http://dx.doi.org/10.36418/syntax-literate.v5i12. 918 1669
Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia pISSN: 2541-0849
e-ISSN: 2548-1398
Vol. 5, No. 12, Desember 2020
ANALISIS MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT.
KERETA API INDONESIA (PERSERO)
Rafiudin Hanafiah dan Zakky Fataya
Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon Jawa Barat, Indonesia
Abstract
Working capital is the capital used for operational activities that are expected to re-
enter in the short term through sales while profitability is the ability of the company
to earn profit at a certain time. Working capital is one of the most important asset
elements in the company because without working capital the company cannot meet
the needs for its operational and pay the company's obligations such as paying debts,
wages, and others. The purpose of this research is to find out how much impact
working capital has on the profitability of PT KAI. The research method uses a
descriptive quantitative approach using pt financial report data. kai for a period of
10 years from 2009-2018. The analysis test uses a simple regression test analysis, t-
test, correlation test, and determination coefficient test. The results showed that
working capital to the profitability of PT. KAI has a low correlation relationship when
reviewed from the results of correlation analysis, and the t-test analysis shows that
working capital has no significant effect on profitability. So that it can be concluded
that the networking capital of PT. KAI has no significant effect on profitability.
Keywords: working capital; profitability; working capital turnover
Abstrak
Modal kerja merupakan modal yang digunakan untuk kegiatan operasional yang
diharapkan dapat kembali masuk dalam waktu pendek melalui penjualan sedangkan
profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba dalam
waktu tertentu. Modal kerja merupakan salah satu unsur aktiva yang sangat penting
dalam perusahaan karena tanpa modal kerja perusahaan tidak dapat memenuhi
kebutuhan untuk operasionalnya dan membayar kewajiban perusahaan seperti
membayar hutang, upah dan lainnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui seberapa
besar pengaruh modal kerja terhadap profitabilitas PT KAI. Metode penelitian
menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dengan menggunakan data laporan
keuangan PT. KAI selama periode 10 tahun dari tahun 2009-2018. Uji analisis
menggunakan analisis uji regresi sederhana, uji-t, uji korelasi dan uji koefesiensi
determinasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modal kerja terhadap profitabilitas
PT. KAI memiliki hubungan korelasi yang rendah jika di tinjau dari hasil analisis
korelasi, dan analisis Uji t menunjukkan bahwa modal kerja tidak berpengaruh
signifikan terhadap Profitabilitas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa modal kerja
bersih PT. KAI tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.
Kata kunci: modal kerja; profitabilitas; perputaran modal kerja.
Rafiudin Hanafiah dan Zakky Fataya
1670 Syntax Literate, Vol. 5, No. 12, Desember 2020
Pendahuluan
Perkembangannya yang semakin pesat dapat menimbulkan persaingan yang
semakin kompetitif dalam dunia usaha atau bisnis baik dalam skala nasional maupun
Internasional. Persaingan yang kompetitif tersebut mendorong perusahaan untuk terus
bergerak mengikuti laju perkembangan zaman agar dapat mempertahankan eksistensinya
didunia usaha.
Penggunaan modal kerja harus digunakan secara maksimal. Karna modal kerja bisa
jadi akan mempengaruhi laba yang didapat perusahaan, sehingga pentingnya manajemen
modal kerja agar perusahaan terus mampu beroperasi. Perusahaan dituntut untuk dapat
mengelola modal kerja dengan efektif dan efisien, sehingga dapat menghasilkan
keuntungan atau laba yang maksimal dan pencapaian profitabilitas yang tinggi.
Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba, sehingga
profitabilitas sangat penting bagi perusahaan karena dapat mencerminkan keberhasilan
suatu perusahaan. Rasio profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktivitas normal bisnisnya. Dalam
penelitian ini Modal kerja diukur dengan Net Working Capital (NWC) dengan indikator
rasio perputaran modal kerja Net Working Capital Trun Over sedangkan profitabilitas
diukur dengan menggunakan Net Profit Margin (NPM).
