Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849

������ e-ISSN : 2548-1398

������ Vol.4, No.5 Mei 2019

 


PENYALAHGUNAAN SEKS DIKALANGAN PEMUDA DALAM PERSPEKTIF AL KITAB MENURUT I KORINTUS 6:12-20

 

Fereddy Siagian

Akademi Maritim Cirebon (AMC)

Email: [email protected]

 

Abstrak

Seks adalah pemberian Allah kepada manusia. Tetapi Seks hanya diperbolehkan bagi manusia yang telah menikah, sebab penggunaan seks di luar pernikahan merupakan tindakan menentang ketetapan Allah. Seks adalah baik, apabila dipergunakan sebagai sebuah Anugerah Allah dan boleh dialami dengan syarat tertentu. Pandangan Alkitab Tentang Seks: a) Menurut Perjanjian Lama: Kitab Kej. 1 mencatat, berfirmanlah Allah �Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita� (Kej. 1:26a). b). Menurut Perjanjian Baru: Pernikahan di Kana, Yesus melakukan mujizat disana. Dan Dalam surat Paulus yang ditulis kepada Timotius, (I Tim. 4:4-5). Dikatakan: �Karena semua yang diciptakan Allah itu baik dan satu pun tidak ada yang haram jika diterima dengan ucapan syukur, sebab semuanya itu dikuduskan oleh firman Allah dan oleh doa�.1). Masalah Penyalahgunaan Kebebasan. Allah memberikan kebebasan bagi manusia membuktikan bahwa manusia itu adalah mahluk yang unik dari mahluk ciptaan yang lainnya. �Kebebasan bukan berarti mendapat izin untuk segala sesuatu. Berguna, bagi menyerupai Kristus� Orang yang menggunakan kebebasan sedemikian rupa hingga ia diperbudak oleh nafsunya. Segala sesuatu halal bagiku. Allah memberikan kebebasan (free will) bagi manusia. Kebebasan pertama sekali diberikan oleh Allah kepada manusia tatkala Adam dan Hawa di Taman Eden. Semua pohon yang ada di taman ini boleh kamu makan buahnya, selain pohon yang ditengah-tengah taman. �Kebebasan bukan berarti mendapat izin untuk segala sesuatu. 2). Tubumu adalah bait Allah. �Atau tidak tahukah kamu bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu� (1 Kor 6:19a). Karena tubuh kita adalah bait Roh Kudus, Untuk itu tubuhmu sama sekali tidak boleh dicemarkan oleh kenajisan atau kejahatan apapun, baik oleh pikiran dan keinginan, seperti halnya merokok, minum-minuman keras. 3).Menaklukkan seks. Bagaimana menaklukkan keinginan seks? Ingatlah, seks adalah anugerah Tuhan, pemberian Allah. Seks bukan milik pribadi untuk memuaskan egoisme sebab tubuh manusia (seks) sudah ditebus oleh Tuhan Yesus Kristus Keindahan seks tidak bisa di dapat dengan merebutnya dari seseorang. Untuk memberikan solusi atau masukan, secara khusus peranan orang tua dan tanggung jawab gereja dalam memberikan masukan positif menurut pandangan Alkitab.

Kata Kunci: Penyalahgunaan seks dikalangan pemuda, Tarsiran 1 Korintus 6:12-20

 

 

 

Pendahuluan

Penyalahgunaan seksual dikalangan muda-mudi banyak terjadi pada zaman sekarang ini, sehingga ada yang sudah hamil belum menikah. Ironisnya tidak tau siapa ayah dari calon bayi. Dapat dilihat bahwa seks juga adalah bagian dari kehidupan manusia, namun demikian tidak seharusnya dilakukan sebelum waktunya karena seks adalah sesuatu yang ada dan tidak bisa ditolak. Seks adalah salah satu yang menimbulkan berbagai masalah apabila salah mempergunakan dengan baik, atau salah menempatkannya. �Terjadinya perkembangan biologis umumnya, sehingga pada usia tertentu, manusia mengalami fase yang cukup matang khususnya pada bagian organ-organ fisik (seks) kematangan organ-organ bio-fisiologis ini, ditandai oleh mampunya seseorang untuk melakukan tindakan seks sehingga munculnya dorongan (hasrat) untuk melakukan hubungan seks�. Hal ini menjelaskan bagaimana terjadinya perkembangan biologis, sehingga pada usia tertentu, seseorang berada pada tahap kematangan sehingga munculnya dorongan untuk melakukan seks di luar nikah.

Roy E.Short memberikan pendapat mengenai masalah seks yang dihadapi Pemuda sekarang ini yaitu adanya keinginan untuk melakukannya. �Memiliki ciri kenikmatan bilamana dilakukan. Dorongan seks disebut sebagai dorongan prinsip kenikmatan (Pleasure principle)�. Penyalahgunaan seks diluar tujuan fungsinya (seks bebas), hanya berdasarkan pada prinsip kenikmatan (bagi yang menikmati), atau keinginan karena dendam pelarian (kesal hati), ekonomi dari petualangan pada usia muda karena ada keinginan untuk mengetahuinya dan adanya keinginan besar untuk mencobanya. Terjadinya penyalahgunaan seks pada Pemuda karena adanya informasi dan tontonan dari dunia Barat, yang budaya hidupnya jauh berbeda dengan budaya Indonesia.

Pengaruh era globalisasi dapat menyebabkan Pemuda terjerumus dalam dunia seks karena kurangnya pemahaman tentang dunia seks sehingga dengan gampang mereka terjerumus kepada pergaulan yang bebas. Dengan beredarnya VCD dan majalah-majalah porno yang diperdagangkan begitu bebas disembarangan tempat, sehingga Pemuda memperoleh sesuatu pengetahuan yang tidak benar dan ironisnya mereka akan cenderung mempraktekkan apa yang mereka baca dan tonton.

