Syntax
Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849
e-ISSN :
2548-1398
Vol. 5, No. 1 Januari 2020
�
UJI FORMULASI KADAR VITAMIN C TABLET EKSTRAK DAUN JERUK NIPIS (CITRUS AURANTIFOLIA)
Subagja dan
Rahma Nafi'ah
Sekolah�Tinggi Farmasi (STF)
YPIB Cirebon
Email: [email protected] dan
[email protected]
Abstrak
Tanaman Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) merupakan tanaman dengan tinggi mencapai 5 meter, dimana merupakan tanaman tropis. Kandungan Jeruk Nipis salah satunya vitamin C. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pada formula manakah
tablet ekstrak daun Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) memenuhi persyaratan uji kadar vitamin C,
dan tablet yang dihasilkan diuji
evaluasi tablet meliputi: organoleptik, kekerasan, kerapuhan, waktu hancur, keseragaman ukuran, keseragaman bobot, disolusi, dan kadar vitamin C. Metode dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen. Teknik analisis data
yang digunakan yaitu Uji Linearitas dan Analisis Regresi Linear Sederhana. Hasil penelitian menunjukan bahwa tablet ekstrak daun Jeruk Nipis
(Citrus aurantifolia) tidak
memenuhi persyaratan
tablet, dan tablet ekstrak daun
Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) kadar 200 mg per
tablet memenuhi persyaratan
uji kadar vitamin C sebesar
93,33%.
Kata kunci: Tablet ekstrak daun Jeruk
Nipis (Citrus aurantifolia),
kadar vitamin C, evaluasi
tablet.
Pendahuluan
Pengaruh
era globalisasi di segala bidang, perkembangan teknologi dan industri mengakibatkan perubahan pada perilaku dan gaya hidup masyarakat serta situasi lingkungan,
seperti perubahan terhadap pola konsumsi
makanan yang serba instan, serta perkembangan
dunia teknologi dan komunikasi
yang semakin meninggi membuat manusia seakan enggan untuk
bergerak dan berolahraga (Subandi, 2017).
Tren
global back to nature turut menyebabkan terjadinya peningkatan kesadaran masyarakat akan produksi pangan
organik dan obat-obatan berbasis bahan baku alam yang lebih sehat, aman,
dan murah. Sekitar 80% penduduk dunia telah memanfaatkan tumbuhan obat untuk memelihara
kesehatan primernya dan perlu diketahui bahwa sekitar 25% obat modern berasal dari tanaman obat
(Dalimartha, 2008).
Jeruk nipis mengandung minyak atsiri, vitamin B1,
vitamin C, kalsium, hidrat arang, zat besi,
lemak, kalori, protein, air, limonene, linalin asetat, geranil asetat, fellandren, sitrat dan asam sitrat (Suparni., 2012).
Salah
satu bentuk sediaan farmasi yang banyak digunakan adalah tablet, karena mempunyai beberapa keuntungan antara lain ketepatan dosis, dapat dikemas secara
baik, praktis transportasi, serta mudah pemakaiannya dan stabilitas obat yang baik selama penyimpanan
(Fatmawaty, 2019). Penelitian dengan judul �Uji Formulasi Kadar Vitamin C Tablet Ekstrak
Daun Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia)� dilakukan di Laboratorium Farmasetika, Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB
Cirebon, Jalan Perjuangan Majasem No.7 Kota Cirebon, sedangkan
waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2018 sampai dengan bulan Juni
2019.
Alat yang digunakan: timbangan, maserator, batang pengaduk, kain flanel, cawan porselen,
evapoator, mortir dan
stamper, pipet tetes, gelas
ukur, beaker glass, corong kaca, labu tentukur,
oven, spatel, kertas perkamen, spuit, jangka sorong, pencetak tablet single punch, alat
evaluasi tablet, spektrofotometer,
kuvet, stopwatch.
Bahan yang digunakan: daun Jeruk Nipis, Vitamin C, PVP, Mg Stearat, talk, amilum, laktosa, nipagin, etanol 70%, aquades, aerosil, HCl 0,1 N.
Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan
penelitian terhadap formulasi tablet yang dibuat dari ekstrak jeruk
nipis. Formulasi tablet
yang dibuat menggunakan 3 (tiga) tingkat konsentrasi,
yaitu: (a) 50 mg ekstrak daun jeruk nipis
per tablet; (b) 100 mg ekstrak daun
jeruk nipis per tablet; dan
(c) 200 mg ekstrak daun jeruk nipis per tablet. Bobot tablet yang dibuat adalah 600 mg.
Evaluasi terhadap sediaan dilakukan pada tahap granulasi dan setelah tablet selesai dicetak. Parameter evaluasi terhadap granul meliputi kecepatan alir, sudut diam, kompresibilitas dan kadar air. Sementara evaluasi terhadap tablet meliputi evaluasi sediaan tablet dan uji disolusi. Parameter evaluasi terhadap tablet meliputi kekerasan, kerapuhan, keseragaman bobot, keseragaman ukuran dan waktu hancur. (Depkes RI, 2015)
Hasil
dan Pembahasan
1. Hasil pembuatan ekstrak
Ekstraksi
daun Jeruk Nipis
(Citrus aurantifolia)
dilakukan
dengan menggunakan metode maserasi. Serbuk simplisia daun Jeruk Nipis
sebanyak 500gram direndam dengan etanol 70% sebagai penyari sebanyak 3500 ml (7 bagian) dan
1500 ml etanol 70% (3 bagian)
setelah hari ke-5. Hasil meserat pada hari ke-5 sebanyak 2950 ml dan hari ke-7 sebanyak 978 ml sehingga jumlah ekstrak cair sebanyak 3928 ml. Ekstrak cair� dikentalkan
dengan menggunakan
evaporator sehingga ekstrak
kental yang didapat sebanyak 146,5 gram. Hasil rendemen
29,3%.
