Syntax Literate : Jurnal Ilmiah
Indonesia p�ISSN: 2541-0849
e-ISSN : 2548-1398
Vol. 4, No.
12 Desember 2019
�
PENGARUH SELF-EFFICACY DAN SELF-ESTEEM
TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PADA SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
CIREBON
Abas Hidayat dan Fani Juliyanto Perdana
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Cirebon
Email: [email protected]
dan fanijul[email protected]
Abstrak
Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh self-efficacy dan self-esteem terhadap
prestasi belajar mahasiswa baik secara parsial maupun simultan. Penelitian ini
adalah penelitian kuantitatif besifat asosiatif yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh ataupun juga hubungan
antara dua variabel atau lebih. Jumlah sampel yang digunakan berdasarkan hasil
perhitungan rumus Solvin dengan taraf signifikan 5% yaitu sebanyak 278
responden yang diambil dengan teknik pengambilan simple random sampling. Data
primer yang dikumpulkan langsung dari hasil pengisian angket skala Likert terhadap
278 responden. Data sekunder berupa daftar Indeks Prestasi Sementara (IPS) yang
diperoleh dari bagian adminitrasi akademik Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Cirebon. Hasil analisis uji hipotesis statistik secara parsial yaitu terdapat
pengaruh yang signifikan secara parsial self-efficacy terhadap prestasi belajar
mahasiswa, terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial self-esteem
terhadap prestasi belajar mahasiswa. Hasil uji hipotesis statistik secara
simultan yaitu terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan self-efficacy
dan self-esteem terhadap prestasi belajar mahasiswa.
Kata kunci: Self-Efficacy, Self-Esteem,
Prestasi Belajar
Pendahuluan
Pendidikan merupakan salah satu upaya agar seseorang mampu mengembangkan potensi diri melalui suatu proses pembelajaran. Di lingkungan perguruan tinggi yang dimaksud dengan keberhasilan dalam akademik yaitu di mana seorang mahasiswa mampu menunjukkan prestasi berupa nilai indeks prestasi yang tinggi. Keberhasilan prestasi belajar dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor eksternal dan internal (Muhibbin, 2010). Faktor eksternal seperti lingkungan, keluarga, sekolah dan masyarakat. Faktor internal seperti minat, bakat, disiplin, kecerdasan, dan motivasi dalam belajar.
Prestasi belajar dalam pengertian sederhana
adalah capaian yang didapat oleh sang pembelajaran. Dalam mencapai
capaian tersebut, seorang pembelajar harusnya melewati masa pengujian. Masa itu
meliputi uji kompetensi dan pengujian sejenis. Pasca pengujian tersebut
prestasi belajar akan nampak dari hasil yang diperoleh dari hasil pengujian (Gani, 2018).
Self-esteem merupakan salah satu bagian dari afektif yang perlu diperhatikan dalam dunia pendidikan. Self-esteem didefinisikan sebagai seberapa suka seseorang terhadap dirinya sendiri. Konsep self-esteem menggambarkan bahwasanya apabila seseorang menyukai, menerima dan hormat terhadap dirinya sendiri sebagai seorang yang berharga dan bermakna, maka semakin tinggi self-esteem (harga diri) seseorang tersebut. Self-esteem akan dapat menentukan semangat, antusiasme dan motivasi diri seseorang terutama dalam hal belajar. Self-esteem merupakan salah satu faktor afektif sebagai penentu keberhasilan dalam belajar. Oleh karena itu, mengetahui bagaimana tingkat self-esteem pelajar adalah hal penting dalam upaya meningkatkan prestasi belajar.
Penelitian tentang self-esteem ini masih perlu diteliti, terutama dikalangan mahasiswa yang kaitanya dengan prestasi belajar. Pada penelitian terdahulu menyatakan bahwa dari hasil uji hipotesis dinyatakan terdapat hubungan antara harga diri (self-esteem) dengan prestasi belajar pada mahasiswa tahun ke tiga Fakultas Kedokteran Universitas Riau (Rakasiwi, Zulharman, & Firdaus, 2014). Beberapa ahli juga menyatakan terdapat korelasi antara self-esteem dengan prestasi akademik (Colquhoun & Bourne, 2012). Selain itu beberapa ahli juga menyatakan bahwa bukanlah self-esteem yang mempengaruhi prestasi akademik, namun sebaliknya prestasi akademiklah yang akan mempengaruhi self-esteem. Beberapa pernyataan ahli terkait hubungan antara self-esteem dengan keberhasilan prestasi akademik, memberikan dorongan kepada peneliti untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang self-esteem dan keberhasilan prestasi akademik. Aspek self-esteem yang diukur yaitu kekuatan (power), keberartian (significance), kebijakan (viture) dan kompetensi (competence).
