Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849

������ e-ISSN : 2548-1398

������ Vol.4, No.6 Juni 2019

 


PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN FAKTOR PSIKOLOGIS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BATIK PADA PUSAT GROSIR BATIK TRUSMI CIREBON

 

Azizah Indriyani

Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) Brebes

Email: [email protected]

 

Abstrak

Keputusan Pembelian merupakan suatu sikap pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternative, dan memilih salah satu diantaranya. Keputusan pembelian tidak selamanya baik, terkadang keputusan pembelian konsumen bisa menurun. Rendahnya keputusan pembelian bisa disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah faktor karakteristik individu dan faktor psikologis. Tujuan dariini adalah untuk menganalisis Pengaruh Karakteristik Individu Dan Faktor Psikologis Terhadap Keputusan Pembelian Batik Pada Pusat Grosir Batik Trusmi Cirebon.ini merupakanassosiatif, dimana terdapat hubungan antara dua variabel atau lebih yang saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Variabel dalamini adalah karakteristik indiviidu, faktor psikologis sebagai variabel bebas, dan keputusan pembelian sebagai variabel terikat. Metode pengumpulan data dalam pelaksanaanadalah dengan menggunakan alat bantu kuesioner yang dibagikan kepada konsumen. Dari data yang didapat akan dianalisis menggunakan metode skala likert. Hasilini menunjukan bahwa pengaruh karakteristik individu terhadap keputusan pembelian sebesar 74,6% atau tinggi, pengaruh faktor psikologis terhadap keputusan pembelian sebesar 65,4% atau tinggi, dan pengaruh karakteristik individu dan factor psikologis terhadap keputusan pembelian sebesar 77% atau tinggi.

 

Kata Kunci: Karakteristik Individu, Faktor Psikologis , Keputusan Pembelian

 

 

Pendahuluan

Pada mulanya batik dibuat pada kain bahan yang berwarna putih yang sering kita dengar kain mori. Namun seiring dengan perkembanganzaman batik juga dapat dibuat dari kain bahan lain seperti dari sutera, rayon polyester dan bahan sintesis lainnya. Hal ini juga tentunya mempengaruhi baik dari jenis bentuk dan motif yang dihasilkan.Dalam prosesnya untuk membuat motif batik bemacam caranya ada yang dengan menggunakan canting untuk motif yang halus ada juga penggunaannya dengan menggunakan kuas untuk motif yang ukurannya lebih besar. Cara � cara tersebut digunakan agar cairan lilin yang dijadikan sebagai bahanuntuk membatik bisa meresap kadalam kain yang kita motif.Batik dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok jenis, yaitu1) batik tulis, 2) batik lukis dan 3) batik cap. Pengelompokan ini berdasarkan pada teknik dalam pembuatannya.

Batik sebagai bagian dari budaya orang Jawa boleh dikatakan masih cukup kuat keberadaannya ditengah masyarakat, karena 1) batik telah diangkat sebagai pakaian nasional yang memiliki ciri khas dan menunjukkan identitas bangsa, 2) dikenakan oleh pejabat dan masyarakat luas dalam berbagai acara resmi, 3) batik mengandung filsafat yang mendalam yang memberikan ajaran kebaikan. Dalam kenyataannya, batik yang bernilai seni tinggi pada jaman dulu merupakan produk kerajinan tangan dan berfungsi sebagai benda keperluan adat atau berfunsi sakral,tetapi seiring dengan perkembangan zaman, dizaman yang serba canggih dan modern ini batik sudah dianggap sebagai benda yang fungsinya lebih praktis terutama untuk kebutuhan sandang atau fashion. Pergeseran fungsi yang drastis ini mengakibatkan banyak bermuculan sentra industri-industri kerajinan batik diberbagai wilayah baik dalam skala besar maupun skala kecil.

Batik Indonesia makin berkibar setelah dicanangkan di kota Cirebon oleh UNESCO pada tanggal 2 oktober 2009 dalam Daftar Representatif Budaya Tidak Berwujud Warisan Manusia atau yang lebih dikenal dengan sebutanRepresentative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity�. Konsekuensi dari pencanangan UNESCO, batik Indonesia harus dipertahankan dan dikembangkan baik oleh pemerintah, pengrajin dan masyarakat Indonesia.

