� Syntax
Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN:
2541-0849
e-ISSN :
2548-1398
Vol. 4, No. 4 �April 2019
BAHASA INGGRIS
KOMUNIKATIF DALAM UNIT 6 BUKU KE 3
COMMUNICATIVE & INTERACTIVE ENGLISH UNTUK SMA (PENDEKATAN TEORI LINGUISTIK
TERAPAN)
Satria Raditiyanto
Universitas
Kebangsaan
Emai: [email protected]�������������
Abstrak
Penulis akan menggunakan teori Linguistik terapan
untuk menganalisis jurnal Linguistik. Penulis mencoba menjelaskan tentang
Bahasa Inggris Komunikatif atau dalam bahasa Indonesia yang berarti Bahasa
Inggris Komunikatif. Yang dimaksud dengan Bahasa Inggris Komunikatif adalah
cara untuk belajar bahasa Inggris secara komunikatif dan detail, atau dengan
kata lain belajar bahasa Inggris dengan bisa belajar lebih mudah dan
menerapkannya dengan menggunakan berbagai metode pengajaran yang mudah
diterapkan dan dipelajari oleh semua orang dan kelompok. Teori Linguistik
terapan adalah salah satu cabang ilmu bahasa yang berkaitan dengan penerapan
atau penggunaan bahasa. Linguistik terapan (applied linguistics) menjadi
konsentrasi dalam jurusan bahasa dan sastra yakni minat penerjemahan, medis,
forensik, leksikografi, sosiolinguistik, grafologi, mekanolinguistik, medikolinguistik,
pembinaan bahasa, fonetik terapan, dan pengajaran bahasa. Tentu saja metode dan
teknik yang digunakan dalam belajar Bahasa Inggris Komunikatif harus memiliki
metode dan teknik pengajaran yang sangat baik dan mudah dipelajari serta
diterapkan pada semua orang. Metode untuk pelatihan dalam mengajar Bahasa
Inggris Komunikatif juga harus efektif dan mudah diterapkan dalam praktik dalam
kehidupan masyarakat dan harus sesuai dengan aturan Bahasa Komunikatif yang
berlaku.
Kata Kunci : Theory Linguistik Terapan, Buku Communicative and
Interactive English
Pendahuluan
Linguistik terapan adalah salah satu cabang ilmu bahasa yang
berkaitan dengan penerapan atau penggunaan bahasa. Linguistik terapan (applied linguistics) menjadi konsentrasi
dalam jurusan bahasa dan sastra yakni minat penerjemahan, medis, forensik,
leksikografi, sosiolinguistik, grafologi, mekanolinguistik, medikolinguistik,
pembinaan bahasa, fonetik terapan, dan pengajaran bahasa.
Linguistik terapan (applied linguistics) adalah satu
cabang ilmu linguistik makro yang diterapkan pada disiplin ilmu lain yang
berkaitan dengan linguistik.
Definisi dari Linguistik terapan yang ditawarkan oleh para
ahli adalah sebagai berikut:
1.
Richards
dan Schmidt (2002: 320) di dalam kamus
pengajaran bahasa & Linguistik terapan mendefinisikan linguistik
terapan sebagai berikut:
a)
Linguistik
terapan adalah studi tentang pembelajaran dan pengajaran bahasa kedua
dan bahasa asing.
b)
Linguistik
terapan adalah studi tentang bahasa dan linguistik yang berkaitan dengan
masalah-masalah praktis, seperti perkamusan, terjemahan, patologi wicara, dll.
Linguistik terapan menggunakan informasi dari Sosiologi, Psikologi,
Antropologi, dan teori informasi serta ilmu linguistik untuk mengembangkan
model-model teoritis bahasa dan penggunaan bahasa, kemudian menggunakan
informasi dan teori ini di bidang praktis seperti desain silabus, terapi
bicara, bahasa perencanaan, gaya bahasa, dan lain-lain.
2.
Monoton
Davies (2004: 3) menyatakan bahwa linguistik terapan adalah penyelidikan
teoritik dan empirik yang menempatkan bahasa sebagai pokok pembahasan.
3.
Schmit
dan Celce-Muria di Davies (2004: 4) mendefinisikan Linguistik terapan sebagai
aplikasi atau penggunaan tentang apa yang kita ketahui tentang bahasa,
bagaimana ia dipelajari, bagaimana itu digunakan, dalam rangka untuk mencapai
beberapa tujuan atau memecahkan beberapa masalah di dunia nyata.
