Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849
�����
e-ISSN : 2548-1398
�����
Vol. 4,
No.8 Agustus 2019
HUBUNGAN PENDIDIKAN
AGAMA DALAM KELUARGA DENGAN PRESTASI SISWA �DALAM MATA PELAJARAN PAI DI SMP NEGERI 2� KANDANGHAUR KABUPATEN INDRAMAYU
Sugiarti dan Nuripah
Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Al-Amin Indramayu
Email: [email protected]
dan� [email protected]
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keadaan
pendidikan agama dalam lingkungan keluarga siswa SMP Negeri 2 Kandanghaur
Kabupaten Indramayu, mengetahui prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran PAI
di SMP Negeri 2� Kandanghaur Kabupaten Indramayu
dan mengetahui hubungan kehidupan beragama dalam lingkungan keluarga siswa
dengan prestasi belajar siswa. Metode yang digunakan pada penelitian kali ini yakni dengan metode empirik dan teoritik dimana dalam pelaksanaannya melakukan penelitian terhadap hubungan pendidikan agama dalam keluarga dengan
prestasi belajar siswa bidang studi PAI. Strategi/Metode/Teknik menggunakan observasi-wawancara-angket. Hasil penelitian menunjukkan kehidupan beragama dalam lingkungan keluarga siswa termasuk dalam kategori sedang, yaitu sebesar 38,29%. Dengan indikasi adanya peran orang tua di dalarn keluarga dan aktivitas yang dilakukan anak menjalankan pengamalan syari�at Islam di dalam kehidupan sehari-hari. Prestasi belajar yang dimiliki siswa dala mata
pelajaran PAI tergolong ke kelas tinggi
atau sangat baik, yakni sebesar
39,05%. Indikasinya adalah kesiapan dan keberhasilan di dalam proses belajar mengajar Pendidikan Agama Islam di sekolah,
disamping peran guru di dalam melakukan proses pembelajaran.
Kata kunci: Pendidikan Agama, keluarga,
prestasi belajar
Pendahuluan
Hakikat
Pendidikan adalah usaha orang dewasa secara sadar untuk membimbing dan
mengembangkan kepribadian secara kemampuan dasar dengan bentuk pendidikan
formal, informal, maupun non formal (Arifin, 1996).
Proses pendidikan dan Pembangunan tidak akan pernah
bisa dipisahkan. Pendidikan yang diterpakan hendaknya harus memperhatikan tujuan pembangunan nasional. Tujuan pembangunan nasional sesuai dengan yang tercantum dalam undang-undang sisdiknas nomor 20 tahun 2003 pasal 3 yang mengatakan bahwasannya fungsi Pendidikan nasional adalah� membentuk watak dan mengembangkan kemampuan serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam� mencerdaskan� kehidupan bangsa (Adnan, 2018).
Selain
itu pula tujuan dari Pendidikan nasional adalah berkembangnya
potensi
yang dimiliki para siswa
agar membrntuk pribadi dengan keimanan kuat serta bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki akhlak yang mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan
bertanggung jawab (Sisdiknas, 2003).
Salah satu jalur pendidikan luar sekolah adalah lingkungan keluarga.
Keluarga
adalah Pendidikan yang paling awal
yang akan dijumpai oleh anak, karena anak dilahirkan
dalam lingkungan keluarga. Pendidikan pertama yang akan dipakainya adalah dan
kedua orang tuannya. Keluarga memiliki peranan yang utama dalam hal
menanamkan nilai-nilai hidup dan sikap, pengembangan minat,
bakat dan pembinaan
kepribadian (Ihsan, 1997).
Selain itu, keluarga juga merupakan suatu lingkungan
sosial terkecil dan kehidupan umat manusia sebagai
makhluk sosial, keluarga
juga� unit pertama yang ada di� masyarakat. Dari sinilah awal terciptanya tahap awal proses sosialisasi dan perkembangan individu. Seorang
anak lebih banyak mengisi waktunya daengan keluarga, dan akan mempengaruhi
sosialisasi anak dengan lingkungannya.
