�Syntax Literate : Jurnal Ilmiah
Indonesia p�ISSN: 2541-0849
������
e-ISSN : 2548-1398
������
Vol.4, No.6 Juni 2019
PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN
FAKTOR PSIKOLOGIS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BATIK PADA PUSAT GROSIR BATIK
TRUSMI CIREBON
Azizah Indriyani
Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) Brebes
Email:
[email protected]
Abstrak
Keputusan Pembelian merupakan suatu
sikap pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternative, dan memilih
salah satu diantaranya. Keputusan pembelian tidak selamanya baik, terkadang
keputusan pembelian konsumen bisa menurun. Rendahnya keputusan pembelian bisa
disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah faktor karakteristik
individu dan faktor psikologis. Tujuan dari�
ini adalah untuk menganalisis Pengaruh Karakteristik Individu Dan Faktor
Psikologis Terhadap Keputusan Pembelian Batik Pada Pusat Grosir Batik Trusmi
Cirebon.� ini merupakan� assosiatif, dimana terdapat hubungan antara
dua variabel atau lebih yang saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya.
Variabel dalam� ini adalah karakteristik
indiviidu, faktor psikologis sebagai variabel bebas, dan keputusan pembelian
sebagai variabel terikat. Metode pengumpulan data dalam pelaksanaan� adalah dengan menggunakan alat bantu
kuesioner yang dibagikan kepada konsumen. Dari data yang didapat akan
dianalisis menggunakan metode skala likert. Hasil� ini menunjukan bahwa pengaruh karakteristik
individu terhadap keputusan pembelian sebesar 74,6% atau tinggi, pengaruh
faktor psikologis terhadap keputusan pembelian sebesar 65,4% atau tinggi, dan
pengaruh karakteristik individu dan factor psikologis terhadap keputusan
pembelian sebesar 77% atau tinggi.
Kata
Kunci:
Karakteristik
Individu, Faktor Psikologis , Keputusan Pembelian
Pendahuluan
Pada mulanya batik dibuat pada kain bahan yang berwarna
putih yang sering kita dengar kain mori. Namun seiring dengan perkembangan� zaman batik juga dapat dibuat dari kain bahan
lain seperti dari sutera, rayon polyester dan bahan sintesis lainnya. Hal ini
juga tentunya mempengaruhi baik dari jenis bentuk dan motif yang
dihasilkan.� Dalam prosesnya untuk
membuat motif batik bemacam caranya ada yang dengan menggunakan canting untuk
motif yang halus ada juga penggunaannya dengan menggunakan kuas untuk motif
yang ukurannya lebih besar. Cara � cara tersebut digunakan agar cairan lilin
yang dijadikan sebagai bahan� untuk
membatik bisa meresap kadalam kain yang kita motif.� Batik dapat dikelompokkan menjadi tiga
kelompok jenis, yaitu� 1) batik tulis, 2)
batik lukis dan 3) batik cap. Pengelompokan ini berdasarkan pada teknik dalam
pembuatannya.
Batik sebagai bagian dari budaya orang Jawa boleh dikatakan
masih cukup kuat keberadaannya ditengah masyarakat, karena 1) batik telah diangkat
sebagai pakaian nasional yang memiliki ciri khas dan menunjukkan identitas
bangsa, 2) dikenakan oleh pejabat dan masyarakat luas dalam berbagai acara
resmi, 3) batik mengandung filsafat yang mendalam yang memberikan ajaran
kebaikan. Dalam kenyataannya, batik yang bernilai seni tinggi pada jaman dulu
merupakan produk kerajinan tangan dan berfungsi sebagai benda keperluan adat
atau berfunsi sakral,tetapi seiring dengan perkembangan zaman, dizaman yang
serba canggih dan modern ini batik sudah dianggap sebagai benda yang fungsinya
lebih praktis terutama untuk kebutuhan sandang atau fashion. Pergeseran fungsi
yang drastis ini mengakibatkan banyak bermuculan sentra industri-industri
kerajinan batik diberbagai wilayah baik dalam skala besar maupun skala kecil.
Batik Indonesia makin berkibar setelah dicanangkan di kota
Cirebon oleh UNESCO pada tanggal 2 oktober 2009 dalam Daftar Representatif
Budaya Tidak Berwujud Warisan Manusia atau yang lebih dikenal dengan
sebutan� �Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity�.
Konsekuensi dari pencanangan UNESCO, batik Indonesia harus dipertahankan dan
dikembangkan baik oleh pemerintah, pengrajin dan masyarakat Indonesia.
Peran masyarakat sangat diperlukan bagi kelestarian batik
dan meningkatkan perekonomian bagi pengrajin batik dimana masyarakat adalah
sebagai pengguna yang menggunakan produk yang dibuat oleh pengrajin batik.
