�Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia
p�ISSN: 2541-0849
������
e-ISSN : 2548-1398
������
Vol. 4, No. 9 September 2019
PENGARUH
BUDAYA ORGANISASI, KEPEMIMPINAN, LINGKUNGAN KERJA DAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL
INTERVENING TERHADAP KINERJA DOSEN POLITEKNIK DI KOTA BEKASI
Diapari Sosagaon Putra
Pane
Program Studi
Magister Manajemen Sumber Daya
Manusia
Fakultas Ekonomi Universitas
Satya Negara Indonesia
Email: [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh budaya organisasi, kepemimpinan, lingkungan
kerja dan motivasi sebagai variabel intervening
terhadap kinerja dosen politeknik di kota bekasi. Penelitian
ini menganalisis data dari sampel sebanyak 99 dosen yang diambil dengan
menggunakan metode stratifikasi random sampling dari populasi sebanyak 132. Dosen tersebut adalah dosen yang
mengajar pada Politeknik di Kota
Bekasi. Pengambilan data dilakukan mulai dari Januari-Maret 2019. Analisis data menggunakan model SEM
dengan menggunakan program AMOS versi 22,0. Hasil penelitian ini menunjukkan Budaya Organisasi berpengaruh positif
terhadap motivasi, kepemimpinan berpengaruh positif terhadap motivasi,
Lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap motivasi, motivasi berpengaruh
positif terhadap kinerja dosen, budaya organisasi berpengaruh positif terhadap
kinerja dosen, Kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja dosen, lingkungan
kerja berpengaruh positif terhadap kinerja dosen, Budaya organisasi berpengaruh
terhadap kinerja dosen melalui motivasi, kepemimpinan berpengaruh terhadap
kinerja dosen melalui motivasi dan lingkungan kerja berpengaruh terhadap
kinerja dosen melalui motivasi.
�
Kata Kunci: Budaya Organisasi, Kepemimpinan, Lingkungan
Kerja, Motivasi, Kinerja Dosen
Pendahuluan
���� ���� Manajemen sumber daya
manusia merupakan pilar yang memiliki tuntutan utama bagi organisasi, dalam
mendukung pola penentuan strategi dan kebijakan secara terpadu. Keputusan
sumber daya manusia yang baik perlu didukung oleh kualitas pelaksanaan
menajemen sumber daya manusia.
Sumber daya manusia merupakan bagian penting dalam aktivitas kerja. Karena hal
tersebut berhubungan dengan masalah kualitas kerja dan pencapaian kerja (Saridawati, 2018). Sumber
daya dosen merupakan sesuatu yang sangat berharga bagi suatu perguruan tinggi.
Untuk mewujudkan tujuan diatas perlu peningkatan sumber daya dosen yang
bermutu. Peningkatan tersebut antara lain perlu seorang pemimpin yang mampu
mengelola sumber daya yang ada dengan baik dan tenaga pendidik atau dosen yang
profesioanal serta lingkungan kerja yang baik dan kondusif demi mendukung kinerja dosen
yang dapat meningkatkan prestasi mahasiswanya meningkat.
Tuntutan
terhadap peningkatan kinerja dosen di Politeknik di Kota Bekasi menunjukkan sebagai
tuntutan yang nyata. Hal ini mengingat adanya beberapa indikasi perlunya
peningkatan kualitas disegala bidang. Kinerja dosen dapat dikaji dari penilaian
kinerja kerja, karena penilaian kinerja dosen merupakan proses dimana perguruan
tinggi mengevaluasi prestasi kerja dosen. Penilaian terhadap kinerja dosen perlu
dilakukan, karena dengan penilain kinerja dosen akan dapat diketahui
faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan atau peningkatan kinerja dosen.
(Suddin, 2010)
memberikan bukti bahwa kepemimpinan, motivasi dan lingkungan kerja memiliki
pengaruh yang signifikan. Temuan dalam penelitian ini juga menunjukkan bahwa
tinggi rendahnya kinerja pegawai dipengruhi oleh kepemimpinan, motivasi, dan
lingkungan kerja. Artinya apabila kepemimipinan, motivasi dan lingkungan kerja
semakin baik maka kinerja yang dihasilkan oleh pegawai juga semakin baik. (Rahmayanti & Afandi, 2014)
menunjukkan bahwa kepemimpinan, motivasi, dan lingkungan kerja memberikan
pengaruh positif terhadap kinerja karyawan.