Ahmad Tafsir (Tafsir, 1996) mengatakan, bahwa : �Keluarga merupakan bagian
paling awal yang memiliki tanggungjawab terhadap pendidikan anak. Dan pendidikan
agama (Islam) baik di rumah, di masyarakat, di rumah ibadah maupun sekolah
ialah penanaman iman di hati tugas pendidikan keimanan ini, secara ilmiah,
sebagian besar adalah tugas orang tua di rumah dan tentunya dalam hal ini ada
kerja sama dengan para guru di sekolah untuk pendidikan anak�.
Dalam masalah belajar mengajar kebanyakan para orang tua yang beranggapan
bahwa hal ini merupakan tanggung jawab sekolah sehingga para wali murid yang
menyerahkan keseluruhan kependidikan anak-anaknya pada sekolah. Padahal ini
semua tidak mungkin, karena bila dilihat dan segi waktu yang digunakan hanyalah
beberapa jam saja setiap harinya anak berada di sekolah. Sebagian dan kehidupan
anak berada di luar lingkungan sekolah, baik dalam lingkungan keluarga maupun
dalam lingkungan masyarakat.
Adapun anak yang pendidikannya diserahkan di sekolah bukan berarti orang
tua lepas tangan, karena sekolah hanyalah merupakan wadah yang membantu dalam
mendidik. Lingkungan ini hanya melengkapi apa-apa yang belum diberikan di
lingkungan keluarga, dibutuhkan oieh anak. Untuk itulah perlu adanya jalinan
antara sekolah dan keluarga untuk saling melengkapi demi perkembangan anak yang
optimal.
Orang tua, guru maupun masyarakat bertanggung jawab untuk memelihara,
menjaga, dan mendidik anak-anak dalam hal kebaikan serta mencegah dan
menjauhkannya dari siksa api neraka. Baik buruknya tingkah laku anak tergantung
dan pendidikan yang diperolehnya, firman Allah SWT dalam surat At-Tahrim (66)
ayat 6, yaitu:
Artinya : �Hai orang-orarig yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu
dan api neraka yang bahwa bahan bakamya adalah manusia dan batu yang penjaganya
malaikat -malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah
terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada merka dan selalu mengerjakan apa
yang diperintahkannya�(Departemen Agama, 2006).
Ayat tersebut juga sejalan dengan garis-garis haluan negara (GBHN) yang
menjelaskan bahwa Pendidikan merupakan proses budaya untuk meninggikan
harkat, martabat, dan status manusia. Pendidikan benlangsung selama
manusia itu hidup serta dilakukan
di dalam lingkungan keluarga, sekolah serta masyarakat. Karena itu hal
tersebuat adalah kewajiban yang harus diemban Bersama oleh pihak keluarga,
masyarakat dan pemerintah.
Metode
Penelitian
Metode
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah empirik dan teoritik dimana
jenis penelitian ini berusaha memaparkan serta menganalisis
masalah hubungan pendidikan
agama dalam keluarga terhadap prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran PAI di SMPN 2 Kandanghaur Kabupaten Indramayu.
Kegiatan belajar dan lingkungan keluarga sangat menentukan tercapai
tidaknya tujuan pendidikan dan pengajajaran apabila dalam kegiatan pembelajaran
dan lingkungan keluarga dalam keadaan baik, maka tujuan pendidikan dan
pengajaran diharapkan dapat tercapai dengan baik. Tetapi sebaliknya apabila
berjalan kurang baik, maka tujuan pendidikan dan pengajaran tidak akan tercapai
dengan baik pula.
Hasil dan Pembahasan
1. Kehidupan Beragama dalam Lingkungan
Keluarga
Orang tua merupakan pendidik pertama dan
utama bagi anak-anaknya, karena dan merekalah (si anak) mula-mula menerima pendidikan.
Dengan demikian, bentuk dan pendidikan terbentuk
di lingkungan keluarga.
