������ Syntax Literate : Jurnal
Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849
������
e-ISSN : 2548-1398
������
Vol. 4, No. 4 April 2019
�
PENERAPAN METODE
NEURAL NETWORK �UNTUK PREDIKSI NILAI UJIAN NASIONAL �(STUDY
KASUS DI SMK MUHAMMADIYAH SLAWI)
Nur Ariesanto Ramdhan
Universitas
Muhadi Setiabudi (UMUS) Brebes
Email:
[email protected]
Abstrak
Peningkatan kualitas dan nilai
pendidikan telah menjadi salah satu proyek pemerintah. Beberapa upaya telah
dilakukan oleh pemerintah melalui peningkatan kualitas pendidikan,
menyelesaikan pendidikan infrastruktur, meningkatkan pendidikan keuangan, dan
mengevaluasi proses pengajaran secara terus menerus. Evaluasi hasil belajar
oleh pemerintah dilakukan untuk mengevaluasi pencapaian standar kompetensi
kelulusan secara nasional, melalui pelaksanaan Ujian Nasional (UN). Nilai Ujian Nasional menjadi masalah
siswa, orang tua, sekolah, pejabat pendidikan, dan pemegang tahapan pendidikan.
Oleh karena itu, harus melakukan penggalian data dengan menerapkan Neural
Network Backpropagation, untuk memprediksi skor Ujian Nasional setiap siswa
sebelum tes dilakukan. Berdasarkan hasil Prediksi Ujian Nasional, dapat
menggunakan langkah-langkah strategis untuk meminimalkan skor rendah. Pengamatan ini dimulai dengan
mengumpulkan data siswa sekolah menengah kejuruan, variabel input menggunakan
laporan evaluasi pada semester 1, 2, 3, 4, 5 dan variabel output Ujian Nasional
dalam proses pembelajaran tahun 2012/2013. Jumlah data adalah 193 siswa. Proses
perhitungan menggunakan Algoritm Neural Network Backpropagation. Hasil prediksi
diambil dari prediksi dengan akurasi terbaik dan waktu komputasi terpendek.
Hasil dari setiap mata pelajaran adalah Indonesia dengan menggunakan root mean
squared error (RMSE) (1,129 +/- 0,090), Bahasa Inggris (0,835 +/- 0,102), dan
Matematika (1,238 +/- 0,133).
Kata kunci : Penambangan Data, nilai prediktif PBB, Jaringan Saraf Tiruan
Pendahuluan
����������� Ujian Nasional (UN) adalah kegiatan pengukuran dan penilaian kompetensi peserta didik secara nasional pada jenjang pendidikan menengah. Sedangkan Nilai UN adalah nilai yang diperoleh oleh peserta didik dalam mengikuti UN. Ujian �Nasional �merupakan �ujian� penentu �kelulusan �bagi� siswa-siswi �sekolah pada akhir tingkatan. Karena ujian nasional menjadi penentu lulus tidaknya, tentunya siswa dan guru dituntut untuk mempersiapkan sejak dini sebelum ujian nasional dilaksanakan. Salah satu faktor yang dapat dijadikan tolak ukur kesiapan siswa adalah nilai rapot per semester dari tiga mata pelajaran �tersebut. �Berdasarkan �nilai� rapot �tersebut, �baik �siswa �maupun �guru, dapat melihat mata pelajaran mana yang nilainya kurang sehingga dapat memicu siswa untuk belajar lebih rajin. Untuk �itu,� diperlukan strategi �yang �tepat �agar� hasil nilai ujian nasional diatas persyaratan kelulusan, salah �satunya adalah dengan memprediksi nilai ujian nasional. Untuk dapat memprediksi kemampuan siswa dalam ujian nasional perlu dilakukan dengan teknik soft computing dengan metode Neural Network (NN). Neural Network (NN) merupakan suatu model yang dibuat untuk meniru fungsi belajar yang dimiliki otak manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah pembentukan model Performa Konfigurasi Neural Network yang terbaik berdasarkan nilai siswa sebelumnya yaitu nilai mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika dan Nilai Ujian Nasional. Penerapan prediksi yang dilakukan untuk siswa SMK tahun pelajaran 2013/2014.