Peran masyarakat sangat diperlukan bagi kelestarian batik dan meningkatkan perekonomian bagi pengrajin batik dimana masyarakat adalah sebagai pengguna yang menggunakan produk yang dibuat oleh pengrajin batik. Pusat Grosir Batik Trusmi Plered di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, di serbu pengunjung wisatawan dari Jakarta, Bandung, Indramayu dan ada pengunjung asal Sumatera. Biasanya di hari-hari libur seperti hari libur sekolah, hari raya idul fitri, natal dan tahun baru omset Pusat Grosir Batik Trusmi Cirebon sangat meningkat dibandingkan hari biasanya. Hingga Pusat Grosir Batik Trusmi sangat ramai saat liburan besar seperti ini, pengunjung yang berdatangan tanpa henti sampai toko ingin tutup pun masih ada yang berdatangan.

Keputusan seseorang dipengaruhi oleh karakteristik individu seperti umur dan tahap daur hidup pembeli, jabatan, keadaan ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri pembeli yang bersangkutan.

Psikologis konsumen adalah hubungan antara penciptaan suatu produk dan peluang penggunaannya oleh individu dengan proses-proses mental (psikologis) yaitu meliputi pemahaman tentang proses psikologis dalam diri konsumen sebagai individu maupun kelompok, aspek-aspek psikologi yang dipertimbangan dalam strategi pemasar/distribusi produk, riset pemasaran dalam konteks psikologi.

Proses psikologis, terdiri dari pengolahan informasi, pembelajaran, perubahan sikap, dan perilaku. Ketiga faktor tersebut menambah minat utama darikonsumen sebagai faktor yang turut mempengaruhi perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian.

Hal ini menjadi acuan bagi para industri pengrajin batik khususnya di Pusat Grosir Batik Trusmi Cirebon untuk memahami proses keputusan pembelian proses psikologis dasar memainkan peranan penting dalam memahami bagaimana konsumen benar-benar membuat keputusan pembelian mereka. Perkembangan ekonomi menyebabkan perubahan besar. Hal ini disebabkan karena semakin banyak dan akibatnya terjadi persaingan untuk merebut para konsumen. Konsumen menjadi fokus perhatian produsen. Sebagai industri pengrajin batik memahami apa yang terjadi pada kesadaran pembeli sejak masuknya rangsangan dari luar hingga munculnya keputusan pembelian. Perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor budaya, sosial, pribadi (individu) dan psikologis (Kotler 2005:172 dalam Bob Sabran).

Keputusan Pembelian seseorang merupakan hasil suatu hubungan yang saling mempengaruhi yang rumit antara faktor-faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologi.

 

Metode Penelitian

Dalamini juga menggunakan metodependekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2014:100) mendefinisikan sebagai berikut :

�Metode pendekatan kuantitatif adalah metodeyang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan dengan secara random, pengumpulan data menggunakan instrument, analisis data bersifat kuantitatif/statistic dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan�.

 

Dalam pengolahan data peneliti menggunakan alat bantu komputerberupa software dengan program SPSS versi 21.00.

 

Hasil dan Pembahasan

1.      Analisis Data Dan Pembahasan

  1. Analisis Data

Analisis data yang digunakan untuk mengolah data dalamini menggunakan SPSS (Statistical product and Servicea Solution) versi 21,0 for Windows.

  1. Uji Instrumen

1)      Uji Validitas

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Dimana kriteria pengujian jika rhitungyang diperoleh dari corrected item totalcorrelation> rtabel maka pernyataan tersebut valid sedangkan jika rhitung < rtabel maka pernyataan tersebut tidak valid. Dengan menggunakan jumlah responden 97, maka nilai rtabel dapat diperoleh melalui df = n � k. (K) merupakan variabel bebas. Jadi df = 97-2 = 95 dengan taraf signifikan 0,05.

2)      Uji Reliabilitas

Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama. Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila memiliki nilai cronbach alpha > 0,60.

  1. Uji Asumsi Klasik

Syarat utama dapat digunakannya analisi regresi adalah terbebas dari bias, artinya bahwa hasil regresi tidak menyebabkan salah tafsir yang mengakibatkantidak efisien. Untuk dapat nilai pemeriksa yang tidak bias dan efisien dari satu persamaan regresi dengan metode kuadrat terkecil (least square) perlu dilakukan pengujian yang disebut uji asumsi klasik.

1)      Uji Normalitas

Untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang digunakan dalamdilakukan uji normalitas data. Uji statistik dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis:

H0 : Data residual berdistribusi normal

HA : Data residual tidak berdistribusi normal

 

Kriteria besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari Z tabel atau nilai signifikan > 0.05 maka HO diterima HA ditolak.

