Syntax Literate
: Jurnal
Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849
e-ISSN :
2548-1398
Vol. 4, No. 4 April 2019
ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP
KEPUASAN SISWA SERTA DAMPAKNYA TERHADAP CITRA SMK FARMASI BUMI SILIWANGI
BANDUNG
Kamelia Agustini
Akademi Farmasi Bumi Siliwangi Bandung
Email: [email protected]
Abstrak
Pendidikan adalah�
suatu organisasi produksi yang
menghasilkan jasa
pendidikan. Konsumen utamanya adalah siswa
atau mahasiswa. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui bagaimana analisis dan pengaruh antara Bauran Pemasaran Jasa, Kepuasan Siswa
dan
Citra pada SMK Farmasi Bumi Siliwangi Bandung. Metode penelitian yang digunakan untuk menjawab hal tersebut adalah deskriptif dan verifikatif dengan teknik pengumpulan data
menggunakan studi
kepustakaan dan
studi lapangan
meliputi wawancara,
observasi dan
kuesioner. Kuesioner dalam penelitian ini disebarkan kepada
66 (enam puluh enam)
responden yang merupakan siswa aktif dari SMK Farmasi Bumi Siliwangi Bandung, tahun pelajaran 2015/2016. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis�
menggunakan
�analisis
�path �yang� sebelumnya
�telah�
dilakukan� uji kualitas data serta analisis dan
uji hipotesis terlebih dahulu.Hasil penelitian
menunjukkan bahwa Bauran
Pemasaran Jasa,
Kepuasan
Siswa dan Citra pada SMK Farmasi Bumi Siliwangi Bandung adalah baik. Kemudian, Bauran
Pemasaran berpengaruh terhadap Kepuasan Siswa, Bauran
Pemasaran berpengaruh terhadap Citra SMK Farmasi Bumi Siliwangi Bandung
dan
Kepuasan Siswa berpengaruh terhadap Citra SMK Farmasi Bumi Siliwangi Bandung
serta Bauran Pemasaran berpengaruh terhadap Citra melalui Kepuasan
Siswa Sekolah Menengah
Kejuruan Farmasi
Bumi
Siliwangi Bandung.
Kata Kunci
: Bauran Pemasaran
Jasa, Kepuasan Siswa dan Citra.
Pendahuluan
Pendidikan dipercaya
sebagai alat strategis meningkatkan taraf hidup manusia. Melalui
pendidikan,�� manusia menjadi cerdas,
memiliki�� kemampuan atau skill, sikap
hidup yang baik, sehingga dapat bergaul dengan baik di masyarakat. Pendidikan menjadi investasi
yang memberi keuntungan sosial dan pribadi yang menjadikan bangsa bermartabat
dan individu yang menjdi manusia yang memiliki derajat (Engkoswara dan
Komariah, 2010:1).
Menurut UNESCO (United
Nations, Educational, Scientificand Cultural Organization) dalam upaya
meningkatkan kualitas suatu bangsa, tidak ada cara lain kecuali melalui
peningkatan mutu pendidikan. Perserikatan bangsa-bangsa (PBB) melalui lembaga
UNESCO mencanangkan empat pilar pendidikan baik untuk masa sekarang maupun
untuk masa depan, yakni: (1) learning to know (penguasaan yang dalam dan luas
pada bidang ilmu tertentu), (2) learning to do (belajar untuk mengaplikasikan
ilmu, bekerjasama dalam team, belajar memecahkan masalah dalam berbagai
situasi, belajar berkarya atau mengaplikasikan ilmu yang didapat oleh siswa),
(3) learning to be (belajar untuk dapat mandiri, menjadi orang yang bertanggung
jawab untuk mewujudkan tujuan bersama), (4) learning to live together (belajar
memahami dan menghargai orang lain, sejarah mereka dan nilai-nilai agamanya).
Keempat pilar pendidikan tersebut menggabungkan tujuan-tujuan intelegence
quotient (IQ), emotional quotient (EQ), dan spiritual quotient (SQ).
