Syntax Literate
: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849
�����
e-ISSN : 2548-1398
�����
Vol. 4,
No.8 Agustus 2019
HUBUNGAN PENGAMALAN IBADAH DENGAN
PERILAKU SOSIAL REMAJA DI DESA WIRAKANAN
KECAMATAN KANDANGHAUR KABUPATEN INDRAMAYU
Agus
Maksum dan Muhammad Sandisi
Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Al-Amin
Indramayu
Email: [email protected]
dan [email protected]
Abstrak
Penelitian
ini bertujuan untuk menggambarkan
tentang bentuk pelaksanaan ibadah pada remaja, menjelaskan tentang perilaku
sosial remaja, membuktikan sejauhmana hubungan pengamalan ibadah dengan
perilaku sosial remaja di Desa Wirakanan. Metode yang digunakan pada penelitian kali ini yakni dengan
metode empirik kuantitatif dimana dalam pelaksanaannya melakukan penelitian
terhadap perilaku sosial remaja dan hubungannya dengan pengamalan ibadah. �Strategi/Metode/Teknik menggunakan angket-wawancara. Hasil penelitian mengungkapkan bahwasannya dari seluruh remaja
yang dijadikan sampel penelitian memiliki tingkat ketaatan yang cukup dalam
mengamalkan perntah ibadah jika
memiliki rata-rata skor sebesar 3,54 karena berada dalam interval 3,1-4,0.
Sedangkan dengan rata-rata skor 2,99 berada pada interval 2,1-3,0 yang artinya perilaku
sosial remaja tersebut berada pada kategori kurang.
Kata kunci :
pengamalan
ibadah, perilaku sosial remaja
Pendahuluan
Manusia
senantiasa hidup dalam lingkungan keluarga maupun lingkungan masyarakat.
Manusia dituntut untuk dapat bersosialisasi dengan lingkungan sekitar, sesuai
dengan norma, agama dan adat istiadat dalam masyarakat.
Abdullah Ali mengungkapkan, bahwa :
�Manusia yang
hidup dalam lingkungan bermasyarakat harus senantiasa saling menghargai
perbedaan, menghormati hak azasi, menghindari perilaku sombong, menghindari
prasangka buruk serta senantiasa memelihara kebersamaan�(Ali, 2007)
Kehidupan
masyarakat yang beragama akan menjadi harmonis dan selaras dengan
mengimplementasikan� pelaksanaan ibadah
sesuai keyakinan masyarakat. Sejalan dengan itu pelaksanaan ibadah yang sesuai
dengan norma-norma agama dan keyakinan masyarakat, seharusnya disertai dengan
adanya pengamalan ibadah, yang diwujudkan dalam kegiatan-kegiatan keagamaan
remaja dalam lingkungan majlis ta�lim.
Kegiatan
pengajian dan marhaban serta pembacaan barjanji sebagai bentuk kegiatan
keagamaan remaja di majlis ta�lim. Kegiatan tersebut sebagai wujud pengamalan
ibadah dan sosialisasi pada lingkungan masyarakat yang dapat� menumbuhkan jiwa dan semangat generasi muda
yang Islami, yang berguna bagi bangsa dan agama. Dalam upaya meneruskan kader
perjuangan dan sumber insani bagi pembangunan nasional yang dinamis, perlu
adanya upaya pembinaan dan pengembang wadah-wadah pembinaan generasi muda.
M. Arifin Noor
mengungkapkan : �pembinaan dan pengembangan�
generasi muda, bahwa potensi-potensi yang ada pada pemuda dapat
diidentifikasi, yaitu sikap mandiri dan disiplin, idealisme dan daya kritik,
dinamika dan kreatifitas, patriotisme dan nasionalisme, keberanian mengambil
resiko, fisik kuat serta kemampuan penguasaan ilmu dan teknologi�(Noor, 1999)
Globalisasi
dengan segala pengaruh positif dan negatifnya semakin menyusup ke daerah-daerah
yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Keadaan ini dapat mengakibatkan
degradasi moral, khususnya pada remaja. Perkembangan moral pada remaja sangat
dipengaruhi oleh lingkungan masyarakat terutama lingkungan keluarga. Sebab itu
remaja perlu didasari dengan pendidikan agama yang kuat pada masa
pertumbuhannya.
Masa pertumbuhan
remaja mengalami perubahan-perubahan dalam menemukan kepribadiannya. Ia
mengalami tekanan emosi, perasaan dan tingkah laku. Dalam kondisi yang demikian
itu tak heran jika para remaja sering melakukan perbuatan yang melanggar norma
atau disebut dengan kenakalan remaja.
Kenakalan remaja
ialah permasalahan yang selalu punya daya tarik untuk dikaji, sebab pada
belakangan tahun terakhir, kenakalan seakan jadi permasalahan nasional karena
peningkatannya yang signifikan, variasi maupun intensitasnya (Sahrudin, 2017).
