Syntax Literate
: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849
�����
e-ISSN : 2548-1398
�����
Vol. 4,
No. 9 September 2019
(STUDI BANK UMUM INDONESIA)
Lilik Rohmawati
Sekolah Tinggi
Ilmu Ekonomi (STIE) As Sholeh Pemalang
Email: [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan
untuk mengisi gap empiris dengan menjelasan pengaruh kekuasaan CEO terhadap
hubungan antara persentase pengawas dan direksi wanita dengan risiko bank. CEO
merupakan individu yang paling berpengaruh terhadap pengambilan keputusan
perusahaan, sehingga pengaruh dari kekuasaan CEO akan lebih terlihat jelas
dalam output perbankan. Sampel Penelitian ini adalah seluruh Bank Umum di
Indonesia pada periode 2012-2017 yang tedaftar di Bursa Efek Indonesia. Risiko
Bank dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan nilai z-score. Pengawas dan direksi
wanita diukur dengan menggunakan persentase komisaris dan direktur wanita
dibandingkan dengan jumlah komisaris total. Kekuasaan CEO diukur dengan dua
proksi yaitu kepemilikan saham CEO dan CEO tenure. Analisis yang digunakan adalah
analisis regresi dengan total observasi Bank Umum sebanyak 158 selama periode 5
tahun. Berdasarkan hasil penelitian ini persentase, pengawas dan direksi wanita
berpengaruh signifikan untuk mengurangi risiko bank. Temuan penelitian ini juga membuktikan bahwa CEO
tenure yang tinggi akan memperlemah hubungan antara persentase pengawas dan
direksi wanita dengan risiko bank. Sedangan kepemilika saham CEO tidak terbukti
memperkuat hubungan antara persentase pengawas dan direksi wanita dengan risiko
bank.
Kata kunci :
pengawas dan direksi wanita, kekuasaan CEO, risiko
bank
Pendahuluan
Bank adalah
sebuah lembaga intermediasi keuangan, umumnya didirikan dengan kewenangan untuk
menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau yang
dikenal sebagai bank note
(Munajim & Anwar,
2016). Penelitian mengenai tema risiko bank
sangat menarik untuk diteliti. Hasil survei yang dilaksanakan oleh (PricewaterhouseCoopers,
2008)
menemukan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi krisis keuangan disebabkan oleh
budaya dan pengambilan risiko yang berlebihan di bank. (Greuning, H. v., dan Bratanovic, 2009) mengungkapkan bahwa
korelasi antara berbagai risiko dalam satu bank dan keseluruhan sistem
perbankan sangat kompleks sehingga dapat memicu terjadinya krisis. Krisis di
lembaga keuangan mempengaruhi kerapuhan sistem ekonomi, fluktuasi siklus bisnis
dan pertumbuhan ekonomi (Laeven & Levine, 2009). Krisis keuangan yang
terjadi merupakan bukti bahwa risiko bank sangat penting dalam menentukan
stabilitas keuangan.
Penelitian ini
bertujuan untuk memperkaya pemahaman tentang risiko bank dengan menguji salah
satu karakteristik manajerial yaitu perbedaan jenis kelamin (sex difference)
dari manajemen tingkat atas bank dan pengaruhnya terhadap pengambilan risiko
bank. Wanita dan laki-laki bertindak dan berperilaku berbeda. Perbedaan sikap
dan perilaku ini telah banyak didokumentasikan dalam literatur psikologi maupun
ekonomi yang sering dikaitkan dengan perbedaan memproses informasi,
kehati-hatian, kepercayaan diri dan pengambilan risiko (Bernasek & Shwiff, 2001)
(Huang & Kisgen, 2013).
Motivasi
dilakukannya penelitian ini yaitu pertama, wanita memiliki peran yang
signifikan terhadap tata kelola perusahaan seperti yang diungkapkan oleh (Adams & Ferreira,
2009). Wanita memiliki kecenderungan lebih
independen, memiliki CEO tenure yang lebih pendek, dan mengurangi kecenderungan
perusahaan untuk melakukan restatement
atau pelaporan ulang (Abbott, Parker, &
Presley, 2012). Wanita melakukan pengungkapan laporan
sosial perusahaan yang lebih tinggi serta meningkatkan nilai budaya di
perusahaan (Larkin, M. B., Bernardi, R. A., dan Susan M, 2013). Perilaku etis wanita
juga tercermin dalam kecenderungan CFO wanita yang lebih rendah dalam melakukan
agresivitas pajak dibandingkan dengan CFO laki-laki (Francis, Hasan, Wu,
& Yan, 2014). Berdasarkan pada
karakteristik wanita yang telah ditemukan dalam penelitian terdahulu eksekutif
wanita berpengaruh negatif terhadap risiko bank. Wanita berperan penting dalam
mempertimbangan isu perusahaan secara komprehensif, memunculkan lebih banyak
pertentangan dan pengakuan dari sudut pandang yang lebih luas dan menciptakan
proses pengambilan keputusan yang lebih lambat, memicu diskusi dan pemikiran
kelompok, serta memiliki karakteristik kurang percaya diri, berhati-hati,
kurang agresif� dan pengambilan keputusan
yang etis
Kedua,
penelitian terkait dengan keberagaman board wanita terhadap risiko bank telah
banyak dilakukan akan tetapi bukti menunjukkan hasil yang tidak konklusif.