Selain self-esteem, self-efficacy juga salah satu bagian dari afektif yang perlu diperhatikan dalam upaya meningkatkan presatasi belajar. Self-efficacy itu sendiri yaitu merupakan penilaian diri, apakah seseorang mampu melakukan tindakan yang baik atau buruk, tepat atau salah, mampu atau tidak mampu mengerjakan sesuatu sesuai dengan yang dipersyaratkan. Self-efficacy menggambarkan tentang penilaian kemampuan diri (Martono, Rosa, & Azmin, 2016). Self-efficacy merupakan sebagai bagian evaluasi seseorang mengenai kemampuan atau kompetensi dirinya untuk menyelesaikan suatu tugas, mencapai suatu tujuan dan mengatasi hambatan (Ghufron & Rini Risnawita, 2010). Dalam rangka berupaya untuk meningkatkan prestasi belajar, maka salah satu nya diperlukan self-efficacy yang baik atau tinggi.
�Penelitian tentang self-efficacy ini
masih perlu diteliti, terutama di kalangan mahasiswa yang kaitanya dengan
prestasi belajar.� Pada penelitian
terdahulu diperoleh bahwa self-efficacy
berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa berprestasi.
Berdasarkan saran yang diajukan di penelitian tersebut, bahwa perlu diadakan
penelitian tentang self-efficacy
tetapi kepada mahasiswa secara umum, bukan hanya yang berprestasi saja (Rizkiana, 2017).
Self-efficacy pada diri seseorang akan berbeda antara satu orang dengan yang lainnya berdasarkan tiga dimensi. Berikut adalah tiga dimensi tersebut (Ghufron & Rini Risnawita, 2010). Dimensi tingkat (magnitude/Level) yaitu berkaitan dengan tingkat kesulitan yang diyakini oleh seseorang untuk dapat diselesaikan.
1.
Strength yaitu berkaitan dengan tingkat
kekuatan atau kelemahan keyakinan seseorang tentang kompetensi yang
dipersepsinya.
2.
Generality yaitu berkaitan dengan
apakah keyakinan akan berlaku dalam berbagai macam aktifitas dan situasi.
Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif bersifat asosiatif. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh ataupun juga hubungan antara dua variabel atau lebih (Haryati, 2012). �Populasi penelitian adalah seluruh mahasiswa aktif di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Cirebon yang berjumlah 903 orang. Sampel penelitian ini dihitung menggunakan rumus Slovin dengan taraf signifikan 5% yaitu sebanyak 278 responden yang diambil dengan teknik pengambilan simple random sampling. Penelitian ini dilakukan dari 1 maret 2019 sampai dengan 5 oktober 2019.
Pada penelitian ini data yang diambil berupa data primer dan data sekunder. Data primer yang dikumpulkan langsung dari hasil pengisian kuesioner/angket. Data skunder diperoleh dari bagian adminitrasi akademik Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Cirebon.
Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel yaitu sebagai berikut:
a. Self-efficacy adalah variabel independen yaitu pengukuran self-efficacy terfokus pada tiga dimensi pada dimensi magnitude, dimensi strength, dan dimensi generality.
b. Self-Esteem adalah variabel independen yaitu pengukuran self-esteem terfokus pada kekuatan (power), keberartian (significance), kebijakan (viture), kompetensi (competence)
c. Prestasi belajar adalah variabel dependen yaitu pengukuran
prestasi belajar terfokus pada nilai Indeks Prestasi Sementara.
Analisis data statistik yang dilakukan adalah analisis deskriptif yaitu gambaran presentase jumlah mahasiswa dan analisis inferensial yaitu uji homogenitas, uji normalitas, uji linearitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedarisitas, uji Mann Whitney, Analisis Regresi dan Uji F.
Hasil
Penelitian
A.
Deskripsi
Self-efficacy
1.
Deskripsi
Self-efficacy� pada Dimensi Tingkat (Magnitude/level)
a.
