Syntax Literate
: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849
������ e-ISSN : 2548-1398
������ Vol.4, No.6 Juni 2019
Puji Astuti Ibrahim, Aditya Rahman
dan Indah Dhamayanthie
Program Studi D-III Teknik
Kimia, AKAMIGAS Balongan Indramayu ��������������� ������E-mail: [email protected], [email protected]
dan
Masalah
korosi pada pipa di kilang minyak sangat bervariasi tergantung pada jenis
minyak mentah yang di proses, atau karena kondisi lingkungan. Salah suatu cara
untuk mencegah agar pipa tidak terjadi korosi yaitu dengan sistem proteksi
katodik untuk mengendalikan korosi pada permukaan logam dengan menjadikan
permukaan logam sebagai katode dari sel elektrokimia. Dari data pengamatan
panjang pipa adalah 28.000 m dan diameter pipa 8 inch dengan anoda yang dipakai
adalah anoda magnesium 32 lbs. Hasil dari perhitungan untuk proteksi katodik
adalah luas permukaan pipa sebesar 19261,074 m2, total kebutuhan arus proteksi 10,593
A, tahanan anoda yang dipasang horizontal 0,882 ohm, keluaran arus anoda per
batang 0,567 A, total kebutuhan anoda 122 batang dengan umur anoda 26,349
tahun. Dari hasil evaluasi menunjukan bahwa pipa keseluruhan yang terproteksi
dalam kondisi baik.
Kata
Kunci : Anoda, Korosi, Permukaan logam, Pipa, Proteksi Katodik.
Pendahuluan
Kegiatan
pertambangan minyak meliputi eksplorasi, studi geologi, seismic dan reservoir.
Proses selanjutnya meliputi penyimpanan, pengolahan, penyulingan dan
pendistribusian. Sistem distribusi minyak menggunakan rangkaian pipa yang
mengangkut minyak mulai dari pengeboran menuju kilang pemrosesan. Masalah
korosi di kilang pengolahan minyak sangat bervariasi
tergantung pada jenis minyak mentah yang diproses, jenis proses yangdigunakan, jenis katalis yang dipakai
dan jenis produk yang diinginkan.
Pipa
adalah media tempat mengalirnya fluida proses dari suatu unit yang satu ke unit
lainnya. Secara umum karakteristiknya ditentukan berdasarkan material (bahan)
penyusunnya Pada umumnya pipa yang digunakan untuk penyaluran minyak dan gas
bumi adalah pipa yang dibuat dari bahan baja (carbon steel), dimana baja adalah
merupakan paduan antara besi sebagai bahan dasar dengan unsur kimia yang
meliputi Mangan, Plumbun dan Tembaga dan mengikuti standar API, ANSI dan ASTM.
Adapun
jenis Pipa Baja Karbon ada 3 yaitu Seamless
Pipe, Straight Welded Pipe dan Spiral Welded Pipe. Korosi adalah suatu
peristiwa terjadinya kerusakan suatu material atau penurunan mutu logam karena
adanya interaksi antara anoda, katoda, elektrolit dan konduktor. Adapun reaksi
yang terjadi Reaksi di Anode (oksidasi) Fe(s)�������������� Fe2(aq) + 2e- �dan
Reaksi di Katode (reduksi).
Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penangan korosi dalam penelitian ini adalah
metode proteksi katodik dengan menggunakan anoda korban. Dimana anoda korban
ini disandingkan dengan pipa penyaluran sepanjang jalur Cemara � Terminal
Balongan.
Hasil dan Pembahasan
1. Spesifikasi Pipa
Tabel 1 Data Spesifikasi Pipa
Berdasarkan data dari tabel spesifikasi pipa diatas, pipa yang digunakan
dalam sistem proteksi katodik jalur looping
pipa minyak dari booster Cemara �
Terminal Balongan PT X adalah pipa baja karbon 8 Inch dengan pipa material API 5L
grade B, dengan diameter luar pipa 8,625 Inch, tebal pipa 0,1462 inch dan
panjang pipa 28.000 meter.
