����� Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia � ISSN : 2541-0849

e-ISSN : 2548-1398

Vol. 2, No 2 Februari 2017

 

 


HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI, PARITAS, TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANGTANDA BAHAYA KEHAMILAN TRIMESTER

Ignatius Hapsoro Wirandoko

Fakultas Kedokteran, Universitas Swadaya Gunung Jati

Email : [email protected]

 

Abstrak

Antenatal care merupakan salah satu upaya mencegah kematian ibu dengan mendeteksi lebih dini terjadinya resiko tinggi kehamilan.Beberapa faktor untuk meningkatkan kepatuhan antenatal care diantaranya adalah dukungan suami, paritas pendidikan dan pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan trimester III. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dukungan suami, paritas, tingkat pendidikan dan pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan trimester III dengan kepatuhan antenatal care di puskesmas Bojonggede Kabupaten Bogor. Metode penelitian yang digunakan disini ialah desain Cross Sectional yang menggunakan kuesioner sebagai data primer dan teknik purposive samplingyang dilaksanakan pada bulan Oktober-Desember 2014 yang ada di wilayah kerja puskesmas Bojonggede Kabupaten Bogor. Dari penelitian ini bisa diketahui bahwa 60 ibu hamil trimester III terdapat hubungan antara dukungan suami dengan kepatuhan antenatal care (p = 0,002), paritas dengan kepatuhan antenatal care (p = 0,013), pendidikan ibu hamil dengan kepatuhan antenatal care (p = 0,023), dan pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan trimester III dengan kepatuhan antenatal care (p = 0,008). Hasil analisismultivariate didapatkan faktor secara mandiri yang bermakna terhadap kepatuhan antenatal care adalah dukungan suami (p = 0.008) dan Pengetahuan (p = 0.002). Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya hubungan antara dukungan suami, paritas, tingkat pendidikan dan pengetahuan ibu hamil trimester III dengan kepatuhan antenatal care di puskesmas Bojonggede Kabupaten Bogor.

 

Kata Kunci: Dukungan Suami, Paritas, Pendidikan, Pengetahuan, Kepatuhan Antenatal Care.

 

Pendahuluan

Millenium Development Goals (MDGs) 2015 merupakan tujuan pembangunan millennium yang memiliki 8 tujuan. Salah satu tujuan dari MDGs ini adalah menurunkan angka kematian ibu (AKI). World Health Orginazation (WHO) membuat klasifikasi Angka Kematian Ibu sebagai berikut; <15 per 100.000 kelahiran hidup; 15-19 per 100.000 kelahiran hidup; 200-499 per 100.000 kelahiran hidup; 500-999 per 100.000 kelahiran hidup; dan ≥ 1.000 per kelahiran hidup. Pada tahun 2010, AKI di Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan Negara ASEAN dan SEARO, yaitu Indonesia berada di peringkat ke-14 dari 18 negara di Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) dan South-East Asia Regional Office (SEARO) untuk Angka Kematian Ibu atau peringkat ke- 5 tertinggi, yaitu 220 per 100.000 kelahiran hidup. Untuk mencapai sasaran Millennium Development Goals (MDGs) yaitu Angka Kematian Ibu sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015. Sehingga diperlukan upaya yang keras untuk menurunkan Angka Kematian Ibu di Indonesia (Depkes RI:2012).

Bila dibandingkan dengan hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun 2012 mencatat angka kematian ibu 359 per 100.000 kelahiran hidup.Angka ini sangat meningkat dibandingkan dengan hasil SDKI pada tahun 2007 yaitu 228 per 100.000 per kelahiran hidup (BKKBN: 2012).

