�Syntax Literate : Jurnal Ilmiah
Indonesia p�ISSN: 2541-0849
�����
e-ISSN : 2548-1398
�����
Vol.4, No.5 Mei 2019
PENGARUH CITRA
MEREK (BRAND IMAGE) SUZUKI TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL
ERTIGA PADA PT. SUZUKI INDOMOBIL SALES
Saridawati
Universitas Bina Sarana
Informatika������������
Email: [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa
besar pengaruh� citra
merek (brand image) Suzuki terhadap pengambilan keputusan pembelian mobil
Ertiga pada PT. Suzuki Indomobil Sales. Penelitian
ini dilaksanakan di PT. Suzuki Indomobil Sales. Model penelitian yang digunakan yakni dengan metode
observasi, wawancara, dan kuesioner yang dilakukan secara sistematik
berdasarkan tujuan penelitian. Metode analisis yang digunakan adalah
dengan metode analisis regresi linier sederhana dan korelasi pearson
untuk mengetahui seberapa besar pengaruh citra merek (brang image) Suzuki terhadap pengambilan keputusan pembelian mobil
Suzuki Ertiga. Dari hasil penelitian menunjukkan
bahwa variable citra merek (brand image) mempunyai korelasi sebesar 0,56 yang menunjukkan
bahwa semaikin tinggi nilai brand image maka semakin tinggi tingkat keputusan
pembelian. Variable Keunggulan Asosiasi Merek� mempunyai korelasi sebesar 0,412 yang menunjukkan bahwa semaikin tinggi nilai brand
image maka semakin tinggi tingkat keputusan pembelian. Variable Kekuatan
Asosiasi Merek�
mempunyai korelasi sebesar 0,616 yang menunjukkan bahwa semaikin tinggi nilai brand
image maka semakin tinggi tingkat keputusan pembelian. Variable Keunikan
Asosiasi Merek�
mempunyai korelasi sebesar 0,533 yang
menunjukkan bahwa semaikin tinggi nilai brand image maka semakin tinggi tingkat
keputusan pembelian.
Kata Kunci :� Keunggulan
Asosisasi Merek, Kekuatan Merek Asosiasi Merek, Keunikan Asosiasi Merek, dan
Keputusan Pembelian
Pendahuluan�
Konsumen saat ini sangatlah kritis dalam memilih suatu produk, sampai pada keputusan untuk membeli produk tersebut. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa tawaran produk saat ini sangatlah beragam dan banyak, tak terkecuali untuk mobil yang mana sekarang ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Pilihan yang semakin banyak ini membuat banyak konsumen dapat menentukan pilihannya akan suatu produk dalam hal ini adalah mobil yang dapat memikat dan membuat konsumen tersebut membeli dan loyal terhadap produk tersebut.
����������� Keputusan untuk membeli suatu produk sangat dipengaruhi oleh penilaian akan bentuk kualitas produk tersebut. Tuntutan permintaan akan sebuah produk barang yang semakin berkualitas membuat perusahaan yang bergerak diberbagai bidang usaha berlomba-lomba meningkatkan kualitas produk yang mereka miliki demi mepertahankan Brand Image (citra merek) produk yang mereka miliki. Merek mempunyai sifat khas, dan sifat khas inilah yang membedakan produk yang satu berbeda dengan produk yang lainnya, walaupun sejenis.
Salah satu industri yang tumbuh pesat sampai saat ini adalah industri otomotif, perkembangannya ditunjang dengan bertambah luasnya sarana jalan, peningkatan pendapatan masyarakat yang meningkat menempatkan mobil bukan lagi untuk golongan menengah keatas. Kenyataan ini merupakan peluang yang dimanfaatkan oleh produsen mobil dengan mengeluarkan berbagai jenis dan merek yang dikeluarkan di Indonesia. dengan sendirinya kendaraan yang dipasarkan mampu menarik minat konsumen.
PT. Suzuki Indomobil Sales, sebagai ATPM Suzuki mencoba memberikan suatu pelayanan yang yang baik terhadap konsumen, sehingga membentuk suatu produk yang berkualitas, bukan hanya dari segi pelayanan tetapi secara keseluruhan. Produk mobil merek Suzuki yang dipasarkan oleh PT. Suzuki Indomobil Sales memiliki kelebihan dan ciri khas tersendiri dibandingkan dengan kendaraan jenis lain. �������� �Suzuki menguasai pangsa pasar sebesar 12% (menduduki peringkat ketiga). Sisa dari persentase tersebut terdistribusi hampir merata terhadap belasan merek mobil lainnya. Tercatat pada tahun 2015 mobil Suzuki Ertiga beberapa kali mendapatkan penghargaan.