Menurut Wijaya
(2008:42) dewasa ini, persaingan antar sekolah semakin atraktif. Pemasaran�� untuk��
lembaga pendidikan�� mutlak
diperlukan. Sekolah sebagai lembaga penyedia jasa pendidikan perlu belajar dan
memiliki inisiatif untuk meningkatkan kepuasan pelanggan (siswa), karena
pendidikan merupakan proses sirkuler yang saling mempengaruhi dan
berkelanjutan. Oleh karena itu, diperlukan��
strategi bauran pemasaran�� jasa
pendidikan�� untuk�� memenangkan kompetisi antar sekolah serta
untuk meningkatkan akselerasi peningkatan kualitas dan profesionalisme
manajemen sekolah.
Menurut Wijaya�
(2008:42) pemasaran untuk lembaga pendidikan (terutama sekolah) mutlak
diperlukan. Pertama sebagai lembaga non profit yang bergerak dalam bidang jasa
pendidikan, untuk level apa saja, perlu meyakinkan masyarakat �pelanggan�
(peserta didik, orang tua, serta pihak-pihak terkait lainnya) bahwa lembaga
pendidikan masih tetap eksis. Kedua, perlu meyakinkan masyarakat� dan�
�pelanggan�� bahwa� layanan�
jasa pendidikan� sungguh� relevan dengan kebutuhan masyarakat. Ketiga,
perlu melakukan kegiatan pemasaran agar jenis dan macam pendidikan dapat
dikenal dan dimengerti secara luas oleh masyarakat. Keempat, agar eksistensi
lembaga pendidikan tidak ditinggalkan oleh masyarakat luas serta �pelanggan
potensial�. Kegiatan pemasaran bukan sekedar kegiatan bisnis agar
lembaga-lembaga pendidikan mendapat peserta
didik, melainkan juga merupakan bentuk tanggungjawab kepada masyarakat luas.
Sekolah Menengah
Kejuruan Farmasi Bumi Siliwangi (SMKF Bumsil) merupakan salah satu sekolah swasta
milik Yayasan Pembina Pendidikan Farmasi (YPPF) Bumi Siliwangi Bandung yang
berdiri sejak Januari 1971, YPPF Bumi Siliwangi Bandung berfungsi sebagai
pendiri dan pelindung SMF� Bumi Siliwangi
Bandung. Dari tahun 1971-2005 SMF Bumi Siliwangi berada di bawah naungan
Departemen Kesehatan, namun setelah adanya alih bina pada tahun 2006 SMF Bumi
Siliwangi berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan maka namanya pun
dirubah menjadi Sekolah Menengah Kejuruan Farmasi Bumi Siliwangi Bandung. Dari
tahun 1971�2014 SMK Farmasi Bumi Siliwangi hanya berkonsentrasi pada satu Paket
Keahlian yaitu Farmasi. Karena melihat adanya penurunan jumlah siswa dari tahun
2007 � 2015 maka pada tahun ajaran 2015 SMK
Farmasi Bumi Siliwangi membuka Paket keahlian baru yaitu Akuntansi, Multimedia dan Kecantikan
Kulit.
Motode
Penelitian
Metode
penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data
dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2012:1-2). Data yang diperoleh melalui
penelitian ini mempunyai criteria
tertentu, yaitu harus valid, reliable
dan
obyektif. Valid menunjukkan derajat ketepatan, yaitu ketepatan antara
data yang
sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang
dapat dilaporkan dalam penelitian.Reliabel menunjukkan derajat konsistensi yaitu konsistensi data dalam interval waktu tertentu.Objektif
menunjukkan derajat persamaan persepsi antar orang (interpersonal
agreement).
Sedangkan menurut
Sekaran (2003:3) menjelaskan
metode penelitian
adalah suatu upaya� yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki suatu
masalah yang muncul dalam dunia kerja yang memerlukan suatu solusi.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
metode penelitian adalah cara ilmiah yang
sistematis dan terorganisir untuk dapat meneliti suatu objek penelitian
dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode deskriptif dan
verifikatif.
