Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849

e-ISSN : 2548-1398

Vol. 4, No. 4 April 2019

���������������������������������������

 

ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP KEPUASAN SISWA SERTA DAMPAKNYA TERHADAP CITRA SMK FARMASI BUMI SILIWANGI BANDUNG

 

Kamelia Agustini

Akademi Farmasi Bumi Siliwangi Bandung

Email: [email protected]

 

Abstrak

Pendidikan adalahsuatu organisasi produksi yang menghasilkan jasa pendidikan. Konsumen utamanya adalah siswa atau mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana analisis dan pengaruh antara Bauran Pemasaran Jasa, Kepuasan Siswa dan Citra pada SMK Farmasi Bumi Siliwangi Bandung. Metode penelitian yang digunakan untuk menjawab hal tersebut adalah deskriptif dan verifikatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan studi kepustakaan dan studi lapangan meliputi wawancara, observasi dan kuesioner. Kuesioner dalam penelitian ini disebarkan kepada 66 (enam puluh enam) responden yang merupakan siswa aktif dari SMK Farmasi Bumi Siliwangi Bandung, tahun pelajaran 2015/2016. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisismenggunakan analisis path yangsebelumnya telahdilakukanuji kualitas data serta analisis dan uji hipotesis terlebih dahulu.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bauran Pemasaran Jasa, Kepuasan Siswa dan Citra pada SMK Farmasi Bumi Siliwangi Bandung adalah baik. Kemudian, Bauran Pemasaran berpengaruh terhadap Kepuasan Siswa, Bauran Pemasaran berpengaruh terhadap Citra SMK Farmasi Bumi Siliwangi Bandung dan Kepuasan Siswa berpengaruh terhadap Citra SMK Farmasi Bumi Siliwangi Bandung serta Bauran Pemasaran berpengaruh terhadap Citra melalui Kepuasan Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Farmasi Bumi Siliwangi Bandung.

 

Kata Kunci : Bauran Pemasaran Jasa, Kepuasan Siswa dan Citra.

 

Pendahuluan

Pendidikan dipercaya sebagai alat strategis meningkatkan taraf hidup manusia. Melalui pendidikan,�� manusia menjadi cerdas, memiliki�� kemampuan atau skill, sikap hidup yang baik, sehingga dapat bergaul dengan baik di masyarakat. Pendidikan menjadi investasi yang memberi keuntungan sosial dan pribadi yang menjadikan bangsa bermartabat dan individu yang menjdi manusia yang memiliki derajat (Engkoswara dan Komariah, 2010:1).

Menurut UNESCO (United Nations, Educational, Scientificand Cultural Organization) dalam upaya meningkatkan kualitas suatu bangsa, tidak ada cara lain kecuali melalui peningkatan mutu pendidikan. Perserikatan bangsa-bangsa (PBB) melalui lembaga UNESCO mencanangkan empat pilar pendidikan baik untuk masa sekarang maupun untuk masa depan, yakni: (1) learning to know (penguasaan yang dalam dan luas pada bidang ilmu tertentu), (2) learning to do (belajar untuk mengaplikasikan ilmu, bekerjasama dalam team, belajar memecahkan masalah dalam berbagai situasi, belajar berkarya atau mengaplikasikan ilmu yang didapat oleh siswa), (3) learning to be (belajar untuk dapat mandiri, menjadi orang yang bertanggung jawab untuk mewujudkan tujuan bersama), (4) learning to live together (belajar memahami dan menghargai orang lain, sejarah mereka dan nilai-nilai agamanya). Keempat pilar pendidikan tersebut menggabungkan tujuan-tujuan intelegence quotient (IQ), emotional quotient (EQ), dan spiritual quotient (SQ).

Menurut Wijaya (2008:42) dewasa ini, persaingan antar sekolah semakin atraktif. Pemasaran�� untuk�� lembaga pendidikan�� mutlak diperlukan. Sekolah sebagai lembaga penyedia jasa pendidikan perlu belajar dan memiliki inisiatif untuk meningkatkan kepuasan pelanggan (siswa), karena pendidikan merupakan proses sirkuler yang saling mempengaruhi dan berkelanjutan. Oleh karena itu, diperlukan�� strategi bauran pemasaran�� jasa pendidikan�� untuk�� memenangkan kompetisi antar sekolah serta untuk meningkatkan akselerasi peningkatan kualitas dan profesionalisme manajemen sekolah.

