
terhadap kepuasan konsumen diterima, karena hasilnya signifikan. Hal ini karena
responden menilai bahwa citra citra rumah sakit dikenal secara keseluruhan
sebagai lembaga yang dapat menyediakan layanan sesuai dengan harapan
masyarakat. Sejauh ini responden sering mendengar rumah sakit kurang memuaskan
pasiennya. Akan tetapi saat ini sudah mulai adanya pembenahan/peningkatan sikap
manajemen rumah sakit yang lebih peduli terhadap pasien. Walaupun masih banyak
yang perlu ditingkatkan dalam layanan sehingga kesan masyarakat, pasien
khususnya akan berubah menjadi lebih baik dalam menilai rumah sakit tersebut.
Hasil penelitian ini membantu menemukan fakta baru
penelitian sebelumnya �yang dilakukan oleh Oliver (1997) yang
mengemukakan bahwa citra perusahaan mampu berpengaruh positif maupun negative
terhadap kepuasan konsumen, keselarasan harga dengan produk
yang diterima oleh konsumen sangat mempengaruhi tingkat kepuasan konsumen
4.
Pengaruh
kepuasan konsumen terhadap loyalitas konsumen
Hasil penelitian menunjukkan
terdapat pengaruh positif kepuasan konsumen terhadap komitmen konsumen ditolak. Hal
ini menunjukkan bahwa dominasi responden yang berjenis kelamin wanita dan
berusia di atas 45 tahun merasakan ketidakpuasannya terhadap layanan dan
fasilitas yang disediakan rumah sakit, dan responden tidak akan menyarankan
kepada pihak lain yang bukan pemegang kartu jaminan untuk menggunakan jasa
rawat inap. Reponden kembali menggunakan jasa rumah sakit karena alasan bahwa
rujukannya di RSUD Dr. M. Ashari.
Fakta dari penelitian
ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh Coban (
2012) bahwa kepuasan konsumen memiliki dampak yang sangat kuat terhadap
loyalitas pengunjung. Sementara hasil penelitian Chang & Chen (1998) yang
meneliti dampak orientasi pasar terhadap kinerja perusahaan dalam konteks
perusahaan jasa menunjukkan bahwa kualitas pelayanan mempunyai
keterikatan
erat dengan peningkatan keunggulan bersaing. Hasil penelitian yang dilaksanakan
oleh Machirori dan Fatoni (20110 menunjukkan bahwa kepuasan konsumen berdampak penting terhadap
komitmen para pelanggan.
5.
Pengaruh
kualitas layanan terhadap loyalitas konsumen
Hasil penelitian mengemukakan fakta bahwasannya ada
pengaruh yang positif
mutu
pelayanan terhadap
komitmen
konsumen diterima, karena hasilnya signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa
responden dalam penelitian ini sebagian besar adalah pegawai negeri sipil yang
notabene pemegang kartu jaminan kesehatan (ASKES). Responden menerima layanan
sesuai dengan golongannya masing-masing dan responden /pasien dapat mengganti
kamar layanan rawat inap yang lebih bagus dengan menambahkan pembayaran sesuai
dengan tarif kamar yang baru tanpa terbelit-belit prosedurnya. Dan mereka
merasakan bahwa kinerja layanan rumah sakit sudah sesuai dengan harapnnya.
Disamping itu responden akan
menggunakan layanan rawat inap karena letak rumah sakit terjangkau, dekat
dengan domisili atau tempat tinggal respondenn dibanding dengan rumah sakit
lain yang lebih jauh jangkauannya.
Hasil penelitian ini mendukung
peelitian yang dilakukan oleh Yeung dan Leung (2010) yang mengkaji tentang
hubungan antara kualitas jasa, nilai, kepuasan konsumen dan loyalitas. Hasil
penelitian menyimpulkan kualitas jasa mempengaruhi nilai kualitas yang
diperoleh konsumen, kepuasan dan loyalitas secara langsung. Nilai kualitas yang
diperoleh dan kepuasan tidak berpengaruh langsung terhadap loyalitas. Oleh
karena itu untuk meningkatkan komitmen dan kepuasan
konsumen
perusahaan harus meningkatkan kualitas dan mutu
layanan.
6.