2. Korosi yang Terjadi Pada Pipa
Pada inspeksi lapangan yang dilakukan untuk mengetahui kondisi visual
pipa dari jalur pipa Cemara ke Terminal Balongan, ditemukan beberapa kondisi
pipa yang mengalami korosi, diantaranya sebagai berikut:
Gambar
1 Straight Welded Pipe
Dari hasil inspeksi dilapangan ditemukan kondisi pipa yang sudah
mengalami korosi seperti pada gambar diatas. Didapatkan pada pipa mengalami Uniform Corrosion yang disebabkan oleh
kondisi lingkungan dengan suhu yang cukup tinggi sehingga mengakibatkan
penipisan dari material pipa sehingga terjadi kerusakan pada permukaan pipa.
Penanganan yang dilakukan oleh Pertamina terhadap kondisi pipa tersebut yaitu
dengan melakukan coating pada pipa-
pipa tersebut.
Gambar
2 korosi Intergranullar Corrosion
Dari gambar diatas ditemukan pipa mengalami korosi Intergranullar Corrosion yang disebabkan karena adanya pengotor (impurities) yang mengendap di batas
butir, dan karena adanya unsur yang berlebih pada sistem perpaduan.
Gambar 3 korosi Galvanik Corrosion
Dari gambar diatas ditemukan pipa mengalami korosi Galvanik Corrosion yang disebabkan karena kedua material yang berbeda
potensial, dan mengakibatkan material yang lebih rendah potensialnya akan
terkikis, dan karena adanya faktor dari lingkungan yang mengakibatkan korosi.
Penanganan yang dilakukan oleh Pertamina terhadap kondisi pipa tersebut adalah
penerapan coating dan pencegahan
sistem sambungan mur baut dengan bahan yang berbeda.
3. Perhitungan Sistem Proteksi
Katodik Anoda Korban
Data perhitungan
diambil dari hasil pemeriksaan kondisi tanah dan disain sistem proteksi katodik
jalur looping pipa minyak 8 inch
28.000 meter dari SPU Cemara � Terminal Balongan adalah sebagai berikut :
a.
Luas permukaan pipa
Ap����� = π � (8,625 x 0,0254) � L
=
3,14 x 0,2191 x 28,000
= 19261,074 m2
Dari perhitungan
diatas dapat dikatakan bahwa luas permukaan pipa keseluruhan adalah sebesar
19263,272 m2.
b.
Total
Kebutuhan Arus Proteksi
Lp
= Ap x Cd
=
19261,074 m2� x 0,55 mA/m2
= 10593,5907 mA ~ 10,593 A
Maka kebutuhan arus proteksi untuk disain proteksi selama 20 tahun dengan
memperhitungkan breakdown coating selama
disain yaitu menggunakan rapat arus (Cd) sebesar 0,55 mA/m2. Dan didapat
hasil untuk total kebutuhan arus proteksi adalah 10,595 Ampere.
c.
Tahanan
anoda Mg 32 lbs yang dipasang Horizontal
Rah = �In[ �� 1]
������ = �In[ �� 1]
�������
����������������������� ������ = 0,882 ohm
d.
Arus
anoda Mg 32 lbs setiap batang
Ia =
��� =
��� = 0,567 Amp
e.
Anoda Mg 32 lbs yang dibutuhkan
1)
Umur anoda Mg 32 lbs setiap
batang
T =
�� =
�� = 3,058 tahun ~ 3 tahun
Umur anoda untuk
kondisi tanah 257,5 ohm-cm dengan sistem pemasangan anoda horizontal berdasarkan
keluaran arus anoda adalah 3,058 tahun.
2)
Kebutuhan Anoda Mg 32 lbs
N =
��� =
��� = 18, 682 batang
Sesuai dengan
kebutuhan arus proteksi dan keluaran arus anoda per batang, maka kebutuhan
jumlah anoda untuk umur desain 3,058 tahun adalah 18,68 batang.
3)
Total Kebutuhan anoda Mg 32 lbs
Ntotal = �x N Mg
������� = �x 18,682 batang
������ = 122,190 batang x 122 batang
Dari perhitungan
diatas dapat dikatakan bahwa jumlah anoda yang digunakan untuk system proteksi
katodik dari Cemara ke Terminal Balongan adalah 122 batang.
