�Syntax
Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849
������
e-ISSN : 2548-1398
������
Vol.4, No.5 Mei 2019
PENYALAHGUNAAN
SEKS DIKALANGAN PEMUDA DALAM PERSPEKTIF AL KITAB MENURUT I KORINTUS 6:12-20
Fereddy
Siagian
Akademi
Maritim Cirebon (AMC)
Email:
[email protected]
Abstrak
Seks adalah pemberian Allah kepada
manusia. Tetapi Seks hanya diperbolehkan bagi manusia yang telah
menikah, sebab penggunaan seks di luar pernikahan merupakan tindakan menentang
ketetapan Allah. Seks adalah baik, apabila dipergunakan �sebagai sebuah Anugerah Allah dan
boleh dialami dengan syarat tertentu. Pandangan Alkitab Tentang Seks: a)
Menurut Perjanjian Lama: Kitab Kej. 1 mencatat, berfirmanlah Allah �Baiklah
Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita� (Kej. 1:26a). b). Menurut
Perjanjian Baru: Pernikahan di Kana, Yesus melakukan mujizat disana. Dan Dalam
surat Paulus yang ditulis kepada Timotius, (I Tim. 4:4-5). Dikatakan: �Karena
semua yang diciptakan Allah itu baik dan satu pun tidak ada yang haram jika
diterima dengan ucapan syukur, sebab semuanya itu dikuduskan oleh firman Allah
dan oleh doa�.1). Masalah Penyalahgunaan Kebebasan. Allah memberikan kebebasan
bagi manusia membuktikan bahwa manusia itu adalah mahluk yang unik dari mahluk
ciptaan yang lainnya. �Kebebasan bukan berarti mendapat izin untuk segala
sesuatu. Berguna, bagi menyerupai Kristus� Orang yang menggunakan kebebasan
sedemikian rupa hingga ia diperbudak oleh nafsunya. Segala sesuatu halal
bagiku. Allah memberikan kebebasan (free will) bagi manusia. Kebebasan pertama
sekali diberikan oleh Allah kepada manusia tatkala Adam dan Hawa di Taman Eden.
Semua pohon yang ada di taman ini boleh kamu makan buahnya, selain pohon yang
ditengah-tengah taman. �Kebebasan bukan berarti mendapat izin untuk segala
sesuatu. 2). Tubumu adalah bait Allah. �Atau tidak tahukah kamu bahwa tubuhmu
adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu� (1 Kor 6:19a). Karena tubuh kita
adalah bait Roh Kudus, Untuk itu tubuhmu sama sekali tidak boleh dicemarkan
oleh kenajisan atau kejahatan apapun, baik oleh pikiran dan keinginan, seperti
halnya merokok, minum-minuman keras. 3).Menaklukkan seks. Bagaimana menaklukkan
keinginan seks? Ingatlah, seks adalah anugerah Tuhan, pemberian Allah. Seks
bukan milik pribadi untuk memuaskan egoisme sebab tubuh manusia (seks) sudah
ditebus oleh Tuhan Yesus Kristus Keindahan seks tidak bisa di dapat dengan
merebutnya dari seseorang. Untuk memberikan solusi atau masukan, secara khusus
peranan orang tua dan tanggung jawab gereja dalam memberikan masukan positif
menurut pandangan Alkitab.
�
Kata Kunci: Penyalahgunaan seks dikalangan pemuda,
Tarsiran 1 Korintus 6:12-20
Pendahuluan
Penyalahgunaan
seksual dikalangan muda-mudi banyak terjadi pada zaman sekarang ini, sehingga
ada yang sudah hamil belum menikah. Ironisnya tidak tau siapa ayah dari calon
bayi. Dapat dilihat bahwa seks juga adalah bagian dari kehidupan manusia, namun
demikian tidak seharusnya dilakukan sebelum waktunya karena seks adalah sesuatu
yang ada dan tidak bisa ditolak. Seks
adalah salah satu yang menimbulkan berbagai masalah
apabila salah mempergunakan dengan baik, atau salah menempatkannya. �Terjadinya
perkembangan biologis umumnya, sehingga pada usia tertentu, manusia mengalami
fase yang cukup matang khususnya pada bagian
organ-organ
fisik (seks) kematangan organ-organ bio-fisiologis ini, ditandai oleh mampunya seseorang untuk melakukan
tindakan seks sehingga munculnya dorongan (hasrat)
untuk melakukan hubungan seks�. Hal ini menjelaskan bagaimana terjadinya
perkembangan biologis, sehingga pada usia tertentu, seseorang berada pada tahap kematangan
sehingga munculnya dorongan untuk melakukan seks di luar nikah.
Roy
E.Short memberikan pendapat mengenai masalah seks yang dihadapi Pemuda sekarang
ini yaitu adanya keinginan untuk
melakukannya. �Memiliki ciri kenikmatan bilamana dilakukan. Dorongan seks
disebut sebagai dorongan prinsip kenikmatan (Pleasure principle)�.
Penyalahgunaan seks diluar tujuan fungsinya (seks bebas), hanya berdasarkan
pada prinsip kenikmatan (bagi yang menikmati), atau keinginan karena dendam
pelarian (kesal hati), ekonomi dari petualangan pada usia muda karena ada
keinginan untuk mengetahuinya dan adanya keinginan besar untuk mencobanya.
Terjadinya penyalahgunaan seks pada Pemuda karena adanya informasi dan tontonan
dari dunia Barat, yang budaya hidupnya jauh berbeda dengan budaya Indonesia.
Pengaruh
era globalisasi dapat menyebabkan Pemuda terjerumus dalam dunia seks karena
kurangnya pemahaman tentang dunia seks sehingga dengan gampang mereka
terjerumus kepada pergaulan yang bebas. Dengan beredarnya VCD dan
majalah-majalah porno yang diperdagangkan begitu bebas disembarangan tempat,
sehingga Pemuda memperoleh sesuatu pengetahuan yang tidak benar dan ironisnya mereka
akan cenderung mempraktekkan apa yang mereka baca dan tonton.
Mengungkapkan
dan mendengar kata seks sudah dianggap lazim bagi semua orang, seks merupakan
anugrah yang diberikan Tuhan kepada semua umat manusia bukan merupakan hal
yang� tabuh, tetapi hanya dilakukan bagi
orang� yang sudah menikah, sebab hubungan
seks di luar pernikahan merupakan bertentangan dengan kehendak Allah. Dewasa
ini penyimpangan dalam melakukan
seks di luar nikah sudah merajalela khususnya di kalangan Pemuda. Hal ini
disebabkan kurangnya pengetahuan, �minimnya orang tua dalam memberikan pengertian
mengenai seks, dan kurang memahami etika dalam
melakukan hubungan seks.
