PENGARUH PERSEPSI NASABAH DAN JENIS KELAMIN TERHADAP PRODUK TABUNGAN MUDHARABAH BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU CILEDUG

 

Yeni Irawati

Syntax Corporation

Jl. Perjuangan Majasem Cirebon 45135, Jawa Barat, Indonesia.

Telp: +62895349163440 Email: yeniirawati717@gmail.com

 

 

ABSTRAK

Penelitian ini membahas tentang produk dana simpanan yang menggunakan akad mudharabah di Bank Syariah Mandiri KCP Ciledug. Yang didalamnya ada 6 macam produk tabungan diantaranya adalah tabungan mudharabah bank, tabungan BSM, tabungan mabrur, tabungan berencana, tabungan institusi, dan tabungan investa cendekia.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, dan menggunakan analisis berganda dengan variabel dummy. merupakan metode untuk mencari variabel bebas D pada jenis kelamin yang berarti kualitatif yang kemudian di kuantitatifkan karena variabel independen yang berskala ukuran non-metrik atau kategori. Pengambilan data penelitian ini dilakukan dengan cara wawancara dan observasi, Observasi dilakukan dengan melihat secara langsung kesetiap unit bagian, berkeliling bank dan mendokumentasikannya. Hasil dari wawancara dan observasi diidentifikasi kedalam bentuk data ordinal yang kemudian diubah menjadi data interval.

pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode non probability sampling. Bila sampel dibagi dalam kategori (misalnya : pria-wanita). Maka jumlah setiap kategori minimal 30. Sedangkan dalam penelitian ini hanya menggunakan ukuran sampel hingga 60 saja, karena jumlah nasabah pengguna produk tabungan menggunakan akad mudharabah mencapai 21.791 orang periode bulan Agustus-Desember tahun 2010-2015.

Berdasarkan analisis data, pada uji normalitas data karena α = 0,05 <sig. = 0,181. Kesimpulannya maka Ho tidak ditolak, artinya data berdistribusi normal. Dilanjutkan dengan uji Kemudian pada uji t-test dengan tingkat kepercayaan 0,05 diketahui t hitung > t tabel artinya Ha diterima dan Ho ditolak yakni data signifikan.

 

Kata Kunci: Persepsi Nasabah, Jenis Kelamin, Mudharabah


 



Pendahuluan

Nilai-nilai perusahaan yang menjunjung tinggi kemanusiaan dan integritas telah tertanam kuat pada segenap insan Bank Syariah Mandiri (BSM) sejak awal pendiriannya.Kehadiran BSM sejak tahun 1999, sesungguhnya merupakan hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter 1997-1998. Sebagaimana diketahui, krisis ekonomi dan moneter sejak Juli 1997, yang disusul dengan krisis multi dimensi termasuk di panggung politik nasional, telah menimbulkan beragam dampak negatif yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat, tidak terkecuali dunia usaha. Dalam kondisi tersebut, industri perbankan nasional yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami krisis luar biasa. Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan merestrukturisasi dan merekapitulasi sebagian bank-bank di Indonesia.

Salah satu bank konvensional, PT. Bank Susila Bakti (BSB) yang dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT. Bank Dagang Negara dan PT. Mahkota Prestasi juga terkena dampak krisis. BSB berusaha keluar dari situasi tersebut dengan melakukan upaya merger dengan beberapa bank lain serta mengundang investor asing. Pada saat bersamaan, pemerintah melakukan pengggabungan (merger) empat bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim dan Bapindo) menjadi satu bank barubernama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Sebagai pemilik mayoritas baru BSB. Sebagai tindak lanjut dari keputusan merger, Bank Mandiri melakukan konsolidasi serta membentuk tim pengembangan perbankan syariah. Pembentukantim ini bertujuan untuk mengembangkan layanan perbankan syariah di kelompok perusahaan Bank Mandiri, sebagai respon atas diberlakukannya UU No. 10 tahun 1998, yang memberi peluang bank umum untuk melayani transasi syariah (dual banking system).