Berdasarkan hasil laporan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Dinas Kesehatan Jawa Barat tahun 2012, jumlah angka kematian ibu mencapai 86.3 per 100.000 per kelahiran hidup (Dinkes Jawa Barat, 2012).Ada beberapa hal yang menyebabkan kematian saat melahirkan, seperti;(1) perdarahan yang terjadi sebanyak 28% kasus dari total jumlah kelahiran, (2) tekanan darah tinggi saat hamil (eklampsia) yang terjadi sebanyak 24% kasus dari total jumlah kelahiran, (3) infeksi yang terjadi sebanyak 11% kasus dari total jumlah kelahiran, (4) persalinan macet yang terjadi sebanyak 5% kasus dari total jumlaj kelahiran, (5) komplikasi keguguran yang terjadi sebanyak 5% dari total jumlajh kelahiran. Penyebab tidak langsung kematian ibukarena kondisi masyarakat seperti pendidikan, sosial ekonomi budaya dan juga kondisi geografi serta keadaan sarana pelayanan yang kurang memadai dapat memperberat angka kematian ibu (Depkes RI: 2010).

Pada pelayananAntenatal Care ibu hamil mendapatkan penjelasan mengenai tanda bahaya kehamilan agar ibu hamil dapat waspada dan apabila mengalaminya dapat segera mendapat pertolongan ke tenaga kesehatan atau fasilitas kesehatan.Berdasarkan hasil laporan riset kesehatan dasar 2010, ibu yang melaporkan mendapat penjelasan tanda-tanda bahaya kehamilan Provinsi Jawa Barat sebanyak 43,8% dan yang tidak mendapatkan penjelasan sebanyak 53,5%, ibu yang tidak mendapatkan penjelasan ini dikarenakan kurangnya kepatuhan dalam melakukan pelayanan Antenatal Care (Riskesdas: 2010). Untuk Pelayanan Antenatal Care dilakukan paling sedikit 4 kali kunjungan, sekali pada trimester pertama, sekali trimester kedua, dan dua kali trimester ketiga. Faktor yang mempengaruhi pencapaian kunjungan pertama (K1) dan kunjungan ke-empat (K4) ibu hamil adalah usia, paritas dan pendidikan, pengetahuan, sikap, sosial ekonomi, budaya, geografis, informasi dan dukungan suami. Dukungan suami merupakan andil yang sangat besar dalam menentukan status kesehatan ibu. Dukungan yang diberikan suami selama istri hamil dapat mengurangi beban atau psikologis dalam proses kehamilannya (Depkes RI: 2008).

Berdasarkan hasil laporan Puskesmas Bojonggede Kabupaten Bogor cakupan kunjungan keempat (K4) ibu hamil tahun 2013 menunjukkan K4 79.5% (Pukesmas Bojonggede: 2013). Hasil laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor cakupan kunjungan ibu tahun 2013 menunjukkan K4 84.51% sedangkan target yang telah ditetapkan adalah 93%. Untuk itu cakupan kunjungan K4 ibu hamil di Kabupaten Bogor belum dapat mencapai target.

Metode Penelitian�����

Penelitian dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Bojonggede Kabupaten Bogor pada bulan Oktober - Desember 2014 dengan responden yang melibatkan ibu hamil trimester III. Dilakukannya penelitian di tempat tersebut dikarenakan cakupan kunjungan keempat ibu hamil di sana belum mencapai target yang diinginkan, yakni 93%. Menurut dinas kesehatan setempat, wilayah tersebut hanya memiliki cakupan kunjungan keempat sebesar 84,51%.

Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode pendekatan cross sectional, yakni penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor risiko-efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach).

Populasi dan Sampel

1.      Populasi Target

Populasi target dalam penelitian ini adalah ibu hamil.

2.      Populasi Terjangkau

Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah ibu hamil trimester III di Puskesmas Bojonggede Kabupaten Bogorpada Bulan Oktober- Desember 2014.

3.      Cara sampling

Penelitian ini menggunakan teknik Purposive Sampling, yakni pertimbangan yang dibuat oleh peneliti berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya.

4.      Besar sampel

Sampel penelitian adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi. Adapun besar sampel yang digunakan dalam penelitian ini ialah 60 orang ibu hamil trimester III yang datang ke bagian Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) puskesmas Bojonggede pada bulan Oktober-Desember yang telah memenuhi kriteria inklusi dan ekskulsi.