�Salah satu hal yang perlu mendapat perhatian
berhubungan dengan kinerja karyawan adalah�
kinerja dosen pada
perguruan tinggi politeknik di Kota Bekasi. Kinerja karyawan dapat
diukur dari aspek seperti kualitas bekerja, jumlah pekerjaan yang diselesaikan,
pengetahuan jabatan dan kreativitas (Gomes dalam Eko Numiarto (1985) dan
Nurhadi S (2006). Permasalahan
kinerja tersebut dilihat dari kualitas bekerja adalah masih banyak dosen pada
politeknik tersebut yang menghasilkan lulusan kurang seperti yang diharapkan
dilihat dari pencapaian indeks prestasi kumulatif, lama waktu penyelesaian
kuliah dan diterima bekerja pada suatu perusahaan atau melakukan kewirausahaan. Selain itu� belum
terciptanya iklim akademik yang terbuka dan adil, tingkat kehadiran dosen yang
rendah, dan belum adanya kesamaan persepsi tentang standar kerja yang merupakan
parameter yang menandakan etos kerja di lingkungan staf akademik masih rendah. Tingkat kehadiran dosen
yang rendah, hasil penelitian dan karya tulis staf akademik belum
terpublikasikan secara maksimal karena belum adanya sistem informasi manajemen
(SIM) staf akademik yang terpadu serta dapat diakses oleh seluruh sivitas
akademik di lingkungan internal dan eksternal kampus Politeknik di Kota Bekasi.
Faktor budaya
organisasia dapat dilihat dari kedisiplinan dosen dalam mengajar. Salah satu
permasalahan yang muncul pada salah satu�
politeknik adalah pada tahun 2018 tingkat kesadaran kedisiplinan dosen
rendah (rata-rata per bulan) yaitu mangkir sebanyak 10 orang, tidak tepat waktu
dalam mengajar 11 orang, sakit 3 orang dan ijin 2 orang dimana sebagian besar
dosen belum memiliki jabatan fungsional (Pudir 1, 2018). Dampak dari ketidak
kedisiplinan tersebut mengganggu efesiensi kerja dan efektifitas tugas dosen
dalam melaksanakan tridarma perguruan tinggi yaitu pendidikan dan pengajaran,
penelitian dan pengembangan dan pengabdian kepada masyarakat. Hal tersebut
menggambarkan tingkat kinerja dosen rendah.
Dari uraian latar belakang diatas peneliti tertarik
untuk meneliti� lebih mendalam tentang
bagaimana pengaruh budaya organisasi, kepemimpinan, lingkungan kerja
dan� motivasi sebagai variabel
intervening terhadap kinerja
dosen politeknik di kota
Bekasi.
Metode Penelitian
1.
Desain
Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain
penelitian eksplanatif dan kuantitatif serta dilakukanpenelaahan hubungan antar
variabel (desain kausal) dengan menggunakan variabel intervening yang berguna
untuk mengukur antar variabel, menganalisis bagaimana pengaruh suatu variabel
terhadap variabel lainnya. Menurut (Priyono, 2016),
penelitian eksplanatif dilakukan untuk menemukan penjelasan tentang mengapa
suatu kejadian atau gejala terjadi dan hasil akhir dari penelitian adalah
gambaran mengenai hubungan sebab akibat Metode penelitian yang digunakan adalah
metode survey, dengan alat bantu berupa kuesioner, dimana responden memilih
salah satu jawaban yang telah disediakan, dengan menggunakan skala likert,
dengan variasi skor : (5) sangat setuju (1) sangat tidak setuju. Menurut� (Priyono, 2016) penelitian survey
merupakan penelitian yang menggunakan kuesioner sebagai instrument penelitian.
2. Sumber
Data, Subyek, Objek Penelitian
a.
Sumber Data
Sumber data yang
dipakai terdapat dua jenis data dalam penelitian yaitu data primer dan data
sekunder yang berasal dari Kampus Politeknik yang ada di Kota Bekasi.
- Data Primer
adalah data yang berasal dari sumber aslinya dan diperoleh secara langsung dari
obyek yang diteliti yaitu dosen dan�
karyawan Kampus Politeknik di Kota Bekasi. Data primer dalam penelitian
ini diperoleh melalui daftar pertanyaaan berupa kuesioner yang terdiri dari
pertanyaan tentang identitas responden dan tentang empat variabel penelitian.
