Syntax Literate
: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849
�����
e-ISSN : 2548-1398
�����
Vol.4, No.5 Mei 2019
HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN� DENGAN KEPUASAN MAHASISWA
Rusmadi
Akademi Maritim Cirebon (AMC)
Email: [email protected]
Abstrak
Penelitian ini dilakukan mengacu kepada penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Adee Athiyaman (1997), sedangkan metode penelitian yang
digunakan adalah metode survey dengan tujuan untuk menguji hipotesis mengenai
hubungan kualitas pelayanan dengan kepuasan maghasiswa pada salah satu
perguruan tinggi maritim di Cirebon. Dalam penelitian ini
yang menjadi variabel bebasnya adalah kualitas pelayanan yang mencakup kualitas
pelayanan yang dipersyaratkan (Requisite), kualitas pelayanan yang diterima
(Acceptable) dan kualitas pelayanan yang fungsional (Funcional). Sedangkan variabel yang tidak bebasnya adalah kepuasan mahasiswa.
Pengukuran kualitas pelayanan diukur berdasarkan 3 (tiga) dimensi meliputi : Requisite, Acceptable dan Funcional. Untuk
kualitas pelayanan Requisite diukur dengan 13 (tiga belas) komponen, kualitas
pelayanan Acceptable diukur dengan 5 (lima) komponen, dan kualitas pelayanan
Funcional diukur dengan 3 (tiga) komponen. Selanjutnya
responden diminta menjawab komponen pernyataan berdasarkan Skala Likert.
Sedangkan untuk mengukur kepuasan mahasiswa diukur
berdasarkan 6 (enam) Item pernyataan setelah mahasiswa melakukan pendidikan
diperguruan tinggi ini. Berdasarkan hasil analisis
dengan menggunakan rumus Rank Spearman, maka uji hipotesis menunjukan bukti,
dengan pengertian bahwa terdapat hubungan yang signifikan yang positif antara
kualitas pelayanan dengan kepuasan mahasiswa.
Kata Kunci: Kualitas
Pelayanan, Kepuasan Mahasiswa, Requisite, Acceptable, dan Funcional.
Pendahuluan
Seiring dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dibarengi dengan semakin
meningkatnya jumlah perguruan tinggi swasta, persaingan di dalam memberikan
kualitas pelayanan dan kepuasan menjadi perhatian yang sangat serius. Dalam
artian setiap pelayanan yang diberikan oleh perguruan tinggi akan dirasakan
hasilnya oleh mahasiswa pada saat itu juga.
Perguruan tinggi
swasta merupakan salah satu perguruan tinggi alternativ bagi masyarakat untuk
menghadapi peningkatan permintaan masyarakat terhadap kebutuhan pendidikan dewasa
ini. Keunggulan-keunggulan perguruan tinggi swasta untuk menarik minat calon
mahasiswa semakin ditonjolkan. Mulai dari gelar kesarjanaannya, kurikulum yang
diberikan sampai fasilitas yang akan didapat untuk mahasiswa.
Persepsi
mahasiswa terhadap kualitas pelayanan perguruan tinggi dimulai dari pertama kali mahasiswa
mendaftarkan ke Universitas
dengan membaca brosur/katalog Universitas,
mahasiswa akan tertarik dan percaya bahwa dengan memasuki Universitas dia akan
mendapatkan kemampuan dan keahlian baru dengan demikian mahasiswa mempunyai
harapan yang akan terwujud.
Hubungan antara
kualitas pelayanan dan kepuasan mahasiswa menjadi sangat penting ketika
kepuasan melahirkan loyalitas mahasiswa terhadap Universitas yang menimbulkan
sikap komunikasi untuk menarik mahasiswa baru.
Asumsi
kausalitas di atas diperkuat oleh hasil penelitian Adee Athiyaman (1997) yang
menghasilkan teori �It is possible to equate one�s attitude towards a
service with one�s 2 service quality perception� maksudnya adalah sikap
mahasiswa terhadap pelayanan pendidikan merupakan perwujudan dari kualitas
pelayanan pendidikan, jika kualitas pelayanan pendidikan sangat baik, maka
sikap mahasiswapun akan sangat mendukung terhadap perkembangan pendidikan,
dengan demikian suatu hal yang memungkinkan bagi mahasiswa yang merasa puas
untuk menginformasikan kepada yang lainnya. Berdasarkan hal tersebut maka
sangat penting untuk melakuakan penelitian mengenai hubungan kualitas pelayanan
dengan kepuasan masyarakat.