Hasil Penelitian

A.    Analisis Univariat

1.        Usia Ibu Hamil Trimester III

Data penelitian mengenai usia responden trimester III (usia kehamilan ibu 24-36 minggu) yang dikategorikan menjadi tiga tingkat yaitu usia < 20 tahun, 20-35 tahun dan >35 tahun.

Tabel 1.

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia

Di Wilayah Kerja Puskesmas Bojonggede

Kabupaten Bogor Tahun 2014

Usia Ibu

Frekuensi

Persen

<20

6

10.0

20-35

47

78.3

>35

7

11.7

Total

60

100.0

 

Berdasarkan dari hasil tabel 1. dari 60 responden didapatkan bahwa responden terbanyak adalah kelompokusia 20-35 tahun yang berjumlah yaitu 47 orang(78.3%) dan yang paling sedikit adalah kelompok usia <20 tahun yang berjumlah yaitu 6 orang(10.0%).

2.        Pendidikan Ibu Hamil Trimester III

Data penelitian mengenai pendidikan responden dikategorikan menjadi 2 yaitu pendidikan rendah diantaranya pendidikan SD/MI sampai SMP/ SLTP/MTs dan pendidikan tinggi yaitu SMA/ SMK sampai Akademik/ Perguruan Tinggi. (Dapat dilihat di tabel 4.2.2)

Tabel 2.

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan

Di Wilayah Kerja Puskesmas Bojonggede

Kabupaten Bogor Tahun 2014

 

Pendidikan

Frekuensi

Persen

Tinggi

43

71.7

Rendah

17

28.3

Total

60

100.0

 

Berdasarkan dari tabel diatas dari 60 responden didapatkan sebagian besar berpendidikan tinggi (SMA/ SMK sampai Akademik/ Perguruan Tinggi) sebesar 43 orang (73.3%). sedangkan yang berpendidikan rendah (SD/MI sampai SMP/ SLTP/MTs) sebesar 17 orang(28.3%).

3.        Pekerjaan Ibu Hamil Trimester III

Dari hasil penelitian dari 60 responden didapatkan bahwa pekerjaan ibu hamil trimester III sebagian besar adalah Ibu rumah tangga sebesar 53 orang (88.3%).Sedangkan sisanya bekerja sebagai buruh/wirswasta sebesar7 orang (11.7%).(Dapat dilihat di tabel 3).

 

Tabel 3.

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan

Di Wilayah Kerja Puskesmas Bojonggede

Kabupaten Bogor Tahun 2014

Pekerjaan

Frekuensi

Persen

Tidak Bekerja / Ibu Rumah Tangga

53

88.3

Buruh/ Wiraswasta

7

11.7

Petani

0

0

PNS

0

0

Total

60

100.0

4.        Paritas Ibu Hamil Trimester III

Data penelitian mengenai paritas responden dikategorikan menjadi 2 yaitu Primiparayaitu yang memiliki anak kurand dari satu atau memiliki satu anak dan multipara yaitu yang memiliki anak lebih dari satu.(Dapat dilihat di tabel 4).

 

Tabel 4.

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Paritas

Di Wilayah Kerja Puskesmas Bojonggede

Kabupaten Bogor Tahun 2014

Paritas

Frekuensi

Persen

Multipara

42

70.0

Primipara

18

30.0

Total

60

100.0

 

Dari tabel diatas dari 60 responden sebagian besar berparitas Multipara atau memiliki anak lebih dari satu sebesar 42 orang (70%). Sedangkan yang berparitas primipara sebesar 18 orang (30%).

5.        Dukungan Suami

Berdasarkan tabel 5 mengenai dukungan suami terhadap istrinya dalam melakukan pemeriksaan antenatal care dari 60 responden ibu hamil trimester III sebagian besar adalah suami mendukung yang sebanyak45 orang (75%). Sedangkan suami yang tidak mendukung sebesar 15 orang (25%).