Menurut Wijaya(2008:42) pemasaran untuk lembaga pendidikan (terutama sekolah) mutlak diperlukan. Pertama sebagai lembaga non profit yang bergerak dalam bidang jasa pendidikan, untuk level apa saja, perlu meyakinkan masyarakat �pelanggan� (peserta didik, orang tua, serta pihak-pihak terkait lainnya) bahwa lembaga pendidikan masih tetap eksis. Kedua, perlu meyakinkan masyarakatdan�pelanggan�bahwalayananjasa pendidikansungguhrelevan dengan kebutuhan masyarakat. Ketiga, perlu melakukan kegiatan pemasaran agar jenis dan macam pendidikan dapat dikenal dan dimengerti secara luas oleh masyarakat. Keempat, agar eksistensi lembaga pendidikan tidak ditinggalkan oleh masyarakat luas serta �pelanggan potensial�. Kegiatan pemasaran bukan sekedar kegiatan bisnis agar lembaga-lembaga pendidikan mendapat peserta didik, melainkan juga merupakan bentuk tanggungjawab kepada masyarakat luas.

Sekolah Menengah Kejuruan Farmasi Bumi Siliwangi (SMKF Bumsil) merupakan salah satu sekolah swasta milik Yayasan Pembina Pendidikan Farmasi (YPPF) Bumi Siliwangi Bandung yang berdiri sejak Januari 1971, YPPF Bumi Siliwangi Bandung berfungsi sebagai pendiri dan pelindung SMFBumi Siliwangi Bandung. Dari tahun 1971-2005 SMF Bumi Siliwangi berada di bawah naungan Departemen Kesehatan, namun setelah adanya alih bina pada tahun 2006 SMF Bumi Siliwangi berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan maka namanya pun dirubah menjadi Sekolah Menengah Kejuruan Farmasi Bumi Siliwangi Bandung. Dari tahun 1971�2014 SMK Farmasi Bumi Siliwangi hanya berkonsentrasi pada satu Paket Keahlian yaitu Farmasi. Karena melihat adanya penurunan jumlah siswa dari tahun 2007 � 2015 maka pada tahun ajaran 2015 SMK Farmasi Bumi Siliwangi membuka Paket keahlian baru yaitu Akuntansi, Multimedia dan Kecantikan Kulit.

 

Motode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2012:1-2). Data yang diperoleh melalui penelitian ini mempunyai criteria tertentu, yaitu harus valid, reliable dan obyektif. Valid menunjukkan derajat ketepatan, yaitu ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang dapat dilaporkan dalam penelitian.Reliabel menunjukkan derajat konsistensi yaitu konsistensi data dalam interval waktu tertentu.Objektif menunjukkan derajat persamaan persepsi antar orang (interpersonal agreement).

Sedangkan menurut Sekaran (2003:3) menjelaskan metode penelitian adalah suatu upayayang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki suatu masalah yang muncul dalam dunia kerja yang memerlukan suatu solusi. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa metode penelitian adalah cara ilmiah yang sistematis dan terorganisir untuk dapat meneliti suatu objek penelitian dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif.

Metode Deskriptif menurut Sugiyono�� (2005:21) menyatakan bahwa metode deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat ini adalah untuk menganalisis pelaksanaan Bauran Pemasaran Jasa, menganalisis Kepuasan Siswa dan menganalisis Citra SMKF Bumsil Bandung.

Sementara Metode Verifikatif adalah metode yangbertujuan untuk menguji secara matematis dugaan mengenai adanya hubungan antar variabel dari masalah yang sedang diselidiki di dalam hipotesis. Atau dengan kata lain, penelitian untuk menguji kebenaran suatu hipotesis dimana dalam penelitian ini yang akan diuji adalahmengukur pengaruh dari variabel independen(Bauran Pemasaran Jasa) terhadap variabel dependen (Kepuasan) siswa sebagai variabel moderating yang dapat memperkuat maupun memperlemah terhadap (Citra) SMK Farmasi Bumi Siliwangi, dimana penelitian ini dilakukan kepada siswa aktif sampai dengan semester genap 2015/2016.

 

Hasil dan Pembahasan

1.        Reliabilitas Bauran Pemasaran, Kepuasan Siswa, dan Citra SMKF Bumsil

Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengukur kehandalan dari kuesioner. Tabel 1 dibawah ini merupakan hasil pengolahan data yang dikumpulkan dari penelitian pendahuluan menggunakan software SPSS 21.