Tim pengembangan perbankan syariah memandang bahwa pemberlakuan UU tersebut merupakan momentum yang tepat untuk melakukan konversi PT. Bank Susilo Bakti dari bank konvensional menjadi bank syariah. Oleh karena nya, tim pengembangan perbankan syariah segera mempersiapkan system dan infrastrukturnya, sehingga kegiatan usaha BSB berubah dari bank konvensional menjadi bank yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah dengan nama PT. Bank Syariah Mandiri sebagaimana tercantum dalam akta notaris: Sutjipto, SH, No. 23 tanggal 8 September 1999. Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum syariah dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur BI No. 1/24/KEP.DGS/ 1999, 25 Oktober 1999.

BSM memiliki 669 yang terdiri dari Kantor Cabang (KC), Kantor Cabang Pembantu (KCP), Kantor Kas (KK), Unit Pelayanan Syariah (UPS), Kantor Layanan Syariah (KLS), Payment Point (PP) yang tersebar di seluruh Indonesia. Salah satunya adalah di wilayah III Cirebon.

Dengan diberlakukan Undang-undang no 10 tahun 1992 tentang perbankan pasal 1 ayat 3 menetapkan bahwa salah satu bentuk usaha bank menyediakan pembiayaan atau melakukan kegiatan lain berdasarkan prinsip syariah, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh bank Indonesia. Semakin banyaknya bank-bank yang menggunakan sistem bagi hasil (bank syariah) di Indonesia memberikan sebuah solusi bagi umat islam dalam dunia perekonomian. Dalam pelaksanaanya, bank-bank syariah mencoba menerapkan nilai-nilai keadilan yang di bawa oleh sistem ekonomi islam.

Bank berdasarkan prinsip syariah, seperti hal bank konvensional juga sama-sama berfungsi sebagai suatu lembaga intermediasi yaitu lembaga yang mengerahkan dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat yang membutuhkan, baik bentuk fasilitas pembiayaan. Di Indonesia didominasi oleh penduduk muslim, sedikit banyak memberikan titik terang bahwa perbankan dan perekonomian berdasarkan syariah islam akan berkembang pesat. Namun yang harus lebih diperhatikan adalah mengingat 230 juta lebih penduduk Indonesia yang beragama Islam, peminat perbankan syariah masih berskala kecil, dengan total aset perbankan syariah masih kurang dari 2,7 persen dari total aset perbankan nasional.

Secara umum para ulama sepakat bahwa tujuan dari sistem perbankan syariah adalah untuk menghilangkan kedzaliman itu sistem ekonomi khususnya sistem perbankan. Salah satubentuk kedzaliman adalah adanya unsur eksploitasi atas yang lemah oleh yang kuat dalam interaksi ekonomi. Salah satu contoh yang sering ditampilkan oleh praktisi perbankan syariah adalah wujudnya praktek ribawi dalam sistem perbankan konvensional.

Dari sejarah perbankan islam dan konvensional yang masih jadi bahan pembanding karena dilihat dari mulai proses akad sampai ke system, kemudian perubahan penaaman PT. Bank Susila Bakti (BSB) dirubah kedalam proses syariah menjadi PT. Bank Syariah Mandiri (BSM). Namun adapula dalam perbankan ada istilah produk penghimpun dana dan produk-produk tabungan fungsinya untuk ditawarkan kepada nasabah. Produk tersebut dapat dikategorikan menjadi tiga jenis yaitu produk pendanaan, pembiayaan dan jasa.

Dalam buku yang berjudul �panduan praktis transaksi perbankan syariah� mengatakan Produk penghimpunan dana di perbankan syariah agak berbeda dengan yang terdapat dikonvensional Sunarto Zulkifli (2007 : 97). Jika di perbankan konvensional hanya dikenal dengan tiga jenis yaitu giro, tabungan, dan deposito, di bank syariah produk pendanaan terbagi menjadi produk dana simpanan dan produk dana investasi, perbedaan keduanya terletak pada motif dasar nasabah.