Pusat Grosir Batik Trusmi Plered di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, di serbu
pengunjung wisatawan dari Jakarta, Bandung, Indramayu dan ada pengunjung asal
Sumatera. Biasanya di hari-hari libur seperti hari libur sekolah, hari raya
idul fitri, natal dan tahun baru omset Pusat Grosir Batik Trusmi Cirebon sangat
meningkat dibandingkan hari biasanya. Hingga Pusat Grosir Batik Trusmi sangat
ramai saat liburan besar seperti ini, pengunjung yang berdatangan tanpa henti
sampai toko ingin tutup pun masih ada yang berdatangan.
Keputusan seseorang dipengaruhi oleh karakteristik individu
seperti umur dan tahap daur hidup pembeli, jabatan, keadaan ekonomi, gaya
hidup, kepribadian dan konsep diri pembeli yang bersangkutan.
Psikologis konsumen adalah hubungan antara penciptaan suatu
produk dan peluang penggunaannya oleh individu dengan proses-proses mental
(psikologis) yaitu meliputi pemahaman tentang proses psikologis dalam diri
konsumen sebagai individu maupun kelompok, aspek-aspek psikologi yang
dipertimbangan dalam strategi pemasar/distribusi produk, riset pemasaran dalam
konteks psikologi.
Proses psikologis, terdiri dari pengolahan informasi,
pembelajaran, perubahan sikap, dan perilaku. Ketiga faktor tersebut menambah
minat utama dari� konsumen sebagai faktor
yang turut mempengaruhi perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan
pembelian.
Hal ini menjadi acuan bagi para industri pengrajin batik
khususnya di Pusat Grosir Batik Trusmi Cirebon untuk memahami proses keputusan
pembelian proses psikologis dasar memainkan peranan penting dalam memahami
bagaimana konsumen benar-benar membuat keputusan pembelian mereka. Perkembangan
ekonomi menyebabkan perubahan besar. Hal ini disebabkan karena semakin banyak
dan akibatnya terjadi persaingan untuk merebut para konsumen. Konsumen menjadi
fokus perhatian produsen. Sebagai industri pengrajin batik memahami apa yang
terjadi pada kesadaran pembeli sejak masuknya rangsangan dari luar hingga
munculnya keputusan pembelian. Perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh
faktor-faktor budaya, sosial, pribadi (individu) dan psikologis (Kotler
2005:172 dalam Bob Sabran).�
Keputusan Pembelian seseorang merupakan hasil suatu hubungan
yang saling mempengaruhi yang rumit antara faktor-faktor budaya, sosial,
pribadi, dan psikologi.
Metode
Penelitian
Dalam� ini juga
menggunakan metode� pendekatan
kuantitatif. Menurut Sugiyono (2014:100) mendefinisikan sebagai berikut :
�Metode
pendekatan kuantitatif adalah metode�
yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti
pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada
umumnya dilakukan dengan secara random, pengumpulan data menggunakan
instrument, analisis data bersifat kuantitatif/statistic dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang telah ditetapkan�.
Dalam pengolahan data peneliti menggunakan alat bantu komputer� berupa software dengan program SPSS versi 21.00.
Hasil dan Pembahasan
1.
Analisis Data Dan Pembahasan
Analisis data yang digunakan untuk
mengolah data dalam� ini menggunakan SPSS
(Statistical product and Servicea
Solution) versi 21,0 for Windows.
1)
Uji Validitas
Instrumen
yang valid berarti alat ukur yang digunakan dapat mengungkapkan data dari
variabel yang diteliti secara tepat. Dimana kriteria pengujian jika rhitungyang
diperoleh dari corrected item totalcorrelation> rtabel maka
pernyataan tersebut valid sedangkan jika rhitung < rtabel
maka pernyataan tersebut tidak
valid. Dengan menggunakan jumlah responden 97, maka nilai rtabel
dapat diperoleh melalui df = n � k. (K) merupakan variabel bebas. Jadi df =
97-2 = 95 dengan taraf signifikan 0,05.
2)
Uji Reliabilitas
Instrumen
yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur
objek yang sama akan menghasilkan data yang sama. Suatu instrumen dikatakan
reliabel apabila memiliki nilai cronbach
alpha > 0,60.
Syarat
utama dapat digunakannya analisi regresi adalah terbebas dari bias, artinya
bahwa hasil regresi tidak menyebabkan salah tafsir yang mengakibatkan� tidak efisien. Untuk dapat nilai pemeriksa
yang tidak bias dan efisien dari satu persamaan regresi dengan metode kuadrat
terkecil (least square) perlu
dilakukan pengujian yang disebut uji asumsi klasik.
