PENGARUH
PERSEPSI NASABAH DAN JENIS KELAMIN TERHADAP PRODUK TABUNGAN MUDHARABAH BANK
SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU CILEDUG
Yeni Irawati
Syntax Corporation
Jl. Perjuangan Majasem Cirebon 45135, Jawa Barat, Indonesia.
Telp: +62895349163440 Email: yeniirawati717@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang produk dana simpanan yang
menggunakan akad mudharabah di Bank Syariah Mandiri KCP Ciledug. Yang didalamnya
ada 6 macam produk tabungan diantaranya adalah tabungan mudharabah bank,
tabungan BSM, tabungan mabrur, tabungan berencana, tabungan institusi, dan
tabungan investa cendekia.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif,
dan menggunakan analisis berganda dengan variabel dummy. merupakan metode untuk mencari variabel bebas D pada jenis
kelamin yang berarti kualitatif yang kemudian di kuantitatifkan karena variabel
independen yang berskala ukuran non-metrik atau kategori. Pengambilan data penelitian ini dilakukan dengan cara wawancara
dan observasi, Observasi dilakukan dengan melihat secara langsung kesetiap unit
bagian, berkeliling bank dan mendokumentasikannya. Hasil dari wawancara dan
observasi diidentifikasi kedalam bentuk data ordinal yang kemudian diubah
menjadi data interval.
pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode non probability sampling. Bila sampel
dibagi dalam kategori (misalnya : pria-wanita). Maka jumlah setiap kategori
minimal 30. Sedangkan dalam penelitian ini hanya menggunakan ukuran sampel
hingga 60 saja, karena jumlah nasabah pengguna produk tabungan menggunakan akad
mudharabah mencapai 21.791 orang periode bulan Agustus-Desember tahun 2010-2015.
�Berdasarkan analisis data, pada uji normalitas
data karena
α = 0,05 <� sig. = 0,181.
Kesimpulannya maka Ho tidak ditolak, artinya data berdistribusi normal.
Dilanjutkan dengan uji Kemudian pada uji t-test dengan tingkat kepercayaan 0,05
diketahui t hitung �> t tabel
artinya Ha diterima dan Ho ditolak yakni data signifikan.
Kata Kunci: Persepsi
Nasabah, Jenis Kelamin, Mudharabah
Pendahuluan
Nilai-nilai perusahaan yang
menjunjung tinggi kemanusiaan dan integritas telah tertanam kuat pada segenap
insan Bank Syariah Mandiri (BSM) sejak awal pendiriannya.Kehadiran BSM sejak
tahun 1999, sesungguhnya merupakan hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi
dan moneter 1997-1998. Sebagaimana diketahui, krisis ekonomi dan moneter sejak
Juli 1997, yang disusul dengan krisis multi dimensi termasuk di panggung
politik nasional, telah menimbulkan beragam dampak negatif yang sangat hebat
terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat, tidak terkecuali dunia usaha.
Dalam kondisi tersebut, industri perbankan nasional yang didominasi oleh
bank-bank konvensional mengalami krisis luar biasa. Pemerintah akhirnya
mengambil tindakan dengan merestrukturisasi dan merekapitulasi sebagian
bank-bank di Indonesia.
Salah satu bank konvensional, PT.
Bank Susila Bakti (BSB) yang dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP)
PT. Bank Dagang Negara dan PT. Mahkota Prestasi juga terkena dampak krisis. BSB
berusaha keluar dari situasi tersebut dengan melakukan upaya merger dengan
beberapa bank lain serta mengundang investor asing. Pada saat bersamaan,
pemerintah melakukan pengggabungan (merger) empat bank (Bank Dagang Negara,
Bank Bumi Daya, Bank Exim dan Bapindo) menjadi satu bank baru� bernama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Sebagai pemilik mayoritas baru BSB. Sebagai tindak lanjut dari keputusan
merger, Bank Mandiri melakukan konsolidasi serta membentuk tim pengembangan
perbankan syariah. Pembentukan� tim ini
bertujuan untuk mengembangkan layanan perbankan syariah di kelompok perusahaan
Bank Mandiri, sebagai respon atas diberlakukannya UU No. 10 tahun 1998, yang
memberi peluang bank umum untuk melayani transasi syariah (dual banking
system).