Hasil perhitungan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Uji K-S dengan menggunakan program SPSS 21.00 for windows diperoleh sebagai berikut:

Tabel 1 Hasil Uji Kolmogorov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

 

 

 

Unstandardiz

 

 

 

ed Residual

 

 

 

 

N

 

 

97

 

 

Mean

.0000000

Normal Parametersa,b

Std.

1.01223342

 

 

Deviation

 

Most

Extreme

Absolute

.080

Positive

.080

Differences

 

Negative

-.056

 

 

Kolmogorov-Smirnov Z

 

.792

Asymp. Sig. (2-tailed)

 

.557

 

 

 

 

a. Test distribution is Normal.

 

b. Calculated from data.

Sumber: Datayang diolah, 2018

 

Dilihat dari table 1 bahwa hasil dari output SPSS menunjukan nilai Kolmogorov-Smirnov (K-S) sebesar 0,792. Jadi data dariini dikatakan normal karena nilai Ztabel Kolmogorov-Smirnov (K-S) > 0,05 atau 0,792 > 0,05, artinya H0 diterima dan HA ditolak.

2)      Uji Multikolinearitas

Untuk mempermudah dalam menguji multikolinearitas, maka peneliti sajikan data-data tersebut dalam bentuk tabel dibawah ini:

Tabel 2 Hasil Uji Multikolinearitas

Model

Unstandardize

Standardiz

T

Sig.

Collinearity

 

d Coefficients

ed

 

 

Statistics

 

 

 

 

Coefficient

 

 

 

 

 

 

 

S

 

 

 

 

 

B

Std.

Beta

 

 

Toleran

VIF

 

 

Error

 

 

 

ce

 

 

 

 

 

 

 

 

 

(Constant)

4.789

.885

 

5.412

.000

 

 

1KARAKTERISTIK

.392

.057

.627

6.908

.000

.297

3.365

INDIVIDU

 

 

 

 

 

 

 

FAKTOR

.287

.092

.283

.4.122

.002

.297

3.365

PSIKOLOGIS

 

 

 

 

 

 

 

a. Dependent Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN

Sumber: Datayang diolah, 2018

 

Ketentuan yang berlaku dalam pengujian ini adalah, jika nilai Variance Inflation Factor VIF > 10 dan nilai tolerance < 0,1 maka terdapat Multikolinearitas, sedangkan jika nilai VIF < 10 dan nilai tolerance > 0,1 maka tidak terdapat Multikolinearitas. Artinya variabel independen tidak memiliki korelasi yang tinggi atau mendekati satu terhadap variabel independen yang lain.

Hasil perhitungan melalui VIF pada hasil output SPSS tabel Coefficient, masing-masing variable independen memiliki nilai VIF 3,365 < 10 dan hasil perhitungan nilai tolerance 0,297 > 0,1 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat Multikolinearitas antar variable independen dalam model regresi.

3)      Uji Regresi

a)      Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis regresi sederhana digunakan untuk menghitung pengaruh fungsional satu variabel independen dengan variabel dependen

b)     Uji Regresi Variabel Karakteristik Individu(X1) terhadap Keputusan Pembelian (Y)

HasilanalisaregresisederhanadenganmenggunakanprogramSPSS versi 21.00 dapat dilihat sebagai berikut:

 

 

 

 

Tabel 3 Hasil Regresi Sederhana

Variabel Karakteristik Individu (X1) terhadap Keputusan Pembelian (Y)

 

 

 

Coefficientsa

 

 

 

 

Model

Unstandardized

 

Standardize

T

Sig.

Collinearity

 

 

Coefficients

 

D

 

 

Statistics

 

 

 

 

 

Coefficient

 

 

 

 

 

 

 

 

 

S

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

B

Std.

 

Beta

 

 

Toleranc

VIF

 

 

 

Error

 

 

 

 

e

 

 

(Constant)

5.254

.912

 

 

5.764

.000

 

 

 

KARAKTERIS

.541

.032

 

.864

16.72

.000

1.000

1.000

 

TIK

 

 

 

 

1

 

 

 

 

INDIVIDU

 

 

 

 

 

 

 

 

 

��� a. Dependent Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN

������� Sumber: Datayang diolah, 2018

Berdasarkan persamaan diatas, Semakin perilaku karakteristik individu meningkat terhadap produk yang diterimanya maka akan menimbulkan keputusan pembelian yang meningkat. Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa keputusan seseorang pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik individu seperti umur dan tahap daur hidup pembeli, jabatan, keadaan ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri pembeli yang bersangkutan.