- Data Sekunder yaitu
data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumbernya. Data sekunder
diperoleh melalui data-data yang telah didokumentasikan yang diperoleh dari
Kampus Politeknik di Kota Bekasi.
b.
Populasi
dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan gejala / satuan yang ingin diteliti yang
terdapat 3 kriteria yang harus terpenuhi, yaitu : isi, cakupan dan waktu
(Priyono, 2016:102).� Populasi dalam� penelitian ini adalah dosen pada Kampus
Politeknik di kota Bekasi.
Teknik
penarikan sampel yang digunakan adalah teknik random sampling. Pada penarikan
sampel ini diambil secara acak sejumlah sampel dari 132 dosen. Pengambilan sampel
menggunakan rumus Slovin yaitu=132/(1+0,052X132)=99 orang (Sugiyono, 2016).
Sampel tersebut kemudian diambil dengan menggunakan metode stratifikasi random
sampling dengan jumlah berikut. Pengambilan sampel masing-masing politeknik
menggunakan metode strafitikasi.
c.
Obyek Penelitian
Objek
penelitian� merupakan sesuatu yang
menjadi fokus perhatian dalam suatu penelitian.Objek penelitian menjadi sasaran
dalam penelitian untuk mendapatkan jawaban dari permasalahan yang terjadi. pada
dosen di Kampus Politeknik� Kota� Bekasi.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
A. Hasil Penelitian
1)
Responden
Penelitian ini dilakukan pada Kampus Politeknik di
Kota� Bekasi. Dosen pada perguruan tinggi
politeknik di Kota Bekasi. Bekasi memiliki sejumlah politeknik khususnya yang
dikelola oleh yayasan. Pada penarikan sampel ini diambil secara acak sejumlah
sampel dari 132 dosen. Pengambilan sampel menggunakan rumus Slovin
yaitu=132/(1+0,052X132)=99 orang (Sugiyono, 2016).
2) Analisis Validitas
Tabel 1.
Hasil analisis
validitas
|
|
|
Estimate |
S.E. |
C.R. |
P |
Label |
MOT |
<--- |
BUD |
-,185 |
,079 |
-2,337 |
,019 |
par_16 |
MOT |
<--- |
PEM |
-,008 |
,004 |
-1,951 |
,051 |
par_17 |
MOT |
<--- |
LING |
,680 |
,097 |
6,985 |
*** |
par_18 |
KIN |
<--- |
MOT |
1,481 |
,178 |
8,308 |
*** |
par_19 |
KIN |
<--- |
LING |
,094 |
,048 |
1,974 |
,048 |
par_21 |
KIN |
<--- |
PEM |
,033 |
,008 |
4,225 |
*** |
par_22 |
KIN |
<--- |
BUD |
-,072 |
,078 |
-,924 |
,045 |
par_23 |
MISI |
<--- |
BUD |
1,000 |
|
|
|
|
KON |
<--- |
BUD |
2,033 |
,375 |
5,415 |
*** |
par_1 |
ADAP |
<--- |
BUD |
,051 |
,192 |
,265 |
,041 |
par_2 |
PELIB |
<--- |
BUD |
2,330 |
,474 |
4,917 |
*** |
par_3 |
KEPRIB |
<--- |
PEM |
1,000 |
|
|
|
|
TEMP |
<--- |
PEM |
,176 |
,025 |
7,054 |
*** |
par_4 |
KEB |
<--- |
PEM |
,100 |
,018 |
5,498 |
*** |
par_5 |
SIFAT |
<--- |
PEM |
,158 |
,025 |
6,271 |
*** |
par_6 |
HUB |
<--- |
LING |
1,000 |
|
|
|
|
KEAM |
<--- |
LING |
,628 |
,065 |
9,701 |
*** |
par_7 |
RUANG |
<--- |
LING |
,118 |
,087 |
1,364 |
,033 |
par_8 |
PENER |
<--- |
LING |
-,026 |
,082 |
-,322 |
,047 |
par_9 |
FISIOLOGIS |
<--- |
MOT |
1,000 |
|
|
|
|
KEAMANAN |
<--- |
MOT |
1,122 |
,127 |
8,855 |
*** |
par_10 |
SOSIAL |
<--- |
MOT |
1,213 |
,133 |
9,146 |
*** |
par_11 |
ESTEEM |
<--- |
MOT |
,888 |
,140 |
6,365 |
*** |
par_12 |
KUANT |
<--- |
KIN |
1,000 |
|
|
|
|
QUAL |
<--- |
KIN |
,606 |
,088 |
6,886 |
*** |
par_13 |
KNOW |
<--- |
KIN |
,199 |
,076 |
2,605 |
,009 |
par_14 |
KREAT |
<--- |
KIN |
,107 |
,070 |
1,528 |
,026 |
par_15 |
AKT |
<--- |
MOT |
,964 |
,162 |
5,956 |
*** |
par_20 |
Sumber: hasil
analisia program AMOS
Berdasarkan pada tabel di atas diatas
indikator di atas dari masing-masing variabel memiliki nilai probabilitas yang
kurang dari 0,05. Tanda (***) adalah tanda probabilitas yang kurang dari 0,001.