Tim pengembangan perbankan syariah
memandang bahwa pemberlakuan UU tersebut merupakan momentum yang tepat untuk
melakukan konversi PT. Bank Susilo Bakti dari bank konvensional menjadi bank
syariah. Oleh karena nya, tim pengembangan perbankan syariah segera mempersiapkan
system dan infrastrukturnya, sehingga kegiatan usaha BSB berubah dari bank
konvensional menjadi bank yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah dengan
nama PT. Bank Syariah Mandiri sebagaimana tercantum dalam akta notaris:
Sutjipto, SH, No. 23 tanggal 8 September 1999. Perubahan kegiatan usaha BSB
menjadi bank umum syariah dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui SK
Gubernur BI No. 1/24/KEP.DGS/ 1999, 25 Oktober 1999.
BSM memiliki 669 yang terdiri dari
Kantor Cabang (KC), Kantor Cabang Pembantu (KCP), Kantor Kas (KK), Unit
Pelayanan Syariah (UPS), Kantor Layanan Syariah (KLS), Payment Point (PP) yang tersebar di seluruh Indonesia. Salah
satunya adalah di wilayah III Cirebon.
Dengan diberlakukan Undang-undang no
10 tahun 1992 tentang perbankan pasal 1 ayat 3 menetapkan bahwa salah satu
bentuk usaha bank menyediakan pembiayaan atau melakukan kegiatan lain
berdasarkan prinsip syariah, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh bank
Indonesia. Semakin banyaknya bank-bank yang menggunakan sistem bagi hasil (bank
syariah) di Indonesia memberikan sebuah solusi bagi umat islam dalam dunia
perekonomian. Dalam pelaksanaanya, bank-bank syariah mencoba menerapkan
nilai-nilai keadilan yang di bawa oleh sistem ekonomi islam.
Bank berdasarkan prinsip syariah, seperti
hal bank konvensional juga sama-sama berfungsi sebagai suatu lembaga
intermediasi yaitu lembaga yang mengerahkan dana dari masyarakat dan
menyalurkan kembali kepada masyarakat yang membutuhkan, baik bentuk fasilitas
pembiayaan. Di Indonesia didominasi oleh penduduk muslim, sedikit
banyak memberikan titik terang bahwa perbankan dan perekonomian berdasarkan
syariah islam akan berkembang pesat. Namun yang harus lebih diperhatikan adalah
mengingat 230 juta lebih penduduk Indonesia yang beragama Islam, peminat
perbankan syariah masih berskala kecil, dengan total aset perbankan syariah
masih kurang dari 2,7 persen dari total aset perbankan nasional.
Secara umum para ulama sepakat bahwa
tujuan dari sistem perbankan syariah adalah untuk menghilangkan kedzaliman itu
sistem ekonomi khususnya sistem perbankan. Salah satubentuk kedzaliman adalah
adanya unsur eksploitasi atas yang lemah oleh yang kuat dalam interaksi
ekonomi. Salah satu contoh yang sering ditampilkan oleh praktisi perbankan
syariah adalah wujudnya praktek ribawi dalam sistem perbankan konvensional.
Dari sejarah perbankan islam dan
konvensional yang masih jadi bahan pembanding karena dilihat dari mulai proses
akad sampai ke system, kemudian perubahan penaaman PT. Bank Susila Bakti (BSB)
dirubah kedalam proses syariah menjadi PT. Bank Syariah Mandiri (BSM). Namun
adapula dalam perbankan ada istilah produk penghimpun dana dan produk-produk
tabungan fungsinya untuk ditawarkan kepada nasabah. Produk tersebut dapat
dikategorikan menjadi tiga jenis yaitu produk pendanaan, pembiayaan dan jasa.
�Dalam buku yang berjudul �panduan praktis
transaksi perbankan syariah� mengatakan Produk penghimpunan dana di perbankan
syariah agak berbeda dengan yang terdapat dikonvensional Sunarto Zulkifli (2007
: 97). Jika di perbankan konvensional hanya dikenal dengan tiga jenis yaitu
giro, tabungan, dan deposito, di bank syariah produk pendanaan terbagi menjadi produk
dana simpanan dan produk dana investasi, perbedaan keduanya terletak pada motif
dasar nasabah.