�Menurut
Yulia Singgih gunarsa Pemuda saat ini melakukan hubungan seks di luar nikah
lebih mempunyai nyali atau lebih berani, hal ini berkaitan dengan hasil
penelitian 10-12% Pemuda yang kurang memahami pengetahuan tentang seks yang
melakukan hubungan seks, melihat hal ini hendaknya harus ada pendidikan seks
yang intensif bagi Pemuda terutama di rumah dan sekolah�.
Metode
Penelitian
Metode penelitian yang
digunakan adalah metode kualitatif. Dimana metode kualitatif adalah meyakini kebenaran itu bersifat dinamis serta bisa diperoleh hanya melalui analisis
terhadap objek penelitian melalui
cara interaksinya dengan situasi sosial mereka (Danim,
2002). Metode dan prosedur
penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut: 1). Melakukan
penelitian perpustakaan (library research) melalui buku-buku
perpustakaan dan internet yang topiknya berkaitan dengan masalah pergaulan
bebas (seks bebas) di kalangan Pemuda Kristen. 2). Melakukan observasi lapangan
dengan melalukan pengamatan terhadap Pemuda yang pernah mengalami
pergaulan bebas.
Hasil dan Pembahasan
Tafsiran
1 Korintus 6:12-20
1. Ayat 12: Masalah
Penyalahgunaan Kebebasan
Allah memberikan
kebebasan bagi manusia membuktikan bahwa manusia itu adalah mahluk yang unik
dari mahluk ciptaan yang lainnya. �Kebebasan tidak bermakna memperoleh izin
untuk melakukan segala hal, Bermanfaat bagi menyerupai Kristus� Orang yang
menggunakan kebebasan sedemikian rupa hingga ia diperbudak oleh nafsunya.
Segala sesuatu halal
bagiku. Hal ini tampak sangat jelas bahwasannya ugngkapan tersebut� adalah
kutipan dari pendapat teologis yang menentang Paulus.
�Mereka menganggap bahwa mereka
boleh melakukan
banyak hal sesuai kehendak pribadinya�. Termasuk kebebasan moral yang memerintahkan
seseorang untuk melakukan apa saja sesui keinginannya, sudah sangat melekat dan merubah mindset jemaat
Korintus. Gaya hidupnya adalah gaya hidup "aji mumpung" oleh karena
itu mereka menganggap bahwa mereka harus "menikmati hidup" seperti
layaknya lapar maka harus dituruti dengan makan, begitupun dengan hasrat untuk
melakukan seka maka harus dituruti salah satu caranya mungkin dengan percabulan.
Akan tetapi umat kristiani tidak boleh hidup dengan diperbudak apapun, sebab
tubuh orang pecaya adalah milik Kristus. "Belenggu" kebebasan.
Ketaatan
pada aturan-aturan yang membuat seseorang patuh dan merendahkan dirinya pada kebenaran� sering
dianggap sebagai �belenggu�. Tetapi "belenggu" ini merupakan peraturan
permainan yang mana boleh mengembangkannya dengan �sebebas
dan sepenuh mungkin segala karunia yang Tuhan telah berikan dalam hidup ini.
Melakukan perbuatan yang baik dan benar adalah bentuk rasa syukur kepada Tuhan,
bukanlah perbudakan tetapi kebebasan dan kebertanggungjawaban. Memuliakan Allah
dengan tubuh memang kadang harus terjadi dengan berperang. Hanya orang yang menang
perang yang benar merdeka.
Ternyata dibidang
seksual jemaat terlalu toleran. �Mereka membiarkan seorang sumbang yang
mengawini ibu tirinya sendiri tanpa tindakan tegas, padahal kelakuan seperti
itu malah tidak dapat diterima orang kafir. Menurut Paulus orang seperti itu
tidak pada tempatnya dalam jemaat.
�Oleh sementara orang
beriman yang bermentalitas Yunani pelacuran dianggap tidak mengapa, sama dengan
makan minum. Paulus yang berlatar belakang Yahudi tidak dapat menerima
pendapat� dan praktek semacam itu. Ia
menolak dan mengecamnya atas dasar persekutuan orang beriman secara menyeluruh
dengan Kristus�.
Saat ini tidak lagi
berbicara orang Yunani dan orang Yahudi, tetapi orang yang percaya kepada Yesus
Kristus agar jangan menyalahgunakan seks.
2. Ayat 15-16: Tubuh Untuk
Kemuliaan Tuhan.
Tubuh manusia adalah
anggota Kristus.�Sementara memberi peringatan terhadap kelemahan moral, Rasul
Paulus menunjukkan akibat kebejatan seks bagi orang percaya. Ketika ia
mengikatkan dirinya dengan seorang wanita asusila, ia menjadi satu dengan
wanita tersebut, berada di bawah pengaruh kekuasaan wanita itu, menajiskan apa
yang telah dikuduskan di salib (ay 15)�.
Dalam kejahatan seksual, orang sebenarnya melepaskan
dirinya untuk bersatu dengan Kristus dam membuat dirinya menjadi bagiandari
asulila dan meiliki dosa. Apakah kamu tidak mengetahui bahwa tubuhmu adalah
anggota Kristus ? Apakah �kuambil anggota
Kristus untuk diberika pada tindakan dosa percabulan? Sekali-kali tidak! Apakah
kamu tau bahwa tubuhmu itu anggota Kristus? Apakah pantas aku saat ini memiliki anggota� Kristus
itu kemudian �menjadikannya
anggota perempuan sundal? Jangan sekali-kali.
KematianYesus
Kristus adalah untuk menebus
orang-orang yang mempercayai-Nya secara utuh. Itu
sebabnya orang mempercayai tidak akan menyerahkan tubuhnya yang sudah dimiliki
kritus untuk melakukan pencabulan. Kecenderungan pemikiran para jemaat bahwasanya hasrat untuk melakuka seksual seperti hasrat
untuk makan. Jadi
apabila hasrat untuk makan dienuhi maka hasrat untuk melakukan seks pula harus
terpenuhi. Namun apabila hasrat untuk melakukan seksual
itu dituruti, kemungkinan bisa diikuti oleh percabulan. Percabulan tidak hanya� soal
berhubungan fisik, tetapi� mengenai
penyerahan
fisik dengan sepenuhnya.� Tubuh dan jiwa seutuhnya milik Kristus
menjadi milik dosa karena sudah terikat
dengan pelacur.