Remaja selalu ingin
diperhatikan, dibimbing dan diarahkan dalam mencari identifikasi dirinya,
sehingga dapat menyesuaikan dengan masyarakat. Dengan demikian mengarahkan
remaja untuk menyelamatkan dari tingkah laku dan akhlak yang kurang baik adalah
kewajiban para orang tua.
Perlakuan orang
tua yang lemah lembut penuh kasihsayang
serta kejujuran, keikhlasan dan keadilan yang dilandasi pada ketatan agama akan
menambah kuatnya unsur-unsur positif dalam perilaku dan kepribadian remaja. Akan
tetapi di era globalisasi dengan pengaruh positif dan negatifnya dapat mencekam
perilaku generasi muda Islam. Hal demikian terlihat betapa banyaknya tingkah
laku remaja yang mencemaskan orang banyak seperti perkelahian antar pelajar,
penyalahgunaan obat terlarang, peredaran minuman keras dan maraknya ekstasi
serta pemutaran film-film porno yang�
memacu pola tingkah laku remaja ke arah negatif. Generasi yang demikian
itu mengakibatkan kesenjangan di antara mereka dalam melaksanakan ibadah dan
pengamalan-pengamalan ajaran Islam.
Kekhawatiranpun� muncul pada saat menyaksikan kehidupan remaja
muslim, yang selalu taat dalam beribadah seperti senantiasa melaksanakan
shalat, mengikuti kegiatan-kegiatan majlis ta�lim, akan tetapi pada
kenyataannya mereka masih banyak melakukan perilaku menyimpang dari nilai-nilai
religius dan melanggar norma yang berlaku, diantaranya mengonsumsi narkoba,
minum-minuman keras, menonton VCD porno, dan ikut serta adalam perkelahian.
Perilaku demikian mengakibatkan adanya kesenjangan pada pengamalan ibadah dalam
kehidupan remaja.
Fenomena
tersebut juga terjadi di Desa Wirakanan
Kecamatan Kandanghaur
Kabupaten Indramayu.
Sebagian mereka yang mengonsumsi minuman keras dan kasus perkelahian antar
remaja adalah mereka yang selalu taat beribadah serta senantiasa mengikuti
kegiatan-kegiatan remaja mesjid. Akan tetapi pada kenyataannya mereka masih
melakukan perilaku yang menyimpang dari agama.
Metodologi
Penelitian
Penelitian
ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan kuantitatif yang bersifat deskriptif dimana
jenis penelitian ini hanya berusaha menggambarkan serta menganalisis masalah
perilaku
remaja terhadap nilai-nilai keagamaan dengan ucapan atau tulisan dan perilaku
dari suatu
individu, dimana informan dalam penelitian ini adalah remaja.
Hasil dan
Pembahasan
1.
Ketaatan
Remaja dalam Beribadah
Penelitian ini
mengacu pada kedua pembagian dengan item angket sebanyak
10 pernyataan yang semuanya bersifat positif. Adapun
penyekoran untuk masing-masing item berdasarkan jenjang jawaban, seperti yang
dikutip oleh Wayan Nurkancana yaitu apabila angket berupa pernyataan positif,
maka bobot skornya diurut dan 5, 4, 3, 2, dan 1(Nurkancana &
Sumartana, 1986). Alternatif jawaban berkisar sangat tinggi, tinggi,
sedang, rendah, dan rendah sekali. Perhitungan rata-rata jawaban responden
menggunakan skala Likert, yaitu:
1).
4,1�5,00��� = Baik
2).
3,1�4,0����� = Cukup
3).
2,1�3,0
���� = Kurang
4).
1,0
2,0 ������� = Jelek
Tabel 1.
�Ketaatan dalam Melakasanakan Kewajiban Shalat Tepat Waktu
No. |
Alternatif Jawaban |
Skor |
F |
Prosentase (%) |
Skor x F |
Skor Rata-rata |
1 |
a.
Sangat setuju b.
Setuju c.
Kurang setuju d.
Tidak setuju e.
Sangat tidak setuju |
5 4 3 2 1 |
28 17 15 5 5 |
40 24 22 7 7 |
140 68 45 10 5 |
3,82 |
Jumlah |
|
70 |
100 |
268 |
|
Dari tabel di atas,
diketahui bahwa jumlah (28 x 5 + 17 x 4 + 15 x 3 + 5 x 2 + 5 x 1) : 70 = 3,82.
Dengan melihat selisih jawaban di atas, maka dapat disimpulkan bahwa ketaatan
remaja dalam menjalankan kewajiban shalat lima waktu tepat pada waktunya berada
pada kategori cukup, karena berada pada interval 3,1�4,0.
Sedangkan mengenai
ketaatan dalam menjalankan shalat� dalam
keadaan sakit , ditanyakan pada item 2 yang menghasilkan nilai sebagai berikut:
Tabel 2.