Dalam buku yang berjudul "Bank
Syariah dari Teori ke Praktek� tabungan Mudharabah adalah tabungan yang
menerapkan akad mudharabah, diantaranya adalah keuntungan dari dana yang
digunakan harus dibagi antara nasabah (shahibul maal) dan bank (mudharib) dan
adanya tenggang waktu antara dana yang diberikan dan kepada pembagian
keuntungan, karena untuk melakukan investasi dengan memutarkan dana itu
diperlukan waktu yang cukup Syafi�i Antonio (2001 : 155) dalam Momo 2010.
Kedua adalah menyikapi prilaku
masyarakat/konsumen ada beberapa pendapat bahwa prilaku konsumen adalah proses
pengambilan keputusan dan kegiatan individu secara fisik yang dilibatkan dalam
pengevaluasian. Perolehan, penggunaan dan mendapatkan barang dan jasa kemudian
prilaku konsumen adalah kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung
terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang dan jasa (Loudon dan Della
Bitta, 1993 : 5). Termasuk di dalamnya proses pengambian keputusan pada
persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut (Basu Swastha & Hani H.1987
: 9).
�Adanya emansipasi wanita, kecenderungan modern
untuk meniadakan perbedaan antara pria dan wanita, banyak didapati bukti bahwa
pria dan wanita berbeda untuk beberapa hal penting tertentu. Untuk beberapa
tujuan pemasaran, mungkin cukup signifikan untuk memandang kedua jenis kelamin
sebagai suatu sub budaya yang berbeda. Sebagai contoh, penelitian membuktikan
bahwa wanita memperlakukan harta hak milik secara berbeda dibandingkan pria.
Kepemilikan produk dipandang oleh sebagian pria sebagai cara untuk mendominasi
dan mengungkapkan kekuasaan atas orang lain, membedakan dirinya dari orang
lain, dan mungkin bentuk terselubung dari agresi terhadap orang lain. Wanita,
sebaliknya, cenderung menilai tinggi barang milik yang dapat memperkuat
hubungan personal dan sosial. Dalam
penelitian ini terdapat pengaruh atau tidak yang mendominasi apakah laki-laki
lebih cenderung dibandingkan dengan wanita dilihat dari segi perekonomian salah
satunya perbankan syariah.
Data nasabah yang termasuk kedalam
kategori tabungan mudharabah dari pertama bank berdiri tahun 2010 sampai dengan
2015, terhitung dari bulan Agustus hingga Desember 2015 adalah sebagai berikut
:
Tabel 1. Perkembangan Jumlah Nasabah Tabungan
Pengguna Akad MudharabahBSM Periode
Bulan Agustus-Desember 2010-2015
No |
Nama Tabungan |
Agu |
Sep |
Okt |
Nov |
Des |
1. |
Mudh-Bank |
2 |
2 |
2 |
2 |
2 |
2. |
Mudh-Institusi |
5 |
5 |
5 |
5 |
5 |
3. |
Tabungan BSM |
2323 |
2380 |
2420 |
2468 |
2511 |
4. |
Tabungan Mabrur |
1479 |
1524 |
1539 |
1571 |
1579 |
5. |
Tabungan
Investasi |
335 |
336 |
348 |
350 |
352 |
6. |
Tabungan Berencana |
48 |
48 |
47 |
48 |
50 |
|
Total |
4192 |
4295 |
4361 |
4444 |
4499 |
Sumber
:data nasabah BSM KCP Ciledug 2010-2015
Tabel diatas menunujukan bahwa
perkembangan jumlah keseluruhan nasabah dari periode bulan Agustus sampai
Desember 2010-2015 mencapai 21.791 nasabah, jika dilihat setiap tahunnya
kenaikan jumlah tingkat nasabah sangatlah sedikit hanya mencapai kurang lebihnya
2%. Hanya pada tabungan mudharabah bank dan mudharabah institusi yang tetap
karena setiap bulan tidak ada penambahan jumlah nasabah yang mendaftar anggota
tersebut dan berskala kecil.