Pengaruh
kesan harga terhadap lkomitmen
konsumen
Hasil penelitian menunjukan
bahwa terdapat pengaruh positif kesan harga terhadap
loyalitas konsumen tidak diterima karena hasilnya tidak signifikan. Hal ini
menunjukkan sebagian besar responden menilai bahwa harga yang ditawarkan rumah
sakit terhadap pasien tidak mempengaruhi kesetiaan responden. Bahwa responden
tidak loyal� terhadap rumah sakit bukan
karena faktor harga akan tetapi karena faktor lain misalnya kualitas layanan
dan fasilitas yang disediakan rumah sakit. Untuk harga yang dibayarkan asalkan
kualitas layanan dapat ditingkatkan dan memuaskan, mereka akan kembali lagi
bila suatu saat pasien sakit dan harus dirawat inap, bahkan pasien akan
merekomendasikan kepada saudara maupun keluarganya. Kebanyakan responden adalah
pemegang kartu JAMKESMAS, JMKESDA maupun BPJS kesehatan.
Hasil penelitian mendukung Amryanti
et. Al., 92010) menemukan bajwa tidak
adanya pengaruh persepsi atau kewajaran harga terhadap loyalitas konsumen, konsumen
cenderung dipengaruhi oleh faktor lain selain harga seperti kualitas pelayanan
atau kepuasan konsumen itu sendiri. �
7.
Pengaruh
nama baik perusahaan terhadap komitmen komsumen
Hasil penelitian menunjukan
bahwa terdapat pengaruh positif nama baik perusahaan terhadap komitmen
konsumen ditolak, karena hasilnya tidak signifikan. Hal ini karena dominan
responden memberi penilaian bahwa kesan yang melekat pada
rumah sakit dalam memberikan layanan masih kurang memuaskan. Mereka menggunakan
layanan rumah sakit karena mereka harus dirujuk berdasarkan kartu rujukan
jaminan kesehatan JAMKESMAS, JAMKESDA maupun BPJS. Lain halnya apabila pasien
tersebut bukan pemegang kartu jaminan kesehatan/umum, mereka akan mencari rumah
sakit pesaing yang akan memberikan layanan yang lebih baik walaupun untuk kelas
layanan yang sama.
Kesan kurang baik dalam layanan
terlanjur melekat pada rumah sakit akan berpengaruh terhadap loyalitas pasien
umum untuk menggunakan layanan jasa yang sudah pernah mereka rasakan
sebelumnya. Dan mereka tidak akan mengulangi untuk menggunakan lagi, memberi
kan saran kepada orang lain, maupun mengatakan hal yang positif sekalipun
selama pihak rumah sakit belum merubah terhadap layanan, budaya dan SDM (
Sumber Daya Manusia ) yang lebih baik.
Penelitian ini tidak mendukung
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Selnes (1993)
yang menyebutkan pengalaman langsung mempunyai pengaruh yang kuat terhadap
citra. Persepsi atas kualitas berkaitan dengan merek yang akan dapat semakin
kuat apabila konsumen merasakan kualitas yang tinggi dan akan menurun apabila
konsumen mengalami kualitas yang rendah produk atau jasa yang rendah
kualitasnya akan member pengaruh negative pada suatu merek.
Kesimpulan
1.
Kualitas layanan yang diperoleh rumah sakit tidak berpengaruh kepada kepuasan pasien rawat inap.
2.
Persepsi harga berpengaruh terhadap kepuasan pasien rawat inap..
3.
Citra perusahaan berimbas positif pada kepuasan pasien rawat inap.
2.
Kepuasan pasien tidak berdampak pada loyalitas pasien rawat inap.
3.
Kualitas layanan yang diberikan rumah sakit berpengaruh terhadap loyalitas pasien rawat inap.
4.
Persepsi harga dalam benak pasien kurang berdampak pada loyalitas pasien rawat inap.
5.
Citra perusahaan tidak berpengaruh terhadap loyalitas pasien rawat inap.
6.
BIBLIOGRAFI
Anderson, Eugene W., Claes Fornell & Donald R.
Lehmann.1994. �Customer Satisfaction,
Market Share and Profitability : Finding From Sweden�, Journal of
Marketing, Vol. 58.
Anderson W. Eugene. 1996. �Customer
Satisfaction and Price Tolerance�.Marketing letters 7:3 (1996): 265-274.
Andreassen, T. W. 1994. �Satisfaction,
Loyalty and Reputation as Indicators of Customer Orientation in the Public
Sector�, International Journal of Public Sector Management, Vol. 7, No.2,
p.16-34.