22,66% atau 63
mahasiswa memiliki kepercayaan diri yang sangat tinggi dalam mengerjakan tugas
dari dosen. 75,54 % atau 210 mahasiswa memiliki kepercayaan diri yang tinggi
dalam mengerjakan tugas dari dosen. 1,80 % atau 5 mahasiswa ragu terhadap
kepercayaan dirinya dalam mengerjakan tugas dari dosen.
b.
�32,37% atau 90 mahasiswa memiliki kepercayaan
diri sangat tinggi dalam mengerjakan ujian. 59,35% atau 165 mahasiswa memiliki
kepercayaan diri tinggi dalam mengerjakan ujian. 8,27% atau 23 mahasiswa ragu
terhadap kepercayaan dirinya dalam mengerjakan ujian.
c.
19,78% atau 55
mahasiswa memiliki kepercayaan diri sangat tinggi dalam memandang tugas sulit
adalah sebagai tantangan. 58,27% atau 162 mahasiswa memiliki kepercayaan diri
tinggi dalam memandang tugas sulit adalah sebagai tantangan. 19,78 % atau 55
mahasiswa ragu terhadap kepercayaan dalam memandang tugas sulit adalah sebagai
tantangan. 2,16% atau 6 mahasiswa mempunyai kepercayaan diri rendah dalam
memandang tugas sulit adalah sebagai tantangan.
d.
26,62% atau 74
mahasiswa memiliki kepercayaan diri sangat tinggi terhadap potensi yang
dimilikinya. 61,87% atau 172 mahasiswa memiliki kepercayaan diri tinggi
terhadap potensi yang dimilikinya. 11,51% atau 32 mahasiswa ragu terhadap
potensi yang dimilikinya.
e.
14,39% atau 40
mahasiswa merencanakan dengan sangat matang dalam menyelesaikan tugas. 62,59%
atau 174 mahasiswa merencanakan dengan matang dalam menyelesaikan tugas.� 21,22% atau 59 mahasiswa ragu terhadap
perencanaan dalam menyelesaikan tugas. 1,80 atau 5 mahasiswa merencanakan
dengan kurang matang dalam menyelesaikan tugas.
f.
18,71 % atau 52
mahasiswa memiliki kepercayaan diri sangat tinggi terhadap kemampuan
melaksanakan kuliah sesuai dengan kalender akademik. 79,14% atau 220 mahasiswa
memiliki kepercayaan diri tinggi terhadap kemampuan melaksanakan kuliah sesuai
dengan kalender akademik. 2,16% atau 6 mahasiswa yang ragu terhadap kemampuan
melaksanakan kuliah sesuai dengan kalender akademik.
2.
Deskripsi
Self-efficacy� pada Dimensi Strength
a.
44,60% atau 124
mahasiswa mempunyai kepercayaan diri sangat tinggi terhadap keigigihan dan
keuletan dalam menyelesaikan tugas. 53,96% atau 150 mahasiswa mempunyai
kepercayaan diri tinggi terhadap keigigihan dan keuletan dalam menyelesaikan
tugas. 1,44% atau 4 mahasiswa ragu terhadap keigigihan dan keuletan yang
dimilikinya dalam menyelesaikan tugas.
b.
31,65% atau 88
mahasiwa mempunyai kepercayaan diri yang sangat tinggi untuk berusaha keras
dalam upaya meningkatkan prestasi akademik. 62,59% atau 174 mahasiswa mempunyai
kepercayaan diri yang tinggi untuk berusaha keras dalam upaya meningkatkan
prestasi akademik. 5,76% atau 16 mahasiswa ragu untuk berusaha keras dalam
upaya meningkatkan prestasi akademik.
c.
28,42% atau 79
mahasiswa mempunyai kepercayaan diri yang sangat tinggi untuk berusaha dalam
upaya mengembangkan kemampuan yang dimilikinya. 61,15% atau 170 mahasiswa
mempunyai kepercayaan diri yang tinggi untuk berusaha dalam upaya mengembangkan
kemampuan yang dimilikinya. 10,43% atau 29 mahasiswa ragu untuk berusaha dalam
upaya mengembangkan kemampuan yang dimilikinya.
d.
30,58% atau 85
mahasiswa memiliki motivasi yang sangat tinggi untuk mengembangkan diri. 65,83%
atau 183 mahasiswa memiliki motivasi yang tinggi untuk mengembangkan diri.
3,60% atau 10 mahasiswa yang ragu untuk mengembangkan diri.
e.