4.
Grabe
di Davies (2004: 5) mengatakan bahwa fokus dari Linguistik terapan adalah usaha
untuk menyelesaikan masalah berbasis bahasa yang dihadapi di dunia nyata, baik
mereka sebagai pelajar, guru, pengawas, akademisi, pengacara, dan penyedia
layanan, mereka yang terjun di bidang sosial, pengambil tes, pemegang
kebijakan, pembuat kamus, penerjemah, atau berbagai macam klien bisnis. Grabe
di Davies (2004: 11) menyimpulkan bahwa definisi Linguistik terapan adalah
kegiatan yang koheren secara teoritis serta dibuktikan melalui penyelidikan
spekulatif dan empiris terhadap masalah di dunia nyata.
Tabel berikut menunjukkan beberapa kegiatan yang telah
dimasukkan di bawah payung Linguistik terapan (berdasarkan komisi ilmiah AILA)
yang dinyatakan oleh Liddicoat (2010:145):
1)
Pembelajaran bahasa dewasa
2)
Bahasa anak
3)
Komunikasi dalam profesi
4)
Linguistik kontrastif dan analisis kesalahan
5)
Analisis Wacana
6)
Teknologi pendidikan dan pembelajaran bahasa
7)
Evaluasi, penilaian dan pengujian
8)
Bahasa dan media
9)
Kontak dan perubahan bahasa
10)
Bahasa untuk tujuan khusus
11)
Perencanaan bahasa
12)
Otonomi pembelajar dalam belajar bahasa
13)
Perkamusan dan Leksilogi
14)
Aksara (huruf)
15)
Pendidikan bahasa ibu
�Telah kita
ketahui bahwa dalam mempelajari Bahasa Inggris banyak berbagai macam cara dan teknik
dalam mempelajarinya. Penulis berusaha menjelaskan tentang Communicative English atau dalam Bahasa Indonesia yang artinya
adalah Bahasa Inggris Komunikatif.
Menurut penulis, yang dimaksud dengan Bahasa Inggris
Komunikatif adalah suatu cara untuk mempelajari Bahasa Inggris secara
komunikatif dan mendetail, atau dengan kata lain mempelajari Bahasa Inggris
dengan bisa menjadi lebih mudah mempelajari dan menerapkannya dengan cara
menggunakan berbagai metode pengajaran yang mudah untuk diterapkan dan
dipelajari oleh semua orang maupun kalangan.
Tentunya metode dan teknik-teknik yang digunakan
dalam mempelajari Bahasa Inggris Komunikatif ini seharusnya mempunyai metode
dan teknik pengajaran yang sangat baik dan mudah untuk dipelajari dan
diterapkan semua orang.� Hendaknya cara-cara
pelatihannya dalam pengajaran Bahasa Inggris Komunikatif ini juga harus
bersifat efektif dan mudah diterapkan dalam prakteknya dalam kehidupan
masyarakat dan harus sesuai dengan aturan Bahasa Inggris Komunikatif yang
berlaku.
Pada zaman sekarang ini sangat banyak sekali buku�
buku Bahasa Inggris yang mengajarkan secara komunikatif dan interaktif, baik
untuk siswa playgroup / TK, Sekolah
Dasar, Sekolah Menengah Pertama, maupun Sekolah Menengah Atas, maupun mahasiswa.
Akan tetapi sudahkah buku-buku tersebut mengajarkan tentang Bahasa Inggris
Komunikatifnya apakah sudah sesuai dengan kajian yang bersifat mempermudah
mereka untuk mempelajari Bahasa inggris secara baik dan benar serta mempermudah
para siswa dan mahasiswa untuk mempelajari teori-teori Bahasa Inggris di dalam
buku tersebut?
Setelah buku tersebut penulis pelajari dan dikaji
secara menyeluruh, ternyata masih banyak sekali terdapat buku�buku untuk
mempelajari Bahasa Inggris secara interaktif dan komunikatif, akan tetapi
setelah dikaji lebih lanjut ternyata dalam pembahasan dan isinya dalam buku-buku
yang mempelajari Bahasa Inggris secara komunikatif tersebut ternyata soal-soal
yang disajikan dan teori-teori yang disajikan sangatlah sulit untuk dicerna dan
dipelajari oleh para siswa yang mempelajarinya. Pada akhirnya, buku tersebut tidak
menjadi sebuah buku yang bersifat komunikatif lagi, bahkan banyak guru-guru
yang mempunyai buku pedoman tersendiri dalam mengajar Bahasa Inggris secara
komunikatif.