�Ketaatan dalam Menjalankan Shalat Ketka Sakit
No. |
Alternatif Jawaban |
Skor |
F |
Prosentase (%) |
Skor x F |
Skor Rata-rata |
2 |
a.
Sangat setuju b.
Setuju c.
Kurang setuju d.
Tidak setuju e.
Sangat tidak setuju |
5 4 3 2 1 |
23 14 16 6 11 |
33 20 23 8 16 |
115 56 48 12 11 |
3,45 |
Jumlah |
|
70 |
100 |
242 |
|
Dari tabel di atas,
diketahui bahwa pelaksanaan shalat ketika sakit, yaitu shalat sunnah yang
dilakukan sebelum dan sesudah shalat fardu memperoleh angka sejumlah (23 x 5 +
14 x 4 + 16 x 3 + 6 x 2 + 11 x 1) : 70 = 3,45. Hal ini menunjukkan bahwa
pelaksanaan ibadah shalat ketika sakit di kalangan remaja Desa Wirakananberada
pada kategori cukup, karena berada pada interval 3,1 � 4,0.
Tabel 3.
�Ketaatan Menjalankan Shalat Sunnah Rawatib
No. |
Alternatif Jawaban |
Skor |
F |
Prosentase (%) |
Skor x F |
Skor Rata-rata |
3 |
a.
Sangat setuju b.
Setuju c.
Kurang setuju d.
Tidak setuju e.
Sangat tidak setuju |
5 4 3 2 1 |
16 28 9 8 9 |
23 40 13 11 13 |
80 112 27 16 9 |
3,48 |
Jumlah |
|
70 |
100 |
244 |
|
Ditunjukkan dalam
tabel di atas, mengenai ketaatan dalam menjalankan ibadah shalat sunnah rawatib
menghasilkan nilai, (16 x 5 + 28 x 4 + 9 x 3 + 8 x 2 + 9 x 1) : 70 = 3,48,
berada pada kategori cukup, karena berada pada interval 3,1� 4,0.
Sedangkan mengenai
ketaatan menjalankan puasa pada Bulan Ramadhan, ditanyakan pada item 4 yang
menghasilkan nilai sebagai berikut:
Tabel 4.
�Ketaatan Menjalankan Puasa Ramadhan
No. |
Alternatif Jawaban |
Skor |
F |
Prosentase (%) |
Skor x F |
Skor Rata-rata |
4 |
a.
Sangat setuju b.
Setuju c.
Kurang setuju d.
Tidak setuju e.
Sangat tidak setuju |
5 4 3 2 1 |
31 7 17 7 8 |
45 10 24 10 11 |
155 28 51 14 8 |
3,65 |
Jumlah |
|
70 |
100 |
256 |
|
Dari tabel di atas,
dapat diketahui bahwa ketaatan remaja di Desa Wirakanandalam menjalankan puasa
Ramadhan memperoleh nilai (31 x 5 + 7 x 4 + 17 x 3 + 7 x 2 + 8 x 1) : 70 =
3,65, berada pada kategori cukup, karena berada pada interval 3,1 � 4,0.
Tabel 5.
�Kebiasaan Puasa Sunnah Senin/Kamis
No. |
Alternatif Jawaban |
Skor |
F |
Prosentase (%) |
Skor x F |
Skor Rata-rata |
5 |
a.
Sangat setuju b.
Setuju c.
Kurang setuju d.
Tidak setuju e.
Sangat tidak setuju |
5 4 3 2 1 |
26 13 15 8 8 |
37 19 22 11 11 |
130 52 45 16 8 |
3,58 |
Jumlah |
|
70 |
100 |
251 |
|
Dari tabel di atas
dapat diketahui bahwa skor para remaja dalam menjalankan puasa sunnah setiap[
hari Senin dan Kamis ya dianjurkan oleh Rasulullah� diperoleh data (26 x 5 + 13 x 4 + 15 x 3 + 8
x 2 + 8 x 1) : 70 = 3,58, berada pada kategori cukup, karena berada pada
interval 3,1� 4,0.
Tabel 6.
�Kebiasaan Mengamalkan Do�a-do�a yang Disunnahkan
No. |
Alternatif Jawaban |
Skor |
F |
Prosentase (%) |
Skor x F |
Skor Rata-rata |
6 |
a.
Sangat setuju b.
Setuju c.
Kurang setuju d.
Tidak setuju e.
Sangat tidak setuju |
5 4 3 2 1 |
15 12 27 6 10 |
22 18 38 8 14 |
75 48 81 12 10 |
3,22 |
Jumlah |
|
70 |
100 |
226 |
|
Tabel di atas
menunjukkan perolehan skor sebaga berikut :(15 x 5 +� 12 x 4 + 27 x 3 + 6 x 2 + l0 x l) : 70 =
3,22, berada pada kategori cukup, karena berada pada interval 3,1� 4,0.