Metode
�Deskriptif
�menurut
�Sugiyono�� (2005:21)
�menyatakan �bahwa metode deskriptif
adalah suatu metode yang digunakan untuk menggambarkan
atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk
membuat ini adalah untuk menganalisis pelaksanaan Bauran Pemasaran Jasa, menganalisis Kepuasan
Siswa dan menganalisis
Citra SMKF Bumsil Bandung.
Sementara �Metode
�Verifikatif
�adalah �metode
�yang� bertujuan �untuk menguji secara
matematis dugaan mengenai adanya hubungan antar
variabel dari
masalah yang sedang diselidiki di dalam hipotesis. Atau dengan kata lain,
penelitian untuk menguji kebenaran suatu hipotesis dimana
dalam penelitian ini
yang akan diuji adalah� mengukur pengaruh dari variabel independen� (Bauran Pemasaran Jasa) terhadap variabel dependen (Kepuasan) siswa
sebagai variabel moderating yang
dapat memperkuat maupun memperlemah terhadap
(Citra)
SMK Farmasi Bumi Siliwangi, dimana
penelitian ini
dilakukan kepada siswa
aktif sampai dengan
semester genap 2015/2016.
Hasil
dan Pembahasan
1.
Reliabilitas Bauran Pemasaran, Kepuasan Siswa, dan Citra SMKF
Bumsil
Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengukur
kehandalan dari kuesioner.
Tabel 1 dibawah ini merupakan hasil pengolahan data yang dikumpulkan dari
penelitian pendahuluan menggunakan software SPSS 21.
Tabel
1.
Uji Reliabilitas
Menggunakan
Metode Alpha Cronbach
No |
Variabel |
Koef. Reliabilitas (r) |
r kritis |
Keterangan |
1.
|
Bauran
Pemasaran |
0,904 |
0,700 |
Reliabel |
2.
|
Kepuasan
Siswa |
0,800 |
0,700 |
Reliabel |
3.
|
Citra
SMKF Bumsil |
0,720 |
0,700 |
Reliabel |
�Sumber :
Diolah dari Data Kuesioner pada Penelitian Pendahuluan, 2016
Berdasarkan pengujian reliabilitas terhadap variabel dalam
kuesioner penelitian, �hasilnya
�menunjukan �bahwa �variabel �yang� memiliki �reliabilitas
terbesar adalah bauran pemasaran sebesar 0,904. Hal tersebut menunjukan bahwatingkat
konsistensi jawaban responden terhadap variabel bauran pemasaran itu sangat
tinggi yaitu sebesar 90,4%. Sementara itu variabel citra SMKF Bumsil
memiliki� reliabilitas terkecil� yaitu�
0,720,� menunjukan� tingkat�
konsistensinya sebesar 72,0% dengan kategori tinggi. Ketiga variabel
memiliki nilai reliabilitas yang lebih besar 0,700 sehingga bauran pemasaran,
kepuasan siswa dan citra SMKF�
Bumsil� dinyatakan� Reliabel.�
Dengan� demikian� semua�
item� variabel penelitian dapat
digunakan dalam analisis selanjutnya.
2. Analisis Bauran Pemasaran, Kepuasan
Siswa, Citra di SMKF Bumi Siliwangi Bandung
Unit
analisis (observasi) dalam penelitian ini adalah 66 siswa yang terdiri dari 17 siswa Kelas X, 28 siswa Kelas XI, dan 21
siswa Kelas XII di SMKF Bumi Siliwangi
Bandung. Ringkasan
�pengklasifikasian
�untuk
�masing-masing
�sub
�variabel �bauran
pemasaran disajikan pada Tabel
2 berikut
ini.