Tujuan mempelajari
Bahasa Inggris secara komunikatif adalah:
1)
Agar menambah keahlian seseorang dalam
berbahasa Inggris dan mempunyai suatu skill
yang baik dan bagus serta dapat diterapkan di dalam kehidupan sehari-hari.
2)
Agar orang-orang/masyarakat kalangan
umum atau siswa yang mempelajarinya dapat menjadi lebih mudah dalam mempelajari
Bahasa Inggris, mengingat sampai saat ini Bahasa Inggris masih menjadi momok
yang menakutkan bagi orang yang takut mempelajari Bahasa Inggris.
3)
Agar dapat mempermudah sistem pengajaran
tata Bahasa Inggris bagi para guru.
4)
Agar para siswa SMA menjadi lebih cepat
dan lebih mudah dalam menguasai Bahasa Inggris.
5)
Agar para siswa SMA menjadi lebih aktif,
dan mempunyai semangat yang tinggi dalam mempelajari Bahasa Inggris.
6)
Agar mata pelajaran Bahasa Inggris menjadi
semakin terlihat menarik untuk dipelajari oleh semua kalangan orang.
7)
Agar kalangan umum atau siswa dapat
mengerti cara menggunakan tata bahasa Inggris yang baik dan benar sesuai dengan
artinya.
Kira�kira itulah beberapa poin tujuan mempelajari
Bahasa Inggris komunikatif menurut pendapat penulis, kajian-kajian lebih lanjut
akan dibahas dalam pembahasan berikutnya.
Metode
Penelitian
1.
Teori
Mengajar Bahasa Inggris Terpadu
Pengajaran Bahasa Inggris tidak dapat dilakukan
secara baik kecuali dengan memperhatikan faktor pendukung, seperti metode dan
lingkungan kebahasaan yang kondusif. Metode meliputi tiga komponen pengajaran
yang terkait, yakni pendekatan desain dan prosedur. Pendekatan merupakan
separangkat teori bahasa dan belajar bahasa yang mendasari suatu program
pengajaran Bahasa (Richard dan Rogers
1986:15). Model pengajaran yang akan dikembangkan oleh para guru-guru
banyak dipengaruhi oleh pendekatan yang dipedomankan. Berbeda dengan pendekatan
yang berhubungan dengan aspek teoritis dan filosofis,
Desain pengajaran lebih banyak berkaitan dengan
aspek perencanaan pengajaran bahasa. Desain dapat didefinisikan sebagai seluruh
perencanaan pengajaran yang meliputi yang meliputi perumusan tujuan,
pengembangan silabus dan penyusunan bahan pengajaran, peran siswa, peran guru
dan peran bahan pelajaran (Huda, 1829 :
26). Desain inilah yang membantu guru untuk melakukan langkah � langkah
kongkret dalam pengajaran kebahasaan yang biasanya disebut sebagai prosedur.
Dengan kata lain, prosedur merupakan suatu tindakan implementatif yang
berhubungan dengan kegiatan yang akan dilakukan oleh guru dan siswa, baik di
dalam kelas ataupun di luar kelas untuk mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan.
Selain metode aspek lain yang mengambil andil dan
peran besar dalam keberhasilan pengajaran bahasa Inggris adalah lingkungan
kebahasaan. Lingkungan kebahasaan berkaitan erat dengan peran dan latar suatu
bahasa berkenaan dengan status bahasa-bahasa lain dalam suatu kelompok
masyarakat.
2.
Metode
L1
a.
Dasar-dasar
menggunakan L1
� �Metode L1 adalah metode komunikatif yang
paling berguna pada awal dan tingkat rendah. Jika para siswa hanya memiliki
sedikit atau tanpa pengetahuan tentang bahasa target, L1 dapat digunakan untuk
memperkenalkan perbedaan utama antara L1 dan L2, dan karakteristik tata bahasa
utama L2 bahwa mereka harus sadar. Ini memberi mereka kepala awal dan menghemat
banyak menebak. Belakangan, analisis perbandingan L1 dan L2 dapat menggambarkan
bagaimana ucapan-ucapan dasar seperti "apa?". tidak dapat secara
langsung diterjemahkan (Weschler, 1997). Dalam bukunya, Prof. Weschler (1997) menunjukkan
bagaimana, dalam kegiatan kesenjangan informasi kreatif, siswa dapat belajar
banyak dari ucapan-ucapan yang menyampaikan ide-ide yang berguna bagi mereka.