Metodelogi Penelitian
Metode penelitian ini menggunakan
metode penelitian kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah kegiatan secara
mendalam, rinci, dan akurat terhadap permasalahan yang ada dan yang sangat
diutamakan agar mampu mengungkap atau menggambarkan secara jelas. Metode ini digunakan untuk memperoleh pembuktian yang
pertama adalah pengaruh persepsi nasabah terhadap produk tabungan mudharabah di
Bank Syariah Mandiri KCP Ciledug, yang kedua adalah pengaruh jenis kelamin
terhadap produk tabungan mudharabah di Bank Syariah Mandiri KCP Ciledug, dan
yang ketiga adalah pengaruh persepsi nasabah dan jenis kelamin secara
bersama-sama terhadap produk tabungan mudharabah di Bank Syariah Mandiri KCP
Ciledug.
Populasi dalam penelitian ini adalah
21.791 nasabah yang menggunakan jasa perbankan syariah tabungan berakad Mudharabah. Sedangkan untuk sampel pada penelitian ini menggunakan teori
Roscoe bahwa memberikan saran-saran tentang
ukuran sampel untuk penelitian ini menggunakan ukuran sampel yang layak dalam
penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500 (Sugiyono, 2012: 74).
Bila sampel dibagi dalam kategori (misalnya: pria-wanita, pegawai negeri-swasta
dan lain-lain). Maka jumlah setiap kategori minimal 30 saja. Sedangkan dalam
penelitian ini hanya menggunakan ukuran sampel hingga 60 saja, karena jumlah
nasabah pengguna produk tabungan menggunakan akad mudharabah mencapai 21.791
orang periode bulan Agustus-Desember tahun 2010-2015.
Uji
Instrumen Penelitian
1.
Uji Validitas
Uji validitas membandingkan antara rhitung dan rtabel
dengan menggunakan responden berjumlah 60 orang. Maka rtabel dapat
diperoleh dari df (degree of freedom).
Nilai df dapat diperoleh dari rumus df= n � k. k merupakan jumlah butir
pertanyaan dari tiap variabel. Untuk persepsi nasabah nilai df = 60 � 10 = 50,
maka rtabel adalah 0,273. Untuk produk tabungan mudharabah (Y) nilai
df = 60 � 8= 52, maka rtabel adalah 0,268. Butir pertanyaan di
anggap valid apabila jika rhitung lebih besar dari rtabel. Langkah uji validitas data X1 dan Y adalah :
a.
Variabel persepsi nasabah (X1)
Berikut
ini adalah hasil dari perhitungan menggunakan SPSS versi 19 :
Tabel 2. Hasil Pengujian Validitas Persepsi Nasabah
Variabel |
Rhitung |
Rtabel |
Keterangan |
X1 |
0,678 |
0,273 |
Valid |
X2 |
0,738 |
0,273 |
Valid |
X3 |
0,636 |
0,273 |
Valid |
X4 |
0,622 |
0,273 |
Valid |
X5 |
0,651 |
0,273 |
Valid |
X6 |
0,553 |
0,273 |
Valid |
X7 |
0,473 |
0,273 |
Valid |
X8 |
0,644 |
0,273 |
Valid |
X9 |
0,619 |
0,273 |
Valid |
X10 |
0,710 |
0,273 |
Valid |
Sumber : data diolah
b.
Variabel produk tabungan mudharabah (Y)
Berikut ini adalah hasil perhitungan SPSS versi 20 :
Tabel 3. Hasil
Pengujian Validitas Produk Tabungan Mudharabah
Variabel |
Rhitung |
Rtabel |
Keterangan |
Y1 |
0,639 |
0,268 |
Valid |
Y2 |
0,368 |
0,268 |
Valid |
Y3 |
0,754 |
0,268 |
Valid |
Y4 |
0,746 |
0,268 |
Valid |
Y5 |
0,817 |
0,268 |
Valid |
Y6 |
0,764 |
0,268 |
Valid |
Y7 |
0,897 |
0,268 |
Valid |
Y8 |
0,835 |
0,268 |
Valid |
Sumber : data diolah
2.