Barroso C, Martı�n E, Martı�n D. 2007. The influence of market heterogeneity on the
relationship between a destination�s image and tourists� future behaviour.
Tour Manage 28(1):175�187.
Biljana Angelova and Zekiri Jusuf. 2011.� �Measuring Customer Satisfaction with Service
Quality Using American Customer Satisfaction Model������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������
(ACSI Model)�,Journal
ofAcademic Research in Business and Social Sciences. Vol. 1, No. 3.
Bowen, D. 2001. �Antecedents
of Consumer Satisfaction and Dissatisfaction on Long-Haul Inclusive Tours: A
Reality Check on Theoretical Considerations.� Tourism Management,
22: 49�61.
Chang
Nai-Jen and Cher-Min Fong. 2010. �Green product quality, green corporate image,
green customer satisfaction, and green customer loyalty�.African Journal
of Business Management. Vol. 4(13), pp. 2836-2844.
Chang, Tung-Zong dan Su-Jane Chen. 1998. Market Orientation, Service Quality and
Business Perfomance: a Conceptual Model and Empirical Evidence. Journal of Service Marketing.Vol.12,
No.4.
Chen
JS, Gursoy D. 2001. An investigation of
tourists� destination loyalty and preferences. Int J Contemp Hospitality
Manage 13(2):79�85.
Chen Tser-yieth, Pao-Long Chang, Hong-Sheng Chang.
2005. �Price, brand cues, and banking
customer value�. International
Journal of Bank Marketing. Vol. 23 Iss: 3 pp. 273 � 291.
Chiao, J. and R. Chu (2001). �Determinants of Hotel Guest�s Satisfaction
on Repeat Patronage in Hong Kong Hotel Industry.� International Journal
of Hospitality Management, 20: 271�97.
Clemes
D. Michael, Christopher Gan, Tzu-Hui Kao, Michelle Choong. 2008. �An empirical analysis of customer
satisfaction in international air travel�.Innovative Marketing. Volume 4,
Issue 2, 2008.
Coban, Suzan.
2012. The effects of the
image of destination on tourist satisfaction and loyality, the case of copadia.
Cohen David, Gan Christopher, Hua Hwa Au Yong and Choong
Esther. 2006. �Customer Satisfaction: A
study of bank customer retention in new Zealand�. Commerce Division Discussion
Paper, No. 109.
Danesh
Seideh Nasrin, Saeid Ahmadi Nasab and Kwek Choon Ling. 2012. �The Study of Customer Satisfaction,
Customer Trust and Switching Barriers on Customer Retention in Malaysia
Hypermarkets�.International Journal of Business and Management. Vol. 7, No.
7; April 2012.
Ellen Day and Malvin R. Crask.
2000. �Vallue Assessment: The Antcedent Of Customer Satisfaction�.Journal of
Consumer Satisfaction, Dissatisfaction and Complaining Behavior. Volume 13.
2000.
Fyall, A;
Callod, C; Edwards, B. 2003. �Relationship Marketing: The Challenge for
Destinations�Annals of Tourism Research, Vol. 30, No. 3, 2003, 644-659.
Ferdinand Augusty. 2005. Structural Equation Modeling dalam Penelitian Manajemen. Badan
Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.
Ghozali, Imam. 2008. Konsep dan
Aplikasi Dengan Program AMOS 16.0. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Semarang.
Hair, Joseph F et al.
2010. Multivariate Data Analysis: A
Global Perspective. Pearson Prentice Hall.
Haghkhah Azam,
Mehdi Nosratpour, Alireza Ibrahimpour, dan Abubakar Abd. Hamid. 2011. �The
Impact of Service Quality on Tourism Industry� 2nd
International Conference on Business and Economic Research (2nd� ICBER 2011), pp: 1834-1854.
Hermann
Andreas, Lan Xia, Kent B. Monroe and Frank Huber. 2007. �The influence of price fairness on customer satisfaction: an empirical
test in the context of automobile purchases�, Journal of Product & Brand Management. 16/1 (2007) 49�58.
Harrison,
L.C. (2007), �Market orientation and
performance: objective and subjective empirical evidence from UK companies�,
Journal of Management Studies, Vol. 38, pp. 17-43
Heryanto. 2011. �Effect Of
Service Quality On Customer Satisfaction With Bank
Nagari Main Branch Padang�. International
Journal of Business and Management Tomorrow. Vol. 1 No. 2.