Tabel 7.
�Kebiasaan Membaca Al-Qur�an
No. |
Alternatif Jawaban |
Skor |
F |
Prosentase (%) |
Skor x F |
Skor Rata-rata |
7 |
a.
Sangat setuju b.
Setuju c.
Kurang setuju d.
Tidak setuju e.
Sangat tidak setuju |
5 4 3 2 1 |
21 8 21 8 12 |
30 11 30 11 18 |
105 42 63 16 12 |
3,40 |
Jumlah |
|
70 |
100 |
238 |
|
Skor yang didapat
dari item pertanyaan tentang kebiasaan membaca Al-Qur�an setiap hari diperoleh
nilai (21 x 5 + 8 x 4 + 21 x 3 + 8 x 2 + 12�
x 1) : 70 = 3,40, berada pada kategori cukup, karena berada pada
interval 3,1� 4,0.
Tabel 8.
�Partisipasi Remaja dalam Kegiatan Keagamaan
No. |
Alternatif Jawaban |
Skor |
F |
Prosentase (%) |
Skor x F |
Skor Rata-rata |
8 |
a.
Sangat setuju b.
Setuju c.
Kurang setuju d.
Tidak setuju e.
Sangat tidak setuju |
5 4 3 2 1 |
29 12 19 8 2 |
41 17 27 11 4 |
145 48 57 16 12 |
3,97 |
Jumlah |
|
70 |
100 |
278 |
|
Skor yang diperoleh
mengenai partisipasi remaja Desa Wirakanandalam kegiatan keagamaan, yaitu (29 x
5 + 12 x 4 + 19 x 3 + 8 x 2 + 12 x 1) : 70 = 3,97,� berada pada kategori cukup, karena berada
pada interval 3,1 � 4,0.
Tabel 9.
�Kesungguhan Remaja untuk Menunaikan Kewajiban Agama
No. |
Alternatif Jawaban |
Skor |
F |
Prosentase (%) |
Skor x F |
Skor Rata-rata |
9 |
a.
Sangat setuju b.
Setuju c.
Kurang setuju d.
Tidak setuju e.
Sangat tidak setuju |
5 4 3 2 1 |
21 9 27 9 4 |
30 13 38 13 6 |
105 36 81 18 4 |
3,48 |
Jumlah |
|
70 |
100 |
244 |
|
Kesungguhan para
remaja untuk menunaikan kewajiban agama memperoleh nilai (21 x 5 + 9 x 4 + 27 x
3 + 9 x 2 + 4 x 1) : 70 = 3,48, berada pada kategori cukup, karena berada pada
interval 3,1� 4,0.
Tabel 10.
�Kesungguhan Remaja untuk Meninggalkan Larangan Agama
No. |
Alternatif Jawaban |
Skor |
F |
Prosentase (%) |
Skor x F |
Skor Rata-rata |
10 |
a.
Sangat setuju b.
Setuju c.
Kurang setuju d.
Tidak setuju e.
Sangat tidak setuju |
5 4 3 2 1 |
17 10 29 9 5 |
24 15 41 13 7 |
85 40 87 18 5 |
3,35 |
Jumlah |
|
70 |
100 |
235 |
|
Skor
yang diperoleh pada kesungguhan remaja untuk meninggalkan segala yang dilarang
oleh agama adaalah : (17 x 5 + 10 x 4 + 29 x 3 + 9 x 2 + 5 x 1) : 70 = 3,35,
berada pada kategori cukup, karena berada pada interval 3,1� 4,0.
Dengan perhitungan
di atas, maka dapat dibuat rekapitulasi hasil angket pada variabel ketaatan
remaja dalam menjalankan ibadah sebagai berikut :
Tabel 11.
�����
�Rekapitulasi Hasil Angket
Tentang Ketaatan Beribadah
No. Item |
Skor Rata-rata |
Kategori |
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 |
3,82 3,45 3,48 3.65 3,58 3,22 3,40 3,97 3,48 3,35 |
Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup |
Jumlah |
35,39 |
|
Rata-rata |
3,54 |
Cukup |
Dari hasil nilai
yang diperoleh, dapat dikategorikan bahwa para remaja dalam beribadah
memperoleh skor rata-rata sebesar 3,54. berada pada kategori cukup karena
berada pada interval 3,1� 4,0.
2. ��Perilaku Sosial Remaja di Desa Kandanghaur
Perilaku sosial
adalah kondisi kejiwaan remaja yang diperlihatkan dengan perilaku nyata pada
kehidupan masyarakat, baik dengan keluarga, dengan tetangga, dengan teman
sepergaulan maupun dengan masyarakat luas.Secara rinci mengenai hasil angket
tentang perilaku sosial tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
Tabel 12.