24,10% atau 67
mahasiswa memiliki kepercayaan diri sangat tinggi untuk pantang menyerah
apabila gagal. 59,35% atau 165 mahasiswa memiliki kepercayaan diri tinggi untuk
pantang menyerah apabila gagal. 16,55% atau 46 mahasiswa ragu untuk pantang
menyerah apabila gagal.
f.
28,42% atau 79
mahasiswa memiliki kepercayaan diri sangat tinggi untuk berpandangan positif
dalam berbagai hal. 64,75% atau 180 mahasiswa memiliki kepercayaan diri tinggi
untuk berpandangan positif dalam berbagai hal. 6,83% atau 19 mahasiswa ragu untuk
berpandangan positif dalam berbagai hal.
3.
Deskripsi
Self-efficacy� pada Dimensi Generality
a.
28,06% atau 78
mahasiswa memperlihatkan keyakinan diri yang sangat tinggi pada seluruh proses
perkuliahan. 65,47% atau 182 mahasiswa memperlihatkan keyakinan diri yang
tinggi pada seluruh proses perkuliahan. 6,47% atau 18 mahasiswa memperlihatkan
keraguan pada seluruh proses perkuliahan.
b.
27,34% atau 76 mahasiswa mempunyai keyakinan
sangat tinggi terhadap kemampuan dalam menyelesaikan semua tugas dalam bentuk
apapun dari semua dosen. 53,96% atau 150 mahasiswa mempunyai keyakinan tinggi
terhadap kemampuan dalam menyelesaikan semua tugas dalam bentuk apapun dari
semua dosen. 17,99% atau 50 mahasiswa ragu terhadap kemampuan menyelesaikan
semua tugas dalam bentuk apapun dari semua dosen. 0,72 atau 2 mahasiswa
mempunyai keyakinan rendah terhadap kemampuan dalam menyelesaikan semua tugas
dalam bentuk apapun dari semua dosen.
c.
31,29% atau 87
mahasiswa mempunyai kepercayaan diri sangat tinggi dalam mencoba tantangan
baru. 60,43% atau 168 mahasiswa mempunyai kepercayaan diri tinggi dalam mencoba
tantangan baru. 8,27% atau 23 mahasiswa ragu untuk mencoba tantangan baru.
d.
24,10% atau 67
mahasiswa mempunyai kepercayaan diri sangat tinggi terhadap kemampuan
mengembangkan potensi diri dalam berbagai bidang. 61,15% atau 170 mahasiswa
mempunyai kepercayaan diri tinggi terhadap kemampuan mengembangkan potensi diri
dalam berbagai bidang. 14,75% atau 41 mahasiswa ragu terhadap kemampuan
mengembangkan potensi diri dalam berbagai bidang.
e.
29,14 % atau 81
mahasiswa mempunyai kepercayaan diri sangat tinggi terhadap kematangan dan
kesiapan dalam menghadapi materi baru. 56,47% atau 157 mahasiswa mempunyai
kepercayaan diri tinggi terhadap kematangan dan kesiapan dalam menghadapi
materi baru. 14,39% atau 40 mahasiswa ragu terhadap kematangan dan kesiapan
dirinya dalam menghadapi materi baru.
f.
28,78% atau 80
mahasiswa mempunyai kepercayaan diri sangat tinggi terhadap kesiapan diri untuk
seluruh proses perkuliahan. 64,39% atau 179 mahasiswa mempunyai kepercayaan
diri tinggi terhadap kesiapan diri untuk seluruh proses perkuliahan. 6,83% atau
19 mahasiswa ragu terhadap kesiapan diri untuk seluruh proses perkuliahan.
B.
Deskripsi
Self-Esteem
a.
23,38% atau 65
mahasiswa mempunyai self-esteem yang
sangat tinggi terhadap kemampuan mengontrol diri pada situasi yang sedang
dihadapi dalam perkuliahan. 74,46% atau 207 mahasiswa mempunyai self-esteem yang tinggi terhadap
kemampuan mengontrol diri pada situasi yang sedang dihadapi dalam perkuliahan.
2,16% atau 6 mahasiswa ragu terhadap kemampuan mengontrol diri pada situasi
yang sedang dihadapi dalam perkuliahan.
b.
19,78% atau 55
mahasiswa mempunyai self-esteem yang
sangat tinggi terhadap kesadaran pada diri sendiri. 70,50% atau 196 mahasiswa
mempunyai self-esteem yang tinggi
terhadap kesadaran pada diri sendiri. 9,71% atau 27 mahasiswa ragu terhadap
kesadaran pada diri sendiri.
a.