Hal ini menyatakan bahwa indikator pada variabel yang diteliti bersifat valid.
3) �Analisis Reliabilitas
Tabel 2.
Raliabilitas
masing-masing variabel penelitian
Indikator |
Tanda |
Indikator |
Regreg� weight |
Kesalahan |
CR |
MISI |
<--- |
BUD |
0,469 |
0,531 |
0,61025 |
KON |
<--- |
BUD |
0,887 |
0,113 |
|
ADAP |
<--- |
BUD |
0,024 |
0,976 |
|
PELIB |
<--- |
BUD |
1,061 |
-0,061 |
|
|
|
|
2,441 |
1,559 |
|
|
|
|
|
|
|
KEPRIB |
<--- |
PEM |
1,304 |
-0,304 |
0,724 |
TEMP |
<--- |
PEM |
0,6 |
0,4 |
|
KEB |
<--- |
PEM |
0,455 |
0,545 |
|
SIFAT |
<--- |
PEM |
0,537 |
0,463 |
|
|
|
|
2,896 |
1,104 |
|
|
|
|
|
|
|
HUB |
<--- |
LING |
1,123 |
-0,123 |
0,484 |
KEAM |
<--- |
LING |
0,735 |
0,265 |
|
RUANG |
<--- |
LING |
0,101 |
0,899 |
|
PENER |
<--- |
LING |
-0,023 |
1,023 |
|
|
|
|
1,936 |
2,064 |
|
FISIOLOGIS |
<--- |
MOT |
0,671 |
0,329 |
0,73954 |
KEAMANAN |
<--- |
MOT |
0,967 |
0,033 |
|
SOSIAL |
<--- |
MOT |
1,009 |
-0,009 |
|
ESTEEM |
<--- |
MOT |
0,662 |
0,338 |
|
AKT |
<--- |
MOT |
0,615 |
0,691 |
|
|
|
|
3,924 |
1,382 |
|
|
|
|
|
|
|
KUANT |
<--- |
KIN |
0,876 |
0,124 |
0,6425 |
QUAL |
<--- |
KIN |
0,56 |
0,44 |
|
KNOW |
<--- |
KIN |
0,211 |
0,789 |
|
KREAT |
<--- |
KIN |
0,123 |
0,877 |
|
|
|
|
1,77 |
2,23 |
|
������ Sumber: data
dianalisis
Berdasarkan pada tabel di atas nilai CR
diantara 0,6 dan 0,7 bahkan ada yang di atas 0,7. Hal ini menunjukkan variabel
yang dianalisis bersifat reliabel.
4) Uji Normalitas Data
Uji normalitas data
menguji apakah data terdistribusi secara normal. Uji ini menggunakan nilai CR
pada skewness diharapkan sekitar kurang lebih 2,58. Bila ada nilai di luar
angka tersebut bisa ditoleran apabila nila multivariatenya masih di sekitar
kurang lebih 2,58.
Tabel 3.