Mengungkapkan dan mendengar kata seks sudah dianggap lazim bagi semua orang, seks merupakan anugrah yang diberikan Tuhan kepada semua umat manusia bukan merupakan hal yangtabuh, tetapi hanya dilakukan bagi orangyang sudah menikah, sebab hubungan seks di luar pernikahan merupakan bertentangan dengan kehendak Allah. Dewasa ini penyimpangan dalam melakukan seks di luar nikah sudah merajalela khususnya di kalangan Pemuda. Hal ini disebabkan kurangnya pengetahuan, minimnya orang tua dalam memberikan pengertian mengenai seks, dan kurang memahami etika dalam melakukan hubungan seks.

�Menurut Yulia Singgih gunarsa Pemuda saat ini melakukan hubungan seks di luar nikah lebih mempunyai nyali atau lebih berani, hal ini berkaitan dengan hasil penelitian 10-12% Pemuda yang kurang memahami pengetahuan tentang seks yang melakukan hubungan seks, melihat hal ini hendaknya harus ada pendidikan seks yang intensif bagi Pemuda terutama di rumah dan sekolah�.

 

Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Dimana metode kualitatif adalah meyakini kebenaran itu bersifat dinamis serta bisa diperoleh hanya melalui analisis terhadap objek penelitian melalui cara interaksinya dengan situasi sosial mereka (Danim, 2002). Metode dan prosedur penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut: 1). Melakukan penelitian perpustakaan (library research) melalui buku-buku perpustakaan dan internet yang topiknya berkaitan dengan masalah pergaulan bebas (seks bebas) di kalangan Pemuda Kristen. 2). Melakukan observasi lapangan dengan melalukan pengamatan terhadap Pemuda yang pernah mengalami pergaulan bebas.

 

Hasil dan Pembahasan

Tafsiran 1 Korintus 6:12-20

1.    Ayat 12: Masalah Penyalahgunaan Kebebasan

Allah memberikan kebebasan bagi manusia membuktikan bahwa manusia itu adalah mahluk yang unik dari mahluk ciptaan yang lainnya. �Kebebasan tidak bermakna memperoleh izin untuk melakukan segala hal, Bermanfaat bagi menyerupai Kristus� Orang yang menggunakan kebebasan sedemikian rupa hingga ia diperbudak oleh nafsunya.

Segala sesuatu halal bagiku. Hal ini tampak sangat jelas bahwasannya ugngkapan tersebutadalah kutipan dari pendapat teologis yang menentang Paulus. �Mereka menganggap bahwa mereka boleh melakukan banyak hal sesuai kehendak pribadinya�. Termasuk kebebasan moral yang memerintahkan seseorang untuk melakukan apa saja sesui keinginannya, sudah sangat melekat dan merubah mindset jemaat Korintus. Gaya hidupnya adalah gaya hidup "aji mumpung" oleh karena itu mereka menganggap bahwa mereka harus "menikmati hidup" seperti layaknya lapar maka harus dituruti dengan makan, begitupun dengan hasrat untuk melakukan seka maka harus dituruti salah satu caranya mungkin dengan percabulan. Akan tetapi umat kristiani tidak boleh hidup dengan diperbudak apapun, sebab tubuh orang pecaya adalah milik Kristus. "Belenggu" kebebasan.

Ketaatan pada aturan-aturan yang membuat seseorang patuh dan merendahkan dirinya pada kebenaransering dianggap sebagai �belenggu�. Tetapi "belenggu" ini merupakan peraturan permainan yang mana boleh mengembangkannya dengan sebebas dan sepenuh mungkin segala karunia yang Tuhan telah berikan dalam hidup ini. Melakukan perbuatan yang baik dan benar adalah bentuk rasa syukur kepada Tuhan, bukanlah perbudakan tetapi kebebasan dan kebertanggungjawaban. Memuliakan Allah dengan tubuh memang kadang harus terjadi dengan berperang. Hanya orang yang menang perang yang benar merdeka.

Ternyata dibidang seksual jemaat terlalu toleran. �Mereka membiarkan seorang sumbang yang mengawini ibu tirinya sendiri tanpa tindakan tegas, padahal kelakuan seperti itu malah tidak dapat diterima orang kafir. Menurut Paulus orang seperti itu tidak pada tempatnya dalam jemaat.

�Oleh sementara orang beriman yang bermentalitas Yunani pelacuran dianggap tidak mengapa, sama dengan makan minum. Paulus yang berlatar belakang Yahudi tidak dapat menerima pendapatdan praktek semacam itu. Ia menolak dan mengecamnya atas dasar persekutuan orang beriman secara menyeluruh dengan Kristus�.

Saat ini tidak lagi berbicara orang Yunani dan orang Yahudi, tetapi orang yang percaya kepada Yesus Kristus agar jangan menyalahgunakan seks.

 

 

2.    Ayat 15-16: Tubuh Untuk Kemuliaan Tuhan.

Tubuh manusia adalah anggota Kristus.�Sementara memberi peringatan terhadap kelemahan moral, Rasul Paulus menunjukkan akibat kebejatan seks bagi orang percaya. Ketika ia mengikatkan dirinya dengan seorang wanita asusila, ia menjadi satu dengan wanita tersebut, berada di bawah pengaruh kekuasaan wanita itu, menajiskan apa yang telah dikuduskan di salib (ay 15)�.

Dalam kejahatan seksual, orang sebenarnya melepaskan dirinya untuk bersatu dengan Kristus dam membuat dirinya menjadi bagiandari asulila dan meiliki dosa. Apakah kamu tidak mengetahui bahwa tubuhmu adalah anggota Kristus ? Apakah kuambil anggota Kristus untuk diberika pada tindakan dosa percabulan? Sekali-kali tidak! Apakah kamu tau bahwa tubuhmu itu anggota Kristus? Apakah pantas aku saat ini memiliki anggotaKristus itu kemudian menjadikannya anggota perempuan sundal? Jangan sekali-kali.

KematianYesus Kristus adalah untuk menebus orang-orang yang mempercayai-Nya secara utuh. Itu sebabnya orang mempercayai tidak akan menyerahkan tubuhnya yang sudah dimiliki kritus untuk melakukan pencabulan. Kecenderungan pemikiran para jemaat bahwasanya hasrat untuk melakuka seksual seperti hasrat untuk makan. Jadi apabila hasrat untuk makan dienuhi maka hasrat untuk melakukan seks pula harus terpenuhi. Namun apabila hasrat untuk melakukan seksual itu dituruti, kemungkinan bisa diikuti oleh percabulan. Percabulan tidak hanyasoal berhubungan fisik, tetapimengenai penyerahan fisik dengan sepenuhnya.Tubuh dan jiwa seutuhnya milik Kristus menjadi milik dosa karena sudah terikat dengan pelacur.

