������
Syntax Literate : Jurnal Ilmiah
Indonesia p�ISSN:
2541-0849
������ e-ISSN : 2548-1398
������ Vol. 4, No. 4 April 2019
�
PENGARUH MODAL KERJA TERHADAP LABA MELALUI VOLUME PENJUALAN
Nunung Nurhayati dan Samsul Anwar
Fakultas Ekonomi Universitas Wiralodra (UNWIR)
Indramayu
Email:
[email protected] dan [email protected]
Abstrak
Penelitian
ini adalah untuk mengetahui seberapa besar Pengaruh Modal Kerja Terhadap Laba
Melalui Volume Penjualan pada Koperasi PRIMKOPTI Indramayu. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif asosiatif yaitu melihat
dan menggambarkan keadaan sistematis dengan cara mengumpulkan data berdasarkan
fakta-fakta yang nampak dalam laporan keuangan PRIMKOPTI Indramayu. Data yang
keuangan yang diambil berupa neraca dan laporan laba rugi selama enam tahun. Laba atau Sisa
Hasil Usaha (SHU) pada Koperasi PRIMKOPTI Indramayu dari tahun ke tahun
mengalami kenaikan setiap tahunnya. Untuk
perkembangan Modal Kerjanya pada Koperasi PRIMKOPTI Indramayu dari tahun
2012-2017 mengalami kenaikan dan penurunan atau berfluktuasi, Sedangkan untuk
perubahan Volume Penjualan pada Koperasi PRIMKOPTI Indramayu dari tahun
2012-2017 mengalami kenaikan dan penurunan atau berfluktuasi Hasil analisis statistik dengan
menggunakan product moment pearson (r) pada variabel X1 terhadap X2
diperoleh koefisien korelasi negatif mempunyai pengaruh hubungan rendah dan
mempunyai arah yang bersifat negatif. Untuk koefisien determinasi pada variabel
X1 terhadap X2 diperoleh hasil positif dan sisanya
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. Sedangkan
untuk hasil analisis statistik dengan menggunakan product moment pearson (r)
pada variabel X2 terhadap Y diperoleh koefisien korelasi mempunyai
pengaruh hubungan sedang dan mempunyai arah yang bersifat positif. Untuk
koefisien determinasi pada variabel X2 terhadap Y diperoleh positif
dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. Sedangkan untuk
koefisien korelasi� pengaruh X1
terhadap Y secara tidak langsung berpengaruh sedang dan bersifat positif.
Kata kunci: Modal Kerja, Volume Penjualan dan Laba
Pendahuluan
Secara
umum didirikannya suatu perusahaan baik yang bergerak dalam bidang usaha
perdagangan, jasa, maupun industri pasti memiliki tujuan yang ingin dicapai
oleh pemilik dan manajemen. Pemilik perusahaan menginginkan keuntungan yang
optimal atas usaha yang dijalankan. Dalam usahanya, perusahaan juga
mengharapakan adanya hasil atas modal yang ditanamkannya sehingga perusahaan
mampu beroperasi dengan baik. Selain mengharapkan perusahaan beroperasi secara
optimal, adakalanya juga memakmurkan pemilik dan seluruh karyawan perusahaan. Perusahaan mampu dapat bersaing
didunia bisnis yang kini sangat bersaing dengan ketat, agar mampu dapat
bertahan menjalankan dalam bisnisnya serta mampu mencapai tujuan yang
diinginkan perusahaan. Dalam hal ini perusahaan mampu mengelola sumber
daya-sumber daya yang dimiliki dengan tepat.
Dalam
memperoleh laba yang maksimal perusahaan mampu mengeluarkan modal yang cukup
besar untuk menjalankan produksinya, maka perusahaan pun menginginkan
keuntungan yang sebesar-besarnya agar mampu menghidupkan perusahaan dalam
jangka waktu yang panjang. Di dalam perusahaan dagang dibutuhkan sumber modal
yang cukup besar sehingga mampu memperoleh hasil penjualan yang maksimal.
Hasil� ini akan dapat digunakan kembali
untuk kegiatan operasional didalam perusahaan.