Disebutkan dalam (Muktiadji & Sastra, 2013) bahwa modal kerja dikatakan sebagai
motor penggerak pada sistem keuangan dan operasional perusahaan. Dalam hal ini modal
kerja merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan pembahasan karena berkaitan
dengan upaya meningkatkan profitabilitas perusahaan. Hal senada pun disampaikan oleh
(Azlina, 2009, p. 107; Wibowo & Wartini, 2013, p. 50) bahwa modal kerja adalah
komponen terpenting yang perlu dikelola dan dimanfaatkan secara efektif dan produktif.
Hal ini didasari karena modal kerja merupakan bagian pembiayaan dari setiap aktivitas
operasional usaha perusahaan untuk mendapatkan laba dalam waktu singkat.
Modal kerja merupakan salah satu komponen penting dalam menjalankan aktivitas
perusahaan. Modal kerja yang digunakan diharapkan dapat kembali masuk dalam waktu
pendek melalui penjualan. Hal ini dikarenakan modal kerja akan berputar secara terus
menerus setiap periodenya dapat dialokasikan kembali untuk membiayai operasi
perusahaan. Untuk dapat menentukan jumlah modal kerja yang efisien, terlebih dahulu
diukur dari elemen-elemen modal kerjanya. Semakin cepat tingkat perputaran masing-
masing elemen modal kerja, maka modal kerja dapat dikatakan efesien.
𝑁𝑒𝑡 𝑊𝑜𝑟𝑘𝑖𝑛𝑔 𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙 = 𝐴𝑠𝑒𝑡 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
Menurut (Munawir, 2010), menyatakan bahwa modal kerja terbagi menjadi tiga
konsep sebagai berikut :
a. Konsep kuantitatif
Modal kerja dapat disebut juga modal kerja bruto (gross working capital) yang
mengandung pengertian jumlah keseluruhan aktiva lancar.
b. Konsep kualitatif
Analisis Modal Kerja terhadap Profitabilitas pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero)
Syntax Literate, Vol. 5, No. 12, Desember 2020 1671
Pada konsep ini modal kerja dihubungkan dengan besarnya hutang lancar atau
hutang yang segera harus dilunasi. kelebihan aktiva lancar diatas hutang lancar yang
juga disebut modal kerja netto (net working capital).
c. Konsep fungsional
Konsep fungsional mendasarkan pada fungsi dana yang digunakan untuk memperoleh
pendapatan. Setiap dana yang dialokasikan pada berbagai aktiva dimaksudkan untuk
memperoleh pendapatan (income).
Berapa banyak modal kerja yang diperlukan oleh suatu perusahaan untuk
menentukan jumlah modal kerja yang diperlukan oleh suatu perusahaan terdapat sejumlah
faktor yang perlu dianalisis adalah sebagai berikut:
a. Sifat umum atau tipe perusahaan
b. Waktu yang diperlukan
c. Perputaran persediaan
d. Volume penjualan
e. Tingkat Perputaran Piutang
Perputaran modal kerja (net working capital turn over ) merupakan salah satu rasio
yang digunakan untuk mengukur aktivitas bisnis terhadap kelebihan yang diperoleh
dari aktivitas bisnis terhadap kelebihan yang diperoleh dari asset lancar (current asset)
atas hutang lancar (current liabilitas) yang ditunjukan dari banyaknya pendapatan.
Berikut ini adalah rumus yang digunakan untuk menghitung rasio perputaran modal
kerja :
𝑃𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 =
𝑛𝑒𝑡 𝑠𝑎𝑙𝑒
(𝐴𝑠𝑒𝑡 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 − 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟)
Analisis sumber dan penggunaan modal kerja merupakan analisis terhadap
laporan keuangan yang bertujuan memperoeh informasi tentang modal kerja
perusahaan. Modal kerja yang digunakan adalah modal kerja bersih (net working
capital) yang merupakan seisih lebih asset lancar (current assets) atas hutang lancar
(current liabilitas).