Uji Reabilitas
Uji
reliabel digunakan untuk mengetahui apakah butir � butir pertanyaan yang
disajikan cukup reliabel atau tidak. Pengujian reliabilitas menggunakan SPSS
versi 20. Setelah dilakukan perhitungan melalui
pengujian SPSS versi 20 maka dapat diperoleh hasilnya sebagai barikut:
Tabel 4. Pengujian
Releabilitas Persepsi Nasabah (X1)
Reliability Statistics |
|
Cronbach's Alpha |
N of Items |
.824 |
10 |
Sumber : datadiolah
Dari hasil output di atas dapat dikatakan bahwa nilai alpha
adalah 0,824. Dan apabila diukur dengan kaidah pengukuran reliability Guilford
maka nilai alpha masuk dalam kategori reliabel. Sedangkan kalau diukur dengan
menggunakan rtabel dengan taraf significant 5% maka nilai rtabeldari
N=60adalah 0,250. Maka nilai alpha lebih besar dari nilai rtabelsignificant
5%. Jadi data variabel persepsi nasabah dapat dikatakan reliabel.
Tabel
5. Kaidah
Reliabilitas Guilford
Koefisien |
Criteria |
<0,2 |
Tidak reliabel |
0,2 � 0,39 |
Kurang reliabel |
0,4 � 0,69 |
Cukup reliabel |
0,7 � 0,89 |
Reliabel |
>0,9 |
Sangat reliabel |
���������� Sumber : data diolah
Tabel 6. Pengujian Releabilitas Produk Tabungan Mudharabah (Y)
Reliability Statistics |
|
Cronbach's Alpha |
N of Items |
.874 |
8 |
Sumber: data diolah
Dari hasil output di atas dapat dikatakan bahwa nilai alpha
adalah 0,874. Dan apabila diukur dengan kaidah pengukuran reliability Guilford
maka nilai alpha masuk dalam kategori reliabel. Sedangkan kalau diukur dengan
menggunakan rtabel dengan taraf signifikan 5% maka nilai rtabeldari
N=60 adalah 0,250. Maka nilai alpha lebih besar dari nilai rtabelsignificant
5%. Jadi data variabel produk tabungan mudharabah dapat dikatakan reliabel.
Transformasi
DataData Ordinal Menjadi Data Interval
Data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah hasil pengukuran dengan skala data ordinal, sedangkan persyaratan
penggunaan statistik parametrik adalah selain data harus berbentuk
interval. Mengapa harus diadakannya transformasi data karena data yang di miliki
adalah data ordinal, maka hal ini di lakukan dengan cara menaikkan data dari
pengukuran skala ordinal menjadi data dalam skala interval dengan metode
Suksesive Interval.
Uji
Prasyarat Analisis
1.
Uji Normalitas
Uji
normalitas dilakukan untuk menyelidiki apakah data yang dikumpulkan mengikuti
dugaan mengikuti distribusi normal atau tidak. Untuk melakukan uji normalitas
disini dengan cara menggunakan kolgomorov-smirnov.Yaitu merupakan uji
normalitas untuk sampel besar. Pada SPSS, jika dipilih tingkat signifikansi
α = 5% < nilai sig SPSS, maka dapat dikatakan bahwa data mengikuti
distribusi normal.
Tabel 7.
Uji Normalitas Data
Kolmogorov-smirnov |
|||
Produk
Tabungan Mudharabah |
Statistic |
Df |
Sig. |
0,103 |
60 |
0,181 |
Sumber : data diolah
Tabel diatas menunjukan
bahwa kolom (KS) pada tabel 4.32 karena α = 0,05 <� sig. = 0,181. Kesimpulannya maka Ho tidak
ditolak, artinya data berdistribusi normal.
2.
Uji Linieritas
Uji ini meupakan uji alternatif dari Ramsey test
dan dikembangkan oleh Engle tahun 1982. Estimasi dengan uji ini bertujuan untuk
mendapatkan nilai c2 hitung atau (n x R2). Pengujian ini
diamdil dari nilai R2 untuk menghitung c2 hitung, jika c2
hitung > c2 tabel, maka hipotesis yang menyatakan model linier
ditolak.
Tabel 8. Uji Lagrange Multiplier
Db |
chi
kuadrat |
R
Square |
Lagrange
Multiplier |
60 |
79,08 |
0,368 |
22,08 |
Sumber : data diolah
Nilai ini dibandingkan dengan c2 tabel dengan db
(n-1) (60 � 1) = 59. Dengan taraf signifikasi sebesar 0,05, kemudian tarik
kebawah hingga ketemu angka derajat kebebasan di angka 59. Derajat didapat
dengan rumus (n-1). Penelitian ini berjumlah 60 maka derajad bebasnya adalah
60-1 = 59,� maka hasil data yang
diperoleh pada tabel diatas menunjukan nilai R2 sebesar 0,368 dengan
jumlah n observasi 60 dengan df = (n-1) (60 � 1) = 59 maka besarnya nilai c2
hitung = 60 x 0,368 = 22,08. Nilai ini dibandingkan dengan c2 tabel
dengan df = 59 dan tingkat signifikasi 0,05 didapat nilai c2 tabel77,93.