Didalam
Koperasi, laba tersebut dinamakan SHU (Sisa Hasil Usaha). Sisa Hasil Usaha
yaitu selisih pendapatan atau penerimaan dengan biaya-biaya dalam satu tahun
buku. Koperasi menginginkan SHU (Sisa Hasil Usaha) mempunyai nilai yang besar
untuk keberlangsungan hidup koperasi dalam memenuhi segala permintaan para
anggotanya maupun non anggota untuk mengelola bisnis dan usaha mereka. Jika
minat para anggotanya tinggi terhadap produk yang dimiliki oleh PRIMKOPTI ini
yang merupakan produk utamanya yaitu kedelai, maka SHU yang dihasilkan besar
pula. Jika sebaliknya minat para anggota terhadap kedelai turun, maka SHUnya
pun akan mengalami penurunan. Itu akan memberi dampak terhadap keberlangsungan
hidup koperasi yang nantinya tidak bisa bertahan lama didunia bisnis sekarang
ini.
Akan
tetapi, masalah yang timbul dalam mendapatkan laba/SHU yang terdapat pada
PRIMKOPTI ini terletak pada anggotanya yang terkadang terlambat untuk
membayarkan hutang/kreditnya kepada koperasi ini, akibatnya akan menghambat
untuk mendapat keuntungan yang maksimal. Selain masalah yang timbul dari
anggota, masalah yang lainnya adalah campur tangan pemerintah terhadap harga
bahan baku koperasi� yaitu kedelai.
Akibat mahalnya harga yang dikeluarkan pemerintah, koperasi sangat sulit menjual
produknya kepada anggota, yang akan menurunkan laba koperasi. Dari masalah yang
timbul ini, koperasi mengharapkan agar pemerintah mampu mengendalikan harga
bahan baku kedelai, agar para anggota maupun konsumen yang membeli kedelai di
koperasi naik, yang nantinya koperasi pun mendapatkan laba yang
sebesar-besarnya demi untuk memenuhi kelangsungan hidup perusahaan, serta untuk
mensejahterakan para karyawan, sehingga tidak lain dan tidak bukan hasil dari usahanya yaitu untuk
mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan. Serta untuk bersaing didunia
ekonomi yang sekarang sangat ketat.
Untuk
mendapatkan laba yang maksimal, ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi
laba perusahaan, antara lain menurut Abdul
Halim (2013:73) yaitu biaya, harga jual, volume (penjualan dan produksi).
Serta menurut Sri Ambarawati (2010:112)
modal kerja yang seharusnya tetap ada dalam perusahaan sehingga
operasional perusahaan menjadi lebih lancar serta tujuan akhir perusahaan untuk
menghasilkan laba akan tercapai. Sehubungan
dengan kemampuan peneliti yang terbatas dalam hal waktu, biaya dan keilmuan,
maka peneliti membatasi masalah yang diteliti ialah Laba (Y) sebagai variabel
terikat serta Modal Kerja (X1) sebagai variabel bebas dan Volume
Penjualan (X2) sebagai variabel intervenig.
Menurut Kasmir (2017:303), dalam praktiknya,
laba yang diperoleh perusahaan terdiri dari dua macam, yaitu: Laba kotor (gross
profit) dan Laba bersih (net profit). Jumlah laba yang diperoleh merupakan
faktor keberhasilan suatu perusahaan dalam mencari laba. Agar diperoleh laba
sesuai yang dikehendaki, perusahaan perlu menyusun perencanaan laba yang baik.
Hal tersebut ditentukan oleh kemampuan perusahaan untuk memprediksi kondisi
usaha pada masa yang akan datang yang penuh ketidakpastian, serta mengamati
kemungkinan faktor-faktor yang mempengaruhi laba perusahaan.
Ada tiga faktor
yang mempengaruhi dari laba perusahaan menurut Abdul Halim dkk (2013:73), yaitu
biaya, harga jual dan volume (penjualan dan produksi). Sedangkan faktor yang
mempengaruhi laba menurut Sri Dwi Ari
Ambarawati (2010:112), ialah : Modal
Kerja dimana Modal kerja adalah modal
yang seharusnya tetap ada dalam perusahaan sehingga operasional perusahaan
menjadi lebih lancar serta tujuan akhir perusahaan untuk menghasilkan laba akan
tercapai�.