1)
Uji Normalitas
Untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang
digunakan dalam� dilakukan uji normalitas
data. Uji statistik dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah
uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov
(K-S). Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis:
H0 : Data residual berdistribusi
normal
HA : Data residual tidak
berdistribusi normal
Kriteria
besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov
lebih besar dari Z tabel atau nilai signifikan > 0.05 maka HO diterima HA
ditolak.
Hasil
perhitungan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov
(K-S). Uji K-S dengan menggunakan program SPSS 21.00 for windows diperoleh sebagai berikut:
Tabel 1 Hasil
Uji Kolmogorov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
|
|
|
Unstandardiz |
|
|
|
ed Residual |
|
|
|
|
N |
|
|
97 |
|
|
Mean |
.0000000 |
Normal Parametersa,b |
Std. |
1.01223342 |
|
|
|
Deviation |
|
Most |
Extreme |
Absolute |
.080 |
Positive |
.080 |
||
Differences |
|
Negative |
-.056 |
|
|
||
Kolmogorov-Smirnov Z |
|
.792 |
|
Asymp. Sig. (2-tailed) |
|
.557 |
|
|
|
|
|
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber:
Data� yang diolah, 2018
Dilihat
dari table 1 bahwa
hasil dari output SPSS menunjukan nilai Kolmogorov-Smirnov
(K-S) sebesar 0,792. Jadi data dari�
ini dikatakan normal karena
nilai Ztabel Kolmogorov-Smirnov (K-S)
> 0,05 atau 0,792 > 0,05, artinya H0 diterima dan HA ditolak.
2)
Uji Multikolinearitas
Untuk mempermudah dalam menguji multikolinearitas, maka peneliti sajikan data-data tersebut
dalam bentuk tabel dibawah ini:
Tabel 2 Hasil
Uji Multikolinearitas
Model |
Unstandardize |
Standardiz |
T |
Sig. |
Collinearity |
||
|
d Coefficients |
ed |
|
|
Statistics |
|
|
|
|
|
Coefficient |
|
|
|
|
|
|
|
S |
|
|
|
|
|
B |
Std. |
Beta |
|
|
Toleran |
VIF |
|
|
Error |
|
|
|
ce |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
(Constant) |
4.789 |
.885 |
|
5.412 |
.000 |
|
|
1KARAKTERISTIK |
.392 |
.057 |
.627 |
6.908 |
.000 |
.297 |
3.365 |
INDIVIDU |
|
|
|
|
|
|
|
FAKTOR |
.287 |
.092 |
.283 |
.4.122 |
.002 |
.297 |
3.365 |
PSIKOLOGIS |
|
|
|
|
|
|
|
a. Dependent Variable: KEPUTUSAN
PEMBELIAN
Sumber: Data� yang diolah, 2018
Ketentuan
yang berlaku dalam pengujian ini adalah, jika nilai Variance Inflation Factor VIF
> 10 dan nilai tolerance < 0,1 maka terdapat Multikolinearitas, sedangkan jika nilai VIF < 10 dan nilai
tolerance > 0,1 maka tidak terdapat Multikolinearitas. Artinya variabel
independen tidak memiliki korelasi yang tinggi atau mendekati satu terhadap variabel
independen yang lain.
Hasil
perhitungan melalui VIF pada hasil output SPSS tabel Coefficient, masing-masing variable independen memiliki nilai VIF
3,365 < 10 dan hasil perhitungan nilai tolerance 0,297 > 0,1 maka dapat
disimpulkan bahwa tidak terdapat Multikolinearitas antar variable independen
dalam model regresi.
3)
Uji Regresi
a)
Analisis Regresi Linear Sederhana
Analisis regresi sederhana digunakan untuk menghitung pengaruh fungsional satu
variabel independen dengan variabel dependen
b)
Uji Regresi Variabel Karakteristik Individu(X1) terhadap Keputusan Pembelian (Y)
Hasil� analisa�
regresi� sederhana� dengan�
menggunakan� program� SPSS versi
21.00 dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 3 Hasil
Regresi Sederhana
Variabel Karakteristik Individu (X1) terhadap Keputusan
Pembelian (Y)
|
|
|
Coefficientsa |
|
|
|
|
|||
Model |
Unstandardized |
|
Standardize |
T |
Sig. |
Collinearity |
|
|||
|
Coefficients |
|
D |
|
|
Statistics |
|
|||
|
|
|
|
Coefficient |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
S |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
B |
Std. |
|
Beta |
|
|
Toleranc |
VIF |
|
|
|
|
Error |
|
|
|
|
e |
|
|
|
(Constant) |
5.254 |
.912 |
|
|
5.764 |
.000 |
|
|
|
|
KARAKTERIS |
.541 |
.032 |
|
.864 |
16.72 |
.000 |
1.000 |
1.000 |
|
|
TIK |
|
|
|
|
1 |
|
|
|
|
|
INDIVIDU |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
��� a. Dependent Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN
������� Sumber:
Data� yang diolah, 2018
Berdasarkan
persamaan diatas, Semakin perilaku karakteristik individu meningkat terhadap
produk yang diterimanya maka akan menimbulkan keputusan pembelian yang
meningkat. Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa keputusan
seseorang pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik individu seperti umur dan
tahap daur hidup pembeli, jabatan, keadaan ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan
konsep diri pembeli yang bersangkutan.