ISHAQ Muhammad Ishtiaq. 2011. �An
Empirical Investigation Of Customer Satisfaction And Behavioral Responses In
Pakistan Banking Sector�,Management & Marketing Challenges For The
Knowledge Society (2011). Vol. 6, 3, pp. 457-470.
Jefkins,
F. 2003. Public Relation. Erlangga. Jakarta.
Jirawat
Anuwichanont dan Sirivan Serirat. 2009. �Tourists� Loyalty towards Sustainable Night Tourism: A
Case Study of Pattaya,� Thailand".
Griffin,
Jill. 2005. Customer Loyalty, Menumbuhkan
dan Mempertahankan Kesetiaan Pelanggan. Erlangga. Jakarta.
Kasali,
Rheinaldhi. 2003. Manajemen Public
Relations.Grafiti, Jakarta.
Kotabe
Masaaki, Helsen Kristiaan. 2004. Global
Marketing Management, Third edition. New York: Wiley International Edition.
Kottler,
Phillip. 1994. Marketing Management
Analysis and Planning, Implementation and Control. 8th ed. Prentice
Hall Inc. USA.
Kotler, Philip dan Gary
Armstrong. 1996. Principles of Marketing. Intermedia, Jakarta.
Kotler,
Philip. 2002. Manajemen Pemasaran di
Indonesia : Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian. Salemba
Empat. Jakarta.
Kotler,
Philip And Keller Kevin Lane. 2009. Manajemen
Pemasaran Edisi 12 Jilid 1. PT. INDEKS. Jakarta.
Loke
Siew-Phaik, Ayankunle Adegbite Taiwo, Hanisah Mat Salim, and Alan G. Downe.
2011. �Service Quality and Customer
Satisfaction in a Telecommunication Service Provide�.International Conference
on Financial Management and Economics. IPEDR vol.11 (2011) � (2011) IACSIT
Press, Singapore.
Lovelock&Wright . 2005. Manajemen Pemasaran Jasa. Indeks.
Jakarta.
Malik, Muhammad Ehsan, Ghafoor, Muhammad Mudasar dan
Iqbal, Hafiz. 2012. �Impact of Brand
Image, Service Quality and Price on Customer Satisfaction in Pakistan
Telecomunication Sector�. International
Journal Bussines and Social Science. Vol. 3 No. 23; December 2012.
Malthouse C. Edward, James L.
Oakley, Bobby J. Calder and Dawn Iacobucci. 2003. �Customer Satisfaction
Across Organizational Units�.Kellogg on Integrated Marketing. New York: John
Wiley & Sons, Inc.
Manickas,
P. A and Shea, L.J. 1997, �Hotel Complaint
Behavior and Resolution: A Content Analysis�,Journal of Travel Research,p.
68-73.
Marinescu
Paul, Niculae Sabin Mihai, Sorin Tom. 2004.
�Pricing Strategy Used As A Tool For Building Customer Satisfaction In The
Retail Sector�.JEL Classification: M31.
Marinković Veljko, Vladimir Senić, Sa�a
Obradović and Srđan �apić. 2012. �Understanding antecedents of customer satisfaction and word-of-mouth
communication: Evidence from hypermarket chains�, African Journal of Business Management. Vol. 6(29), pp.
8515-8524, 25 July, 2012.
Mowen, J.C., & Minor, M.S. 2001. Consumer Behavior: A Framework.
Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice-Hall.
Munusamy Jayaraman, Shankar Chelliah and Hor Wai
Mun. 2010. �Service Quality
Delivery and Its Impact on Customer Satisfaction in the Banking Sector in
Malaysia�, International
Journal of Innovation, Management and Technology. Vol. 1, No. 4,
October 2010.
Munnukka
Juha. 2008. �Customers' purchase
intentions as a reflection of price�.Journal of Product & Brand Management.
Vol. 17 Iss: 3 pp. 188 � 196.
Martins, M., & Monroe, K. B.
2007. Perceived price fairness: A new
look at an old construct. Advances in consumer research, 21, 75-90.