10,07% atau 28
mahasiswa mempunyai self-esteem yang
sangat tinggi terhadap
keyakinan bahwa dirinya berarti bagi orang lain.� 58,99% atau 164 mahasiswa mempunyai self-esteem yang tinggi terhadap keyakinan bahwa dirinya berarti bagi orang lain.� 30,94% atau 86 mahasiswa ragu terhadap keyakinan bahwa dirinya berarti bagi orang lain.
b.
41,73% atau 116
mahasiswa mempunyai self-esteem yang
sangat tinggi terhadap keyakinan
bahwa dirinya dapat diterima orang lain. 53,96% atau 150
mahasiswa mempunyai self-esteem yang
tinggi terhadap keyakinan
bahwa dirinya dapat diterima orang lain. 3,96% atau 11
mahasiswa ragu terhadap keyakinan
bahwa dirinya dapat diterima orang lain. 0,36 atau 1 mahasiswa
mempunyai self-esteem yang rendah
terhadap keyakinan bahwa
dirinya dapat diterima orang lain.
a.
25,90% atau 72
mahasiswa� mempunyai self-esteem yang sangat tinggi terhadap� kemampuan bersikap positif dalam perkuliahan.
60,43% atau 168 mahasiswa� mempunyai self-esteem yang tinggi terhadap� kemampuan bersikap positif dalam perkuliahan.
13,67% atau 38 mahasiswa ragu terhadap�
kemampuan bersikap positif dalam perkuliahan.
b.
23,38% atau 65
mahasiswa� mempunyai self-esteem yang sangat tinggi terhadap kesungguhan dalam
memecahkan masalah dalam perkuliahan. 73,38% atau 204 mahasiswa� mempunyai self-esteem
yang tinggi terhadap kesungguhan dalam memecahkan masalah dalam
perkuliahan. 3,24% atau 9 mahasiswa ragu terhadap kesungguhannya dalam
memecahkan masalah dalam perkuliahan.
a.
27,70% atau 77
mahasiswa mempunyai self-esteem yang
sangat tinggi terhadap
keyakinan bahwa dirinya berarti bagi orang lain. 69,42% atau
193 mahasiswa mempunyai self-esteem yang
tinggi terhadap keyakinan
bahwa dirinya berarti bagi orang lain. 2,88% atau 8
mahasiswa ragu terhadap
keyakinan bahwa dirinya berarti bagi orang lain.
b.
26,62% atau 74
mahasiswa� mempunyai self-esteem yang sangat tinggi terhadap keyakinan bahwa dirinya dapat diterima orang lain.
70,14% atau 195 mahasiswa� mempunyai self-esteem yang tinggi terhadap keyakinan bahwa dirinya dapat diterima orang lain.
3,24% atau 9 mahasiswa ragu terhadap keyakinan bahwa dirinya dapat diterima orang lain.
C.
Deskripsi
Prestasi Belajar
Prestasi mahasiswa diukur dari
indeks prestasi sementara dengan kategori sebagai berikut :
Tabel 1. Kategori Indeks
Prestasi
Indeks Prestasi Sementara |
Kategori |
2,00 � 2,75 |
memuaskan |
2,76 � 3,50 |
sangat memuaskan |
3,51 � 4,00 |
dengan pujian (cumlaude) |
Berikut ini adalah data indeks
prestasi sementara dari 278 responden. 3,96 % atau 11 mahasiswa mempunyai
prestasi dengan kategori memuaskan. 88,13% atau 245 mahasiswa mempunyai
perstasi dengan kategori sangat memuaskan. 7,91% atau 22 mahasiswa mempunyai
prestasi dengan kategori dengan pujian (cumlaude).
D.
Analisis
Statistik
Tabel berikut hasil olah data SPSS
terhadap uji homogenitas data self-efficacy
dengan Indeks Prestasi Sementara (IPS).
Tabel
2. Test of
Homogeneity of Variances
Levene Statistic |
df1 |
df2 |
Sig. |
3,718 |
1 |
554 |
0,054 |
Nilai Sig. 0,054� ≥�
0,05 maka data self-efficacy
dan Indeks Prestasi Sementara (IPS) bervariansi homogen, artinya self-efficacy dan Indeks Prestasi
Sementara (IPS) berasal dari populasi yang tidak jauh berbeda keragamannya.
Tabel berikut hasil olah data SPSS
terhadap uji homogenitas data self-esteem
dengan Indeks Prestasi Sementara (IPS).