���� Nilai
normalitas dengan analisis CR (critical ratio)
Variable |
Min |
Max |
Skew |
C.R. |
Kurtosis |
C.R. |
AKT |
7,000 |
18,000 |
,416 |
1,688 |
-,742 |
-1,507 |
KREAT |
7,000 |
15,000 |
,049 |
,198 |
-1,128 |
-2,291 |
KNOW |
12,000 |
22,000 |
,193 |
,785 |
-,973 |
-1,977 |
QUAL |
10,000 |
23,000 |
,172 |
,698 |
-,519 |
-1,054 |
KUANT |
6,000 |
20,000 |
,588 |
2,387 |
,937 |
1,904 |
ESTEEM |
4,000 |
16,000 |
,146 |
,591 |
,496 |
1,007 |
SOSIAL |
4,000 |
15,000 |
,474 |
1,925 |
1,438 |
2,921 |
KEAMANAN |
4,000 |
15,000 |
,398 |
1,616 |
1,220 |
2,479 |
FISIOLOGIS |
9,000 |
19,000 |
-1,089 |
-4,424 |
,349 |
,709 |
PENER |
6,000 |
13,000 |
-,071 |
-,288 |
-1,386 |
-2,816 |
RUANG |
7,000 |
13,000 |
,014 |
,057 |
-1,628 |
-3,306 |
KEAM |
6,000 |
13,000 |
,352 |
1,431 |
-,044 |
-,089 |
HUB |
5,000 |
13,000 |
-,050 |
-,203 |
,152 |
,309 |
SIFAT |
5,000 |
14,000 |
-,493 |
-2,002 |
-,856 |
-1,738 |
KEB |
5,000 |
14,000 |
-,268 |
-1,088 |
-,253 |
-,515 |
TEMP |
5,000 |
13,000 |
-,624 |
-2,534 |
-1,039 |
-2,110 |
KEPRIB |
24,000 |
51,000 |
-,529 |
-2,148 |
-,672 |
-1,364 |
PELIB |
4,000 |
15,000 |
,231 |
,939 |
1,071 |
2,175 |
ADAP |
4,000 |
15,000 |
,377 |
1,531 |
1,000 |
2,031 |
KON |
4,000 |
15,000 |
,348 |
1,415 |
,574 |
1,166 |
MISI |
4,000 |
15,000 |
,296 |
1,202 |
,872 |
1,771 |
Multivariate
|
|
|
|
|
122,204 |
19,561 |
������� Sumber: data
dianalisis
Berdasarkan
pada data di atas nilai CR mendekati nilai 2,58 meskipun ada beberapa nilai CR
yang jauh di atas atau di bawah 2,58.
5) Menilai Goodness of Fit
Indeks
Penilaian terhadap
model dilakukan dengan uji Godness of Fit Indeks. Hasil analisis terhadap model
ini dapat dilihat pada hasil analisis tersebut.
�Tabel
4.
������� Hasil
RMSEA
Model |
RMSEA |
LO 90 |
HI 90 |
PCLOSE |
Default
model |
,300 |
,287 |
,312 |
,000 |
Independence
model |
,390 |
,378 |
,401 |
,000 |
����� Sumbr:
data dianalisis
Nilai RMSEA < 0,08. Nilai RMSEA tidak
memenuhi persyaratan atau dikatakan marginal. �
Pengujian lain adalah dengan melihat
nilai GFI. Nilai GFI adaah 0,459. Nilai ini lebih besar dari 0,90. Berdasarkan
pada hal tersebut dapat dikatakan
bahwa model bersifat Fit atau baik. �
Nilai
Merupakan� pengembangan� dari�
GFI� yang� disesuaikan dengan� ratio� degree� of�
freedom untuk� proposed� model dengan�
degree� of� freedom�
untuk� null� model.�
Nilai� yang direkomendasikan
adalah ≥0,90. Nilai GFI 0,459.
Tabel 5.
Nilai
GFI
Model |
RMR |
GFI |
AGFI |
PGFI |
Default
model |
1,793 |
,459 |
,313 |
,361 |
Saturated
model |
,000 |
1,000 |
|
|
Independence
model |
2,523 |
,280 |
,208 |
,254 |
Sumber: data dianalisis
Parsimonious� normal�
fit� index merupakan� modifikasi�
dari NFI. PNFI� memasukan� jumlah�
degree� of� freedom yang digunakan� untuk�
mencapai� level� fit.�
Semakin� tinggi� PNFI semakin�
baik.� Kegunaan� utama�
dari� PNFI� adalah�
untuk membandingkan� model� dengan�
degree� of� freedom yang berbeda.� Digunakan�
untuk� membandingkan� model alternatif� sehingga�
tidak� ada� nilai�
yang� direkomendasikan sebagai� nilai� fit
yang� diterima. Namum� demikian�
jika membandingkan� dua �model�
maka� perbedaan� PNFI�
0.60 sampai� 0.90� menunjukan�
adanya� perbedaan� model�
yang signifikan.