Berdasarkan� tabel diatas�
dapat� diperoleh� persamaan�
regresi sebagai berikut:
Y = 5,254 + 0,541 X1
Artinya :
Berdasarkan
persamaan diatas, Semakin perilaku karakteristik individu meningkat terhadap
produk yang diterimanya maka akan menimbulkan keputusan pembelian yang
meningkat. Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa keputusan
seseorang pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik individu seperti umur dan
tahap daur hidup pembeli, jabatan, keadaan ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan
konsep diri pembeli yang bersangkutan.
c)
Uji Regresi Variabel Faktor
Psikologis (X2) terhadap Keputusan Pembelian (Y)
Hasil� analisa�
regresi� sederhana� dengan�
menggunakan� program �SPSS versi
20.00 dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 4 Variabel
Faktor Psikologis (X2) terhadap Keputusan Pembelian (Y)
|
|
|
Coefficientsa |
|
|
|
|
||||
Model |
Unstandardized |
|
Standardize |
T |
Sig. |
Collinearity |
|||||
|
Coefficients |
|
D |
|
|
Statistics |
|
||||
|
|
|
|
Coefficients |
|
|
|
|
|||
|
B |
Std. |
|
Beta |
|
|
Toleranc |
VIF |
|||
|
|
Error |
|
|
|
|
e |
|
|||
(Constant) |
7.186 |
.994 |
|
|
7.227 |
.000 |
|
|
|||
FAKTOR |
.620 |
.061 |
|
.808 |
13.38 |
.000 |
1.000 |
1.000 |
|||
PSIOKOLOGIS |
|
|
|
|
7 |
|
|
|
|||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|||
�� a. Dependent Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN
����� Sumber:
Data� yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel 4 diatas dapat diperoleh persamaan
regresi sebagai
berikut: |
Y = 7,186 + 0,620 X2 |
|
|
Artinya :
Berdasarkan
persamaan diatas, semakin perilaku faktor psikologis meningkat terhadap produk
yang diterimanya maka akan menimbulkan keputusan pembelian yang meningkat. Hal
ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa keputusan seseorang pembeli juga
dipengaruhi oleh faktor psikologis seperti motivasi, persepsi, pembelajaran,
dan memori mempengaruhi respons konsumen secara fundamental.
2.
Analisis Regresi Linear berganda
Analisis
regresi berganda dilakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh dari beberapa
variabel independent secara bersamaan terhadap variabel dependent, dalam� ini adalah variabel Karakteristik Individu (X1)
dan Faktor Psikologis (X2) terhadap variabel Keputusan Pembelian
(Y). Berikut ini adalah hasil analisis regresi berganda dengan menggunakan
program SPSS versi 21.00 yaitu:
Tabel 5 Hasil
Analisis Regresi Berganda Karakteristik
Individu (X1) dan Faktor Psikologis (X2) terhadap
Keputusan Pembelian (Y)
Model |
Unstandardize |
Standardiz |
T |
Sig. |
Collinearity |
||
|
d Coefficients |
ed |
|
|
Statistics |
|
|
|
|
|
Coefficient |
|
|
|
|
|
|
|
s |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
B |
Std. |
Beta |
|
|
Toleran |
VIF |
|
|
Error |
|
|
|
ce |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
(Constant) |
4.789 |
.885 |
|
5.412 |
.000 |
|
|
1KARAKTERISTIK |
.392 |
.057 |
.627 |
6.908 |
.000 |
.297 |
3.365 |
INDIVIDU |
|
|
|
|
|
|
|
FAKTOR |
.287 |
.092 |
.283 |
.4.122 |
.002 |
.297 |
3.365 |
PSIKOLOGIS |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
a.