Tabel 1.

Uji Reliabilitas Menggunakan Metode Alpha Cronbach

No

Variabel

Koef. Reliabilitas (r)

r kritis

Keterangan

1.       

Bauran Pemasaran

0,904

0,700

Reliabel

2.       

Kepuasan Siswa

0,800

0,700

Reliabel

3.       

Citra SMKF Bumsil

0,720

0,700

Reliabel

Sumber : Diolah dari Data Kuesioner pada Penelitian Pendahuluan, 2016

Berdasarkan pengujian reliabilitas terhadap variabel dalam kuesioner penelitian, hasilnya menunjukan bahwa variabel yangmemiliki reliabilitas terbesar adalah bauran pemasaran sebesar 0,904. Hal tersebut menunjukan bahwatingkat konsistensi jawaban responden terhadap variabel bauran pemasaran itu sangat tinggi yaitu sebesar 90,4%. Sementara itu variabel citra SMKF Bumsil memilikireliabilitas terkecilyaitu0,720,menunjukantingkatkonsistensinya sebesar 72,0% dengan kategori tinggi. Ketiga variabel memiliki nilai reliabilitas yang lebih besar 0,700 sehingga bauran pemasaran, kepuasan siswa dan citra SMKFBumsildinyatakanReliabel.Dengandemikiansemuaitemvariabel penelitian dapat digunakan dalam analisis selanjutnya.

2.      Analisis Bauran Pemasaran, Kepuasan Siswa, Citra di SMKF Bumi Siliwangi Bandung

Unit analisis (observasi) dalam penelitian ini adalah 66 siswa yang terdiri dari 17 siswa Kelas X, 28 siswa Kelas XI, dan 21 siswa Kelas XII di SMKF Bumi Siliwangi Bandung. Ringkasan pengklasifikasian untuk masing-masing sub variabel bauran pemasaran disajikan pada Tabel 2 berikut ini.

Tabel 2 Klasifikasi Bauran Pemasaran

Sub variabel

Total Skor

Persentase

Kategori

Product

1.383

79,77

Baik

Price

986

68,37

Baik

Place

492

68,18

Baik

Promotion

708

64,39

Baik

People

1.233

68,41

Baik

Process

993

69,03

Baik

Physical Evidence

1.462

67,30

Baik

Jumlah

 

Baik

Ukuran unit obesrvasi

66

 

 

 

69,79

Item

29

Nilai Aktual

7.257

��� Sumber : Pengolahan data kuesioner 2016

Jumlah skor terrendah = 1 x 29 item x 66 responden = 1.914

Jumlah skor tertinggi�� = 5 x 29 item x 66 responden = 9.570

 

Hasildiatasmenunjukanbahwa subvariabel bauranpemasaran yang memiliki persentase total skor aktual terkecil adalah mengenai promotion (64,39%), sedangkan yang terbesar ada pada sub variabel product (79,77%). Berdasarkan kategorinya, semua sub variabel bauran pemasaran berada pada klasifikasi baik (60%-<80%).�� Untuk mengetahui tingkatan perolehan skor variabel bauran pemasaran menurut penilian responden dapat dilihat dari diagram kontinum berikut ini.

 

 

 

 

Maka panjang interval untuk membentuk kriteria bauran pemasaran dalam 5 kategori dapat dihitung sebagai berikut :

����������� ������������������

Dari jumlah skor terrendah, jumlah skor tertinggi, dan panjang interval tersebut di atas dapat disusun kriteria bauran pemasaran dalam 5 (lima) kategori seperti disajikan dalam tabel di bawah ini.

Tabel 3 Interval Total Skor BauranPemasaran

Interval Total Skor

Interval Persentase

Kriteria

1.914,0 � 3.445,1

0% - < 20%

Tidak Baik

3.445,2 � 4.976,3

20% - < 40%

Kurang Baik

4.976,4 � 6.507,5

40% - < 60%

Cukup Baik

6.507,6 � 8.038,7

60% - < 80%

Baik

8.038,8 � 9.570,0

80% - 100%

Sangat Baik

 

Berdasarkan kelas interval total skor pada Tabel 3, maka posisi total skor aktual variabel bauran pemasaran dapat digambarkan dalam diagram kontinum sebagai berikut.

Gambar 1.