Metode
Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian korelasional, dengan metode penelitian yang digunakan adalah metode survei. Teknik pengambilan datanya dengan angket, skor yang diperoleh dari angket kemudian dianalisis dengan analisis deskriptif yang dituangkan dalam bentuk presentase. Creswell dalam Asmadi Alsa (2004: 13) menyatakan bahwa penelitian kuantitatif adalah penelitian yang bekerja dengan angka, yang datanya berwujud bilangan (skor atau nilai, peringkat, atau frekuensi), yang dianalisis dengan menggunakan statistik untuk menjawab pertanyaan atau hipotesis penelitian yang sifatnya spesifik, dan untuk melakukan prediksi bahwa suatu variabel tertentu mempengaruhi variabel yang lain.
Menurut
Sugiyono (2014:119), populasi didefenisikan sebagai berikut :
�Populasi adalah
wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek/subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.�
Sugiyono
(2014:120) menyatakan bahwa, �Sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi�.� Dalam menentukan jumlah sampel digunakan
pengambilan sampel dengan menggunakan simple random sampling dengan menggunakan
teknik rumus slovin, yaitu:
Keterangan :
n :
Ukuran Sampel
N :
Ukuran Populasi
Pada penelitian ini yang menjadi populasi (N) = 58, dan sampel (n) = 50. Teknik pengambilan sampel akan
dilakukan dengan menggunakan simple random
sampling.
Hasil
Penelitian dan
Pembahasan
����������� Hasil penelitian
dan analisis yang berhubungan
dengan judul �Pengaruh Citra Merek (Brand
Image) Suzuki Terhadap
Pengambilan Keputusan Pembelian Mobil Ertiga Pada PT. Suzuki Indomobil Sales�.
Analisis yang akan disajikan terdiri dari dua bagian,
yaitu analisis kategori variabel dan analisis regresi linear. Teknik analisis yang digunakan pada analisis kategori variabel
adalah analisis deskriptif, dimana
semua data yang diperoleh disusun ke dalam tabel melalui perhitungan distribusi
frekuensi.
Pada metode
deskriptif analisis ini, akan dilihat bagaimana gambaran keunggulan asosiasi merek FAVO (Favorability of Brand Association),
kekuatan asosiasi merek (Strength
of Brand
Association),
dan keunikan asosiasi merek (Uniqueness
of Brand
Association) dan keputusan pembelian dengan cara mendeskripsikan �atau menguraikan data pada tabel frekuensi
yang berupa data responden yang didapat dari kuesioner yang disebarkan oleh
peneliti. Sedangkan untuk analisis regresi linear akan
dicari hubungan keunggulan asosiasi merek favo (favorability of brand
association), kekuatan asosiasi merek (Strength of Brand Association),
dan keunikan asosiasi merek (Uniqueness
of Brand
Association)
terhadap keputusan pembelian
mobil Suzuki Ertiga pada PT. Suzuki Indomobil Sales.
Besarnya hubungan antara variable tersebut akan
dihitung menggunakan analisis korelasi Pearson.
Analisis
data responden terdiri dari usia, jenis kelamin,
pendapatan, dan pekerjaan. Alasan peneliti menanyakan empat
pertanyaan data responden agar peneliti mengetahui dengan jelas latar belakang
dan hubungan responden dengan pemakaian kendaraan, sehingga dapat memperkuat
jawaban atas angket yang telah diberikan. Pendeskripsian data responden akan dibantu oleh tabel tunggal sesuai dengan jumlah
pertanyaan data responden, berikut hasil analisis terhadap 50 responden:
Tabel 3.
Usia Responden
Usia |
F |
% |
25-35 tahun |
18 |
36 |
36-45 tahun |
17 |
34 |
46-55 tahun |
14 |
28 |
Di atas 56 tahun |
1 |
2 |
Total |
50 |
100 |
Dalam
melakukan penelitian, Peneliti menyebarkan sampel tanpa memilih jenis kelamin
responden atau dapat dikatakan penelitian ini mengambil sampel secara acak.