Tabel 6.
Nilai NFI
Model |
NFI |
RFI |
IFI |
TLI |
CFI |
Default
model |
,465 |
,383 |
,492 |
,409 |
,488 |
Saturated
model |
1,000 |
|
1,000 |
|
1,000 |
Independence
model |
,000 |
,000 |
,000 |
,000 |
,000 |
Sumber: data dianalisis
Tucker-Lewis� Index (TLI) atau�
dikenal� dengan� nonnormed�
fit index (NNFI)� pertama� kali�
diusulkan� sebagai� alat�
untuk mengevaluasi analisis faktor, tetapi sekarang dikembangkan oleh �SEM.�
Ukuran� ini� menggabungkan�
ukuran� parsimony. Nilai TLI 0,409 jadi termasuk fit. Kedalam� indek�
komparasi� antara� proposed�
model dengan null� model dan� nilai�
TLI� berkisar� dari� 0� sampai�
1.0.� nilai TLI yang
direkomendasikan adalah ≥ 0.90.
B.
Pembahasan.
Pada hipotesis yang pertama dapat
dibuktikan bahwa Budaya organisasi berpengaruh terhadap motivasi Dosen pada
kampus politeknik di Kota Bekasi secara parsial. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh (Feldman & Weitz,
1988); perilaku individu berkenaan dengan tindakan yang
nyata dilakukan oleh seseorang dapat diartikan bahwa dalam melakukan tindakan
seseorang pasti akan tidak terlepas dari perilakunya. Budaya tersebut akan
berdampak pada tinggi rendahnya motivasi.
������������� Pada hipotesis yang kedua Kepemimpinan
berpengaruh terhadap Motivasi Dosen pada kampus Politeknik di kota Bekasi
secara parsial. Berdasarkan analisis estimasi bernilai negatif yang berarti semakin tinggi
Kepemimpinan akan berdampak
pada menurunya Motivasi
dosen dalam bekerja. Hal ini perlu diwaspadai seperti pada penerapan
kepemimpinan yang terlalu kaku justru berdampak pada penurunan Motivasi dosen. Hal ini
juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan (Zehir, Ertosun, Zehir, & M�celdilli, 2012) yaitu kepemimpinan.
Judul penelitian ini adalah The effect of
leadership and supervisory commitment to organizational performance.
Pada penelitian tersebut disebutkan bahwa variabel kepemimpinan berpengaruh
secara signifikan terhadap motivasi dosen yang bekerja pada perusahaan.
Pada hipotesis yang ketiga Lingkungan Kerja berpengaruh
terhadap Motivasi
Dosen pada kampus Politeknik di Kota
Bekasi secara parsial. Nilai estimasi positif artinya semakin baik kondisi Lingkungan Kerja maka motivasi
dosen juga semakin besar. Hal ini sesuai dengan penelitian (Raziq &
Maulabakhsh, 2015).
Penelitian ini berjudul Impact of working
envionment on job satisfaction. Penelitian ini dilakukan pada sejumlah
karyawan pada institusi pendidikan, sektor perbankan dan industri
telekomunikasi yang beroperasi di Pakistan.
��������� Pada hipotesis yang keempat Motivasi� berpengaruh terhadap Kinerja Dosen pada
kampus Politeknik di Kota
Bekasi secara parsial. Nilai estimasi positif berarti semakin tinggi motivasi
maka kinerja dosen juga semakin baik. Hal ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan sebelumnya. Penelitian tersebut diakukan oleh Mahardika et all (2012)
yang berjudul Pengaruh motivasi terhadap
kinerja karyawan (survey karyawan PT. Axa Financial Indonesia sales office Malang
�menyatakan bahwa motivasi
berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Penelitian ini dilakukan pada karyawan
perusahaan PT. Axa Financial Indonesia sales office Malang.
������������� Pada hipotesis kelima Budaya Organisasi berpengaruh
terhadap Kinerja Dosen pada kampus di Kota
Bekasi Indonesia. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya.
Budaya organisasi perlu diperhatikan sebagai variabel yang berdampak pada
kinerja meskipun pada penelitian ini tidak berpengaruh.
����������� Pada hipotesis ke enam Kepemimpinan
berpengaruh terhadap Kinerja Dosen pada kampus Politeknik di Kota Bekasi. Nilai CR
4,225 lebih besar dari 1,96 dan nilai p adalah sangat signifikan. Nilai
estimasi adalah 0,033. Nilai estimasi tersebut positif yang berarti semakin baik
kepemimpinan maka kinerja dosen juga akan semakin besar.