Berdasarkan analisis dan pembahasan dapat ditarik
kesimpulan, (1) Terdapat hubungan yang signifikan yang positif antara kualitas
pelayanan Requisite/yang dipersyaratkan dengan kepuasan mahasiswa. (2)Terdapat hubungan yang
signifikan yang positif antara kualitas pelayanan Acceptable/yang diterima
dengan kepuasan mahasiswa. (3) Terdapat hubungan yang signifikan yang
positif antara kualitas pelayanan Funcional/yang fungsional dengan
kepuasan mahasiswa
Metode Penelitian
Penelitian ini
dilakukan mengacu kepada penelitian sebelumnya dengan menggunakan metode
survey.� Menurut Sugiyono (2013:11)
pengertian metode survey adalah : �Penelitian yang dilakukan dengan menggunakan
angket sebagai alat penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil,
tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi
tersebut, sehingga ditemukan kejadian relatif, distribusi, dan hubungan antar
variabel, sosiologis maupun psikologis�.
Tujuan
penelitian survey adalah untuk memberikan gambaran secara mendetail tentang
latar belakang, sifat-sifat, serta karakter-karakter yang khas dari kasus atau
kejadian suatu hal yang bersifat umum.
Hasil
dan Pembahasan
A. Statistik
Deskriptif
Statistik
deskriptif dalam penelitian ini pada dasarnya merupakan proses transformasi
data penelitian dalam bentuk tabulasi sehingga mudah dipahami dan
diinterpretasikan. Tabulasi menyajikan ringkasan pengaturan atau penyusunan
data dalam tabel numerik. Statistik deskriptif yang digunakan oleh penulis pada
umumnya memberikan informasi mengenai karakteristik variabel penelitian yang
utama. Ukuran yang digunakan dalam penelitian ini antara lain berupa;
frekuensi, tendensi sentral yang berupa Mean dan Deviasi.
1. Kualitas
Pelayanan
Dimana
dimensi kualitas pelayanan yang diuji terdiri dari tiga variabel, yaitu (1)
kualitas pelayanan Requisite/yang
dipersyaratkan, (2) kualitas pelayanan Acceptable/yang diterima, (3) kualitas
pelayanan Funcional/yang fungsional. Dari hasil penelitian diperoleh
gambaran mengenai kualitas pelayanan pada perguruan tinggi, dengan melihat
nilai rata-rata dan Standar Deviasi
dari pernyataan responden yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada 85
orang responden seperti dalam tabel 1.
2. Kepuasan
Mahasiswa
Dari hasil penelitian diperoleh gambaran mengenai
kepuasan mahasiswa terhadap pelayanan yang�
diberikan pihak manajemen perguruan tinggi yang bersangkutan adalah
dengan melihat nilai Mean dan Standar Deviasi dari 6 pernyataan responden yang
didapatkan melalui penyebaran kuesioner kepada 85 orang responden seperti dalam
tabel 1 berikut ini:
Tabel 1.
Statistik Deskriptif
Mengenai Kualitas Pelayanan dan Kepuasan� Mahasiswa
No. |
Dimensi Kualitas Peayanan & Kepuasan Mahasiswa |
Mean |
Standar Deviasi |
1. |
Kualitas pelayanan Requisite/yang dipersyaratkan dalam
pembelajaran mahasiswa tentang tiga belas komponen pernyataan. |
3,7466 |
0,6651 |
2. |
Kualitas pelayanan Acceptable/yang diterima dalam pembelajaran
mahasiswa tentang lima komponen pernyataan. |
3,7412 |
0,7073 |
3. |
Kualitas pelayanan Functional/yang fungsional dalam
pembelajaran mahasiswa tentang tiga komponen pertanyaan. |
3,9177 |
0,5403 |
4. |
Kepuasan mahasiswa dalam mengikuti pembelajaran tentang enam komponen
pernyataan |
3,7059 |
0,6091 |
Dari
tabel 1 dapat dijelaskan bahwa 85 responden yang menyatakan penilaian tertinggi
tentang kualitas pelayanan adalah pada dimensi kualitas pelayanan fungsional
dengan nilai rata-rata sebesar 3,9177, artinya secara mayoritas responden
menjawab pernyataan ini mendekati setuju, sedangkan Standar Deviasi
rata-ratanya sebesar 0,5403 ini diperoleh dari jumlah tiga komponen pernyataan,
artinya sebarannya menyempit karena mendekati nol.
Kemudian
pada urutan kedua ditempati oleh kualitas pelayanan yang Requisite/yang
dipersyaratkan dengan nilai mean sebesar 3,7466, artinya secara mayoritas
resonden menjawab pernyataan ini mendekati setuju, sedangkan Standar Deviasi
rata-ratanya sebesar 0,6651 ini diperoleh dari jumlah tiga belas komponen
pernyataan, artinya sebarannya menyempit karena mendekati nol.