Pahvia, Vahamaa dan Vahamaa melakukan penelitian dengan sampel CEO dan
chairperson wanita di bank Amerika. Hasil penelitian Pahvia, Vahamaa dan
Vahamaa menunjukkan bahwa bank dengan CEO maupun chairperson wanita lebih
hati-hati dan menahan level modal yang lebih tinggi serta dapat mengurangi
risiko pada kondisi kejenuhan pasar. Sejalan dengan penelitian tersebut,
mengungkapkan bahwa bank yang dipimpin oleh CEO wanita berkaitan dengan risiko
bank yang lebih rendah, memiliki kecukupan modal dengan rasio modal terhadap
aset yang lebih tinggi.
Berbeda dengan
hasil penelitian yang menemukan bahwa board wanita berpengaruh negatif terhadap
risiko bank, (Bollen & Posavac,
2018)
menemukan bahwa pada sampel penelitian mahasiswa, laki-laki memilih untuk
merekomendasikan aset yang lebih berisiko dibandingkan dengan mahasiswa wanita
yang konsisten dengan preferensi wanita yang menghidari resiko. Sebaliknya pada
sampel profesional, manajer merekomendasikan aset yang sama, menunjukkan bahwa
pengambilan risiko antara laki-laki dan wanita tidak berbeda. Hasil yang
berbeda ditunjukkan oleh penelitian yang dilakukan oleh (Zigraiova & Jakubik, 2015),
mengungkapkan bahwa keberadaaan board wanita berpengaruh positif terhadap
risiko bank yang berarti bahwa keberadaan wanita di eksekutif meningkatkan
risiko bank.
�Penelitian terdahulu melihat keberadaan board
wanita sebagai karakteristik �individu� yang menghindari risiko dan mengabaikan
hubungan secara keseluruhan interaksi antara pengawas dan direksi serta anggota
manajemen tingkat atas perusahaan dalam konteks pengambilan keputusan (Park, Kim, Chang, Lee, & Sung, 2018).
(Hambrick & Mason, 1984)
mengungkapkan bahwa kelompok manajemen tingkat atas perusahaan berperan penting
dalam menentukan strategi dan pengambilan keputusan. Keputusan tersebut
merupakan hasil interaksi antara kekuasaan manajerial dan kelompok manajemen
tingkat atas perusahaan dalam menentukan kinerja organisasi (Finkelstein, Cannella,
Hambrick, & Cannella, 2009).
Penelitian ini
bertujuan untuk mengisi gap empiris dengan menjelasan hal tersebut melalui
pengaruh kekuasaan CEO terhadap hubungan antara persentase pengawas dan direksi
wanita dengan risiko bank.
(Kim, 2010)
mengungkapkan bahwa CEO merupakan individu yang paling berpengaruh terhadap
pengambilan keputusan perusahaan, sehingga pengaruh dari kekuasaan CEO akan
lebih terlihat jelas dalam output perbankan. Kekuasaan CEO meningkat seiring
dengan bertambahnya tenure dan kepemilikan saham (Park et al., 2018).
Semakin lama CEO
menjabat di perusahaan, CEO memperoleh keahlian manajerial, memperoleh
informasi yang komprehensif, mengembangkan hubungan dengan direktur dan
mempunyai pengaruh yang dipertimbangkan terhadap board (Walters, Kroll, & Wright, 2010). CEO juga dapat meningkatkan kekuasaan
dengan memiliki sejumlah saham diperusahaan, semakin tinggi saham yang dimiliki
oleh perusahaan menjadikan CEO semakin berkuasa menyebabkan berkurangnya
pengawasan yang dilakukan oleh board
(Finkelstein et al.,
2009) (Fahlenbrach &
Stulz, 2009). Kekuasaan CEO yang berasal dari tenure
dan kepemilikan saham memiliki peran penting terhadap interaksi dengan anggota
manajemen tingkat atas lain.
Kekuasaan yang
dimiliki CEO dapat digunakan untuk mempengaruhi pihak lain untuk mengambil
keputusan yang sesuai dengan tujuan CEO. (Feng, Ge, Luo, & Shevlin, 2011)
membuktikan secara empiris bahwa CEO yang memiliki kekuasaan dapat memberikan
pengaruh kepada CFO untuk melebihkan kinerja keuangan dan mengubah laporan
keuangan. Pengaruh kekuasaan CEO dalam pengambilan keputusan perusahaan juga
sesuai dengan upper echelon theory
yang diungkapkan oleh (Hambrick & Mason, 1984)
yang menegaskan bahwa keputusan yang ada di dalam perusahaan merupakan
keputusan kelompok hasil interaksi antar eksekutif perusahaan. (Adams & Ferreira, 2009)
menambahkan bahwa board yang mempunyai pengaruh di perusahaan merupakan board
yang memiliki peran dalam pengambilan keputusan penting. Perusahaan yang
memiliki CEO yang berkuasa menunjukkan kinerja yang bervariasi. Interaksi CEO
yang memiliki kekuasaan dengan jajaran manajemen tingkat atas perusahaan diduga
akan mempengaruhi kenderungan pengambilan risiko bank. Hipotesis dalam
penelitian ini mempertimbangkan kekuasaan CEO sebagai variabel pemoderasi
terhadap hubungan antara keberadaaan wanita dan risiko bank.