Tabel
3.
Test of Homogeneity of Variances
Levene Statistic |
df1 |
df2 |
Sig. |
0,101 |
1 |
554 |
0,751 |
Nilai Sig. 0,751� ≥�
0,05 maka data self-esteem dan
Indeks Prestasi Sementara (IPS) bervariansi homogen, artinya self-esteem dan Indeks Prestasi Sementara
(IPS) berasal dari populasi yang tidak jauh berbeda keragamannya.
Berikut ini adalah hasil olah data
SPSS terhadap uji normalitas data self-efficacy,
data self-esteem dan data Indeks Prestasi
Sementara (IPS).
Tabel
4.
Tests of Normality
|
Kolmogorov-Smirnova |
Shapiro-Wilk |
||||
Statistic |
df |
Sig. |
Statistic |
df |
Sig. |
|
Self-efficacy |
0,069 |
278 |
0,003 |
0,980 |
278 |
0,001 |
Self-esteem |
0,067 |
278 |
0,004 |
0,983 |
278 |
0,002 |
IPS |
0,104 |
278 |
0,000 |
0,948 |
278 |
0,000 |
a.
Lilliefors Significance Correction
Berdasarkan tabel di atas, data self-efficacy, data self-esteem dan data IPS berdistribusi tidak normal. Hal ini dapat
dilihat pada tabel di atas bahwa semua nilai sig. baik dengan menggunakan
metode� Kolmogorov Smirnov maupun metode Shapiro Wilk kurang dari 0,05.
Berikut ini adalah hasil olah data
uji linearitas terhadap data self-efficacy
dan IPS menggunakan bantuan SPSS :
Tabel
5.
ANOVAb
Model |
Sum of Squares |
df |
Mean Square |
F |
Sig. |
1�� Regression ���� Residual ���� Total |
1,806 15,054 16,861 |
1 276 277 |
1,806 0,055 |
33,120 |
0,000a |
a. Predictors: (Constant), Self-efficacy
b. Dependent Variable: IPS
Berdasarkan Tabel 5 nilai Sig. = 0,00 < 0,05
artinya data bersifat linear, sehingga data tersebut dapat digunakan untuk
menjelaskan hubungan secara parsial self-efficacy
terhadap prestasi belajar mahasiswa.
Berikut ini adalah hasil olah data
uji linearitas terhadap data self-esteem
dan IPS menggunakan bantuan SPSS :
Tabel
6. ANOVAb
Model |
Sum of Squares |
df |
Mean Square |
F |
Sig. |
1�� Regression ���� Residual ���� Total |
1,466 15,395 16,861 |
1 276 277 |
1,466 0,056 |
26,274 |
0,000a |
a. Predictors: (Constant), Self-esteem
b. Dependent Variable: IPS
Berdasarkan Tabel 5 nilai Sig. =
0,00 < 0,05 artinya data bersifat linear, sehingga data tersebut dapat
digunakan untuk menjelaskan hubungan secara parsial self-esteem terhadap prestasi belajar mahasiswa.
Berikut ini adalah hasil olah data
uji linearitas terhadap data self-efficacy,
self-esteem dan IPS menggunakan
bantuan SPSS :
Tabel
7.
ANOVAb
Model |
Sum of Squares |
df |
Mean Square |
F |
Sig. |
1�� Regression ���� Residual ���� Total |
1,813 15,048 16,861 |
2 275 277 |
0,906 0,055 |
16,563 |
0,000a |
a. Predictors: (Constant), self-esteem,
self-efficacy
b. Dependent Variable: IPS
Berdasarkan Tabel 6 nilai Sig. =
0,00 < 0,05 artinya data bersifat linear, sehingga data tersebut dapat
digunakan untuk menjelaskan hubungan secara simultan self-efficacy dan self-esteem
terhadap prestasi belajar mahasiswa.
Uji multikolinearitas dengan
melihat nilai nilai Tolerance dan VIF dari data self-efficacy, self-esteem dan
indeks prestasi sementara. Berikut ini adalah nilai Tolerance dan VIF dari data
self-efficacy, self-esteem dan indeks prestasi sementara.
Tabel
8.
Coefficientsa
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
Collinearity Statistics |
||
B |
Std.Error |
Beta |
Tolerance |
VIF |
|||
1���� (Constant) ����� Self-efficacy ����� Self-esteem |
1,866 0,281 0,044 |
0,270 0,112 0,132 |
0,293 0,039 |
6,919 2,519 0,336 |
0,000 0,012 0,737 |
0,239 0,239 |
4,176 4,176 |
a.