�
Metode
Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian dalam bentuk
eksperimen dengan tahapan-tahapan sebagai berikut :
Gambar 3.1 Blok Alur Penelitian
1. Pengumpulan Data (Data
Gathering)
Pada pengumpulan data awal dimulai
dengan melakukan pengumpulan data rekaman nilai siswa yang di dapat dari pihak
SMK Muhammadiyah Slawi bagian kurikulum melalui staf pendataan siswa, berupa :
Data
nilai raport mulai kelas X, XI, XII (nilai semester 1, 2, 3, 4 dan 5) yang akan
mengikuti ujian nasional untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris,
Matematika untuk tahun 2012-2013 dan 2013-2014 yang akan digunakan sebagai
dasar dalam proses memprediksi nilai Ujian Nasional (UN).
2. Pengolahan Data Awal
Pengelolaan data awal (preprocessing) dilakukan dengan
pemilihan data dengan mencermati data sudah dalam bentuk numerik atau belum.
Data akan dijadikan dalam bentuk numerik, sedangkan data yang outlier harus
dihapus atau dibuang karena akan mengganggu proses penelitian. Tujuan dari
pengolahan data awal (preprocessing)
adalah untuk menghilangkan missing value.
3. Metode yang Diusulkan
Berdasarkan pada teori dan penelitian-penelitian
serta pengalaman yang telah dilakukan oleh para peneliti dahulu, tentang
kemampuan prediksi Neural Network dan
daya nalar serta proses pembelajaran
yang baik, maka penulis dalam memprediksi nilai siswa pada UN tahun 2014
menggunakan metode Neural Network
Backpropagation dengan toolbox rapidminer. Penulis mempunyai alasan
menggunakan metode Neural Network
adalah (a) Model Neural Network dengan
data input maupun output yang sederhana, (b) Model Neural Network mempunyai akurasi hasil prediksi yang paling tinggi,
(c) Model Neural Network membutuhkan
waktu komputasi paling pendek.
4. Eksperimen dan
Pengujian Metode
a. Variabel
Penelitian
Data
variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 5 variabel input dan
1 variabel target, yaitu X1 = nilai raport semester 1, X2 = nilai raport
semester 2, X3 = nilai semester 3, X4 = nilai semester 4, X5 = nilai semester
semester 5, dan sebagai target adalah Y = nilai UN.
Uji
coba eksperimen dilakukan dengan melatih data dengan menggunakan iterasi/epoach
yang berdeda-beda. Data yang dipakai adalah data semester 1 � 5 tahun
2011-2013, sedang data yang dipakai sebagai data training atau pembelajaran
dalam menentukan model atau pola Neural
Network adalah data tahun pelajaran 2012-2013 dan 2013-2014 yaitu data
nilai semester 1- 5 dan nilai UN.
b.
Tahap Uji
Pada tahap uji ini dilkukan untuk
mengetahui apakah Neural Network
dapat mengenali pola dengan memberikan input yang berbeda dengan input pada
tahap latih. Dalam proses penelitian ini menggunakan metode Neural Network Backpropagation. Data
yang digunakan menggunakan data training dan testing, data ini dimasukan dalam
model konfigurasi neural network dan
pembagian data dilakukan secara otomatis oleh sistem dengan mengatur k-fold validation pada rapidminer. Proses pembentukan pola
pembelajaran akan menghasilkan performan
Neural Network yang terbaik, sehingga dapat mengahasilkan RMSE terkecil
dengan waktu komputasi yang terpendek. Model performa ini akan digunakan dalam
pengujian dalam memprediksi nilai ujian nasional. Data yang dimasukan pada
penelitian ini adalah dengan memasukan data nilai siswa semester 1 � 5 untuk
mata pelajaran bahasa Indonesia, bahasa Inggris dan Matematika.
c. Menentukan
Parameter Neural Network
1)
Menentukan model performa konfigurasi Neural Network
Dalam tahap ini
dilakukan eksperiment dengan membuat beberapa model konfigurasi pada tool rapidminer (input, jumlah node,
jumlah hidden layer dan output), kemudian selanjutnya mengatur
default pada rapidminer (momentum,
learning rate, k-fold validation, dan training cycles). Pada penelitian ini
diamati perubahan pada RMSE nya, kemudian di cari RMSE yang terkecil dan waktu
komputasi terpendek.
2) Menentukan
K-fold Validation
Penentuan k-fold validation� pada rapidminer
adalah menentukan setting (number of
validation �k) dengan tujuan adalah untuk menentukan seberapa banyak data training dan data testing. Sebagai contoh k=10 maka sistem akan membagi jumlah data
menjadi 10 bagian, yaitu 90% data digunakan untuk training dan 10% data untuk
testing.