Sumber modal kerja suatu perusahaan dapat berasal dari:
1. Hasil Operasi Perusahaan
2. Keuntungan dari Penjualan Surat-Surat Berharga
3. Penjualan Aktiva Tetap
4. Penjualan Saham dan Obligasi
Menurut (Sartono, 2010, p. 122), menyatakan bahwa: “Profitabilitas adalah
kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan,
total aktiva maupun modal sendiri”. Profitabilitas digunakan untuk menilai
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dalam penjualan, aset, dan
modal saham. Menurut (Hanafi & Halim, 2016), analisis laporan keuangan (Hery,
2016, p. 192; Jumingan, 2014) rasio profitabilitas merupakan rasio yang digunakan
untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktivitas
normal bisnisnya.
Rafiudin Hanafiah dan Zakky Fataya
1672 Syntax Literate, Vol. 5, No. 12, Desember 2020
Menurut (Hanafi & Halim, 2016) menyatakan bahwa: Rasio profitabilitas
adalah rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan
(profitabilitas) pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham tertentu.
Penelitian yang dilakukan oleh penulis sebagaimana penelitian yang dilakukan
oleh (Nugroho, 2012; Nurkurniana, 2018; Santoso, 2013) berkenaan dengan modal
kerja dan profitabilitas, namun penelitian ini lebih dititikberatkan pada pengaruh
keduanya tanpa dipertimbangkan faktor lainnya.
Dari hasil penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan sesuatu yang
bermanfaat bagi semua pihak, diantaranya dapat menjadi bahan referensi dan studi
pustaka bagi pihak-pihak yang mengadakan penelitian mengenai modal kerja dan
profitabilitas.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kuantitatif deskriptif (Sugiyono,
2017) karena dalam penelitian ini menggunakan data berupa angka kemudian diolah dan
dianalisis angka tersebut sehingga memberikan gambaran terhadap pembaca, dalam
analisis data tersebut maka penelitis menggunakan analisis rasio profitabilitas untuk
mengetahui hubungan antara modal kerja terhadap profitabilitas PT. Kereta Api
Indonesia (persero).
Metode pengumpulan data yang digunakanadalah metode purposive sample, yaitu
metode pengumpulan data sampel dipilih berdasarkan pada tujuan penelitian.
Data yang digunakan adalah data sekunder, data yang diambil tidak langsung dari
objek atau subjek penelitian, data peneliti diambil dari laporan keuangan PT. KAI
(persero) periode 10 tahun dari 2009-2018, dan pengolahan data menggunakan program
SPSS 19.
Alat uji yang digunakan dalam penelitian ini sebagaimana dalam (Ghozali &
Nasehudin, 2012; Sunyoto, 2011) adalah analisis regresi sederhana, Uji t, analisis
korelasi, dan analisis koefesiensi determinasi.
Hasil dan Pembahasan
A. Analisis perkembangan Modal Kerja PT. KAI (persero)
Modal kerja adalah dana yang digunakan perusahaan untuk membiayai kegiatan
oprasional perusahaan PT. Kereta Api Indonesia (perserio) sehari-hari dan membayar
kewajiban perusahaan seperti membayar hutang, membeli bahan baku, dan
sebagainya.