3. Ayat 19: Tubuhmu Adalah
Tempat Kediaman Roh Kudus
Tahukah kamu, tubuhmu �ialah bait Roh Kudus yang diam dalam dirimu.
Kau memperoleh Roh Kudus dari Allah, dan
tubuhmu
tidak hanya milikmu saja ?� Harus diketahui bahwa tubuh dan jiwamu adalah tempat tinggal
Roh Allah. Roh
itu tinggal di dalam hidup orang
yang
mempercayai-Nya. Dan Allah sendirilah
yang memberikan Roh itu kepadamu. Hidup orang percaya bukan lagi kepunyaan
sendiri, tapi kepunyaan Allah. Sebagai umat Kristen, tubuh dan jiwamu ialah
tempat tinggal pribadi Roh Kudus (Rom. 8:11), dimana Roh itu merupakan tanda
dari Allah yang menyatakan bahwa tubuhmu menjadi milik Allah. Untuk itu jiwa
dan ragamu sangat tidak
boleh dicemarkan oleh kenajisan atau kejahatan apapun, baik oleh pikiran dan
keinginan�.
Ketika orang percaya
telah menyadari bahwa tubuhnya adalah Bait Allah, dimana Roh Allah berdiam,
maka seharusnyalah dijaga kekudusannya sebab Allah itu kudus. Dengan bagaimana?
Menghindarkan diri dari segala sesuatu
yang najis, seperti penyalahgunaan seks (seks bebas). Menurut konteks disini
berarti membiarkan.
Allah yang tinggal di
dalam tubuh orang percaya, memenuhi dan menjenuhi tubuh, dan mengekspresikan
dirinya sendiri melalui tubuh sebagai bait-Nya, terutama dalam hal-hal tentang
makan dan minum serta perkawinan. Untuk ini perlu dengan serius dan ketat
mengendalikan tubuh, membuatnya takluk dan mempersembahkannya kepada Allah
sebagai persembahan yang hidup (Rom. 12:1).
4. Ayat 18: Menaklukkan
Keinginan Seks
Jauhkanlah dirimu dari percabulan� Setiap dosa-dosa�
yang dilakukan manusia, terjadi di luar dirinya. Tetapi orang yang
melakukan percabulan berdosa terhadap dirinya sendiri. Jauhilah
perbuatan-perbuatan yang cabul. Karena
semua
dosa yang dilakukan orang, terjadi di luar tubuh orang itu. Tetapi orang yang
berbuat yang cabul, berarti berbuat dosa terhadap dirinya sendiri. �Karena itu,
Paulus menasehati
mereka agar menjauhkan diri dari penyimpangan
dan kebejatan seksual�. Penggunaan bentuk disini
menunjukkan bahwa umat
Kristen harus senantiasa
menghindarkan diri dari kejahatan seks�. Maka dari
itu� pergi dari pada melakukan zinah! Dan
setiap dosa� yang dilakukan seseorang itu
dari luar tubuh itu; tetapi orang yang bersundal itu, ialah berdosa kepada
tubuhnya sendiri.
Siapakah penakluk gunung tertinggi di
dunia? Pemanjat tebing yang perkasa. Siapakah penakluk dunia? Tentunya, raja yang bijaksana
dan perkasa. Siapa penakluk mereka yang perkasa? Gadis cantik yang mungil dan genit. Seorang raja yang perkasa di jaman
kerajaan Romawi menghabisi
hidupnya oleh tangan seorang wanita yang sangat elok paras wajahnya. Dengan
hanya sebuah pisau belati yang terdapat di tempat tidur sang raja, tidak di
Medan Perang. �Seorang Presiden
direktur, bapak yang baik, dan suami yang baik, pada akhirnya ditakalahkan dengan seorang wanita muda yang memiliki
pemikiran sederhana, akan tetapi memiliki kekuatan untuk berhubungan seks.
Benarkan Tuhan
menciptakan seks untuk menghancurkan rumah
tangga manusia? Atau untuk mengacau balaukan dunia? Jawabannya ialah "tidak".
Kej. 1 dan 2
mencatat bahwa Allah menciptakan laki-laki dan perempuan sangat sempurna. Allah
sendiri mengatakan "akan tidak baik
jika manusia itu seorang
diri saja" (Kej. 2:18).
Sesungguhnya laki-laki dan perempuan mempunyai
keinginan yang datang dari dirinya sendiri, terlebih
keinginan untuk �seks. Setiap orang bergumul dengan keinginan
ini. Kalau keinginan ini tidak ditaklukkan akan menciptakan dosa yang merusak hubungan manusia dengan Tuhan.
Bagaimana meluluhkan rasa untuk melakukan
seks? Tetapi Ingat bahwa, seks merupakan anugerah Tuhan, yang diberikan Tuhan. Seks bukan milik
pribadi untuk memenuhi kepuasan egoisme
sebab jiwa manusia (seks) sudah
ditebus oleh Tuhan Yesus Kristus. Keindahan seks tidak bisa diperoleh dengan merampasnya dari seseorang. Justru
kenikmatan seks dirasakan saat
seseorang memasrahkan haknya
dengan memberikan untuk pasangan
hidup-nya. Keduanya menikmati kebesaran Tuhan dalam karya penciptaan, dalam
persekutuan dengan-Nya dan dalam karya prokreasi ('beranakcuculah' Kej. 1:28).
Ada 3 hal yang
penulis akan jelaskan dalam pembahasan �ini
selaras dengan apa yang sudah ditafsir di atas yaitu: Masalah penyalahgunaan
kebebasan, tubuh manusia adalah Bait Allah, menaklukkan keinginan seksuslitas.
1.
Masalah Penyalahgunaan
Kebebasan
Allah memberikan kebebasan (free will) bagi manusia.