Penelitian ini
berkontribusi untuk menguji peran persentase pengawas dan direksi wanita
terhadap risiko bank. Penelitian sebelumnya telah dilaksanakan akan tetapi
menghasilkan temuan yang belum konklusif. Beberapa penelitian membuktikan
secara empiris bahwa board wanita di manajemen tingkat atas perusahaan
menurunkan risiko bank (Bernile, Bhagwat, & Yonker, 2018) (Lees et al., 2015) (Huang & Kisgen,
2013) Temuan lain menyatakan bahwa board
wanita dapat meningkatkan risiko (Adams & Funk, 2012) (Akbar, Kharabsheh,
Poletti-Hughes, & Shah, 2017). Selain itu, (Bollen & Posavac, 2018) menemukan bahwa wanita
dan laki-laki memiliki kesamaan dalam pengambilan risiko. Kedua, penelitian ini
menjawab gab penelitian sebelumnya yang masih belum konsisten dengan melibatkan
peran kekuasaan CEO terhadap hubungan antara persentase pengawas dan direksi
wanita dan risiko bank.
Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan
dengan data yang digunakan berasal dari�
data sekunder berbagai variabel yaitu pengawas dan direksi wanita,
kekuasaan CEO dan risiko bank-bank di Indonesia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, pada tahun 2013-2017.
Variabel independen dalam penelitian ini adalah
pengawas dan direksi wanita, yang merupakan persentase wanita di
jajaran dewan komisaris dan dewan direksi perusahaan. Mengacu pada penelitian
yang dilakukan oleh (Labelle, Gargouri, & Francoeur, 2010) formula matematika dari
variabel pengawas dan direksi wanita adalah sebagai berikut,
Varibel
moderasi dalam penelitian ini adalah kekuasaan CEO. Penelitian ini menguji
lebih lanjut bagaimana kekuasaan yang diperoleh CEO dari dalam
perusahaan yaitu kontrol manajerial dan kontrol keahlian (Park et
al., 2018).
Jenis data yang digunakan pada penelitian ini
adalah data sekunder yang diperoleh dari pihak kedua. Data dapat diperoleh dan
diunduh dari database, website Bursa
Efek Indonesia maupun dari website bank
yang bersangkutan. Data yang tidak tersedia atau tidak lengkap akan dikeluarkan
dari sampel penelitian. Data yang digunakan pada penelitian ini berupa data
digital laporan tahunan perbankan tahun 2012-2017.
Setelah melakukan pengumpulan data, selanjutnya
data akan diolah menggunakan analisis regresi dengan bantuan program SPSS.
Hasil olahan data akan dianalisis menggunakan statistik deskriptif, uji asumsi
klasik dan analisis regresi untuk hasil uji hipotesis.
Data analisis deskriptif dapat digunakan sebagai
acuan dalam menjelaskan hasil analisis dari pengujian hipotesis penelitian.
Analisis deskriptif berisi kumpulan data secara statistik rata-rata, standar
deviasi, nilai minimum dan nilai maksimum data dari masing-masing variabel (Ghozali, 2007). Sebelum melakukan pengolahan regresi, data harus
memenuhi uji asumsi klasik antara lain uji
heteroskedastisitas, uji multikolinieritas, uji autokorelasi, uji normalitas.
Hasil
dan
Pembahasan
A. Hasil
Uji Asumsi Klasik Dan Analisis Regresi Model 1
1. Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficientsa |
||||||||
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
Collinearity Statistics |
|||
B |
Std. Error |
Beta |
Tolerance |
VIF |
||||
1 |
(Constant) |
-.264 |
.072 |
|
-3.654 |
.000 |
|
|
EW |
-.242 |
.076 |
-.249 |
-3.192 |
.002 |
.984 |
1.016 |
|
SIZE |
-.006 |
.010 |
-.052 |
-.667 |
.506 |
.990 |
1.010 |
|
REVG |
.033 |
.023 |
.113 |
1.425 |
.156 |
.958 |
1.044 |
|
LLPI |
-.001 |
.002 |
-.030 |
-.387 |
.699 |
.971 |
1.030 |
|
a.
Dependent Variable: RISIKOBANK |
2.
Hasil
Uji Autokorelasi
Model Summaryb |
|||||
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the Estimate |
Durbin-Watson |
1 |
.290a |
.084 |
.060 |
.119927285659196 |
2.093 |
a. Predictors: (Constant), LLPI, SIZE,
EW, REVG |
|||||
b. Dependent Variable: RISIKOBANK |
3. Hasil Uji Heteroskedastisitas Coefficientsa |
|||||||||||||||
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
Collinearity Statistics |
||||||||||
B |
Std. Error |
Beta |
Tolerance |
VIF |
|||||||||||
1 |
(Constant) |
.141 |
.043 |
|
3.304 |
.001 |
|
|
|||||||
EW |
.037 |
.045 |
.066 |
.818 |
.414 |
.984 |
1.016 |
||||||||
SIZE |
-.006 |
.006 |
-.088 |
-1.094 |
.276 |
.990 |
1.010 |
||||||||
REVG |
-.013 |
.014 |
-.076 |
-.935 |
.351 |
.958 |
1.044 |
||||||||
LLPI |
-.002 |
.001 |
-.114 |
-1.406 |
.162 |
.971 |
1.030 |
||||||||
a.
