Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849
�����
e-ISSN : 2548-1398
�����
Vol. 4,
No. 9 September 2019
PENGARUH SEMANGAT DAN DISIPLIN� KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS
KARYAWAN DALAM PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KOTA BANDUNG
Zulkarnaen
Politeknik Praktisi Bandung
Email: [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan
untuk memafhumi sebanyak apa dampak antusiasme serta disiplin kerja dalam produktivitas
karyawan serta kepuasan kerja mengenai kinerja pegawai di Kantor PDAM Kota bandung. Jenis penelitian yang dipakai yaitu penelitian� kuantitatif, dimana instrumen� penelitian�
yang� digunakan� adalah Kuesioner Hasil penelitian semangat serta
disiplin kerja di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Praja
Bandung ialah aspek yang benar-benar
penting untuk eskalasi produktivitas kerja dengan cara� optimal. Peneliti mengusulkan supaya membangun hubungan
yang koheren antara atasan dengan bawahan. Hal ini dibutuhkan supaya dalam aktualisasi
pekerjaan antara atasan dengan
bawahan ada perasaan kekeluargaan
serta kerja sama.
Butuh
adanya eskalasi rasa percaya diri terhadap semua karyawan dalam melakukan
tugas serta kewajibannya, sehingga akibat yang didapatkan lebih optimal antara kualitas serta
kuantitasnya.
Butuh membangun
relasi kerja sama antar pegawai dalam
pengimplementasian tugas sehingga tidak ada perasaan dengki dan individualisme.. Dengan begitu
beban kerja yang dialokasikan
bisa beres dengan perasaan riang sehingga bisa
meraih akhir yang
optimal.
Kata kunci :
Semangat
Kerja, Disiplin Kerja, Produktivitas Karyawan
Pendahuluan
Perubahan-perubahan
ekonomi dalam globalisasi menyebabkan dampak yang cukup tinggi bagi industri
perdagangan, manufaktur ataupun jasa. Persaingan dari domestik ataupun
internasional yang semakin diperketat mengakibatkan organisasi dituntut meiliki
keunggulan produk, biaya, jasa dan sumber daya manusia untuk mencapai sukses.
Dalam sebuah organisasi atau perusahaan dapat meraih kesuksesan karena adanya SDM yang memiliki peranan
penting untuk mewujudkan hal-hal tersebut. Sondang P. Siagian mengatakan bahwa �Alat produksi lainnya mustahil disikapi persis dengan manusia,
tetapi diperlakukan harus sesuai dengan apa yang diharkati dan martabatnya� (Siagian, 2009). Hasibuan mengemukakan
bahwa: �Manusia
selalu melakukan keaktifan dalam setiap kegiatan organisasi yakni sebagai pelaku, penentu
agar terwujudnya tujuan dalamorganisasi, dan perencana, sehingga manusia harus
menjadikan sebagai harta
yang patut
dieskalasi kepraktisan
dan produktivitasnya� (Hasibuan, 2001).
Setiap
perusahaan menginginkan untuk mendapati karyawan yang aktif dalam kegiatan suatu
organisasi atau
perusahaan
untuk memberikan prestasi pada kerjanya. Dalam produktivitas kerja setinggi-tingginya untuk
menjadikan tujuan yang sudah ditentukan sebelumnya. Banyak sekali faktor yang
akan mempengaruhi produktivitas yaitu semangat bekerja dan kedisiplinan kerja,
tingkat kependidikan, ketrampilan, kesehatan dan gizi, prbuatan dan tingkah
laku, penyemangat, kondisi gawai,
teknologi, alat
dalam produksi, kesempatan bekerja dan kesempatan dalam berprestasi (Ravianto, 1985).
Di samping dikaitkan dengan kemampuan sumber daya manusia,
produktivitas juga kerap dikaitkan dengan cara dan sistem yang efisien (Afriandi, 2017). Agar meraih produktivitas
yang luhur, pemimpin perusahaan perlu mengatensi antusiasme bekerja.
Semangat kerja itu salah
satu
upaya manusia supaya melakukan pekerjaan tersebut dengan baik. Semangat kinerja
pegawai yang maksimal berimbas
juga
terhadap efisiensi para pekerja dan efektivitas pekerja.
Hal berbeda
yang memastikan
produktivitas ialah
kerja secara disiplin.
kehilangan
kedisiplinan akan berdampak kepada efisiensi kinerja serta efektivitas
tugas pekerjaan. Adanya
kedisiplinan diharapkan
tugas
akan dilaksanakan seefektif mungkin. Jika
tidak dapat diterapkan dalam kedisiplinan
hingga mungkin
maksud yang telah ditentukan tidak akan diraih dengan
cara efektif dan efisien (Nitisemito, 1982).