Kebebasan pertama sekali diberikan oleh Allah kepada manusia tatkala Adam dan
Hawa di Taman Eden. Semua
�tanaman
yang berada di taman ini boleh dinikmati buahnya, selain
pohon yang ditengah-tengah taman. Hal ini membuktikan bahwa manusia itu adalah
mahluk yang unik dari mahluk ciptaan yang lainnya. �Kebebasan tidak bermakna
memperoleh restu untuk melakukan semua hal. Salah satu contoh yang kongkrit
yang salah menggunakan kebebasan Adam dan Hawa ketika di Taman Eden. Tuhan
katakan: �semua pohon yang ada di Taman ini boleh kamu makan buahnya, tetapi
buah pohon yang di tengah-tengah taman jangan kamu makan�. Allah telah
memberikan segala yang ada di Taman Eden, kecuali pohon kehidupan itu. Namun
manusia itu merasa ingin tahu sehingga ia salah menggunakan kebebsan itu. Apa
yang terjadi? Akibat dari penyalahgunaan kebebasan ialah manusia jatuh ke dalam
dosa.
Penyalahgunaan kebebasan sering terjadi
bagi setiap orang pada saat ini, khususnya remaja Kristen. Seperti contoh,
orang tua memberikan kebebasan untuk pergi keluar sendiri mengerjakan pekerjaan
kelompoknya dengan temannya padahal bukan mengerjakan tugas tetapi pacaran di
tempat yang tidak layak, sehingga bisa menimbulkan birahi yang berlebihan.
Maka tidak jarang saat ini anak pemudi yang telah mengandung sebelum melaksanakan
pernikahan. Ironisnya banyak diantara mereka yang
tidak tahu siapa ayahnya karena tidak ada yang mau mengaku. Faktornya bisa saja
oleh ketakutan masih muda dan bisa juga karena bukan hanya dia saja yang
melakukannya. Memang kebebasan itu baik apabila dipergunakan dengan baik, sebab
orang yang dikekang juga akan menimbulkan pemberontakan. �Mereka menyangka
bahwa mereka boleh� melakukan
apapun sesuai kehendak sendiri�. Tidak semua apa yang
diinginkan manusia berkenan kepada Allah sebab manusia cenderung menginginkan
apa yang menjadi keinginan daging. Dan keinginan daging tentu saja berlawanan dengan harapan
Roh.
2.
Tubuh Manusia Adalah
Bait Allah
�Atau tidak tahukah
kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu� ( 1 Korintus
6:19a).� Paulus menginformasikan umat
jemaat Korintus, bahwasanya pada masa lalu mereka memang berdosa, namun saat
ini mereka telah dikuduskan dan diluruskan dalam Yesus Kristus dengan baptisan.
Perubahan status ini memiliki konsekuesinya adalah: a). mereka harus menjauhi
dan tidak� boleh mengulangi perbuatan
dosaya di masa lalu; b) mereka tidak bebas melakukan apapun selain ang
dilakukan umat kristen. Standar
yang baru ini bukan mempersoalkan halal dan haram, namun yang mereka lakukan
itu bermanfaat bagi dirinya dan �merupakan
tindakan yang memuliakan Tuhan (ayat 20)?
Peringatan ini bertujuan agar
diri umat tidak diperbudak oleh apapun.
Sebagai orang Kristen, jiwamu
merupakan kediaman Roh Kudus, yang mana Roh itu adalah ciri dari Allah yang mengatakan
�bahwasannya tubuhmu menjadi milik Allah.
Untuk itu tubuhmu sama sekali tidak boleh dilumuri dengan najis dan dosa
apapun, baik oleh pikiran dan keinginan, seperti halnya merokok, minum-minuman
keras. Ketika orang percaya telah menyadari bahwa tubuhnya adalah Bait Allah,
dimana Roh Allah berdiam, maka seharusnyalah dijaga kekudusannya sebab Allah
itu kudus. Dengan bagaimana? Menghindarkan
dari sesuatu yang najis, seperti penyalahgunaan seks
(seks bebas).
�Jika seseorang telah
memiliki Roh Allah, Ia tentunya akan berperilaku untuk melaksanakan apa yang
harus ia lakukan seturut dengan kehendak-Nya. Jika memang benar firman Allah
berdiam di dalam seseorang, ia ada di dalam Roh Allah. Ia adalah manusia yang
baru�.
Seseorang kalau sudah
ada di dalam Kristus akan terlihat dari kehidupan sehari-hari. Jadi mustahil
kalau ada orang berkata bahwa dia sudah hidup dalam Tuhan kalau sikapnya tidak
mencerminkan karakter Kristus. �namun �kamu tidak hidup dalam daging, tapi dalam Roh,
apabila Roh Allah diam di dalam �dirimu,
akan tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus� (Rom
8:9).
3.
Menaklukkan Keinginan
Seks
Siapakah yang menaklukan gunung tertinggi di dunia? �Yang memanjat
tebing yang perkasa. Dan siapakah
penakluk dunia? Tentunya seorang �raja
yang bijaksana dan perkasa. Lalu siapa
yang menaklukan mereka yang perkasa? Wanita �cantik
yang mungil dan genit. Seorang raja
perkasa di jaman kerajaan Romawi
mati oleh seorang wanita yang elok dan berparas cantik, dengan sebuah pisau
belati yang berada di kamar sang raja, bukan berada di medan tempur. �Demikian juga halnya terjadi pada Simson,
tatkala ia berhadapan dengan Delila. Setiap musuh bisa ditaklukkan, tetapi ia
hanya bisa ditaklukkan dengan cantiknya Delila.
Seks telah diciptakan Tuhan pada manusia
sebagai alat reproduksi dan bukti kasih sayang". Kej. 1 dan 2
mencatat bahwasanya
Allah membuat laki-laki dan perempuan
sangat sempurna. Allah
sendiri mengatakan "
Tidak
baik jika manusia hidup seorang diri saja"
(Kej. 2:18).
Pada dasarnya laki-laki dan
perempuan memiliki keinginan� dari
dirinya sendiri, khususnya keinginan seks. Setiap orang bergulat dengan keinginan ini. Jika keinginan ini tidak dapat diluluhkan �akan
menciptakan dosa yang merusak hubungan jiwa dengan Allah.
Bagaimana meluluhkan hasrat seks? Tapi ingatlah, bahwa seks merupakan anugerah dan hadiah Allah. Seks tidak hanya milik pribadi
untuk memuaskan egoisme manusia, jiwa manusia (seks) sudah diquduskan oleh
Tuhan Yesus Kristus Keindahan berhubungan seks tidak bisa di dapat dengan merampasnya
dari seseorang.