�Pada hipotesis ke tujuh Lingkungan Kerja� berpengaruh terhadap Kinerja Dosen pada
kampus Politeknik di Kota
Bekasi. Nilai CR 1,974 lebih
besar dari 1,96 dan nilai p adalah 0,048 lebih kecil dari 0,05. Nilai estimasi
adalah 0,094. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan
oleh (Jonison, Samsir, &
Marzolina, 2014).
Judul
penelitiannya adalah pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja melalui motivasi
pada Bank Artha Graha Pekanbaru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi
memperbesar pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja karyawan pada perusahaan.
Pada hipotesis
kedelapan Budaya organisasi berpengaruh terhadap Kinerja Dosen pada kampus di Kota Bekasi Indonesia
melalui motivasi. Pengaruh langsung sebesar -,346 dan
pengaruh tidak langsung -,274. Pengaruh tidak langsung lebih kecil dibanding
dengan pengaruh langsung maka motivasi bukan variabel intervening. Dalam
analisis ini nilai yang dianalisis dinyatakan bentuk nilai mutlak atau tanpa
nilai minus. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian sebelumnya seperti� peneliti (Yusniar, 2017).
Judul penelitian ini adalah pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja
karyawan melalui motivasi di SETDA Kabupaten Aceh Utara. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa motivasi dapat memidiasi hubungan antara budaya organisasi
dengan kinerja organisasi.
�Pada hipotesis kesembilan Kepemimpinan� berpengaruh terhadap Kinerja Dosen pada
kampus di Kota
Bekasi Indonesia melalui motivasi. Nilai pengaruh langsung 0,022
sedangkan nilai pengaruh tidak langsung sebesar -0,011. Pengaruh tidak langsung
lebih kecil dibanding dengan pengaruh langsung maka motivasi bukan variabel
intervening. Hal ini belum sesuai dengan penelitian sebelumnya seperti pada
penelitian (Jonison et al., 2014).
Judul penelitiannya adalah pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja melalui
motivasi pada Bank Artha Graha Pekanbaru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
motivasi memperbesar pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja karyawan pada
perusahaan.
�Pada hipotesis ke sepuluh Lingkungan Kerja� berpengaruh terhadap Kinerja Dosen pada
kampus Politeknik di Kota Bekasi
melalui motivasi. Nilai pengaruh langsung 1,101
sedangkan nilai pengaruh tidak langsung sebesar 1,007. Pengaruh tidak langsung
lebih kecil dibanding dengan pengaruh langsung maka motivasi bukan variabel
intervening.Namun hasil penelitian ini belum sesuai dengan penelitian
sebelumnya.
Kesimpulan
Budaya Organisasi berpengaruh
terhadap motivasi Dosen pada kampus Politeknik di Kota Bekasi secara
parsial. Nilai CR pengaruh budaya organisasi terhadap motivasi adalah -2,337
dan nilai p adalah 0,019. Nilai CR lebih besar dari 1,96 dan nilai p lebih
kecil dari 0,05. Hal ini berarti budaya organisasi berpengaruh terhadap
motivasi dosen pada kampus Politeknik di Kota
Bekasi. Besarnya motivasi adalah -0,185.
��������� Kepemimpinan berpengaruh terhadap
motivasi Dosen pada kampus Politeknik di Kota
Bekasi secara parsial.� Nilai CR pengaruh
budaya organisasi terhadap motivasi adalah -2,337 dan nilai p adalah 0,019.
Nilai CR lebih besar dari 1,96 dan nilai p lebih kecil dari 0,05. Hal ini
berarti budaya organisasi berpengaruh terhadap motivasi dosen pada kampus
Politeknik di Kota
Bekasi. Besarnya motivasi adalah -0,185.
Lingkungan Kerja berpengaruh
terhadap motivasi Dosen pada kampus Politeknik di kota Bekasi secara
parsial. Nilai CR 1,94 dan nilai p 0,048. Nilai CR lebih besar dari 1,96 dan
nilai p lebih kecil dari 0,05. Nilai estimasi adalah 0,094.
������ Motivasi�
berpengaruh terhadap Kinerja Dosen pada kampus Politeknik di Kota Bekasi secara
parsial. Nilai CR 8,308 lebih besar dari 1,96 dan nilai p adalah sangat
signifikan. Nilai estimasi adalah 1,481.
