������ Syntax Literate :
Jurnal
Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849
������
e-ISSN : 2548-1398
������
Vol. 4, No. 11 November
2019
PENGARUH
KOMPENSASI DAN PENGAWASAN PIMPINAN TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU
Fitria Damayanti
Fakultas Ekonomi, Program Studi Manajemen, Universitas
Wiralodra Indramayu
Emil: [email protected]
Abstrak
Peneliti dilakukan untuk
mengetahui pengaruh Kompensasi dan Pengawasan
Pimpinan Terhadap Disiplin Kerja Guru, maka
peneliti memberikan kesimpulannya sebagai berikut:
Disiplin Guru melalui indikator, Sikap hormat terhadap peraturan, Sikap hormat
terhadap ketetapan perusahaan, Kesadaran diri sendiri, dan Mengikuti
peraturan-praturan yang berlaku yaitu 85,7% dan termasuk dalam Klasifikasi Baik. Kompensasi di SMK
XX Indramayu melalui indikator, Balas Jasa (Reward), Kontribusi Kepada
Perusahaan, Sumbangan Tenaga, Sumbangan Pikiran, dan Mencapai Tujuan Suatu
Organisasi yaitu 86,4% �dan termasuk dalam Klasifikasi Baik. Pengawasan di SMK XX Indramayu melalui indikator,
Kegiatan penilaian terhadap organisasi, Memenuhi tujuan yang telah ditetapkan,
dan Kegiatan mengendalikan pekerjaan yaitu 87,4% dan termasuk dalam Klasifikasi Baik. Hasil analisis korelasi Kompensasi
Terhadap Disiplin adalah korelasi rX1.rX2
= 0,602 membuktikan bahwa terdapat pengaruh Kompensasi Terhadap Disiplin dengan
kategori kuat.Hasil Analisis Korelasi Pengawasan Terhadap Disiplin adalah
korelasi rX1.Y
= 0,755 membuktikan bahwa terdapat pengaruh Pengawasan Terhadap Disiplin dengan
kategori Kuat.Hasil Analisis Korelasi Kompensasi dan Pengawasan Terhadap
Disiplin adalah korelasi rX2.Y = 0,599 membuktikan bahwa terdapat
pengaruh Kompensasi dan Pengawasan Terhadap Disiplin dengan Sedang.
Kata kunci: Kompensasi, Pengawasan, Disiplin Kerja
Pendahuluan
Organisasi sangat
mengharapkan pegawai memiliki disiplin yang tinggi. Disiplin
menekankan pada upaya penyadaran dan pembentukan perilaku pegawai dalam
mematuhi peraturan yang ada. Kesadaran dan perilaku inilah yang akan membentuk keselarasan antara tujuan individu masing-masing
pegawai dengan tujuan organisasi. Disiplin yang baik
tercermin dari besarnya tanggung jawab seseorang terhadap tugas yang
diembannya. Maka peraturan sangat penting untuk
memberikan bimbingan bagi pegawai dalam menciptakan tata tertib yang baik didalam
organisasi, sebab kedisiplinan dikatakan baik jika seluruh pegawainya mentaati
peraturan yang ada.
Seorang
yang dianggap disiplin adalah orang yang telah benar-benar mampu dan mau
menerapkan aturan dengan tanpa paksaan (Gani, 2018).
Disiplin pegawai SMK XX Indramayu meliputi kesadaran mentaati
peraturan organisasi, kesadaran mentaati norma-norma yang berlaku, kesediaan
mentaati peraturan organisasi, kesediaan mentaati norma-norma yang berlaku dan
mengoreksi karena melanggar peraturan. Pegawai SMK XX
masih terdapat keterlambatan dalam mengajar siswa dikelas, lama nya
menyelesaikan tugas yang diberikan kepada atasan dalam hal ini disiplin pegawai
di SMK XX cukup baik. Untuk masalah kehadiran pegawai SMK XX masuk dan
pulang kerja sesuai dengan aturan, namun kadang kala ada sejumlah pegawai yang
masuk kurang tepat waktu, tingkat kehadiran guru cukup baik hal ini ditandai
dengan jarangnya pegawai yang bolos atau tidak masuk kerja tanpa alasan yang
jelas.
Banyak
faktor yang mempengaruhi disiplin kerja guru menurut Edy Sutrisno, yaitu: besar
kecilnya pemberian kompensasi, ada tidaknya keteladanan pimpinan dalam
perusahaan, ada tidaknya aturan pasti yang dapat dijadikan pegangan, keberanian
pimpinan mengambil tindakan, ada tidaknya pengawasan pimpinan, dan ada tidaknya
kebiasaan-kebiasaan yang mendukung tegaknya disiplin.