�Sikap Ramah dan Sopan terhadap Orang Lain
No. |
Alternatif Jawaban |
Skor |
F |
Prosentase (%) |
Skor x F |
Skor Rata-rata |
11 |
a.
Sangat setuju b.
Setuju c.
Kurang setuju d.
Tidak setuju e.
Sangat tidak setuju |
5 4 3 2 1 |
23 12 22 5 8 |
33 17 32 7 11 |
115 48 66 10 8 |
3,52 |
Jumlah |
|
70 |
100 |
247 |
|
Dari tabel di atas
diperoleh nilai mengenai sikap romah dan sopan santun yang diperlihatkan para
remaja di Desa Kandanghaur, yaitu: (23 x 5 12 x 4 + 22 x 3 + 5 x 2 + 8 x 1) :
70 = 3,52, berada pada kategori cukup, karena berada pada interval 3,1 � 4,0.
Tabel 13.
�Sikap Jujur Ketika Melakukan Kesalahan
No. |
Alternatif Jawaban |
Skor |
F |
Prosentase (%) |
Skor x F |
Skor Rata-rata |
12 |
a.
Sangat setuju b.
Setuju c.
Kurang setuju d.
Tidak setuju e.
Sangat tidak setuju |
5 4 3 2 1 |
16 16 13 5 20 |
23 23 18 7 29 |
80 64 39 10 20 |
3,04 |
Jumlah |
|
70 |
100 |
213 |
|
Dan tabel di atas
diperoleh nilai (16 x 5 + 16 x 4 + l3 x 3 + 5 x 2 + 20 x 1) : 70 = 3,04. Dari
hasil di atas menunjukkan bahwa para remaja selalu berusaha mengakui kesalahan
dan meminta maaf berada berada pada kategorikurang, karena berada pada interval
2,1 � 3,0 (pembulatan).
Tabel 14.
�Kemauan Membantu dan Menolong Orang Lain
No. |
Alternatif Jawaban |
Skor |
F |
Prosentase (%) |
Skor x F |
Skor Rata-rata |
13 |
a.
Sangat setuju b.
Setuju c.
Kurang setuju d.
Tidak setuju e.
Sangat tidak setuju |
5 4 3 2 1 |
13 12 18 4 23 |
18 17 26 6 33 |
65 48 54 8 23 |
2,82 |
Jumlah |
|
70 |
100 |
198 |
|
Dengan melihat
jawaban di atas diperoleh nilai sebesar (13 x 5 + 12 x 4� + 18 x 3 + 4 x 2 + 23 x 1) : 70 = 2,82,
berada pada kategori kurangkarena berada pada interval 2,1� 3,0.
Tabel 15.
�Sikap dalam Berhubungan dengan Sesama
No. |
Alternatif Jawaban |
Skor |
F |
Prosentase (%) |
Skor x F |
Skor Rata-rata |
14 |
a.
Sangat setuju b.
Setuju c.
Kurang setuju d.
Tidak setuju e.
Sangat tidak setuju |
5 4 3 2 1 |
12 16 17 6 19 |
17 23 24 9 27 |
60 64 51 12 19 |
2,94 |
Jumlah |
|
70 |
100 |
206 |
|
Dari tabel di atas
diperoleh nilai (12 x 5 + 16 x 4 + 17 x 3 + 6 x 2 + 19 x 1) : 70 = 2,94,
artinya skor remaja dalam mementingkan hubungan baik dengan sesama berada pada
kategorikurang, karena berada pada interval 2,1� 3,0.
Tabel 16.
�Usaha Menghindari Perkelahian Remaja
No. |
Alternatif Jawaban |
Skor |
F |
Prosentase (%) |
Skor x F |
Skor Rata-rata |
15 |
a.
Sangat setuju b.
Setuju c.
Kurang setuju d.
Tidak setuju e.
Sangat tidak setuju |
5 4 3 2 1 |
15 18 13 3 21 |
21 26 19 4 30 |
75 72 39 6 21 |
3,04 |
Jumlah |
|
70 |
100 |
213 |
|
Dapat ditunjukkan
dalam tabel di atas, bahwa siswa rata-rata setujuuntuk menghindari perkelahian
antar remaja. Hal ini dapat dibuktikan dengan perolehan nilai (15 x 5 + 18 x 4
+ 13 x 3 + 3 x 2 + 21 x l) : 7 = 03,04, berada pada kategori kurang, karena
berada pada interval 2,1� 3,0 (pembualatan).
Tabel 17.
�Kemauan untuk Mendamaikan teman yang Berselisih
No. |
Alternatif Jawaban |
Skor |
F |
Prosentase (%) |
Skor x F |
Skor Rata-rata |
16 |
a.
Sangat setuju b.
Setuju c.
Kurang setuju d.
Tidak setuju e.