Diagram Kontinum Bauran Pemasaran

Totalskorminimum�� variabelbauranpemasaranadalah1.914dan maksimum 9.570, sedangkan total skor hasil penelitian/aktual variabel ini sebesar 7.257 (69,79%), sehingga dapat diambil kesimpulan tingkat bauran pemasaran SMKF Bumi Siliwangi Bandung termasuk ke dalam penilaian dengan klasifikasi Baik.

Hasilinisesuaidengan teori Menurut Kotler dan Amstrong (2007)yang diterjemahkan oleh Sabran, bauran pemasaran (marketing mix) merupakan kumpulan alat pemasaran taktis terkendali yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respons yangdiinginkannya di pasarsasaran.

Bauran Pemasaran jasa adalah elemen-elemen organisasi perusahaan yangdapat dikontrol oleh perusahaan dalam melakukan komunikasi dengan konsumen danakandipakaiuntuk memuaskan��� konsumen.Bauranpemasaranjasa merupakan unsur-unsur pemasaran yang saling terkait, dibaurkan, diorganisir dan digunakan dengan tepat sehinga perusahaan dapat mencapai tujuan pemasaran yang efektif, sekaligus memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.

Dalam pemasaran terdapat strategi pemasaran yang disebut bauran pemasaran�� (Marketing Mix) yang memiliki peranan penting dalam mempengaruhi konsumen agar dapat membeli suatu produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan. Elemen-elemen bauran pemasaranterdiridarisemua variabel yang dapatdikontrolperusahaanuntuk dapat memuaskan para konsumen. Seperti yang disampaikan oleh Zeithaml dan Bitner (2008: 48) yaitu : Bauran pemasaran adalah elemen-elemen organisasi perusahaan yang dapat dikontrol oleh perusahaan dalam melakukan komunikasi dengan tamu untuk memuaskan tamu.�

Adapun menurut penelitian terdahulu bahwa adanya dampak dari elemen bauran pemasaran pada kepuasan pelanggan. Semua variabel independen secara positif dan langsung berhubungan dengan kepuasan pelanggan.

Adapun�� hipotesis�� penelitian�� untuk�� mengetahui�� gambaran�� bauran pemasaran SMKF Bumi Siliwangi Bandung menurut penilaian responden dapat dinyatakan sebagai berikut:

H0,1: 1 = 0,5����� : Bauran Pemasaran SMKF Bumi SiliwangiBandung

tidak dilakukan dengan baik

H1,1: 1> 0,5������ : Bauran Pemasaran SMKF Bumi SiliwangiBandung telah dilakukan dengan baik

Pengujian Hipotesis deskriptif untuk bauran pemasaranmenggunakan uji tendency centraldengan asumsi probability prior sama, masing-masing sebesar 0,5 untuk daerah penerimaan dan 0,5 untuk daerah penolakan. Dengan demikianvariabel penelitian dikatakan baik jika proporsinya lebih besar dari 0,5 (> 0,5), namun sebaliknya jika proporsinya kurang dari atau sama dengan 0,5 maka variabel penelitian dinyatakan tidak baik.

Hasil perhitungan uji proporsi bauran pemasaran adalah sebagai berikut :

Variabel

Proporsi

Minimum

Proporsi

Aktual

STD

Z

Ket

 

Bauran Pemasaran(X)

 

0,5

 

0,6979

 

0,0565

 

12,347

 

Signifikan

 

����������� Tabel 4 Uji Proporsi Variabel Bauran Pemasaran

 

 

 

**signifikan pada taraf nyata 0,05 (Ztabel=1,645)

��� Sumber : Hasil Analisis Kuesioner, 2016

 

Berdasarkan Tabel 4 di atas dapat dijelaskan bahwa uji proporsi pihak kanan untuk variabel bauran pemasaran, hasilnya signifikan pada taraf nyata 5% dan secara statistik hipotesis nol ditolak.Artinya bauran pemasaran telah dilaksanakan dengan baik.

3.      Kepuasan Siswa di SMKF Bumi Siliwangi Bandung

Kepuasan menurut Kotler (1997) dalam Rambat Lupioadi (2006) merupakan tingkat perasaan dimana seseorang menyatakan hasil perbandingan atas inerja produk/ jasa yang diterima (perceived) dan yang diharapkan (expected). Dengan demikian kepuasan dapat diukur menggunakan 2 (dua) sub variabel terdiri dari perception dan expectation. Setiap sub variabel tersusun atas beberapa indikator yang kemudian dijabarkan dalam bentuk pertanyaan/pernyataan (item).