Disiplin adalah sikap hormat terhadap peraturan dan ketetapan perusahaan,
yang ada dalam diri seseorang karyawan, yang menyebabkan ia dapat menyesuaikan
diri dengan sukarela pada perusahaan dan ketetapan perusahaan (Sutrisno, 2017). Menurut Handoko dalam (Sinambela, 2016) menyatakan bahwa: Disiplin adalah kesediaan
seseorang yang timbul dengan kesadaran sendiri untuk mengikuti
peraturan-peraturan yang berlaku dalam organisasi.
Disiplin adalah sikap hormat terhadap peraturan dan ketetapan
perusahaan, yang ada dalam diri seseorang karyawan, yang menyebabkan ia dapat menyesuaikan diri dengan sukarela pada perusahaan
dan ketetapan perusahaan dan kesediaan seseorang yang timbul dengan kesadaran
sendiri untuk mengikuti peraturan-peraturan yang berlaku dalam organisasi.
indikator
kompensasi dari para ahli diatas adalah
sebagai berikut: Sikap
hormat terhadap peraturan, Sikap
hormat terhadap ketetapan perusahaan, Kesadaran
diri sendiri dan Mengikuti
peraturan-praturan yang berlaku.
Menurut
(Ardana, I Komang; Mujiarti, Ni Wayan;
Utama, 2012), menyatakan bahwa: Kompensasi
adalah segala sesuatu yang diterima oleh karyawan sebagai balas jasa atas
kontribusinya kepada perusahaan atau organisasi. Sedangkan Menurut
Sastrohadiwiryo dalam buku (Sinambela, 2016), Menyatakan sebagai berikut: Kompensasi
adalah imbalan jasa atau balas jasa yang diberikan oleh organisasi kepada para
tenaga kerja karena tenaga kerja tersebut telah memberikan sumbangan tenaga dan
pikiran demi kemajuan organisasi guna mencapai tujuan. Kompensasi adalah
segala sesuatu yang diterima oleh karyawan sebagai balas jasa atas
kontribusinya kepada perusahaan atau organisasi dan imbalan jasa atau balas
jasa yang diberikan oleh organisasi kepada para tenaga kerja karena tenaga
kerja tersebut telah memberikan sumbangan tenaga dan pikiran demi kemajuan
organisasi guna mencapai tujuan.
Dari
kedua pengertian kompensasi diatas maka dapat dirangkum bahwa indikator kompensasi
adalah sebagai berikut: Balas jasa (reward), Kontribusi kepada perusahaan, Sumbangan
tenaga, Sumbangan pikiran dan Mencapai tujuan suatu organisasi.
Menurut
Hadibroto dalam (Fahmi, 2012), menyatakan bahwa: �Pengawasan
adalah kegiatan penilaian terhadap organisasi/kegiatan dengan tujuan agar
organisasi/kegiatan tersebut melaksanakan fungsinya dengan baik dan dapat
memenuhi tujuannya yang telah ditetapkan. Sedangkan Menurut (Sedarmayanti, 2016). Pengawasan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengendalikan
pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan agar proses pekerjaan sesuai hasil yang
diinginkan. Jadi Pengawasan adalah kegiatan penilaian terhadap
organisasi/kegiatan dengan tujuan agar organisasi/kegiatan tersebut
melaksanakan fungsinya dengan baik dan dapat memenuhi tujuannya yang telah
ditetapkan dan Pengawasan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengendalikan
pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan agar proses pekerjaan sesuai hasil yang
diinginkan.
Dari
kedua pengertian kompensasi diatas maka dapat dirangkum bahwa indicator
kompensasi adalah sebagai berikut: Kegiatan penilaian terhadap organisasi, Memenuhi
tujuan yang telah ditetapkan dan Kegiatan mengendalikan pekerjaan,
Menurut (Sinambela, 2016),
menyatakan bahwa: Pemberian
kompensasi yang memadai akan mendorong tingkat kedisplinan pegawai dalam
bekerja. Pegawai akan berperilaku sesuai dengan yang
diinginkan organisasi. Pegawai juga akan menyadari,
serta menaati peraturan-peraturan yang berlaku dalam organisasi. Perilaku disiplin pegawai ditampilakan sebagai bentuk wujud terima
kasih pegawai terhadap organisasi atas kompensasi yang telah mereka terima.