Tabel 5

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Dukungan Suami

Di Wilayah Kerja Puskesmas Bojonggede

Kabupaten Bogor Tahun 2014

Dukungan Suami

Frekuensi

Persen

Mendukung

45

75.0

Tidak Mendukung

15

25.0

Total

60

100.0

 

6.        Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III

Data penelitian mengenai pengetahuan dibagi menjadi dua kategori yaitu pengetahuan rendah dan pengetahuan tinggi. Distribusi responden berdasarkan pengetahuan mengenai tanda bahaya kehamilan trimester III.(Dapat dilihat di tabel 6).

 

Tabel 6

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan

Pengetahuan Ibu Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III

Di Wilayah Kerja Puskesmas Bojonggede

Kabupaten Bogor Tahun 2014

 

Pengetahuan

Frekuensi

Persen

Cukup-Baik

41

68.3

Kurang

19

31.7

Total

60

100.0

 

Berdasarkan tabel diatas mengenai pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan trimester III sebagian besar adalah memiliki pengetahuan cukup-baik sebanyak 41 orang dengan persentase 68.3%. sedangkan yang memiliki pengetahuan kurang sebanyak 19 orang dengan persentase 31.7%.

7.        Kepatuhan Antenatal Care Ibu Hamil Trimester III

Dalam menentukan kepatuhan antenatal care dapat dilihat dari frekuensi kunjungan yang dilakukan oleh ibu hamil. Kunjugan pada ibu hamil minimal 4 kali kunjungan yaitu sekali pada trimester I (kehamilan 1-12 minggu), sekali trimester kedua (kehamilan 12-24 minggu) , dan dua kali trimester ketiga (kehamilan 24-36 minggu dan sesudah 36 minggu).

Data penelitian mengenai kepatuhan antenatal care pada ibu hamil trimester III dikategorikan menjadi dua yaitu tidak patuh apabila kunjungan kurang dari 4 kali dan patuh apabila kunjungan sama dengan 4 kali atau lebih.(Dapat dilihat pada tabel 7).

Tabel 7

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kepatuhan Antenatal Care

Di Wilayah Kerja Puskesmas Bojonggede

Kabupaten Bogor Tahun 2014

 

Kepatuhan

Frekuensi

Persen

Patuh

44

73.3

Tidak Patuh

16

26.7

Total

60

100.0

 

Berdasarkan tabel diatas dari 60 responden sebagian besar yang patuh melakukan pemeriksaan antenatal care sebesar 44 orang (73.3%). Sedangkan yang tidak patuh untuk melakukan pemeriksaan antenatal care sebesar 16 orang (26.7%).

Analisis Bivariat

A.    Analisis Uji Lambda

1.        Hubungan Dukungan Suami Ibu Hamil Trimester III dengan Kepatuhan Antenatal Care

Pada tabel 4.3.1diketahui bahwa Ibu hamil yang memiliki tingkat kepatuhan kunjungan antenatal care dengan kategori patuh sebagian besar adalah yang mendapatkan dukungan dari suami yaitu sebanyak42 (93.3%) dan yang tidak mendapat dukungan suami dengan kategori patuh sebesar 2 orang(13.3%).

Tabel 8

Hubungan Dukungan Suami Ibu Hamil Trimester III dengan Kepatuhan Antenatal Care Di Puskesmas Bojonggede Bogor Tahun 2014

 

Dukungan

Kepatuhan Kunjungan ANC

Total

r

P value

Patuh

Tidak Patuh

F

%

F

%

F

%

0.688

0.002

Mendukung

42

93.3

3

6.7

45

100

Tidak Mendukung

2

13.3

13

86.7

15

100

Total

44

73.3

16

26.7

60

100

 

Berdasarkan tabel 8 didapatkan nilai p value = 0,002dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara dukungan suami dengan kepatuhan antenatal care.

Besarnya korelasi antara dukungan suami dengan kepatuhan antenatal care adalah +0,688 yang berarti ada hubungan positif yang kuat antara dukungan suamidengan kepatuhanantenatal care.