3.    Ayat 19: Tubuhmu Adalah Tempat Kediaman Roh Kudus

Tahukah kamu, tubuhmu ialah bait  Roh Kudus yang diam dalam dirimu. Kau memperoleh Roh Kudus dari Allah, dan tubuhmu tidak hanya milikmu saja ?Harus diketahui bahwa tubuh dan jiwamu adalah tempat tinggal Roh Allah. Roh itu tinggal di dalam hidup orang yang mempercayai-Nya. Dan Allah sendirilah yang memberikan Roh itu kepadamu. Hidup orang percaya bukan lagi kepunyaan sendiri, tapi kepunyaan Allah. Sebagai umat Kristen, tubuh dan jiwamu ialah tempat tinggal pribadi Roh Kudus (Rom. 8:11), dimana Roh itu merupakan tanda dari Allah yang menyatakan bahwa tubuhmu menjadi milik Allah. Untuk itu jiwa dan ragamu sangat tidak boleh dicemarkan oleh kenajisan atau kejahatan apapun, baik oleh pikiran dan keinginan�.

Ketika orang percaya telah menyadari bahwa tubuhnya adalah Bait Allah, dimana Roh Allah berdiam, maka seharusnyalah dijaga kekudusannya sebab Allah itu kudus. Dengan bagaimana? Menghindarkan diri dari segala sesuatu yang najis, seperti penyalahgunaan seks (seks bebas). Menurut konteks disini berarti membiarkan.

Allah yang tinggal di dalam tubuh orang percaya, memenuhi dan menjenuhi tubuh, dan mengekspresikan dirinya sendiri melalui tubuh sebagai bait-Nya, terutama dalam hal-hal tentang makan dan minum serta perkawinan. Untuk ini perlu dengan serius dan ketat mengendalikan tubuh, membuatnya takluk dan mempersembahkannya kepada Allah sebagai persembahan yang hidup (Rom. 12:1).

4.    Ayat 18: Menaklukkan Keinginan Seks

Jauhkanlah dirimu dari percabulanSetiap dosa-dosayang dilakukan manusia, terjadi di luar dirinya. Tetapi orang yang melakukan percabulan berdosa terhadap dirinya sendiri. Jauhilah perbuatan-perbuatan yang cabul. Karena semua dosa yang dilakukan orang, terjadi di luar tubuh orang itu. Tetapi orang yang berbuat yang cabul, berarti berbuat dosa terhadap dirinya sendiri. �Karena itu, Paulus menasehati mereka agar menjauhkan diri dari penyimpangan dan kebejatan seksual�. Penggunaan bentuk disini menunjukkan bahwa umat Kristen harus senantiasa menghindarkan diri dari kejahatan seks�. Maka dari itupergi dari pada melakukan zinah! Dan setiap dosayang dilakukan seseorang itu dari luar tubuh itu; tetapi orang yang bersundal itu, ialah berdosa kepada tubuhnya sendiri.

Siapakah penakluk gunung tertinggi di dunia? Pemanjat tebing yang perkasa. Siapakah penakluk dunia? Tentunya, raja yang bijaksana dan perkasa. Siapa penakluk mereka yang perkasa? Gadis cantik yang mungil dan genit. Seorang raja yang perkasa di jaman kerajaan Romawi menghabisi hidupnya oleh tangan seorang wanita yang sangat elok paras wajahnya. Dengan hanya sebuah pisau belati yang terdapat di tempat tidur sang raja, tidak di Medan Perang. Seorang Presiden direktur, bapak yang baik, dan suami yang baik, pada akhirnya ditakalahkan dengan seorang wanita muda yang memiliki pemikiran sederhana, akan tetapi memiliki kekuatan untuk berhubungan seks.

Benarkan Tuhan menciptakan seks untuk menghancurkan rumah tangga manusia? Atau untuk mengacau balaukan dunia? Jawabannya ialah "tidak". Kej. 1 dan 2 mencatat bahwa Allah menciptakan laki-laki dan perempuan sangat sempurna. Allah sendiri mengatakan "akan tidak baik jika manusia itu seorang diri saja" (Kej. 2:18). Sesungguhnya laki-laki dan perempuan mempunyai keinginan yang datang dari dirinya sendiri, terlebih keinginan untuk seks. Setiap orang bergumul dengan keinginan ini. Kalau keinginan ini tidak ditaklukkan akan menciptakan dosa yang merusak hubungan manusia dengan Tuhan.

Bagaimana meluluhkan rasa untuk melakukan seks? Tetapi Ingat bahwa, seks merupakan anugerah Tuhan, yang diberikan Tuhan. Seks bukan milik pribadi untuk memenuhi kepuasan egoisme sebab jiwa manusia (seks) sudah ditebus oleh Tuhan Yesus Kristus. Keindahan seks tidak bisa diperoleh dengan merampasnya dari seseorang. Justru kenikmatan seks dirasakan saat seseorang memasrahkan haknya dengan memberikan untuk pasangan hidup-nya. Keduanya menikmati kebesaran Tuhan dalam karya penciptaan, dalam persekutuan dengan-Nya dan dalam karya prokreasi ('beranakcuculah' Kej. 1:28).

Ada 3 hal yang penulis akan jelaskan dalam pembahasan ini selaras dengan apa yang sudah ditafsir di atas yaitu: Masalah penyalahgunaan kebebasan, tubuh manusia adalah Bait Allah, menaklukkan keinginan seksuslitas.