Menurut (Sutrisno, 2017),
menyatakan bahwa: Dalam
setiap kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan perlu ada pengawasan, yang akan
mengarahkan para karyawan agar dapat melaksanakan pekerjaan dengan tepat dan
sesuai dengan yang telah ditetapkan. Namun sudah menjadi
tabiat manusia pula bahwa mereka selalu ingin bebas, tanpa terikat atau diikat
oleh peraturan apapun juga. Dengan adanya pengawasan seperti demikian,
maka sedikit banyak para karyawan akan terbiasa
melaksanakan disiplin kerja. Mungkin untuk sebagian karyawan
yang sudah menyadari art disiplin, pengawasan seperti ini tidak perlu, tetapi
bagi karyawan lainnya, tegaknya disiplin masih perlu agak dipaksakan, agar
mereka tidak berbuat semaunya dalam perusahaan.
Balas
jasa yang diterima oleh pegawai bisa berbagai macam bentuk, itulah yang dikenal
dengan kompensasi. Kompensasi bagi
pegawai merupakan hal mutlak yang harus ia terima,
karena pada tujuan awal setiap orang mau bekerja adalah untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya.
Menurut (Sedarmayanti, 2016), menyatakan bahwa: Kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima oleh
karyawan sebagai balas jasa mereka. Disamping kompensasi yang memadai, untuk menciptakan disiplin kerja
pegawai diperlukan pengawasan untuk menjaga agar anggota organisasi
melaksanakan tugas dan kewajibannya. Sedangkan Menurut (Fahmi, 2012), menyatakan bahwa :Pengawasan
adalah sebagai cara suatu organisasi mewujudkan kinerja yang efektif dan
efesien, serta lebih jauh mendukung terwujudnya visi dan misi organisasi.
Berdasarkan
pengertian diatas, dapat dikatakan bahwa pengawasan merupakan kegiatan yang
terutama ditujukan untuk mengetahui dan memperbaiki kekeliruan atau
penyipampangan suatu kegiatan untuk pencapaian tujuan yang sudah ditetapkan.
Dari hasil pengawasan diharapkan diketahui kekurangan serta rintangan yang
dihadapi oleh pegawai sehingga untuk kedepan kesalahan tidak perlu terjadi.
Selain itu juga melalui pengawasan diharapkan mampu mengetahui penyebab suatu
kegagalan, dan yang tidak kalah penting adalah dengan pengawasan mampu
menciptakan suatu kondisi dimana pegawai memiliki disiplin yang tinggi, dalam
arti bahwa pengawasan yang baik diharapkan akan menciptakan kedisiplinan
pegawai.
Dari
uraian diatas dapat dimaknai bahwa kompensasi dan pengawasan berpengaruh
terhadap disiplin pegawai.
Dalam penelitian ini dapat digambarkan
sebagai berikut:
Hipotesis Penelitian
Berdasarkan
uraian kerangka pemikiran diatas, maka penulis dapat mengambil hipotesis
sebagai berikut:
1. Diduga kompensasi dipengaruhi terhadap
disiplin kerja pegawai
2. Diduga pengawasan pimpinan dipengaruhi
terhadap disiplin kerja pegawai
3. Diduga kompensasi dan pengawasan
pimpinan secara bersama-sama dipengaruhi� terhadap disiplin kerja pegawai.
Metode
Penelitian
Metode
penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan asosiatif, metode
deskriptif suatu metode penelitian yang memberikan gambaran dan mengungkapkan
suatu masalah yang terjadi pada saat penelitian berlangsung, sedangkan metode
asosiatif untuk mengetahui hubungan antara dua variable atau lebih dalam sampel
yang akan diuji (Sugiyono, 2014). Dalam Penelitian ini akan diuji mengenai kebenaran hipotesis melalui pengumpulan
data dilapangan apakah terdapat pengaruh Kompensasi dan Pengawasan Pimpinan
Terhadap Disiplin Kerja pegawai di SMK XX Indramayu.