Analisis Modal Kerja terhadap Profitabilitas pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero)
Syntax Literate, Vol. 5, No. 12, Desember 2020 1673
Tabel 1
Perkembangan Modal Kerja PT KAI periode tahun 2009-2018
Tahun
Modal kerja
(Rp. 000)
Persentase
(%)
Kenaikan/
penurunan
keterangan
2009
1.465.661.893
-
-
-
2010
1.224.565.719
-16,45
(241.096.174)
Turun
2011
360.564.583
-70,56
(864.001.136)
Turun
2012
132.349.275
-63,29
(228.215.308)
Naik
2013
(1.021.439.991)
-871,78
(1.153.789.266)
Turun
2014
(1.585.631.185)
55,23
(564.191.194)
Naik
2015
387.612.077
-124.45
1.973.243.262
Turun
2016
530.641.653
36,90
143.029.636
Naik
2017
5.709.166.897
975,89
5.178.525.184
Naik
2018
1.699.156.653
-70,24
(4.010.010.244)
Turun
Berdasarkan data 1 dapat diketahui bahwa perkembangan modal kerja bersih
PT. Kereta Api Indonesia (persero) pada periode tahun 2009-2018 mengalami
fluktuasi dengan peningkatan paling tinggi terjadi pada tahun 2017 mencapai
975,89% . Hal ini disebabkan karena kenaikan asset lancer sebesar 89,9% dari
Rp.6.448.685.266 ditahun 2016 menjadi Rp. 12.248.380.070 ditahun 2017. Kenaikan
tersebut berasal dari kas dan setara kas yang meningkat sebesar 140,8%, dana yang
dibatasi penggunaannya sebesar 92,5%, piutang usaha 27%, dan asset lancer lainnya
sebesar 78%.
Kemudian di tahun 2018 modal kerja mengalami penurunan sebesar -70,24%
dikarenakan adanya penurunan aset lancar sebesar 26,8% dari Rp. 12.248.380.070
menjadi Rp. 8.950.940.631. Dan Total asset di tahun 2018 mengalami kenaikan
sebesar 16,27% sebesar Rp 38.995.759 daritahun 2017 sebesar Rp. 33.538.405.
B. Analisis Perputaran Modal Kerja
Perputaran modal kerja merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
keefektifan modal kerja (aset lancar) yang dimikili perusahaan dalam menghasilkan
pendapatan. Rasio ini dihitung sebagai hasil bagi antara pendapatan dengan modal
kerja.
Rafiudin Hanafiah dan Zakky Fataya
1674 Syntax Literate, Vol. 5, No. 12, Desember 2020
Tabel 2
Perputaran Modal Kerja PT KAI periode tahun 2009-2018
Tahun
Pendapatan
Modal kerja
(Rp. 000)
Perputaran modal
kerja (kali)
2009
6.336.741.514
1.465.661.893
4,32
2010
7.728.423.522
1.224.565.719
6,31
2011
5.698.061.691
360.564.583
15,80
2012
6.323.313.540
132.349.272
47,78
2013
7.128.922.754
(1.021.493.991)
-6,98
2014
10.478.074.413
(1.585.631.185)
-6,61
2015
13.938.901.310
387.612.077
36,09
2016
14.463.328.404
530.641.653
27,26
2017
19.137.416.272
5.709.166.897
3,35
2018
26.864.014.499
1.699.156.653
15,81
Berdasarkan tabel 2 menunjukan perputaran rasio perputaran modal kerja paling
tinggi pada tahun 2015 meningkat 35,96 kali sedangkan di tahun 2014 mengalami
penurunan perputaran modal kerja sebanyak -6,61 kali kemudian ditahun 2016 dan
2017 mengalami penurunan perputaran modal kerja sebanyak 3,35 kali ditahun 2017
tetapi di tahun 2018 mengalami peningkatan sebanyak 15,81 kali perputaran modal
kerja dikarnakan adanya peningkatan pendapatan di tahun 2018 sebesar 40,37% dari
Rp. 19.137.416.272 menjadi Rp.26.864.014.499.
C. Analisis Rasio Profitabilitas PT. KAI (persero)
Profitabilitas merupakan salah satu pengukuran bagi kinerja suatu perusahaan.
Profitabilitas menunjukan kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba
selama periode tertentu pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham tertentu.