Tabel 2 Klasifikasi Bauran Pemasaran
Sub variabel |
Total Skor |
Persentase |
Kategori |
Product |
1.383 |
79,77 |
Baik |
Price |
986 |
68,37 |
Baik |
Place |
492 |
68,18 |
Baik |
Promotion |
708 |
64,39 |
Baik |
People |
1.233 |
68,41 |
Baik |
Process |
993 |
69,03 |
Baik |
Physical Evidence |
1.462 |
67,30 |
Baik |
Jumlah |
� Baik |
||
Ukuran unit obesrvasi |
66 |
69,79 |
|
Item |
29 |
||
Nilai Aktual |
7.257 |
��� Sumber :
Pengolahan data kuesioner 2016
Jumlah skor terrendah
= 1 x 29 item x 66
responden = 1.914 Jumlah skor tertinggi��
= 5 x 29 item x 66
responden = 9.570
Maka �panjang
�interval
�untuk
�membentuk
�kriteria
�bauran
�pemasaran
�dalam �5 kategori dapat dihitung sebagai
berikut
:
�����������
Dari jumlah skor terrendah, jumlah skor tertinggi, dan panjang
interval tersebut di
atas dapat disusun kriteria bauran pemasaran dalam 5 (lima) kategori seperti disajikan dalam
tabel
di bawah ini.
Tabel 3 Interval Total Skor Bauran�Pemasaran
Interval Total Skor |
Interval Persentase |
Kriteria |
1.914,0 � 3.445,1 |
0% - <
20% |
Tidak Baik |
3.445,2 � 4.976,3 |
20% - <
40% |
Kurang Baik |
4.976,4 � 6.507,5 |
40% - <
60% |
Cukup Baik |
6.507,6 � 8.038,7 |
60% - <
80% |
Baik |
8.038,8 � 9.570,0 |
80% - 100% |
Sangat Baik |
Berdasarkan kelas interval total skor pada Tabel 3, maka posisi
total skor aktual
variabel
bauran pemasaran dapat
digambarkan
dalam diagram kontinum
sebagai
berikut.
Gambar 1.
Diagram Kontinum Bauran Pemasaran
Total� �skor� �minimum�� variabel� �bauran� �pemasaran�
�adalah� �1.914� �dan maksimum 9.570, sedangkan total skor hasil penelitian/aktual variabel ini sebesar 7.257 (69,79%), sehingga
dapat diambil kesimpulan tingkat bauran pemasaran SMKF
Bumi
Siliwangi Bandung termasuk ke
dalam penilaian dengan klasifikasi
Baik.
Hasil�
ini� sesuai� dengan
�teori
�Menurut Kotler dan Amstrong (2007)� yang
diterjemahkan oleh Sabran, bauran
pemasaran (marketing mix) merupakan kumpulan
alat pemasaran taktis terkendali yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respons
�yang� diinginkannya
�di �pasar� sasaran. �
Bauran
�Pemasaran �jasa �adalah
elemen-elemen
�organisasi �perusahaan
�yang� dapat �dikontrol
�oleh
�perusahaan dalam melakukan komunikasi
dengan konsumen
dan�
�akan� �dipakai� �untuk
memuaskan���
�konsumen.�
�Bauran� �pemasaran� �jasa
merupakan unsur-unsur
pemasaran yang
saling terkait, dibaurkan, diorganisir dan digunakan dengan tepat
sehinga perusahaan dapat mencapai tujuan pemasaran yang efektif, sekaligus memuaskan
kebutuhan
dan keinginan
konsumen.
Dalam
pemasaran
terdapat
strategi �pemasaran
�yang �disebut
�bauran �pemasaran��
(Marketing
�Mix)
�yang memiliki
peranan penting dalam mempengaruhi konsumen agar dapat membeli suatu produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan. Elemen-elemen bauran pemasaran� terdiri�
dari� semua variabel �yang dapat�
dikontrol� perusahaan�
untuk dapat memuaskan para konsumen.
Seperti yang disampaikan
oleh Zeithaml dan
Bitner
(2008: 48) yaitu : �Bauran pemasaran adalah elemen-elemen organisasi
perusahaan yang dapat dikontrol oleh perusahaan dalam melakukan komunikasi dengan tamu
untuk memuaskan tamu.�
Adapun menurut penelitian terdahulu bahwa adanya dampak dari elemen bauran pemasaran pada kepuasan pelanggan. Semua variabel independen secara
positif dan langsung berhubungan
dengan kepuasan pelanggan.