Hasil dan
Pembahasan
1. Analisis Deskriptif Data
Sampel
yang peneliti gunakan dari 36 Guru di SMK XX Indramayu, adapun analisis deskriptif
dari angket yang kami gunakan adalah sebagai berikut:
Tabel
1. Analisis Deskriptif Data
|
Disiplin Kerja |
Kompensasi |
Pengawasan |
Mean |
25,72 |
34,58 |
34,27 |
Median |
28,6 |
31,9 |
24,8 |
Modus |
25,7 |
29,2 |
35 |
Standar Deviasi |
18,1 |
23,0 |
23,6 |
2. Uji Normalitas Data Disiplin Kerja Guru
Tabel
2. Uji Normalitas Data Disiplin Kerja
Guru
Kelas |
Fo |
Fh |
fo-fh |
(fo-fh)� |
(fo-fh/fh)� |
25-27 |
2 |
0.972 |
1.028 |
1.056784 |
1.087226 |
28-30 |
2 |
4.8708 |
-2.8708 |
8.241493 |
1.69202 |
31-33 |
13 |
12.2868 |
0.7132 |
0.508654 |
0.041398 |
34-36 |
10 |
12.2868 |
-2.2868 |
5.229454 |
0.425616 |
37-39 |
7 |
4.8708 |
2.1292 |
4.533493 |
0.930749 |
40-42 |
2 |
0.972 |
1.028 |
1.056784 |
1.087226 |
36 |
36,2592 |
|
|
5.264236 |
3. Uji Normalitas Data Kompensasi Guru
Tabel
3. Uji Normalitas Data Kompensasi
Guru
Kelas |
Fo |
Fh |
fo-fh |
(fo-fh)� |
(fo-fh/fh)� |
24-27 |
2 |
0.972 |
1.028 |
1.056784 |
1.087226 |
28-31 |
9 |
4.8708 |
4.1292 |
17.05029 |
3.500512 |
32-35 |
14 |
12.2868 |
1.7132 |
2.935054 |
0.238879 |
36-39 |
10 |
12.2868 |
-2.2868 |
5.229454 |
0.425616 |
40-43 |
1 |
4.8708 |
-3.8708 |
14.98309 |
3.076105 |
44-47 |
0 |
0.972 |
-0.972 |
0.944784 |
0.972 |
|
36 |
36.2592 |
|
|
9.300337 |
4. Uji Normalitas Data Pengawasan Pimpinan
Tabel
4. Uji Normalitas Data Pengawasan
Pimpinan
Kelas |
Fo |
Fh |
fo-fh |
(fo-fh)� |
(fo-fh/fh)� |
19-21 |
3 |
0.972 |
2.028 |
4.112784 |
4.231259259 |
22-24 |
8 |
4.8708 |
3.1292 |
9.791893 |
2.010325335 |
25-27 |
10 |
12.2868 |
-2.2868 |
5.229454 |
0.42561564 |
28-30 |
14 |
12.2868 |
1.7132 |
2.935054 |
0.238878654 |
31-33 |
1 |
4.8708 |
-3.8708 |
14.98309 |
3.076105083 |
34-36 |
0 |
0.972 |
-0.972 |
0.944784 |
0.972 |
36 |
36.2592 |
|
|
10.95418397 |
A.
Uji Korelasi
1.
Uji
Korelasi Kompensasi (X1) terhadap Disiplin (Y)
Hasil uji normalitas diatas (Chi Kuadrat) dari
variabel X1 dan Y, diketahui bahwa sebaran data yang diperoleh berdistribusi
normal, sehingga untuk mengetahui pengaruh promosi terhadap kinerja pegawai
menggunakan korelasi Produk Moment Pearson.
Dari hasil perhitungan uji korelasi
kompensasi terhadap disiplin lampiran 7 halaman 153 adalah 0,602 termasuk dalam
kategori Kuat.
2.
Uji
Korelasi Pengawasan (X2) terhadap Disiplin (Y)
Hasil uji normalitas diatas (Chi Kuadrat) dari
variabel X2 dan Y, diketahui bahwa sebaran data yang diperoleh berdistribusi
normal, sehingga untuk mengetahui pengaruh Kemampuan terhadap kinerja pegawai
menggunakan korelasi Produk Moment Pearson.
Dari hasil perhitungan uji korelasi
pengawasan terhadap disiplin lampiran 7 halaman 153 adalah 0,755 termasuk dalam
kategori Kuat.
3.
Uji
Korelasi Kompensasi (X1) terhadap Pengawasan (X2)
Hasil uji normalitas diatas (Chi Kuadrat) dari
variabel X1 dan Y, diketahui bahwa sebaran data yang diperoleh berdistribusi
normal, sehingga untuk mengetahui pengaruh promosi terhadap kemampuan
menggunakan korelasi Produk Moment Pearson.
Dari hasil perhitungan uji korelasi
kompensasi terhadap pengawasan lampiran 7 halaman 154 adalah 0,599 termasuk
dalam kategori Sedang.
4.
Uji
Korelasi Kompensasi (X1) dan Pengawasan (X2) Bersama-sama terhadaap Disiplin
(Y)
Korelasi ganda merupakan angka yang
menu jukan arah dan kuatnya huungan antara dua variabel independen secara
bersama-sama atau lebih dari satu variabel dependen.Jadi analisis korelasi
ganda bertujuan untuk mengetahui koefisien korelasi antara variabel promosi
(X1) dan kemampuan (X2) terhadap kinerja pegawai (Y) secara simultan atau
bersama-sama.