Dalam buku yang berjudul "Bank Syariah dari Teori ke Praktek� tabungan Mudharabah adalah tabungan yang menerapkan akad mudharabah, diantaranya adalah keuntungan dari dana yang digunakan harus dibagi antara nasabah (shahibul maal) dan bank (mudharib) dan adanya tenggang waktu antara dana yang diberikan dan kepada pembagian keuntungan, karena untuk melakukan investasi dengan memutarkan dana itu diperlukan waktu yang cukup Syafi�i Antonio (2001 : 155) dalam Momo 2010.

Kedua adalah menyikapi prilaku masyarakat/konsumen ada beberapa pendapat bahwa prilaku konsumen adalah proses pengambilan keputusan dan kegiatan individu secara fisik yang dilibatkan dalam pengevaluasian. Perolehan, penggunaan dan mendapatkan barang dan jasa kemudian prilaku konsumen adalah kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang dan jasa (Loudon dan Della Bitta, 1993 : 5). Termasuk di dalamnya proses pengambian keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut (Basu Swastha & Hani H.1987 : 9).

Adanya emansipasi wanita, kecenderungan modern untuk meniadakan perbedaan antara pria dan wanita, banyak didapati bukti bahwa pria dan wanita berbeda untuk beberapa hal penting tertentu. Untuk beberapa tujuan pemasaran, mungkin cukup signifikan untuk memandang kedua jenis kelamin sebagai suatu sub budaya yang berbeda. Sebagai contoh, penelitian membuktikan bahwa wanita memperlakukan harta hak milik secara berbeda dibandingkan pria. Kepemilikan produk dipandang oleh sebagian pria sebagai cara untuk mendominasi dan mengungkapkan kekuasaan atas orang lain, membedakan dirinya dari orang lain, dan mungkin bentuk terselubung dari agresi terhadap orang lain. Wanita, sebaliknya, cenderung menilai tinggi barang milik yang dapat memperkuat hubungan personal dan sosial. Dalam penelitian ini terdapat pengaruh atau tidak yang mendominasi apakah laki-laki lebih cenderung dibandingkan dengan wanita dilihat dari segi perekonomian salah satunya perbankan syariah.

Data nasabah yang termasuk kedalam kategori tabungan mudharabah dari pertama bank berdiri tahun 2010 sampai dengan 2015, terhitung dari bulan Agustus hingga Desember 2015 adalah sebagai berikut :

Tabel 1. Perkembangan Jumlah Nasabah Tabungan Pengguna Akad MudharabahBSM Periode Bulan Agustus-Desember 2010-2015

 

No

Nama Tabungan

Agu

Sep

Okt

Nov

Des

1.

Mudh-Bank

2

2

2

2

2

2.

Mudh-Institusi

5

5

5

5

5

3.

Tabungan BSM

2323

2380

2420

2468

2511

4.

Tabungan Mabrur

1479

1524

1539

1571

1579

5.

Tabungan Investasi

335

336

348

350

352

6.

Tabungan Berencana

48

48

47

48

50

 

Total

4192

4295

4361

4444

4499

Sumber :data nasabah BSM KCP Ciledug 2010-2015

 

Tabel diatas menunujukan bahwa perkembangan jumlah keseluruhan nasabah dari periode bulan Agustus sampai Desember 2010-2015 mencapai 21.791 nasabah, jika dilihat setiap tahunnya kenaikan jumlah tingkat nasabah sangatlah sedikit hanya mencapai kurang lebihnya 2%. Hanya pada tabungan mudharabah bank dan mudharabah institusi yang tetap karena setiap bulan tidak ada penambahan jumlah nasabah yang mendaftar anggota tersebut dan berskala kecil.

