Syntax Literate : Jurnal Ilmiah
Indonesia p�ISSN: 2541-0849
e-ISSN : 2548-1398
Vol. 4, No.
12 Desember 2019
�
PENGARUH KEMAMPUAN DAN KEPUASAN
KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN PADA PABRIK TAHU DI DESA CITEUREUP
KECAMATAN KAWALI KABUPATEN CIAMIS
Sudibyo Budi Utomo dan Siti Nuraeni
STIE STMY Majalengka
Email: [email protected] dan [email protected]
Abstrak
Tujuan
penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh kemampuan dan
kepuasan kerja terhadap produktivitas karyawan.Penelitian
ini ditujukan untuk menguji pengaruh Kemampun Kerja dan Kepuasan Kerja terhadap
Produktivitas Karyawan baik secara parsial maupun simultan pada Pabrik Tahu di
Desa Citeureup Kecamatan Kawali Kabupaten Ciamis. Metode penelitian yang
digunakan adalah metode penelitian deskriptif dengan jumlah sampel 25
responden. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode kuesioner, dan analisis
data yang digunakan adalah analisis regresi berganda, analisis korelasi,
koefisien determinasi dan uji hipotesis.Hasil analisis regresi berganda
menunjukan bahwa: Y = 11,038 + 0,178X1 + 0,093X2. Dari
persamaan linear berganda di atas, dapat dilihat besarnya konstanta adalah
11,038. Hal ini berarti harga matematis perubahan prduktivitas karyawan(Y) pada
saat semua variabel bebasnya nol adalah sebesar 11,038. Koefisien korelasi
antara kemampuan dan kepuasan kerja dengan produktivitas karyawan adalah
sebesar 0,23. Hal tersebut menunjukkan bahwa hubungan antara ketiga variabel
dikatakan cukup. Koefisien determinasi menunjukkan nilai variabel Produktivitas
Karyawan 5,3% ditentukan oleh varian yang terjadi pada Kepuasan Kerja dan
Kemampuan Kerja. Dengan demikian, pengaruh Kemampuan Kerja dan Kepuasan Kerja
terhadap Produktivitas Karyawan = 5,3% dan sisanya ditentukan oleh faktor lain.
Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa hipotesis pertama dapat dierima, karena t
hitung > t tabel untuk uji satu pihak ha ditolak dan ho diterima.
Kata kunci: Kemampun Kerja,
Kepuasan Kerja , Produktivitas
Karyawan
Pendahuluan
Di era globalisasi ini banyak usaha-usaha yang bersaing ketat di
bidangnya masing-masing, mengikuti kemajuan zaman yang semakin meningkat dan
berubah-ubah setiap tahunnya. Dalam kemajuannya untuk meningkatkan kualitas
serta kuantitasnya, setiap usaha yang dijalankan akan
memilih dan memanfaatkan Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia yang baik dan
teknologi yang canggih.
Produktivitas
ada sesuatu yang berkaitan dengan kemampuan sumber daya manusia dalam
organisasi perusahaan. Di samping dikaitkan dengan kemampuan sumber daya
manusia, produktivitas juga kerap dikaitkan dengan cara dan sistem yang
efisien. Sedang cara dan sistem yang efisien sendiri kerap dihubungkan dengan
proses produksi yang tepat waktu, sehingga proses produksi tidak memerlukan
kerja lembur dan tambahan biaya. Dengan semua keterkaitan dan hubungan di atas,
wajar jika sebuah perusahaan baik itu jasa ataupun pembuat produk� menginginkan
sumber daya manusianya untuk senantiasa produktif, khususnya dalam proses
produksi dan pelayanan konsumen (Afriandi, 2017)
Sumber Daya Manusia sangatlah berperan penting dalam suatu usaha. Karena itu akan membantu memperkuat dan mempertahankan eksistensi
internal yang dimiliki. Terlebih jika Sumber Daya Manusia
yang ada memiliki potensi serta ilmu pengetahuan dan teknologi yang baik.