Dependent Variable: AbsUT |
|||||||||||||||
4.
Hasil
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test |
||
|
Unstandardized Residual |
|
N |
158 |
|
Normal Parametersa,b |
Mean |
.0000000 |
Std. Deviation |
.11838969 |
|
Most Extreme Differences |
Absolute |
.043 |
Positive |
.043 |
|
Negative |
-.034 |
|
Kolmogorov-Smirnov Z |
.535 |
|
Asymp. Sig. (2-tailed) |
.937 |
|
a. Test distribution is Normal. |
||
b. Calculated from data. |
B. Hasil
Uji Asumsi Klasik Dan Analisis Regresi Model 2
1.
Hasil
Uji Multikolonieritas
Coefficientsa |
|
|||||||||
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
Collinearity Statistics |
|
||||
B |
Std. Error |
Beta |
Tolerance |
VIF |
|
|||||
1 |
(Constant) |
-.273 |
.069 |
|
-3.947 |
.000 |
|
|
||
EW |
-.331 |
.076 |
-.340 |
-4.374 |
.000 |
.900 |
1.111 |
|||
SIZE |
-.005 |
.010 |
-.041 |
-.538 |
.591 |
.940 |
1.064 |
|||
REVG |
.043 |
.022 |
.146 |
1.925 |
.056 |
.947 |
1.056 |
|||
LLPI |
-.001 |
.002 |
-.017 |
-.225 |
.822 |
.938 |
1.066 |
|||
CT |
-.062 |
.028 |
-.237 |
-2.204 |
.029 |
.472 |
2.117 |
|||
EWdanCT |
.536 |
.133 |
.434 |
4.039 |
.000 |
.471 |
2.124 |
|||
a.
Dependent
Variable: RISIKOBANK |
|
|||||||||
2.
Hasil
Uji Autokorelasi
Model Summaryb |
|||||
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the Estimate |
Durbin-Watson |
1 |
.421a |
.177 |
.145 |
.114420468598903 |
2.177 |
a. Predictors:
(Constant), EWdanCT, REVG, SIZE, LLPI, EW, CT |
|||||
b.
Dependent
Variable: RISIKOBANK |
3.
Hasil
Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa |
||||||||
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
Collinearity Statistics |
|||
B |
Std. Error |
Beta |
Tolerance |
VIF |
||||
1 |
(Constant) |
.124 |
.041 |
|
3.069 |
.003 |
|
|
EW |
.002 |
.044 |
.004 |
.053 |
.958 |
.900 |
1.111 |
|
SIZE |
-.003 |
.006 |
-.045 |
-.550 |
.583 |
.940 |
1.064 |
|
REVG |
-.005 |
.013 |
-.029 |
-.359 |
.720 |
.947 |
1.056 |
|
LLPI |
-.002 |
.001 |
-.122 |
-1.483 |
.140 |
.938 |
1.066 |
|
CT |
-.001 |
.016 |
-.009 |
-.082 |
.935 |
.472 |
2.117 |
|
EWdanCT |
-.100 |
.078 |
-.150 |
-1.287 |
.200 |
.471 |
2.124 |
|
a.
Dependent Variable: AbsUT |
Coefficientsa |
||||||||
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
Collinearity Statistics |
|||
B |
Std. Error |
Beta |
Tolerance |
VIF |
||||
1 |
(Constant) |
-.242 |
.073 |
|
-3.327 |
.001 |
|
|
EW |
-.262 |
.076 |
-.270 |
-3.449 |
.001 |
.955 |
1.047 |
|
SIZE |
-.010 |
.010 |
-.077 |
-.954 |
.342 |
.905 |
1.105 |
|
REVG |
.039 |
.023 |
.131 |
1.664 |
.098 |
.945 |
1.058 |
|
LLPI |
-.001 |
.002 |
-.029 |
-.374 |
.709 |
.971 |
1.030 |
|
KS |
-.040 |
.027 |
-.146 |
-1.459 |
.147 |
.585 |
1.709 |
|
EWdanKS |
.343 |
.145 |
.236 |
2.360 |
.020 |
.587 |
1.703 |
|
a.
Dependent Variable:
RISIKOBANK |
4.
Hasil
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test |
||
|
Unstandardized Residual |
|
N |
158 |
|
Normal Parametersa,b |
Mean |
.0000000 |
Std. Deviation |
.11221279 |
|
Most Extreme Differences |
Absolute |
.041 |
Positive |
.028 |
|
Negative |
-.041 |
|
Kolmogorov-Smirnov Z |
.509 |
|
Asymp. Sig. (2-tailed) |
.958 |
|
a. Test distribution
is Normal. |
||
b. Calculated from
data. |
C. Hasil
Uji Asumsi Klasik Dan Analisis Regresi Model 3
1.
