Syntax
Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol.
7, No. 12,
Desember 2022
ANALISIS
PENANGANAN DAN MANAJEMEN PENGENDALIAN KEHILANGAN AIR PELANGGAN PDAM KOTA
BALIKPAPAN TAHUN 2021
Arief
Purnawarman
Fakultas
Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia
E-mail:
[email protected]
ABSTRAK
Kehilangan air merupakan permasalahan yang umum terjadi pada jaringan
perpipaan perusahaan penyedia jasa layanan air minum (PDAM). Kehilangan air
mengakibatkan kerugian yang cukup besar bagi perusahaan. Upaya yang telah
dilakukan PDAM Kota balikpapan untuk menurunkan NRW distribusi dengan menganti
water meter pelanggan yang rusak secara bertahap, pembentukan District meter
Area (DMA) untuk monitoring, segera melakukan perbaikan terhadap jaringan
distribusi yang mengalami kebocoran. Penelitian yang digunakan adalah
penelitian Kuantitatif, Model yang digunakan pada penelitian ini merupakan
model kausalitas dan buat menguji hipotesis yang diajukan pada penelitian ini
maka teknik analisis yang digunakan adalah SEM (Stuctural Equation Modelling).
Dari hasil penelitian penyebab terbesar terjadinya kehilangan air disebabkan
karena pipa pipa distribusi dan produksi yang sudah tua. Untuk uji validitas
jumlah pelanggan yang terlayani (X1), kapasitas produksi (X2) dan kapasitas
distribusi (X3) dan neraca air (Y) dinyatakan sebagai data yang valid, setelah
dilakukan uji regresi linear berganda, dengan hasil�� yang menyatakan X1 dan X2 berpengaruh positif
terhadap Y dan X3 berpengaruh negarif terhadap Y. utuk Uji F diperoleh Fhit
> Ftabel yaitu 5,491 > 4,737, atrinya Ho ditolak dan H1 diterima atau
jumlah pelanggan yang terlayani, kapasitas produksi dan kapasitas distribusi
berpengaruh terhadap neraca air.
Kata
Kunci:
NRW (non revenue water), Neraca air, PDAM.
Abstract
Loss of water is a
common problem in the pipeline network of drinking water service companies
(PDAMs). Loss of air results in considerable losses for the company. Efforts
have been made by PDAM Balikpapan City to reduce NRW distribution by gradually
replacing damaged customer water meters, establishing a District Meter Area
(DMA) for monitoring, and immediately repairing the leaking distribution
network. The research used is quantitative research, the model used in this
research is a causality model and to test the hypotheses proposed in this
study, the analytical technique used is SEM (Structural Equation Modeling).
From the research results, the biggest cause of water loss is due to the
distribution of old pipes and production pipes. To test the validity of the
number of customers served (X1), production capacity (X2) and distribution
capacity (X3) and water balance (Y) are stated as valid data, after conducting
multiple linear regression tests, the results stated that X1 and X2 had a
positive effect on Y and X3 has a negative effect on Y. For the F test, it is
obtained Fhit > Ftable, namely 5,491 > 4,737, the meaning Ho is rejected
and H1 is accepted or the number of customers served, production capacity and
distribution capacity affect the water atmosphere.
Keywords: NRW (non revenue
water), Water balance, PDAM.
Pendahuluan
Ketersediaan air bersih
merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi peningkatan kesejahteraan
masyarakat, karena pentingnya kebutuhan akan air bersih maka hal yang� wajar�
apabila� sektor� air�
bersih� mendapat� prioritas�
utama� untuk kehidupan orang
banyak (DIMAS, 2022). Kebutuhan air
bersih dari waktu ke waktu semakin meningkat dan jumlah peningkatan kebutuhan
air bersih tidak bisa dihindarkan (Agustina & Bakti, 2015). Oleh karena itu,
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) diharapkan mampu menyediakan air bersih yang
memadai dari segi kualitas, kuantitas dan kontinyuitas (Fithri et al., 2022).
Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM) Kota Balikpapan merupakan salah satu perusahaan daerah yang
melayani masyarakat Kota Balikpapan, khususnya dalam penyediaan jasa air bersih
dan air minum. Pada bulan September tahun 2020, Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM) Kota Balikpapan tercatat memiliki jumlah sambungan rumah sebesar 100,688
SR.
Kehilangan air merupakan
permasalahan yang umum terjadi pada jaringan perpipaan perusahaan penyedia jasa
layanan air minum (PDAM) (Jannah, 2020). Kehilangan air
mengakibatkan kerugian yang cukup besar bagi perusahaan. Kerugian ini dapat
disebabkan oleh beberapa faktor seperti kebocoran pada sistem perpipaan,
sambungan pipa tidak baik, rendahnya kualitas aksesoris, kerusakan meter air,
pencurian air, illegal connection, dan kesalahan administrative (Ismi, 2021). Hal tersebut
bisa menyebabkan berkurangnya pendapatan, berkurangnya kuantitas dan tekanan
air yang dapat digunakan oleh konsumen serta turunnya kualitas air minum yang
didistribusikan kepada konsumen.
Tingkat kehilangan air
yang relatif tinggi pada sistem perpipaan PDAM sesungguhnya merupakan cerminan
dari pengelolaan PDAM yang tidak efisien (Miranthy, 2022). Sebaliknya
keberhasilan menurunkan tingkat NRW menjadi indikasi keberhasilan penyelenggara
pelayanan PDAM (Sabana et al., 2015). NRW menjadi
faktor pengungkit kunci (key leveraging factor) bagi kinerja PDAM karena
pengaruh keberhasilan menurunkan NRW mampu�
mengungkit� semua prestasi
pelayanan PDAM secara� komprehensif (Haderianor et al., 2022). Mulai dari
naiknya mutu pelayanan (kuantitas, kualitas & kontinuitas), naiknya
pendapatan usaha (efisiensi operasi, efektifitas investasi dan laba usaha),
meningkatnya mutu konservasi lingkungan hingga penerimaan masyarakat yang lebih
baik (Diasa et al., 2019). Pada akhirnya
keberhasilan menurunkan NRW yang mampu membuat kinerja penyediaan air
menjadi�� aman�� dan��
terjamin menunjukkan prestasi manajemen PDAM dalam menerapkan tata
kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) (Fitriadi & Yusra, 2016).
Pada Penelitian ini
penulis akan menganalisa penanganan dan manajemen pengendalian kehilangan air
pelanggan PDAM Kota Balikpapan untuk menekan kerugian pada Perusahaan Daerah
Air Minum (PDAM) Kota Balikpapan. Diantaranya adalah pengaruh jumlah pelanggan,
debit air yang di produksi, debit air yang di distribusi, debit air yang hilang
dan rekening air yang di tagih terhadap neraca air.
Perusahaan Daerah Air
Minun (PDAM) Kota Balikpapan adalah perusahaan BUMD (Badan Usaha Milik Daerah)
yang beralamatkan di Jl. Ruhui Rahayu I, Balikpapan Kalimantan Timur dengan
jumlah karyawan 497 karyawan. Perusahaan Daerah Air Minun ini bergerak dibidang
pengelolaan air minum dan air limbah yang terdiri terdiri dari 11 bagian dan 28
sub bagian. Dari tahun 2020 tingkat kehilangan air dinilai masih tinggi yaitu
35,22%, dari volume air yang diproduksi, dihasilkan air sebesar 38.705.391 m3
dan telah didistribusikan ke pelanggan sebasar 36.423.840 m3. Presentase
tingkat kehilangan air di unit produksi sebesar 5,89 dari volume produksi rill,
tingkat kehilangan air di unit produksi ini disebabkan penggunaan untuk
membersihkan sedimentasi dan pencucian filter.
Dari volume air yang
didistribusikan ke pelanggan sebesar 36.423.840 m3 telah dijual ke pelanggan
sebesar 23.593.995 m3. Presentase NRW distribusi di tahun 2020 sebesar 35,22%
dari air yang didistribusikan. Presentase NRW distribusi masih lebih tinggi
dibandingkan dengan standar yang telah ditentukan yaitu 20%. Masih tingginya
tingkat NRW didistribusi tahun 2020 disebabkan adanya water meter pelanggan
yang rusak, instalasi distribusi yang rusak, pencurian air, administrasi/
kesalahan catat meter, pemakaian sendiri dan usia pipa telah tua. PDAM Kota balikpapan
telah memiliki water meter induk di instalasi distribusi dan berfungsi dengan
baik.