Justru kenikmatan seks dialami saat
seseorang menyerahkan haknya hanya untuk pasangan
hidup-nya. Keduanya menikmati karunia
Tuhan dalam setiap karya
cipta-Nya, dalam persekutuan
dengan-Nya dan dalam karya prokreasi ('beranak cuculah' Kej. 1:28).
Untuk itu, dalam pembahasan ini penulis
berupaya untuk memberikan solusi atau masukan, secara khusus peranan orang tua
dan tanggung jawab gereja dalam memberikan masukan positif menurut pandangan
Alkitab. Penulis telah melakukan pengamatan selama ini terhadap Pemuda yang
terlibat dalam praktek seks bebas (penyalahgunaan seksualitas sebelum
waktunya), serta membaca beberapa buku mengenai keadaan, kondisi keluarga yang
menuju ke ambang kehancuran. Berikut ini adalah hasil wawancara seorang guru
pembimbing dengan anak didiknya. Pengakuan Anton kepada gurunya.
�Orang tuaku melaksanakan kemauannya
kepadaku, perkataannya adalah hukum dan tidak boleh ditanggapi. Sebelum kami
membuka mulut, melotot dan menyatakan supaya apa yang dikatakannya segera
dilaksanakan. Bila dialog sudah berakhir dengan kata �kami ini orang tuamu
lho!� Jelek-jelek kami harus dihormati.� Lain lagi dengan Roni, ketika ia
dipintai keterangan, �orang tuanya (ibunya), seperti bank. Sebab ia
berkomunikasi dengan ibunya jika ia membutuhkan uang. Sementara Boni, orang tua
tidak pernah mengerti kesulitanya, tidak mengerti kebutuhannya (seksualitas)�
Sering sekali terjadi karena sikap dari
orang tua membuat si anak jatuh ke dalam pergaulan bebas sehingga hamil di luar
nikah. Agar tidak terjadi seperti hal-hal yang di atas maka orang tua dan
gereja harus mempunyai peranan penting dalam hal ini. Adapun peranan orang
dalam memberikan pendidikan seksulitas kepada anak anak dan peranan Gereja
adalah sebagai berikut:
1.
Peran Orang Tua Dalam
Memberikan Pendidikan Seksualitas
Seringkali orang tua memandang tabuh
bila membicarakan seks pada anak-anaknya. Selain itu juga mungkin orang tuanya
tidak pernah belajar tentang seks ketika mereka masih beranjak dewasa. Sehingga
hal ini kurang dimengerti oleh orang tua bagaimana cara menyampaikan dengan
baik, kepada anak-anaknya sesuai dengan kebutuhannya. Sementara dipihak lain Pemuda
sangat membutuhkan pengetahuan tentang seks untuk mendapat jawaban dari
pertanyaan yang sedang timbul dalam hatinya?.
Permasalahan-permasalahan itu ialah perubahan
fisik dan fungsi alat reproduksi yang terkadang membuat kepribadian Pemuda
goyah. Sebagai usaha untuk membantu para orang tua agar dapat membimbing
anak-anak sehingga terhindar dari anggapan-anggapan yang salah mengenai seks.
�Sebelum orang tua memberikannya orang tua harus memperlengkapi diri terlebih
dahulu dengan pengetahuan psikoseksual dari anak-anak terutama remaja dan
pemuda�. Mengapa orang tua harus mengetahui terlebih dahulu? Karena seks
merupakan hal yang sangat feliks. Tidak jarang di dengar akibat-akibat tidak
baik dari kekeliruan dan ketidaktahuan para Pemuda dalam bidang ini. Kenyataan
ini merupakan sesuatu musibah yang menyedihkan bagi orang tua yang terkena
langsung bagi Pemuda sendiri dan juga bagi gereja. Dan ini merupakan canang yang
disambut dengan keprihatinan dan penuh kecemasan. Mengapa seks penting bagi Pemuda?.
�Masa anak-anak yang mendahului masa
remaja atau muda adalah masa yang penting untuk mendapatkan pendidikan seks.
Tetapi ditinjau dari psikoseksual masa muda mereka jauh leih penting. Karena
masa muda merupakan masa dimana manusia meninggalkan hidupnya sebagai anak-anak
dan bertumbuh (berkembang, menjadi dewasa)�.
Kematangan organ-organ seks. Sebagai
orang tua yang baik ia harus memberikan �pengertian, dukungan, kesabaran.�
Dalam menyampaikan pengetahuan seks, ada beberapa hal yang perlu disampaikan:
a)
Orang tua harus tahu
apa itu seks
Seks bukanlah sekedar ciri pada manusia,
ada laki-laki dan ada yang perempuan seperti ciri pada mahluk lain, tetapi seks
adalah kodrat. Manusia diciptakan Allah sebagai mahluk seksual. �Seksualitas
menyangkut keberadaan manusia bukan hanya organ-organ tertentu (organ
kelamin).� Pernyataan tersebut menyatakan bahwa orang tua harus mengerti benar
tentang organ-organ seks seperti testis; jakar; sel sperma; ovarium; vagina.
Sel telur, dan tugas setiap kelenjer kelamin tetapi juga perubahan dalam segi
emosi. Kepada Pemuda perlu diberitahukan pengetahuan tentang keadaan pada
tubuh, jiwa dan maksud Allah di dalamnya.
Dalam hal ini Pemuda belajar menerima
perubahan fisik dan emosi. Untuk menghindari perbuatan-perbuatan yang
menyimpang, Pemuda ditekankan supaya bisa menguasai diri dan mengendalikan
dirinya. Tujuan Allah dalam perubahan diri Pemuda, mereka bukan anak-anak lagi
tetapi mereka sedang mempersiapkan diri masuk pada masa dewasa. Dimana suatu
saat nanti mereka akan membentuk suatu rumah tangga yang di dalamnya ada seks.