2. Hasil pembuatan granul
Pembuatan
tablet diawali dengan pembuatan granul terlebih dahulu.� Metode yang digunakan adalah metode granulasi basah. Hasilnya didapat X1 sebesar 165,95 gram,
X2 sebesar 162,22 gram, dan X3 sebesar
159,63 gram.
3. Hasil evaluasi granul
a.
Hasil uji kecepatan alir
Hasil rata-rata uji kecepatan alir adalah X1 yaitu 8,51 g/detik,
X2 sebesar 7,14 g/detik, dan X3 sebesar
7,37 g/detik. Semua hasil uji rata-rata kecepatan alir
menunjukkan hasil memenuhi syarat (dengan
simpulan baik).
b.
Hasil uji sudut diam
Hasil Rata-Rata Uji Sudut Diam X1 sebesar
27,6o dengan simpulan baik; X2 sebesar
29,6o dengan simpulan
baik;
dan X3 sebesar
31,5o dengan simpulan
cukup.
c.
Hasil uji kompresibilitas
Hasil Rata-Rata Uji Kompresibilitas X1 sebesar 11,4
% dengan simpulan sangat baik; X2 sebesar
10,2 % dengan simpulan sangat baik; dan X3 sebesar
12,1 % dengan simpulan sangat baik.
d.
Hasil uji kadar air
Hasil rata-rata uji kadar air X1 sebesar 4,8
% dengan simpulan tidak memenuhi syarat;
X2 sebesar 4,1 % dengan simpulan tidak memenuhi syarat; dan X3 sebesar
4,2 % dengan simpulan tidak memenuhi syarat.
4. Hasil evaluasi tablet
a.
Hasil uji kekerasan
Hasil uji kekerasan
X1 sebesar 4,52 kg dengan simpulan memenuhi syarat; X2 sebesar 4,7 kg dengan simpulan memenuhi syarat; dan X3 sebesar 4,73 kg dengan simpulan memenuhi syarat.
b.
Hasil uji kerapuhan
Hasil uji kerapuhan
X1 sebesar 0,70 % dengan simpulan memenuhi syarat; X2 sebesar
0,78 % dengan simpulan memenuhi syarat; dan X3 sebesar
0,95 % dengan simpulan memenuhi syarat.
c.
Hasil uji keseragaman ukuran
Hasil uji keseragaman
ukuran X1, X2, dan X3 memenuhi
persyaratan.
d.
Hasil uji keseragaman bobot
Hasil uji keseragaman
bobot menunjukkan
X1 dengan rata-rata bobot 0,578 gram; X2 dengan rata-rata bobot 0,577 gram;
dan X3 dengan rata-rata bobot 0,58 gram.
e.
Hasil uji waktu hancur
Hasil uji waktu
hancur menunjukkan
semua sampel uji (X1, X2, dan X3) memenuhi persyaratan uji waktu hancur yaitu
dibawah 15 menit.
f.
Hasil penetapan kadar vitamin C
No. |
Formula |
Absorbansi |
Kadar (%) |
1. |
X1 |
0,241 |
77,25 |
2. |
X2 |
0,278 |
88,76 |
3. |
X3 |
0,295 |
93,33 |
Syarat: Kadar = 90,0%
- 110,0% |
Dengan data yang didapatkan hanya formula X3 yang memenuhi persyaratan hal tersebut bisa terjadi
karena X3 menggunakan lebih banyak ekstrak
daun jeruk nipis sebesar 200 mg.
g.
Hasil uji disolusi
Waktu |
Persentase Kumulatif
Vitamin C yang Terlepas (%) |
||
|
X1 |
X2 |
X3 |
5 |
7,74 |
6,84 |
13,68 |
10 |
9,9 |
18 |
19,08 |
15 |
13,14 |
27,36 |
20,88 |
20 |
14,58 |
30,6 |
24,84 |
35 |
22,23 |
39,6 |
45,54 |
45 |
29,52 |
44,46 |
61,2 |
Dari data tersebut X1 dan X2 tidak memenuhi persyaratan disolusi tablet. Sedangkan X3 memenuhi persyaratan disolusi Q-15% yaitu dari kuartil sebesar
75 dikurangi 15 yaitu 60, sehingga hasil dari X3 61,2 berada di Q-15%.
Kesimpulan
Tablet ekstrak daun Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia)
tidak memenuhi persyaratan tablet. Tablet ekstrak daun Jeruk Nipis (Citrus
aurantifolia) dosis 200 mg per tablet memenuhi
persyaratan uji kadar vitamin C sebesar 93,33%.
BIBLIOGRAFI
Dalimartha, S. (2008). Atlas tumbuhan obat Indonesia
(Vol. 2). Niaga Swadaya.
Depkes RI. 2015. Farmakope Indonesia Edisi
V. �Jakarta: Departemen
Kesehatan Republik Indonesia.�
Fatmawaty, A., Nisa M., dan Rezki, R. (2019). Teknologi Sediaan Farmasi. Yogyakarta:
Penerbit Deepublish.
Subandi, E. (2017). Pengaruh Senam Diabetes Perhadap
Penurunan Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Mellitus Di UPT Puskesmas Mundu
Kabupaten Cirebon Tahun 2017. Syntax Literate; Jurnal Ilmiah Indonesia, 2(7),
53�68.
Suparni., W. (2012). Herbal Nusantara: 1001 Ramuan
Tradisional Asli Indonesia. Andi Publisher.