Dilihat dari hubungan orang tua kepada
anak-anak, yang paling berwenang dalam hal pendidikan Islam pada hakikatnya
tidak bisa diserahkan sepenuhnya kepada pihak lain contohnya kepada seorang
guru, sebab guru dan kyai atau pemimpin umat misalnya, dalam mengemban
kewenangan memberikan pendidikan hanya sekedar membantu sebagian tugas orang
tua.
Tanggung jawab pendidikan Islam tersebut
menjadi kewajiban prang tua, sedikitnya orang tua tua harus mampu menanamkan Pendidikan
Islam dalam rangka memelihara atau membesarkan anak. Hal ini merupakan wujud
yang paling mudah dilakukan orang tua atau inisiatif pribadi demi kelangsungan
hidapnya dalam membangun rumah tangga serta melindungi atau menjamin kesamaan
baik jasmani maupun rohani dan berbagai gangguan penyakit atau dan
penyelewengan serta tujuan hidup yang sejalan dengan nilai falsafah hidup atau
agama yang dianutnya, memberi pelajaran yang luas, sang anak mendapatkan
kesempatan untuk memiliki pengetahuan yang tinggi serta memberikan kebahagiaan
kepada anak yang sesuai dengan nilai-nilai keislaman.
Melihat ruang lingkup tanggung jawab
pendidikan Islam yang meliputi kehidupan dunia atau akhirat dalam makna global,
dapatlah diperkirakan bahwa wali murid tidak dapat diemban sendirian secara
keseluruhan, terlebih dalam tataan hidup masyarakat yang selalu maju dan
berkembang, sebagaimana diperlukan keikutsertaan para pendidik lain seperti
guru, kiai, ustadz dan lain-lain.
Hasil rata-rata jawaban responden
diprosentasikan pada tabel berikut :
Tabel 1.
�Hasil Rata-rata Prosentase Kehidupan
Beragama
Dalam Lingluingan Keluarga Siswa
No.tem |
Option |
% |
||
A |
B |
C |
||
1 |
22,86 |
29,52 |
47,62 |
100 |
Jumlah |
36,48 |
38,29 |
25,23 |
100% |
Dari tabel di atas, mengenai kehidupan
beragama dalam lingkungan keluarga siswa dapat disimpulkan termasuk dalam
kategori sedang, yaitu sebesar 38,29%.
2. Prestasi Belajar Siswa dalam Mata
Pelajaran Pendidikan Agama
Islam
Prestasi adalah �hasil yang dicapai�
sedangkan belajar ialah segala kegiatan�
sikis/psikis yang ada dalam interaksi lingkungan, yang mendapatkan perkembangan
ilmu dan pengetahuan, keterampilan serta nilai sikap.
Jadi, prestasi belajar adalah hasil yang
dicapai dalam situasi aktifitas mental/psikis, yang berlangsung dalam interaksi
lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan/pemahaman,
keterampilan serta nilai sikap. Prestasi belajar dapat dikatakan berhasil
dengan baik atau tidak tergantung kepada factor �yang dapat mempengaruhi prestasi belajar,
antara lain: faktor internal seperti kecerdasan, pola belajar, usia kematangan
menerima mata pelajaran, motivasi diri, sera latihan yang dilakukan. Dan
faktor eksternal lainnya seperti factor keluarga, lingkungan social, tenaga
pendidik sarana dan prasarana, fasilitas yang memadai, lingkungan dan
kesempatan yang tersedia, dan motivasi sosial.
Tabel 2.
Hasil Rata-rata Presentase Prestasi Belajar Siswa
Dalam Bidang Studi Pendidikan Agama Islam
No. Item |
Option |
% |
||
A |
B |
C |
||
11 |
21,90 |
36,19 |
41,91 |
100 |
Jumlah |
32,19 |
28,96 |
39,05 |
100% |
Dari tabel di atas, mengenai prestasi
belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam dapat disimpulkan
termasuk dalam kategori tinggi, yaitu sebesar 39,05%.
3.