Oleh karena itu c2 hitung sebesar 22,08 < 77,93 c2
tabel maka dapat disimpulkan bahwa model yang benar adalah model linier.
3.
Uji Multikoloneritas
Uji ini diperlukan unutk mengetahui
ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan antar variabel
independen dalam suatu model. Kemiripan antar variabel independen akan
mengakibatkan korelasi yang sangat kuat. Selain itu uji ini juga untuk
menghindari kebiasaan dalam proses pengambilan keputusan mengenai pengaruh pada
uji parsial masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Jika
VIF yang dihasilkan diantara 1-10 maka tidak terjadi multikolonieritas. Hasil
menggunakan SPPS 20 : Berikut ini adalah hasil dari uji
multikoloneritas :
Tabel 9. Uji Multikolonieritas Data
Variabel |
Tolerance |
VIF |
Kesimpulan |
Perseps
nasabah (X1) |
0,979 |
1,022 |
Tidak
terjadi Multikolonieritas |
Jenis
Kelamin (D) |
0,979 |
1,022 |
Tidak
terjadi Multikolonieritas |
Sumber : data diolah
Dari data di atas dapat dilihat bahwa korelasi antar
variabel lebih dari 0,100 dan nilai VIF < 10. Bisa ditujukan dengan nilai
tolerance 0,979 > 0,100 dan VIF sebesar 1,022 < 10. Maka bisa dikatakan
bahwa diantara variabel bebas tersebut tidak terjadi multikolonieritas.
4.
Uji Heteroskedastisitas
Uji ini
bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan nilai
dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika nilai dari residual
satu pengamatan lain tetap, maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi
yang baik adalah yang Homokedastisitas atau tidak terjadi Heterokedastisitas.
Kebanyakan data crossection
mengandung situasi heteroskedastisitas karena data ini menghimpun data yang
mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang dan besar).
Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bresch-Pagan-Godfrey
(BPG) dengan bantuan SPSS versi 20. Berikut ini adalah hasil perhitungan hasil
dari SPSS versi 20:
σ2 =
dengan nilai Adjusted R Square
sebesar 0,114 maka dirumuskan sebagai berikut:
ESS = R2 x TSS
ESS = 0,114 x 85,672 = 9,766608
Dengan diketahuinya nilai ESS maka dapat dihitung nilai X2hitung,
yaitu sebagai berikut :
X2 =
Berdasarkan nilai X2 tabel dengan α =0,05 =
79,082. Karena X2 hitung (4,883304) < X2 tabel
(79,082) maka pada model persamaan regresi yang terbentuk dinyatakan tidak
terjadi gejala heterokedastisitas.
5.
Hipotesis
Pengujian
hipotesis bertujuan untuk membuktikan pengaruh persepsi nasabah dan jenis kelamin
terhadap produk tabungan mudharabah.Analisis yang dilakukan untuk pengujian
hipotesis dalam penelitian ini adalah regresi ganda dengan variabel dummy. Rangkuman hasil analisis regresi
ganda yang dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 20:
Tabel 10.
Uji Hipotesis Regresi
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
T |
Sig. |
Collinearity Statistics |
|||
B |
Std. Error |
Beta |
Tolerance |
VIF |
||||
1 |
(Constant) |
5.791 |
3.234 |
|
1.791 |
.079 |
|
|
x1 |
.540 |
.100 |
.574 |
5.391 |
.000 |
.979 |
1.022 |
|
D |
-1.398 |
1.155 |
-.129 |
-1.210 |
.231 |
.979 |
1.022 |
|
Sumber :
data diolah |
|
|
|
|
|
|
Dari hasil analisis regresi tersebut dapat diketahui sebagai
berikut :
Y = a + b1X1
+ b2 D
Y = 5,791+ 0,540X1 + (-1,398D)
Persamaan regresi diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. nilai
5,791 adalah nilai konstanta yang artinya ketika variabel persepsi nasabah dan
jenis kelamin dianggap konstan atau tidak ada perubahan maka besarnya variabel
Y adalah 5,791.