Upaya yang telah
dilakukan PDAM Kota balikpapan untuk menurunkan NRW distribusi dengan menganti
water meter pelanggan yang rusak dan berusia lebih dari 5 tahun secara
bertahap, selama 2019 jumlah water meter yangtelah diganti sebanyak 26.733
buah. Pembentukan District meter Area (DMA) untuk monitoring, segera melakukan
perbaikan terhadap jaringan distribusi yang mengalami kebocoran dengan
pelayanan 24 jam dan menggunakan media sosial untuk memperoleh informasi
tentang kebocoran pipa (Fahrizal, 2016).
Berdasarkan data pada
tahun 2020 pada awal tahun 2021 Perusahaan Daerah Air minum (PDAM) Kota
Balikpapan membentuk tim NRW, Dalam hal ini, tim NRW bertindak sebagai pihak
penyelenggara SPAM� (Sistem Penyediaan
Air Minum) berperan sebagai pelaksana dengan melakukan kegiatan program
penurunan NRW yang meliputi kegiatan merencanakan, melaksanakan konstruksi, mengelola,
memelihara, merehabilitasi, memantau, dan/atau mengevaluasi sistem fisik
(teknik) dan non fisik program penurunan NRW dan pelayanan air minum. Pihak
penyelenggara harus menentukan strategi dalam upaya pemecahan masalah NRW.
Pengendalian NRW akan
memberi pengaruh yang nyata dalam meningkatkan kinerja Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM) dari segi operasional dan finansial (Nurwanda, 2019). Salah satu
pencapaian PDAM Kota Balikpapan pada tahun 2021 adalah tingkat kehilangan air/ Non
Revenue Water (NRW) sesuai dengan target PDAM. Untuk mencapai target
tersebut, maka dapat dilakukan beberapa strategi. Strategi yang dapat dilakukan
adalah bekerja secara maksimal. Tim yang menangani NRW perlu mengenal sistem
eksisting dengan baik. Sehingga selanjutnya diharapkan dapat mengevaluasi
program penanganan NRW yang telah dilakukan. Setelah dapat mengevaluasi,
tahapan selanjutnya adalah merencanakan pengembangan program, sebagai perbaikan
atau penyempurnaan program penanganan NRW yang telah dilaksanakan. Program
eksisting dianalisis, dikembangkan dan disinergikan antar bagian untuk
selanjutnya diaplikasikan dalam rencana program percepatan.
Berdasarkan data dari
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Balikpapan (2020), potensi produksi air
bersih saat ini sebesar 1.190 L/det, Sedangkan dari perhitungan Master Plant
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Balikpapan, kebutuhan air bersih Kota
Balikpapan pada tahun 2020 sebesar 2.564 L/det. Dari hasil laporan PDAM tahun
2020 Kapasitas IPA terpasang sebesar 1.510 L/det, Kapasitas Produksi 1.267
L/det, Kapasitas Distribusi 1.192 L/det dan Jumlah Air yang terjual adalah 882
L/det, dengan jumlah pelanggan 100.688 SR yang terdiri dari golongan rumah
tangga 95.123 SR dengan daya serap mencapai 94,47%, Fasilitas Sosial 1.615 SR
dengan daya serap mencapai 1,60% , fasilitas Umum 3.930 SR dengan daya serap
3,9% dan perusahaan sebanyak 20 SR dengan daya serap 0,02 %.
Metode
Penelitian
Penelitian ini dilakukan
pada tahun 2021 selama Sembilan bulan dimulai pada bulan Maret 2021 sampai
dengan November 2021. Tempat penelitian ini adalah PDAM Kota Balikpapan yang
beralamatkan di Jl. Ruhui Rahayu 1 No.1, Sepinggan, Kecamatan Balikpapan
Selatan, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur 76115.