Hubungan
Kehidupan Beragama dalam Lingkungan Keluarga Siswa dengan Prestasi Belajar
Selanjutnya, untuk
mengetahui lebih jelas tentang pelaksanaan hubungan antara kehidupan beragama
dalam lingkungan keluarga siswa dengan prestasi belajar di SMPN 2 Kandanghaur
Kabupaten Indramayu, penulis melakukan perhitungan skor angket dengan ketentuan
sebagai berikut:
1.
Untuk
jawaban option A skor nilainya 4
2.
Untuk
jawaban option B skor nilainya 3
3.
Untuk
jawaban option C skor nilarnya 2
4.
Untuk
jawaban option D skor nilainya I
Lebih jelasnya
mengenai hasil perhitungan angket yang disebarkan kepada 105 orang siswa di
SMPN 2
Kandanghaur Kabupaten Indramayu dapat dilihat pada penjelasan tabel berikut di bawah
ini:
Tabel 3.
�Perhitungan Jawaban Responden
Kehidupan Beragama Dalam Lingkungan Keluarga Siswa (Variabel X)
No. Responden |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
6 |
7 |
8 |
9 |
10 |
Jumlah |
1 |
1 |
2 |
2 |
3 |
2 |
3 |
1 |
2 |
3 |
1 |
20 |
2 |
2 |
2 |
1 |
2 |
3 |
3 |
1 |
3 |
1 |
2 |
20 |
3 |
3 |
1 |
2 |
2 |
3 |
1 |
3 |
1 |
2 |
3 |
21 |
4 |
1 |
3 |
3 |
2 |
2 |
2 |
2 |
3 |
1 |
1 |
20 |
5 |
3 |
1 |
2 |
3 |
3 |
2 |
1 |
2 |
3 |
2 |
22 |
6 |
1 |
3 |
3 |
2 |
1 |
2 |
3 |
1 |
2 |
3 |
21 |
7 |
1 |
3 |
2 |
2 |
3 |
2 |
2 |
1 |
3 |
2 |
21 |
8 |
2 |
1 |
3 |
2 |
2 |
1 |
3 |
3 |
1 |
3 |
21 |
9 |
2 |
3 |
1 |
2 |
3 |
2 |
1 |
3 |
2 |
3 |
22 |
10 |
1 |
2 |
1 |
3 |
3 |
2 |
2 |
2 |
1 |
2 |
19 |
11 |
3 |
2 |
2 |
1 |
3 |
1 |
2 |
3 |
3 |
1 |
21 |
12 |
1 |
3 |
3 |
2 |
2 |
2 |
1 |
3 |
2 |
3 |
22 |
13 |
1 |
1 |
3 |
2 |
3 |
2 |
3 |
I |
3 |
3 |
22 |
14 |
1 |
3 |
2 |
2 |
2 |
3 |
1 |
3 |
1 |
2 |
20 |
15 |
2 |
3 |
3 |
1 |
1 |
2 |
3 |
2 |
2 |
3 |
22 |
16 |
2 |
3 |
1 |
2 |
1 |
3 |
3 |
2 |
3 |
3 |
23 |
17 |
2 |
1 |
2 |
3 |
3 |
1 |
2 |
3 |
2 |
3 |
22 |
18 |
3 |
2 |
3 |
1 |
2 |
2 |
1 |
3 |
3 |
2 |
22 |
19 |
3 |
1 |
2 |
2 |
3 |
2 |
1 |
3 |
1 |
3 |
21 |
20 |
1 |
3 |
2 |
2 |
2 |
3 |
2 |
1 |
3 |
1 |
20 |
21 |
1 |
3 |
2 |
2 |
3 |
1 |
2 |
2 |
3 |
2 |
21 |
22 |
2 |
1 |