1.      Masalah Penyalahgunaan Kebebasan

Allah memberikan kebebasan (free will) bagi manusia. Kebebasan pertama sekali diberikan oleh Allah kepada manusia tatkala Adam dan Hawa di Taman Eden. Semua tanaman yang berada di taman ini boleh dinikmati buahnya, selain pohon yang ditengah-tengah taman. Hal ini membuktikan bahwa manusia itu adalah mahluk yang unik dari mahluk ciptaan yang lainnya. �Kebebasan tidak bermakna memperoleh restu untuk melakukan semua hal. Salah satu contoh yang kongkrit yang salah menggunakan kebebasan Adam dan Hawa ketika di Taman Eden. Tuhan katakan: �semua pohon yang ada di Taman ini boleh kamu makan buahnya, tetapi buah pohon yang di tengah-tengah taman jangan kamu makan�. Allah telah memberikan segala yang ada di Taman Eden, kecuali pohon kehidupan itu. Namun manusia itu merasa ingin tahu sehingga ia salah menggunakan kebebsan itu. Apa yang terjadi? Akibat dari penyalahgunaan kebebasan ialah manusia jatuh ke dalam dosa.

Penyalahgunaan kebebasan sering terjadi bagi setiap orang pada saat ini, khususnya remaja Kristen. Seperti contoh, orang tua memberikan kebebasan untuk pergi keluar sendiri mengerjakan pekerjaan kelompoknya dengan temannya padahal bukan mengerjakan tugas tetapi pacaran di tempat yang tidak layak, sehingga bisa menimbulkan birahi yang berlebihan.

Maka tidak jarang saat ini anak pemudi yang telah mengandung sebelum melaksanakan pernikahan. Ironisnya banyak diantara mereka yang tidak tahu siapa ayahnya karena tidak ada yang mau mengaku. Faktornya bisa saja oleh ketakutan masih muda dan bisa juga karena bukan hanya dia saja yang melakukannya. Memang kebebasan itu baik apabila dipergunakan dengan baik, sebab orang yang dikekang juga akan menimbulkan pemberontakan. �Mereka menyangka bahwa mereka bolehmelakukan apapun sesuai kehendak sendiri�. Tidak semua apa yang diinginkan manusia berkenan kepada Allah sebab manusia cenderung menginginkan apa yang menjadi keinginan daging. Dan keinginan daging tentu saja berlawanan dengan harapan Roh.

2.      Tubuh Manusia Adalah Bait Allah

�Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu� ( 1 Korintus 6:19a).Paulus menginformasikan umat jemaat Korintus, bahwasanya pada masa lalu mereka memang berdosa, namun saat ini mereka telah dikuduskan dan diluruskan dalam Yesus Kristus dengan baptisan. Perubahan status ini memiliki konsekuesinya adalah: a). mereka harus menjauhi dan tidakboleh mengulangi perbuatan dosaya di masa lalu; b) mereka tidak bebas melakukan apapun selain ang dilakukan umat kristen. Standar yang baru ini bukan mempersoalkan halal dan haram, namun yang mereka lakukan itu bermanfaat bagi dirinya dan merupakan tindakan yang memuliakan Tuhan (ayat 20)? Peringatan ini bertujuan agar diri umat tidak diperbudak oleh apapun.

Sebagai orang Kristen, jiwamu merupakan kediaman Roh Kudus, yang mana Roh itu adalah ciri dari Allah yang mengatakan bahwasannya tubuhmu menjadi milik Allah. Untuk itu tubuhmu sama sekali tidak boleh dilumuri dengan najis dan dosa apapun, baik oleh pikiran dan keinginan, seperti halnya merokok, minum-minuman keras. Ketika orang percaya telah menyadari bahwa tubuhnya adalah Bait Allah, dimana Roh Allah berdiam, maka seharusnyalah dijaga kekudusannya sebab Allah itu kudus. Dengan bagaimana? Menghindarkan dari sesuatu yang najis, seperti penyalahgunaan seks (seks bebas).

�Jika seseorang telah memiliki Roh Allah, Ia tentunya akan berperilaku untuk melaksanakan apa yang harus ia lakukan seturut dengan kehendak-Nya. Jika memang benar firman Allah berdiam di dalam seseorang, ia ada di dalam Roh Allah. Ia adalah manusia yang baru�.

Seseorang kalau sudah ada di dalam Kristus akan terlihat dari kehidupan sehari-hari. Jadi mustahil kalau ada orang berkata bahwa dia sudah hidup dalam Tuhan kalau sikapnya tidak mencerminkan karakter Kristus. �namun kamu tidak hidup dalam daging, tapi dalam Roh, apabila Roh Allah diam di dalam dirimu, akan tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus� (Rom 8:9).

3.      Menaklukkan Keinginan Seks

Siapakah yang menaklukan gunung tertinggi di dunia? Yang memanjat tebing yang perkasa. Dan siapakah penakluk dunia? Tentunya seorang raja yang bijaksana dan perkasa. Lalu siapa yang menaklukan mereka yang perkasa? Wanita cantik yang mungil dan genit. Seorang raja perkasa di jaman kerajaan Romawi mati oleh seorang wanita yang elok dan berparas cantik, dengan sebuah pisau belati yang berada di kamar sang raja, bukan berada di medan tempur. Demikian juga halnya terjadi pada Simson, tatkala ia berhadapan dengan Delila. Setiap musuh bisa ditaklukkan, tetapi ia hanya bisa ditaklukkan dengan cantiknya Delila.

Seks telah diciptakan Tuhan pada manusia sebagai alat reproduksi dan bukti kasih sayang". Kej. 1 dan 2 mencatat bahwasanya Allah membuat laki-laki dan perempuan sangat sempurna. Allah sendiri mengatakan " Tidak baik jika manusia hidup seorang diri saja" (Kej. 2:18). Pada dasarnya laki-laki dan perempuan memiliki keinginandari dirinya sendiri, khususnya keinginan seks. Setiap orang bergulat dengan keinginan ini. Jika keinginan ini tidak dapat diluluhkan akan menciptakan dosa yang merusak hubungan jiwa dengan Allah.

Bagaimana meluluhkan hasrat seks? Tapi ingatlah, bahwa seks merupakan anugerah dan hadiah Allah. Seks tidak hanya milik pribadi untuk memuaskan egoisme manusia, jiwa manusia (seks) sudah diquduskan oleh Tuhan Yesus Kristus Keindahan berhubungan seks tidak bisa di dapat dengan merampasnya dari seseorang.