 

Metodelogi Penelitian

Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah kegiatan secara mendalam, rinci, dan akurat terhadap permasalahan yang ada dan yang sangat diutamakan agar mampu mengungkap atau menggambarkan secara jelas. Metode ini digunakan untuk memperoleh pembuktian yang pertama adalah pengaruh persepsi nasabah terhadap produk tabungan mudharabah di Bank Syariah Mandiri KCP Ciledug, yang kedua adalah pengaruh jenis kelamin terhadap produk tabungan mudharabah di Bank Syariah Mandiri KCP Ciledug, dan yang ketiga adalah pengaruh persepsi nasabah dan jenis kelamin secara bersama-sama terhadap produk tabungan mudharabah di Bank Syariah Mandiri KCP Ciledug.

Populasi dalam penelitian ini adalah 21.791 nasabah yang menggunakan jasa perbankan syariah tabungan berakad Mudharabah. Sedangkan untuk sampel pada penelitian ini menggunakan teori Roscoe bahwa memberikan saran-saran tentang ukuran sampel untuk penelitian ini menggunakan ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500 (Sugiyono, 2012: 74). Bila sampel dibagi dalam kategori (misalnya: pria-wanita, pegawai negeri-swasta dan lain-lain). Maka jumlah setiap kategori minimal 30 saja. Sedangkan dalam penelitian ini hanya menggunakan ukuran sampel hingga 60 saja, karena jumlah nasabah pengguna produk tabungan menggunakan akad mudharabah mencapai 21.791 orang periode bulan Agustus-Desember tahun 2010-2015.

Uji Instrumen Penelitian

1.      Uji Validitas

Uji validitas membandingkan antara rhitung dan rtabel dengan menggunakan responden berjumlah 60 orang. Maka rtabel dapat diperoleh dari df (degree of freedom). Nilai df dapat diperoleh dari rumus df= n � k. k merupakan jumlah butir pertanyaan dari tiap variabel. Untuk persepsi nasabah nilai df = 60 � 10 = 50, maka rtabel adalah 0,273. Untuk produk tabungan mudharabah (Y) nilai df = 60 � 8= 52, maka rtabel adalah 0,268. Butir pertanyaan di anggap valid apabila jika rhitung lebih besar dari rtabel. Langkah uji validitas data X1 dan Y adalah :

a.       Variabel persepsi nasabah (X1)

Berikut ini adalah hasil dari perhitungan menggunakan SPSS versi 19 :

Tabel 2. Hasil Pengujian Validitas Persepsi Nasabah

Variabel

Rhitung

Rtabel

Keterangan

X1

0,678

0,273

Valid

X2

0,738

0,273

Valid

X3

0,636

0,273

Valid

X4

0,622

0,273

Valid

X5

0,651

0,273

Valid

X6

0,553

0,273

Valid

X7

0,473

0,273

Valid

X8

0,644

0,273

Valid

X9

0,619

0,273

Valid

X10

0,710

0,273

Valid

Sumber : data diolah

b.      Variabel produk tabungan mudharabah (Y)

Berikut ini adalah hasil perhitungan SPSS versi 20 :

 

 

 

Tabel 3. Hasil Pengujian Validitas Produk Tabungan Mudharabah

Variabel

Rhitung

Rtabel

Keterangan

Y1

0,639

0,268

Valid

Y2

0,368

0,268

Valid

Y3

0,754

0,268

Valid

Y4

0,746

0,268

Valid

Y5

0,817

0,268

Valid

Y6

0,764

0,268

Valid

Y7

0,897

0,268

Valid

Y8

0,835

0,268

Valid

Sumber : data diolah

2.      Uji Reabilitas

Uji reliabel digunakan untuk mengetahui apakah butir � butir pertanyaan yang disajikan cukup reliabel atau tidak. Pengujian reliabilitas menggunakan SPSS versi 20. Setelah dilakukan perhitungan melalui pengujian SPSS versi 20 maka dapat diperoleh hasilnya sebagai barikut:

Tabel 4. Pengujian Releabilitas Persepsi Nasabah (X1)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

.824

10

Sumber : datadiolah

Dari hasil output di atas dapat dikatakan bahwa nilai alpha adalah 0,824. Dan apabila diukur dengan kaidah pengukuran reliability Guilford maka nilai alpha masuk dalam kategori reliabel. Sedangkan kalau diukur dengan menggunakan rtabel dengan taraf significant 5% maka nilai rtabeldari N=60adalah 0,250. Maka nilai alpha lebih besar dari nilai rtabelsignificant 5%. Jadi data variabel persepsi nasabah dapat dikatakan reliabel.