Dependent Variable: IPS
Berdasarkan tabel di atas, nilai
Tolerance self-efficacy dan self-esteem adalah lebih besar dari
0,10. Sementara itu, nilai VIF self-efficacy
dan self-esteem lebih kecil dari
10,00. Sehingga dapat dinyatakan bahwa tidak multikolinearitas. Dengan kata
lain, tidak terjadi korelasi antara data self-efficacy
dan data self-esteem, sehingga dapat
dilakukan model analisis regresi.
Berikut ini adalah scatterplot
data self-efficacy, self-esteem dan IPS untuk menganalisis
uji heteroskedastisitas.
Gambar
1 Sctatter plot
Berdasarkan
scatterplot data self-efficacy, self-esteem
dan IPS diketahui bahwa :
�
Scatterplot
tersebut menunjukkan titik-titik data penyebar berada di posisi atas, bawah dan
disekitar angka 0
�
Dari scatterplot
tersebut terlihat bahwa titik-titik tidak berkumpul hanya di atas atau di bawah
saja.
�
Dari scatterplot
tersebut terlihat bahwa penyebaran titik-titik data tidak membentuk pola
bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali.
�
Dari scatterplot
tersebut terlihat penyebaran titik-titik data tidak berpola.
Dengan demikian
dapat simpulkan bahwa tidak terjadi adanya masalah heteroskedatisitas, sehingga
model regresi yang baik dan ideal dapat terpenuhi dengan menggunakan data
self-efficacy, self-esteem dan IPS.
Berdasarkan hasil uji homogenitas
pada data self-efficacy dengan Indeks
Prestasi Sementara (IPS) diperoleh data bervariansi homogen. Sedangkan hasil
uji normalitas data self-efficacy dan
�Indeks Prestasi Sementara (IPS)
berdistribusi tidak normal. dilakukan menggunakan uji non-parametrik, yaitu uji
Mann Whitney.
Berikut ini adalah hasil olah data
uji Mann Whitney menggunakan SPSS
terhadap data self-efficacy dan
indeks prestasi sementara dengan taraf signifikan 0,05.
Tabel
9.
Test Statisticsa
|
Self-Efficacy dan IPS |
Mann-Whitney U Wilcoxon W Z Asymp. Sig. (2-tailed) |
188,000 38969,000 -20,313 0,000 |
a.
Grouping Variable: Pengelompokkan Self-Efficacy dan IPS
Berdasarkan tabel di atas nilai Sig.(2-tailed)
= 0,000 < α = 0,05 artinya H0 ditolak. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan secara parsial self-efficacy terhadap prestasi
mahasiswa.
Berdasarkan hasil uji homogenitas
pada data self-esteem dengan Indeks
Prestasi Sementara (IPS) diperoleh data bervariansi homogen. Sedangkan hasil
uji normalitas data self-esteem dan
Indeks Prestasi Sementara (IPS) berdistribusi tidak normal.�
Berikut ini adalah hasil olah data
uji Mann Whitney menggunakan SPSS
terhadap data self-efficacy dan indeks prestasi sementara dengan taraf
signifikan 0,05.
Tabel
10.
Test Statisticsa
|
Self-esteem dan IPS |
Mann-Whitney U Wilcoxon W Z Asymp. Sig. (2-tailed) |
55,500 38836,500 -20,385 0,000 |
a.
Grouping Variable: Pengelompokkan Self-esteem dan IPS
Berdasarkan
tabel di atas nilai Sig.(2-tailed) = 0,000 < α = 0,05 artinya H0
ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan secara
parsial self-esteem terhadap prestasi
mahasiswa.
Berdasarkan hasil uji asumsi
statistik tehadap uji linearitas, uji multikolinearitas dan uji
heteroskedastisitas diketahui bahwa data self-efficacy, data self-esteem dan
data indeks prestasi sementara pada penelitian ini, adalah layak untuk
dilakukan analisis regresi.
Berikut ini adalah hasil olah data
SPSS pada regresi terhadap data self-efficacy dan data indeks prestasi
sementara.
Tabel
11.
Coefficientsa
Model |
Unstandardized
Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
|
B |
Std. Error |
Beta |
|||
1 �����(Constant) ������� Self-efficacy |
1,914 0,314 |
0,228 0,055 |
0,327 |
8,397 5,755 |
0,000 0,000 |
a.