3) Menentukan Momentum
Dalam penentuan momentum, digunakan untuk meningkatkan convergence untuk mempercepat waktu
pembelajaran dan mengurangi osilasi.
4) Menentukan
Learning Rate
Pada tahap ini
digunakan untuk menentukan laju pembelajaran dan variabel yang digunakan oleh
algoritma� pembelajaran, untuk menentukan
bobot dan neuron yang nilaianya berkisar antara 0 � 1. Dalam menentukan learning rate dapat digunakan dengan
tools rapidminer untuk menerapkan model performa
konfigurasi neural network yang telah ditentukan sebelumnya dengan
melakukan eksperimen berkali-kali. Perubahan yang terjadi pada RMSE di cari
yang terkecil dan waktu yang terpendek untuk mendapatkan hasil yang terbaik pada
eksperimen tersebut.
5) Menentukan
Training Cycle
Training
cycle digunakan untuk menentukan perulangan training (iterasi) yang dilakukan untuk
mendapatkan RMSE yang terkecil. Nilai pada training
cycle bervasiasi mulai dari angka 1 sampai dengan tak terhingga. Nilai training cycle dilakukan dengan
eksperimen berulangkali dengan menetapkan default
parameter rapidminer pada nilai tertentu. Eksperimen yang dilakukan diamati
untuk mencari RMSE yang terkecil dan waktu komputasi yang terpendek untuk
mendapatkan hasil yang terbaik.
6) Hidden
Layer
Pada pengaturan hidden layer, ada dua masalah yaitu
menentukan jumlah hidden layer dan
menentukan size atau jumlah neuran dari
hidden layer. Penentuan jumlah neuron
yang terlalu sedikit akan mengakibatkan underfitting
yaitu jaringan kurang dapat mendeteksi sinyal atau pola dalam set data.
Sebaliknya jika jumlah neuron terlalu banyak akan mengakibatkan overfitting yaitu pola data yang tidak
terbatas tidak cukup untuk melatih semua neuron
dalam hidden layer.
Hasil
dan Pembahasan
A. Hasil Eksperimen dan
Pengajuan Metode
a.
Pengumpulan
Data
Pengumpulan
data penelitian ini dilaksanakan di SMK Muhammadiyah Slawi, yang beralamat di
Jl. Prof. Moh. Yamin Slawi, Tegal, Jawa Tengah. Jenis penelitian yang digunakan
adalah jenis penelitian kuantitatif dan asosiatif karena dalam penelitian ini
data yang digunakan adalah data berupa angka yaitu data nilai dari siswa kelas
x, xi dan xii semester 1 sampai dengan semester 5 dan nilai UN (Ujian
Nasional), nilai UN mencakup nilai Bahasa Indonesia, Matematika dan Bahasa
Inggris, mulai tahun ajaran 2011-2012 sampai dengan tahun ajaran 2012-2013.
Data yang berhasil dikumpulkan berasal dari sumber data, diperoleh sebesar 197
siswa dari 4 program keahlian yaitu Teknik Komputer dan Jaringan, Usaha
Perjalanan Wisata, Akomodasi Perhotelan, Akuntansi, sebagai data sampel.
b.
Pengolahan
Data Awal (Pre-processing)
Pengelolaan
data yang dilakukan dengan mengumpulkan data yang didapat selanjutnya diolah
dalam bentuk excel 2007, kemudian data di lakukan pengecekan apakah ada data
yang tidak valid atau masih ada yang salah, atau masih ada data yang masih
dalam bentuk text, karena data yang berupa text akan muncul kosong atau
kesalahan (missing value) dan outlier.
Pengecekan
dilakukan untuk semua data dari nilai semester 1 sampai dengan semester 5,
kemudian data yang diambil adalah nilai bahasa indonesia, bahasa inggris,
matematika dan nilai nem.
c. Parameter Neural
Network
1)
Penentuan Model (Performa Konfigurasi Neural Network)
Pada� tool� rapidminer� nilai�
parameter� default sudah terseting
k-fold validation (k) = 10, learning rate = 0.3 dan momentum 0.2, akan tetapi nilai tersebut
dapat dirubah sesuai dengan keinginan kita.