3 |
2 |
1 |
2 |
3 |
2 |
3 |
3 |
22 |
23 |
1 |
3 |
2 |
2 |
3 |
2 |
1 |
3 |
1 |
2 |
29 |
24 |
1 |
2 |
3 |
2 |
2 |
2 |
3 |
1 |
1 |
3 |
20 |
25 |
2 |
3 |
2 |
1 |
3 |
1 |
2 |
3 |
2 |
2 |
21 |
26 |
1 |
3 |
3 |
2 |
1 |
3 |
2 |
2 |
2 |
3 |
22 |
27 |
1 |
3 |
3 |
2 |
1 |
2 |
2 |
3 |
1 |
3 |
21 |
28 |
2 |
1 |
2 |
3 |
3 |
2 |
1 |
3 |
2 |
3 |
22 |
29 |
2 |
3 |
1 |
2 |
2 |
3 |
3 |
1 |
3 |
2 |
23 |
30 |
3 |
1 |
2 |
2 |
3 |
2 |
2 |
3 |
2 |
3 |
23 |
31 |
1 |
2 |
1 |
3 |
3 |
2 |
2 |
3 |
1 |
2 |
20 |
32 |
1 |
3 |
2 |
2 |
3 |
2 |
1 |
2 |
3 |
1 |
20 |
33 |
3 |
3 |
3 |
1 |
1 |
2 |
2 |
3 |
2 |
2 |
22 |
34 |
1 |
3 |
2 |
2 |
3 |
1 |
2 |
2 |
3 |
2 |
22 |
35 |
2 |
3 |
3 |
1 |
1 |
2 |
3 |
3 |
2 |
3 |
23 |
36 |
1 |
2 |
2 |
3 |
3 |
1 |
2 |
3 |
1 |
2 |
20 |
37 |
3 |
1 |
2 |
2 |
2 |
3 |
1 |
2 |
3 |
3 |
22 |
38 |
3 |
2 |
1 |
2 |
3 |
2 |
3 |
1 |
3 |
1 |
21 |
39 |
2 |
3 |
2 |
1 |
1 |
3 |
3 |
1 |
3 |
2 |
21 |
40 |
I |
2 |
2 |
3 |
3 |
1 |
1 |
2 |
3 |
2 |
20 |
41 |
3 |
1 |
1 |
3 |
2 |
2 |
2 |
3 |
1 |
3 |
21 |
42 |
2 |
3 |
3 |
1 |
2 |
1 |
3 |
1 |
2 |
2 |
20 |
43 |
1 |
3 |
3 |
2 |
1 |
2 |
2 |
3 |
3 |
1 |
21 |
44 |
1 |
3 |
2 |
2 |
3 |
2 |
1 |
1 |
3 |
3 |
21 |
45 |
1 |
3 |
2 |
2 |
2 |
3 |
1 |
2 |
3 |
2 |
21 |
46 |
2 |
2 |
3 |
1 |
3 |
1 |
2 |
3 |
1 |
3 |
21 |
47 |
3 |
1 |
2 |
2 |
3 |
2 |
3 |
1 |
2 |
2 |
21 |
48 |
1 |
3 |
2 |
2 |
3 |
2 |
1 |
3 |
2 |
3 |
22 |
49 |
3 |
2 |
1 |
3 |
2 |
2 |
3 |
1 |
3 |
3 |
23 |
50 |
2 |
1 |
3 |
2 |
2 |
3 |
1 |
2 |
3 |
1 |
20 |
51 |
3 |
3 |
3 |
1 |
1 |
2 |
2 |
1 |
2 |
2 |
20 |
52 |
1 |
3 |
2 |
2 |
3 |
1 |
3 |
3 |
1 |
2 |
21 |
53 |
1 |
3 |
2 |
3 |
2 |
2 |
1 |
3 |
2 |
3 |
22 |
54 |
2 |
2 |
3 |
1 |
3 |
2 |
1 |
2 |
3 |
3 |
22 |
55 |
3 |
2 |
2 |
1 |
3 |
2 |
1 |
3 |
2 |
3 |
22 |
56 |
3 |
3 |
1 |
2 |
1 |
2 |
3 |
1 |
3 |
2 |
21 |
57 |
3 |
3 |
2 |
1 |
2 |
1 |
3 |
1 |
2 |
3 |
21 |
58 |
1 |
1 |
3 |
2 |
3 |
3 |
2 |
2 |
3 |
1 |
21 |
59 |
3 |
2 |
3 |
1 |
2 |
2 |
1 |
3 |
1 |
2 |
20 |
60 |
1 |
3 |
2 |
2 |
2 |
2 |
3 |
1 |
3 |
2 |
21 |
61 |
2 |
3 |
1 |
3 |
2 |
1 |
2 |