������ Budaya Organisasi berpengaruh terhadap Kinerja
Dosen pada kampus di Kota
Bekasi Indonesia. Nilai CR -0,924 lebih kecil dari 1,96 dan nilai p adalah
0,356 dan tidak signifikan. Nilai estimasi adalah -0,072.
�������� Kepemimpinan berpengaruh terhadap
Kinerja Dosen pada kampus Politeknik di Kota
Bekasi. Nilai CR 4,225 lebih besar dari 1,96 dan nilai p adalah sangat
signifikan. Nilai estimasi adalah 0,033.
Lingkungan Kerja� berpengaruh terhadap Kinerja Dosen pada
kampus Politeknik di Kota Bekasi.
Nilai CR 1,974 lebih besar dari 1,96 dan nilai p adalah 0,048 lebih kecil dari
0,05. Nilai estimasi adalah 0,094.
Budaya Organisasi berpengaruh
terhadap Kinerja Dosen pada kampus di Kota
Bekasi Indonesia melalui motivasi. Pengaruh langsung sebesar -,346 dan
pengaruh tidak langsung -,274. Pengaruh tidak langsung lebih kecil dibanding
dengan pengaruh langsung maka motivasi bukan variabel intervening. Dalam
analisis ini nilai yang dianalisis dinyatakan bentuk nilai mutlak atau tanpa
nilai minus.
���������� Kepemimpinan� berpengaruh terhadap Kinerja Dosen pada
kampus di Kota
Bekasi Indonesia melalui motivasi. Nilai pengaruh langsung 0,022
sedangkan nilai pengaruh tidak langsung sebesar -0,011. Pengaruh tidak langsung
lebih kecil dibanding dengan pengaruh langsung maka motivasi bukan variabel
intervening. Dalam analisis ini nilai yang dianalisis dinyatakan bentuk nilai
mutlak atau tanpa nilai minus.
Lingkungan Kerja� berpengaruh terhadap Kinerja Dosen pada
kampus Politeknik di Kota Bekasi
melalui motivasi. Nilai pengaruh langsung 1,101
sedangkan nilai pengaruh tidak langsung sebesar 1,007. Pengaruh tidak langsung
lebih kecil dibanding dengan pengaruh langsung maka motivasi bukan variabel
intervening. Dalam analisis ini nilai yang dianalisis dinyatakan bentuk nilai
mutlak atau tanpa nilai minus
BLIBIOGRAFI
Feldman, D. C., & Weitz, B. A. (1988). Career plateaus
reconsidered. Journal of Management, 14(1), 69�80.
Jonison, J., Samsir, S., & Marzolina, M. (2014). Pengaruh
Kepemimpinan terhadap Kinerja melalui Motivasi Instrinsik pada Bank Artha Graha
Pekanbaru. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Riau, 1(2).
Priyono, M. (2016). Metode penelitian kuantitatif.
Rahmayanti, D., & Afandi, I. (2014). Analisis Pengaruh
Kepemimpinan, Motivasi, Lingkungan Kerja, dan Kedisplinan Terhadap Kinerja
Karyawan (Studi Kasus: Operator Welding 1A, PT. XYZ Motor). Jurnal Optimasi
Sistem Industri, 13(1), 556�561.
Raziq, A., & Maulabakhsh, R. (2015). Impact of working
environment on job satisfaction. Procedia Economics and Finance, 23,
717�725.
Saridawati. (2018). PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA PADA PT. ATMONI SHAMASTA PREZKI. Syntax Literate ; Jurnal
Ilmiah Indonesia, 3, No.9 Se, 107.
Suddin, A. (2010). Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi, dan
Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada Kantor Kecamatan Laweyan
Kota Surakarta). Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusia, 4(2).
Sugiyono, M. P. (2016). Pengembangan Research and
Development. Bandung: Alvabeta.
Yusniar, Y. (2017). Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap
Kinerja Melalui Motivasi di Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Utara. E-Mabis:
Jurnal Ekonomi Manajemen Dan Bisnis, 17(1), 85�104.
Zehir, C., Ertosun, �. G., Zehir, S., & M�celdilli, B.
(2012). Total quality management practices� effects on quality performance and
innovative performance. Procedia-Social and Behavioral Sciences, 41,
273�280.