Metode Penelitian
Dalam hal ini
peneliti menggunakan metode asosiatif dan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang
berhubungan dengan penelitian ini dilakukan dengan cara: Library Research (Penelitian Kepustakaan) dan Field Research (Penelitian Lapangan) dengan cara wawancara dan
observasi sehingga data yang akan diperoleh adalah data kualitatif dan data
kuantitatif yang di olah dari data skunder.
Hasil dan Pembahasan
1.
Kondisi Keuangan Koperasi PRIMKOPTI
Indramayu
Kondisi Modal Sendiri, Aktiva Lancar,
Aktiva Tetap dan Total Aktiva
Pada Koperasi PRIMKOPTI Indramayu
Tahun 2012-2017
Tahun |
Modal
Sendiri |
Aktiva
Lancar |
Aktiva
Tetap |
Total
Aktiva |
2012 |
5.208.493.588,14 |
4.843.672.321,04 |
989.212.777,25 |
6.689.358.568,81 |
2013 |
5.360.439.438,76 |
4.233.187.137,12 |
2.181.922.051,50 |
7.296.961.731,14 |
2014 |
5.804.595.709,97 |
4.799.818.601,65 |
2.178.019.964,00 |
7.859.174.224,19 |
2015 |
6.233.818.813,76 |
4.315.887.689,56 |
2.910.911.260,00 |
7.626.647.277,10 |
2016 |
6.631.883.741,01 |
5.570.258.680,62 |
2.279.912.989,13 |
8.706.358.421,29 |
2017 |
7.121.654.441,94 |
5.982.048.137,83 |
2.116.504.328,38 |
8.994.621.428,75 |
Sumber: data sekunder yang telah diolah |
|
Kondisi
Hutang Lancar dan Total Hutang
Pada Koperasi PRIMKOPTI Indramayu
Tahun 2012-2017
Tahun |
Hutang Lancar (Rp) |
Total Hutang |
2012 |
1.040.856.791,77 |
1.414.421.579,43 |
2013 |
972.485.997,84 |
1.844.077.491,84 |
2014 |
873.413.071,84 |
1.790.690.843,84 |
2015 |
622.990.744,60 |
1.121.675.372,60 |
2016 |
674.768.300,93 |
1.792.415.356,93 |
2017 |
578.154.905,85 |
1.567.034.905,85 |
��������� Sumber : data sekunder yang telah
diolah
2. Analisis Laba/SHU Pada
Koperasi PRIMKOPTI Indramayu Indramayu
Dalam analisis modal kerja ini
menggunakan data dari laporan keuangan neraca dan laba/rugi selama enam tahun
dari tahun 2012 sampai 2017. Adapun perkembangan modal kerja pada Koperasi
PRIMKOPTI Indramayu diperoleh dari Modal Kerja = Aktiva Lancar, dengan data sebagai
berikut:�
Perkembangan
Kondisi Laba/SHU dan Modal Kerja
Pada
Koperasi PRIMKOPTI
Indramayu
Tahun
2012-2017
Tahun |
Laba
(Rp) |
Modal Kerja (Rp) |
2012 |
66.443.401,24 |
4.843.672.321,04 |
2013 |
92.444.800,54 |
4.233.187.137,12 |
2014 |
263.887.670,38 |
4.799.818.601,65 |
2015 |
271.153.090,74 |
4.315.887.689,56 |
2016 |
282.059.323,35 |
5.570.258.680,62 |
2017 |
305.932.080,96 |
Modal
Kerja (Rp) |
������� Sumber:
data sekunder yang telah diolah
3. Analisis Modal Kerja,
Volume Penjualan dan Laba
Berdasarkan data yang diperoleh maka
perkembangan modal kerja, volume penjualan dan laba pada koperasi PRIMKOPTI
Indramayu selama tahun 2012 sampai dengan 2017 adalah sebagai berikut :
Perkembangan Modal Kerja, Volume
Penjualan dan Laba
Pada Koperasi PRIMKOPTI Indramayu
2012 s/d 2017
Tahun |
Modal
Kerja |
Volume
Penjualan |
Laba |
2012 |
4.843.672.321,04 |
30.979.498.635,00 |
66.443.401,24 |
2013 |
4.233.187.137,12 |
41.659.609.924,69 |
92.444.800,54 |
2014 |
4.799.818.601,65 |
45.717.737.250,00 |
263.887.670,38 |
2015 |
4.315.887.689,56 |
43.652.333.045,00 |
271.153.090,74 |
2016 |
5.570.258.680,62 |
40.932.241.980,00 |
282.059.323,35 |
2017 |
5.982.048.137,83 |
38.997.495.100,00 |
305.932.080,96 |
�� Sumber : data sekunder
yang telah diolah
a.