Tabel 5. Kaidah Reliabilitas Guilford

Koefisien

Criteria

<0,2

Tidak reliabel

0,2 � 0,39

Kurang reliabel

0,4 � 0,69

Cukup reliabel

0,7 � 0,89

Reliabel

>0,9

Sangat reliabel

���������� Sumber : data diolah

 

 

Tabel 6. Pengujian Releabilitas Produk Tabungan Mudharabah (Y)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

.874

8

Sumber: data diolah

Dari hasil output di atas dapat dikatakan bahwa nilai alpha adalah 0,874. Dan apabila diukur dengan kaidah pengukuran reliability Guilford maka nilai alpha masuk dalam kategori reliabel. Sedangkan kalau diukur dengan menggunakan rtabel dengan taraf signifikan 5% maka nilai rtabeldari N=60 adalah 0,250. Maka nilai alpha lebih besar dari nilai rtabelsignificant 5%. Jadi data variabel produk tabungan mudharabah dapat dikatakan reliabel.

 

Transformasi DataData Ordinal Menjadi Data Interval

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil pengukuran dengan skala data ordinal, sedangkan persyaratan penggunaan statistik parametrik adalah selain data harus berbentuk interval. Mengapa harus diadakannya transformasi data karena data yang di miliki adalah data ordinal, maka hal ini di lakukan dengan cara menaikkan data dari pengukuran skala ordinal menjadi data dalam skala interval dengan metode Suksesive Interval.

 

Uji Prasyarat Analisis

1.      Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk menyelidiki apakah data yang dikumpulkan mengikuti dugaan mengikuti distribusi normal atau tidak. Untuk melakukan uji normalitas disini dengan cara menggunakan kolgomorov-smirnov.Yaitu merupakan uji normalitas untuk sampel besar. Pada SPSS, jika dipilih tingkat signifikansi α = 5% < nilai sig SPSS, maka dapat dikatakan bahwa data mengikuti distribusi normal.

Tabel 7. Uji Normalitas Data

Kolmogorov-smirnov

Produk Tabungan Mudharabah

Statistic

Df

Sig.

0,103

60

0,181

Sumber : data diolah

 

Tabel diatas menunjukan bahwa kolom (KS) pada tabel 4.32 karena α = 0,05 <sig. = 0,181. Kesimpulannya maka Ho tidak ditolak, artinya data berdistribusi normal.

2.      Uji Linieritas

Uji ini meupakan uji alternatif dari Ramsey test dan dikembangkan oleh Engle tahun 1982. Estimasi dengan uji ini bertujuan untuk mendapatkan nilai c2 hitung atau (n x R2). Pengujian ini diamdil dari nilai R2 untuk menghitung c2 hitung, jika c2 hitung > c2 tabel, maka hipotesis yang menyatakan model linier ditolak.

Tabel 8. Uji Lagrange Multiplier

Db

chi kuadrat

R Square

Lagrange Multiplier

60

79,08

0,368

22,08

 

 

Sumber : data diolah

Nilai ini dibandingkan dengan c2 tabel dengan db (n-1) (60 � 1) = 59. Dengan taraf signifikasi sebesar 0,05, kemudian tarik kebawah hingga ketemu angka derajat kebebasan di angka 59. Derajat didapat dengan rumus (n-1). Penelitian ini berjumlah 60 maka derajad bebasnya adalah 60-1 = 59,maka hasil data yang diperoleh pada tabel diatas menunjukan nilai R2 sebesar 0,368 dengan jumlah n observasi 60 dengan df = (n-1) (60 � 1) = 59 maka besarnya nilai c2 hitung = 60 x 0,368 = 22,08. Nilai ini dibandingkan dengan c2 tabel dengan df = 59 dan tingkat signifikasi 0,05 didapat nilai c2 tabel77,93. Oleh karena itu c2 hitung sebesar 22,08 < 77,93 c2 tabel maka dapat disimpulkan bahwa model yang benar adalah model linier.