Perkembangan manajeman
perusahaan dewasa ini khususnya dalam manajeman sumber daya manusia dipacu
dengan adanya tuntutan untuk lebih memperhatikan kebijaksanaan yang akan diterapkan perusahaan terhadap karyawannya. Kebijakan
perusahaan yang tidak sesuai dengan kebutuhan dan harapan karyawan akan membawa dampak buruk pada sikap karyawannya.
Pencapaian tujuan perusahaan perlu pengelolaan Sumber Daya Manusia secara
efektif dan efisien. Manajeman Sumber Daya Manusia tidak hanya
memperhatikan kepentingan perusahaan, akan tetapi juga
memperhatikan kebutuhan karyawan dan tuntutan masyarakat luas. Disinalah peran manajeman sumber daya manusia diperlukan untuk
memadukan kepentingan-kepentingan tersebut yaitu perusahaan, karyawan dan
masyarakat luas untuk tercapainya efektivitas, efesiensi, kemampuan, kepuasan
serta produktivitas kerja yang maksimal.
Menurut (Wijono, 2010) mampu adalah: �kesanggupan atau kecakapan,
sedangkan kemampuan berarti seseorang yang memiliki kecakapan atau kesanggupan
untuk menjalankan sesuatu yang diwujudkan melalui tindakannya untuk
meningkatkan produktivitas kerjanya.�
Produktivitas kerja merupakan salah satu masalah penting yang harus
diperhatikan oleh perusahaan. Perusahaan akan
selalu berusaha meningkatkan produktivitas kerja karyawan untuk mewujudkan
tujuan yang telah digariskan sebelumnya.
Kemampuan kerja sangat mempengaruhi produktivitas kerja, untuk itu
pekerja atau karyawan harus mempunyai kemampuan dalam bidangnya untuk
melaksankan tugas yang diperintahkan atasan kepadanya agar dapat meningkatkan
produktivitas kerja mereka itu sendiri. Produktivitas
kerja sendiri merupakan salah satu masalah penting yang harus diperhatikan oleh
perusahaan. Perusahaan akan selalu berusaha
meningkatkan produktivitas kerja karyawan, untuk mewujudkan tujuan yang telah
digariskan sebelumnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi
produktivitas kerja yaitu kualitas kerja, kuantitas kerja serta ketepatan
waktu.
Usaha Pabrik Tahu yang didirikan oleh bapak Sutrisno juga memerlukan
kemampuan pegawai yang memadai. Karena dengan kemampuan yang dimiliki oleh
para pegawai, maka produktivitas kerja karyawan pun akan
tercapai. Selain itu, usaha Pabrik tahu akan dapat
bersaing dengan usaha-usaha yang lainnya.
Untuk mencapai tujuan
tersebut, harus ada timbal balik antara� pegawai dan atasan. Pegawai
memberikan prestasi yang baik dan menunjukan kemampuan yang dimiliki, sedangkan
atasan menghargai dan memberikan faktor-faktor yang menunjang terciptanya
kinerja yang optimal.