Dependent
Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN
Sumber:
Data� yang diolah, 2018
Model persamaan regresi berganda
dari tabel 4.22 diatas yaitu:
Y = 4,789 + 0,392 X1 + 0,287 X2
Artinya :
Dengan
demikian semakin penetapan strategi pemasaran seperti selera konsumen,
kepercayaan konsumen terhadap produk , harga yang terjangkau, inovasi produk
yang unik, penggunaan produk yang dapat digunakan dalam keseharian diperhatikan
secara terus-menerus oleh pemasar, maka semakin perilaku karakteristik individu
dan faktor psikologis meningkatkan maka keputusan pembelian batik pada Pusat
Grosir Batik Trusmi Cirebon akan meningkat.
3.
Uji Hipotesis
Uji
t dilakukan untuk menunjukan apakah variabel independen mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap variabel dependen. Hasil pengujian hipotesis� dengan menggunakan uji t sebagai berikut :
1)
Hasil Uji Hipotesis Variabel
Karakteristik Individu (X1) Terhadap Keputusan Pembelian (Y)
Hipotesis
pertama yang diajukan dalam� ini adalah:
H1���� �H0 =��� Tidak terdapat
pengaruh signifikan antara Karakteristik Individu terhadap Keputusan pembelian.
Ha =��� Terdapat
pengaruh signifikan antara Karakteristik Individu terhadap Keputusan Pembelian.
Ketentuan pengujian:
�
Jika
thitung� ˃ ttabel� 0,05 (dk = n-2), maka Ho ditolak Ha
diterima.
�
Jika thitung�
˂ ttabel� 0,05 (dk
= n-2), maka Ho diterima Ha ditolak.
�
Menghitung besarnya angka thitung dengan α =
0,05 dan dk = n-2 = 97-2 = 95, jadi ttabel = 1,985.
Berikut ini adalah hasil pengujian
hipotesis dengan menggunakan program SPSS
versi 21.00 for Windows:
Tabel 6 Hasil Uji Hipotesis Pertama
Model |
Unstandardized |
Standardize |
T |
Sig. |
Collinearity |
||
|
Coefficients |
D |
|
|
Statistics |
|
|
|
|
|
Coefficient |
|
|
|
|
|
|
|
S |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
B |
Std. |
Beta |
|
|
Toleranc |
VIF |
|
|
Error |
|
|
|
e |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
(Constant) |
5.254 |
.912 |
|
5.764 |
.000 |
|
|
KARAKTERIS |
.541 |
.032 |
.864 |
|
.000 |
1.000 |
1.000 |
16.72 |
|||||||
TIK |
|
|
|
1 |
|
|
|
INDIVIDU |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
� a. Dependent Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN
����� Sumber:
Data� yang diolah, 2018
Dari
tabel 6 diatas dapat dilihat bahwa karakteristik individu memiliki pengaruh
terhadap keputusan pembelian. Hal ini dibuktikan dengan nilai p-value (Sig.t)
< 0,05 yaitu 0,000 < 0,05, dan nilai thitung > ttabel
yaitu 16,721 > 1,985.
2)
Hasil Uji Hipotesis Variabel Faktor Psikologis (X2) Terhadap Keputusan Pembelian (Y)
Hipotesis
kedua yang diajukan dalam� ini adalah:
H2� H0 = Tidak terdapat pengaruh signifikan antara Faktor� Psikologis terhadap Keputusan Pembelian.
�� Ha =� Terdapat pengaruh signifikan antara Faktor Psikologis� terhadap Keputusan Pembelian.
Berikut
ini adalah hasil pengujian hipotesis kedua dengan menggunakan program SPSS versi 21.00 for Windows
Coefficientsa
Model |
Unstandardized |
|
Standardize |
T |
Sig. |
Collinearity |
|||
|
Coefficients |
|
d |
|
|
Statistics |
|
||
|
|
|
|
|
Coefficients |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
B |
|
Std. |
|
Beta |
|
|
Toleranc |
VIF |
|
|
|
Error |
|
|
|
e |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
(Constant) |
7.186 |
|
.994 |
|
|
7.227 |
.000 |
|
|
FAKTOR |
.620 |
|
.061 |
|
.808 |
13.38 |
.000 |
1.000 |
1.000 |
PSIOKOLOGIS |
|
|
|
|
|
7 |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
a. Dependent Variable: KEPUTUSAN
PEMBELIAN
�� Sumber:
Data� yang diolah, 2018
Dari
tabel 7 diatas dapat dilihat bahwa Faktor
Psikologis memiliki pengaruh terhadap Keputusan Pembelian. Hal ini dibuktikan
dengan nilai p-value (Sig.t) < 0,05 yaitu 0,000< 0,05, dan nilai thitung
> ttabel yaitu 13,387 > 1,985. Artinya Ho ditolak
dan Ha diterima, dimana Faktor Psikologis memiliki pengaruh yang
positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian.
4.