Dalam
penelitian ini dilakukan percobaan untuk mendapatkan RMSE yang paling terkecil
dengan eksperimen nilai k-fold validation
atau number of Validation (k) = 3, 5,
10, dengan setting� parameter� default� learning�
cycles = 500� learning rate = 0.1, 0.2, 0.3, momentum default = 0.1, 0.2, 0.3 dengan
mengubah hiden layer size, diperoleh root mean squared error (RMSE) dan waktu
komputasi (execution time) diperoleh
hasil yang diharapkan.
Tabel 4.25 Hasil
Perbandingan eksperimen penentuan performa untuk
(k) = 3, 5
dan 10
Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia
Model
NN |
Learning
Rate |
Momentum |
Training
Cycles |
RMSE |
Time |
|
5-7-1 |
0.1 |
0.1 |
500 |
1.186 +/- 0.049 |
2 |
|
5-6-1 |
0.1 |
0.1 |
500 |
1.129 +/- 0.090 |
2 |
|
5-6-1 |
0.1 |
0.2 |
500 |
1.158 +/- 0.177 |
5 |
Tabel 4.26 Hasil
Perbandingan eksperimen penentuan performa untuk
(k) = 3, 5 dan 10
Mata Pelajaran
Bahasa Inggris
Model
NN |
Learning
Rate |
Momentum |
Training
Cycles |
RMSE |
Time |
|
5-7-1 |
0.1 |
0.1 |
500 |
0.853 +/- 0.106 |
2 |
|
5-6-1 |
0.1 |
0.1 |
500 |
�0.835 +/- 0.102 |
3 |
|
5-5-1 |
0.1 |
0.1 |
500 |
0.842 +/- 0.109 |
5 |
Tabel 4.27 Hasil Perbandingan eksperimen penentuan
performa untuk
(k) = 3, 5
dan 10
Mata
Pelajaran Matematika
Model
NN |
Learning
Rate |
Momentum |
Training
Cycles |
RMSE |
Time |
|
5-4-1 |
0.1 |
0.1 |
500 |
1.247 +/- 0.034 |
1 |
|
5-4-1 |
0.1 |
0.1 |
500 |
1.274 +/- 0.072 |
2 |
|
5-4-1 |
0.1 |
0.2 |
500 |
1.238 +/- 0.133 |
4 |
Dari hasil eksperimen yang telah
dilakukan, maka penulis dapat menentukan model konfigurasi yang terbaik
berdasarkan RMSE terkecil dan waktu komputasi terpendek untuk nilai Bahasa
Indonesia, Bahasa Inggris dan Matematika yaitu�
:
Gambar 4.1 Model konfigurasi NN satu hiden
layer yang dipilih untuk eksperimen Bahasa Indonesia
Tabel
hasil Improved Neural Network diatas
adalah sebagai berikut� :
Tabel 4.28 Weight antar atribut dari hasil
ekperimen penentuan
Performa
Neural Network yang terbaik
Input |
Hidden
1 |
Output |
Threshold |
|||||
Nilai |
Node
1 |
Node
2 |
Node
3 |
Node
4 |
Node
5 |
Node
6 |
Regression |
0.254 |
(Sigmoid) |
(Sigmoid) |
(Sigmoid) |
(Sigmoid) |
(Sigmoid) |
(Sigmoid) |
(Linear) |
||
Smt
1 |
-0.176 |
0.628 |
0.671 |
0.699 |
0.720 |
-0.754 |
0.702 |
|
Smt
2 |
2.314 |
-0352 |
-0.767 |
-0.893 |
-0.990 |
-1.015 |
-1.490 |
|
Smt
3 |
-0.238 |
0.644 |
-0.787 |
-0.750 |
-0.759 |
-1.879 |
0.360 |
|
Smt
4 |
0.273 |
1.127 |
0.629 |
0.571 |
0.438 |
-2.419 |
0.425 |
|
Smt
5 |
0.029 |
-1.978 |
0.032 |
-0.000 |
-0.100 |
-0.416 |
0.475 |
|
Threshold
Node |
-2.355 |
-2.538 |
-1.802 |
-1.755 |
-1.701 |
-2.601 |
-0.837 |
Gambar 4.2 Model konfigurasi NN satu hiden layer yang dipilih untuk eksperimen Bahasa Inggris
Gambar 4.2 Model konfigurasi NN satu hiden
layer yang dipilih untuk eksperimen Bahasa Inggris
Tabel
hasil Improved Neural Network diatas