Dari hasil
perhitungan koefisien korelasi kompensasi dan pengawasan secara bersama-sama
terhadap disiplin lampiran 7 halaman 155 diperoleh koefisien korelasi sebesar
0.777 yang termasuk kategori kuat. Dapat disimpulkan bahwa
pengaruh kompensasi dan pengawasan terhadap disiplin kerja guru adalah searah
dan positif. Jadi peningkatan kompensasi dan pengawasan akan meningkatkan disiplin kerja guru pula.
B.
Analisis Koefisien Determinan
1. Koefisien Determinasi Kompensasi (X1) terhadap� Disiplin (Y)
Kd = r�. 100%
Kd = 36,2 %
Artinya pengaruh kompensasi terhadap
disiplin sebesar 36,2%, sedangkan sisanya 63,8%
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang dalam penelitian tidak diperhitungkan.
2. Koefisien Determinasi Pengawasan (X2) terhadap
Disiplin (Y)
Kd = r�. 100%
Kd =57 %
Artinya pengaruh pengawasan terhadap
disiplin sebesar 57%, sedangkan sisanya 43% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain
yang dalam penelitian tidak diperhitungkan.
3. Koefisien Determinasi Kompensasi (X1) dan Pengawasan
(X2) Bersama-sama Terhadap Disiplin (Y)
Kd = r�. 100%
Kd = 60,3 %
Artinya pengaruh kompensasi dan
pengawasan bersama-sama terhadap disiplin sebesar 60,3
%, sedangkan sisanya 39,7% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang dalam
penelitian tidak diperhitungkan.
Kesimpulan
Dari
uraian diatas, serta hasil pembahasan yang peneliti lakukan tentang pengaruh Kompensasi
dan Pengawasan Pimpinan Terhadap Disiplin Kerja Guru di SMK XX Indramayu, maka peneliti memberikan kesimpulannya sebagai
berikut :
1. Disiplin Guru di SMK XX Indramayu
melalui indikator, Sikap hormat terhadap peraturan, Sikap hormat terhadap
ketetapan perusahaan, Kesadaran diri sendiri, dan Mengikuti peraturan-praturan
yang berlaku yaitu :
2. Kompensasi di SMK XX Indramayu
melalui indikator, Balas Jasa(Reward), Kontribusi Kepada Perusahaan, Sumbangan
Tenaga, Sumbangan Pikiran, dan Mencapai Tujuan Suatu Organisasi yaitu :
3. Pengawasan� di SMK XX Indramayu
melalui indikator, Kegiatan penilaian terhadap organisasi, Memenuhi tujuan yang
telah ditetapkan, dan Kegiatan mengendalikan pekerjaan yaitu :
4. Hasil analisis korelasi Kompensasi
Terhadap Disiplin adalah
korelasi rX1.rX2 = 0,602
membuktikan bahwa terdapat pengaruh Kompensasi Terhadap Disiplin dengan
kategori kuat.
5.
Hasil
Analisis Korelasi Pengawasan Terhadap Disiplin adalah korelasi rX1.Y = 0,755 membuktikan
bahwa terdapat pengaruh Pengawasan Terhadap Disiplin dengan kategori Kuat.
6.
Hasil
Analisis Korelasi Kompensasi dan Pengawasan Terhadap Disiplin adalah korelasi
rX2.Y = 0,599 membuktikan bahwa terdapat pengaruh Kompensasi dan
Pengawasan Terhadap Disiplin dengan Sedang.
�����������
BIBLIOGRAFI
Ardana, I Komang; Mujiarti, Ni Wayan; Utama, I. wayan M.
(2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Fahmi, I. (2012). Manajemen teori, kasus, dan solusi. Bandung:
Alfabeta.
Gani, M. A. (2018). Pengaruh Disiplin Diri dan Motivasi
Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Akademi Maritim Cirebon. Syntax
Literate; Jurnal Ilmiah Indonesia, 3(2), 82�93.
Sedarmayanti. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia
Reformasi Birokrasi dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil (revisi cet).
Bandung: PT. Refika Aditama.
Sinambela, L. P. (2016). Manajemen sumber daya manusia. Jakarta:
Bumi Aksara.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Manajemen. Bandung:
Alfabeta.
Sutrisno, E. (2017). Manajemen Sumber Daya Manusia (Ke-9). Jakarta:
Kencana.