Sangat tidak setuju |
5 4 3 2 1 |
13 16 13 3 25 |
19 22 19 4 36 |
65 48 39 6 21 |
2,55 |
Jumlah |
|
70 |
100 |
179 |
|
Jawaban mengenai
pertanyaan tentang kemauan untuk berusaha mendamaikan teman yang berslisih
diperoleh nilai (13 x 5 + 12 x 4 + 13 x 3 + 3 x 2 + 21 x 1) : 70 = 2,55, berada
pada kategori kurang, karena berada pada interval 2,1� 3,0.
Tabel 18.
�Menjaga Etika ketika Bergaul dengan Lawan Jenis
No. |
Alternatif Jawaban |
Skor |
F |
Prosentase (%) |
Skor x F |
Skor Rata-rata |
17 |
a.
Sangat setuju b.
Setuju c.
Kurang setuju d.
Tidak setuju e.
Sangat tidak setuju |
5 4 3 2 1 |
13 12 13 8 24 |
19 17 19 11 34 |
65 48 39 16 24 |
2,74 |
Jumlah |
|
70 |
100 |
192 |
|
Dari tabel di atas
dapat diketahui mengenai perolehan nilai terkait dengan usaha
menjaga etika ketika bergaul dengan lawan jenis, yaitu:
(13 x 5 + 12 x 4 + 13 x 3 + 8 x 2 + 24 x 1) : 70 = 2,74, berada pada kategori
kurang karena berada pada interval 2,1� 3,0.
Tabel 19.
�Keterlibatan dalam Minuman Keras
No. |
Alternatif Jawaban |
Skor |
F |
Prosentase (%) |
Skor x F |
Skor Rata-rata |
18 |
a.
Sangat setuju b.
Setuju c.
Kurang setuju d.
Tidak setuju e.
Sangat tidak setuju |
5 4 3 2 1 |
15 18 16 4 17 |
21 26 23 6 24 |
75 72 78 8 17 |
3,57 |
Jumlah |
|
70 |
100 |
250 |
|
Data mengenai upaya
para remaja untuk menghindari minuman keras diperoleh nilai (15 x 5 + 18 x 4 +
1 x 3 + 4 x 2 + 17 x 1) : 7 = 3,57, berada pada kategori cukup, karena berada
pada interval 3,1� 4,0.
Tabel 20.
�Sikap ketika Teman Terlibat Minuman Keras
No. |
Alternatif Jawaban |
Skor |
F |
Prosentase (%) |
Skor x F |
Skor Rata-rata |
19 |
a.
Sangat setuju b.
Setuju c.
Kurang setuju d.
Tidak setuju e.
Sangat tidak setuju |
5 4 3 2 1 |
18 11 30 6 5 |
26 16 43 8 7 |
35 42 102 6 13 |
2,82 |
Jumlah |
|
70 |
100 |
198 |
|
Tabel di atas
memberikan keterangan mengenai upaya para remaja untuk menasihati teman
sepergaulan yang terlibat minuman keras, diperolehnilai (7 x 5 + 8 x 4 + 34 x 3
+ 3 x 2 + 13 x 1) : 70 = 2,82, berada pada kategori kurang, karena berada pada
interval 2,1� 3,0.
Tabel 21.
�Aktifitas Remaja dalam Kegiatan yang Positif
No. |
Alternatif Jawaban |
Skor |
F |
Prosentase (%) |
Skor x F |
Skor Rata-rata |
20 |
a.
Sangat setuju b.
Setuju c.
Kurang setuju d.
Tidak setuju e.
Sangat tidak setuju |
5 4 3 2 1 |
18 11 30 6 5 |
26 16 43 8 7 |
90 44 90 12 5 |
2,94 |
Jumlah |
|
70 |
100 |
206 |
|
Ditunjukan melalui
tabel di atas, bahwa para remaja selalu aktif dalam mengikuti kegiatan yang
bersifat positif, diperoleh nilai (18 x 5 + 11 x 4 + 30 x 3 + 6 x 2 + 5 x l) :
7 = 3,44, berada pada kategori kurang karena berada pada interval 2,1� 3,0.
Berdasarkan data di
atas, maka dapat disusun rekapitulasi hasil angklet pada varabel Y (perilaku
sosial remaja) sebagai berkut :
Tabel 22.
�Rekapitulasi Hasil Angket
Tentang Ketaatan Beribadah
No. Item |
Skor Rata-rata |
Kategori |
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 |
3,52 3,04 2.82 2,94 3,04 2,55 2,74 3,57 2,82 2,94 |
Cukup Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Cukup Kurang Kurang |
Jumlah |
��� 29,94 |
|
Rata-rata������������ |
���� 2,99 |
������ Kurang |
|
|
|
3.
Korelasi
antara ketaatan para remaja dalam menjalankan ibadah dengan perilaku sosial remaja
Setelah diketahui
variabel (X) yaitu ketaatan para remaja dalam menjalankan ibadah dan variabel
(Y) yaitu perilaku sosial remaja, kemudian untuk mengetahui ada atau tidaknya
korelasi antara variabel X dan variabel Y, maka penulis menggunakan rumus
Korelasi Product Moment sebagaimana dikemukakan oleh Anas Sudijono (1999 : 193),
yaitu:
Tabel 23.