Pemakain seks sesuai dengan rencana Allah akan mengakibatkan suatu kenikmatan
dan keindahan tersendiri dalam pernikahan.
b)
Orang tua harus tahu
bentuk-bentuk penyimpangan seks
Orang tua juga harus tahu bentuk-bentuk
penyimpangan seks, seperti: seks di luar nikah, masturbasi, homoseksual,
pornografi. Semuanya ini harus dijelaskan mengapa tidak diperbolehkan. Dan
untuk menjelaskan harus sesuai dengan firman Tuhan. Firman Tuhan menjelaskan
bahwa seks hanya diperbolehkan dalam pernikahan, di luar pernikahan itu sudah
melanggar ketetapan Allah atau dosa. Rasul Paulus mengajarkan kepada orang
percaya bukan untuk menghindari seks tetapi menjauhi perbuatan seks yang tidak
bermoral. David dan Corolehocking mengatakan:
Allah menciptakan seks dan bukan
manusia. Allah telah membatasi seks dalam ikatan pernikahan, bukan karena Ia
tidak menghendaki manusia mencari kesenangan, melainkan karena Ia menghendaki
agar manusia menikmatinya dengan cara yang paling sempurna dan utuh. Allah
tidak pernah mengizinkan manusia untuk melakukan seks di luar nikah sebab itu
sangat bertentangan dengan firman Tuhan.
c)
Dalam menyampaikan
pengetahuan seksualitas harus diikut sertakan firman Tuhan.
Allah menciptakan manusia secara luar
biasa. Cara ini akan memberikan pandangan yang sehat, baik dalam seksualitas
adalah sesuatu yang baik dan mengagumi kemahakuasaan Allah yang telah
menciptakan manusia sedemikian rupa seperti dalam Mazmur 139:13-16 firman Allah
yang hidup.
�karenanya �Engkaulah yang membuat buah pinggangku,
menenunku dalam Rahim ibu.. Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena �semua peristiwa yang terjadi begitu dahsyat
dan ajaib; amat luar biasa apa yang Kau perbuat, dan jiwaku dengan sepenuhnya
menyadari hal itu. Tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, ketika aku dibuat
dalam tempat yang tersembunyi, dan direkam dibagian-bagian bumi bagian terbawah;
Mata-Mu melihat dan mengawasi ketika aku menjadi bakal anak, isi kitab-Mu
semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya�
(Maz 139:13-16).
Engkau yang menciptakan bagian-bagian terlembut dalam diri ini. (gambaran bagi seks),
dan �Kau temukanku
di rahim ibuku. Terima kasih karena Engkau begitu
menakjubkan! Sungguh sangat mengagumkan jika aku membuat sebuah renungan!
Buatan tangan-Mu sungguh ajaib dan semuanya ini kusadari benar. Pada waktu aku
dibentuk di tempat tersembunyi Engkau ada di sana. Sebelum aku lahir, telah kau
saksikan aku. Bahkan sebelum ku memulai bernafas telah kau rencanakan hidupku
untuk setiap harinya. Tercantum dalam kitabMu! Tuhan begitu manisnya jika
Engkau selalu memikirkan aku. Tidak terhitung seberapa seringnya Engkau
memikirkanku. Pada saat aku bangun dipagiku. Engkau juga masih memikirkan aku.
Pemuda juga sadar bahwa seks dipakai
hanya dalam pernikahan sesuai dengan ketetapan Allah. Dan juga demi kebahagiaan
Pemuda sendiri. Jadi sebagai orang tua baik menyampaikan pengetahuan ini secara
sederhana, jelas, terbuka dan jujur. Artinya orang tua tidak menutup-nutupi
sebagian tentang seks.
Jikalau orang tua mau membicarakan seks
dengan anak harus sistematis dan konstruktif akan memberikan keberuntungan yang
besar bagi anak-anak. Seperti seorang gadis mendapat pendidikan yang baik dari
orang tuanya sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan.
Adapun peranan orang tua dalam mendidik
anak agar tidak terjerumus ke dalam pergaulan bebas adalah sebagai berikut:
a.
Orang tua harus
menciptakan komunikasi yang baik dan harmonis
Harus ada komunikasi yang sehat dan baik
diantara seluruh anggota keluarga. Sebagai orang tua yang baik dan bijaksana
seharusnya bersifat melibatkan diri dengan apa yang dialami oleh anak-anaknya,
dan anaknya harus diterima sebagaimana adanya. Sebagaimana seorang pribadi
serta mencoba memahami dia dan pergaulannya. Oleh sebab itu ketika anak-anak
menanyakan masalah seks pada orang tua, jangan ditanggapi salah atau dicurigai
dengan tidak beralasan.
�Cara komunikasi yang sehat antara ayah
dan putrinya adalah dengan terus menunjukkan kasih yang sejati serta perhatian
kepada sang putri, termasuk pelukan yang wajar sekali-kali, tetapi tanpa maksud
lain. Ayahnya juga harus menunjukkan kasih terhadap ibunya, dan keduanya saling
menunjukkan perhatian dan kasih sayang yang sejati pada putrinya. Ayah yang
normal juga menyadari bahwa merupakan suatu keadaan yang normal apabila ia
tertarik kepada penampilan jasmani putrinya karena separuh pembawah sifat yang
dimiliki putrinya berasal dari dirinya dan separuh lagi dari istrinya.
Hal ini akan menjadi dasar yang sehat
dari pola komunikasi ayah dan putrinya, dan pada suatu kali kelak ia akan
bertemu dengan seorang pria muda seperti ayahnya dan menikmati pernikahan dan
kebahagiaan. Prinsip yang sama juga diterapkan dengan hubungan yang wajar antara
ibu dan putranya�.
Disamping orang tua memberikan contoh
komunikasi yang baik, juga harus memberikan pujian kepada anak-anaknya yang
menunjukkan tanggung jawab. Dengan demikian anak-anak dapat menilai sendiri
pendapatnya tentang perilakunya, peraturan yang harus ditaati.
b.
Orang tua menjadi
teladan dan pendamping bagi anak-anaknya.
�Hendaknya sang suami memenuhi kewajiban atas istrinya, begitupun istri pada
suaminya. Istri tidak memiliki berkuasa atas tubuhnya sendiri tetapi suami lah
yang memiliki kuasa itu, begitupula suami tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri
tetapi sang istri memiliki kuasa atas dirinya. Kamu jangan saling berjauhan, kecuali
atas komitmen berdua, untuk waktu yang sementara agar kamu memiliki kesempatan untuk
berdoa selanjutnya kalian melanjutkan hidup Bersama,� tujuannya agar Iblis tidak mengganggu kalian,
karena kamu tidak tahan bertarak� (I Kor.7:3-5).
Rahasia keharmonisan keluarga adalah
jika suami istri tahu dan mau menunjukkan kewajiban masing-masing dan disinilah
prinsip kasih yang sebenarnya dinyatakan oleh masing-masing pihak. Tidak akan
ada yang saling menuntut satu dengan yang lain melainkan berupaya untuk
membahagiakan dan berkorban demi pasangan hidupnya.