Siswa di kelas bahasa umum sering memiliki L1 pelatihan yang mungkin bermanfaat
bagi mereka dalam mempelajari bahasa baru.. Seorang guru dapat memanfaatkan
siswa mereka L1 sebelumnya pengalaman belajar untuk meningkatkan pemahaman
mereka L2. Sebagai contoh, jika siswa mengerti konsep kata benda, itu jauh
lebih mudah untuk menerjemahkan kata "kata benda" daripada untuk
menggambarkan dalam L2. Seorang guru, tanpa pengetahuan (dari siswa mereka
pengalaman belajar) lebih cenderung untuk mengajarkan para siswa apa yang mereka
sudah tahu tentang bahasa. CLT tidak harus memperhitungkan siswa pelatihan di
L1 atau L2 karena itu, dapat digunakan sebagai sebuah metode, tidak
memanfaatkan kemampuan mereka untuk menganalisis bahasa yang baru.
Yamamoto-Wilson
(1997) melihat dari dekat di Jepang dan tata bahasa Inggris dan menjelaskan
bagaimana dua bahasa dapat memiliki percabangan utama arah yang berbeda, yang
dapat membuat akuisisi salah satu dari mereka sebagai bahasa kedua lebih
menantang. Dia menunjuk pada kegagalan guru untuk membuat hubungan bermakna
antara L1 dan L2 sebagai kontributor kemungkinan tingkat kegagalan yang tinggi
dari pelajar L2 kontras dengan keberhasilan anak-anak memperoleh bahasa ibu
mereka.
Lee (1965) telah
menunjukkan bagaimana beberapa pengetahuan guru L1 juga berharga untuk memahami
kesalahan pembelajar L1 disebabkan oleh gangguan.." Misalnya, pengetahuan
bahwa Jepang merupakan suku kata bahasa jepang akan menjelaskan mengapa
pembelajar mengembangkan gugus konsonan menjadi suku kata penuh, mengubah
"McDonalds" menjadi
"Makudonarudo.". Guru yang mengetahui kemudian dapat
menyesuaikan silabus untuk fokus pada gugus konsonan. �Pertanyaan yang perlu dipertimbangkan dalam
menggunakan L1 pada tingkat rendah adalah kegiatan apakah harus dibatasi dalam
L1 kompleksitas sehingga tidak diperlukan untuk instruksi, atau apakah beberapa
kegiatan membenarkan penggunaan karena komunikatif / nilai menyenangkan. Kelas
besar atau multi-level class,
logistik dan persiapan instruksi untuk kegiatan dapat sangat memakan waktu. �Hal ini tentunya sangat mengejutkan seberapa
jauh sedikit L1 bisa masuk ke arah situasi ini membuat tugas yang mungkin
menyenangkan. Kelas besar meletakkan beban yang lebih besar pada komunikasi karena
ada sedikit kesempatan untuk umpan balik. Kelas-kelas kecil ada kurang
pembenaran untuk menggunakan L1. Willis (1981) pendukung pendekatan liberal
menggunakan L1.
Ada saat-saat yang
lebih baik dan lebih ekonomis sejauh waktu yang bersangkutan untuk menjatuhkan Bahasa
Inggris selama beberapa detik. Misalnya : untuk menjelaskan makna
atau penggunaan kata baru. Sebagai mahasiswa kita memeriksa tentang pemahaman.
dan untuk mendiskusikan ide-ide utama setelah membaca. Weschler (1997)
menyarankan menggunakan L1 untuk pemanasan brainstorming.
Kata-kata atau ungkapan-ungkapan abstrak sulit dijelaskan (atau menunjukkan
menggunakan Total Physical Response)
di L2 yang lebih baik diterjemahkan. Pada tingkat lanjut, apalagi ada
kecenderungan untuk "jatuh kembali" ke L1 dan terjemahan dapat
menghemat waktu. Kadang-kadang diskusi dalam pelajaran L1 daerah tujuan dan
kesulitan untuk memotivasi siswa dalam menggunakan metode L1 ini.
b.