Dalam suatu contoh jika suatu perusahaan hanya menekuni perihal edukasi, kemampuan dan teknologi
tanpa adanya semangat dan kedisiplin kinerja
pegawai, hingga edukasi, kemampuan serta teknologi yang luhur kendatipun
tidak akan menciptakan
barang yang optimal jika yang bersangkutan
tidak bisa memanfaatkannya secara bersungguh-sungguhan disiplin dalam pekerjaan
yang tinggi.
Selama
ini upaya
eskalasi
keproduktifan
lebih sering
dilaksanakan
melalui eskalasi
kognitif
serta
afektif,
padahal untuk mengeskalasikan
kognitif
serta
afektif
tersebut
butuh
dilaksanakannya
pelatihan
ataupun training yang membutuhkan adanya
pengorbanan anggaran
(biaya) dan waktu yang cukup banyak. Oleh sebab itu eskalasi antusiasme serta disiplin kerja adalah bagian
yang
harus dipentingkan dalam upaya
meraih keproduktifan yang luhur.
Metode Penelitian
Bentuk
penelitian ini ialah penelitian
kuantitatif, dimana�
instrumen� penelitian� yang�
digunakan� adalah Kuesioner. Menurut sugiyono
�metode penelitian kuantitatif bisa didefinisikan
sebagai langkah
penelitian yang dilatarbelakangi oleh filsafat positivisme,
dipakai
untuk meneliti komunitas
ataupun sampel tertentu, kiat
pemungutan sampel pada lazimnya dilaksanakan dengan
cara random, pengambilan
�evidensi memakai alat penelitian, analisis
data dapat
berkarakter
kuantitatif ataupun
statistik dengan maksud
mengetes
asumsi
yang sudah
ditetapkan� (Sugiyono, 2013). Penelitian ini memakai
penelitian populasi dikarenakan total responden <100. Berdasarkan petunjuk
dari pendapat Suharsimi Arikunto menyatakan bahwa: �Sebagai ancer-ancer dalam
penentuan sampel, apabila subjek <100,
alangkah baiknya
dipungut semuanya sehingga penelitian
merupakan penelitian populasi�(Arikunto,
2010)
Untuk mengetahui hasil dari penelitian
yang dilakukan maka metode analisis data yang digunakan yaitu uji regresi linier berganda, uji simultan
dan uji parsial.
Hasil dan Pembahasan
a. Analisis
Regresi Linear Ganda
Berlandaskan
hasil perhitungan analisis regresi linear berganda dengan perhitungan komputasi
program SPSS diperoleh persamaan regresi, ialah
:
Y = 0,126 + 0,277 X1 + 0,208
X2
Dimana persamaan regresi dua prediktor
didapatkan
a1 dan a2 bertanda
positif, sehingga
bisa disimpulkan
sebenarnya
satuan skor keproduktifan kinerja
diimbasi
oleh gairah
bekerja
sebanyak
0,277 dan disiplin kerja sebanyak 0,208 terhadap konstanta
0,126. Dengan maksud
lain, arti dari persamaan di atas ialah :
1) �� Koefisien
konstanta a = 0,126 yang berarti bahwa jika tidak ada semangat kerja dan
disiplin kerja maka produktivitas kerja sebesar 0,126.
2) Koefisien regresi X1 sebesar 0,277
menyatakan bahwa setiap penambahan satu satuan, maka semangat kerja akan
meningkatkan produktivitas kerja sebesar 0,277.
3) Koefisien regresi X2 sebesar 0,208
menyatakan bahwa setiap penambahan satu satuan, maka disiplin kerja akan
meningkatkan produktivitas kerja sebesar 0,208.
b. Uji
Simultan
Guna menguji signifikansi dari persamaan
regresi linear ganda secara simultan tersebut digunakan uji f yaitu dengan cara
harga Fhitung dengan Ftabel. Hasil analisis diperoleh
harga Fhitung = 110,066 pada taraf signifikansi 0,05 dan dengan dk
pembilang = 2 dan tingkat penyebut = 92 � 2 � 1 = 89 diperoleh harga Ftabel =
3,10. Karena Fhitung > Ftabel, sehingga bisa
diartikan sebetulnya
hipotesis kerja (Ha) yang berbunyi �Ada pengaruh antara gairah kinerja dan disiplin
kerja terhadap keproduktivitasan kerja karyawan
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) kabupaten Kudus � diterima.
c. Uji
Parsial
Guna menguji signifikansi koefisien
regresi untuk variabel semangat kerja yaitu = a1 dan variabel disiplin kerja
yaitu = a2 maka digunakan uji t. Hasil analisis diperoleh harga t1 = 7,026 dan
t2 = 4,977 pada 5 % dengan dk = 92 � 2 - 1 = 89 diperoleh harga ttabel
= 1,99 karena harga t1 dan t2 > ttabel,
maka dapat disimpulkan bahwa variabel bebas a1 dan a2
dalam penelitian ini bisa menjelaskan
variabel terikat yang berada
dalam bentuk.
d. Koefisien
Determinasi
Besarnya kontribusi sumbangan yang
diberikan oleh variabel semangat kerja dan disiplin kerja terhadap
produktivitas kerja karyawan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) kota Bandung
secara simultan dapat diketahui dari harga koefisien determinasi ganda atau r2.