Darikeseluruhankegiatanyang�� dilakukanolehsebuahperusahaan pada akhirnya akan bermuara pada nilaiyang akan diberikan oleh pelanggan mengenai kepuasanyang dirasakan. Kepuasan merupakan�� tingkatperasaan dimana seseorangmenyatakan hasil perbandingan atas kinerja produk (jasa) yang diterima dan diharapkan (Lupiyoadi dan Hamdani, 2008 : 192).

Dalamkonteks�� pelanggan�� umumnya harapankonsumen�� merupakan perkiraan atau keyakinan pelanggan tentang apa yang akan diterimanya. Harapan pelanggan diyakini mempunyai peranan besar dalam menentukan kualitas jasa dan kepuasan pelanggan. Pada dasarnya ada hubunganyang erat antara penentuan kualitas dan kepuasan pelanggan. Dalam mengevaluasi, pelanggan akan menggunakan harapannya sebagai standar atau acuan (Fandy Tjiptono, 2006:160).

Adapun hasil penelitian pada SMKF Bumsil ini, sama halnya dengan hasil pembahasan pada penelitian terdahulu yaitu hasil penelitian dari Dereje Alelign, Lecturer, Hawassa University, Ethiopia; Dr.B.V.Prasada Rao, Associate Prof, Wollege University Ethiopia, pada temuan menunjukkan bahwa unsur-unsur bauran pemasaran berdampak pada kepuasan pelanggan. Semua variabel independen secara positif dan langsung berhubungan dengan kepuasan pelanggan. Hubungan antara bauran pemasaran dan kepuasan pelanggan adalah signifikan. Olehkarena�� itu,perusahaanharusmeninjaukembaliunsur-unsur�� bauran pemasaran terkendali untuk memuaskan pelanggan .

Adapun hipotesis penelitian untuk mengetahui gambaran kepuasan siswa SMKF Bumi Siliwangi Bandung menurut penilaian responden dapat dinyatakan sebagai berikut:

H0,2: 2 = 0,5����� :�� Siswa SMKF Bumi Siliwangi Bandung tidak merasa puas ditinjau dari persepsi dan ekspektasi

H1,2: 2> 0,5������ :�� Siswa SMKF Bumi Siliwangi Bandung merasa puas ditinjau dari persepsi dan ekspektasi

Pengujian Hipotesis deskriptif untuk bauran pemasaran menggunakan uji tendency central dengan asumsi probability prior sama, masing-masing sebesar 0,5 untuk daerah penerimaan dan 0,5 untuk daerah penolakan. Dengan demikian variabel penelitian dikatakan puas jika proporsinya lebih besar dari 0,5 (> 0,5), namun sebaliknya jika proporsinya kurang dari atau sama dengan 0,5 maka variabel penelitian dinyatakan tidak puas. Hasil perhitungan uji proporsi kepuasan siswa adalah sebagai berikut :

Variabel

Proporsi

Minimum

Proporsi

Aktual

STD

Z

Ket

 

Kepuasan Siswa(Y)

 

0,5

 

0,7438

 

0,0537

 

13,842

 

Signifikan

 

Tabel 5 Uji Proporsi Variabel Kepuasan Siswa

 

 

 

**signifikan pada taraf nyata 0,05 (Ztabel = 1,645)

��� Sumber : Hasil Analisis Kuesioner, 2016

 

Berdasarkan Tabel 4.19 di atas dapat dijelaskan bahwa uji proporsi pihak kanan untuk variabel kepuasan siswa, hasilnya signifikan pada taraf nyata 5% dan secarastatistik hipotesis nol ditolak Artinya Siswa SMKFBumi Siliwangi Bandung merasa Puas ditinjau dari persepsi dan ekspektasi.

4.      Citra SMKF Bumi Siliwangi Bandung

Citra menurut Shirley Harison dalam Suwandi (2010:4) diukur menggunakan4�� (tujuh)subvariabelterdiridaripersonalitas,reputasi, nilai/etika dan identitaslembaga. Setiap sub variabel tersusun atas beberapa indikator yang kemudian dijabarkan dalam bentuk pertanyaan/pernyataan (item). Ringkasan pengklasifikasian untuk masing-masing sub variabel citra SMKF Bumsil disajikan pada Tabel 6 berikut ini.