Dalam penelitian ini
rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian Kuantitatif, Menurut (Sugiyono, 2009) metode penelitian
kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi/sampel tertentu, teknik
pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data
menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik
dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Menurut (Hasanah et al., 2021) pendekatan
kuantitatif adalah satu pendekatan yang secara primer menggunakan paradigma
postpositivist dalam mengembangkan ilmu pengetahuan (seperti pemikiran tentang
sebab akibat, reduksi kepada variabel, hipotesis dan pertanyaan spesifik
menggunakan pengukuran dan observasi serta pengujian teori), menggunakan
strategi penelitian seperti eksperimen dan survei yang memerlukan data
statistik.
Menurut (Creswell, 2012), penelitian
kuantitatif merupakan metode- metode untuk menguji teori�teori tertentu dengan
cara meneliti hubungan antara variable. Variable yang digunakan di ukur
sehingga terdiri dari angka-angka dan di analisis menggunakan prosedur
statistic. Menurut (Dakhi, 2021) pendekatan
kuantitatif dilakukan pada peneliti inferensial (dalam rangka pengujian
hipotesis) dan menyandarkan kesimpulan hasilnya pada suatu probabilitas
kesalahan pada menolakan hipotesis nihil.
Hasil dan Pembahasan
A.
Hasil Structural Equation
Modeling (SEM)
Structural
Equation Modeling (SEM) adalah model analisis yang dirancang
untuk melihat dampak variabel-variabel laten eksogen ke variabel laten endogen.
dimana, nilai deskripsi atau struktur variabel laten didasarkan pada variabel
yang diamati atau indikator konstituen variabel-variabel ini (Sain, 2014). Dengan menggunakan model
analisis Structural Equation Modeling
(SEM) dapat menemukan hasil yang sesuai.�
Hasil dari data pada tabel 4.7 dapat dengan jelas dilihat pada gambar
hasil output SEM menggunakan software AMOS sebagai berikut:
�����������������������
Gambar 1. Hasil Model Penelitian
Sumber: Data Primer yang diolah 2021
Dari gambar diatas
dapat dilihat bahwa nilai estimate varian untuk jumlah pelanggan yang terlayani
(X1) sebesar 9722341,50; nilai estimate untuk kapasitas produksi (X2)
sebesar 19443299,00; untuk kapasitas distribusi (X3) sebesar
20501458,00 dan nilai standar eror adalah 267450,76.
B. Statistik
Deskriptif Variabel Penelitian.
Tabel 2
Descriptive Statistics
Descriptive Statistics |
|||
|
Mean |
Std. Deviation |
N |
�Jumlah Pelanggan
yang terlayani (X1) |
98834,56 |
3307,21 |
9 |
�Kapasitas
Produksi (X2) |
3155091,11 |
138867,01 |
9 |
�Kapasitas
Distribusi (X3) |
2972015,89 |
162956,39 |
9 |
�Kehilangan Air
Secara Teknik (Y) |
898686,11 |
33388,46 |
9 |
Sumber : Data Primer, diolah oleh peneliti (2021)
Dari tabel 4.8 Descriptive Statistics di atas diperoleh nilan mean
tertinggi pada Kapasitas Produksi yaitu 3.155.091,111 m3 dan nilai
mean terendah pada jumlah pelanggan yaitu 98.834,5556 SR sedangkan standar
deviasi tertinggi debit air yang hilang yaitu 180.019,16120 m3 dan
standar deviasi terendah adalah jumlah pelanggan yang terlayani yaitu
3.307,20944 SR.
C.
Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui
kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada
objek yang diteliti sehingga dapat diperoleh hasil penelitian yang valid.
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data
(mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk
mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2009).