Berdasarkantabel diatasdapatdiperolehpersamaanregresi sebagai berikut:

Y = 5,254 + 0,541 X1

 

Artinya :

Berdasarkan persamaan diatas, Semakin perilaku karakteristik individu meningkat terhadap produk yang diterimanya maka akan menimbulkan keputusan pembelian yang meningkat. Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa keputusan seseorang pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik individu seperti umur dan tahap daur hidup pembeli, jabatan, keadaan ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri pembeli yang bersangkutan.

c)      Uji Regresi Variabel Faktor Psikologis (X2) terhadap Keputusan Pembelian (Y)

Hasilanalisaregresisederhanadenganmenggunakanprogram SPSS versi 20.00 dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 4 Variabel Faktor Psikologis (X2) terhadap Keputusan Pembelian (Y)

 

 

 

Coefficientsa

 

 

 

 

Model

Unstandardized

 

Standardize

T

Sig.

Collinearity

 

Coefficients

 

D

 

 

Statistics

 

 

 

 

 

Coefficients

 

 

 

 

 

B

Std.

 

Beta

 

 

Toleranc

VIF

 

 

Error

 

 

 

 

e

 

(Constant)

7.186

.994

 

 

7.227

.000

 

 

FAKTOR

.620

.061

 

.808

13.38

.000

1.000

1.000

PSIOKOLOGIS

 

 

 

 

7

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

�� a. Dependent Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN

����� Sumber: Datayang diolah, 2018

 

Berdasarkan tabel 4 diatas dapat diperoleh persamaan regresi sebagai

 

berikut:

Y = 7,186 + 0,620 X2

 

 

Artinya :

Berdasarkan persamaan diatas, semakin perilaku faktor psikologis meningkat terhadap produk yang diterimanya maka akan menimbulkan keputusan pembelian yang meningkat. Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa keputusan seseorang pembeli juga dipengaruhi oleh faktor psikologis seperti motivasi, persepsi, pembelajaran, dan memori mempengaruhi respons konsumen secara fundamental.

2.      Analisis Regresi Linear berganda

Analisis regresi berganda dilakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh dari beberapa variabel independent secara bersamaan terhadap variabel dependent, dalamini adalah variabel Karakteristik Individu (X1) dan Faktor Psikologis (X2) terhadap variabel Keputusan Pembelian (Y). Berikut ini adalah hasil analisis regresi berganda dengan menggunakan program SPSS versi 21.00 yaitu:

 

Tabel 5 Hasil Analisis Regresi Berganda Karakteristik Individu (X1) dan Faktor Psikologis (X2) terhadap Keputusan Pembelian (Y)

Model

Unstandardize

Standardiz

T

Sig.

Collinearity

 

d Coefficients

ed

 

 

Statistics

 

 

 

 

Coefficient

 

 

 

 

 

 

 

s

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

B

Std.

Beta

 

 

Toleran

VIF

 

 

Error

 

 

 

ce

 

 

 

 

 

 

 

 

 

(Constant)

4.789

.885

 

5.412

.000

 

 

1KARAKTERISTIK

.392

.057

.627

6.908

.000

.297

3.365

INDIVIDU

 

 

 

 

 

 

 

FAKTOR

.287

.092

.283

.4.122

.002

.297

3.365

PSIKOLOGIS

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

a.       Dependent Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN

Sumber: Datayang diolah, 2018

 

Model persamaan regresi berganda dari tabel 4.22 diatas yaitu:

Y = 4,789 + 0,392 X1 + 0,287 X2

Artinya :

Dengan demikian semakin penetapan strategi pemasaran seperti selera konsumen, kepercayaan konsumen terhadap produk , harga yang terjangkau, inovasi produk yang unik, penggunaan produk yang dapat digunakan dalam keseharian diperhatikan secara terus-menerus oleh pemasar, maka semakin perilaku karakteristik individu dan faktor psikologis meningkatkan maka keputusan pembelian batik pada Pusat Grosir Batik Trusmi Cirebon akan meningkat.

3.      Uji Hipotesis

  1. Uji t

Uji t dilakukan untuk menunjukan apakah variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Hasil pengujian hipotesisdengan menggunakan uji t sebagai berikut :

1)      Hasil Uji Hipotesis Variabel Karakteristik Individu (X1) Terhadap Keputusan Pembelian (Y)

Hipotesis pertama yang diajukan dalamini adalah:

H1���� H0 =��� Tidak terdapat pengaruh signifikan antara Karakteristik Individu terhadap Keputusan pembelian.