Profitabilitas perusahaandapat dinilai melalui berbagai cara tergantung laba dan
aktiva atau modal yang akan diperbandingkan satu dengan yang lainnya. Dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan rasio profitabilitas Marjin Laba bersih (Net
Profit Margin).
Menurut (Hery, 2016, p. 198), menyatakan bahwa, “Marjin laba bersih (net
profit margin) merupakan rasio yang digunakan untukmengukur besarnya persentase
laba bersih atas penjualan bersih”. Semakin tinggi persentae net profit margin
menandakan kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang tinggi sedangkan jika
persentase net profit margin suatu peruahaan maka menandakan rendahnya
kemampuan perusahaan menghasilkan laba bisa jadi karna besarnya biaya yang
dikeluarkan untuk keperluan oprasional tetapi pengembalian dana yang sudah
dikeluarkan tidak seperti yang diharapkan perusahaan atau karna kurangnya efisiensi
manajemen perusahan tersebut.
Analisis Modal Kerja terhadap Profitabilitas pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero)
Syntax Literate, Vol. 5, No. 12, Desember 2020 1675
Tabel 3
Perkembangan Profitabilitas PT.KAI tahun 2009-2018
Tahun
Laba Bersih
(Rp. 000)
Pendapatan
(Rp. 000)
NPM (net
profit margin)
(%)
Keterangan
2009
216.336.087
6.336.741.514
3,41
-
2010
350.874.044
7.728.423.522
4,54
Naik
2011
203.777.608
5.698.061.691
3,58
Turun
2012
368.335.682
6.323.313.540
5,83
Naik
2013
370.994.968
7.128.922.754
5,20
Turun
2014
860.878.658
10.478.074.413
8.22
Naik
2015
1.396.988.150
13.938.901.310
9,99
Naik
2016
1.018.240.148
14.463.328.404
7.04
Turun
2017
1.720.316.985
19.137.416.272
8.99
Naik
2018
1.535.582.583
26.864.014.499
5.72
Turun
Berdasarkan data tabel 3, hasil dari analisis rasio profitabilitas ditinjau darinet
profit margin (NPM) pada tahun 2009-2018 mengalami penurunan meskipun
pendapatan cenderung meningkat. Dimana peningkatan pendapatan terjadi pada
tahun 2018 dengan presentase mencapai 40.37% dari pendapatan ditahun 2017
sebesar Rp. 19.137.416.272 menjadi Rp. 26.864014.499. Tetapi ditahun 2018
presentase Net Profit Margin menurun 36.41%dari 8.98% menjadi 5.71%. karena laba
bersih yang dihasilkan pada tahun 2018 menurun dari Rp. 1.720.316.985 menjadi Rp.
1.535.582.593. disebabkan terjadinya peningkatan biaya meskipun pendapatan
ditahun 2018 meningkat hal ini terjadi karena beban-beban (beban pokok pendapatan,
beban usaha, dan beban pajak) meningkat.
D. Hasil Uji Statistik Antara Modal Kerja Terhadap Profitabilitas
1. Analisis Regresi Linear Sederhana
Menurut (Sarwono, 2018) Analisis Regresi linear sederhana adalah analisis
yang digunakan untuk mengetahui hubungan variabel bebas (independent)
terhadap Variabel (dependent) dan memprediksi variabel tergantung dengan
menggunakan variabel bebas. Variabel yang diteliti yaitu modal kerja (X) sebagai
Independent variable dan Profitabilitas (Y) sebagai Dependent Variable.
Tabel 4
Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana
Coefficients
a
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t
Sig.