��Metode Bahasa Inggris Komunikatif
Metode
Bahasa Inggris Komunikatif terdapat berbagai macam metode yaitu:
1)
Metode
Grammar Translation
Metode grammar
translation atau metode terjemahan structure
adalah suatu metode bahasa Inggris komunikatif yang mempunyai pendekatan
yang bersumber dari pandangan kita terhadap bahasa Inggris dan bahasa adalah
merupakan suatu sistem. Contohnya: Bayi tidak mempunyai sistem seperti dalam
bahasa bayi, dan sangat� sulit untuk
dipahami. Sedangkan metode yang diterapkan dalam metode grammar translation ini yaitu dalam pengajaran bahasa Inggris komunikatif
yang pertama kali harus diterapkan adalah mengajarkan sistem grammar bahasa
Inggris yang baik dan benar sesuai dengan tata grammar bahasa Inggris yang baik
dan benar. Misalnya: Kata benda lebih dari satu ditambah akhiran �s/-es,books diungkapkan pada tahun
1840an-1940an. Metode grammar translation
ini sangat penting dan sangat berperan dalam Bahasa Inggris Komunikatif. Karena
apabila metode ini tidak digunakan maka tata grammar bahasa Inggris akan menjadi
kacau dan sangat tidak enak untuk dibaca.
2)
Metode
direct / langsung
Metode langsung ini adalah metode yang bersifat
kebalikan dari metode grammar translation
prinsipnya, bahasa diucapkan tanpa sistem hal ini dapat dilihat dari anak kecil
yang masih belajar berbicara. Di dalam metode langsung ini tidak boleh menerjemahkan
kata melainkan harus didemonstrasikan. Misalnya: Pada waktu orang tua
mengajarkan berbicara kepada anaknya tanpa penjelasan, sebaiknya harus langsung
membenarkan dengan ungkapan yang benar dan tidak boleh menirukan kesalahan
ucapan yang dilakukan oleh si anak dan harus sabar dalam mengajari si anak
untuk latihan berbicara.
3)
Metode
Drill
Metode drill
adalah suatu metode dalam Bahasa Inggris komunikatif yang dikemas dengan cara
mengembangkan sebuah permainan komunikata Misalnya: are you comedian?, are you boy? dan lain- lain. Metode Drill ini dalam prosesnya dapat
menggunakan teknik apa saja asalkan komunikatif.
Hasil
dan Pembahasan
1.
Komentar
Penulis Mengenai UNIT 6 �THIS TERM MEAN�
Dalam Buku Ke 3 Communicative &
Interactive English Untuk Tingkat SMA
(Pendekatan Teori Linguistik Terapan)
Dalam buku ke 3 untuk tingkat SMA ini menurut
pendapat penulis masih banyak terdapat kekurangan dan masih belum memenuhi
kategori buku pedoman untuk pengajaran Bahasa Inggris komunikatif di tingkat
SMA. Penulis mengunakan acuan teori Linguistik Terapan menurut pendapat ahli
Linguistik Richards
dan Schmidt (2002: 320), Monoton Davies (2004: 3), dan Grabe di Davies (2004:
5).
Dalam keterangan penjelasan standar
kompetensi dan standar isi Unit 6 pada halaman 187 Buku ini standar materi
untuk tingkat pembelajaran menurut bagan standard
competence, Basic competence, achievement indicator dan core materialnya dalam unit 6 ini
menurut penulis masih terlampau sulit untuk diterapkan untuk siswa SMA, karena
beberapa pedoman materinya seperti untuk Listening,
Grammar, Reading dan Writing terdapat cara pembelajaran Bahasa Inggris
komunikatif untuk tingkat Kuliah jurusan Bahasa dan Sastra Inggris. Dalam arti
definisi �ways to say� pada halaman 188 penjelasan dari
definisinya kurang mendetail dan kurang diberikan contoh soal�soal latihan yang
bersifat mempermudah agar siswa SMA dapat dengan mudah dan cepat mengerti
tentang materinya. Selanjutnya pada halaman 191 sampai dengan halaman 195 pada
unit 6 ini pada bagian Analogies di
halaman 191 dan bagian Reading Comprehension
dari halaman 191 sampai dengan halaman 195 masih terlalu banyak pertanyaan
tentang �compare to� dan bacaan readingnya terdapat banyak kosakata yang
menurut penulis masih terlampau sulit untuk dipelajari bagi para siswa SMA.