3.      Uji Multikoloneritas

Uji ini diperlukan unutk mengetahui ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan antar variabel independen dalam suatu model. Kemiripan antar variabel independen akan mengakibatkan korelasi yang sangat kuat. Selain itu uji ini juga untuk menghindari kebiasaan dalam proses pengambilan keputusan mengenai pengaruh pada uji parsial masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Jika VIF yang dihasilkan diantara 1-10 maka tidak terjadi multikolonieritas. Hasil menggunakan SPPS 20 : Berikut ini adalah hasil dari uji multikoloneritas :

Tabel 9. Uji Multikolonieritas Data

Variabel

Tolerance

VIF

Kesimpulan

Perseps nasabah (X1)

0,979

1,022

Tidak terjadi Multikolonieritas

Jenis Kelamin (D)

0,979

1,022

Tidak terjadi Multikolonieritas

Sumber : data diolah

Dari data di atas dapat dilihat bahwa korelasi antar variabel lebih dari 0,100 dan nilai VIF < 10. Bisa ditujukan dengan nilai tolerance 0,979 > 0,100 dan VIF sebesar 1,022 < 10. Maka bisa dikatakan bahwa diantara variabel bebas tersebut tidak terjadi multikolonieritas.

4.      Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan nilai dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika nilai dari residual satu pengamatan lain tetap, maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homokedastisitas atau tidak terjadi Heterokedastisitas. Kebanyakan data crossection mengandung situasi heteroskedastisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang dan besar).

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bresch-Pagan-Godfrey (BPG) dengan bantuan SPSS versi 20. Berikut ini adalah hasil perhitungan hasil dari SPSS versi 20:

σ2 = = = 18,61775

dengan nilai Adjusted R Square sebesar 0,114 maka dirumuskan sebagai berikut:

ESS = R2 x TSS

ESS = 0,114 x 85,672 = 9,766608

Dengan diketahuinya nilai ESS maka dapat dihitung nilai X2hitung, yaitu sebagai berikut :

X2 = = = 4,883304

Berdasarkan nilai X2 tabel dengan α =0,05 = 79,082. Karena X2 hitung (4,883304) < X2 tabel (79,082) maka pada model persamaan regresi yang terbentuk dinyatakan tidak terjadi gejala heterokedastisitas.

 

5.      Hipotesis

Pengujian hipotesis bertujuan untuk membuktikan pengaruh persepsi nasabah dan jenis kelamin terhadap produk tabungan mudharabah.Analisis yang dilakukan untuk pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah regresi ganda dengan variabel dummy. Rangkuman hasil analisis regresi ganda yang dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 20:

Tabel 10. Uji Hipotesis Regresi

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T

Sig.

Collinearity Statistics

B

Std. Error

Beta

Tolerance

VIF

1

(Constant)

5.791

3.234

 

1.791

.079

 

 

x1

.540

.100

.574

5.391

.000

.979

1.022

D

-1.398

1.155

-.129

-1.210

.231

.979

1.022

Sumber : data diolah

 

 

 

 

 

 

Dari hasil analisis regresi tersebut dapat diketahui sebagai berikut :

Y = a + b1X1 + b2 D

Y = 5,791+ 0,540X1 + (-1,398D)

Persamaan regresi diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:

1.      nilai 5,791 adalah nilai konstanta yang artinya ketika variabel persepsi nasabah dan jenis kelamin dianggap konstan atau tidak ada perubahan maka besarnya variabel Y adalah 5,791.

2.      nilai 0,540 pada variabel persepsi nasabah artinya bila persepsi nasabah (X1) dinaikan satu poin maka Y akan naik sebesar 0,540.