B
Std. Error
Beta
1
(Constant)
5,551
,954
5,819
,000
Modal
Kerja
,064
,059
,360
1,090
,307
a. Dependent Variable: Profitabilitas
Rafiudin Hanafiah dan Zakky Fataya
1676 Syntax Literate, Vol. 5, No. 12, Desember 2020
Berdasarkan pada tabel 4 coefficients diperoleh dari nilai a sebesar 5,551
dan nilai b sebesar 0,064. Jika dimasukan kedalam persamaan regresi linear
sederhana , maka hasilnya adalah sebagai berikut :
𝛾 = 𝑎 + 𝑏𝑥
Dimana :
Y = Profitabilitas
x = Modal Kerja
a = angka konstaan sebesar 5,551
b = angka koefisien regresi sebesar 0,064.
Oleh karna itu persamaan nya menjadi :
𝛾 = 5,551 + 0,064 𝑥
Maka dari hasil persamaan diatas menunjukan bahwa :
1. Nilai konstanta persamaan diatas adalah 5,551 menunjukan bahwa besarnya
profitabilitas pada PT. Kereta Api Indonesia (persero) saat nilai Modal Kerja
sama dengan nol. Artinya ketika modal kerja tidak digunakan, maka
profitabilitas senilai 5,551.
2. Koefisien regresi (x) sebesar 0,064, angka tersebut mempunyai arti bahwa
setiap modal kerja ditambah sebesar satuan, maka akan terjadi kenaikan
profitabilitas sebesar 0,064. Maka dari itu persamaan regresi diatas
menunjukan bahwa apabila modal kerja mengalami peningkatan maka
proftabilitas pada PT Kereta Api Indonesia (persero) mengalami penambagan
peningkatan disetiap penambahan satu persen dari modal kerja.
2. Analisis Koefisien Korelasi.
Dalam analisis kolerasi yang dicari adalah koefisien kolerasi yaitu angka
yang menyatakan derajat hubungan antara variabel independen (X) dengan
variabel dependen (Y) atau untuk mengetahui kuat atau lemahnya hubungan
antara variabel independen dengan variabel dependen.
Tabel 5
Hasil Analisis Koefesien Korelasi
Correlations
Profitabilitas
Modal Kerja
Pearson Correlation
Profitabilitas
1,000
,360
Modal Kerja
,360
1,000
Sig. (1-tailed)
Profitabilitas
.
,154
Modal Kerja
,154
.
N
Profitabilitas
10
10
Modal Kerja
10
10
Berdasarkan tabel 5 diatas, dapat dilihat nilai koefisien korelasi (r) sebesar
0.360 menunjukan bahwa terjadi korelasi yang rendah. Nilai 0.364 berada
diantara (0,20-0,399) menunjukan adanya hubungan antara modal kerja (X) dan
profitabilitas (Y) PT. KAI (persero) yang rendah.
Analisis Modal Kerja terhadap Profitabilitas pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero)
Syntax Literate, Vol. 5, No. 12, Desember 2020 1677
3. Analisis Uji t
Uji t digunakan untuk menguji signifikan atau tidak secara langsung dari
variabel modal kerja terhadap profitabilitas. Jika t-hitung lebih besar dari t-tabel
maka dapatdikatakan bahwa modal kerja (X) berpengaruh signifikan terhadap
profitabilitas (Y). Sebaliknya jika thitung lebih kecil dari t-tabel maka dapat
dikatakan bahwa modal kerja (X) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap tingkat profitabilitas (Y).
Tabel 6
Hasil Analisis Uji-t
Coefficients
a
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t
Sig.
B
Std. Error
Beta
1
(Constant)
5,551
,954
5,819
,000
Modal Kerja
,064
,059
,360
1,090
,307
a. Dependent Variable: Profitabilitas
Kemudian untuk menguji pengaruh modal kerja terhadap profitabilita yang
dilakukan dengan Uji-t. Pada tabel 4.6 diatas menunjukan bahwa t-hitung = 1,090
dengan angka signifikan() = 5% atau 0,05 maka derajat bebas (db) dapat di
hitung dengan df=n-2 (5-2) = 3 dan hasil ini diperoleh nilai t tabel sebesar 3,182
Hasil tersebut menunjukan bahwa t-hitung < t-tabel. Karena nilai t-hitung 1,090
sedangkan t-tabel lebih kecil 3,182 maka H0 diterima dan H1 ditolak, hasil dari
analisis uji-t menunjukan bahwa modal kerja tidak berpengaruh signifikan
terhadap profitabilitas.