Ha =��� Terdapat pengaruh signifikan antara Karakteristik Individu terhadap Keputusan Pembelian.

Ketentuan pengujian:

 

                    Jika thitung˃ ttabel0,05 (dk = n-2), maka Ho ditolak Ha diterima.

 

                    Jika thitung˂ ttabel0,05 (dk = n-2), maka Ho diterima Ha ditolak.

 

                    Menghitung besarnya angka thitung dengan α = 0,05 dan dk = n-2 = 97-2 = 95, jadi ttabel = 1,985.

 

Berikut ini adalah hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan program SPSS versi 21.00 for Windows:

Tabel 6 Hasil Uji Hipotesis Pertama

Model

Unstandardized

Standardize

T

Sig.

Collinearity

 

Coefficients

D

 

 

Statistics

 

 

 

 

Coefficient

 

 

 

 

 

 

 

S

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

B

Std.

Beta

 

 

Toleranc

VIF

 

 

Error

 

 

 

e

 

 

 

 

 

 

 

 

 

(Constant)

5.254

.912

 

5.764

.000

 

 

KARAKTERIS

.541

.032

.864

 

.000

1.000

1.000

16.72

TIK

 

 

 

1

 

 

 

INDIVIDU

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

a. Dependent Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN

 

����� Sumber: Datayang diolah, 2018

 

Dari tabel 6 diatas dapat dilihat bahwa karakteristik individu memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian. Hal ini dibuktikan dengan nilai p-value (Sig.t) < 0,05 yaitu 0,000 < 0,05, dan nilai thitung > ttabel yaitu 16,721 > 1,985.

 

2)      Hasil Uji Hipotesis Variabel Faktor Psikologis (X2) Terhadap Keputusan Pembelian (Y)

Hipotesis kedua yang diajukan dalamini adalah:

H2H0 = Tidak terdapat pengaruh signifikan antara FaktorPsikologis terhadap Keputusan Pembelian.

 

�� Ha =Terdapat pengaruh signifikan antara Faktor Psikologisterhadap Keputusan Pembelian.

Berikut ini adalah hasil pengujian hipotesis kedua dengan menggunakan program SPSS versi 21.00 for Windows

Tabel 7 Hasil Uji Hipotesis Kedua

Coefficientsa

Model

Unstandardized

 

Standardize

T

Sig.

Collinearity

 

Coefficients

 

d

 

 

Statistics

 

 

 

 

 

 

Coefficients

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

B

 

Std.

 

Beta

 

 

Toleranc

VIF

 

 

 

Error

 

 

 

e

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

(Constant)

7.186

 

.994

 

 

7.227

.000

 

 

FAKTOR

.620

 

.061

 

.808

13.38

.000

1.000

1.000

PSIOKOLOGIS

 

 

 

 

 

7

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

a. Dependent Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN

 

�� Sumber: Datayang diolah, 2018

 

Dari tabel 7 diatas dapat dilihat bahwa Faktor Psikologis memiliki pengaruh terhadap Keputusan Pembelian. Hal ini dibuktikan dengan nilai p-value (Sig.t) < 0,05 yaitu 0,000< 0,05, dan nilai thitung > ttabel yaitu 13,387 > 1,985. Artinya Ho ditolak dan Ha diterima, dimana Faktor Psikologis memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian.

4.      Koefisien Determinasi

Koefisien Determinasi (R�) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variabel-variabel dependen (Gozali 2013:97). Pada model regresi linier berganda ini, akan dilihat besarnya kontribusi untuk variabel bebas terhadap variabel terikatnya dengan melihat besarnya koefisien determinasi totalnya ( ). Jika ( ) yang diperoleh mendekati 1 (satu) maka dapat dikatakan semakin kuat model tersebut menerangkan hubungan.

variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika ( ) makin mendekati 0 (nol) maka semakin lemah pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.