Berdasarkan tabel 4.1 , responden
berusia 25-35 tahun adalah
sebanyak 18
orang atau sebesar� 36 %. Responden
berusia 36-45 tahun adalah
sebanyak 17
orang atau sebesar� 34 %. Responden berusia 46-55 tahun adalah sebanyak 14 orang atau sebesar�
28 %. Responden
berusia diatas 56
tahun adalah sebanyak 1
orang atau sebesar� 2 %.
Tabel 4. �
Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin |
F |
% |
Pria |
30 |
60 |
Wanita |
20 |
40 |
Total |
50 |
100 |
Berdasarkan
tabel 4 tentang jenis
kelamin, menunjukkan bahwa sebanyak 30 responden dengan presentase sebesar 60%
berjenis kelamin pria dan sebanyak
20 responden dengan presentase sebesar 40%
berjenis kelamin wanita.
Tabel 5.
Tingkat Pendapatan
Tingkat pendapatan |
F |
% |
Di bawah 2 juta |
0 |
0 |
2.1 juta � 3 juta |
0 |
0 |
3.1 juta � 5 juta |
1 |
2 |
Di atas 5 juta |
49 |
98 |
Total |
50 |
100 |
Berdasarkan
tabel 5
, tidak
ada responden dengan tingkat
di bawah 3 juta. Responden
dengan tingkat pendapatan 3.1 juta � 5
juta adalah sebanyak 1 orang atau sebesar 2 %. Responden dengan tingkat pendapatan di atas 5
juta adalah sebanyak 49 orang atau sebesar 98 %.
Tabel 6. �
Pekerjaan Responden
Pekerjaan |
F |
% |
Pegawai negeri |
8 |
16 |
Karyawan swasta |
19 |
38 |
Wiraswasta |
15 |
30 |
Lain-lain |
8 |
16 |
Total |
50 |
100 |
Berdasarkan
tabel 6
, responden
dengan pekerjaan sebagai pegawai negeri adalah sebanyak 8 orang atau sebesar�
16 %. Responden
dengan pekerjaan sebagai karyawan swasta adalah sebanyak 19 orang atau sebesar�
38 %. Responden dengan pekerjaan sebagai wiraswasta adalah sebanyak 15 orang atau sebesar�
30 %. Responden
dengan jenis pekerjaan lainnya adalah sebanyak 8 orang atau sebesar� 16%.
Pada variabel X, terdapat 3 sub variabel, yaitu keunggulan
asosiasi merek,
kekuatan asosiasi merek, dan keunikan asosiasi merek.
1. Keunggulan Asosiasi Merek
(X1)
Tabel 7.
Kualitas Model dan Tipe yang Variatif
Tanggapan responden |
F |
% |
Sangat tidak setuju |
0 |
0 |
Tidak setuju |
0 |
0 |
Cukup setuju |
4 |
8 |
Setuju |
26 |
52 |
Sangat setuju |
20 |
40 |
Total |
50 |
100 |
Tabel 8.
Tingkat Kualitas Kenyamanan yang Baik
Tanggapan responden |
F |
% |
Sangat tidak setuju |
0 |
0 |
Tidak setuju |
0 |
0 |
Cukup setuju |
3 |
6 |
Setuju |
30 |
60 |
Sangat setuju |
17 |
34 |
Total |
50 |
100 |
Tabel 9.
Memberikan dan Menambah Rasa Percaya Diri yang Tinggi
Tanggapan responden |
F |
% |
Sangat tidak setuju |
0 |
0 |
Tidak setuju |
0 |
0 |
Cukup setuju |
4 |
8 |
Setuju |
33 |
66 |
Sangat setuju |
13 |
26 |
Total |
50 |
100 |
Tabel 10.
Merupakan Mobil yang Diproduksi oleh Perusahaan yang Memiliki
Kredibilitas yang Tinggi
Tanggapan responden |
F |
% |
Sangat tidak setuju |
0 |
0 |
Tidak setuju |
0 |
0 |
Cukup setuju |
7 |
14 |
Setuju |
36 |
72 |
Sangat setuju |
7 |
14 |
Total |
50 |
100 |
2.
Kekuatan
Asosiasi Merek (X2)
Tabel 11.