Mittal,
V. and Lassar, W.A. 1998. �Satisfaction,
Repurchase Intent, and Repurchase Behavior: Investigating The Moderating Effect
of Customer Characteristics�,Journal of Marketing Research, Vol. 38,
February, pp.131-42
Mega,
Setiawati. 2013. �Pengaruh Penetapan
Biaya, Fasilitas, dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Keluarga Pasien Yang
Dirawat Inap di Intensive Care Unit (ICU) RSUD Ajibarang dan WOM�,Tesis Pascasarjana
Universitas Jendral Soedirman, Purwokerto.
Oliver, R. L. (1997). Satisfaction:
A Behavioral Perspective on the Consumer. Singapore: McGraw-Hill.
Parasuraman,
A., Zeithaml, V.A., Berry, L.L., �A
conceptual model of service quality and its implications for future research�,Journal
of Marketing. 43, Fall, 1985, pp. 41-50.
Parasuraman,
A., Zeithaml, V.A. and Berry, L.L. 1988. �A
multiple-item scale for measuring consumer perceptions of service quality�,Journal
of Retailing. Vol. 64 No. 1, pp. 12-40.
Parasuraman,
A., Berry, L.L. and Zeithaml, V.A. 1991b. �Refinement
and reassessment of SERVQUAL scale�,Journal
of Retailing. Vol. 67 No. 4, pp. 420-50.
Rajeev
Batra and Indrajit Sinha. 2000. Consumer-level
factors moderating the success of private label brands. Journal of Retailing. 76(2), 175-192.
Ryan,
M.J., Rayner, R., & Morris, A., 1999, �Diagnosing
Customer Loyalty Drivers�, Marketing
Research, Summer.
Selnes, Fred, 1993, �An Examination the Effect of Product
Performance on Brabd Reputation, Satisfaction and Loyalty�, European
Journal of Marketing, vol. 27, no. 9, p.19-35.
Shoemaker, S., and R. C. Lewis
(1999). �Customer Loyalty: The Future of
Hospitality Marketing.� InternationalJournal
of Hospitality Management, 18 (4): 345�70.
Soemirat
S. dan Andrianto . 2007. Citra
Perusahaan. Seri Manajemen Pemasara. www.e-iman.uni.cc.
Spreng, R.A., MacKenzie, S.B. and
Olshavsky, R.W. (1996), �A reexamination
of the determinants of consumer satisfaction�, Journal of Marketing, Vol. 60, July, pp. 15-32.
Stanton,
W.J., M.J. Etzel, and B.J. Walker. 2004. Fundamentals
of Marketing. Tenth edition. MCGraw-Hill Inc., New York.
Tjiptono,
Fandy. 2008. Strategi Pemasaran. Edisi
Ketiga. Andi Ofset. Yogyakarta.
Virvilaite,
Regina; Violeta Saladiene, Dalius Skindaras.2009. �The Relationship Between Price and Loyalty in Services Industry.
ISSN 1392 -2785 Inzinerine Ekonomika-Engineering Economics(3). 2009.
Voss, G.B., Parasuraman, A. and Grewal, D. 1998. �The role of price, performance and
expectations in determining satisfaction in service exchanges�, Journal of Marketing. Vol. 62, October,
pp. 46-61.
Wang I-Ming. 2006. �The relationship between service quality andcustomer satisfaction: the
example of CJCU library�.Journal of
Information & Optimization Sciences. Vol. 27 (2006), No. 1, pp. 193�209.
Yu-Te Tu, Shean-Yuh Lin, Yu-Yi Chang. 2011. �Relationships among Service Quality,
Customer Satisfaction and Customer Loyalty in Chain Restaurant�.Information
Management and Business Review. Vol. 3, No. 5, pp. 270-279, Nov 2011.
Zafar
Mohsin, Sana Zafar, Aasia Asif, Ahmed Imran Hunjra1, H. Mushtaq Ahmad. 2012. �Service
Quality, Customer Satisfaction and Loyalty: An Empirical Analysis of Banking
Sector in Pakista�.Information Management and Business Review. Vol. 4, No. 3, pp. 159-167, Apr
2012.
Zamil M. Ahmad. 2011. �The Impact of Word of Mouth (WOM) on the Purchasing Decision of the
Jordanian Consumer�, Research Journal
of Internatıonal Studıes. Issue 20 (September, 2011).
Zeithmal
VA. 1988. �Consumer perceptions of price,
quality, and value: A means-end model and synthesis of evidence�. Journal of Marketing. 52(July), 2-22.