Uji Normalitas
Untuk
menguji kenormalan distribusi sampel yang dilakukan dalam penelitian ini agar
dapat dipertanggungjawabkan dan digunakan analisis yang tepat maka dilakukan
uji normalitas terhadap data yang diperoleh dari laporan keuangan Koperasi
PRIMKOPTI Indramayu dari tahun 2012 sampai tahun 2017 dengan menggunakan metode
Chi Kuadrat, sebagai berikut:
b.
Uji Normalitas Variabel (Y) Laba
Mencari Chi
Kuadrat Hitung (X�hitung) :
X�hitung= = 9,829, X�tabel =
11,070 , Hasil perhitungan menunjukkan Chi-kuadrat 9,829 ≤ 11,070 maka
termasuk pada distribusi normal.
c.
Uji Normalitas Variabel
()
Modal Kerja
X�hitung= = 9,829, X�tabel =
11,070 , Hasil perhitungan menunjukkan Chi-kuadrat 9,829 ≤ 11,070 maka
termasuk pada distribusi normal.
d.
Uji Normalitas Variabel
�Volume Penjualan
Mencari Chi
Kuadrat Hitung (X�hitung) :
X�hitung= = 9,829, X�tabel =
11,070, Hasil perhitungan menunjukkan Chi-kuadrat 9,829 ≤ 11,070 maka
termasuk pada distribusi normal.
4. Analisis Data
1) Mean
Kondisi
Mean Laba, Modal Kerja� dan Volume
Penjualan
Tahun
2012 � 2017
Tahun |
Laba |
Modal Kerja |
Volume Penjualan |
2012 |
66.443.401,24 |
4.843.672.321,04 |
30.979.498.635,00 |
2013 |
92.444.800,54 |
4.233.187.137,12 |
41.659.609.924,69 |
2014 |
263.887.670,38 |
4.799.818.601,65 |
45.717.737.250,00 |
2015 |
271.153.090,74 |
4.315.887.689,56 |
43.652.333.045,00 |
2016 |
282.059.323,35 |
5.570.258.680,62 |
40.932.241.980,00 |
2017 |
305.932.080,96 |
5.982.048.137,83 |
38.997.495.100,00 |
∑ |
1.281.920.367,21 |
29.744.872.567,82 |
241.938.915.934,69 |
N = 6 |
213.653.394,54 |
4.957.478.761,30 |
40.323.152.655,78 |
���� Sumber:
data primer dan data sekunder yang telah diolah
2)
Median
Median adalah salah satu teknik penjelasan kelompok yang
didasarkan atas nilai tengah dari kelompok data yang telah disusun urutannya
dari yang terkecil sampai yang terbesar, atau sebaliknya dari yang terbesar
sampai yang terkecil.
Analisis
Data Median pada Laba
Kondisi Median Laba ������������������������ =
Md = 267.520.380,56
Kondisi
Median Modal Kerja� ����������� = Md = 4.821.745.461,35
Kondisi Median Volume Penjualan=Md =
41.295.925.952,35
3)
Standar
Deviasi
-
Standar Deviasi Laba
Varian dari Laba
diatas adalah� �= 110,83
Standard Deviasinya S = �= 10,53
-
Standar Deviasi Modal Kerja
Varian dari data
diatas adalah� �= 4798,54
Standard
Deviasinya S = �= 69,27
-
Standar Deviasi Volume Penjualan
Varian dari data
diatas adalah� �= 262805,19
Standard
Deviasinya S = �= 512,65
5.