Uji validitas yang pertama dilakukan adalah
menganalisis tingkat signifikan hubungan berdasarkan perhitungan Confirmatory Factor Analysis (CFA) atau
uji validitas konstruk (Indikator). Adapun yang menjadi syarat signifikan
adalah untuk taraf signifikan 5% maka cut
of value critical ratio ≥ 1,96 atau nilai probabilitas (P) < 0,05.
diperoleh hasil uji validitas tersebut sebagai berikut:
Tabel 3
Uji
Validitas
Jalur |
C.R |
P |
Hasil |
||
Jumlah Pelanggan yang terlayani (X1) |
� |
Neraca
Air (Y) |
1,98 |
0,037 |
Valid |
Kapasitas Produksi (X2) |
� |
Neraca
Air (Y) |
2,877 |
0,004 |
Valid |
Kapasitas Distribusi (X3) |
� |
Neraca
Air (Y) |
-4,694 |
*** |
Valid |
�� Sumber : Data Primer, diolah oleh peneliti
(2021)
Berdasarkan tabel di
atas nilai critical ratio (CR)
untuk X1, X2, dan X3 lebih bersar dari 1,96 hal ini menandakan bahwa data yang diperoleh
valid, atau pengujian melalui nilai Probabilitas (P) dengan hasil X1,
X2, dan X3 lebih kecil dari 0,05 dilatakan valid.
Berdasarkan nilai critical ratio (CR)
diperoleh:
X1: 1,98 > 1,96������������������
X2: 2,877 > 1,96����������������
X3: -4,694 < -1,96
Berdasarkan Nilai probabilitas (P) diperoleh:
X1:
0,037 < 0,05
X2: 0,004 < 0,05
X3: 0,000 < 0,05
Penelitian
yang dilakukan di Perusahaan Daerah Air Minun (PDAM) Kota Balikpapan, dimulai
dari bulan maret 2021 samapai dengan November 2021 memiliki satu variabel
terikat yaitu neraca air (Y) dan variabel bebas adalah jumlah pelanggan yang
terlayani (X1), Kapasitas Produksi (X2) dan kapasitas distrinusi (X3). Adapun
hasil penelitian ini adalah:
Tabel 4
Veriabel |
Hasil Pengujian |
|||
Uji Validitas |
Regresi Linear Berganda |
Uji F |
Uji T |
|
Jumlah
Pelanggan yang terlayani (X1) |
Valid |
Berpengaruh
Positif |
Berpengaruh |
Tidak
Berpengaruh |
Kapasitas
Produksi (X2) |
Valid |
Berpegaruh
Positif |
Berpengaruh |
Berpengaruh |
Kapasitas
Distribusi (X3) |
Valid |
Berpengaruh
Negatif |
Berpengaruh |
Berpengaruh |
1.
Pengaruh Jumlah pelanggan yang terlayani pada Perusahaan Daerah
Air Minum (PDAM) terhadap Neraca Air
Data Penelitian pada table
4.7 adalah temuan data yang dilakukan selama sembilan bulan mulai dari bulan
Maret 2021 sampai dengan November 2021 dengan jumlah pelanggan 100.688 SR namun tidak semua dapat
terlayani. Jumlah minimum pelanggan yang terlayani yaitu 99.475 SR berada di
bulan Juli sedangkan jumlah maksimum pelanggan yang terlayani adalah 100.611 SR
berada di bulan November. Mean untuk jumlah pelanggan yang terlayani adalah
98834,56 dengan standar deviasi 3307,21.
Pada uji validitas nilai CR untuk X1 sebesar
1,98 lebih besar dari taraf signifikan 5% yaitu 1,96 (1,98 > 1,96) hal ini
menyatakan bahwa jumlah pelanggan yang terlayani (X1) data yang
valid dan dapan dilakukan pengujian selanjutnya. Jika dilihat dari nilai
probabilitas untuk jumlah pelanggan yang terlayani juga termasuk dalam data
yang valid karena nilai probabilitas jumlah pelanggan yang terlayani (X1)
lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,037.
Pada Tabel 4.9 Nilai Koefesien regresi untuk variabel
jumlah pelanggan yang terlayani (X1) memiliki nilai positif sebesar
0,011. Hal ini menunjukan jika jumlah pelanggan yang terlayani mengalami
kenaikan 1%, maka nilai kehilangan air secara teknik (neraca air) naik sebesar
0,011 dengan asumsi variabel independen lainnya dianggap konstan. Tanda positif
artinya menunjukan pengaruh yang searah antara variabel independen dan variabel
dependen.