Justru kenikmatan seks dialami saat seseorang menyerahkan haknya hanya untuk pasangan hidup-nya. Keduanya menikmati karunia Tuhan dalam setiap karya cipta-Nya, dalam persekutuan dengan-Nya dan dalam karya prokreasi ('beranak cuculah' Kej. 1:28).

Untuk itu, dalam pembahasan ini penulis berupaya untuk memberikan solusi atau masukan, secara khusus peranan orang tua dan tanggung jawab gereja dalam memberikan masukan positif menurut pandangan Alkitab. Penulis telah melakukan pengamatan selama ini terhadap Pemuda yang terlibat dalam praktek seks bebas (penyalahgunaan seksualitas sebelum waktunya), serta membaca beberapa buku mengenai keadaan, kondisi keluarga yang menuju ke ambang kehancuran. Berikut ini adalah hasil wawancara seorang guru pembimbing dengan anak didiknya. Pengakuan Anton kepada gurunya.

�Orang tuaku melaksanakan kemauannya kepadaku, perkataannya adalah hukum dan tidak boleh ditanggapi. Sebelum kami membuka mulut, melotot dan menyatakan supaya apa yang dikatakannya segera dilaksanakan. Bila dialog sudah berakhir dengan kata �kami ini orang tuamu lho!� Jelek-jelek kami harus dihormati.� Lain lagi dengan Roni, ketika ia dipintai keterangan, �orang tuanya (ibunya), seperti bank. Sebab ia berkomunikasi dengan ibunya jika ia membutuhkan uang. Sementara Boni, orang tua tidak pernah mengerti kesulitanya, tidak mengerti kebutuhannya (seksualitas)�

Sering sekali terjadi karena sikap dari orang tua membuat si anak jatuh ke dalam pergaulan bebas sehingga hamil di luar nikah. Agar tidak terjadi seperti hal-hal yang di atas maka orang tua dan gereja harus mempunyai peranan penting dalam hal ini. Adapun peranan orang dalam memberikan pendidikan seksulitas kepada anak anak dan peranan Gereja adalah sebagai berikut:

1.    Peran Orang Tua Dalam Memberikan Pendidikan Seksualitas

Seringkali orang tua memandang tabuh bila membicarakan seks pada anak-anaknya. Selain itu juga mungkin orang tuanya tidak pernah belajar tentang seks ketika mereka masih beranjak dewasa. Sehingga hal ini kurang dimengerti oleh orang tua bagaimana cara menyampaikan dengan baik, kepada anak-anaknya sesuai dengan kebutuhannya. Sementara dipihak lain Pemuda sangat membutuhkan pengetahuan tentang seks untuk mendapat jawaban dari pertanyaan yang sedang timbul dalam hatinya?.

Permasalahan-permasalahan itu ialah perubahan fisik dan fungsi alat reproduksi yang terkadang membuat kepribadian Pemuda goyah. Sebagai usaha untuk membantu para orang tua agar dapat membimbing anak-anak sehingga terhindar dari anggapan-anggapan yang salah mengenai seks. �Sebelum orang tua memberikannya orang tua harus memperlengkapi diri terlebih dahulu dengan pengetahuan psikoseksual dari anak-anak terutama remaja dan pemuda�. Mengapa orang tua harus mengetahui terlebih dahulu? Karena seks merupakan hal yang sangat feliks. Tidak jarang di dengar akibat-akibat tidak baik dari kekeliruan dan ketidaktahuan para Pemuda dalam bidang ini. Kenyataan ini merupakan sesuatu musibah yang menyedihkan bagi orang tua yang terkena langsung bagi Pemuda sendiri dan juga bagi gereja. Dan ini merupakan canang yang disambut dengan keprihatinan dan penuh kecemasan. Mengapa seks penting bagi Pemuda?.

�Masa anak-anak yang mendahului masa remaja atau muda adalah masa yang penting untuk mendapatkan pendidikan seks. Tetapi ditinjau dari psikoseksual masa muda mereka jauh leih penting. Karena masa muda merupakan masa dimana manusia meninggalkan hidupnya sebagai anak-anak dan bertumbuh (berkembang, menjadi dewasa)�.

Kematangan organ-organ seks. Sebagai orang tua yang baik ia harus memberikan �pengertian, dukungan, kesabaran.� Dalam menyampaikan pengetahuan seks, ada beberapa hal yang perlu disampaikan:

a)        Orang tua harus tahu apa itu seks

Seks bukanlah sekedar ciri pada manusia, ada laki-laki dan ada yang perempuan seperti ciri pada mahluk lain, tetapi seks adalah kodrat. Manusia diciptakan Allah sebagai mahluk seksual. �Seksualitas menyangkut keberadaan manusia bukan hanya organ-organ tertentu (organ kelamin).� Pernyataan tersebut menyatakan bahwa orang tua harus mengerti benar tentang organ-organ seks seperti testis; jakar; sel sperma; ovarium; vagina. Sel telur, dan tugas setiap kelenjer kelamin tetapi juga perubahan dalam segi emosi. Kepada Pemuda perlu diberitahukan pengetahuan tentang keadaan pada tubuh, jiwa dan maksud Allah di dalamnya.

Dalam hal ini Pemuda belajar menerima perubahan fisik dan emosi. Untuk menghindari perbuatan-perbuatan yang menyimpang, Pemuda ditekankan supaya bisa menguasai diri dan mengendalikan dirinya. Tujuan Allah dalam perubahan diri Pemuda, mereka bukan anak-anak lagi tetapi mereka sedang mempersiapkan diri masuk pada masa dewasa. Dimana suatu saat nanti mereka akan membentuk suatu rumah tangga yang di dalamnya ada seks. Pemakain seks sesuai dengan rencana Allah akan mengakibatkan suatu kenikmatan dan keindahan tersendiri dalam pernikahan.

b)       Orang tua harus tahu bentuk-bentuk penyimpangan seks

Orang tua juga harus tahu bentuk-bentuk penyimpangan seks, seperti: seks di luar nikah, masturbasi, homoseksual, pornografi. Semuanya ini harus dijelaskan mengapa tidak diperbolehkan. Dan untuk menjelaskan harus sesuai dengan firman Tuhan. Firman Tuhan menjelaskan bahwa seks hanya diperbolehkan dalam pernikahan, di luar pernikahan itu sudah melanggar ketetapan Allah atau dosa. Rasul Paulus mengajarkan kepada orang percaya bukan untuk menghindari seks tetapi menjauhi perbuatan seks yang tidak bermoral. David dan Corolehocking mengatakan:

Allah menciptakan seks dan bukan manusia. Allah telah membatasi seks dalam ikatan pernikahan, bukan karena Ia tidak menghendaki manusia mencari kesenangan, melainkan karena Ia menghendaki agar manusia menikmatinya dengan cara yang paling sempurna dan utuh. Allah tidak pernah mengizinkan manusia untuk melakukan seks di luar nikah sebab itu sangat bertentangan dengan firman Tuhan.

c)        Dalam menyampaikan pengetahuan seksualitas harus diikut sertakan firman Tuhan.