Analisis Assosiatif
1)
Analisis
Korelasi Tunggal
Korelasi Antara �(Modal Kerja) terhadap �(Volume Penjualan)
Tabel
penolong untuk analisis korelasi
�(Modal Kerja) terhadap �(Volume Penjualan)
N |
|
|
� |
2 |
|
1 |
484,37 |
3097,95 |
234611,62 |
9597294,20 |
1500545,47 |
2 |
423,32 |
4165,96 |
179199,82 |
17355222,72 |
1763534,19 |
3 |
479,98 |
4571,77 |
230382,59 |
20901080,93 |
2194366,67 |
4 |
431,59 |
4365,23 |
186268,87 |
19055232,95 |
1883984,24 |
5 |
557,03 |
4093,22 |
310277,82 |
16754449,97 |
2280029,42 |
6 |
598,20 |
3899,75 |
357849,00 |
15208050,06 |
2332849,22 |
∑ |
2974,49 |
24193,88 |
1498589,71 |
98871330,84 |
11955309,21 |
rx1x2� =
=
= -0,22
(Berpengaruh Rendah)
Berdasarkan perhitungan di atas
diperoleh hasil korelasi antara modal kerja terhadap volume penjualan sebesar
-0,22 yang berarti bahwa pengaruh modal kerja�
terhadap volume penjualan adalah rendah dan bersifat negatif.
Korelasi Antara �(Volume Penjualan) terhadap (Y) Laba
Tabel
penolong untuk analisis korelasi
�(Volume Penjualan) terhadap (Y) Laba
N |
|
Y |
� |
Y� |
|
1 |
3097,95 |
6,64 |
9597294,20 |
44,09 |
20570,39 |
2 |
4165,96 |
9,24 |
17355222,72 |
85,38 |
38493,47 |
3 |
4571,77 |
26,39 |
20901080,93 |
696,43 |
120649,01 |
4 |
4365,23 |
27,12 |
19055232,95 |
735,49 |
118341,39 |
5 |
4093,22 |
28,21 |
16754449,97 |
795,80 |
115428,80 |
6 |
3899,75 |
30,59 |
15208050,06 |
935,75 |
119293,35 |
∑ |
24193,88 |
128,19 |
98871330,84 |
3292,95 |
532776,41 |
�rx2y� =
=
= 0,59 (Berpengaruh Sedang)
Berdasarkan perhitungan di atas
diperoleh hasil korelasi antara volume penjualan terhadap laba sebesar 0,59
yang berarti bahwa pengaruh volume penjualan terhadap laba adalah sedang dan
bersifat positif.
6.
Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis
regresi didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel
independen dengan satu variabel dependen.
a.
Analisis Regresi Linier Sederhana antara X1 (Modal Kerja) terhadap X2 (Volume
Penjualan).
Antara
X1 (Modal Kerja) terhadap X2 (Volume Penjualan)
Pada
Koperasi PRIMKOPTI Indramayu
Tahun
2012-2017
N |
X1 |
X2 |
X12 |
X22 |
X1.X2 |
1 |
484,37 |
3097,95 |
234611,62 |
9597294,20 |
1500545,47 |
2 |
423,32 |
4165,96 |
179199,82 |
17355222,72 |
1763534,19 |
3 |
479,98 |
4571,77 |
230382,59 |
20901080,93 |
2194366,67 |
4 |
431,59 |
4365,23 |
186268,87 |
19055232,95 |
1883984,24 |
5 |
557,03 |
4093,22 |
310277,82 |
16754449,97 |
2280029,42 |
6 |
598,20 |
3899,75 |
357849,00 |
15208050,06 |
2332849,22 |
Jumlah |
2974,49 |
24193,88 |
1498589,71 |
98871330,84 |
11955309,21 |
Mencari nilai
konstanta a :
a =
a =
a = 4833,20
Mencari nilai konstanta
b :
b
=
b
=
b
= -1,62
Dari
perhitungan di atas, maka konstanta a dan b dimasukan dalam persamaan regresi
linier sederhana sebagai berikut :
Y
= a + b X
Y
= 4833,20+ (-1,62) X
�
Jika Modal Kerja (X1=0),
maka nilai Volume Penjualan menjadi :
Y = 4833,20+ (-1,62) (0)
Y = 4833,20
�
Jika Modal Kerja (X1=1)
atau mengalami penambahan sebesar 1, maka nilai Volume Penjualan menjadi :
Y = 4833,20 + (-1,62)(1)
Y = 4833,20 + (-1,62)
Y = 4831,58
Dari persamaan regresi linier sederhana
di atas, dapat diartikan jika Modal Kerja (X1=0), maka nilai Volume
Penjualan menjadi 4833,20. Jika Modal Kerja (X1=1), maka nilai
Volume Penjualan menjadi 4831,58.
b.