Hasil
Uji Autokorelasi
Model Summaryb |
|||||
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the Estimate |
Durbin-Watson |
1 |
.342a |
.117 |
.082 |
.118551806131879 |
2.015 |
a. Predictors:
(Constant), EWdanKS, EW, LLPI, REVG, SIZE, KS |
|||||
b. Dependent
Variable: RISIKOBANK |
2.
Hasil
Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa |
||||||||
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
Collinearity Statistics |
|||
B |
Std. Error |
Beta |
Tolerance |
VIF |
||||
1 |
(Constant) |
.137 |
.042 |
|
3.227 |
.002 |
|
|
EW |
.017 |
.044 |
.031 |
.388 |
.699 |
.955 |
1.047 |
|
SIZE |
-.005 |
.006 |
-.067 |
-.804 |
.423 |
.905 |
1.105 |
|
REVG |
-.012 |
.014 |
-.072 |
-.887 |
.376 |
.945 |
1.058 |
|
LLPI |
-.002 |
.001 |
-.123 |
-1.533 |
.127 |
.971 |
1.030 |
|
KS |
.002 |
.016 |
.015 |
.147 |
.883 |
.585 |
1.709 |
|
EWdanKS |
-.133 |
.085 |
-.163 |
-1.574 |
.118 |
.587 |
1.703 |
|
a.
Dependent
Variable: AbsUt |
3.
Uji
Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test |
||
|
Unstandardized Residual |
|
N |
158 |
|
Normal Parametersa,b |
Mean |
.0000000 |
Std. Deviation |
.11626442 |
|
Most Extreme Differences |
Absolute |
.037 |
Positive |
.033 |
|
Negative |
-.037 |
|
Kolmogorov-Smirnov Z |
.463 |
|
Asymp. Sig. (2-tailed) |
.983 |
|
a. Test distribution is Normal. |
||
b. Calculated from data. |
4.
Analisis Regresi
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan analisis regresi OLS (ordinary least square) untuk melihat pengaruh dari keberadaan
pengawas dan direksi wanita terhadap risiko bank. Model persamaan yang
digunakan dalam penelitian ini terdiri dari model 1, model 2 dan model 3. model
1 berisi persamaan yang digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen. Model 2 dan model 3 menjelaskan persamaan untuk
menguji adanya pengaruh variabel moderasi terhadap hubungan antara variabel
independen dan variabel dependen. Model 2 menguji pengaruh variabel moderasi
kekuasaan CEO dengan����� indikator� CEO tenure
sedangkan model 3 menguji pengaruh variabel moderasi kekuasaan CEO dengan
indikator kepemilikan saham CEO. Tiga model tersebut adalah sebagai berikut,
R = α0 +
α1EW + α2SIZE + α3REVG + α4LLPI
+ ��������..�(1)
R = α0 +
α1EW + α2EW.CT + α3CT + α4SIZE
+ α5REVG + α6LLPI + ε��
(2)
R = α0 +
α1EW + α2EW.KS + α3KS + α4SIZE
+ α5REVG + α6LLPI + ε��
(3)
Keterangan:
R��������������������� :Risiko bank yang diukur
dengan z-score
EW��������� :Pengawas dan direksi
wanita diukur dengan persentase dewan komisaris dan dewan direksi wanita
dibandingkan dengan total dewan komisaris dan dewan direksi wanita di bank
CT����������� :CEO tenure diukur dengan dummy, yaitu 1 apabila CEO menjabat di
perusahaan dengan periode lebih dari 3 tahun dan 0 apabila sebaliknya.
KS���������� :Kepemilikan
saham diukur dengan dummy, yaitu 1
apabila kepemilikan saham lebih dari median dan 0 apabila sebaliknya
SIZE������� :Ukuran bank yang
diukur dengan log total aset
REVG���� :Pertumbuhan
pendapatan bank diukur dengan pertumbuhan net
interest revenue
LLPI������� :Rasio total loan�
loss provision dibagi total loan
������������� :Standar
error
D. Hasil Pengujian Hipotesis dan Pembahasan
Setelah semua syarat uji
asumsi klasik terpenuhi, maka selanjutnya adalah melakukan uji hipotesis.
Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui pengaruh persentase pengawas dan
direksi wanita terhadap risiko bank, dengan variabel
kekuasaan CEO sebagai variabel pemoderasi. Pengujian hipotesis pada tabel hasil
regresi menunjukkan hasil pengujian sebagai berikut,
Analisis
Regresi (Model 1)
Model |
Koefisien |
Signifikansi |
(Constant) |
-0,264 |
0,000 |
Pengawas
dan Direksi Wanita (EW) |
-0,242 |
0,002 |
Pertumbuhan
Bank (REVG) |
�0,033 |
0,156 |
Loan
Loss Provision (LLPI) |
�-0,001 |
�0,699 |
Ukuran
Bank (SIZE) |
-0,006 |
0,506 |
�
Sumber: Hasil olah data menggunakan SPSS IBM 2
Model |
Koefisien |
Signifikansi |
(Constant) |
-0,273 |
�0,000 |
Pengawas
dan Direksi Wanita (EW) |
-0,331 |
0,000 |
Pertumbuhan
Bank (REVG) |
0,043 |
0,056 |
Loan
Loss Provision (LLPI) |
-0,001 |
0,822 |
Ukuran
Bank (SIZE) |
0,005 |
0,591 |
CEO
Tenure (CT) |
-0,062 |
0,029 |
Interaksi
EW x CT |
-0,536 |
0,000 |
����������������������������������������������� Analisis Regresi (Model 2)
Hasil
olah data menggunakan SPSS IBM 21
Hasil regresi hipotesis 1
model 1, model 2 dan model 3 menguji tentang pengaruh persentase pengawas dan
direksi wanita terhadap risiko bank dan menunjukkan variabel persentase
pengawas dan direksi wanita berpengaruh negatif terhadap risiko bank. Hal ini
ditunjukkan dengan nilai koefisien negatif 0.242 dengan nilai signifikansi
dibawah 5% yaitu sebesar 0,002 pada regresi model 1. Hasil regresi model 2 dan
model 3 juga menunjukkan hasil yang sama, pada model dua pengaruh pengawas dan
direksi wanita terhadap risiko bank ditunjukkan dengan koefisien negatif 0,331
dan nilai signifikansi dibawah 5 % yaitu sebesar 0,0000. Hasil regresi model 3
menunjukkan koefisien eksektif wanita sebesar negatif 0,125 dengan tingkat
signifikansi dibawah 5% yaitu 0,000. Hal ini sesuai dengan hipotesis pertama,
sehingga dapat disimpulkan H1 terdukung secara statistik baik pada model 1, model
2 maupun model 3.
Hasil analis regresi model 2
yang bertujuan untuk menguji pengaruh interaksi antara persentase pengawas dan
direksi wanita dan CEO tenure terhadap risiko bank. Hasil tabel 4.15
menunjukkan bahwa variabel interaksi pengawas dan direksi wanita dan CEO tenure
(EW*CT) memiliki koefisien negatif (0,356) dengan nilai signifikansi dibawah
5%. Hasil pengujian ini sesuai dengan hipotesis 2a yang menyatakan bahwa hubungan negatif antara pengawas dan direksi wanita dan risiko bank akan
semakin lemah, dengan meningkatnya CEO tenure.
Kesimpulan yang diperoleh adalah H2a terdukung secara statistik.
Hasil analis regresi model 3
yang bertujuan untuk menguji pengaruh interaksi antara persentase pengawas dan
direksi wanita dengan kepemilikan saham sebagai variabel moderasi. Hasil ini
menunjukkan bahwa variabel interaksi pengawas dan direksi wanita� dengan kepemilikan saham oleh CEO (EW*KS)
memiliki koefisien negatif (0,356) dengan nilai signifikansi dibawah 5%. Hasil
pengujian ini tidak sesuai dengan hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa kepemilikan saham CEO memperkuat hubungan negatif antara
persentase pengawas dan direktur dan risiko bank.�� Kesimpulan yang diperoleh adalah h2b tidak terdukung secara
statistik.
Analisis Regresi (Model 3)
Model |
Koefisien |
Signifikansi |
(Constant) |
-0,242 |
�,001 |
�Pengawas dan Direksi
Wanita (EW) |
-0,262 |
,001 |
Pertumbuhan Bank (Revg) |
�0,039 |
,098 |
Loan Loss Provision
(Llpi) |
�0,001 |
,709 |
Ukuran Bank (Size) |
-0,010 |
,342 |
Kepemilikan Saham (KS) |
�0,343 |
,147 |
Interaksi (EW dan KS) |
-0,040 |
�,030 |
�Sumber: Hasil olah data menggunakan SPSS IBM 21
E. Pengaruh Pengawas dan Direksi Wanita Terhadap
Risiko Bank
Hipotesis pertama dalam
penelitian ini memprediksi bahwa bank dengan persentase pengawas dan direksi
wanita yang tinggi mempunyai risiko bank yang rendah. Hasil regresi hipotesis 1
sesuai yang diharapkan yaitu dengan koefisien bertanda negatif pada model 1,
model 2 dan model 3 berturut-turut sebesar negatif (0,264; 0,331 dan 0,262),
dengan nilai signifikansi dibawah 1% yaitu 0,002 untuk model 1, 0,000 model 2
dan 0,001 model 3.
Berdasarkan hasil penelitian
ini, terungkap bahwa persentase pengawas dan direksi wanita berpengaruh
signifikan untuk mengurangi risiko bank, temuan ini sejalan dengan penelitian
terdahulu yang dilakukan oleh Pahvia, Vahamaa dan
Vahamaa (2015). Penelitian tersebut
mengungkapkan bahwa CEO dan Chairperson wanita di bank Amerika lebih hati-hati dan menahan
level modal yang lebih tinggi untuk mengurangi risiko pada kondisi kejenuhan
pasar. Selanjutnya penelitian ini
juga mendukung temuan Skala (2017). Skala (2017) mengungkapkan bank yang
dipimpin oleh CEO wanita mempunyai risiko bank yang lebih rendah, modal yang
cukup dan rasio equity to asset yang
lebih tinggi.