�Tabel Pembantu untuk Mencari Korelasi
No |
X |
Y |
X2 |
Y2 |
XY |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
6 |
1 |
34 |
33 |
1156 |
1089 |
1122 |
2 |
36 |
33 |
1296 |
1089 |
1188 |
3 |
35 |
30 |
1225 |
900 |
1050 |
4 |
34 |
31 |
1156 |
961 |
1054 |
5 |
34 |
30 |
1156 |
900 |
1020 |
6 |
33 |
33 |
1089 |
1089 |
1089 |
7 |
35 |
32 |
1225 |
1024 |
1120 |
8 |
33 |
30 |
1089 |
900 |
990 |
9 |
33 |
28 |
1089 |
784 |
924 |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
6 |
10 |
33 |
30 |
1089 |
900 |
990 |
11 |
35 |
32 |
1225 |
1024 |
1120 |
12 |
33 |
31 |
1089 |
961 |
1023 |
13 |
35 |
32 |
1225 |
1024 |
1120 |
14 |
38 |
29 |
1444 |
841 |
1102 |
15 |
35 |
33 |
1225 |
1089 |
1155 |
16 |
37 |
32 |
1369 |
1024 |
1184 |
17 |
30 |
31 |
900 |
961 |
930 |
18 |
33 |
28 |
1089 |
784 |
924 |
19 |
38 |
31 |
1444 |
961 |
1216 |
20 |
34 |
31 |
1156 |
961 |
1054 |
21 |
33 |
30 |
1089 |
900 |
990 |
22 |
36 |
29 |
1296 |
841 |
1044 |
23 |
34 |
31 |
1156 |
961 |
1054 |
24 |
36 |
29 |
1296 |
841 |
1044 |
25 |
36 |
34 |
1296 |
1156 |
1244 |
26 |
36 |
32 |
1296 |
1024 |
1152 |
27 |
34 |
31 |
1156 |
961 |
1054 |
28 |
37 |
30 |
1369 |
900 |
1110 |
29 |
34 |
27 |
1156 |
729 |
918 |
30 |
34 |
28 |
1156 |
784 |
952 |
31 |
33 |
31 |
1089 |
961 |
1023 |
32 |
38 |
33 |
1444 |
1089 |
1254 |
33 |
37 |
33 |
1369 |
1089 |
1221 |
34 |
34 |
28 |
1156 |
784 |
952 |
35 |
35 |
31 |
1225 |
961 |
1085 |
36 |
34 |
29 |
1156 |
841 |
986 |
37 |
34 |
31 |
1156 |
961 |
1054 |
38 |
34 |
27 |
1156 |
729 |
918 |
39 |
32 |
31 |
1024 |
961 |
992 |
40 |
34 |
34 |
1156 |
1156 |
1156 |
41 |
34 |
32 |
1156 |
1024 |
1088 |
42 |
36 |
34 |
1296 |
1156 |
1224 |
43 |
35 |
33 |
1225 |
1089 |
1155 |
44 |
39 |
29 |
1521 |
841 |
1131 |
45 |
35 |
30 |
1225 |
900 |
1050 |
46 |
38 |
32 |
1444 |
1024 |
1216 |
47 |
37 |
31 |
1369 |
961 |
1147 |
48 |
33 |
31 |
1089 |
961 |
1023 |
49 |
36 |
31 |
1296 |
961 |
1116 |
50 |
34 |
32 |
1156 |
1024 |
1088 |
51 |
35 |
31 |
1225 |
961 |
1085 |
52 |
39 |
27 |
1521 |
729 |
1053 |
53 |
35 |
30 |
1225 |
900 |
1050 |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
6 |
54 |
33 |
28 |
1089 |
784 |
924 |
55 |
35 |
31 |
1225 |
961 |
1085 |
56 |
36 |
26 |
1296 |
679 |
936 |
57 |
34 |
32 |
1156 |
1024 |
1088 |
58 |
36 |
29 |
1296 |
841 |
1044 |
59 |
35 |
33 |
1225 |
1089 |
1155 |
60 |
38 |
31 |
1444 |
961 |
1178 |
61 |
37 |
33 |
1369 |
1089 |
1221 |
62 |
34 |
32 |
1156 |
1024 |
1088 |
63 |
36 |
26 |
1296 |
679 |
936 |
64 |
37 |
31 |
1369 |
961 |
1147 |
65 |
37 |
34 |
1369 |
1156 |
1258 |
66 |
35 |
30 |
1225 |
900 |
1050 |
67 |
36 |
32 |
1296 |
1024 |
1152 |
68 |
33 |
34 |
1089 |
1156 |
1122 |
69 |
36 |
29 |
1296 |
841 |
1044 |
70 |
36 |
30 |
1296 |
900 |
1080 |
Jumlah |
2453 |
2154 |
86227 |
6609 |
75492 |
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diketahui nilainya,
yaitu:
N��������������� =
70
X��������������� =
2453
Y��������������� =
2154
X2 ������������� =
86227
Y2�������������� =
66609
XY������������ =
75492
Setelah diketahui nilai di atas, maka untuk selanjutnya dimasukan ke dalam
rumus koefisien korelasi product moment, yaitu dengan rumus:
=�� 0.033
Setelah diperoleh nilai r, lalu dikonsultasikan pada tabel r yaitu
menggunakan interpretasi terhadap koefisien korelasi, sebagaimana yang
dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (1998 : 260), interpretasi tersebut adalah:
Tabel 24.