Selain kemampuan yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja, kepuasan
kerjapun sangat mempengaruhi produktivitas kerja. Kepuasan
kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Dapat dikatakan bahwa kepuasan merupakan aspek penting. �Secara
historis sering dianggap bahwa para karyawan yang mendapatkan kepuasan kerja
akan melakukan pekerjaan dengan baik� (Handoko, 2000) Hal tersebut sesuai dengan pendapat (Wijono, 2010) bahwa �kepuasan kerja yang memadai akan memicu
semangat serta kreativitas dalam bekerja, sehingga menunjukan kinerja yang
baik.�
Kepuasan kerja tidak hanya mempengaruhi produktivitas, kepuasan kerja dan
produktivitas juga saling berhubungan. (Robbins, 1996) mengemukakan bahwa: �Secara umum karyawan yang puas
cenderung akan lebih produktif daripada mereka yang tidak atau kurang puas. Hubungan antara kepuasan kerja dan produktivitas didasarkan pada
suatu asumsi bahwa karyawan yang merasa dirinya bahagia adalah karyawan yang
produktif.�
Salah satu aspek yang harus diperhatikan oleh usaha Pabrik Tahu yang
didirikan oleh Bapak Sutrisno adalah aspek kepuasan kerja karyawan. Karena, apabila atasan
mengetahui apakah karyawannya mendapatkan kepuasan atau tidak (insentif,
fasilitas dan lingkungan kerja) maka atasan juga akan mendapatkan
kepuasan tersendiri. Karyawan puas dengan insentif dan
fasilitas yang diberikan serta situasi lingkungan kerja, sedangkan atasan puas
karena dapat membuat karyawannya merasa mendapat kepuasan kerja dengan
memberikan faktor penentu yang dapat mencapai produktivitas karyawan. Selain
itu, perusahaan/usaha juga harus memperhatikan faktor komitmen karyawan, karena
dengan komitmen yang baik maka seorang karyawan akan
mampu melakukan pekerjaan serta tugas yang dibebankan padanya dengan penuh
tanggung jawab serta berusaha melakukan pekerjaan dengan maksimal.
Usaha Pabrik Tahu Bapak Sutrisno memiliki karyawan atau pegawai 25 orang. Pada
tahun pertama pegawainya hanya berjumlah 3 orang, kemudian tahun kedua dan
tahun-tahun berikutnya terus bertambah hingga sekarang pegawainya berjumlah 25
orang. Adapun data hasil wawancara jumlah peningkatan
karyawan Pabrik Tahu Bapak Sutrisno dari tahun ke tahun dalam bentuk tabel.
Tahun�� � 2010� ��2011 � �����2012�������� 2013��� ����������� 2014��� ����������� 2015
Jumlah �3Orang �5 Orang ��5 Orang����� 3Orang ���������� 5Orang ������������4Orang
Keterangan
Dengan jumlah karyawan yang
sedikit akan mudah untuk melihat dan mengetahui
kemampuan serta kepuasan kerja karyawannya dengan berkomunikasi secara langsung
dan terbuka antara atasan dan bawahan. Tetapi dengan jumlah yang banyak akan sedikit sulit, maka atasan diharapkan untuk mengadakan
pelatihan untuk meningkatkan kemampuan karyawan. Sedangkan untuk meningkatkan
kepuasan kerja atasan memberikan semangat dengan cara
memotivasi dan memberikan penghargaan atas kerja keras serta kerjasama yang
sudah dilakukan oleh karyawan.
Dengan adanya cara-cara
tersendiri untuk meningkatkan kemampuan dan kepuasan kerja karyawan, maka
produktivitaspun akan tercapai. Karena kemampuan dan
kepuasan kerja berkaitan erat dengan produktivitas, meskipun tidak semua faktor
yang ada akan mempengaruhi tercapainya produktivitas.
Alasan memilih judul yaitu untuk mengetahui apakah para pegawai Pabrik
Tahu Desa Citeureup memiliki kemampuan yang memadai untuk dapat membuat usaha
tersebut lebih berkembang. Selain itu, apakah pimpinan usaha
selalu memberikan motivasi dan semangat kepada para pegawainya, dan dapat
membuat pegawainya merasa puas dengan memberikan fasilitas kerja yang mendukung
kegiatan kerja.
Metode Penelitian
Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode penelitian
deskriptif mempunyai tujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan
secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta
hubungan antara fenomena yang diselidiki
(Tarsito, 2014).
Hasil
Penelitian dan penelitian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kemampuan dan kepuasan kerja secara bersama-sama memberikan dampak positif
terhadap produktivitas karyawan. Kemampuan dan kepuasan kerja secara
bersama-sama dapat mempengaruhi produktivitas karyawan, dikarenakan kemampuan
kerja terdapat dalam diri sendiri sedangkan kepuasan kerja menunjukkan bahwa
pegawai memiliki rasa kepuasan dengan faktor penentu yang diberikan oleh
perusahaan untuk mencapai produktivitas.