3.      nilai -1,398 pada variabel jenis kelamin artinya bila jenis kelamin(D) diturunkan satu poin maka Y akan turun sebesar 1,398.

6.      Uji Parsial (t)

Uji t merupakan pengujian untuk menunjukan pengaruh secara individu variabel bebas X1 dan D yang ada dalam model terhadap variabel terikat. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh dua variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat. Uji t dilakukan menggunakan regresi ganda.

Apabila nilai sig lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel bebas secara bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Penjelasan uji t masing-masing variabel bebas adalah sebagai berikut :

Pengaruh Persepsi Nasabah Terhadap Produk Tabungan Mudharabah Bank Mandiri Syariah Kantor Cabang Pembantu Ciledug

Berdasarkan hasil perhitungan secara parsial pengaruh persepsi nasabah terhadap produk tabungan mudharabah bank syariah mandiri kantor cabang pembantu Ciledug diperoleh nilai t hitung (X1) sebesar 5,391 sedangkan ttabel nya pada taraf signifikansi 5%, df (n-k) 60-3 = 57 dapat diketahuisebesar 1,672. t hitung5,391 > 1,672 t tabel maka berbunyi �pengaruh persepsi nasabah terhadap produk tabungan mudharabah bank syariah mandiri kantor cabang pembantu Ciledug� diterima. Artinya, hal ini mengandung arti bahwaadanya pengetahuan nasabah dalam memahami akad mudharabah pada produk tabungan mudharabah.

Jenis Kelamin Terhadap Produk Tabungan Mudharabah Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Ciledug

Berdasarkan hasil perhitungan secara parsial jenis kelamin terhadap produk tabungan mudharabah bank syariah mandiri kantor cabang pembantu Ciledug diperoleh nilai t hitungsebesar 1,210. Pada taraf signifikansi 5%, t tabel n = 60, k = 3, (n-k) = 57, dapat diketahui sebesar 1,672.Jadi t hitung1,210 < 1,672 t tabelmakayang berbunyi �jenis kelaminterhadap produk tabungan mudharabah bank syariah mandiri kantor cabang pembantu Ciledug� ditolak. Artinya, tidak berpengaruh, hal ini mengandung arti bahwa jenis kelamin laki-laki lebih produktif (lebih memahami dalam akad mudharabah) daripada jenis kelamin perempuan.

Uji Simultan (F)

Uji simultan digunakan untuk mengetahui variabel bebas yaitu persepsi nasabah dan jenis kelamin secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel terikat.maka untuk mencari Ftabel adalah sebagai berikut:

Df (Pembilang-Penyebut)

Maka :

Df = k-1 = 3 (jumlah variabel) � 1 = 2 sedangkan

Df = n-k =60 (jumlah sampel) � 3 = 57

Pengujian ini dilakukan pada α = 5%, maka nilai f tabelnya adalah 3,15.

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai f hitung sebesar 16,562 dengan nilai signifikansi Ftabel (k�1 = 3-1 = 2, n-k = 60-3 = 57) sebesar 3,15. Karena nilai fhitung 16,562 > 3,15 ftabel. maka hipotesis ketiga yang berbunyi pengaruh persepsi nasabah dan jenis kelamin secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap produk tabungan mudharabah diterima.

Koefesien Determinasi ( )

Koefesien determinasi digunakan untuk menunjukan berapa besar persentase variabel bebas (persepsi nasabah dan jenis kelamin) secara bersama-sama menerangkan variansi variabel terikat (produk tabungan mudharabah).

Tabel 11 Koefesien Determinasi ( )

Model

R

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1

.606a

.368

.345

4.427

Sumber : data diolah

Hasil pengujian hipotesis menunjukan bahwa koefesien determinasi ( ) sebesar 0,368 atau 36,8%. Nilai tersebut menunjukan bahwa 36,8% produk tabungan mudharabah dipengaruhi oleh pengaruh persepsi nasabah dan jenis kelamin. Sedangkan sisanya yaitu 63,2% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

 

Kesimpulan

Pengaruh persepsi nasabah terhadap produk tabungan mudharabah di Bank Syariah Mandiri KCP Ciledugdinyatakan berpengaruh, karena dilihat dari nilai hipotesis bahwa t hitungsebesar 5,391 lebih besardibandingkan dengan t tabeldf (n-k = 60-3 = 57) sebesar 1,672. Maka artinya jika pengaruh persepsi nasabah terhadap produk tabungan mudharabah diBank Mandiri Syariah Ciledug berpengaruh.