2.        Hubungan Paritasdengan Kepatuhan Antenatal Care

Berdasarkan tabel 9 dapat diketahui bahwa ibu hamil trimester III yang memiliki tingkat kepatuhan kunjungan antenatal care dengan kategori patuh sebagian besar adalah kelompok ibu multipara yaitu sebanyak40 orang (95.2%) dan pada kelompok ibu primipara yang memiliki kepatuhan antenatal care yaitu sebanyak 4 orang (22.2%).

Tabel 9

Hubungan Paritas dengan Kepatuhan Antenatal Care

Di Puskesmas Bojonggede Bogor Tahun 2014

 

Paritas

Kepatuhan Kunjungan ANC

Total

r

P value

Patuh

Tidak Patuh

F

%

F

%

F

%

 

 

Multipara

40

95.2

2

4.8

42

100

0.625

0.013

Primipara

4

22.2

14

77.8

18

100

Total

44

73.3

16

26.7

60

100

 

Berdasarkan tabel diatas didapatkan nilai p value = 0,013dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara paritas dengan kepatuhan antenatal care.

Besarnya korelasi antara paritas dengan kepatuhan antenatal care adalah +0,625 yang berarti ada hubungan positif yangkuat antara paritas dengan kepatuhanantenatal care.

3.        Hubungan Pendidikan dengan Kepatuhan Antenatal Care

Berdasarkan tabe 10 dapat diketahui bahwa ibu hamil trimester III yang memiliki tingkat kepatuhan kunjungan antenatal care dengan kategori patuh sebagian besaradalah yang memiliki pendidikan tinggi yaitu sebanyak40 orang (90.9%) dan yang berpendidikan rendah memiliki kepatuhan antenatal care yaitu sebanyak 4 orang (9.1%).

Tabel 10

Pendidikan dengan Kepatuhan Antenatal Care

Di Puskesmas Bojonggede Bogor Tahun 2014

 

Pendidikan

Kepatuhan Kunjungan ANC

Total

r

P value

Patuh

Tidak Patuh

F

%

F

%

F

%

0.563

0.023

Tinggi

40

93.0

3

7.0

43

100

Rendah

4

23.5

13

76.5

17

100

Total

44

73.3

16

26.7

60

100

Berdasarkan tabel diatas didapatkan nilai p value = 0,023 dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan kepatuhan antenatal care.

Besarnya korelasi antara pendidikan dengan kepatuhan antenatal care adalah +0,563 yang berartiada hubungan positif yang cukup kuat antara pendidikan dengan kepatuhanantenatal care.

4.        Hubungan Pengetahuan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan dengan Kepatuhan

Pada tabel 11 dapat diketahui bahwa ibu hamil trimester III yang memiliki tingkat kepatuhan kunjungan antenatal care dengan kategori patuh sebagian besaradalah yang memiliki pengetahuan cukup yaitu sebanyak40 orang (97.6%) dan yang memiliki pengetahuan kurang yang patuh terhadap kunjungan antenatal care yaitu sebanyak 4 orang (21.1%).

Tabel 11

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III dengan Kepatuhan Antenatal Care Di Puskesmas Bojonggede Bogor Tahun 2014

 

Pengetahuan

Kepatuhan Kunjungan ANC

Total

r

P value

Patuh

Tidak Patuh

F

%

F

%

F

%

0.688

0.008

Cukup-Baik

40

97.6

1

2.4

41

100

Kurang

4

21.1

15

78.9

19

100

Total

44

73.3

16

26.7

60

100

 

Berdasarkan tabel diatas didapatkan Diperoleh nilai p value = 0,008dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan trimester III dengan kepatuhan antenatal care.

Besarnya korelasi antara pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan trimester III dengan kepatuhan antenatal care adalah +0,688 yang berarti ada hubungan positif yang kuat antara pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan trimester III dengan kepatuhanantenatal care.

Analisis Multivariat

Uji Regresi Logistik

Dengan hasil uji Multivariat Regresi Logistik dengan metode Backward yang berguna untuk melihat variabel mana yang berhubungandengan kepatuhan antenatal care.

Tabel 12

Hasil Uji Regresi Logistik Multivariat

 

Variabel

B

Sig.