Merupakan Mobil dengan Teknologi dan Inovasi yang Canggih
Tanggapan responden |
F |
% |
Sangat tidak setuju |
0 |
0 |
Tidak setuju |
0 |
0 |
Cukup setuju |
11 |
22 |
Setuju |
34 |
68 |
Sangat setuju |
5 |
10 |
Total |
50 |
100 |
Tabel 12.
Mengenali Produk melalui Media Cetak,
Elektronik dan Internet
Tanggapan responden |
F |
% |
Sangat tidak setuju |
0 |
0 |
Tidak setuju |
0 |
0 |
Cukup setuju |
3 |
6 |
Setuju |
37 |
74 |
Sangat setuju |
10 |
20 |
Total |
50 |
100 |
Tabel 13.
Mobil yang Suku Cadangnya Mudah diperoleh
Tanggapan responden |
F |
% |
Sangat tidak setuju |
0 |
0 |
Tidak setuju |
0 |
0 |
Cukup setuju |
2 |
4 |
Setuju |
36 |
72 |
Sangat setuju |
12 |
24 |
Total |
50 |
100 |
Tabel 14.�
Mobil yang Memiliki Citra Merek Yang Baik
Tanggapan responden |
F |
% |
Sangat tidak setuju |
0 |
0 |
Tidak setuju |
0 |
0 |
Cukup setuju |
4 |
8 |
Setuju |
38 |
76 |
Sangat setuju |
8 |
16 |
Total |
50 |
100 |
3.
Keunikan
Asosiasi Merek (X3)
Tabel 15.
Merupakan Mobil Image
Keluarga
Tanggapan responden |
F |
% |
Sangat tidak setuju |
0 |
0 |
Tidak setuju |
0 |
0 |
Cukup setuju |
1 |
2 |
Setuju |
25 |
50 |
Sangat setuju |
24 |
48 |
Total |
50 |
100 |
Tabel 16.
Dikenali sehingga Purna Jual dengan Nilai yang Stabil
Tanggapan responden |
F |
% |
Sangat tidak setuju |
0 |
0 |
Tidak setuju |
0 |
0 |
Cukup setuju |
1 |
2 |
Setuju |
37 |
74 |
Sangat setuju |
12 |
24 |
Total |
50 |
100 |
Tabel 17.
Memiliki banyak Warna
Tanggapan responden |
F |
% |
Sangat tidak setuju |
0 |
0 |
Tidak setuju |
0 |
0 |
Cukup setuju |
7 |
14 |
Setuju |
35 |
70 |
Sangat setuju |
8 |
16 |
Total |
50 |
100 |
Tabel 18.
Perawatan Mudah dilakukan
Tanggapan responden |
F |
% |
Sangat tidak setuju |
0 |
0 |
Tidak setuju |
0 |
0 |
Cukup setuju |
2 |
4 |
Setuju |
38 |
76 |
Sangat setuju |
10 |
20 |
Total |
50 |
100 |
� 4. Keputusan Pembelian ( Variabel Y )
Tabel 19.
Kebutuhan terhadap Produk
Tanggapan responden |
F |
% |
Tidak membutuhkan |
0 |
0 |
Kurang membutuhkan |
0 |
0 |
Cukup membutuhkan |
5 |
10 |
Membutuhkan |
26 |
52 |
Sangat membutuhkan |
19 |
38 |
Total |
50 |
100 |
Tabel 20.
Mencari Informasi Mengenai Layanan dan Fitur
Tanggapan responden |
F |
% |
Tidak aktif |
0 |
0 |
Kurang aktif |
0 |
0 |
Cukup aktif |
3 |
6 |
Aktif |
27 |
54 |
Sangat aktif |
20 |
40 |
Total |
50 |
100 |
Tabel 21.
Pelayanan Salesman
Selama menjadi Pengguna Produk
Tanggapan responden |
F |
% |
Tidak memuaskan |
0 |
0 |
Kurang memuaskan |
0 |
0 |
Cukup memuaskan |
3 |
6 |
Memuaskan |
40 |
80 |
Sangat memuaskan |
7 |
14 |
Total |
50 |
100 |
Berdasarkan tabel 21 , sebanyak 3 orang atau sebesar� 6 % responden merasakan bahwa menggunakan mobil Suzuki Ertiga merupakan keputusan yang cukup tepat. Sebanyak 31 orang atau sebesar 62 % responden merasakan bahwa menggunakan mobil Suzuki Ertiga merupakan keputusan yang tepat. Sebanyak 16 orang atau sebesar 32 % responden merasakan bahwa menggunakan mobil Suzuki Ertiga merupakan keputusan yang sangat tepat.