F. Pengaruh Interaksi Pengawas dan direksi wanita
dengan CEO Tenure terhadap Risiko Bank
Hipotesis 2a dalam
penelitian ini memprediksi CEO tenure
yang tinggi akan memperlemah hubungan antara persentase pengawas dan direksi
wanita dengan risiko bank. Hasil regresi hipotesis 2 sesuai yang diharapkan
yaitu dengan koefisien interaksi antara CEO tenure
dan persentase pengawas dan direksi wanita bertanda negatif (0,536) pada
model 2, dengan nilai signifikansi dibawah 5% yaitu 0,029. Kesimpulan yang
dapat diperoleh yaitu semakin lama CEO menjabat di perusahaan memberikan
pengaruh terhadap anggota manajemen atas lain di jajaran dewan komisaris dan
direktur untuk meningkatkan risiko bank. Hal ini sesuai dengan pernyataan Kim
(2011) yang mengungkapkan bahwa CEO merupakan individu yang memiliki pengaruh
sangat penting dalam pengambilan kebijakan perusahaan termasuk di dalamnya
pengambilan keputusan risiko.
Semakin lama CEO menjabat di
perusahaan, kekuasaan CEO semakin meningkat (Park. 2018). Kekuasaan yang
dimiliki CEO digunakan untuk memberikan tekanan pada board lain untuk mempengaruhi pengambilan keputusan kinerja
perusahaan (Feng dkk. 2011; Cormeir dkk. 2016).
Penelitian ini membuktikan bahwa kekuasaan CEO yang tinggi seiring dengan
bertambahnya CEO tenure dimanfaatkan
oleh CEO untuk mempengaruhi jajaran komisaris dan jajaran direksi serta
pengawas dan direksi wanita untuk lebih berani mengambil risiko hal ini
ditandai dengan kenaikan risiko bank.
G. Pengaruh Interaksi Pengawas dan direksi
wanita� dan Kepemilikan saham terhadap
Risiko Bank
Hipotesis 2b dalam
penelitian ini memprediksi bank dengan CEO yang memiliki saham yang tinggi akan
memperkuat hubungan antara persentase pengawas dan direksi wanita dan risiko
bank. Hasil regresi hipotesis 2b tidak sesuai yang diharapkan yaitu dengan
koefisien interaksi antara kepemilian saham dan persentase pengawas dan direksi
wanita bertanda positif (0,289) pada model 3, dengan nilai signifikansi dibawah
5% yaitu 0,030. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi kepemilikan saham oleh
CEO maka hubungan negatif antara pengawas dan direksi wanita dan risiko bank
akan semakin lemah. CEO yang memiliki kepemilikan saham yang tinggi akan
memberikan pengaruh dan tekanan pada board
lain di jajaran dewan komisaris dan direktur untuk meningkatkan risiko bank.
Kesimpulan
Tujuan penelitian ini
adalah menguji salah satu karakeristik manajerial yaitu persentase pengawas dan
direksi wanita terhadap risiko bank di Indonesia priode 2012-2017. Hasil
analisis berdasarkan model 1, model 2 dan model 3 menunjukkan adanya pengaruh
negatif pengawas dan direksi terhadap risiko bank. Hal ini mendukung hipotesis
pertama penelitian ini yaitu, semakin tinggi persentase pengawas dan direksi
wanita maka risiko bank menjadi semakin rendah. Temuan ini menunjukkan bahwa persentase pengawas
dan direksi memiliki peran penting dalam menurunkan risiko bank di Indonesia.
Implikasi penting dari temuan ini sesuai dengan upper echelon theory yang mengkapkan bahwa output dari organisasi baik berupa strategi maupun keefektifannya
merupakan hasil refleksi dari nilai, pengalaman dan karakter personal
aktor-aktor yang berada di perusahaan atau faktor psikologis (Hambick dan
Mason, 1984). Keberagaman kelompok yang ditandai dengan persentase pengawas dan
direksi membawa pada output bank yang
memiliki kecenderungan untuk menghindari risiko sesuai dengan karakteristik
wanita yang menghindari risiko dan lebih berhati-hati dalam pengambilan
keputusan risiko.
Tujuan
lain dari penelitian ini adalah menguji pengaruh kekuasaan CEO� terhadap hubungan antara pengawas dan direksi
wanita dengan risiko bank. Hasil regresi model 2 menunjukkan bahwa indikator
kekuasaan CEO yaitu CEO tenure memperlemah
hubungan antara pengawas dan direksi wanita dan risiko bank. Ini membuktikan
bahwa bank yang memiliki persentase pengawas dan direksi wanita yang tinggi
akan memiliki risiko bank yang tinggi apabila di pimpin oleh CEO dengan tenure yang lama. Temuan ini sejalan
dengan entrenchment theory yang
menyatakan bahwa kekuasaan CEO yang semakin tinggi akan menjadikan CEO semakin entrenched dan meningkatkan
kecenderungan pengambilan risiko.