Analisis Regresi Linier Sederhana antara X2 (Volume Penjualan) terhadap Y (Laba)
Analisis
Regresi Linier Sederhana
Antara
X2 (Volume Penjualan)
terhadap Y (Laba)
Pada
Koperasi PRIMKOPTI Indramayu
Tahun
2012-2017
N |
X2 |
Y |
X12 |
Y2 |
X2Y |
1 |
3097,95 |
6,64 |
9597294,20 |
44,09 |
20570,39 |
2 |
4165,96 |
9,24 |
17355222,72 |
85,38 |
38493,47 |
3 |
4571,77 |
26,39 |
20901080,93 |
696,43 |
120649,01 |
4 |
4365,23 |
27,12 |
19055232,95 |
735,49 |
118341,39 |
5 |
4093,22 |
28,21 |
16754449,97 |
795,80 |
115428,80 |
6 |
3899,75 |
30,59 |
15208050,06 |
935,75 |
119293,35 |
Jumlah |
24193,88 |
128,19 |
98871330,84 |
3292,95 |
532776,41 |
Mencari nilai
konstanta a :
a =
a =
a = -27,60
Mencari nilai konstanta
b :
b
=
b
=
b
= 0,01
Dari
perhitungan di atas, maka konstanta a dan b dimasukan dalam persamaan regresi
linier sederhana sebagai berikut :
Y
= a + b X
Y
= -27,60 + 0,01 X
�
Jika Volume Penjualan
(X2=0), maka nilai Laba menjadi :
Y = -27,60 + 0,01 (0)
Y = -27,60
�
Jika Volume Penjualan
(X2=1) atau mengalami penambahan sebesar 1, maka nilai Laba menjadi
:
Y = -27,59 + 0,01 (1)
Y = -27,59 + 0,01
Y = -27,59
Dari persamaan regresi linier sederhana
di atas, dapat diartikan jika Volume Penjualan (X2=0), maka nilai
Laba menjadi -27,60. Jika volume penjualan (X2=1), maka nilai Laba
menjadi -27,59.
7.
Analisis
Jalur
Untuk mencari
koefisien jalur diperoleh dari persamaan :
�=
�=
�=
Untuk itu perlu
dicari terlebih dahulu korelasi antar variabel X1, X2 dan
Y.
Korelasi X1
terhadap X2
r12
��=
=
=
-0,22
Korelasi
X2 terhadap Y
r2y
��� =
=
=
0,59
Korelasi X1
terhadap Y
r1y���� =
=
=
0,54
Sehingga dapat dihitung :
�� =
�� =
�� =
-0,22 =
�
0,54 = �+� (-0,22)
0,59 =
.
(-0,22) +
� Mencari
Nilai Koefisien Jalur
�������� =���������
�������� =���������
�������� =��������� 0,70
Dari hasil perhitungan di atas diperoleh
�= 0,70. Artinya, koefisien jalur X1
terhadap Y adalah 0,70.
� Mencari
Nilai Koefisien Jalur �
�������� =���������
�������� =���������
�������� =��������� 0,74
���� Dari perhitungan diatas diperoleh �= 0,74. Artinya, koefisien jalur X2
terhadap Y adalah 0,74. Oleh karena itu maka
nilai dari �dan �dimasukan dalam persamaan analisis jalur
sebagai berikut :
�� =
�� =
�� =
-0,22 =
�
0,54 = �+� (-0,22)
0,59 =
�. (-0,22) +
Koefisien
Jalur Intervening antara Variabel X1 (Modal Kerja) terhadap Variabel
Y (Laba) melalui Variabel X2 (Volume Penjualan)
pintervening����������������� =
�+
pintervening����������������� =
+
(-0,22)
pintervening����������������� =
+
(-0,16)
pintervening����������������� =
0,54
�� Dari perhitungan diatas diperoleh pintervening����� = 0,54. Artinya Modal Kerja Terhadap Laba
Melalui Volume Penjualan pada Koperasi PRIMKOPTI Indramayu berpengaruh dan
bersifat dalam kategori sedang.
8.
Analisis Koefisien Determination (R2)
Analisis koefisien determinasi digunakan untuk menunjukkan presentase
dan menjelaskan besarnya kontribusi pengaruh antar variabel.