Adapun��
hipotesis�� penelitian�� untuk��
mengetahui��
gambaran�� bauran
pemasaran SMKF Bumi Siliwangi Bandung
menurut penilaian responden dapat
dinyatakan
sebagai berikut:
H0,1: 1 = 0,5�����
�: Bauran Pemasaran SMKF Bumi Siliwangi�Bandung
tidak
dilakukan
dengan
baik
H1,1: 1> 0,5������ �: Bauran Pemasaran SMKF Bumi Siliwangi� Bandung telah
dilakukan dengan baik
Pengujian Hipotesis deskriptif
untuk bauran pemasaranmenggunakan uji tendency centraldengan asumsi probability prior sama, masing-masing
sebesar 0,5
untuk daerah penerimaan dan 0,5 untuk
daerah penolakan. Dengan
demikianvariabel penelitian dikatakan baik jika proporsinya lebih besar dari 0,5 (> 0,5), namun sebaliknya jika
proporsinya kurang dari atau sama dengan 0,5 maka
variabel penelitian dinyatakan tidak baik.
Hasil perhitungan uji proporsi bauran pemasaran adalah sebagai
berikut
:
Variabel Proporsi Minimum Proporsi Aktual STD Z Ket Bauran Pemasaran(X) 0,5 0,6979 0,0565 12,347 Signifikan
**signifikan
pada taraf nyata 0,05 (Ztabel=1,645)
��� Sumber : Hasil
Analisis Kuesioner,
2016
Berdasarkan Tabel 4 di atas dapat dijelaskan bahwa
uji proporsi pihak kanan untuk variabel bauran pemasaran, hasilnya
signifikan pada taraf nyata 5% dan secara
statistik hipotesis nol ditolak.Artinya bauran pemasaran telah
dilaksanakan dengan baik.
3. Kepuasan Siswa di SMKF Bumi
Siliwangi Bandung
Kepuasan menurut Kotler (1997) dalam Rambat Lupioadi (2006) merupakan tingkat perasaan dimana
seseorang menyatakan hasil perbandingan
atas inerja produk/ jasa yang diterima (perceived)
dan yang diharapkan (expected). Dengan demikian
kepuasan
dapat
diukur menggunakan 2 (dua) sub
variabel terdiri dari perception dan expectation. Setiap sub variabel tersusun
atas beberapa indikator yang
kemudian dijabarkan dalam bentuk pertanyaan/pernyataan (item).
Dari�
�keseluruhan� �kegiatan� �yang��
dilakukan� �oleh� �sebuah� �perusahaan pada akhirnya akan bermuara pada nilai� yang akan diberikan oleh pelanggan mengenai kepuasan� �yang �dirasakan. �Kepuasan �merupakan�� tingkat� �perasaan dimana
�seseorang� menyatakan �hasil
�perbandingan
�atas
�kinerja �produk �(jasa) yang diterima
dan
diharapkan (Lupiyoadi dan
Hamdani, 2008 : 192).
Dalam� �konteks�� pelanggan��
umumnya �harapan� �konsumen��
merupakan perkiraan atau keyakinan pelanggan tentang apa yang akan diterimanya. Harapan pelanggan diyakini mempunyai peranan besar dalam menentukan kualitas
jasa dan kepuasan pelanggan. Pada dasarnya ada hubungan� yang erat antara penentuan kualitas dan kepuasan
pelanggan. Dalam mengevaluasi, pelanggan akan menggunakan harapannya sebagai standar atau acuan (Fandy Tjiptono, 2006:160).
Adapun hasil penelitian pada SMKF
Bumsil ini, sama halnya
dengan hasil
pembahasan pada
penelitian terdahulu yaitu hasil penelitian dari Dereje Alelign,
Lecturer, Hawassa University, Ethiopia; Dr.B.V.Prasada Rao, Associate Prof,
Wollege University Ethiopia, pada temuan menunjukkan bahwa unsur-unsur bauran pemasaran berdampak pada
kepuasan pelanggan. Semua variabel
independen secara positif dan langsung
berhubungan dengan kepuasan pelanggan.