Tabel 6 Klasifikasi Citra SMKF Bumsil

Sub variabel

Total Skor

Persentase

Kategori

Personalitas

599

88,45

Sangat Baik

Reputasi

538

76,89

Baik

Nilai/Etika

520

73,48

Baik

Identitas Lembaga

572

83,33

Sangat Baik

Jumlah

 

�� Sangat Baik

Ukuran unit obesrvasi

66

 

 

 

80,54

Item

8

Nilai Aktual

2.229

Sumber : Pengolahan data kuesioner 2016

Hasil di atas menunjukan bahwa sub variabel citra SMKF Bumsil yang memiliki persentase total skor aktual terkecil adalah mengenai�� nilai/etika (73,48%), sedangkan yang terbesar ada pada sub variabel personalitas (88,45%). Berdasarkan kategorinya, dua sub variabel citra yaitu personalitas dan identitas lembaga berada pada klasifikasi sangat baik (80%-100%), sedangkan sub variabel reputasi dan nilai/etika berada pada klasifikasi baik (60%-<80%). Untuk mengetahui tingkatan perolehan skorvariabel citra SMKF Bumsil menurut penilian responden dapat dilihat dari diagram kontinum berikut ini.

Jumlah skor terrendah = 1 x 8 item x 66 responden = 528

Jumlah skor tertinggi�� = 5 x 8 item x 66 responden = 2.640

 

Maka panjang interval untuk membentuk kriteria citra SMKF Bumsildalam 5 kategori dapat dihitung sebagai berikut :

Dari jumlah skor terrendah, jumlah skor tertinggi, dan panjang interval tersebut di atas dapat disusun kriteria citra SMKF Bumsil dalam 5 (lima) kategori seperti disajikan dalam tabel di bawah ini:

Tabel 7. Interval Total Skor Citra SMKF Bumi Siliwangi

Interval Total Skor

Interval Persentase

Kriteria

528,0 � 950,3

0% - < 20%

Tidak Baik

950,4 � 1.372,7

20% - < 40%

Kurang Baik

1.372,8 � 1.795,1

40% - < 60%

Cukup Baik

1.795,2 � 2.217,5

60% - < 80%

Baik

2.217,6 � 2.640,0

80% - 100%

Sangat Baik

 

Berdasarkan kelas interval total skor pada Tabel 4.25, maka posisi total skor aktual variabel citra SMKF Bumsil dapat digambarkan dalam diagram kontinum sebagai berikut.

Gambar 2. Diagram Kontinum Citra SMKF Bumi Siliwangi

Total skor minimum variabel citra SMKF Bumsil adalah 528 dan maksimum 2.640, sedangkan total skor hasil penelitian/aktual variabel ini sebesar 2.229 (80,54%), sehingga dapat diambil kesimpulan tingkat citra SMKF Bumi Siliwangi Bandung termasuk ke dalam penilaian dengan klasifikasi Sangat Baik.

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori pada salah satu hal krusial yang berkaitan dengan janji merek pada jasa adalah reputasi perusahaan. Hal ini disebabkan oleh sifat jasa yang intangible, inseparable, variable, dan perishable yangtidak memungkinkan untuk melakukan pengemasan, pelabelan terhadap jasa, sehingga perusahaan membutuhkan merek untuk menumbuhkan dan meningkatkan kepercayaan konsumen (Tjiptono, 2006:107-108).

Hasil penelitian ini pun sesuai dengan penelitian terdahulu yaitu H.Sophiyanto Wuryan dan Djoko Legowo, TEMA Vol 6 edisi 2, September 2009 bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dan positif antara citra perusahaan terhadap kepuasan.

Adapun hipotesis penelitian untuk mengetahui gambaran citraSMKF Bumi Siliwangi Bandung menurut penilaian responden dapat dinyatakan sebagai berikut:

H0,3: 3 = 0,5����� :�� Citra SMKF Bumi Siliwangi Bandung tidak dinilai dengan baik

H1,3: 3> 0,5������ :�� Citra SMKF Bumi Siliwangi Bandung telah dinilai dengan baik

 

 

 

 

 

 