Sedangkan urutan ketiga ditempati oleh kualitas pelayanan yang Acceptable/yang
diterima dengan nilai rata-rata� sebesar
3,7412, artinya secara mayoritas responden menjawab pernyataan ini mendekati
setuju, sedangkan Standar Deviasi rata-ratanya sebesar 0,7073 ini diperoleh
dari lima komponen pernyataan, artinya sebarannya menyempit
karena mendekati nol.
Hal tersebut sesuai dengan pernyataan dari pengelola peguruan tinggi
yang menyatakan telah semaksimal mungkin memberikan pelayanan yang dapat
dilakukan sesuai dengan kemampuan� dan keterbatasan yang ada.
Dari tabel 1 diatas dapat dijelaskan bahwa 85
responden yang menyatakan persetujuan atas pernyataan yang menunjukan kepuasan
terhadap kualitas pelayanan yang diberikan pihak manajemen perguruan tinggi.
Dari penjelasan tabel 1 dapat dilihat rata-ratanya sebesar 3,7059, artinya secara mayoritas responden menjawab
pernyataan ini mendekati sesuai dengan harapan. Sedangkan rata-rata standar
deviasinya sebesar 0,6091 ini diperoeh dari 6 item
pernyataan, artinya sebarannya menyempit karena mendekati nol.
Hal tersebut sesuai dengan kondisi di perguruan tinggi
ini selama tiga tahun terakhir tidak ada komplen yang berarti dari mahasiswa
atas pelayanan yang diberikan oleh pihak manajemen.
B. Pengujian
Hipotesis
Pengujian hipotesis mengenai hubungan antara kualitas pelayanan dengan
kepuasan mahasiswa pada salah satu perguruan tinggi maritim swasta di Cirebon
didasarkan pada hasil perhitungan statistik pada tabel 2 sebagai berikut:
Tabel 2.
Hasil Pengujian Hipotesis
Nol Mengenai Hubungan Antara Kualitas Pelayanan dengan Kepuasan Mahasiswa
Hipotesis |
r |
p |
Hasil Pengujian Hipotesis
Nol |
||
Hipotesis 1 |
: |
Terdapat hubungan antara kualitas pelayanan Requisite/yang
dipersyaratkan dengan kepuasan mahasiswa. |
0,521 |
0,000 |
Ditolak |
Hipotesis 2 |
: |
Terdapat hubungan antara kualitas pelayanan Acceptable/yang
diterima dengan kepuasan mahasiswa. |
0,497 |
0,000 |
Ditolak |
Hipotesis 3 |
: |
Terdapat hubungan antara kualitas pelayanan Funcional/yang
fungsional dengan kepuasan mahasiswa. |
0,562 |
0,000 |
Ditolak |
a. Hipotesis
≠ 1
Hipotesis
pertama menguji hubungan antara kualitas pelayanan Requisite/yang
dipersyaratkan dengan kepuasan mahasiswa. Hipotesis nol dan hipotesis alternatif disusun sebagai berikut:
����� ��������������������������������� Ho
��: ��Tidak terdapat hubungan yang signifikan
antara kualitas pelayanan
�Requisite/yang dipersyaratkan dengan kepuasan mahasiswa.
H1 : Terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas
pelayanan Requisite/yang dipersyaratkan dengan kepuasan mahasiswa.
Berdasarkan Tabel 2 terlihat
bahwa p value lebih kecil dari 0,05 berarti Ho ditolak
artinya terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas pelayanan Requisite/yang
dipersyaratkan dengan kepuasan mahasiswa. Besarnya keeratan hubungan tersebut r
= 0,521.
Disamping itu hasil
penelitian tentang kualitas pelayanan mempunyai hubungan dengan kepuasan
mahasiswa, seperti yang dikemukakan� oleh Adee Athiyaman (1997).
Menyatakan bahwa
mahasiswa yang mendaftar di kelas itu ternyata harapannya didiskonfirmasi
secara negatif, dan atau didiskonfirmasi secara positif. Dimana diskonfirmasi subyektif
adalah penelitian mahasiswa tentang ketidaksesuaian antara yang diharapkannya
(ekspektasi) dari kelas itu dan yang diperoleh (hasil yang dirasakan). Jadi jika mahasiswa percaya bahwa hasil kurang dari harapan, maka
terjadi diskonfirmasi dan jika hasil melebihi harapan, maka terjadi
diskonfirmasi negatif; jika hasil sesuai harapan, maka timbul konfirmasi, dan
jika hasil melebihi harapan, maka terjadi diskonfirmasi positif.