Selanjutnya, di dalam buku�Communicative & Interactive
English� Untuk SMA tersebut pada
halaman 196 tentang penjelasan Grammar
review tentang Relative Pronouns,
menurut penulis dalam penjelasannya sudah bagus dan cukup lengkap, tetapi
sebaiknya agar menjadi lebih komunikatif masih harus ditambah lagi
penjelasannya agar siswa SMA dapat lebih cepat mengerti tentang Relative Pronouns. Kemudian dalam buku
tersebut, sebaiknya dalam penjelasan Relative
Pronouns agar menjadi lebih komunikatif sebaiknya diberikan lebih banyak
lagi contoh-contoh soalnya agar para siswa SMA menjadi semakin mudah untuk memahami
tentang pembahasan dan pemahaman tentang pembahasan Relative Pronouns. Selanjutnya, pada Exercise 3 tentang Relative
Pronouns pada halaman 201 menurut penulis soal � soal pada exercise ini sebaiknya dikaji ulang
lagi, dan diganti dengan soal�soal yang relatif lebih mudah. Berikutnya, yaitu
pada exercise 5 pada halaman 202
sampai dengan halaman 205 pada unit 6 ini menurut pendapat penulis soal�soal
pilihan gandanya sebaiknya agar menjadi komunikatif sebaiknya diberikan soal�soal
pilihan ganda yang lebih sedikit singkat, lebih mudah dipahami agar menjadi semakin
komunikatif lagi bagi para siswa SMA.
Pada bagian soal-soal Latihan Reading dimulai dari halaman 206 bagian
latihan a sampai dengan latihan c halaman 218 sebaiknya soal�soal latihan Reading pilihan ganda ini diberikan
tambahan contoh�contoh cara pengerjaan soal � soalnya dan soal�soal yang
diberikan agar diganti dengan soal � soal yang sedikit lebih mudah dan sebagian
dicampur dengan soal yang lebih sedikit sulit agar para siswa SMA bisa lebih untuk
berpikir kreatif dan komunikatif lagi, dan tentunya agar para siswa SMA lebih
bersemangat dalam mengerjakan soal � soal pada unit 6 di dalam buku tersebut. Pada
halaman 211 sampai dengan halaman 218 ini sebaiknya yang tentang Idioms atau sesuai konteks clue ditambahkan lagi contoh cara�cara
pengerjaannya dalam setiap latihannya, jangan hanya diberikan 1 contoh saja
agar para siswa SMA nantinya akan lebih mudah dalam memahaminya.
Soal-soal latihan berikutnya, pada Reading exercise bagian 3 sampai dengan
latihan dalam halaman 218, konteks kata-kata Idiomsnya seharusnya diganti dengan kata-kata Idioms yang lebih sering digunakan dalam kehidupan sehari�hari yang
sering diucapkan, Kemudian di dalam soal-soal Writing pada halaman 218 sampai dengan soal�soal akhir dari latihan
unit 6 ini digabungkan dengan soal�soal dari tingkat mudah sampai tingkat
sedikit sulit.�
Penjelasan tentang materi writing ini sebaiknya disisipkan
penjelasan tentang Idioms Bahasa
Inggris, dan dalam setiap latihan Writing
sebaiknya diberikan contoh-contoh cara pengerjaan soalnya karena di dalam unit
6 tersebut contoh soal yang diberikan hanya 1 soal saja dan sangat mungkin
sekali para siswa SMA akan semakin bingung dalam mengerjakan soal�soal latihan
unit 6 tersebut. Semua soal-soal dalam unit 6 ini sangat bagus, akan tetapi
dari keseluruhan unit sebagian besar soalnya agak sulit untuk dimengerti oleh
para siswa dan siswi SMA. �
Kesimpulan
�Kesimpulan
yang bisa penulis ambil yaitu sebaiknya apabila seseorang akan menerbitkan buku
tentang �Communicative and Interactive
English� seharusnya dipikirkan lebih matang dan dipersiapkan dengan lebih
baik� dalam menyusun soal-soal latihan Structure/Grammar, Reading, Writing,
Listening, dan lainnya, sebaiknya diberikan soal-soal yang sesuai dengan
tingkat silabus pengajarannyadi tingkat SMA agar buku tersebut bisa lebih
bersifat komunikatif dan inovatif serta tidak membuat siswa menjadi semakin malas
untuk membaca bukunya dan mengerjakan soal � soal latihannya.