Allah menciptakan manusia secara luar biasa. Cara ini akan memberikan pandangan yang sehat, baik dalam seksualitas adalah sesuatu yang baik dan mengagumi kemahakuasaan Allah yang telah menciptakan manusia sedemikian rupa seperti dalam Mazmur 139:13-16 firman Allah yang hidup.

�karenanya Engkaulah yang membuat buah pinggangku, menenunku dalam Rahim ibu.. Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena semua peristiwa yang terjadi begitu dahsyat dan ajaib; amat luar biasa apa yang Kau perbuat, dan jiwaku dengan sepenuhnya menyadari hal itu. Tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, ketika aku dibuat dalam tempat yang tersembunyi, dan direkam dibagian-bagian bumi bagian terbawah; Mata-Mu melihat dan mengawasi ketika aku menjadi bakal anak, isi kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya� (Maz 139:13-16).

Engkau yang menciptakan bagian-bagian terlembut dalam diri ini. (gambaran bagi seks), dan Kau temukanku di rahim ibuku. Terima kasih karena Engkau begitu menakjubkan! Sungguh sangat mengagumkan jika aku membuat sebuah renungan! Buatan tangan-Mu sungguh ajaib dan semuanya ini kusadari benar. Pada waktu aku dibentuk di tempat tersembunyi Engkau ada di sana. Sebelum aku lahir, telah kau saksikan aku. Bahkan sebelum ku memulai bernafas telah kau rencanakan hidupku untuk setiap harinya. Tercantum dalam kitabMu! Tuhan begitu manisnya jika Engkau selalu memikirkan aku. Tidak terhitung seberapa seringnya Engkau memikirkanku. Pada saat aku bangun dipagiku. Engkau juga masih memikirkan aku.

Pemuda juga sadar bahwa seks dipakai hanya dalam pernikahan sesuai dengan ketetapan Allah. Dan juga demi kebahagiaan Pemuda sendiri. Jadi sebagai orang tua baik menyampaikan pengetahuan ini secara sederhana, jelas, terbuka dan jujur. Artinya orang tua tidak menutup-nutupi sebagian tentang seks.

Jikalau orang tua mau membicarakan seks dengan anak harus sistematis dan konstruktif akan memberikan keberuntungan yang besar bagi anak-anak. Seperti seorang gadis mendapat pendidikan yang baik dari orang tuanya sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan.

Adapun peranan orang tua dalam mendidik anak agar tidak terjerumus ke dalam pergaulan bebas adalah sebagai berikut:

a.    Orang tua harus menciptakan komunikasi yang baik dan harmonis

Harus ada komunikasi yang sehat dan baik diantara seluruh anggota keluarga. Sebagai orang tua yang baik dan bijaksana seharusnya bersifat melibatkan diri dengan apa yang dialami oleh anak-anaknya, dan anaknya harus diterima sebagaimana adanya. Sebagaimana seorang pribadi serta mencoba memahami dia dan pergaulannya. Oleh sebab itu ketika anak-anak menanyakan masalah seks pada orang tua, jangan ditanggapi salah atau dicurigai dengan tidak beralasan.

�Cara komunikasi yang sehat antara ayah dan putrinya adalah dengan terus menunjukkan kasih yang sejati serta perhatian kepada sang putri, termasuk pelukan yang wajar sekali-kali, tetapi tanpa maksud lain. Ayahnya juga harus menunjukkan kasih terhadap ibunya, dan keduanya saling menunjukkan perhatian dan kasih sayang yang sejati pada putrinya. Ayah yang normal juga menyadari bahwa merupakan suatu keadaan yang normal apabila ia tertarik kepada penampilan jasmani putrinya karena separuh pembawah sifat yang dimiliki putrinya berasal dari dirinya dan separuh lagi dari istrinya.

Hal ini akan menjadi dasar yang sehat dari pola komunikasi ayah dan putrinya, dan pada suatu kali kelak ia akan bertemu dengan seorang pria muda seperti ayahnya dan menikmati pernikahan dan kebahagiaan. Prinsip yang sama juga diterapkan dengan hubungan yang wajar antara ibu dan putranya�.

Disamping orang tua memberikan contoh komunikasi yang baik, juga harus memberikan pujian kepada anak-anaknya yang menunjukkan tanggung jawab. Dengan demikian anak-anak dapat menilai sendiri pendapatnya tentang perilakunya, peraturan yang harus ditaati.

b.    Orang tua menjadi teladan dan pendamping bagi anak-anaknya.

�Hendaknya sang suami memenuhi kewajiban atas istrinya, begitupun istri pada suaminya. Istri tidak memiliki berkuasa atas tubuhnya sendiri tetapi suami lah yang memiliki kuasa itu, begitupula suami tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri tetapi sang istri memiliki kuasa atas dirinya. Kamu jangan saling berjauhan, kecuali atas komitmen berdua, untuk waktu yang sementara agar kamu memiliki kesempatan untuk berdoa selanjutnya kalian melanjutkan hidup Bersama,tujuannya agar Iblis tidak mengganggu kalian, karena kamu tidak tahan bertarak� (I Kor.7:3-5).

Rahasia keharmonisan keluarga adalah jika suami istri tahu dan mau menunjukkan kewajiban masing-masing dan disinilah prinsip kasih yang sebenarnya dinyatakan oleh masing-masing pihak. Tidak akan ada yang saling menuntut satu dengan yang lain melainkan berupaya untuk membahagiakan dan berkorban demi pasangan hidupnya.