Koefisien Determinasi
Koefisien
Determinasi (R�) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam
menerangkan variabel-variabel dependen (Gozali 2013:97). Pada model regresi linier berganda
ini, akan dilihat besarnya kontribusi untuk variabel bebas terhadap variabel
terikatnya dengan melihat besarnya koefisien determinasi totalnya ( ). Jika ( )
yang diperoleh mendekati 1 (satu) maka dapat dikatakan semakin kuat model
tersebut menerangkan hubungan.�
variabel
bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika ( ) makin mendekati 0 (nol)
maka semakin lemah pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.
Adapun
dasar pengambilan keputusan koefien determinasi adalah sebagai berikut:
Tabel 8 Koefien Determinasi
��������������������� < 0,10��������� Buruk
Ketepatannya
��������������������� 0,11-0,30���� Rendah
Ketepatannya
��������������������� 0,31-0,50���� Cukup
Ketepatannya
��������������������� > 0,50��������� Tinggi
Ketepatannya
5.
Pengaruh Karakteristik Individu (X1) Terhadap Keputusan Pembelian
(Y)
Berikut
ini adalah hasil koefeien determinasi dengan menggunakan program SPSS versi
21.00 yaitu:
Tabel 9 Hasil Koefeien Determinasi
��������������������������������������������������������������������������������������������
Berdasarkan
tabel diatas nilai R Square (koefisien determinan) sebesar 0,746 sehingga
kontribusi pengaruh Karakteristik Individu (X1) terhadap Keputusan Pembelian
(Y) sebesar 74,6% dan sisanya sebesar 25,4% dipengaruhi oleh faktor lain di
luar variabel yang diteliti.
6.
Pengaruh Faktor Psikologis (X2)
Terhadap Keputusan Pembelian (Y)
Berikut
ini adalah hasil koefeien determinasi dengan menggunakan program SPSS versi
21.00 yaitu:
Tabel 10 Hasil Koefeien Determinasi
Model Summaryb
Model |
R |
R Square |
Adjusted |
R |
Std.� Error of |
Durbin- |
|
|
|
Square |
|
the Estimate |
Watson |
|
|
|
|
|
|
|
1 |
.808a |
.654 |
.650 |
|
1.288 |
1.980 |
a. Predictors: (Constant), FAKTOR
PSIKOLOGIS
b. Dependent Variable: KEPUTUSAN
PEMBELIAN
Sumber: Data� yang diolah, 2018
Berdasarkan
tabel diatas menunjukkan nilai R square sebesar 0,654 artinya pengaruh Faktor
Psikologis (X2) Keputusan Pembelian (Y) sebesar 65,4%, dan sisanya 34,6%
Keputusan Pembelian dapat dipengaruhi faktor lain di luar objek yang diteliti.
7.
Pengaruh Karakteristik Individu (X1)
dan Faktor Psikologis (X2) Terhadap Keputusan Pembelian (Y)
Berikut ini adalah hasil koefeien
determinasi dengan menggunakan program SPSS versi 21.00 yaitu:
Tabel 11 Koefisien Determinasi
Variabel Karakteristik Individu (X1)
dan Faktor Psikologis (X2)
�� Model Summaryb
Model |
R |
R Square |
Adjusted |
R |
Std.� Error of |
Durbin- |
|
|
|
Square |
|
the Estimate |
Watson |
|
|
|
|
|
|
|
1 |
.878a |
.770 |
.765 |
|
1.055 |
1.545 |
a.
Predictors:
(Constant), FAKTOR PSIKOLOGIS, KARAKTERISTIK INDIVIDU
b.
Dependent
Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN
Sumber: Data� yang
diolah, 2018
Berdasarkan
tabel 11 diatas menunjukkan nilai R square
sebesar 0,770 artinya pengaruh Karakteristik Individu (X1) dan Faktor
Psikologis (X2) secara bersama-sama terhadap Keputusan Pembelian (Y) sebesar
77%, dan sisanya 23% Keputusan Pembelian dapat dipengaruhi faktor lain di luar
objek yang diteliti.
8.
Uji F
Uji
F bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independent secara bersama-sama
terhadap variabel dependent, yaitu variabel Karakteristik Individu (X1)
dan Faktor Psikologis (X2) terhadap variabel Keputusan Pembelian
(Y). Berikut ini adalah hipotesis operasional�
untuk memudahkan pengujian simultan (Uji F):
Hipotesis
ketiga yang diajukan dalam� ini adalah:���
H3���� Ho : Diduga tidak ada pengaruh
Karakteristik Individu dan Faktor Psikologis secara bersama sama terhadap
Keputusan Pembelian.
� Ha : Diduga ada pengaruh Karakteristik
Individu dan Faktor�� Psikologis secara
bersama-sama terhadap Keputusan Pembelian
Ketentuan pengujian :
�
Jika Fhitung ˃ Ftabel, maka H0
ditolak dan Ha diterima.