Pengujian Hipotesis deskriptif untuk citra SMKF bumsil menggunakan uji tendency central dengan asumsi probability prior sama, masing-masing sebesar 0,5 untuk daerah penerimaan dan 0,5 untuk daerah penolakan. Dengan demikian variabel penelitian dikatakan baik jika proporsinya lebih besar dari 0,5 (> 0,5), namun sebaliknya jika proporsinya kurang dari atau sama dengan 0,5 maka variabel penelitian dinyatakan tidak baik. Hasil perhitungan uji proporsi citra SMKF bumsil adalah sebagai berikut :

������� Tabel 8. Uji Proporsi Variabel CitraSMKFBumi Siliwangi

 

 

 

Variabel

Proporsi

Minimum

Proporsi

Aktual

STD

Z

Ket

 

Bauran Pemasaran(X)

 

0,5

 

0,8054

 

0,0487

 

16,527

 

Signifikan

 

**signifikan pada taraf nyata 0,05(Ztabel=1,645)

Sumber : Hasil Analisis Kuesioner, 2016

 

Berdasarkan Tabel 8 di atas dapat dijelaskan bahwa uji proporsi pihak kanan untuk variabel citra SMKF Bumsil, hasilnya signifikan pada taraf nyata 5% dan secara statistik hipotesis nol ditolak. Artinya citra SMKF Bumi Siliwangi Bandung telah dinilai dengan baik.

 

Kesimpulan

Berdasaran hasil dan pembahasan pada tentang Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Citra Sekolah Menengah Kejuruan Farmasi Bumi Siliwangi Bandung melalui Kepuasan siswa, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1.        Bauran Pemasaran di Sekolah Menengah Kejuruan Farmasi Bumi Siliwangi Bandung secara keseluruhan telah dilakukan dengan baik, namun untuk sub variabel Promotion yaitu ketersediaan beasiswa bagi siswa dan sub variabel People yaitu konsistensi kehadiran guru mengajar tepat waktu serta sub variabel Process yaitu bagaimana kemudahan melakukan komplain dan juga sub variabel Physical Evidence yaitu kebersihan ruangan dan perlengkapan mushola dinilai cukup baik oleh siswa.

2.        Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Farmasi Bumi Siliwangi Bandung merasa puas ditinjau dari persepsi dan ekspektasi.

3.        Citra Sekolah Menengah Kejuruan Farmasi Bumi Siliwangi Bandung dinilai baik.

4.        Bauran Pemasaran berpengaruh terhadap Kepuasan Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Farmasi Bumi Siliwangi Bandung.

5.        Bauran Pemasaran berpengaruh terhadap Citra Sekolah Menengah Kejuruan Farmasi Bumi Siliwangi Bandung.

6.        Kepuasan Siswa berpengaruh terhadap Citra Sekolah Menengah Kejuruan

Farmasi Bumi Siliwangi Bandung.

7.        Bauran Pemasaran berpengaruh terhadap Citra melalui Kepuasan Siswa

Sekolah Menengah Kejuruan Farmasi Bumi Siliwangi Bandung.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BLIBIOGRAFI

 

Ahmadi dan Uhbiyati, 2007, Dasar pendidikan. Balai Pustaka: Jakarta

 

Basu Swastha Dharmestha, dan T. Hani Handoko. 2008. Manajemen Pemasaran Analisa Perilaku Konsumen, edisi pertama, cetakan keempat. BPFE: Yogyakarta.

 

Buchari Alma. 2008. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Alfabeta: Bandung.

 

 

Buchari Alma. 2009. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Edisi Revisi

Alfabeta: Bandung

 

 

Fandy Tjiptono. 2007. Pemasaran Jasa. Bayu Medi: Malang.

 

 

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS

19. Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang.

 

 

Ghozali, I. (2013). Aplikasi Multivariat dengan program IBM SPSS 21 Update

PLS Regresi. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

 

 

Hurriyati Ratih. 2008. Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen. Alfabeta: Bandung

 

Http://digilib.ubaya.ac.id, (diakses Mei 2016).

 

 

Kotler, P., & Armstrong, G. 2012. Prinsip-prinsip pemasaran. Erlangga: Jakarta.

 

 

Kotler P & Keller. 2009, Marketing Manajemen, Praha, Grada.

 

 

Lupiyoadi, Rambat dan A. Hamdani. 2008. Manajemen Pemasaran Jasa.

Salemba Empat: Jakarta.

 

����������������������� . 2005. Manajemen Pemasaran Jilid 5. PT.Index Kelompok

Gramedia.

 

New jersey Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2010. Manajemen Pemasaran.

Edisi Tiga Belas Jilid 1. Erlangga: Jakarta.