Hubungan antara
bauran pemasaran dan kepuasan pelanggan adalah signifikan. Oleh� �karena��
itu,� �perusahaan�
�harus� �meninjau� �kembali� �unsur-unsur��
bauran pemasaran
terkendali untuk memuaskan pelanggan .
Adapun hipotesis penelitian
untuk mengetahui gambaran kepuasan
siswa SMKF Bumi Siliwangi Bandung
menurut penilaian responden dapat dinyatakan
sebagai
berikut:
H0,2:
2 = 0,5�����
�:�� �Siswa SMKF Bumi Siliwangi Bandung tidak merasa puas ditinjau dari persepsi
dan
ekspektasi
H1,2:
2> 0,5������
�:�� �Siswa SMKF Bumi Siliwangi Bandung merasa puas ditinjau dari persepsi dan ekspektasi
Pengujian Hipotesis deskriptif untuk bauran pemasaran menggunakan uji tendency central dengan asumsi probability prior sama, masing-masing sebesar 0,5 untuk
daerah penerimaan dan 0,5 untuk daerah penolakan. Dengan demikian variabel penelitian dikatakan puas jika
proporsinya lebih besar dari 0,5 (> 0,5), namun sebaliknya jika proporsinya kurang dari atau sama dengan 0,5 maka variabel
penelitian
dinyatakan
tidak puas. Hasil
perhitungan
uji proporsi kepuasan
siswa adalah sebagai berikut
:
Variabel Proporsi Minimum Proporsi Aktual STD Z Ket Kepuasan Siswa(Y) 0,5 0,7438 0,0537 13,842 Signifikan
**signifikan
pada taraf nyata 0,05 �(Ztabel =
1,645)
��� Sumber : Hasil
Analisis Kuesioner, 2016
Berdasarkan Tabel 4.19 di atas dapat dijelaskan bahwa
uji proporsi pihak kanan untuk variabel kepuasan siswa, hasilnya signifikan pada taraf
nyata 5% dan
secara� statistik �hipotesis �nol �ditolak
�Artinya �Siswa �SMKF�
Bumi �Siliwangi Bandung
merasa Puas ditinjau
dari persepsi dan ekspektasi.
4.
Citra
SMKF
Bumi Siliwangi Bandung
Citra menurut Shirley
Harison dalam Suwandi (2010:4)
diukur
menggunakan� �4��
(tujuh)� �sub� �variabel� �terdiri� �dari� �personalitas,� �reputasi, nilai/etika �dan �identitas� lembaga.
�Setiap sub variabel tersusun atas beberapa
indikator yang kemudian dijabarkan dalam bentuk pertanyaan/pernyataan (item). Ringkasan
�pengklasifikasian �untuk �masing-masing
�sub
�variabel
�citra SMKF Bumsil disajikan pada Tabel 6 berikut ini.
Tabel
6 Klasifikasi Citra
SMKF Bumsil
Sub variabel |
Total Skor |
Persentase |
Kategori |
Personalitas |
599 |
88,45 |
Sangat Baik |
Reputasi |
538 |
76,89 |
Baik |
Nilai/Etika |
520 |
73,48 |
Baik |
Identitas Lembaga |
572 |
83,33 |
Sangat Baik |
Jumlah |
�� Sangat Baik |
||
Ukuran unit obesrvasi |
66 |
80,54 |
|
Item |
8 |
||
Nilai Aktual |
2.229 |
Sumber :
Pengolahan data kuesioner 2016
Hasil di atas menunjukan bahwa sub variabel citra
SMKF
Bumsil yang
memiliki �persentase �total �skor �aktual �terkecil �adalah
�mengenai�� nilai/etika
(73,48%), sedangkan yang terbesar ada pada sub variabel personalitas (88,45%).
Berdasarkan kategorinya, dua sub variabel citra yaitu personalitas dan identitas lembaga berada
pada
klasifikasi sangat baik (80%-100%), sedangkan sub variabel
reputasi dan nilai/etika berada pada klasifikasi baik (60%-<80%). Untuk mengetahui
�tingkatan
�perolehan
�skor� variabel
�citra
�SMKF �Bumsil
�menurut
penilian responden dapat dilihat
dari diagram kontinum berikut ini.