�
Jika Fhitung ˂ Ftabel, maka H0
diterima dan Ha ditolak.
Berikut
ini adalah hasil pengujian hipotesis ketiga dengan� menggunakan program SPSS versi 21.00 for Windows.
Tabel 12 Hasil Pengujian Hipotesis Ketiga
ANOVAa
Model |
|
Sum |
of |
df |
|
Mean |
F |
Sig. |
|
|
|
|
Squares |
|
|
|
Square |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Regression |
350.360 |
|
2 |
|
175.180 |
157.338 |
.000b |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||
1 |
Residual |
|
104.527 |
|
94 |
|
1.112 |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||
|
Total |
|
454.887 |
|
96 |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||
a. Dependent Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN |
|
|
|||||||
b. |
Predictors: |
(Constant), |
FAKTOR |
PSIKOLOGIS, |
KARAKTERISTIK |
||||
INDIVIDU |
|
|
|
|
|
|
|
|
Sumber:
Data� yang diolah, 2018
Berdasarkan
tabel 12 diatas dapat dilihat bahwa p-Value 0,000 <0,05 artinya
signifikan, sedangkan nilai Fhitung > Ftabel yaitu
157,53 > 3,09 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Karakteristik
Individu (X1) dan Faktor Psikologis (X2) secara
bersama-sama berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Keputusan
Pembelian (Y). Maka hipotesis ketiga telah teruji. Untuk mengetahui daerah penerimaan
dan penolakan dari hipotesis adalah sebagai berikut :
Gambar 1
Daerah Penerrimaan dan Penolakan Uji
F
9.
Pengaruh Karakteristik Individu (X1)
Secara Parsial Terhadap Keputusan Pembelian (Y)
Berdasarkan
hasil pengujian hipotesis pertama diperoleh hasil yang menyatakan bahwa
karakteristik individu berpengaruh secara positif terhadap keputusan pembelian
batik pada Pusat Grosir Batik Trusmi Cirebon . hal ini dapat dibuktikan
berdasarkan data Thitung > Ttabel atau 16,721 > 1,985 dengan tingkat signifikan
adalah 0,000 < 0,05. Hal ini dalam arti bahwa produk yang ditawarkan dapat
diterima oleh konsumen dan akan meningkatkan keputusan pembelian batik sesuai
dengan perilaku karakteristik individu konsumen.
Hasil� sejalan dengan hasil� terdahulu yang dilakukan oleh Cindy L. Maleke
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manajemen Universitas Sam Ratulangi Manado
dengan judul �Faktor Sosial, Pribadi, dan Psikologis Pengaruhnya Terhadap
Keputusan Pembelian Blackberry Gemini Pada PT.Mega Mega Mitra Makmur Sejahtera�
Vol. 1 No. 3 September 2013 ISSN 2303-1174. Dari hasil Uji Hipotesis variabel
faktor pribadi terhadap keputusan pembelian dengan nilai Thitung = 0,081<
Ttabel (1,660) dengan tingkat signifikan adalah 0,936 > 0,05. Hal ini
berarti bahwa faktor pribadi konsumen tidak berpengaruh positif terhadap
keputusan pembelian, dalam arti bahwa perilaku faktor pribadi atas produk yang
ditawarkan tidak dapat diterima oleh konsumen dan tidak meningkatkan keputusan
pembelian Blackberry Gemini Pada PT. Mega Mega Mitra Makmur Sejahtera.
1)
Pengaruh Faktor Psikologis (X2)
Secara Parsial Terhadap� Keputusan
Pembelian (Y)
Berdasarkan
hasil pengujian hipotesis kedua diperoleh hasil yang menyatakan bahwa faktor
psikologis berpengaruh secara positif terhadap keputusan pembelian batik pada
Pusat Grosir Batik Trusmi Cirebon . Hal ini dapat dibuktikan berdasarkan data
Thitung > Ttabel atau 13,387 > 1,985 dengan tingkat signifikan adalah
0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Hal in
dalam arti bahwa produk yang ditawarkan dapat diterima oleh konsumen dan akan
meningkatkan keputusan pembelian batik sesuai dengan perilaku faktor psikologis
konsumen.