����������� Pengaruh interaksi kekuasaan CEO dengan indikator
kepemilikan saham� CEO dan persentase
pengawas dan direksi wanita ditunjukkan oleh hasil regresi model 3. Hasil ini
menunjukkan bahwa kepemilikan saham oleh CEO memperlemah hubungan antara
persentase pengawas dan direksi wanita dan risiko bank. Implikasi dari temuan
ini adalah bahwa bank yang memiliki persentase pengawas dan direksi wanita
tinggi dan kepemilikan saham yang tinggi akan memiliki risiko yang tinggi. Hal
ini juga sejalan dengan entrenchment
theory.
BIBLIOGRAFI
Abbott, L. J., Parker, S., & Presley, T. J. (2012).
Female board presence and the likelihood of financial restatement. Accounting
Horizons, 26(4), 607�629.
Adams, R. B., & Ferreira, D. (2009). Women in the
boardroom and their impact on governance and performance. Journal of
Financial Economics, 94(2), 291�309.
Adams, R. B., & Funk, P. (2012). Beyond the glass
ceiling: Does gender matter? Management Science, 58(2), 219�235.
Akbar, S., Kharabsheh, B., Poletti-Hughes, J., & Shah, S.
Z. A. (2017). Board structure and corporate risk taking in the UK financial
sector. International Review of Financial Analysis, 50, 101�110.
Bernasek, A., & Shwiff, S. (2001). Gender, risk, and
retirement. Journal of Economic Issues, 35(2), 345�356.
Bernile, G., Bhagwat, V., & Yonker, S. (2018). Board
diversity, firm risk, and corporate policies. Journal of Financial Economics,
127(3), 588�612.
Bollen, N. P. B., & Posavac, S. (2018). Gender, risk
tolerance, and false consensus in asset allocation recommendations. Journal
of Banking & Finance, 87, 304�317.
Fahlenbrach, R., & Stulz, R. M. (2009). Managerial
ownership dynamics and firm value. Journal of Financial Economics, 92(3),
342�361.
Feng, M., Ge, W., Luo, S., & Shevlin, T. (2011). Why do
CFOs become involved in material accounting manipulations? Journal of
Accounting and Economics, 51(1�2), 21�36.
Finkelstein, S., Cannella, S. F. B., Hambrick, D. C., &
Cannella, A. A. (2009). Strategic leadership: Theory and research on
executives, top management teams, and boards. Oxford University Press, USA.
Francis, B. B., Hasan, I., Wu, Q., & Yan, M. (2014). Are
female CFOs less tax aggressive? Evidence from tax aggressiveness. The
Journal of the American Taxation Association, 36(2), 171�202.
Ghozali, I. (2007). Manajemen Risiko Perbankan. Semarang:
BPUNDIP.
Greuning, H. v., dan Bratanovic, S. b. (2009). Analyzing
Banking Risk. Washington DC: EEI communications.
Hambrick, D. C., & Mason, P. A. (1984). Upper echelons:
The organization as a reflection of its top managers. Academy of Management
Review, 9(2), 193�206.
Huang, J., & Kisgen, D. J. (2013). Gender and corporate
finance: Are male executives overconfident relative to female executives? Journal
of Financial Economics, 108(3), 822�839.
Kim, K. (2010). Blockholder monitoring and the efficiency of
pay-performance benchmarking. Journal of Corporate Finance, 16(5),
748�766.
Labelle, R., Gargouri, R. M., & Francoeur, C. (2010).
Ethics, diversity management, and financial reporting quality. Journal of
Business Ethics, 93(2), 335�353.
Laeven, L., & Levine, R. (2009). Bank governance,
regulation and risk taking. Journal of Financial Economics, 93(2),
259�275.
Larkin, M. B., Bernardi, R. A., dan Susan M, B. (2013). Does
Female Representation on Boards of. Accounting And The Public Interest.
Lees, E. A., Ho, D. K. K., Guiver, M., Mankhambo, L. A.,
French, N., & Carrol, E. D. (2015). Comparison of Binax NOW urine antigen
test and pneumococcal DNA assay using qPCR before and after nasopharyngeal
swabbing in healthy Malawian children. New Microbes and New Infections, 8,
4�6.
Munajim, A., & Anwar, S. (2016). Faktor Yang Mempengaruhi
Keputusan Menjadi Nasabah Bank Syariah. Syntax Literate; Jurnal Ilmiah
Indonesia, 1(2), 41�52.
Park, J.-H., Kim, C., Chang, Y. K., Lee, D.-H., & Sung,
Y.-D. (2018). CEO hubris and firm performance: Exploring the moderating roles
of CEO power and board vigilance. Journal of Business Ethics, 147(4),
919�933.
PricewaterhouseCoopers. (2008). a new paradigm. Available.
Retrieved from http://pwc.com/gx/en/banking-capital-markets/pdf/Reward.pdf.
Walters, B. A., Kroll, M., & Wright, P. (2010). The
impact of TMT board member control and environment on post-IPO performance. Academy
of Management Journal, 53(3), 572�595.
Zigraiova, D., & Jakubik, P. (2015). Systemic event
prediction by an aggregate early warning system: An application to the Czech
Republic. Economic Systems, 39(4), 553�576.