Analisis hubungan dilakukan dengan menggunakan metode regresi linear dan Pearson Correlation. Berikut hasil analisis hubungan baik untuk hipotesis mayor maupun minor. Untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara kedua variabel tersebut digunakan kriteria guilford (Rakhmat, 1993: 29), sebagai berikut:
Besarnya nilai rs |
����� ����������Kategori |
|
≤ 0,20 |
Hubungan lemah sekali |
|
˃ 0,20 - 0,40 |
Hubungan lemah tapi
pasti |
|
˃ 0,40 - 0,70 |
Hubungan cukup kuat/
moderat |
|
˃ 0,70 - 0,90 |
Hubungan kuat |
|
˃ 0,90 |
Hubungan sangat kuat |
Hipotesis :
Ho : ρ = 0 (Tidak ada hubungan yang signifikan)
H1� : ρ ≠ 0 ( Terdapat hubungan yang signifikan)
α� : 10 %
Dengan kriteria uji sebagai berikut :
apabila thitung <� ttabel�
, maka hipotesis nol diterima (non signifikan)�
apabila thitung >� ttabel , maka hipotesis nol
ditolak�� (signifikant)
Hasil analisis hubungan antara Brand Image (X) dengan keputusan pembelian produk mobil Suzuki Ertiga (Y) dapat dilihat sebagai berikut :
Variabel |
Korelasi (r) |
Sign uji t |
Keputusan |
Kriteria |
|
X dan Y |
0.565 |
0,000 |
hubungan signifikan |
hubungan cukup kuat/ moderat |
|
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa nilai korelasi atau hubungan antara Brand Image (X) dengan keputusan pembelian produk mobil Suzuki Ertiga (Y) adalah sebesar 0.565 . Menurut kriteria Guilford nilai tersebut berada dalam kategori korelasi moderat atau cukup kuat. Dilihat dari nilai signifikan uji t , dapat disimpulkan bahwa hubungan tersebut signifikan. Artinya, semakin tinggi brand image mobil Suzuki Ertiga, semakin besar pula tingkat pembelian produk tersebut.
Tabel 22.
Hubungan Antara Variabel X1 dengan Variabel Y
Variabel |
Korelasi (r) |
Sign uji
t |
Keputusan |
Kriteria |
|
X1 dan Y |
0.412 |
0,003 |
hubungan signifikan |
hubungan cukup kuat/
moderat |
|
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa nilai korelasi atau hubungan antara keunggulan asosiasi merek (X1) dengan keputusan pembelian produk mobil Suzuki Ertiga (Y) adalah sebesar 0.412 . Menurut kriteria Guilford nilai tersebut berada dalam kategori korelasi moderat atau cukup kuat. Dilihat dari nilai signifikan uji t , dapat disimpulkan bahwa hubungan tersebut signifikan. Artinya, semakin tinggi keunggulan asosiasi merek mobil Suzuki Ertiga, semakin besar pula tingkat pembelian produk tersebut.
Tabel 23.
Hubungan Antara Variabel X2 dengan Variabel Y
Variabel |
Korelasi (r) |
Sign uji
t |
Keputusan |
Kriteria |
|
X2 dan Y |
0.616 |
0,000 |
hubungan signifikan |
hubungan cukup kuat/
moderat |
|
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa nilai korelasi atau hubungan antara kekuatan asosiasi merek (X2) dengan keputusan pembelian produk mobil Suzuki Ertiga (Y) adalah sebesar 0.616 . Menurut kriteria Guilford nilai tersebut berada dalam kategori korelasi moderat atau cukup kuat. Dilihat dari nilai signifikan uji t , dapat disimpulkan bahwa hubungan tersebut signifikan. Artinya, semakin tinggi kekuatan asosiasi merek mobil Suzuki Ertiga, semakin besar pula tingkat pembelian produk tersebut.
Tabel 24.
Hubungan Antara Variabel X3 dengan Variabel Y
Variabel |
Korelasi (r) |
Sign uji
t |
Keputusan |
Kriteria |
|
X3 dan Y |
0.533 |
0,000 |
hubungan signifikan |
hubungan cukup kuat/
moderat |
|
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa nilai
korelasi atau hubungan antara keunikan asosiasi merek (X3) dengan
keputusan pembelian produk mobil Suzuki Ertiga (Y) adalah sebesar 0.533 .