3 |
2 |
3 |
22 |
62 |
2 |
3 |
3 |
1 |
1 |
2 |
1 |
2 |
3 |
3 |
21 |
63 |
1 |
1 |
3 |
2 |
3 |
2 |
2 |
3 |
1 |
3 |
21 |
64 |
3 |
1 |
2 |
2 |
2 |
3 |
3 |
1 |
2 |
3 |
22 |
65 |
1 |
3 |
3 |
2 |
1 |
2 |
1 |
2 |
3 |
2 |
20 |
66 |
1 |
2 |
1 |
3 |
3 |
2 |
3 |
2 |
2 |
2 |
21 |
67 |
3 |
1 |
3 |
2 |
2 |
I |
2 |
3 |
2 |
3 |
22 |
68 |
1 |
3 |
1 |
2 |
3 |
2 |
2 |
3 |
1 |
2 |
20 |
69 |
1 |
3 |
2 |
2 |
3 |
1 |
2 |
2 |
3 |
2 |
21 |
70 |
2 |
2 |
3 |
1 |
2 |
3 |
1 |
3 |
2 |
1 |
20 |
71 |
1 |
3 |
2 |
2 |
3 |
2 |
1 |
2 |
3 |
3 |
22 |
72 |
1 |
3 |
3 |
2 |
1 |
2 |
3 |
1 |
1 |
2 |
19 |
73 |
2 |
3 |
1 |
2 |
3 |
1 |
2 |
3 |
2 |
3 |
22 |
74 |
2 |
2 |
3 |
1 |
2 |
3 |
1 |
2 |
3 |
3 |
22 |
75 |
1 |
2 |
2 |
3 |
2 |
3 |
3 |
1 |
3 |
1 |
21 |
76 |
2 |
3 |
1 |
3 |
1 |
2 |
2 |
2 |
1 |
3 |
20 |
77 |
1 |
2 |
2 |
3 |
2 |
3 |
1 |
3 |
1 |
2 |
20 |
78 |
3 |
1 |
1 |
2 |
3 |
2 |
3 |
1 |
2 |
3 |
21 |
79 |
1 |
3 |
2 |
2 |
1 |
3 |
2 |
2 |
3 |
3 |
22 |
80 |
2 |
3 |
2 |
1 |
2 |
3 |
3 |
1 |
1 |
2 |
20 |
81 |
3 |
2 |
3 |
2 |
3 |
2 |
1 |
3 |
2 |
3 |
22 |
82 |
2 |
2 |
3 |
1 |
1 |
3 |
2 |
2 |
3 |
1 |
20 |
83 |
2 |
1 |
2 |
3 |
3 |
1 |
2 |
3 |
2 |
3 |
22 |
84 |
1 |
3 |
2 |
2 |
3 |
|
2 |
3 |
1 |
2 |
20 |
85 |
3 |
3 |
1 |
2 |
2 |
2 |
3 |
1 |
2 |
3 |
22 |
86 |
1 |
2 |
2 |
3 |
3 |
1 |
1 |
2 |
3 |
3 |
21 |
87 |
1 |
3 |
3 |
2 |
1 |
2 |
3 |
2 |
2 |
3 |
22 |
88 |
2 |
3 |
2 |
1 |
2 |
3 |
3 |
3 |
1 |
3 |
23 |
89 |
1 |
1 |
2 |
3 |
3 |
2 |
1 |
2 |
3 |
2 |
20 |
90 |
1 |
2 |
1 |
3 |
2 |
3 |
2 |
2 |
3 |
3 |
22 |
91 |
1 |
3 |
2 |
2 |
3 |
1 |
2 |
3 |
2 |
I |
20 |
92 |
3 |
3 |
2 |
1 |
1 |
2 |
3 |
1 |
2 |
3 |
21 |
93 |
1 |
2 |
3 |
2 |
3 |
2 |
1 |
3 |
2 |
3 |
22 |
94 |
2 |
3 |
2 |
3 |
1 |
3 |
2 |
1 |
3 |
2 |
20 |
95 |
2 |
3 |
2 |
1 |
2 |
3 |
3 |
2 |
1 |
3 |
22 |
96 |
2 |
3 |
3 |
2 |
2 |
1 |
2 |
3 |
1 |
3 |
21 |
97 |
1 |
3 |
1 |
3 |
2 |
2 |
2 |
1 |
3 |
2 |
20 |
98 |
1 |
2 |
3 |
2 |
3 |
1 |
3 |
1 |
2 |
2 |
20 |
99 |
2 |
1 |
3 |
2 |
3 |
2 |
I |
2 |
3 |
1 |
20 |
100 |
3 |
3 |
2 |
2 |
I |
1 |
3 |
3 |
1 |
3 |
22 |
111 |