Pengaruh jenis kelamin terhadap produk tabungan mudharabah diBank Syariah Mandiri KCP Ciledug, jawabannya tidak berpengaruh. Karena jika dilihat dengan nilai uji hipotesis bahwa nilai t hitung sebesar 1,210 , dan nilai t tabeldf ( n-k = 60-3 = 57) sebesar 1,672. Disini kita ketahui bahwa jenis kelamin laki-laki maupun wanita tidak berpengaruh yang signifikan terhadap produk tabungan mudharabah.

Pengaruh persepsi nasabah dan jenis kelamin secara bersama-sama terhadap produk tabungan mudharabah bank syariah mandiri, berpengaruh baik terhadap produk tabungan mudharabah karena pada taraf signifikan 5%, diperoleh nilai sebesar 16,652 dengan nilai signifikan F tabel (n-1 = 3-1 = 2, n-k = 60-3 = 57 ) sebesar 3,15. Oleh karena itu nilai signifikansi f hitung 16,652> 3,15 f tabel.

Referensi

Bank Syarih Mndiri. 2015. Info Perusahaan. diakses pada hari selasa tanggal 29 Desember 2015, pukul 16.00 WIB http://www.syariahmandiri.co.id/category/info-perusahaan/profil-perusahaan/sejarah/

Casta, made. 2012. Dasar-dasar Statistika Pendidikan. Cirebon : Tsania Press.

Ghazali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Progrm IBM SPSS19. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Landaan Teori, 2015. Pengertian Nasabah Debitur Penyimpnan. di akses pada hari selasa tanggal 22 Desember 2015, pukul 14.00 WIB http://www.landasanteori.com/2015/10/pengertian-nasabah-debitur-penyimpan.html

Mardani. 2014. Ayat-ayat dan hadis ekonomi syariah. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Muhidin, Sambas dan Abdurrahman, Maman.Analisis korelasi, regresi, dan jalur dalam penelitian. Bandung: Pustaka Setia Hal 52. Di akses pada hari kamis 17 Desember 2015, pukul 11.00 WIB

http://ekonomi.upy.ac.id/files/ANALISIS%20PERILAKU%20KONSUMEN%20DALAM%20MENABUNG%20PADA%20BANK%20UMUM%20DI%20YOGYAKARTA%20_ARIF%20SUDARYANA_.pdf

Pramesti, Getut. 2016. Kupas Tuntas Data Peneltian dengan SPSS 22. Jakarata: PT Elex Media Komputindo

Rivai, Veithzal dan Arviyan Arifin. 2010. Islamic Banking: sebuah teori, konsep, aplikasi. Jakarta: PT Bumi Aksara

Syafi�i Antonio, Muhammad. 2001. Bank Syariah:dari teori ke praktek. Jakarta: Gema Insani. Hal 29

Syafi�i Antonio, Muhammad. 2001. Bank Syariah: dari teori ke praktek. Jakarta: Gema Insani. Hal 34

Sugiyono. 2012. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

________. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukestiyarno. 2013. Olah Data Penelitian Berbantuan SPSS. Semarang: Univesitas Negeri Semarang

Sopiah & Sangadji, Etta Mamang. 2013. Perilaku Konsumen Pendekatan Praktis. Yogyakarta: C.V ANDI

Sujarweni, Wiratna, V. 2015. SPSS untuk Penelitian. Yogyakarta :Pustaka Baru Press.

Suliyanto. 2011. Ekonometrika Terapan: Teori dan Aplikasi. Yogyakart: CV Andi Offset