Besarnya R2 berdasarkan hasil analisis komputer dan program SPSS yaitu sebesar 0,712. Dengan
demikian besarnya pengaruh yang diberikan oleh variabel gairah kerja dan
disiplin kerja terhadap keproduktivitasan kinerja pegawai Perusahaan Daerah
Air Minum (PDAM) kota Bandung secara bersamaan adalah sebesar
71,2%. Sedangkan sisanya yaitu 28,8% adalah pengaruh aspek lainnya yang tidak diamati dalam
penelitian ini.
Besarnya pengaruh masing-masing variabel
bebas yaitu semangat kerja (X1) serta disiplin kerja
(X2) pada
keproduktivitasan kerja (Y) secara
parsial dapat dilihat dari besarnya koefisien determinasi parsial atau r2
masing-masing prediktor. Berdasarkan hasil analisis diperoleh hasil seperti
terangkum pada tabel berikut :
Besarnya Pengaruh
Variabel Bebas
Prediktor |
Koefisien Parsial |
r2 Determinasi
Pasial |
X1 |
0,597 |
0,356 |
X2 |
0,467 |
0,218 |
Ternyata variabel semangat kerja
mempunyai pengaruh lebih besar terhadap produktivitas kerja yaitu 35,6%.
Sedangkan disiplin kerja memberikan pengaruh terhadap produktivitas kerja
sebesar 21,8%.
Berdasarkan hasil analisis regresi
linear berganda dengan memakai
komputer program SPSS diperoleh
koefisien variabel semangat kerja (X1) adalah 0,277 dan koefisien
variabel disiplin kerja (X2) adalah 0,208. Sedangkan konstanta
sebesar 0,126, dengan demikian bisa didapatkan persamaan
regresi sebagai berikut Y = 0,126 + 0,277 X1 + 0,208 X2. Artinya
hal ini
jika
terdapat
penambahan rata-rata terhadap produktivitas (Y) sebesar 0,277 untuk setiap
perubahan satu satuan dalam variabel semangat kerja (X1) apabila
variabel disiplin kerja (X2) dan konstanta dianggap tetap dan ada
penambahan rata-rata pada
produktivitas (Y) sejumlah
0,208 untuk tiap-tiap
perubahan satu-satuan
di dalam variabel disiplin
kerja (X2) apabila variabel semangat kerja (X2) dan
konstanta diduga
tetap. Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi linear berganda dapat
diketahui besarnya pengaruh dan sumbangan secara parsial dari setiap variabel
independen (X1 dan X2) terhadap variabel dependen (Y),
sebagai berikut :
1.
Pengaruh Semangat Kerja
(X1) terhadap produktivitas Kerja
Berdasarkan
hasil perhitungan regresi linear berganda diketahui bahwa besarnya koefisien
regresi untuk semangat kerja (X1) sebesar 0,277. Semangat kerja yang
ada di PDAM Kota Bandung pada umumnya sudah terlihat baik, terlihat dari 92
orang responden yang diteliti 89 orang diantaranya telah bekerja dengan baik.
Selain itu, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) praja Bandung perlu
memperhatikan semangat kerja karyawan yaitu dengan memberikan perhatian setiap
hari kerja atau dikontrol dan pengalokasian hadiah
untuk pegawai
yang teladan dalam bekerja. Hal ini dilakukan agar karyawan lebih bersemangat
dalam bekerja, sehingga meningkatkan produktivitas kerja.
Didasari
hasil perhitungan analisis regesi linear berganda, pengujian dengan
cara parsial dipahami ternyata variabel
semangat kerja (X1) didapatkan
hitung
sejumlah
7,026 > ttabel sejumlah 1,99 dengan tingkat signifikansi
5% yang berarti jika ada
eskalasi pada
gairah
bekerja sebesar 7,026
maka akan meningkatkan produktivitas kerja sebanyak
satu
satuan skor, ini berarti bahwa tiap-tiap adanya perubahan atau
penambahan value
semangat kerja akan meningkatkan produktivitas kerja. Adapun besarnya sumbangan
secara parsial atau koefisien determinasi parsial (r2) untuk
semangat kerja sebesar 0,356 terhadap produktivitas kerja.