Sebagai orang tua harus menunjukkan
kepada anak-anak teladan yang baik, kasih. Kasih yang sejati memerlukan
kedewasaan emosi dan rohani, sebab anak-anak akan meniru sikap ayah dan ibunya.
Paul.D.Meir mengungkapkan, �cinta kasih yang sejati itu benar-benar ada. Kasih
melibatkan semangat, jiwa dan tubuh seseorang secara menyeluruh. Allah ingin
manusia mengasihi sesamanya pada tingkat spiritual, emosi dan jasmani. Bukan hanya
pada tingkat emosi.� Aku memberikan perintah kepadamu, agar �kamu saling mengasihi, layaknya aku Aku yang telah
mengasihi kamu,� kamu pula �harus saling menebar kasih. Dengan begitu semua orang akan mengtahui, bahwasannya kamu adalah
murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi�. Selanjutnya disamping
orang tua menjadi teladan, mereka juga harus menjadi pendamping, sahabat bagi
anak-anaknya.
Kesediaan orang tua menjadi seorang
sahabat untuk menerima keluhan dan kesulitan anaknya dalam tekanan emosi akan
menolongnya untuk merasa aman. Sebagai seorang sahabat, orang tua tidak cukup
dalam angan-angan saja, tetapi harus bertindak. Sikap mendengar dan menuntun
anak dalam tekanan yang dihadapi Ginott. G.Halim mengatakan:
�Bila kita menghendaki anak-anak kita
jujur, maka kita harus bersedia mendengarkan kebenaran yang manis atau yang
pahit. Jangan membuat anak takut mengungkapkan isi hatinya, entah isi hati itu
baik, atau tidak baik ataupun netral. Anak memperhatikan reaksi kita terhadap
ungkapan perasaannya. Dan reaksi-reaksi kita mengajarkan kepadanya ia bersikap
jujur atau sebaliknya.
�Untuk
itu, orang tua harus memperhatikan dan memenuhi kebutuhan anak-anak (Pemuda),
pada khusunya dalam pendidikan seks�.
Orang tua harus memberikan pengetahuan seks pada putra-putrinya yang sedang
menginjak masa-masa kedewasaan. Dengan maksud agar tidak melakukan penyimpangan
seksual. Untuk menghindari hal-hal itu harus ada pengetahuan tentang bagaimana
menguasainya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan (seks bebas).
�Dalam hal ini orang tua sebaiknya
memberikan penerangan dan bimbingan kepada anak-anaknya. Bagaimana cara
menyampaikannya? Mengajak mereka berbicara dari hati kehati dan anggaplah
mereka seorang sahabat yang memerlukan bimbingan dari temannya. Janganlah
mereka mencari informasi/keterangan seks dari pihak lain yang belum tentu benar
atau tidak bertanggung jawab. Sebab yang harus diingat adalah suatu bentuk dari
daya tarik seks erat hubungannya dengan rasa kagum terhadap jenis seks lainnya
pada umumnya belum merupakan suatu sikap penghargaan. Penerangan dan bimbingan
dibutuhkan oleh anak-anak, tidak dapat diberikan hanya dalam satu percakapan
panjang dan padat yang diberikan dengan pasangan yang enggan oleh orang tua, melainkan
pendidikan seks harus diberikan secara terbuka, jelas, tegas dan jujur�.
Adapun hal yang harus disampaikan
menurut James Dobson adalah sebagai berikut:
�Peran persetubuhan pernikahan, Anatomi
dan fisiologi (alat tubuh manusia), pria dan wanita, kehamilan dan proses
kelahiran, mimpi basah (mengeluarkan mani pada waktu malam hari), masturbasi,
perasaan bersalah dan fantasi seks, penyakit kelamin, ciri-ciri seks yang
sekunder akan terjadi karena perubahan kelenjar, rambut disekitar kemaluan,
pertumbuhan alat kelamin pada umumnya, minat yang semakin bertambah terhadap
seks dan sebagainya�.
Selanjutnya program pendidikan seks
dapat diterima terdiri atas dua unsur, yaitu: pertama, Kepada anak-anak harus
diajarkan tentang anatomi tubuh, alat reproduksi, kedua, harus dibahas sikap
moral bertanggung jawab yang kaitannya dengan soal seks�
Kedua unsur di atas tidak boleh
dipisahkan. Pengetahuan seks tampak disertai tanggung jawab dalam soal seks
akan menjadi malapetaka seksual. Sebab menerangkan segala mekanisme reproduksi
tanpa mengajarkan sikap yang pantas dan pengendalian diri yang semestinya sama
seperti memberikan seseorang, anak pistol yang berpeluruh tanpa menunjukkan
kepadanya cara penggunaannya.
Selanjutnya selain pendidikan seks, Pemuda
juga membutuhkan �pendidikan dalam Kebenaran Allah� Untuk menyampaikan hal ini
dilakukan orang tua di rumah. Demikianlah anak-anak akan melihat betapa
dalamnya kasih Allah atasnya dan Allah menginginkan agar setiap orang hidup
dalam Yesus Kristus. Dalam 2 Tim.3:16 berkata: �segala tulisan yang diilhamkan
oleh Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk
memperbaiki kelakuan, dan untuk mendidik orang dalam kebenaran�.
2.
Tanggung jawab Gereja
Terhadap Pemuda
Gereja juga mempunyai peranan penting
dalam membekali dan melengkapi para Pemuda dengan pengetahuan seksualitas
sehingga ia dapat memecahkan masalahnya sendiri. Untuk membekali dan melengkapi
para Pemuda dengan pengetahuan seksualitas, tidak hanya dilakukan oleh orang
tua di rumah tetapi hal ini juga merupakan tanggung jawab pendeta, hamba Tuhan,
majelis, penatua dan khususnya para Pembina Pemuda. �Meskipun tanggung jawab
pendeta-pendeta berat dan banyak, kebanyakan dari mereka berpandangan bahwa
pendidikan seks sebagian dari tanggung jawab gereja�.
Untuk
itu Gereja harus melakukan sebagai berikut:
a.
Membimbing para Pemuda
agar menjadi bijaksana
Dalam
kehidupam Pemuda mulai berangsur-angsur menyadari perbedaan jenis kelamin.