Menurut kriteria Guilford nilai tersebut berada dalam kategori korelasi moderat
atau cukup kuat. Dilihat dari nilai signifikan
uji t , dapat disimpulkan bahwa hubungan tersebut signifikan.
Artinya, semakin tinggi keunikan asosiasi merek mobil Suzuki Ertiga, semakin
besar pula tingkat pembelian produk tersebut
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis
mengenai brend image terhadap keputusan
pembelian Ertiga� pada
PT Suzuki Indomobil Sales� yang telah dikemukakan
, maka ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Besar hubungan antara Brand
Image terhadap keputusan pembelian mobil Suzuki Ertiga cukup kuat yaitu
sebesar 0.565. Semakin besar nilai Brand
Image mobil Suzuki Ertiga, maka semakin tinggi juga tingkat keputusan
pembelian produk tersebut.
2. Besar hubungan antara Keunggulan Asosiasi Merek terhadap
keputusan pembelian mobil Suzuki Ertiga cukup kuat yaitu sebesar 0.412. Semakin
besar nilai Keunggulan Asosiasi Merek mobil
Suzuki Ertiga, maka semakin tinggi juga tingkat keputusan pembelian produk
tersebut.
3. Besar hubungan antara Kekuatan Asosiasi Merek terhadap
keputusan pembelian mobil Suzuki Ertiga cukup kuat yaitu sebesar 0.616. Semakin
besar nilai Kekuatan Asosiasi Merek mobil
Suzuki Ertiga, maka semakin tinggi juga tingkat keputusan pembelian produk
tersebut.
4. Besar hubungan antara Keunikan Asosiasi Merek terhadap
keputusan pembelian mobil Suzuki Ertiga cukup kuat yaitu sebesar 0.533. Semakin
besar nilai Keunikan Asosiasi Merek mobil
Suzuki Ertiga, maka semakin tinggi juga tingkat keputusan pembelian produk
tersebut.
BLIBIOGRAFI
Danang,
Sunyoto.2012. Dasar-Dasar
Manajemen Pemasaran.
Edisi ke-1.
Yogyakarta
Faisal, Afif. 2002. Strategi Pemasaran. Bandung: Angkasa.
Ferrina dewi, Erna. 2008. Merek dan Psikologi Konsumen, Implikasi pada
Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Ginting,
Nembah FH. 2011.Manajemen Pemasaran. Bandung: Yrama Widya.
Hermawan Agus. 2002. Komunikasi
Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
Implementasi, dan Kontrol. Diterjemahkan oleh: Hendra Teguh. SE, Ak.
dan
Keller, KL. 2003.
Kotler, Philip and Kevin L. Keller.2007, Manajemen Pemasaran, Edisi ke-12. Jakarta: Erlangga.
Kotler, Philip dan Keven L. Keller. 2009.
Manajemen Pemasaran.
Edisi ke-13.
Erlangga:
Jakarta.
Kotler, Philip. 1997. Manajemen Pemasaran� Analisis,
Perencanaan.
Kotler, Philip. 2005. Manajemen
Pemasaran: Edisi ke-11.Jakarta: Erlangga.
Palmer, Adrian. 2001. Principles
Of Services Marketing. Third Edition McGraw-Hill Companies: UK (United
Kingdom).
Pride dan Ferrel. 2005. Marketing
Principles .Edisi
Terjemahan. Jakarta: Erlangga.
Simamora,
Bilson. 2005. Penerapan Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta: Bumi
Aksara.
Stanton, William. 2001. Prinsip Pemasaran, Terjemahan Sundaru Dadu. Jakarta: Erlangga.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif
Kualitatif dan R & D. Edisi ke-17.�
Bandung: Alpabet.
Suparyanto, RW dan� Rosad. 2015. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Inmedia.
Supryanto J.
2000. Kepuasan Tingkat Pelanggan �Untuk Menaikkan Pangsa.
Tjiptono, Fandy� dan Gregorius Chandra. 2012. Pemasaran
Strategik. Edisi ke-2. Yogyakarta: Andy.
Upper Sadle River. NJ Pearson
Education Internasional. Strategic Brand Management. Building Measurement
and Managing Brand Equity.