Dalam Unit 6 �This Term Mean� Buku third grade Communicative and Interactive English untuk tingkat SMA ini seharusnya
diberikan soal�soal yang lebih mudah dan semua materinya seharusnya diberikan contoh
� contoh simulasi penjelasan yang lebih terperinci lagi agar mudah dipahami
oleh semua siswa SMA, dan agar lebih bersifat komunikatif dan agar semua siswa SMA
yang menggunakan buku ini juga dapat memahami dan akan semakin senang untuk belajar
memahami Bahasa Inggris Komunikatif dengan menggunakan buku tersebut.
BLIBIOGRAFI
Sumber Buku:
Benson,
Carol. 2005. The Importance of Mother
Tongue-based Schooling for Educational Quality. Stockholm University Press:
Stockholm.
Brown,
H.D. 1987. Principles of Language
Learning and Teaching. Hemel Hempstead: Prentice Hall.
Brumfit,
C.J. 2001. Individual Freedom in Language
Teaching. Oxford: Oxford University Press. Cole, Simon, JALT Journal, Penggunaan L1 di Bahasa Inggris Komunikatif
Ruang Kelas. Communicative &
Interactive English Book for the Third Grade of Senior High School.
Davies,
Alan., Catherine Elder [editor]. 2004. The
Handbook of Applied Linguistics. Blackwell Publishing: Victoria.
Davies,
Alan. 2007. An Introduction to Applied
Linguistics. Edinburgh: Edinburgh University Press Ltd. Journal
of Anshan Normal University, Teaching Of
Writing English.
Liddicoat,
Anthony J. 2010. Applied Linguistics in
Its Disciplinary Context. Monash University Express: Monash.
Malmkj�r,
Kirsten. 2002. The Linguistics
Encyclopedia. Taylor & Francis e-Library: New York.
�
Raditiyanto,
Satria. 2010. Bahasa Inggris Komunikatif
Dalam Unit 6 Buku ke 3 Communicative & Interactive English Untuk SMA, Makalah
Penelitian / Paper Applied Linguistics, Fakultas Ilmu
Budaya, Program Studi Sastra Inggris Strata 1, Universitas Diponegoro: Semarang.
Richards,
Jack C. and Richard Schmidt. 2002. Dictionary
of Language Teaching and Applied Linguistics. Longman: London.
Rogers,
Everett M., 1986. Communication Technology
The New Media In Society, Free Press.
Setiawan
Dj, Otong dan Nina Nartalina. Communicative
& Interactive English Book for the Third Grade of Senior High School. Yrama Widya.
Spolsky,
B. 1974. The Navajo reading study: An
illustration of the scope and nature of educational linguistics. In J.
Quistgaard, H. Schwarz, & H. Spong-Hanseen (ends.), Applied Linguistics: Problems and Solutions: Proceedings of the Third
Congress on Applied Linguistics, Copenhagen, 1972 (vol. 3, pp. 553-565).
Julius Gros Verlag: Heidelberg.
Spolsky,
B. and Hult, F.M. 2008. The Handbook of
Educational Linguistics. Victoria: Blackwell Publishing.
Weschler,
Lawrence, July 2017. Everything That
Rises. A Book of Convergences,
McSweeney�s: First Trade Paper Edition, England.
Wilson,
John Yamamoto. 1997. Can a Knowledge of
Japanese help our EFL teaching, Language Teacher Kyoto JALT journal.
Zhou,
Gang and Xiaochun Niu, July 2015.� Approaches to Language Teaching and
Learning, Journal of Language Teaching and Research, Vol 6 No.4.
Sumber
Internet:
http//www.Google
search.com / Wikipedia, the free encyclopedia, Communicative Language teaching.
http//www.Google.com
/ Scrbd.com, Pengajaran terpadu Bahasa Inggris.
http//www.Google.com
/ TESL-EJ.com, Conception Of Grammar
Teaching.
http//www.Google.com
/ My English Page, Communicative Language
Teaching, Pendekatan komunikatif.
http//www.Google.com
/ Arusmedia.com, Cara asyik Belajar
Bahasa Inggris, oleh Dian Ara. English Comunicative, Oleh Jeremy Harmer.