Jumlah skor
terrendah = 1 x 8
item x 66 responden
= 528
Jumlah skor
tertinggi��
= 5 x 8 item x 66
responden = 2.640
Maka panjang
interval untuk membentuk kriteria citra SMKF Bumsildalam 5 kategori dapat dihitung sebagai
berikut
:
Dari jumlah skor terrendah, jumlah skor tertinggi, dan panjang
interval tersebut di
atas dapat disusun kriteria citra
SMKF
Bumsil dalam 5 (lima) kategori seperti
disajikan dalam tabel di bawah
ini:
Tabel
7. Interval Total
Skor
Citra SMKF Bumi Siliwangi
Interval Total Skor |
Interval Persentase |
Kriteria |
528,0 � 950,3 |
0% - <
20% |
Tidak Baik |
950,4 � 1.372,7 |
20% - <
40% |
Kurang Baik |
1.372,8 � 1.795,1 |
40% - <
60% |
Cukup Baik |
1.795,2 � 2.217,5 |
60% - <
80% |
Baik |
2.217,6 � 2.640,0 |
80% - 100% |
Sangat Baik |
Berdasarkan kelas interval total skor pada Tabel 4.25, maka posisi total skor
aktual variabel citra SMKF Bumsil dapat digambarkan dalam diagram kontinum sebagai berikut.
Gambar 2. Diagram Kontinum Citra SMKF Bumi
Siliwangi
Total skor minimum
variabel citra SMKF Bumsil adalah 528 dan maksimum 2.640, sedangkan total skor hasil penelitian/aktual variabel ini sebesar
2.229 (80,54%), sehingga dapat diambil kesimpulan tingkat citra SMKF Bumi Siliwangi
Bandung termasuk ke
dalam penilaian
dengan klasifikasi Sangat Baik.
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori pada salah satu hal krusial yang berkaitan dengan janji merek pada
jasa
adalah reputasi perusahaan. Hal ini
disebabkan oleh sifat
jasa yang intangible, inseparable, variable, dan perishable
yang� tidak
�memungkinkan �untuk
�melakukan �pengemasan, �pelabelan �terhadap jasa, sehingga perusahaan membutuhkan merek untuk menumbuhkan dan
meningkatkan
kepercayaan konsumen
(Tjiptono, 2006:107-108).
Hasil penelitian
ini pun sesuai dengan penelitian
terdahulu yaitu
H.Sophiyanto Wuryan dan Djoko Legowo, TEMA
Vol 6 edisi 2, September
2009 bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan dan positif antara citra perusahaan
terhadap kepuasan.
Adapun �hipotesis
�penelitian �untuk �mengetahui
�gambaran
�citra� SMKF Bumi Siliwangi Bandung
menurut penilaian responden dapat dinyatakan sebagai berikut:
H0,3: 3 = 0,5����� �:�� Citra SMKF Bumi Siliwangi Bandung tidak dinilai dengan
baik H1,3: 3> 0,5������ �:��
Citra SMKF Bumi Siliwangi Bandung telah
dinilai dengan
baik
Pengujian Hipotesis deskriptif untuk citra SMKF bumsil menggunakan uji tendency central dengan asumsi probability prior sama, masing-masing sebesar 0,5 untuk daerah penerimaan
dan 0,5 untuk daerah penolakan.
Dengan demikian
variabel penelitian dikatakan baik jika
proporsinya lebih besar dari 0,5 (> 0,5), namun sebaliknya jika proporsinya kurang
dari atau sama dengan 0,5 maka
variabel penelitian
dinyatakan tidak
baik. Hasil perhitungan
uji proporsi citra
SMKF
bumsil adalah sebagai berikut
:
������� Tabel
8. Uji Proporsi Variabel Citra�SMKF�Bumi Siliwangi
Variabel Proporsi Minimum Proporsi Aktual STD Z Ket Bauran Pemasaran(X) 0,5 0,8054 0,0487 16,527 Signifikan
Sumber :
Hasil Analisis Kuesioner, 2016
Berdasarkan Tabel 8 di atas dapat dijelaskan bahwa uji
proporsi pihak
kanan untuk variabel citra SMKF Bumsil, hasilnya signifikan pada
taraf nyata 5% dan secara
statistik hipotesis nol ditolak. Artinya citra SMKF Bumi Siliwangi
Bandung telah dinilai dengan baik.