adalah sebagai berikut� :
Tabel 4.29 Weight antar atribut dari hasil
ekperimen penentuan Performa Neural
Network yang terbaik
Input |
Hidden
1 |
Output |
Threshold |
|||||
Nilai |
Node
1 |
Node
2 |
Node
3 |
Node
4 |
Node
5 |
Node
6 |
Regression |
|
(Sigmoid) |
(Sigmoid) |
(Sigmoid) |
(Sigmoid) |
(Sigmoid) |
(Sigmoid) |
(Linear) |
-0.258 |
|
Smt
1 |
-0.603 |
-0.180 |
-0.029 |
1.263 |
-0.193 |
0.499 |
1.876 |
|
Smt
2 |
3.408 |
0.628 |
0.363 |
-1.389 |
0.373 |
1.215 |
0.166 |
|
Smt
3 |
0.434 |
0.465 |
0.715 |
1.953 |
0.832 |
2.410 |
-0.173 |
|
Smt
4 |
-0.702 |
0.581 |
0.461 |
-1.186 |
0.852 |
-2.508 |
1.406 |
|
Smt
5 |
1.668 |
-0.079 |
0.606 |
1.187 |
0.930 |
0.212 |
-0.706 |
|
Threshold
Node |
-2.207 |
-1.586 |
-1.707 |
-2.197 |
-1.893 |
-2.000 |
-1.940 |
Gambar 4.3 Model konfigurasi NN satu hiden
layer yang dipilih untuk eksperimen Bahasa Matematika
Tabel
hasil Improved Neural Network diatas
adalah sebagai berikut� :
Tabel
4.30 Weight antar atribut dari hasil
ekperimen penentuan Performa Neural Network
yang terbaik
Input |
Hidden
1 |
Output |
Threshold |
|||
Nilai |
Node
1 |
Node
2 |
Node
3 |
Node
4 |
Regression |
-0.328 |
(Sigmoid) |
(Sigmoid) |
(Sigmoid) |
(Sigmoid) |
(Linear) |
||
Smt
1 |
0.783 |
1.230 |
1.385 |
0.932 |
1.151 |
|
Smt
2 |
2.417 |
1.193 |
0.936 |
1.663 |
1.143 |
|
Smt
3 |
1.484 |
-0.296 |
-2.206 |
-0.550 |
-1.519 |
|
Smt
4 |
0.281 |
0.611 |
1.529 |
-3.243 |
-0.945 |
|
Smt
5 |
1.534 |
0.333 |
-1.768 |
1.355 |
||
Threshold
Node |
-0.241 |
-1.362 |
-2.082 |
-1.759 |
Berdasarkan
ekperimen yang telah dilakukan, diperoleh hasil performa konfigurasi Neural Network lima inputan satu hiden layer untuk nilai bahasa Indonesia dengan pola (5-6-1), dengan setting default
pada tools rapidminer traing cycles =
500, k-fold validation = 5, learning rate = 0.1,� momentum
= 0.1, jumlah hiden layer = 1, size hiden layer = 6, nilai bahasa Inggris dengan pola (5-6-1), dengan�
setting� default� pada� tools�
rapidminer� traing cycles =
500, k-fold validation = 5, learning rate = 0.1,� momentum
= 0.1,� jumlah hiden layer = 1, size hiden layer = 6,dan nilai Matematika dengan
pola (5-4-1), dengan setting default pada tools� rapidminer�
traing� cycles = 500,�
k-fold� validation� = 5,� learning rate= 0.1,� momentum
= 0.1.
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil eksperimen dan penelitian yang telah dilakukan maka dapat di lakukan
kesimpulan :
1.
Model performa
konfigurasi dan pembelajaran pada neural network backpropagation� dilakukan untuk mendapatkan RMSE yang paling terkecil dengan waktu
yang terpendek, eksperimen ini menghasilkan nilai
k-fold validation atau number of validation (k) = 3, 5, 10, training cycles = 500, learningrate = 0.1,
0.2, 0.3, momentum 0.1, 0.2, 0.3. dengan setting� diperoleh Root Mean
Squared Error (RMSE) = (0.835 +/- 0.102) dan
waktu komputasi (execution time) = 3 second.
2.