Sebagai orang tua harus menunjukkan kepada anak-anak teladan yang baik, kasih. Kasih yang sejati memerlukan kedewasaan emosi dan rohani, sebab anak-anak akan meniru sikap ayah dan ibunya. Paul.D.Meir mengungkapkan, �cinta kasih yang sejati itu benar-benar ada. Kasih melibatkan semangat, jiwa dan tubuh seseorang secara menyeluruh. Allah ingin manusia mengasihi sesamanya pada tingkat spiritual, emosi dan jasmani. Bukan hanya pada tingkat emosi.� Aku memberikan perintah kepadamu, agar kamu saling mengasihi, layaknya aku Aku yang telah mengasihi kamu,kamu pula harus saling menebar kasih. Dengan begitu semua orang akan mengtahui, bahwasannya kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi�. Selanjutnya disamping orang tua menjadi teladan, mereka juga harus menjadi pendamping, sahabat bagi anak-anaknya.

Kesediaan orang tua menjadi seorang sahabat untuk menerima keluhan dan kesulitan anaknya dalam tekanan emosi akan menolongnya untuk merasa aman. Sebagai seorang sahabat, orang tua tidak cukup dalam angan-angan saja, tetapi harus bertindak. Sikap mendengar dan menuntun anak dalam tekanan yang dihadapi Ginott. G.Halim mengatakan:

�Bila kita menghendaki anak-anak kita jujur, maka kita harus bersedia mendengarkan kebenaran yang manis atau yang pahit. Jangan membuat anak takut mengungkapkan isi hatinya, entah isi hati itu baik, atau tidak baik ataupun netral. Anak memperhatikan reaksi kita terhadap ungkapan perasaannya. Dan reaksi-reaksi kita mengajarkan kepadanya ia bersikap jujur atau sebaliknya.

Untuk itu, orang tua harus memperhatikan dan memenuhi kebutuhan anak-anak (Pemuda), pada khusunya dalam pendidikan seks. Orang tua harus memberikan pengetahuan seks pada putra-putrinya yang sedang menginjak masa-masa kedewasaan. Dengan maksud agar tidak melakukan penyimpangan seksual. Untuk menghindari hal-hal itu harus ada pengetahuan tentang bagaimana menguasainya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan (seks bebas).

�Dalam hal ini orang tua sebaiknya memberikan penerangan dan bimbingan kepada anak-anaknya. Bagaimana cara menyampaikannya? Mengajak mereka berbicara dari hati kehati dan anggaplah mereka seorang sahabat yang memerlukan bimbingan dari temannya. Janganlah mereka mencari informasi/keterangan seks dari pihak lain yang belum tentu benar atau tidak bertanggung jawab. Sebab yang harus diingat adalah suatu bentuk dari daya tarik seks erat hubungannya dengan rasa kagum terhadap jenis seks lainnya pada umumnya belum merupakan suatu sikap penghargaan. Penerangan dan bimbingan dibutuhkan oleh anak-anak, tidak dapat diberikan hanya dalam satu percakapan panjang dan padat yang diberikan dengan pasangan yang enggan oleh orang tua, melainkan pendidikan seks harus diberikan secara terbuka, jelas, tegas dan jujur�.

Adapun hal yang harus disampaikan menurut James Dobson adalah sebagai berikut:

�Peran persetubuhan pernikahan, Anatomi dan fisiologi (alat tubuh manusia), pria dan wanita, kehamilan dan proses kelahiran, mimpi basah (mengeluarkan mani pada waktu malam hari), masturbasi, perasaan bersalah dan fantasi seks, penyakit kelamin, ciri-ciri seks yang sekunder akan terjadi karena perubahan kelenjar, rambut disekitar kemaluan, pertumbuhan alat kelamin pada umumnya, minat yang semakin bertambah terhadap seks dan sebagainya�.

Selanjutnya program pendidikan seks dapat diterima terdiri atas dua unsur, yaitu: pertama, Kepada anak-anak harus diajarkan tentang anatomi tubuh, alat reproduksi, kedua, harus dibahas sikap moral bertanggung jawab yang kaitannya dengan soal seks�

Kedua unsur di atas tidak boleh dipisahkan. Pengetahuan seks tampak disertai tanggung jawab dalam soal seks akan menjadi malapetaka seksual. Sebab menerangkan segala mekanisme reproduksi tanpa mengajarkan sikap yang pantas dan pengendalian diri yang semestinya sama seperti memberikan seseorang, anak pistol yang berpeluruh tanpa menunjukkan kepadanya cara penggunaannya.

Selanjutnya selain pendidikan seks, Pemuda juga membutuhkan �pendidikan dalam Kebenaran Allah� Untuk menyampaikan hal ini dilakukan orang tua di rumah. Demikianlah anak-anak akan melihat betapa dalamnya kasih Allah atasnya dan Allah menginginkan agar setiap orang hidup dalam Yesus Kristus. Dalam 2 Tim.3:16 berkata: �segala tulisan yang diilhamkan oleh Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan, dan untuk mendidik orang dalam kebenaran�.

2.    Tanggung jawab Gereja Terhadap Pemuda

Gereja juga mempunyai peranan penting dalam membekali dan melengkapi para Pemuda dengan pengetahuan seksualitas sehingga ia dapat memecahkan masalahnya sendiri. Untuk membekali dan melengkapi para Pemuda dengan pengetahuan seksualitas, tidak hanya dilakukan oleh orang tua di rumah tetapi hal ini juga merupakan tanggung jawab pendeta, hamba Tuhan, majelis, penatua dan khususnya para Pembina Pemuda. �Meskipun tanggung jawab pendeta-pendeta berat dan banyak, kebanyakan dari mereka berpandangan bahwa pendidikan seks sebagian dari tanggung jawab gereja�.