EXP (B)

95% C.I.for EXP(B)

Lower

Upper

Step 1a

Dukungan Suami(1)

-3.094

0.049

0.045

0.002

0.981

Paritas(1)

-1.485

0.277

0.226

0.016

3.287

Pendidikan(1)

-1.783

0.232

0.168

0.009

3.134

Pengetahuan(1)

-2.450

0.109

0.086

0.004

1.730

Constant

4.667

0.000

106.423

 

 

Step 2a

Dukungan_Suami(1)

-3.516

0.011

0.030

0.002

0.442

Pendidikan(1)

-1.708

0.267

0.181

0.009

3.694

Pengetahuan(1)

-3.031

0.056

0.048

0.002

1.084

Constant

4.575

0.000

97.038

 

 

Step 3a

Dukungan Suami(1)

-3.443

0.008

0.032

0.003

.406

Pengetahuan(1)

-4.125

0.002

0.016

0.001

0.217

Constant

4.432

0.000

84.140

 

 

 

Dari hasil uji multivariat pada tabel 12. dapat diketahui dari empat variable bebas yaitu dukungan suami, paritas, pendidikan dan pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan trimester IIIyang berhubungan dengan kepatuhan antenatal care untuk mengetahuinya analisis ini terdapat tiga langkah untuk mengeleminasi variabel bebas. Variabel yang dimasukkan dalam analisis multivariat adalah variabel yang pada analisis bivariat mempunyai nilai p < 0.25 yaitu didapatkan variabel yang mempengaruhi kepatuhan ibu hamil untuk melakukan kunjungan antenatal care adalah dukungan suamidengan nilai p value = 0.008 dan pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan trimester III dengannilai p value = 0.002 yang berarti bahwa terdapat faktor secara mandiri yang bermakna.

 

Tabel 13.

Hosmer and Lemeshow Test

Step

Chi-square

Df

Sig.

1

2.936

3

.402

2

2.484

2

.289

3

2.158

2

3.40

 

Jika dilihat dari nilai p pada tabelHosmer and Lemeshow Test adalah sebesar 0.340 yang berarti mempunyai kalibrasi yang baik karena mempunyai uji Hosmer and Lemeshow p> 0.05.

 

Kesimpulan

Jika ditinjau dari pembahasan di atas, penulis bisa menarik beberapa kesimpulan seperti:

a.       Ada hubungan antara dukungan suami dengan kepatuhan antenatal care dengan nilai p value = 0.002.

b.      Ada hubungan antara paritas dengan kepatuhan antenatal care dengan nilai p value = 0.013.

c.       Ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan kepatuhan antenatal care dengan nilai p value = 0.023.

d.      Ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan III dengan kepatuhan antenatal care dengan nilai p value = 0.008.

e.       Hasil multivariat faktor secara mandiri bermakna terhadap kepatuhan antenatal care adalah pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan trimester III (p value = 0.002)dan dukungan suami (p value = 0.008)

Diharapkan bagi Puskesmas, melalui tenaga kesehatannya agar lebih meningkatkan lagi penyuluhan kepada ibu-ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan kehamilan atau antenatal care secara patuh yang guna untuk mengetahui kondisi ibu serta janinnya sehingga dapat mendeteksi atau mencegah jika terjadinya sesuatu yang dapat mebahayakan ibu dan janin.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BIBLIOGRAFI

 

Adawiyah, RabiatulSuong. 2013. Faktor- Faktor Yang Berhubungan Dengan Kunjungan Antenatal Care Di Puskesmas Mongolato Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo Tahun 2013�. Karya Tulis Ilmiah. Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Dan keolahragaan, Universitas Negeri Gorontalo.

 

Ahmadi, Abu. 2009. Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta.