Metode neural network backpropagation dapat
digunakan untuk memprediksi nilai ujian nasional di SMK untuk mata pelajaran
bahasa Indonesia, bahasa Inggris dan Matematika. Hal ini dapat dibuktikan dari
kesalahan rata-rata (root mean square
error-RMSE) yang relatif kecil yaitu : untuk Bahasa Indonesia (1.129 +/- 0.090), Bahasa Inggris (0.835 +/- 0.102) dan Matematika (1.238 +/- 0.133).
BIBLIOGRAFI
Buku
Anggarani. 2006. Jaringan
Saraf Tiruan untuk Prediksi kelulusan dan penjurusan ke sekolah lanjutan pada
siswa sekolah menengah pertama (SMP) dengan menggunakan metode Backpropagation.
Gorunescu. 2011. Pengujian �dataset (classifier). Staf
Administrasi SMK Muhammadiyah Slawi bagian kurikulum melalui staf pendataan
siswa. 2013.
Hermawan,A. 2006. Jaringan
Saraf Tiruan :Teori dan Aplikasi , Andi Publisher, Yogyakarta,
Hilda Amalia. 2012. Komparasi Metode Klasifikasi Data Mining Untuk Prediksi Ketepatan Kelulusan Mahasiswa.
Hindayati Mustafidah. 2013. Tingkat Keoptimalan Algoritma Pelatihan pada Jaringan Syaraf� Tiruan, studi kasus prediksi �prestasi belajar
�mahasiswa Program Studi Teknik Informatika Universitas
Muhammadiyah
Purwokerto.
Kusumadewi, S. 2004. Membangun Jaringan Saraf Tiruan. Graha Ilmu:
Yogyakarta.
__________dan Hartati, S. 2006. Neuro Fuzzy:Integrasi Sistem Fuzzy dan Jaringan Saraf , Graha Ilmu: Yogyakarta.
Larose,� Daniel T. 2005. Discovering Knowledge in Data: An Introduction to Data Mining, Wiley-Interscience; USA.
Lubis, Chairisni �dkk. Prediksi
�Harga Saham� �Dengan�
�algoritma�
�Hybrid�
�Neural� Network. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2005 (SNATI 2005) ISBN: 979-756- 061-6 Yogyakarta, 18
Juni 2005.
Maria
Agustin. 2012. penggunaan
jaringan syaraf tiruan backpropagation untuk seleksi penerimaan mahasiswa
baru pada jurusan teknik
komputer di Politeknik Negeri
Sriwijaya.
Nandan Supriatna, 2009. Daya prediksi nilai
rapor
terhadap prestasi belajar mahasiswa
jalur PMDK.
Nuraeni. 2009. Melakukan �penelitian
�menggunakan �jaringan �syaraf� tiruan
untuk mengukur tingkat korelasi
antara NEM dengan IPK
kelulusan
siswa.
Pramudiono,I., Apa itu data mining? http://datamining.japati.net/cgi-bin/indodm.cgi?bacaarsip&1155527614&artikel, tanggal terakhir akses 16 Januari
2007.
Puspitaningrum. 2006. Pengantar Jaringan Saraf Tiruan, C.V Andi Offset: Yogyakarta.
Sutikno,� Tole�
dkk.� 2007.� Prediksi�
Resiko Kredit��� dengan��� Jaringan Syaraf��� Tiruan Backpropagation.� Seminar�
Nasional� Aplikasi Teknologi
Informasi 2007 (SNATI 2007) ISSN: 1907-5022 Yogyakarta, 16 Juni 2007
Turban,
E., dkk. 2005. Decicion Support Systems and Intelligent Systems,
Andi Offset.Yoghyakarta.
Zhang,�Guoqiang�dkk.�1999. Theory�and Methodology� �Artificial� �neural� �networks� �in bankruptcy prediction: General framework and cross-validation analysis. European Journal of Operational Research�116. ����
Undang � undang
Undang-Undang No 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
PP No. 19 Tahun 2005 Pasal 63, tentang Penilaian Pendidikan Pada Jenjang
Pendidikan Dasar dan Menengah
PP No. 19 Tahun 2005 Pasal 66, tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh
Pemerintah
������ Hadjaratie,
Lillyan http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/51748. Jaringan saraf tiruan untuk prediksi tingkat
kelulusan mahasiswa diploma Program Studi Manajemen Informatika Universitas
Negeri Gorontalo, 2011.
������