2. Pengaruh
Disiplin Kerja (X2) terhadap Produktivitas Kerja (Y)
Didasari hasil perhitungan analisis regresi linear berganda
diketahui bahwa besarnya koefisien regresi disiplin kerja (X2)
sebesar 0,208. Disiplin kerja yang ada di PDAM
kota Bandung pada umumnya sudah baik, hal ini terlihat dari adanya presensi jam
datang maupun jam pulang karyawan yang relatif tepat. Sehingga bisa
diambil kesimpulan
ternyata
disiplin kerja yang baik akan memberikan dampak yang
signifikansi terhadap keproduktivitasan pekerjaan pegawai di Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM) kota Bandung.
Berdasarkan
hasil perhitungan analisis regresi linear berganda dengan pengujian secara
parsial diketahui bahwa variabel disiplin kerja (X2) didapatkan thitung
sejumlah
4,977 > dari ttabel
sebesar 1,99 dengan tingkat signifikansi 5 % yang artinya
apabila ada
penaikan terhadap disiplin
kerja sebesar 4,977 maka akan meningkatkan keproduktivitasan kerja sebanyak satu satuan skor,
artinya terdapat
makna bahwa
setiap ada perubahan ataupun
penambahan value
disiplin kerja akan menaikan
produktivitas kerja. Adapun besarnya sumbangan secara parsial atau koefisien
determinasi parsial (r2 ) untuk disiplin kerja sebesar 0,218
terhadap produktivitas kerja.
Melalui
uji F diperoleh Fhitung sebesar 110,066 pada taraf signifikansi 0,05
dan Ftabel sebesar 3,10 pada taraf signifikansi 0,05. Dengan demikian, Fhitung
(110,066) > Ftabel (3,10), berarti regresi linear berganda Y atas
X1 dan X2 bersifat nyata atau dengan kata lain ada dampak semangat kerja
dan disiplin kerja terhadap produktivitas kerja karyawan Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM) kota Bandung. Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi
linear berganda dapat diketahi besarnya sumbangan yang diberikan oleh variabel
semangat serta
disiplin kerja pada
produktivitas kerja pegawai
PDAM praja Bandung dengan cara
bersamaan
(r2)
adalah 0,712 atau 71,2%, hal ini berarti produktivitas sebesar 71,2% diakibatkan
oleh
semangat kerja dan disiplin kerja dan sisanya sebesar 28,8% diimbasi
oleh
aspek lainnya yang tidak diamati
ataupun diluar model
penelitian.
Kesimpulan
1. Adanya
pengaruh positif antara disiplin dan semangat kerja pada keproduktivitasan kinerja pegawai di PDAM Kota
Bandung. Hal ini bisa diketahui dari hasil perhitungan pada lampiran 12 halaman
98 yang diperoleh Fhitung sebesar 110,066 sedangkan Ftabel dengan df
= 3,10 terhadap taraf signifikansi 5% = 0,05 jadi tampak bahwa Fhitung
> Ftabel sehingga bisa disimpulkan yakni hipotesis kerja (Ha)
diterima. Besarnya sumbangan yang diberikan variabel semangat disiplin kerja
dan kerja pada produktivitas kerja sebanyak 71,2% dan sisanya 28,8% dipengaruhi
oleh variabel yang lainnya dan tida diungkapkannya pada penelitian ini.
2. Didasarkan
pada hasil uji parsial
dapat diartikan yakni variabel semangat kerja memiliki pengaruh pada
produktivitas kerja dengan sumbangan parsial sebesar 35,6%.
Sedangkan variabel disiplin kerja dengan sumbangan parsial sebesar 21,8%.
Dengan itu dapat diambil kesimpulan
bahwa variabel kedisiplinan kerja memiliki pengaruh yang lebih tinggi terhadap
produktivitas pekerja karyawan PDAM kota bandung dibandingkan dengan variabel
semangat kerja.
BIBLIOGRAFI
Afriandi, S. (2017). MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA DI
PERUSAHAAN JASA SURVEY. Syntax Literate; Jurnal Ilmiah Indonesia, 2(2),
133�143.
Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian. Jakarta:
rineka cipta.
Hasibuan, M. S. P. (2001). Manajemen Sumber Daya manusia,
Edisi Revisi, Cetakan. Ke empat, Bumi Aksara, jakarta.
Nitisemito, A. S. (1982). Manajemen personalia:(managemen
sumber daya manusia). Ghalia Indonesia.
Ravianto, J. (1985). Produktivitas dan manusia Indonesia
(Vol. 3). Lembaga Sarana Informasi Usaha dan Produktivitas.
Siagian, S. P. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia.
Cetakan ke Dua Belas. PT Bumi Aksara. Jakarta.
Sugiyono, P. D. (2013). Metode Penelitian Manajemen. Bandung:
Alfabeta, CV.