Dependent Variable: IPS
Hasil olah data self-efficacy dan
IPS diketahui nilai konstantanya 1,914 dan nilai self-efficacy 0,314. Sehingga
diperoleh persamaan regresi Y = 1,914 + 0,314 X. Artinya jika nilai variabel self-effcacy nol,� maka variabel IPSnya adalah 1,914. Koefisen
regresi 0,314 menyatakan bahwa setiap terjadi peningkatan self-efficacy maka semakin meningkat pula prestasi belajar
mahasiswa.
Berikut ini adalah hasil olah data
SPSS pada regresi terhadap data self-esteem
dan data indeks prestasi sementara.
Tabel
12.
Coefficientsa
Model |
Unstandardized
Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
|
B |
Std. Error |
Beta |
|||
1 �����(Constant) ������� Self-esteem |
1,831 0,335 |
0,272 0,065 |
0,295 |
6,736 5,126 |
0,000 0,000 |
a.
Dependent Variable: IPS
Hasil olah data self-efficacy dan
IPS diketahui nilai konstantanya 1,831 dan nilai self-steem 0,335. Sehingga
diperoleh persamaan regresi Y = 1,831 + 0,335 X. Artinya jika nilai variabel self-esteem nol,� maka variabel IPSnya adalah 1,831. Koefisen
regresi 0,335 menyatakan bahwa setiap terjadi peningkatan self-esteem maka semakin meningkat pula prestasi belajar mahasiswa.
Berikut hasil olah data untuk uji F
terhadap data self-efficacy, self-esteem dan IPS.
Tabel
13.
ANOVAb
Model |
Sum of Squares |
df |
Mean Square |
F |
Sig. |
1. ���Regression ����� Residual ����� Total |
1,813 15,048 16,861 |
2 275 277 |
0,906 0,055 |
16,563 |
0,000a |
a. Predictors: (Constant), Self-Esteem,
Self-Efficacy
b. Dependent Variable: IPS
Berdasarkan Tabel tersebut bahwa
diketahui nilai Sig.=0,000 lebih kecil dari 0,05, maka artinya H0
ditolak, sehingga dapat diambil kesimpulan ada pengaruh yang signifikan secara
simultan self-efficacy dan self-esteem terhadap prestasi mahasiswa
Kesimpulan
Terdapat pengaruh yang
signifikan secara parsial self-efficacy
terhadap prestasi belajar mahasiswa. Terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial
self-esteem terhadap prestasi belajar
mahasiswa. Terdapat pengaruh yang signifikan secara
simultan self-efficacy dan self-esteem terhadap prestasi belajar
mahasiswa.
BIBLIOGRAFI
Colquhoun, L. K., & Bourne, P. A. (2012).
Self-Esteem and Academic Performance of 4^(th) Graders in two Elementary
Schools in Kingston and St. Andrew, Jamaica. Asian Journal of Business
Management, 4(1), 36�57.
Gani, M. A. (2018). Pengaruh Disiplin Diri Dan Motivasi
Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Akademi Maritim Cirebon. Syntax
Literate; Jurnal Ilmiah Indonesia, 3(2), 82�93.
Ghufron, M. N., & Rini Risnawita, S. (2010). Teori-Teori
Psikologi, yogyakarta. Ar-Ruzz Media.
Haryati, S. (2012). Research and Development (R&D)
sebagai salah satu model penelitian dalam bidang pendidikan. Majalah Ilmiah
Dinamika, 37(1), 15.
Martono, N., Rosa, H. T., & Azmin, G. G. (2016).
Mekanisme pertahanan ego pada tokoh transgender dalam novel Pasung Jiwa karya
Okky Madasari: Suatu kajian psikologi sastra. Arkhais-Jurnal Ilmu Bahasa Dan
Sastra Indonesia, 7(2), 87�92.
Muhibbin, S. (2010). Psikologi pendidikan dengan pendekatan
baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Rakasiwi, P. F., Zulharman, Z., & Firdaus, F. (2014).
Hubungan Harga Diri dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Tahun Ketiga Fakultas
Kedokteran Universitas Riau. None, 2(1), 1�7.
Rizkiana, A. (2017). Pengaruh self efficacy terhadap hasil
belajar mahasiswa berprestasi (mawapres) STKIP PGRI Bangkalan. EQUILIBRIUM:
Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Pembelajarannya, 5(2), 117�122.