Hasil analisis menyatakan bahwa
hubungan antara kemampuan dan kepuasan kerja dengan produktivitas karyawan
dikatakan cukup. Kemampuan dan kepuasan kerja memang memiliki keterkaitan
sendiri dengan produktivitas. Kemampuan merupakan salah satu faktor untuk
mencapainya suatu produktivitas, sedangkan kepuasan adalah perasaan yang ada
pada diri seseorang yang nantinya akan mempengaruhi produktivitas itu sendiri.
Faktor kemampuan karyawan terdiri
dari pengetahuan dan keterampilan, dimana pendidikan atau pengetahuan karyawan
yang memadai untuk jabatannya dan keterampilan dalam menggerakan pekerjaan sehari-hari,
maka karyawan akan lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan (Keith Davis
dalam Mangkunegara, 2000:67).
Pengetahuan dan keterampilan
sesungguhnya yang mendasari tercapainya produktivitas. Keterampilan adalah
kemampuan dan penguasaan teknis operasional mengenai bidang tertentu, yang
bersifat kekaryaan. Keterampilan diperoleh melalui. Salah satu hasil penelitian Wicaksono yang dikutif oleh (As�ad, 2002) menunjukan bahwa
terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kepuasan kerja dan
produktivitas kerja. Hal ini menunjukan bahwa, secara umum kepuasan memiliki
hubungan dengan produktivitas kerja karyawan. Bagi manajeman organisasi tetap
penting untuk mengusahakan hubungan yang positif antara kepuasan dengan
produktivitas kerja, meskipun itu tidak mudah (Siagian, 2019)
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat penulis
sampaikan setelah melakukan penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh
kemampuan dan kepuasan kerja terhadap produktivitas karyawan, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Kemampuan
Kerja dan Kepuasan Kerja berpengaruh cukup tinggi terhadap Produktivitas
Kayrawan pada Pabrik Tahu Desa Citeureup Kecamatan Kawali Kabupaten Ciamis. Hal
tersebut dibuktikan dengan analisis regresi yang menyatakan bahwa nilai
kemampuan kerja 0,178 dan nilai kepuasan kerja 0,093 dengan konstanta 11,038.
Nilai-nilai tersebut mempengaruhi berkurangnya nilai atau bertambahnya nilai
produktivitas karyawan.
2. Berdasarkan
hasil analisis didapat nilai Produktivitas Karyawan sebesar 5,3% ditentukan
oleh varian yang terjadi pada Kepuasan Kerja dan Kemampuan Kerja. Dengan
demikian, pengaruh Kemampuan Kerja dan Kepuasan Kerja terhadap Produktivitas
Karyawan = 5,3% dan sisanya ditentukan oleh faktor lain.
3. Tingkat
kemampuan kerja pada Pabrik Tahu di Desa Citeureup Kecamatan Kawali Kabupaten
Ciamis sudah mencapai paling rendah 74,3% dari yang diharapkan. Tingkat
kepuasan kerja paling rendah 71,4% dan tingkat produktivitas karyawan paling
tinggi 75,7%. Hal tersebut dibuktikan dengan uji
hipotesis deskriptif yang menyatakan bahwa hipotesis pertama adalah benar.
BIBLIOGRAFI
Afriandi, S. (2017). Meningkatkan Produktivitas Kerja
Di Perusahaan Jasa Survey. Syntax Literate; Jurnal Ilmiah Indonesia, 2(2),
133�143.
As�ad, M. (2002). Psikologi industri, seri ilmu sumber daya
manusia. Edisi KeEmpat. Yogyakarta: Liberty.
Handoko, T. H. (2000). Manajemen personalia dan manajemen
sumber daya manusia. Yogyakarta: BPFE.
Robbins, M. (1996). Conceiving of personality.
Siagian, S. P. (2019). Manajemen sumber daya manusia.
Tarsito, S. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif
dan R&D. Alfabeta. Bandung.
Wijono, S. (2010). Psikologi industri & organisasi.
Kencana.