1 |
3 |
2 |
2 |
3 |
2 |
1 |
3 |
2 |
2 |
22 |
102 |
2 |
1 |
3 |
2 |
2 |
3 |
I |
3 |
2 |
3 |
22 |
103 |
1 |
2 |
3 |
2 |
3 |
1 |
3 |
3 |
1 |
2 |
21 |
104 |
2 |
3 |
2 |
2 |
1 |
3 |
2 |
1 |
2 |
3 |
21 |
105 |
1 |
3 |
3 |
2 |
2 |
1 |
2 |
3 |
2 |
2 |
21 |
Kesimpulan
Kehidupan
beragama dalam lingkungan keluarga siswa termasuk dalam kategori sedang, yaitu sebesar
38,29%. Dengan indikasi adanya
peran orang tua di dalarn keluarga dan aktivitas yang dilakukan anak menjalankan pengamalan syari�at Islam di dalam kehidupan sehari-hari.
Prestasi
belajar siswa dalam bidang studi
Pendidikan Agama Islam termasuk dalam
kategori tinggi, yaitu sebesar 39,05%. indikasinya
adalah kesiapan dan keberhasilan di dalam proses belajar mengajar Pendidikan Agama
Islam di sekolah, disamping
peran guru di dalam melakukan proses pembelajaran.
Hubungan
kehidupan beragama dalam lingkungan keluarga siswa dengan prestasi belajar di SLTP Negeri 2 Kandanghaur Kabupaten Indramayu terdapat 0,78 berada dalam
interval 0,70-0,80 yang berarti koefisiensi
korelasinya termasuk kategori korelasi yang tinggi. Sedangkan pengaruh antara variabei (X) terhadap variabel (Y) terdapat 22%, dan ini berarti masih
terdapat 78% lagi faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa.
BIBLIOGRAFI
Adnan, A. Z. (2018). STRATEGI MEWUJUDKAN KEMANDIRIAN DALAM PENGEMBANGAN
DAN PEMBERDAYAAN EKONOMI SANTRI (Studi Kasus di Pondok Pesantren Al Bahjah
Cirebon). Syntax Literate; Jurnal Ilmiah Indonesia, 3(9), 1�9.
Arifin, H. M. (1996). Ilmu pendidikan Islam: suatu
tinjauan teoritis dan praktis berdasarkan pendekatan interdisipliner. Bumi
Aksara.
Departemen Agama, R. I. (2006). Al-Qur�an Tajwid dan
Terjemahnya. Bandung: PT. Syaamil Cipta Media.
Ihsan, H. F. (1997). Dasar-dasar kependidikan.
Retrieved from https://books.google.co.id/books?id=z3rBtQEACAAJ.
Sisdiknas, U.-U. (2003). UU RI No. 20 Tahun 2003. Jakarta:
Sinar Grafika.
Tafsir, A. (1996). Pendidikan Agama dalam Keluarga. Bandung:
Remaja Rosdakarya.