Tugas para Pembina dalam hal ini adalah mambantu, membimbingnya supaya dapat
menerima dirinya sebagai pria dan wanita. Pemuda harus dibimbing untuk
bertindak sesuai dengan keberadaannya. Ini bukan berarti laki-laki dan
perempuan tidak boleh melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan jenis kelamin
sebagai laki-laki dan perempuan. Pemuda diberikan pemahaman bahwa Allah
menciptakan manusia sebagai �mahluk dwi tunggal�.
Sebagai
mahluk dwi tunggal, pria dan wanita saling membutuhkan dan saling melengkapi.
Jadi yang dimaksudkannya adalah bahwa anak-anak tidak boleh melakukan hal-hal
yang tidak sesuai dengan jenis kelamin sebagai laki-laki dan perempuan.
b.
Membina para Pemuda
kepada kehidupan moral, khususnya dalam segi seks.
Para
Pemuda harus diberikan penerangan tentang seks kepada kehidupan moral yang
bertanggung jawab. Pemuda tidak diperbolehkan melakukan hubungan seks. Karena
seks adalah spesial bagi orang yang sudah menikah. �Seks merupakan fenomena
alamiah dan lebih dari pada itu seks itu rumit, sangat dalam dan senantiasa
misterius.� Pemuda dilarang melakukan hubungan seksual sebab perbuatan itu sama
dengan perbuatan zinah dan Alkitab dengan keras mengatakan: �Jangan berzinah!� (Kel.20:14)
c.
Menciptakan sikap yang
sehat terhadap seks dan seksualitas para Pemuda.
Untuk menciptakan sikap yang sehat
terhadap seks dan seksualitas itu tidaklah gampang. Apa yang diajarkan para Pemuda
harus sesuai dengan tindakan para pendidik. Pendidik yang dimaksud disini orang
tua dan para pembina Pemuda. Sebab kalau tidak maka didikannya itu akan sia-sia
karena tidak dapat menjadi teladan bagi anak-anak didiknya. Hal ini sangat
penting untuk diingat oleh si pendidik. Didikan yang diberikan oleh si pendidik,
hanya ada manfaatnya kalau apa yang dikatakannya itu dibenarkan oleh sikap
hidupnya.
Kesimpulan
Berdasarkan
pembahasan tersebut di atas, maka penulis menyimpulkan beberapa pokok penting
yaitu:
1.
Seks merupakan sesuatu
hal yang wajar, normal dan indah. Seks bukanlah sesuatu yang aneh, jahat atau
menjijikkan di dalam diri manusia. Tetapi seks adalah pemberian Allah kepada
manusia. Dan seks hanya diperbolehkan untuk orang yang sudah menikah, sebab
penggunaan seks di luar pernikahan merupakan tindakan menentang ketetapan
Allah.
2.
Pandangan Alkitab
Tentang Seks: a) Menurut Perjanjian Lama: Kitab Kej. 1 mencatat, berfirmanlah
Allah �Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita� (Kej.
1:26a). b). Menurut Perjanjian Baru: Pernikahan di Kana, Yesus melakukan
mujizat disana. Dan Dalam surat Paulus yang ditulis kepada Timotius, (I Tim.
4:4-5). Dikatakan: �Karena keseluruhan yang diciptakan Allah �itu baik dan satu pun tidak ada yang haram apabila
diterima dengan �rasa syukur, karena semuanya telah dikuduskan oleh firman
Allah dan doa�.
3.
Maksud Tuhan
menciptakan seks: Seks diciptakan Allah untuk suami-istri dalam pelukan seksual
serta persekutuannya dengan Allah dan sebagai alat reproduksi. Pemuda akan
terhindar dari penyakit kelamin hanya dengan ketaatan dan tunduk kepada firman
Allah, yaitu tidak menggunakan seks secara bebas baik sebelum dan sesudah
menikah.
4.
Faktor-faktor penyebab
penyalahagunaan seks: a). broken home b), ekonomi, c). Lingkungan, d). Kemajuan
Teknologi
5.
Akibat penyalahgunaan Secara
psikologis: Jika seorang terlibat dalam praktek seks bebas, maka secara
psikologi akan muncul dalam jiwa seseorang sebagai pelaku. Sebab apa yang
terjadi pada tubuh manusia mengakibatkan hal-hal positif maupun negatif
terhadap seluruh eksistensi kehidupan manusia.
���������������������������������������������������������
BIBLIOGRAFI
Abineno.J.L.
Ch. 1999. Seksualitas dalam Pendidikan seksual.
Jakarta: BPK Gunung Mulia, ���������������������������
Alkitab
Penuntun Hidup Berkelimpahan. Malang: Gandum
Mas LAI, 2002
Dobson
James. 1995. Masalah Membesarkan
Anak. Bandung: Kalam
Hidup
Gunarsa.
Y. Singging D. 1996. Psikologi untuk muda-mudi. Jakarta: BPK Gunung
Mulia
Gunarsa,
Y. Singgih D. 2004. Hubungan
Seksual Pranikah. Jakarta: Yayasan Kalam Hidup
�Halim Ginott G. 1986. �Memesrahkan Hubungan Anda
dengan Anak-Anak Anda. Jakarta:
Gramedia
Howard
Marion. 1987. Orang
Tua Membimbing. Jakarta: t.tp.
Kesler Jay. 1999. Tolong
Aku punya Anak Remaja. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Mary
Ann Mayo. 1995. Pendidikan
Seks dari Orang tua Kepada Anak. Bandung:
Yayasan Kalam Hidup.
Meir Paul D. 1983. Membesarkan
Anak dan Perkembangan Watak Secara Kristen.
Surabaya: Yakin
Miles. Herbert J. 1992. Sebelum
Menikah Pahami dulu Seks. Jakarta: BPK
Gunung Mulia.
Mulyono, Y.
Bambang. 1993. Mengatasi Kenakalan Remaja. Yogyakarta:
Andi offset.
Pandeng Solang,
Welly. 1996. Cinta Pacaran dan seks.
Jakarta: STT Agape.
Russel P. 2001. Spittler,
I dan II Korintus. Malang: Yayasan Gandum Mas.
Trisna,
Jonathan A. 1994. Pernikahan Kristen suatu usaha dalam
Kristus. Jakarta: Institut Teologia dan Keguruan
Indonesia
Tulus Tu�u.
1996. Etika dan pendidikan seksual. Bandung:
Kalam Hidup.
Wahyu, Matius. 2006. Tafsiran
Alkitab Masa Kini 3. Jakarta:
Yayasan Komunikasi Bina kasih / OMF