Untuk itu Gereja harus melakukan sebagai berikut:

 

 

a.       Membimbing para Pemuda agar menjadi bijaksana

Dalam kehidupam Pemuda mulai berangsur-angsur menyadari perbedaan jenis kelamin. Tugas para Pembina dalam hal ini adalah mambantu, membimbingnya supaya dapat menerima dirinya sebagai pria dan wanita. Pemuda harus dibimbing untuk bertindak sesuai dengan keberadaannya. Ini bukan berarti laki-laki dan perempuan tidak boleh melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan jenis kelamin sebagai laki-laki dan perempuan. Pemuda diberikan pemahaman bahwa Allah menciptakan manusia sebagai �mahluk dwi tunggal�.

Sebagai mahluk dwi tunggal, pria dan wanita saling membutuhkan dan saling melengkapi. Jadi yang dimaksudkannya adalah bahwa anak-anak tidak boleh melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan jenis kelamin sebagai laki-laki dan perempuan.

b.      Membina para Pemuda kepada kehidupan moral, khususnya dalam segi seks.

Para Pemuda harus diberikan penerangan tentang seks kepada kehidupan moral yang bertanggung jawab. Pemuda tidak diperbolehkan melakukan hubungan seks. Karena seks adalah spesial bagi orang yang sudah menikah. �Seks merupakan fenomena alamiah dan lebih dari pada itu seks itu rumit, sangat dalam dan senantiasa misterius.� Pemuda dilarang melakukan hubungan seksual sebab perbuatan itu sama dengan perbuatan zinah dan Alkitab dengan keras mengatakan: �Jangan berzinah!� (Kel.20:14)

c.       Menciptakan sikap yang sehat terhadap seks dan seksualitas para Pemuda.

Untuk menciptakan sikap yang sehat terhadap seks dan seksualitas itu tidaklah gampang. Apa yang diajarkan para Pemuda harus sesuai dengan tindakan para pendidik. Pendidik yang dimaksud disini orang tua dan para pembina Pemuda. Sebab kalau tidak maka didikannya itu akan sia-sia karena tidak dapat menjadi teladan bagi anak-anak didiknya. Hal ini sangat penting untuk diingat oleh si pendidik. Didikan yang diberikan oleh si pendidik, hanya ada manfaatnya kalau apa yang dikatakannya itu dibenarkan oleh sikap hidupnya.

Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan tersebut di atas, maka penulis menyimpulkan beberapa pokok penting yaitu:

1.      Seks merupakan sesuatu hal yang wajar, normal dan indah. Seks bukanlah sesuatu yang aneh, jahat atau menjijikkan di dalam diri manusia. Tetapi seks adalah pemberian Allah kepada manusia. Dan seks hanya diperbolehkan untuk orang yang sudah menikah, sebab penggunaan seks di luar pernikahan merupakan tindakan menentang ketetapan Allah.

2.      Pandangan Alkitab Tentang Seks: a) Menurut Perjanjian Lama: Kitab Kej. 1 mencatat, berfirmanlah Allah �Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita� (Kej. 1:26a). b). Menurut Perjanjian Baru: Pernikahan di Kana, Yesus melakukan mujizat disana. Dan Dalam surat Paulus yang ditulis kepada Timotius, (I Tim. 4:4-5). Dikatakan: �Karena keseluruhan yang diciptakan Allah itu baik dan satu pun tidak ada yang haram apabila diterima dengan rasa syukur, karena semuanya telah dikuduskan oleh firman Allah dan doa�.

3.      Maksud Tuhan menciptakan seks: Seks diciptakan Allah untuk suami-istri dalam pelukan seksual serta persekutuannya dengan Allah dan sebagai alat reproduksi. Pemuda akan terhindar dari penyakit kelamin hanya dengan ketaatan dan tunduk kepada firman Allah, yaitu tidak menggunakan seks secara bebas baik sebelum dan sesudah menikah.

4.      Faktor-faktor penyebab penyalahagunaan seks: a). broken home b), ekonomi, c). Lingkungan, d). Kemajuan Teknologi

5.      Akibat penyalahgunaan Secara psikologis: Jika seorang terlibat dalam praktek seks bebas, maka secara psikologi akan muncul dalam jiwa seseorang sebagai pelaku. Sebab apa yang terjadi pada tubuh manusia mengakibatkan hal-hal positif maupun negatif terhadap seluruh eksistensi kehidupan manusia.

 

���������������������������������������������������������

 

 

 

 

BIBLIOGRAFI

 

Abineno.J.L. Ch. 1999. Seksualitas dalam Pendidikan seksual. Jakarta: BPK Gunung Mulia, ���������������������������

 

Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan. Malang: Gandum Mas LAI, 2002

 

Dobson James. 1995. Masalah Membesarkan Anak. Bandung: Kalam Hidup

 

Gunarsa. Y. Singging D. 1996. Psikologi untuk muda-mudi. Jakarta: BPK Gunung Mulia

 

Gunarsa, Y. Singgih D. 2004. Hubungan Seksual Pranikah. Jakarta: Yayasan Kalam Hidup

 

Halim Ginott G. 1986. Memesrahkan Hubungan Anda dengan Anak-Anak Anda. Jakarta: Gramedia

 

Howard Marion. 1987. Orang Tua Membimbing. Jakarta: t.tp.

 

Kesler Jay. 1999. Tolong Aku punya Anak Remaja. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

 

Mary Ann Mayo. 1995. Pendidikan Seks dari Orang tua Kepada Anak. Bandung: Yayasan Kalam Hidup.

 

Meir Paul D. 1983. Membesarkan Anak dan Perkembangan Watak Secara Kristen. Surabaya: Yakin

 

Miles. Herbert J. 1992. Sebelum Menikah Pahami dulu Seks. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

 

Mulyono, Y. Bambang. 1993. Mengatasi Kenakalan Remaja. Yogyakarta: Andi offset.

 

Pandeng Solang, Welly. 1996. Cinta Pacaran dan seks. Jakarta: STT Agape.

 

Russel P. 2001. Spittler, I dan II Korintus. Malang: Yayasan Gandum Mas.

 

Trisna, Jonathan A. 1994. Pernikahan Kristen suatu usaha dalam Kristus. Jakarta: Institut Teologia dan Keguruan Indonesia

 

Tulus Tu�u. 1996. Etika dan pendidikan seksual. Bandung: Kalam Hidup.

 

Wahyu, Matius. 2006. Tafsiran Alkitab Masa Kini 3. Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina kasih / OMF