Analisis Koefisien Determinasi Besarnya Pengaruh Modal Kerja
Terhadap Volume Penjualan
���������� Kd = r2 x 100%
������� ���� = (-0,22)2 x 100%
���������� ����� = 0,0484 x 100%
���������� ����� = 4,84%
Analisis Koefisien Determinasi Besarnya Pengaruh Volume Penjualan
Terhadap Laba
�������� Kd = r2 x 100%
���������������� ���� = (0,59)2 x 100%
���������������� ���� = 0,3481 x 100%
���������������� ���� = 34,81%
Kesimpulan
1.
Hubungan Modal kerja terhadap Volume
penjualan dalam penelitian ini menunjukan hubungan yang rendah dan
mempunyai arah yang bersifat negatif. Untuk koefisien determinasi pada variabel
X1 terhadap X2 diperoleh hasil sebesar 4,84% dan sisanya
sebesar 95,16% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.
2.
Hubungan Volume penjualan terhadap Laba pengaruh
hubungan sedang dan mempunyai arah yang bersifat positif. Untuk koefisien
determinasi pada variabel X2 terhadap Y diperoleh hasil sebesar
34,81% dan sisanya sebesar 65,19% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak
diteliti.
BIBLIOGRAFI
Abidin, Zaenal. Ariani, Dewi. 2014. Pengaruh Modal Kerja Terhadap Laba Bersih
Pada PT Soelina Inter Karya Precessing. Prodi Manajemen: Universitas
Pamulang. http://eprints.unpam.ac.id/1464/
Ambarawati. 2010. Manajemen Keuangan Lanjutan. Cetakan Pertama. Graha Ilmu: Yogyakarta.
Fahmi, Irham. 2015. Manajemen Kinerja Teori dan Aplikasi. Penerbit Alfabeta: Bandung.
Fahmi, Irham. 2016. Pengantar Manajemen Keuangan Teori dan Soal Jawab. Alfabeta: Bandung.
Halim, Abdul, Dkk. 2017. Akuntansi Manajemen (Akuntansi Manajerial) Edisi 2. Yogyakarta:
BPFE.
Kasmir. 2017. Analisis
Laporan Keuangan. RajaGrafindo Persada: Jakarta
Munawir, S. 2012. Analisis Laporan Keuangan Edisi 5. Yogyakarta: Liberty
Nogi Paranesa, Gede, Dkk. 2016. Pengaruh Penjualan Dan Modal Sendiri Terhadap Laba Pada UD Aneka Jaya
Motor Di Singaraja Periode 2012-2014. Jurusan Manajemen. Singaraja:
Universitas Pendidikan Ganesha. http://www.e-jurnal.com/2016/03/pengaruh-penjualan-dan-modal-sendiri.html?m=1
Nurman Sasongko, Sonnya. 2014. Pengaruh Modal Kerja Dan Volume Penjualan Terhadap Laba Bersih (Studi
Kasus Pada Perusahaan Industri Logam yang Terdaftar di BEI Tahun 2010-2012).
Program Studi Akuntansi. Fakultas Ekonomi: Universitas Komputer Indonesia. https://www.google.com/search?client=ms-opera-mini-android&q=jurnal+pengaruh+volume+penjualan+dan+modal+kerja+terhadap+laba&oq=jurnal+pengaruh+volume+penjualan+dan+modal+kerja+terhadap+laba&aqs=mobile-gws-lite..0l1
Nur Fatoni, Siti. 2014. Pengantar Ilmu Ekonomi. CV Pustaka Setia: Bandung.
Pachta W, Andjar, Dkk. 2012. Hukum Koperasi Indonesia.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Riyanto, Bambang. 2010. Dasar Dasar Pembelanjaan Perusahaan Edisi 4. � BPFE: Yoyakarta
Sugiyono. 2017. Metode
Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Alfabeta: Bandung.
Swastha, Basu. 2017. Manajemen Penjualan Edisi 3. BPFE: Yogyakarta.
Teratai, Bunga. 2017. Pengaruh Modal Kerja Dan Penjualan Terhadap Laba Bersih Pada Perusahaan
Sub Sektor Food And Beverage Yang Terdaftar di BEI Periode 2011-2015. Ilmu
Administrasi Bisnis. Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik: Universitas
Mulawarman. http://ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2017/07/ejournal%20ganjil%20(07-24-17-06-10-41).pdf