Hasil perhitungan tabel 4.12 dengan menggunakan Uji F
diperoleh F hitung > F tabel yaitu 5,491 > 4,737 dengan nilai sig. F
lebih kecil dari α = 5%.� Hal ini
dapat disimpulkan bahwa Hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif
diterima, yang artinya bahwa variabel X1 (jumlah
pelanggan yang terlayani, kapasitas produksi dan kapasitas distribusi) secara simultan berpegaruh
terhadap setiap variabel Y (neraca air).
Hasil perhitungan pada tabel 4.13 dengan menggunakan� Uji T diperoleh bahwa t tabel > t hitung
yaitu 2,447 > 0,112 namun taraf sig. t = 0,915 yang
artinya lebih besar dari 5% maka hal ini menujukan variabel X1
(Jumlah pelanggan yang terlayani) tidak memiliki pengaruh yang terhadap Y
(Neraca air).
2.
Pengaruh Debit air yang diproduksi pada Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM) terhadap Neraca Air
Data Penelitian pada table
4.7 adalah temuan data yang dilakukan selama sembilan bulan mulai dari bulan
Maret 2021 sampai dengan November 2021. Jumlah air yang diproduksi secara
keseluruhan adalah 28.395.820 m3, dimana produksi terendah ada pada
bulan Juni yaitu sebesar 2.973.210 m3 sedangkan
produksi tertinggi adalah 3.396.298 m3 pada bulan Maret. Mean untuk Kapasitas produksi adalah 3155091,11
dengan standar deviasi 138867,01.
Pada uji validitas nilai CR untuk X2 sebesar
2,887 lebih besar dari taraf signifikan 5% yaitu 1,96 (2,887 > 1,96) hal ini
menyatakan bahwa Kapasitas Produksi (X2) data yang valid dan dapan
dilakukan pengujian selanjutnya. Jika dilihat dari nilai probabilitas untuk
kapasitas yang diproduksi juga termasuk dalam data yang valid karena nilai
probabilitas Kapasitas produksi (X2) lebih kecil dari 0,05 yaitu
0,004.
Pada Tabel 4.9 Nilai Koefesien regresi untuk variabel
kapasitas produksi (X2) memiliki nilai positif sebesar 0,223. Hal
ini menunjukan jika kapasitas produksi atau jumlah debit air yang diproduksi
mengalami kenaikan 1%, maka nilai kehilangan air secara teknik (neraca air)
naik sebesar 0,223 dengan asumsi variabel independen lainnya dianggap konstan.
Tanda positif artinya menunjukan pengaruh yang searah antara variabel
independen dan variabel dependen.
Hasil perhitungan tabel 4.11 dengan menggunakan Uji F
diperoleh F hitung > F tabel yaitu 5,491 > 4,737 dengan nilai sig. F
lebih kecil dari α = 5%.� Hal ini
dapat disimpulkan bahwa Hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif
diterima, yang artinya bahwa variabel x (jumlah pelanggan yang terlayani, kapasitas produksi dan kapasitas
distribusi) secara simultan berpegaruh terhadap setiap variabel Y
(neraca air).
Hasil perhitungan pada tabel 4.9 dengan menggunakan� Uji T diperoleh analisis regresi variabel X2
(Kapasitas Produksi) terhadap Y (Neraca air) menunjukan nilai t hitung sebesar
2,724, sedangkan nilai t tabel sebesar 2,447, hal ini menandakan bahwa t tabel <� t hitung yaitu 2,724 < 2,724 dan taraf
sig. t = 0,027 yang artinya lebih kecil dari 5% hal ini menujukan variabel X2
(Kapasitas Produksi) memiliki pengaruh yang terhadap Y (Neraca air).
3.
Pengaruh Debit air yang didistribusi pada Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM) terhadap Neraca Air
Data Penelitian pada table
4.7 adalah temuan data yang dilakukan selama sembilan bulan mulai dari bulan
Maret 2021 sampai dengan November 2021.�
Untuk air yang didistribusi hanya mencapai 26.748.143 m3.