4. Analisis Koefesien Determinasi
Menurut (Ghozali, 2017) Koefisien determinasi (𝑅
2
) mengukur seberapa
jauh kemampuan model yang dibentuk dalam menerangkan variasi variabel
independen. Nilai koefesien determinasi yaitu antara nol atau satu. Nilai 𝑅
2
yang
kecil mengindikasikan variabel independen memberikan hampir semua informasi
yang dibutuhkan untuk dilakukan prediksi terhada variabel dependen.
Tabel 7
Hasil Analisis Koefesien Determinasi
Model Summary
b
Model
R
R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-Watson
1
,360
a
,129
,020
2,22967
1,468
a. Predictors: (Constant), Modal Kerja
b. Dependent Variable: Profitabilitas
Nilai R Square dalam tabel 7 model summary ialah 0,129. Nilai Koefisien
determinasi adalah 0,129 atau sama dengan 12,9 %, angka tersebut menunjukan
variabel bebas (X) yaitu modal kerja mampu memberikan kontribusi sebesar
Rafiudin Hanafiah dan Zakky Fataya
1678 Syntax Literate, Vol. 5, No. 12, Desember 2020
12,9% terhadap variabel terikat (Y) yaitu profitabilitas. Sisanya sebesar sebesar
87,1 % dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Seperti pengolahan aset perusahan, marketing perusahaan untuk menaikan minat
penumpang untuk menggunakan moda transprortasi kereta api
E. Pengaruh Modal Kerja Terhadap profitabilitas
PT. Kereta Api Indonesia (Persero) yang penulis teliti menunjukan adanya
peningkatan pada modal kerja yang berbanding dengan profitabilitas perusaahaan
yang mengalami penurunan dikarenakan laba bersih yang dihasilkan juga menurun
karena adanya peningkatan biaya. Meskipun penjualan cenderung meningkat hal ini
terjadi karena tingginya biaya oprasional dan beban beban yang harus dibayar
perusahaan. Hal ni menunjukan bahwa modal kerja yang besar belum tentu
menghasilkan profitabilitas yang tinggi pula.
Untuk mengetahui pengaruh modal kerja terhadap profitabilitas pada PT. KAI
menggunakan hasil perhitungan analisis regresi linear sederhana diatas antara modal
kerja (x) terhadap profitabilitas (y). Maka di peroleh koefisien regresi sebesar 5,551
yang artinya, jika modal kerja mengalami kenaikan sebesar 1 kali, maka profitabilitas
(Y) juga mengalami peningkatan sebesar 0,064 kali. Dari uji koefesien korelasi
menunjukan hubungan modal kerja terhadap profitabilitas sebesar 0,360 yang artinya
modal kerja memiliki hubungan yang rendah dengan profitabilitas.
Kemudian dari Hasil Uji-t menunjukan bahwa t-hitung < t-tabel dengan nilai t-
hitung 1,090 sedangkan t-tabel 3,182 maka H0 diterima dan H1 ditolak, hasil dari
analisis uji-t menunjukan bahwa modal kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap
profitabilitas. Dan uji yang terakhir yaitu uji koefisien determinasi didapatkan hasil
sebesar 12,9 %. Artinya variabel bebas Modal Kerja (X) mampu memberikan
pengaruh sebesar 12,9% terhadap variabel terikat (Y) dan sisanya sebesar 87,1%
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti seperti likuiditas, solvabilitas
perusahaan dan lainnya.