�Interpretasi Nilai r
a.
Antara 0,800 sampai dengan
1,000 b.
Antara 0,600 sampai dengan 0,
800 c.
Antara 0,400 sampai dengan 0,
600 d.
Antara 0,200 sampai dengan
0,400 e.
Antara 0,000 sampai dengan
0,200 |
Tinggi Cukup Agak Rendah Rendah Sangat Rendah (tidak
berkorelasi) |
Perolehan nilai r sebesar 1,04 bila dikonsultasikan pada tabel interpretasi
nilai r, maka menunjukkan korelasi sangat rendah karena berada di atas
0,000-0,200 yang berarti terjadi korelasi yang sangat rendah antara variabel
ketaatan beribadah dengan perilaku sosial, Dengan kata lain, ketaatan beribadah
para remaja sangat kecil pengaruhnya terhadap perilaku sosial mereka.
Kemudian apabila dikonsultasikan pada tabel nilai rata-rata product moment
dengan N = 70, diperoleh rtabel sebesar 0,235 (dengan taraf
signifikansi 5%) (Sugiono, 2002 : 213). Dengan demikian rhitung
lebih kecil dari rtabel, yang berarti hubungan antara keduanya
kurangsignifikan. Artinya, bisa dinyatakan bahwa semakin baik
aktivitasberibadah para rewmaja, tidak secara otomatis akan semakin baik
perilaku sosialnya.
Kesimpulan
Hasil rata-rata skor ketaatan remaja dalam berbadah sebesar 3,54. Angka ini
bila dikonsultasikan pada penilaian kualifikasi, maka berada pada kategori
cukup, karena berada pada daerah interval 3,1-4,0. Karena itu dapat diambil
kesimpulan, dari seluruh remaja yang dijadikan sampel penelitian memiliki
tingkat ketaatan yang cukup dalam mengamalkan perntah ibadah.
Hasil rata-rata perilaku sosial remaja sebesar 2.99. Angka ini bila
dikonsultasikan pada penilaian kualifikasi, maka berada pada kategori kurang,
karena berada pada daerah interval 2,1-3,0. Artinya perilaku sosial remaja di Desa
Wirakananberada pada kategori kurang.
Korelasi antara variabel X dengan variabel Y diperoleh nilai r sebesar
0,033 dan bila dikonsultasikan pada tabel interpretasi nilai r, maka
menunjukkan korelasi yang sangat rendah karena berada pada iterval 0,000-0,200
yang berarti kurang terjadi korelasi antara kedua variabel tersebut. Kemudian
apabila dikonsultasikan pada tabel nilai rata-rata product moment dengan N =
70, diperoleh r sebesar 0,235 (dengan taraf signifikansi 5%), dengan demikian rhitung
lebih kecil dari rtabel, yang berarti hubungan antara keduanya
kurang signifikan. Artinya, bisa dinyatakan bahwa semakin baik ketaatan
beribadah remaja, tidak secara otomatis akan semakin baik pada perilaku
sosialnya.
Hasil uji hipotesis yang diajukan melalui analisis statistik yang
dilakukan, ternyata diperoleh rhitung sebesar 0,033 yang berada di
bawah rtabel sebesar 0,235. Berarti kerja (ha) yang
diajukan ditolak dan hipotesis nol (ho) diterima.
BIBLIOGRAFI
Ali, A. (2007). Agama Dalam Ilmu Perbandingan.
Retrieved from https://books.google.co.id/books?id=wPe7tgAACAAJ
Noor, M. A. (1999). Ilmu Sosial Dasar. Bandung:
Pustaka Setia.
Nurkancana, W., & Sumartana, P. P. N. (1986). Evaluasi
pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional.
Sahrudin, S. (2017). PERAN KONSEP DIRI, RELIGIUSITAS, DAN
POLA ASUH ISLAMI TERHADAP KECENDERUNGAN PERILAKU NAKAL REMAJA DI CIREBON. Syntax
Literate; Jurnal Ilmiah Indonesia, 2(1), 50�62.