Dengan debit air minimum yang didistribusi sebesar 2.701.620 m3,
sedangkan debit air maksimum yang didistribusi sebesar 3.155.280 m3. Mean untuk Kapasitas distribusi adalah 2972015,89
dengan standar deviasi 162956,39.
Pada uji validitas nilai CR untuk X3 sebesar
4,694 lebih besar dari taraf signifikan 5% yaitu 1,96 (4,694 > 1,96) hal ini
menyatakan bahwa Kapasitas distribusi (X3) data yang valid dan dapan
dilakukan pengujian selanjutnya. Jika dilihat dari nilai probabilitas untuk
kapasitas distribusi juga termasuk dalam data yang valid karena nilai
probabilitas Kapasitas distribusi (X3) lebih kecil dari 0,05 yaitu
0,000.
Pada Tabel 4.9 Nilai Koefesien regresi untuk
variabel kapasitas distribusi (X3) memiliki nilai negatif sebesar
-0,279. Nilai tersebut menunjukan pengaruh negatif (berlawan arah) antara variabel kapasitas distribusi
dengan kehilangan air secara teknik (neraca air). Hal ini menunjukan jika
kapasitas distribusi atau jumlah debit air yang didistribusi mengalami kenaikan
1%, maka sebaliknya nilai kehilangan air secara teknik (neraca air) akan turun
sebesar 0,279 dengan asumsi variabel independen lainnya dianggap konstan.
Hasil perhitungan tabel 4.13 dengan
menggunakan Uji F diperoleh F hitung > F tabel yaitu 5,491 > 4,737 dengan
nilai sig. F lebih kecil dari α = 5%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa Hipotesis
nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima, yang artinya bahwa variabel x (jumlah pelanggan yang terlayani, kapasitas
produksi dan kapasitas distribusi) secara simultan berpegaruh terhadap setiap
variabel Y (Neraca air).
Hasil perhitungan pada tabel 4.9 dengan
menggunakan Uji T diperoleh analisis regresi variabel X3 (Kapasitas
Distribusi) terhadap Y (Neraca air) menunjukan nilai t hitung sebesar -3,771,
sedangkan nilai t tabel sebesar 2,447, hal ini menandakan bahwa -t tabel > -t hitung yaitu -2,447 > -3,771 dan taraf sig. t = 0,014 yang artinya
lebih kecil dari 5% hal ini menujukan variabel X3 (Kapasitas
Distribusi) memiliki pengaruh yang terhadap Y (Neraca air).
Kesimpulan
Salah satu cara untuk mengantisipasi
permasalahan kehilangan air ini adalah pengecekan dan perbaikan secara berkala
yang dilakukan oleh tin NRW. Setelah dilakukan pengolahan data menggunakan
regresi linear berganda maka penelitian ini menghasilkan kesimpulan:
Terdapat hubungan yang positif antara jumlah
pelanggan yang terlayani (X1) dengan neraca air, apabila jumlah
pelanggan yang terlayani naik 1% maka nilai kehilangan air secara teknik (neraca
air) naik sebesar 0,11 dengan asumsi variabel
independen lainnya dianggap konstan. Tanda positif artinya menunjukan pengaruh
yang searah antara variabel independen dan variabel dependen, Maka Ho ditolak dan H1 diterima. Terdapat
hubungan positif jumlah pelanggan yang terlayani dengan neraca air.
Terdapat hubungan yang positif antara kapasitas
produksi (X2) dengan neraca air, apabila kapasitas produksi naik 1%
maka nilai
kehilangan air secara teknik (neraca air) naik sebesar 0,11 dengan asumsi variabel independen lainnya
dianggap konstan. Tanda positif artinya menunjukan pengaruh yang searah antara
variabel independen dan variabel dependen, H0 ditolak dan h1 diterima. Terdapat pengaruh positif terhadapa
kapasitas distribusi terhadap neraca air.
Terdapat hubungan yang negatif antara kapasitas
Distribusi (X3) dengan neraca air, apabila kapasitas distribusi naik
1% maka nilai kehilangan air secara teknik (neraca air) turun
sebesar 2,97 dengan asumsi variabel independen lainnya dianggap konstan. Tanda
negatif artinya menunjukan pengaruh yang berlawanan antara variabel independen
dan variabel dependen, Ho
ditolak dan H1 diterima. Terdapat pengaruh negatif kapasitas distribusi
terhadap neraca air.