4)
Jangkauan proteksi setiap batang anoda Mg 32 lbs
��� Sa =
�������� =
�������� =
1498, 816 meter
5) Total umur proteksi anoda gabungan
Dengan keluaran arus anoda Mg rata-rata saat pemasangan pada pipa 8 inch
dari booster Cemara � Terminal Balongan dengan pemasangan anoda rata-rata per 2
buah dengan keluaran arus anoda rata-rata 131,627 mA, sehingga umur proteksi
anoda adalah :
������ T =
���������
���������
= ��
�������������������� = 26, 349 tahun ~ 26 tahun
Jadi umur anoda untuk proteksi pipa 8 inch dari booster Cemara � Terminal
Balongan adalah 26,29 tahun. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa umur
proteksi anoda gabungan lebih lama dibandingkan umur proteksi anoda perbatang.
Karena pada anoda gabungan terdapat perbedaan potensial antara anoda perbatang
dengan anoda gabungan. Untuk perhitungan pada umur anoda gabungan keluaran arus
yang dipakai adalah keluaran arus rata- rata.
Tabel
2 Data Keseluruhan Perhitungan
No |
Parameter |
Initial |
Unit |
Hasil |
1 |
Luas Permukaan Pipa |
Ap |
m2 |
19261,074 |
2 |
Total Kebutuhan arus proteksi |
Ip Total |
Ampere |
10,593 |
3 |
Tahanan anoda
yang dipasang horizontal |
Rah |
Ohm |
0,882 |
4 |
Keluaran arus anoda per batang |
Ia |
Ampere |
0,567 |
5 |
Umur anoda per Batang |
T |
Tahun |
3,058 |
6 |
Kebutuhan anoda |
N |
Batang |
18,682 |
7 |
Total kebutuhan anoda |
N total |
Batang |
122 |
8 |
Jangkauan proteksi�
setiap batang anoda |
Sa |
Meter |
1498,816 |
9 |
Total umur proteksi anoda gabungan |
T total |
Tahun |
26,349 |
Kesimpulan
Berdasarkan hasil
analisa dan evaluasi terhadap hasil pemasangan system proteksi katodik pada
pipa 8 inch dari booster Cemara ke Terminal Balongan, dapat disimpulkan sebagai
berikut :
1.
Jenis pipa yang digunakan dalam system proteksi katodik
adalah pipa baja karbon 8 inch.
2.
Adapun korosi yang terjadi pada pipa adalah Uniform Corrosion, Intergranular Corrosion dan Galvanik Corrosion.
3.
Hasil evaluasi pada sistem proteksi katodik anoda korban
menunjukan luas permukaan pipa sebesar 19263,272 m2, total kebutuhan arus proteksi 10,595
A, tahanan anoda yang dipasang horizontal sebesar 0,882 ohm, keluaran arus
anoda per batang 0,567 A, total kebutuhan anoda 122 batang dan total umur anoda
adalah 26,349 tahun, dengan demikian pipa dalam kondisi terproteksi dengan baik
dan sempurna.
BIBLIOGRAFI
Amin, M.Mustaghfirin.2013. Teknik Produksi Migas. Jakarta :
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Afriani, Fitri, dkk.
2014.� Proteksi Katodik Metode Anoda Tumbal Untuk Mengendalikan Laju Korosi.
Jurnal Fakultas Teknik Vol. 1 No. 2. Fakultas Teknik Universitas Riau : Pekanbaru.
Delascasas, Rogelio,� dkk.�
2017. Galvanik Anode Cp Design
Part II Simplified Design Example.
�� 1993. Recommended Practice RP B401 Cathodic Protection Design. Det Morske
Veritas Industri : Norge AS.
Karmiadji, Djoko W. 2014. Analisis Pembuatan Pipa Baja Sistem Dua Bagian Las ASTM A139 Dengan Menggunakan� Metode����������� LSAW Manufactur Analysis Dual Seam Weld
Steel Pipe ASTM A139 By Using LSAW Methode. Jakarta.
Kurnia, Dadang dan Bayu
Prabowo. 2016. Perancangan Sistem
Proteksi Katodik (Cp) Anoda Korban Pada Pipa Baja. Universitas Pamulang Tanggerang.