2. nilai
0,540 pada variabel persepsi nasabah artinya bila persepsi nasabah (X1)
dinaikan satu poin maka Y akan naik sebesar 0,540.
3. nilai
-1,398 pada variabel jenis kelamin artinya bila jenis kelamin(D) diturunkan
satu poin maka Y akan turun sebesar 1,398.
6. Uji
Parsial (t)
Uji t merupakan pengujian untuk menunjukan pengaruh secara
individu variabel bebas X1 dan D yang ada dalam model terhadap
variabel terikat. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh
dua variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat. Uji t dilakukan
menggunakan regresi ganda.
Apabila nilai sig lebih kecil dari 0,05 maka dapat
disimpulkan bahwa variabel bebas secara bebas berpengaruh signifikan terhadap
variabel terikat. Penjelasan uji t masing-masing variabel bebas adalah sebagai
berikut :
Pengaruh
Persepsi Nasabah Terhadap Produk Tabungan Mudharabah Bank Mandiri Syariah
Kantor Cabang Pembantu Ciledug
Berdasarkan hasil perhitungan secara
parsial pengaruh persepsi nasabah terhadap produk tabungan mudharabah bank
syariah mandiri kantor cabang pembantu Ciledug diperoleh nilai t hitung (X1)
sebesar 5,391 sedangkan ttabel nya pada taraf signifikansi 5%, df
(n-k) 60-3 = 57 �dapat diketahui� sebesar 1,672. t hitung5,391 > 1,672
t tabel maka berbunyi �pengaruh persepsi nasabah terhadap produk
tabungan mudharabah bank syariah mandiri kantor cabang pembantu Ciledug� diterima.
Artinya, hal ini mengandung arti bahwaadanya pengetahuan nasabah dalam memahami
akad mudharabah pada produk tabungan mudharabah.
Jenis
Kelamin Terhadap Produk Tabungan Mudharabah Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang
Pembantu Ciledug
Berdasarkan hasil perhitungan secara
parsial jenis kelamin terhadap produk tabungan mudharabah bank syariah mandiri
kantor cabang pembantu Ciledug diperoleh nilai t hitungsebesar
1,210. Pada taraf signifikansi 5%, t tabel n = 60, k = 3, (n-k) =
57, dapat diketahui sebesar 1,672.Jadi t hitung1,210 < 1,672 t tabelmaka� yang berbunyi �jenis kelaminterhadap produk
tabungan mudharabah bank syariah mandiri kantor cabang pembantu Ciledug� ditolak.
Artinya, tidak berpengaruh, hal ini mengandung arti bahwa jenis kelamin
laki-laki lebih produktif (lebih memahami dalam akad mudharabah) daripada jenis
kelamin perempuan.
Uji
Simultan (F)
Uji simultan digunakan untuk
mengetahui variabel bebas yaitu persepsi nasabah dan jenis kelamin secara
bersama-sama berpengaruh terhadap variabel terikat.maka untuk mencari Ftabel
adalah sebagai berikut:
Df (Pembilang-Penyebut)
Maka :
Df = k-1 = 3 (jumlah variabel) � 1 = 2 sedangkan
Df = n-k =60 (jumlah sampel) � 3 = 57
Pengujian ini dilakukan pada α = 5%, maka nilai f tabelnya
adalah 3,15.
Berdasarkan hasil perhitungan
diperoleh nilai f hitung sebesar 16,562 dengan nilai signifikansi Ftabel
(k�1 = 3-1 = 2, n-k = 60-3 = 57) sebesar 3,15. Karena nilai fhitung
16,562 > 3,15 ftabel. maka hipotesis ketiga yang berbunyi
pengaruh persepsi nasabah dan jenis kelamin secara bersama-sama berpengaruh
secara signifikan terhadap produk tabungan mudharabah diterima.
Koefesien
Determinasi (
Koefesien determinasi digunakan
untuk menunjukan berapa besar persentase variabel bebas (persepsi nasabah dan
jenis kelamin) secara bersama-sama menerangkan variansi variabel terikat
(produk tabungan mudharabah).