 

Azwar, 2007. Sikap manusia dan pengukurannya. Jakarta: PT.Rieka cipta

 

Banta, D. 2003. What is the efficacy/effectiveness of antenatal care and the financial and organizational implications? Copenhagen, WHO Regional Office for Europe (Health Evidence Network report: http://www.euro.who.int/Document/E82996.pdf, accessed 22 Juli 2014)

 

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. 2001. Panduan Antenatal Care. Jakarta: BKKBN

 

Bobak, Lowdermilk,Jensen. 2004. Buku Ajar Keperawatan Maternitas / Maternity NursingEdisi 2. Alih Bahasa Maria A. Wijayati, Peter I. Anugerah. Jakarta. EGC.

 

Boeree, G. 2008.Personality Theories. Yogyakarta: Prismasophie.

 

Brooks MD. 2011. Pregnancy, Preeclampsia, Available at: http://www.emedicine.com. Department of Emergency Medicine, St MaryCorwin Medical Center.

 

Dahlan, S. M. 2011. Statistik Untuk Kedokteran Dan Kesehatan Edisi 5. Jakarta: Salemba Medik.

 

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2009. Panduan Pelaksanaan Strategi Making Pregnacy Safer And Child Survival. Jakarta: Depatemen Kesehatan.

 

Departemen Kesehatan Republik Indonesia).2009. Panduan Pelayanan Antenatal. Jakarta: Depatemen Kesehatan.

 

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: Depatemen Kesehatan.

 

Fauziah, Ika. 2012. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keteraturan Ibu Hamil Melakukan Antenatal Care Di Puskesmas Cimanggis Kota Depok. Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Depok.

 

Friedman, H. S. Schustack, M.W. 2008. Personality : Classic Theories and Modern Research. 3rd Edition. USA: Pearson Education.

 

Hamilton, P. M. 2006. Dasar-dasar keperawatan maternitas alih bahasa, Niluh Gede Yasmin 6th ed. Jakarta: EGC.

 

Hasana ,Uswatul.Darmawansyah, Amir,M. 2014.Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemanfaatan Antenatal Care Di Puskesmas Antara Kota Makassar Factors Related To The Utilization Of Antenatal Care At Public Health Center Of Antara Makassar. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin, Makassar.

 

Hasnaeni. 2011. �Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Terhadap Kepatuhan Pelaksanaan Antenatal Care Di Puskesmas Antang Raya Makassar�. Karya Tulis Ilmiah. Program studi Diploma III Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nani Hasanuddin Makassar.

 

Irnawati. 2011. �Hubungan Pengetahuan Tentang Kehamilan Dengan Kepatuhan PelaksanaanAntenatalCare Pada Ibu Gravida di Wilayah Puskesmas Nailan Kabupaten Ponorogo�. Karya Tulis Ilmiah. Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas Muhammadiyah, Ponorogo.

 

Kusmiati, Y., Wahyuningsih, H.P., Sujiyatini. 2009.Perawatan Ibu Hamil (Asuhan Ibu Hamil). Yogyakarta: Fitramaya.

 

Manuaba, I. B.G., Manuaba, I. A. C., Manuaba I. B. G. F. 2009.Buku Ajar Patologi Obstetri. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

 

Meiliya, E.,Renata, K., Wahyuningsih, E. 2009. Buku saku kebidanan. Jakarta: EGC

 

Morgan, G., Hamilton, C. 2009. Obstetric &Ginekologi. Jakarta: EGC.

 

Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan, Edisi Revisi. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

 

Prawirohardjo, S., Wiknjosastro, H. 2010.Ilmu Kebidanan. Yogyakarta: Yayasan Bina Pustaka.

 

Sistem Pendidikan Nasional, 2007, 18 hlm

 

Syafrudin,&Hamidah. 2009. Kebidanan Komunitas. Jakarta: EGC

 

Tighe, S. M. 2010. An Exploration of the attitudes of attenders and non-attenders towards antenatal education. Midewifery Journal,26:294-303. accessed October 9, 2014.

 

Varney, H. 2008. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4, vol 2. Jakarta: EGC

 

Yulia, Elisa. 2013. Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Tentang TandaBahaya Kehamilan Dengan Kepatuhan Anc Di WilayahKerja Puskesmas Lerep Kecamatan Ungaran. Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo, Ungaran