Hipotesis
kedua menguji hubungan antara kualitas pelayanan Acceptable/yang
diterima dengan kepuasan mahasiswa.
Hipotesis nol dan hipotesis alternatifnya disusun sebagai berikut:
����������
Ho : �Tidak
terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas �pelayanan Acceptable/yang diterima
dengan kepuasan mahasiswa.
��������� H1 :
Terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas pelayanan �Acceptable/yang diterima dengan
kepuasan mahasiswa
Berdasarkan Tabel 2 terlihat
bahwa p value lebih kecil dari 0,05 berarti Ho ditolak
artinya terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas pelayanan Acceptable/yang
diterima dengan kepuasan mahasiswa. Besarnya keeratan hubungan tersebut r =
0,497.
Disamping
itu hasil penelitian tentang kualitas pelayanan mempunyai hubungan dengan
kepuasan mahasiswa. Seperti yang dikemukakan oleh Adee Athiyaman (1997).
Menyatakan
bahwa mahasiswa yang mendaftar di kelas itu ternyata harapannya didiskonfirmasi
secara negatif, dan atau didiskonfirmasi secara positif. Dimana diskonfirmasi subyektif adalah
penelitian mahasiswa tentang ketidaksesuaian antara yang diharapkannya
(ekspektasi) dari kelas itu dan yang diperoleh (hasil yang dirasakan). Jadi jika mahasiswa percaya bahwa hasil kurang dari harapan, maka
terjadi diskonfirmasi dan jika hasil melebihi harapan, maka terjadi
diskonfirmasi negatif; jika hasil sesuai harapan, maka timbul konfirmasi, dan
jika hasil melebihi harapan, maka terjadi diskonfirmasi positif.
Hipotesis
ketiga menguji hubungan antara kualitas pelayanan Funcional/yang
fungsional dengan kepuasan mahasiswa.
Hipotesis nol dan hipotesis alternatifnya disusun sebagai berikut:
� ���������Ho :� Tidak terdapat hubungan yang signifikan
antara kualitas pelayanan Funcional/yang fungsional dengan kepuasan
mahasiswa.
���������� H1 :
Terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas pelayanan �Funcional/yang fungsional dengan
kepuasan mahasiswa.
Berdasarkan Tabel 2 terlihat
bahwa p value lebih kecil dari 0,05 berarti Ho ditolak
artinya terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas pelayanan Funcional/yang
fungsional dengan kepuasan mahasiswa. Besarnya keeratan hubungan tersebut r =
0,562.
Disamping
itu hasil penelitian tentang kualitas pelayanan mempunyai hubungan dengan
kepuasan mahasiswa.� Seperti yang dikemukakan
oleh Adee Athiyaman (1997).
Menyatakan
bahwa mahasiswa yang mendaftar di kelas itu ternyata harapannya didiskonfirmasi
secara negatif, dan atau didiskonfirmasi secara positif. Dimana diskonfirmasi subyektif
adalah penelitian mahasiswa tentang ketidaksesuaian antara yang diharapkannya
(ekspektasi) dari kelas itu dan yang diperoleh (hasil yang dirasakan). Jadi jika mahasiswa percaya bahwa hasil kurang dari harapan, maka
terjadi diskonfirmasi dan jika hasil melebihi harapan, maka terjadi
diskonfirmasi negatif; jika hasil sesuai harapan, maka timbul konfirmasi, dan
jika hasil melebihi harapan, maka terjadi diskonfirmasi positif.
Kesimpulan
Berdasarkan
analisis dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
BIBLIOGRAFI
Adee Athiyaman. 1997. Linking Student Satisfaction
and Service Quality Perceptions: the Case of University Education. European Juorna of Marketing; Volume 31 No. 7.
Dwiyanto,
Agus. 2014. Mewujudkan Good Governance Melalui Pelayanan Publik.
Yogjakarta : Gajah Mada Univercity Press.
Gabriel,
Bala Warat. 2010. Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan
Mahasiswa : Studi Kasus Pada Universitas Katolik Widya Mandira Kampus Lewoleba.
Thesis. Jakarta : Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
Hardiyansyah.
2011. Kualitas Pelayanan Pubik : Konsep, Dimensi, Indikator, dan
Implementasinya. Yogyakarta : Gava Media.
Sugiyono.
2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sumarsono,
R. Bambang. 2012. Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Mahasiswa terhadap
Kualitas Layanan Laboratorium. Malang : Manajemen Pendidikan Volume 23,
Nomor 5, Maret 2012: 411-417. UNM.