Tabel 11 Koefesien Determinasi (
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the Estimate |
1 |
.606a |
.368 |
.345 |
4.427 |
Sumber : data diolah |
Hasil
pengujian hipotesis menunjukan bahwa koefesien determinasi (
Kesimpulan
Pengaruh
persepsi nasabah terhadap produk tabungan mudharabah di Bank
Syariah Mandiri KCP Ciledug� dinyatakan
berpengaruh, karena dilihat dari nilai hipotesis bahwa t hitungsebesar
5,391 lebih besardibandingkan dengan t tabeldf (n-k = 60-3 = 57)
sebesar 1,672. Maka artinya jika pengaruh persepsi nasabah terhadap produk tabungan
mudharabah diBank Mandiri Syariah Ciledug berpengaruh.
Pengaruh
jenis kelamin terhadap produk tabungan mudharabah diBank Syariah Mandiri KCP
Ciledug, jawabannya tidak berpengaruh. Karena jika dilihat dengan nilai uji
hipotesis bahwa nilai t hitung sebesar 1,210 , dan nilai t tabeldf
( n-k = 60-3 = 57) sebesar 1,672. Disini kita ketahui bahwa jenis kelamin
laki-laki maupun wanita tidak berpengaruh yang signifikan terhadap produk
tabungan mudharabah.
Pengaruh persepsi
nasabah dan jenis kelamin secara bersama-sama terhadap produk tabungan
mudharabah bank syariah mandiri, berpengaruh baik terhadap produk tabungan
mudharabah karena pada taraf signifikan 5%, diperoleh nilai sebesar 16,652
dengan nilai signifikan F tabel (n-1 = 3-1 = 2, n-k = 60-3 = 57 ) sebesar
3,15. Oleh karena itu nilai signifikansi f hitung 16,652> 3,15 f tabel.
Referensi
Bank Syarih Mndiri. 2015. Info Perusahaan. diakses
pada hari selasa tanggal 29 Desember 2015, pukul 16.00 WIB http://www.syariahmandiri.co.id/category/info-perusahaan/profil-perusahaan/sejarah/
Casta, made. 2012. Dasar-dasar
Statistika Pendidikan. Cirebon : Tsania Press.
Ghazali, Imam. 2011. Aplikasi
Analisis Multivariate dengan Progrm IBM SPSS19. Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.
Landaan Teori, 2015. Pengertian
Nasabah Debitur Penyimpnan. di akses pada hari selasa tanggal 22 Desember 2015, pukul 14.00 WIB http://www.landasanteori.com/2015/10/pengertian-nasabah-debitur-penyimpan.html
Mardani. 2014. Ayat-ayat dan hadis
ekonomi syariah. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Muhidin, Sambas dan Abdurrahman,
Maman.Analisis korelasi, regresi, dan
jalur dalam penelitian. Bandung: Pustaka Setia Hal 52. Di
akses pada hari kamis 17 Desember 2015, pukul 11.00 WIB
Pramesti, Getut. 2016. Kupas Tuntas
Data Peneltian dengan SPSS 22. Jakarata: PT Elex Media Komputindo
Rivai, Veithzal dan Arviyan Arifin.
2010. Islamic Banking: sebuah teori, konsep, aplikasi. Jakarta: PT Bumi Aksara
Syafi�i Antonio, Muhammad. 2001.
Bank Syariah:dari teori ke praktek. Jakarta: Gema Insani. Hal 29
Syafi�i Antonio, Muhammad. 2001.
Bank Syariah: dari teori ke praktek. Jakarta: Gema Insani. Hal 34
Sugiyono. 2012. Statistika untuk
Penelitian. Bandung: Alfabeta
________. 2012.
Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukestiyarno. 2013. Olah Data
Penelitian Berbantuan SPSS. Semarang: Univesitas Negeri Semarang
Sopiah & Sangadji, Etta Mamang.
2013. Perilaku Konsumen Pendekatan Praktis. Yogyakarta: C.V ANDI
Sujarweni, Wiratna, V. 2015. SPSS
untuk Penelitian. Yogyakarta :Pustaka Baru Press.
Suliyanto. 2011. Ekonometrika Terapan: Teori dan
Aplikasi. Yogyakart: CV Andi Offset