Kesimpulan
Berdasaran hasil dan pembahasan pada
tentang Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Citra Sekolah Menengah Kejuruan Farmasi Bumi
Siliwangi Bandung
melalui Kepuasan siswa, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut
:
1.
Bauran Pemasaran di Sekolah Menengah Kejuruan Farmasi Bumi Siliwangi
Bandung secara keseluruhan telah dilakukan dengan baik, namun untuk sub
variabel Promotion yaitu ketersediaan beasiswa
bagi siswa
dan sub variabel People yaitu konsistensi kehadiran guru mengajar
tepat waktu serta sub variabel Process yaitu bagaimana kemudahan melakukan komplain dan juga sub variabel
Physical Evidence yaitu kebersihan ruangan
dan perlengkapan
mushola dinilai cukup baik oleh
siswa.
2.
Siswa
Sekolah Menengah Kejuruan Farmasi Bumi Siliwangi
Bandung merasa
puas ditinjau dari persepsi dan
ekspektasi.
3.
Citra Sekolah Menengah Kejuruan Farmasi Bumi Siliwangi Bandung dinilai baik.
4.
Bauran Pemasaran berpengaruh terhadap Kepuasan Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Farmasi Bumi Siliwangi
Bandung.
5.
Bauran Pemasaran berpengaruh terhadap Citra Sekolah Menengah Kejuruan Farmasi Bumi
Siliwangi Bandung.
6.
Kepuasan Siswa berpengaruh terhadap Citra Sekolah Menengah Kejuruan
Farmasi Bumi Siliwangi Bandung.
7.
Bauran �Pemasaran
�berpengaruh
�terhadap
�Citra �melalui �Kepuasan
�Siswa
Sekolah
Menengah Kejuruan Farmasi Bumi
Siliwangi Bandung.
BLIBIOGRAFI
Ahmadi dan
Uhbiyati, 2007, Dasar pendidikan. Balai
Pustaka:
Jakarta
Basu Swastha Dharmestha, dan T. Hani Handoko. 2008. Manajemen Pemasaran
Analisa Perilaku Konsumen, edisi pertama,
cetakan keempat. BPFE:
Yogyakarta.
Buchari Alma. 2008. Manajemen Pemasaran
dan Pemasaran Jasa. Alfabeta:
Bandung.
Buchari Alma. 2009. Manajemen Pemasaran
dan Pemasaran Jasa. Edisi Revisi
Alfabeta: Bandung
Fandy Tjiptono. 2007. Pemasaran Jasa. Bayu
Medi: Malang.
Ghozali, Imam. 2011.
Aplikasi Analisis Multivariate dengan
Program IBM SPSS
19. Penerbit
Universitas Diponegoro: Semarang.
Ghozali, I. (2013).
Aplikasi Multivariat dengan program IBM SPSS 21 Update
PLS Regresi. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hurriyati Ratih. 2008. Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen. Alfabeta: Bandung
Http://digilib.ubaya.ac.id, (diakses Mei
2016).
Kotler, P., & Armstrong, G. 2012. Prinsip-prinsip
pemasaran. Erlangga:
Jakarta.
Kotler P & Keller.
2009, Marketing Manajemen, Praha,
Grada.
Lupiyoadi, �Rambat �dan
�A.
�Hamdani.
�2008. �Manajemen
�Pemasaran
�Jasa.
Salemba Empat:
Jakarta.
����������������������� . 2005. �Manajemen �Pemasaran �Jilid
�5.
�PT.Index
�Kelompok
Gramedia.
New jersey Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2010. Manajemen Pemasaran.
Edisi
Tiga
Belas Jilid 1. Erlangga:
Jakarta.