Kesimpulan
Modal kerja PT. KAI mengalami fluktuasi setiap tahunnya, pada tahun 2013 modal
kerja mengalami penurunan, untuk pembangunan infrastuktur sarana seperti pembelian
lokomotif, gerbong kereta dan prasarana kereta api seperti pembaharuan fasilitas
penunjang oprasional PT. KAI. Sehingga terjadi peningkatan hutang lancar ditahun
tersebut. Pada tahun berikutnya modal kerja mengalami kenaikan kembali pada tahun
2017 dikarnakan pada tahun tersebut aktiva lancar mengalami peningkatan yang
signifikan.
Perkembangan Profitabilitas PT KAI dengan menggunakan rasio profitabilitas Net
Profit Margin. mengalami fluktuasi sama halnya dengan modal kerja setiap tahun. PT.
KAI mampu mendapatkan laba yang terus meningkat tiap tahunnya karena peningkatan
modal kerja.
Dari hasil perhitungan analisis regresi sederhana, analisis korelasi, Uji t, dan
koefisien determinasi. Modal Kerja terhadap Profitabilitas PT. KAI memiliki hubungan
Analisis Modal Kerja terhadap Profitabilitas pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero)
Syntax Literate, Vol. 5, No. 12, Desember 2020 1679
korelasi yang rendah jika di tinjau dari hasil analisis korelasi, dan analisis Uji t
menunjukan bahwa modal kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap Profitabilitas.
Rafiudin Hanafiah dan Zakky Fataya
1680 Syntax Literate, Vol. 5, No. 12, Desember 2020
BIBLIOGRAFI
Azlina, Nur. (2009). Pengaruh Tingkat Perputaran Modal Kerja, Struktur Modal dan
Skala Perusahaan terhadap Profitabilitas. Jurnal Pekbis, 1(2), 107114.
Ghozali, Imam. (2017). Pengaruh Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja dan Kemampuan
Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten
Banjar. Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis, 3(1). 130-137
Ghozali, Imam, & Nasehudin, Toto Syatori. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif.
Bandung: Alfabeta.
Hanafi, Mamduh Muhammad, & Halim, Abdul. (2016). Analisis Laporan Keuangan
(Kelima). Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Hery. (2016). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Grafindo Persada.
Jumingan. (2014). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara Kencana.
Muktiadji, Nusa, & Sastra, Heri. (2013). Analisis Modal Kerja Dan Pengaruhnya
Terhadap Pertumbuhan Perusahaan. Jurnal Ilmiah Manajemen Kesatuan, 1(3), 229
236.
Munawir, Slamet. (2010). Analisa Laporan Keuangan. Edisi 4. Yogyakarta: Penerbit
Liberty,
Nugroho, Setyo Budi. (2012). Analisis Pengaruh Efisiensi Modal Kerja , Likuiditas dan
Solvabilitas terhadap Profitabilitas Pendahuluan. Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis,
1(1),111.
Nurkurniana. (2018). Analisis Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Studi Kasus Pt Indofood
Sukses Makmur,Tbk). E-Conversion - Proposal for a Cluster of Excellence, 16(2),
209228.
Santoso, Clairene. (2013). Perputaran Modal Kerja dan Perputaran Piutang Pengaruhnya
Terhadap Profitabilitas Pada PT. Pegadaian (Persero). Jurnal Riset Ekonomi,
Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 1(4), 15811590.
Sartono, Agus. (2010). Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: BPFE.
Sarwono, Jhonatan. (2018). Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Edisi 2.
Yogyakarta: Suluh Media.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sunyoto, Danang. (2011). Analisis KHI Kuadrat & Regresi Untuk Penelitian. Sleman:
Graha Ilmu.
Analisis Modal Kerja terhadap Profitabilitas pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero)
Syntax Literate, Vol. 5, No. 12, Desember 2020 1681
Wibowo, Agus, & Wartini, Sri. (2013). Efisiensi Modal Kerja, Likuiditas Dan Leverage
Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur di BEI. Jurnal Dinamika
Manajemen, 3(1), 4958.