Hasil� sejalan dengan hasil� terdahulu yang dilakukan oleh Cindy L. Maleke
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manajemen Universitas Sam Ratulangi Manado
dengan judul �Faktor Sosial, Pribadi, dan Psikologis Pengaruhnya Terhadap
Keputusan Pembelian Blackberry Gemini Pada PT.Mega Mega Mitra Makmur Sejahtera�
Vol. 1 No. 3 September 2013 ISSN 2303-1174. Dari hasil Uji Hipotesis variabel
faktor psikologis terhadap keputusan pembelian dengan nilai Thitung = 2,840
< Ttabel (1,660) dengan tingkat signifikan adalah 0,006 > 0,05 maka dapat
disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini berarti bahwa faktor psikologis
konsumen tidak berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian, dalam arti
bahwa perilaku faktor psikologis atas produk yang ditawarkan dapat diterima
oleh konsumen dan dapat meningkatkan keputusan pembelian namun belum dapat
dinyatakan signifikan terhadap keputusan pembelian Blackberry Gemini Pada
PT.Mega Mega Mitra Makmur Sejahtera.
2)
Pengaruh Karakteristik Individu (X1)
Faktor Psikologis (X2) Secara Simultan Terhadap Keputusan Pembelian
(Y)
Berdasarkan
hasil pengujian hipotesis ketiga diperoleh hasil yang menyatakan bahwa
karakteristik individu dan faktor psikologis secara simultan berpengaruh secara
positif terhadap keputusan pembelian batik pada Pusat Grosir Batik Trusmi
Cirebon. Hal ini dapat dibuktikan berdasarkan data Fhitung > Ftabel
yaitu 157,53 > 3,09 dengan tingkat signifikan adala 0,000 < 0,05 maka
dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini diperoleh terbukti
bahwa faktor pribadi dan psikologis berhasil menarik perilaku konsumen untuk
memutuskan pembelian Batik Pada Pusat Grosir Batik Trusmi Cirebon.
Hasil� sejalan dengan hasil� terdahulu yang dilakukan oleh Cindy L. Maleke
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manajemen Universitas Sam Ratulangi Manado
dengan judul �Faktor Sosial, Pribadi, dan Psikologis Pengaruhnya Terhadap
Keputusan Pembelian Blackberry Gemini Pada PT.Mega Mega Mitra Makmur Sejahtera�
Vol. 1 No. 3 September 2013 ISSN 2303-1174. Faktor pribadi dan psikologis
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian Blackberry Gemini Pada
PT.Mega Mega Mitra Makmur Sejahtera. Hal ini dapat dibuktikan berdasarkan data
Fhitung > Ftabel yaitu 8,847 > 2,46 dengan tingkat
signifikan adala 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha
diterima. Hal ini diperoleh terbukti bahwa faktor pribadi dan psikologis
berhasil menarik perilaku konsumen untuk memutuskan pembelian Blackberry Gemini
Pada PT.Mega Mega Mitra Makmur Sejahtera.
Kesimpulan
Berdasarkan analisa data dan hasil� mengenai karakteristik individu dan faktor
psikologis terhadap keputusan pembelian maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa
:
1.
Berdasarkan hasil , menyatakan bahwa variabel karakteristik
individu dapat mempengaruhi variabel keputusan pembelian. Adapun besarnya
hubungan karakteristik individu terhadap keputusan pembelian masuk dalam
kategori sangat kuat. Selain itu, besarnya pengaruh karakteristik individu
sangat besar namun kurang maksimal, karena masih ada faktor lain diluar yang
diteliti yang turut mempengaruhi keputusan pembelian. Hal ini terbukti bahwa
variabel karakteristik individu cukup bukti dalam mempengaruhi keputusan
pembelian.
BLIBIOGRAFI
Amirin,
Tatang M. (2011). Populasi
dan sampel� 3 : Pengambilan sampel dari
populasi tak-terhingga dan tak-jelas. tatangmanguny.wordpress.com Dakir. 1993. Dasar-dasar Psikologi.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Ibnu Widiyanto. (2008). Pointers: Metodologi . Semarang: BP Undip.
Kotler, Philip. (2008). Manajemen Pemasaran, Edisi 13 Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Kotler, Keller. (2009). Manajemen Pemasaran, Edisi 13 Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Kotler, P.& Amstrong, G. (2008). Prinsip-prinsip Pemasaran, Jilid 1 Edisi 12. Alih bahasa Benyamin
Molan. Jakarta: Erlangga.
Muhibbinsyah. (2001). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Prasetijo Ristiyanti dan ihalauw
john. (2005).�
Perilaku Konsumen. Yogyakarta
Andi
Setiadi, Nugroho J. (2003).
Perilaku Konsumen.
Jakarta: Kencana.
Sugiyno. (2009). Metode� Bisnis. Bandung:
Alfabeta
Tjiptono,
Fandy. 2008. Strategi Pemasaran. Edisi
3. Yoyakarta: Andi Offset
Umar
Husein. (2014).
Metode�
Untuk Penelitian dan Thesis Bisnis. Jakarta: Rajawali Pers.