Adapun dasar pengambilan keputusan koefien determinasi adalah sebagai berikut:

Tabel 8 Koefien Determinasi

 

��������������������� < 0,10��������� Buruk Ketepatannya

 

��������������������� 0,11-0,30���� Rendah Ketepatannya

 

��������������������� 0,31-0,50���� Cukup Ketepatannya

 

��������������������� > 0,50��������� Tinggi Ketepatannya

 

 

5.      Pengaruh Karakteristik Individu (X1) Terhadap Keputusan Pembelian (Y)

Berikut ini adalah hasil koefeien determinasi dengan menggunakan program SPSS versi 21.00 yaitu:

Tabel 9 Hasil Koefeien Determinasi

 

 

 

 

 

 

 

 


��������������������������������������������������������������������������������������������

Berdasarkan tabel diatas nilai R Square (koefisien determinan) sebesar 0,746 sehingga kontribusi pengaruh Karakteristik Individu (X1) terhadap Keputusan Pembelian (Y) sebesar 74,6% dan sisanya sebesar 25,4% dipengaruhi oleh faktor lain di luar variabel yang diteliti.

6.      Pengaruh Faktor Psikologis (X2) Terhadap Keputusan Pembelian (Y)

Berikut ini adalah hasil koefeien determinasi dengan menggunakan program SPSS versi 21.00 yaitu:

Tabel 10 Hasil Koefeien Determinasi

Model Summaryb

Model

R

R Square

Adjusted

R

Std.Error of

Durbin-

 

 

 

Square

 

the Estimate

Watson

 

 

 

 

 

 

 

1

.808a

.654

.650

 

1.288

1.980

a. Predictors: (Constant), FAKTOR PSIKOLOGIS

b. Dependent Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN

Sumber: Datayang diolah, 2018

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan nilai R square sebesar 0,654 artinya pengaruh Faktor Psikologis (X2) Keputusan Pembelian (Y) sebesar 65,4%, dan sisanya 34,6% Keputusan Pembelian dapat dipengaruhi faktor lain di luar objek yang diteliti.

7.      Pengaruh Karakteristik Individu (X1) dan Faktor Psikologis (X2) Terhadap Keputusan Pembelian (Y)

Berikut ini adalah hasil koefeien determinasi dengan menggunakan program SPSS versi 21.00 yaitu:

Tabel 11 Koefisien Determinasi

Variabel Karakteristik Individu (X1) dan Faktor Psikologis (X2)

�� Model Summaryb

Model

R

R Square

Adjusted

R

Std.Error of

Durbin-

 

 

 

Square

 

the Estimate

Watson

 

 

 

 

 

 

 

1

.878a

.770

.765

 

1.055

1.545

a.       Predictors: (Constant), FAKTOR PSIKOLOGIS, KARAKTERISTIK INDIVIDU

b.      Dependent Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN

Sumber: Datayang diolah, 2018

Berdasarkan tabel 11 diatas menunjukkan nilai R square sebesar 0,770 artinya pengaruh Karakteristik Individu (X1) dan Faktor Psikologis (X2) secara bersama-sama terhadap Keputusan Pembelian (Y) sebesar 77%, dan sisanya 23% Keputusan Pembelian dapat dipengaruhi faktor lain di luar objek yang diteliti.

8.      Uji F

Uji F bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independent secara bersama-sama terhadap variabel dependent, yaitu variabel Karakteristik Individu (X1) dan Faktor Psikologis (X2) terhadap variabel Keputusan Pembelian (Y). Berikut ini adalah hipotesis operasionaluntuk memudahkan pengujian simultan (Uji F):

Hipotesis ketiga yang diajukan dalamini adalah:���

H3���� Ho : Diduga tidak ada pengaruh Karakteristik Individu dan Faktor Psikologis secara bersama sama terhadap Keputusan Pembelian.

Ha : Diduga ada pengaruh Karakteristik Individu dan Faktor�� Psikologis secara bersama-sama terhadap Keputusan Pembelian

Ketentuan pengujian :

           Jika Fhitung ˃ Ftabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima.

           Jika Fhitung ˂ Ftabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak.

Berikut ini adalah hasil pengujian hipotesis ketiga denganmenggunakan program SPSS versi 21.00 for Windows.

Tabel 12 Hasil Pengujian Hipotesis Ketiga

ANOVAa

Model

 

Sum

of

df

 

Mean

F

Sig.

 

 

 

Squares

 

 

 

Square

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Regression

350.360

 

2

 

175.180

157.338

.000b

 

 

 

 

 

 

 

 

1

Residual

 

104.527

 

94

 

1.112

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Total

 

454.887

 

96

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

a. Dependent Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN

 

 

b.

Predictors:

(Constant),

FAKTOR

PSIKOLOGIS,

KARAKTERISTIK

INDIVIDU

 

 

 

 

 

 

 

 

Sumber: Datayang diolah, 2018

Berdasarkan tabel 12 diatas dapat dilihat bahwa p-Value 0,000 <0,05 artinya signifikan, sedangkan nilai Fhitung > Ftabel yaitu 157,53 > 3,09 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Karakteristik Individu (X1) dan Faktor Psikologis (X2) secara bersama-sama berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian (Y). Maka hipotesis ketiga telah teruji. Untuk mengetahui daerah penerimaan dan penolakan dari hipotesis adalah sebagai berikut :

Gambar 1 Daerah Penerrimaan dan Penolakan Uji

F

9.      Pengaruh Karakteristik Individu (X1) Secara Parsial Terhadap Keputusan Pembelian (Y)

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pertama diperoleh hasil yang menyatakan bahwa karakteristik individu berpengaruh secara positif terhadap keputusan pembelian batik pada Pusat Grosir Batik Trusmi Cirebon . hal ini dapat dibuktikan berdasarkan data Thitung > Ttabel atau 16,721 > 1,985 dengan tingkat signifikan adalah 0,000 < 0,05. Hal ini dalam arti bahwa produk yang ditawarkan dapat diterima oleh konsumen dan akan meningkatkan keputusan pembelian batik sesuai dengan perilaku karakteristik individu konsumen.

Hasilsejalan dengan hasilterdahulu yang dilakukan oleh Cindy L. Maleke Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manajemen Universitas Sam Ratulangi Manado dengan judul �Faktor Sosial, Pribadi, dan Psikologis Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Blackberry Gemini Pada PT.Mega Mega Mitra Makmur Sejahtera� Vol. 1 No. 3 September 2013 ISSN 2303-1174. Dari hasil Uji Hipotesis variabel faktor pribadi terhadap keputusan pembelian dengan nilai Thitung = 0,081< Ttabel (1,660) dengan tingkat signifikan adalah 0,936 > 0,05. Hal ini berarti bahwa faktor pribadi konsumen tidak berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian, dalam arti bahwa perilaku faktor pribadi atas produk yang ditawarkan tidak dapat diterima oleh konsumen dan tidak meningkatkan keputusan pembelian Blackberry Gemini Pada PT. Mega Mega Mitra Makmur Sejahtera.

1)      Pengaruh Faktor Psikologis (X2) Secara Parsial TerhadapKeputusan Pembelian (Y)

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis kedua diperoleh hasil yang menyatakan bahwa faktor psikologis berpengaruh secara positif terhadap keputusan pembelian batik pada Pusat Grosir Batik Trusmi Cirebon . Hal ini dapat dibuktikan berdasarkan data Thitung > Ttabel atau 13,387 > 1,985 dengan tingkat signifikan adalah 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Hal in dalam arti bahwa produk yang ditawarkan dapat diterima oleh konsumen dan akan meningkatkan keputusan pembelian batik sesuai dengan perilaku faktor psikologis konsumen.

Hasilsejalan dengan hasilterdahulu yang dilakukan oleh Cindy L. Maleke Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manajemen Universitas Sam Ratulangi Manado dengan judul �Faktor Sosial, Pribadi, dan Psikologis Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Blackberry Gemini Pada PT.Mega Mega Mitra Makmur Sejahtera� Vol. 1 No. 3 September 2013 ISSN 2303-1174. Dari hasil Uji Hipotesis variabel faktor psikologis terhadap keputusan pembelian dengan nilai Thitung = 2,840 < Ttabel (1,660) dengan tingkat signifikan adalah 0,006 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini berarti bahwa faktor psikologis konsumen tidak berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian, dalam arti bahwa perilaku faktor psikologis atas produk yang ditawarkan dapat diterima oleh konsumen dan dapat meningkatkan keputusan pembelian namun belum dapat dinyatakan signifikan terhadap keputusan pembelian Blackberry Gemini Pada PT.Mega Mega Mitra Makmur Sejahtera.

2)      Pengaruh Karakteristik Individu (X1) Faktor Psikologis (X2) Secara Simultan Terhadap Keputusan Pembelian (Y)

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis ketiga diperoleh hasil yang menyatakan bahwa karakteristik individu dan faktor psikologis secara simultan berpengaruh secara positif terhadap keputusan pembelian batik pada Pusat Grosir Batik Trusmi Cirebon. Hal ini dapat dibuktikan berdasarkan data Fhitung > Ftabel yaitu 157,53 > 3,09 dengan tingkat signifikan adala 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini diperoleh terbukti bahwa faktor pribadi dan psikologis berhasil menarik perilaku konsumen untuk memutuskan pembelian Batik Pada Pusat Grosir Batik Trusmi Cirebon.

Hasilsejalan dengan hasilterdahulu yang dilakukan oleh Cindy L. Maleke Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manajemen Universitas Sam Ratulangi Manado dengan judul �Faktor Sosial, Pribadi, dan Psikologis Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Blackberry Gemini Pada PT.Mega Mega Mitra Makmur Sejahtera� Vol. 1 No. 3 September 2013 ISSN 2303-1174. Faktor pribadi dan psikologis berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian Blackberry Gemini Pada PT.Mega Mega Mitra Makmur Sejahtera. Hal ini dapat dibuktikan berdasarkan data Fhitung > Ftabel yaitu 8,847 > 2,46 dengan tingkat signifikan adala 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini diperoleh terbukti bahwa faktor pribadi dan psikologis berhasil menarik perilaku konsumen untuk memutuskan pembelian Blackberry Gemini Pada PT.Mega Mega Mitra Makmur Sejahtera.

 

Kesimpulan

Berdasarkan analisa data dan hasilmengenai karakteristik individu dan faktor psikologis terhadap keputusan pembelian maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa :

1.      Berdasarkan hasil , menyatakan bahwa variabel karakteristik individu dapat mempengaruhi variabel keputusan pembelian. Adapun besarnya hubungan karakteristik individu terhadap keputusan pembelian masuk dalam kategori sangat kuat. Selain itu, besarnya pengaruh karakteristik individu sangat besar namun kurang maksimal, karena masih ada faktor lain diluar yang diteliti yang turut mempengaruhi keputusan pembelian. Hal ini terbukti bahwa variabel karakteristik individu cukup bukti dalam mempengaruhi keputusan pembelian.

  1. Berdasarkan hasil , menyatakan bahwa variabel faktor psikologis dapat mempengaruhi variabel keputusan pembelian. Adapun besarnya hubungan faktor psikologis terhadap keputusan pembelian masuk dalam kategori sangat kuat. Selain itu, besarnya pengaruh faktor psikologis sangat besar namun kurang maksimal, karena masih ada faktor lain diluar yang diteliti yang turut mempengaruhi keputusan pembelian. Hal ini terbukti bahwa variabel faktor psikologis cukup bukti dalam mempengaruhi keputusan pembelian.
  2. Berdasarkan hasil , menyatakan bahwa variabel karakteristik individu dan faktor psikologis dapat mempengaruhi variabel keputusan pembelian. Adapun besarnya hubungan karakteristik individu dan faktor psikologis terhadap keputusan pembelian masuk dalam kategori sangat kuat. Selain itu, besarnya pengaruh karakteristik individu dan faktor psikologis sangat besar namun kurang maksimal, karena masih ada faktor lain diluar yang diteliti yang turut mempengaruhi keputusan pembelian. Hal ini terbukti bahwa variabel karakteristik individu dan faktor psikologis cukup bukti dalam mempengaruhi keputusan pembelian.

 

 

 

 

BLIBIOGRAFI

 

Amirin, Tatang M. (2011). Populasi dan sampel3 : Pengambilan sampel dari populasi tak-terhingga dan tak-jelas. tatangmanguny.wordpress.com Dakir. 1993. Dasar-dasar Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

 

Ibnu Widiyanto. (2008). Pointers: Metodologi . Semarang: BP Undip.

 

Kotler, Philip. (2008). Manajemen Pemasaran, Edisi 13 Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

 

Kotler, Keller. (2009). Manajemen Pemasaran, Edisi 13 Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

 

Kotler, P.& Amstrong, G. (2008). Prinsip-prinsip Pemasaran, Jilid 1 Edisi 12. Alih bahasa Benyamin Molan. Jakarta: Erlangga.

 

Muhibbinsyah. (2001). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

 

Prasetijo Ristiyanti dan ihalauw john. (2005).Perilaku Konsumen. Yogyakarta

 

Andi Setiadi, Nugroho J. (2003). Perilaku Konsumen. Jakarta: Kencana.

 

Sugiyno. (2009). MetodeBisnis. Bandung: Alfabeta

 

Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran. Edisi 3. Yoyakarta: Andi Offset

 

Umar Husein. (2014). MetodeUntuk Penelitian dan Thesis Bisnis. Jakarta: Rajawali Pers.