Agustina, M., &
Bakti, A. M. (2015). Penentuan Distribusi Air Bersih Di Kabupaten X Menggunakan
Metode Simple Additive Weighting (Saw). Prosiding Snatika, 3,
185�188.
Creswell, J. W. (2012). Research
Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, Dan Mixed, Pustaka Pelajar.
Yokyakarta.
Dakhi, T. A. (2021).
Faktor�Faktor Yang Mempengaruhi Burnout Pada Tenaga Kesehatan Rsud Lukas
Hilisimaetano Kecamatan Maniamolo Kabupaten Nias Selatan Tahun 2020. Jurnal
Persepsi Psikologi, 4(2), 90�96.
Diasa, I. W., Soriarta,
I. K., & Suryawan, I. B. G. (2019). Analisa Kehilangan Air (Non Revenued
Water) Pada Jaringan Sistem Penyediaan Air Minum (Spam). Jurnal Teknik
Gradien, 11(2), 1�19.
Dimas, A. L. A. (2022). Analisis
Kebutuhan Dan Ketersediaan Air Bersih Didesa Sedau Kecamatan Narmada Kabupaten
Lombok Barat. Universitas_Muhammadiyah_Mataram.
Fahrizal, R. A. (2016). Pembentukan
Sub Zona/District Meter Area (Dma) Untuk Penurunan Kehilangan Air Tak
Berekening (Non Revenued Water) Di Perumahan Graha Indah I Dan Graha Indah Ii
Kota Balikpapan. Itn Malang.
Fithri, S., Maulidian, M.
O. R., & Jummi, C. V. R. (2022). Analisis Penyediaan Air Bersih Pdam Tirta
Daroy Di Kecamatan Lueng Bata, Kota Banda Aceh. Jurnal Pendidikan Geosfer,
7(2), 218�227.
Fitriadi, F., &
Yusra, A. (2016). Analisis Sistem Distribusi Produksi Air Dan Strategi Untuk
Penurunan Losses Pada Pdam Tirta Meulaboh Kabupaten Aceh Barat. Jurnal
Optimalisasi, 2(2).
Haderianor, H., Rizani,
F., & Rasidah, R. (2022). Pengaruh Intervensi Pemerintah Terhadap Kinerja
Keuangan Dengan Efisiensi Sebagai Variabel Intervening. Fair Value: Jurnal
Ilmiah Akuntansi Dan Keuangan, 5(1), 195�209.
Hasanah, U., Sarjono, S.,
& Hariyadi, A. (2021). Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap
Prestasi Belajar Ips Smp Taruna Kedung Adem. Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan
Nonformal, 7(1), 43�52.
Ismi, A. (2021). Analisis
Kualitas Pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum (Pdam) Tirta Kampar Unit
Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar. Universitas Islam Riau.
Jannah, I. R. (2020). Studi
Kehilangan Air Komersial (Studi Kasus: Pdam Maja Tirta Kota Mojokerto).
Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Miranthy, R. N. (2022). Efektivitas
Profesionalisme Pimpinan Dalam Mengelola Pdam Tirta Kualo Karya Kota Tanjung
Balai.
Nurwanda, A. (2019).
Implementasi Pengawasan Terhadap Peningkatan Kinerja Pegawai (Studi Analisis
Bumd Pdam Tirta Galuh Kabupaten Ciamis). Moderat: Jurnal Ilmiah Ilmu
Pemerintahan, 4(4), 34�48.
Sabana, C., Nurhayati,
S., & Muryodewanto, A. (2015). Analisis Indek Kepuasan Masyarakat Pdam Kota
Pekalongan. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, 17(2), 34�49.
Sain, H. (2014). Analisis
Structural Equation Model Dengan Pendekatan Bayesian. Jurnal Ilmiah
Matematika Dan Terapan, 11(1).
Sugiyono, P. D. (2009). Metode
Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, Bandung: Cv. Alvabeta.
Copyright holder: Arief Purnawarman (2022) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal
Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |