Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 9, September 2022
Harry Budiantoro, Trisna Ayu Puspita, Kanaya
Lapae
Universitas YARSI Jakarta Pusat, Indonesia
Email: [email protected], [email protected], [email protected]
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh keahlian keuangan komite audit, kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan dan leverage. Populasi penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang melakukan kecurangan pelaporan keuangan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2013-2017. Sampel dipilih dengan metode purposive sampling setiap tahun selama tahun 2013-2017 sehingga diperoleh 50 sampel. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu laporan keuangan perusahaan yang diperoleh dari situs resmi Indonesian Stock Exchange (IDX). Metode analisis yang digunakan adalah regresi logistik dengan aplikasi SPSS versi 25.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan variabel keahlian keuangan komite audit, kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan dan leverage berpengaruh signifikan terhadap kecurangan pelaporan keuangan. Secara parsial variabel keahlian keuangan komite audit dan variabel leverage berpengaruh terhadap kecurangan pelaporan keuangan. Sedangkan variabel kepemilikan manajerial, dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap kecurangan pelaporan keuangan.
Kata Kunci: keahlian keuangan komite audit; kepemilikan manajerial; ukuran perusahaan dan leverage; kecurangan
pelaporan keuangan
This study aims
to examine the effect of
audit committee financial expertise, managerial ownership, company size and leverage.
The population of this study is manufacturing
companies that commit financial reporting fraud which are listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) during the 2013-2017 period. Samples were selected using the purposive
sampling method every year during 2013-2017 to obtain 50 samples.
The research method used is quantitative
research methods. The
sampling technique in this
study uses secondary data that is the
company's financial statements obtained from the official
site of the
Indonesian Stock Exchange (IDX). The analytical method used is logistic
regression with SPSS application version 25.0. The results showed that simultaneously the audit committee financial expertise, managerial ownership, company size and
leverage variables significantly influence financial reporting fraud. Partially, the audit committee's financial expertise and leverage variables
influence financial reporting fraud. While managerial ownership variables, and company size
do not affect financial reporting fraud.
Keywords: audit committee financial expertise;
managerial ownership; company size and
leverage; financial reporting fraud
Negara-negara
yang disurvei (Transparency International, 2018) TheiAmerican
Institute of
Certified Public
Accountants (AICPA) mendefinisikan pelaporan keuangan yang curang sebagai/kesalahan penyajian yang/disengaja atau penghilangan fakta/material atau informasi akuntansi/yang diyakini tidak benar. Hal ini akan
mempengaruhi penilaian atau keputusan pembaca.
Kasus
manipulasi neraca PT multinasional menghebohkan publik pada 2018. Sunprima Nusantara Pembudan
(SNP), perusahaan keuangan dan rumah mobil milik Columbia Group. Laporan
keuangan SNP juga ditangani oleh dua akuntan publik (PA), yakni akuntan publik
Marlinna, akuntan publik Merliyana Syamsyul, dan Kantor Akuntan Publik (KAP), Satrio, Kantor
Akuntan Publik Bing Eny dan Rekan. Mitra lokal KAP International di Deloitte, salah satu dari empat kantor besar dunia, adalah
KAP dengan nama keluarga Satrio Bing,lEny,ldanlRekan.
Auditor
telah diberi sanksi oleh Otoritas Pasar Keuangan karena kesalahan dalam
mengaudit rekening tahunan. Sanksi berupa pembekuan atau pencabutan izin usaha
atau pemeriksaan di sektor jasa keuangan, seperti di bidang perbankan, multifinance, asuransi, dan jasa keuangan lainnya.
Sanksi
terhadap auditor dan kantor akuntan oleh Otoritas Jasa Keuangan karena menggunakan laporan
keuangan yang diaudit oleh PT. SNP untuk menerima pinjaman bank dan menerbitkan
Medium Term Notes (MTN), yang mungkin merupakan pinjaman yang belum dibayar
dan/atau pinjaman bermasalah. Langkah kritis Otoritas Jasa Keuangan ini dengan
demikian merupakan upaya untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap industri
jasa keuangan (www.idx.co.id).
Namun,
langkah-langkah telah diambil untuk menyajikan laporan keuangan secara nyata.
Sebelumnya, Blue Ribbon
Company (BRC) merekomendasikan perusahaan yang terdaftar untuk membentuk komite
audit independen dengan setidaknya satu ahli keuangan (Anisa & Prastiwi, 2012). Terakhir, tugas dan fungsi komite audit
diharapkan efektif ketika karakteristik\komite audit\terpenuhi, dengan salah\satu tugas komite\audit adalah mengawasi\kualitas keuangan entitas dan memberikan
laporan secara otomatis. Itu terjadi dalam laporan keuangan (Meliala, 2018). Menurut (Meliala, 2018) dan (Handoko & Ramadhani, 2017), memiliki lebih banyak akuntan dengan
pengalaman keuangan dan akuntansi akan efektif dalam mengurangi frekuensi
laporan keuangan.
Kepemilikan
manajemen merupakan faktor lain yang mempengaruhi kemungkinan terjadinya
kecurangan pelaporan keuangan. Kepemilikan manajemen, menurut teori agensi,
dapatlmenyelaraskan
insentiflmanajemen
dengan pemeganglsaham. (Rahmanti & Daljono, 2013) memiliki sejumlah penelitian. Temuan studi
variabel kepemilikan manajemen terkait dengan ada tidaknya kepemilikan saham
internal menunjukkan bahwa faktor manajemen tidak berpengaruh terhadap
kemungkinan terjadinya kecurangan laporan keuangan. Menurut temuan studi yang
dilakukan oleh (Meliala, 2018), akun penipuan memiliki konsekuensi
negatif.
Kerentanan
juga dapat terjadi, yaitu ukuran perusahaan, menurut (Setiawati, Erma & Baningrum, 2018), sesuai dengan jumlah
atau jumlah aset yang dimiliki oleh suatu perusahaan, yang dapat digunakan sebagai
ukuran ketidakpastian masa depan. dari perusahaan. Kondisi Penipuan akuntansi
juga dapat dipengaruhi oleh ukuran perusahaan. Adaidua pendapat tentang ukuraniperusahaan yang menentukan laporan.iPertama, ukuran perusahaan yang dalam hal
ini lebih banyak terlibat dalam pengelolaan laba dibandingkan perusahaan besar,
lebih dari sekedar pelaporan keuangan. Hal ini dikarenakan perusahaan kecil
selalu ingin mengetahui kesehatan perusahaan yang baik, agar masyarakat dapat
lebih banyak menanamkan modalnya pada perusahaan besar, sehingga lebih memperhatikan
penyusunan laporanlkeuanganlyang
berdampak pada laporanlkeuangan. Perusahaan berkomunikasi lebih tepat tentang
situasinya (Annisya, Mafiana, 2016).
Penelitian (Meliala, 2018) menunjukkan bahwa ukuran perusahaan yang diukur dengan laporan keuangan
penting bagi laporanlkeuangan. Hasillpenelitian (Fimanaya & Syafruddin, 2014) menunjukkan bahwa ukuran perusahaan yang diukur
dengan laporan keuangan tidak berpengaruh terhadap laporan keuangan.
Faktor lain
yang mungkin timbul adalah hutang, yang mengacuipada penggunaaniaset dan aset perusahaan,iyang mengakibatkan perusahaanimengeluarkan biayaitetap atau biaya penggunaaniaset atau danaitersebut. Terakhir, pengguna aset atau dana
tersebut dapat meningkatkan keuntungan bagi calon pemegang saham. Untuk itu
biaya dapat diartikan sebagai penggunaan aktiva atau dana yang harus digunakan
perusahaan dengan biaya tetap atau tetap. Pembagian merupakan sumber modal
eksternal, karena utang merupakan utang suatu perusahaan (Setiawati, Erma & Baningrum, 2018).
Menurut
penelitian (Setiawati, Erma & Baningrum, 2018) tentang leverage perusahaan dalam laporan
keuangan yang curang, semakinltinggi rasiolleverage, semakinlbesar kemungkinan perusahaanluntuk mempublikasikan
laporan keuangan yang curang. Terakhir, (Meliala, 2018) menemukan bahwa perusahaan besar dan perusahaan dengan tingkat pertumbuhan
tinggi berusaha untuk memanipulasi keuntungan mereka pada periode saat ini.
Penelitian ini bersifat
kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah perusahaan yang melakukan kecurangan
yangiterdaftar di BursaiEfekiIndonesia
(BEI) tahun 2013-2017. Dalam penelitian ini, sampel dipilih dengan menggunakan purposiveisampling, yang diekstraksi
berdasarkan kriteria tertentu dan mendapatkan 50 sampel.
1. Operasionalisasi Variabelidan SkalaiPengukuran
Tabel 1
Operasionalisasi VariabeliPenelitian dan SkalaiPengukuran
Variabel |
Konsep
Variabel |
Indikator |
Skala |
Kecurangan pelaporan
keuangan (Y) |
Kecurangan akuntansi adalahikesalahan penyajian yangidisengaja atau kelalaian atau penghilangan jumlahiatau pengungkapan denganimaksud menyesatkan pengguna. (Arnes dkk., 2015: 396) |
1= Perusahaani yang melakukani
kecurangan pelaporanikeuangan 0 = Tidaki
melakukan kecurangani pelaporan keuangan.i |
Nominal |
Keahlian keuangan
komite audit (X1) |
Seorang anggotaikomite
audit yang memiliki pengalaman isebagai akuntan,i auditor, chief financial officer (CFO), gubernur, atau kepala departemen
akuntansi disebut sebagai akuntan profesional. |
|
Rasio |
Kepemilikan
manajerial (X2) |
Total kepentingan manajemen dalam total modal saham perusahaan yang
dikelola diwakili oleh kepemilikan manajemen (Sugiarto, 2015) |
|
Rasio |
Ukuran perusahaan
(X3) |
Ukuran perusahaan merupakan nilai yang mewakili ukuran perusahaan (Butar dan Sudarsi, 2012) |
Ukuraniperusahaan = log (total aktiva) |
Rasio |
Leverage (X4) |
Leverage adalah
rasio solvabilitas atau leverage yang mengukur seberapa
banyak asetiperusahaan dibiayai oleh utang. Ini menunjukkan
jumlah hutang yang dimiliki oleh perusahaan untuk asetnya (Irham, 2012) |
|
Rasio |
Sumber : Data diolah dari
berbagai sumber
2. Metode Analisis Data
a)
AnalisislRegresilLogistik
Model regresillogistik digunakan sebagai metode analisis. Teknik ini
tidak lagi memerlukaniuji normatif dan ujiiklasik hipotesis variabel bebas. Model
regresinya adalah sebagai berikut:
Y = a + β1X1
+ β2X2 + β3X3 + β4X4
+ e
Dimana :
Y = Kecurangan Pelaporan
Keuangan
β = Koefisien Regresi
a = Konstanta
X1 = Keahlian\Keuangan Komite\Audit
X2 = Kepemilikan\Manajerial
X3 = Ukuran\Perusahaan
X4 = Leverage
e =
Koefisien Error
Hasil Dan Pembahasan
1.
Statistik Deskriptif
Tabel 2
Hasil Uji Statistik
Deskriptif
|
`N` |
`Min` |
`Max` |
`Mean` |
`Std. Deviation` |
KK |
50 |
,00 |
100,00 |
26,8600 |
29,43100 |
KM |
50 |
,00 |
67,99 |
1,8161 |
8,06989 |
UP |
50 |
6,15 |
17,56 |
12,6666 |
1,87895 |
LEV |
50 |
,02 |
5,14 |
,5239 |
,62329 |
Valid\N (listwise) |
50 |
|
|
|
|
Sumber:-Hasil-pengolahan-data-dengan-SPSS
Tabel yang dilampirkan
diatas menunjukkan/jumlah pengamatan dalam penelitian ini ada
50 data perusahaan\manufaktur
yang\terdaftar\di BEI\tahun 2013-2017.
2.
Hasil\Uji Regresi
Logistik
a)
Menilai Keseluruhan Modal (overall model fit)
Tabel`3
HasiliUji KelayakaniModel
Fit
;Block; |
;Nilai -2 Log likelihood |
Block 0 |
105,358 |
Block 1 |
89,165 |
Sumber:-Hasil-pengolahan-data-dengan-SPSS
Hasil analisis menunjukkan/bahwa nilai -2 Log Likehood
Block 0 adalah 105.358 dan nilai -2 Log Likehood
Block 1 adalah 89.165, seperti terlihat pada tabel di
atas. Artinya blok probabilitas -2 log
dikurangi menjadi 1 dari blok 0 menjadi 25.318, menunjukkan bahwa modeliregresi logistikiyang umum digunakaniadalah
modeliyang
baik.
b)
Menilai
Kelayakan Model Regresi
Tabeli4
Hosmeriand LemeshowiTest
Hosmeriand LemeshowiTest |
|||
;Step; |
;Chi-square; |
;df; |
;Sig.; |
1 |
2,545 |
8 |
,960 |
Sumber:-Hasil-pengolahan-data-dengan-SPSS
Hasilluji
HosmerlandlLemeshow
mewakili 2,545 padaltabel
di atas dengan probabilitas signifikanl0,960.
Jika lnilai sig
>0,05, diasumsikan H0. Ini berartilmodel dapatlditerima karenl
sesuai dengan pengamatan.
c)
Koefisien
Determinasi (R2)
Tabel 5
NagelkerkelRlSquare
Model/Summary |
|||
;Step; |
;-2 Log likelihood; |
;Cox & Snell
R Square; |
;Nagelkerke R Square; |
1 |
24,590a |
,192 |
,256 |
Sumber:-Hasil-pengolahan-data-dengan-SPSS
Berdasarkan tabel di atas, hasil pengolahan
data nilai Nagelkerke R-square
adalah 0,256. Ini berarti bahwa pengalaman keuangan komite audit, kepemilikan
manajemen, ukuran perusahaan, dan leverage dapat menjelaskan 25,6 % dari waktu yang terkait
dengan penipuan akuntansi. Sisanya 74,4 % merupakanlfaktor
yangltidak ditelitildalamlpenelitian
ini.
d)
Estimasi
Parameter dan Interpretasi Individual
Tabel 6
Variable in thelEquation
Variableslin thelEquation |
|||||||
|
B |
S.E. |
Wald |
df |
Sig. |
Exp(B) |
|
Step 1a |
KK |
-,027 |
,011 |
6,382 |
1 |
,012 |
,974 |
KM |
,034 |
,048 |
,501 |
1 |
,479 |
1,035 |
|
UP |
,263 |
,153 |
2,961 |
1 |
,085 |
1,301 |
|
LEV |
1,994 |
,961 |
4,331 |
1 |
,038 |
7,346 |
|
Constant |
-3,627 |
1,918 |
3,575 |
1 |
,059 |
,027 |
Sumber:-Hasil-pengolahan-data-dengan-SPSS
Hasiliuji
regresi logistik menunjukkanitaraf signifikansi 5% dengan
tertinggi 4%. Persamaan regresi logistik dapat diturunkan dari uji regresi
logistik di atas:
KL = -3,627 - 0,027 KK + 0,034 KM + 0,263 UP + 1,994 LVG + e
Keterangan:
KL = Kecurangan Laporan Keuangan
α = Konstanta
b1 - b4 = Koefisien Regresi
KK = KeahlianiKeuangan
KM = KepemilikaniManajerial
UP = UkuraniPerusahaan
LVG = Leveragei
e = Error
e)
Pengujian Hipotesis
Variabel
dewan keahlian keuangan memiliki koefisien regresi sebesar -0,027 dan diukur
dengan persentase dewan keahlian keuangan. Tingkat signifikansi yang digunakan
adalah tingkat kesalahan 5% atau 0,05 yang berarti 0,012 > 0,05. Haliini menunjukkan bahwa perubahan keahlianikeuangan\komite peninjau memiliki dampak yangisignifikan
terhadap\ijazah palsu, sehingga H1
diterima dalam penelitian ini.
Persentase
kepemilikan digunakan untuk menghitung variabel manajemen properti, yang
memiliki koefisien regresi 0,034 dan nilai 0,479. Tingkat signifikansi yang
digunakan adalah tingkat kesalahan 5% atau 0,05, sehingga 0,479 > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa, dalam hal variabel manajemen, kepemilikan tidak berpengaruh terhadap kecurangan transaksi, sehingga H2 ditolak
dalam penelitian ini karena probabilitasnya lebih tinggi dari yang ditentukan.
Nilai variabel perusahaan, dihitung sebagai log (total
aset), adalah 0,085, dengan koefisien regresi 0,263. Tingkat signifikansi yang
digunakan adalah tingkat kesalahan 5% atau 0,05 yang berarti 0,085 >0,05.
Karena variabel ukuranlperusahaan
tidaklberpengaruh signifikanlterhadap
transaksi penipuan, H3 ditolak dalam penelitian ini karena probabilitasnya
lebih tinggi daripada yang ditemukan.
Rasio
leverage (DER) mengukur leverage
sebesar 0,038 dan memiliki koefisien regresi 1,994. Tingkat signifikansi yang
digunakan adalah tingkat kesalahan 5% atau 0,05 yang berarti 0,038<0,05. Haliini menunjukkanibahwa
variabelileverage berpengaruh signifikaniterhadap kecurangan laporan
keuangan, oleh karena itu H4 dimasukkan dalam penelitian ini.
Berdasarkan
temuan laporan analisis dan pembahasan, serta asumsi-asumsi yang ditetapkan dan
diuji padalbab
sebelumnya, dapat disimpulkanlbahwa pengaruh variabel terhadap keahlian keuangan
komite audit, properti manajemen, dan ukuran perusahaan. dan pengaruh berikut
pada pelaporan akun penipuan: Opini Sub-Keuangan KomitelAudit Kecurangan keuangan memilikildampak negatif yang
signifikanlterhadap
akun. Properti manajemen tidakiberpengaruh signifikaniterhadap penipuan rekening, Tinggi
perusahaan berpengaruhipositif, dan berpengaruh signifikaniterhadap penipuan laporan keuangan. Pada saat yang
sama, pengalaman keuangan komitelaudit, kepemilikanlmanajemen, ukuranlperusahaan, dan dampak dari akun palsu
semuanya memiliki dampak yang signifikan.
Penelitian
yang akan datang sebaiknya mencakup penambahan faktor lain, seperti B. kualitas
pengendalian internal, penalaran auditor, dan karakteristik KAP, yang dianggap
sebagai faktor yang mempengaruhi kecurangan akuntansi dan peningkatan waktu
penelitian. Diperlukan tujuh hingga sepuluh tahun untuk melakukan penelitian
jangka panjang yang lebih konsisten.
Anisa, Widya Nur, &
Prastiwi, Andri. (2012). Pengaruh financial expertise of committee audit
members, kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan, dan leverage terhadap
terjadinya kecurangan pelaporan keuangan. Universitas Diponegoro Semarang. Google Scholar
Annisya, Mafiana, et. al. (2016). “Pengaruh Firm Size,
Kepemilikan Institusional dan Ukuran KAP terhadap Kecurangan Laporan Keuangan.”
Jurnal Bisnis Dan Ekonomi, 23(1). Google Scholar
Arens, Alvin A., Elder, Randal J., & Beasley, Mark S.
(2015). Auditing & Jasa Assurance. Jakarta: Erlangga. Google Scholar
Fimanaya, Fira, & Syafruddin, Muchamad. (2014). Analisis
faktor-faktor yang mempengaruhi kecurangan laporan keuangan (studi empiris pada
perusahaan non keuangan yang terdaftar di bursa efek Indonesia tahun
2008-2011). Diponegoro Journal of Accounting, 397–407. Google Scholar
Handoko, Bambang Leo, & Ramadhani, Kinanti Ashari.
(2017). Pengaruh Karakteristik Komite Audit, Keahlian Keuangan Dan Ukuran
Perusahaan Terhadap Kemungkinan Kecurangan Laporan Keuangan [The Influence of
Audit Committee Characteristics, Financial Expertise, and Company Size toward
the Possibility of Financial Report Fraud]. DeReMa (Development Research of
Management): Jurnal Manajemen, 12(1), 86–113. Google Scholar
Irham, Fahmi. (2012). Analisis laporan keuangan. Bandung:
Alfabeta. Google Scholar
Meliala, Citra Chintya Devi Br Sembiring. (2018). Pengaruh
Karakteristik Komite Audit dan Perusahaan Terhadap Kecurangan Pelaporan
Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia (Periode 2013-2016).
STIE YKPN. Google Scholar
Rahmanti, Martantya Maudy, & Daljono, Daljono. (2013). Pendeteksian
Kecurangan Laporan Keuangan Melalui Faktor Risiko Tekanan dan Peluang (Studi
Kasus pada Perusahaan yang Mendapat Sanksi dari Bapepam Periode 2002–2006).
Fakultas Ekonomika dan Bisnis. Google Scholar
Setiawati, Erma & Baningrum, Ratih Mar. (2018). “Pengaruh
Ukuran Perusahaan, Struktur Kepemilikan dan Leverage Terhadap Kecurangan
Pelaporan Keuangan.” Jurnal Akuntansi Dan Keuangan, 3(2). Google Scholar
Sugiarto. (2015). Struktur Modal, Struktur Kepemilikan
Perusahaan, Permasalahan Keagenan dan Informasi Asimetri. Jakarta: Graha
Ilmu. Google Scholar
UNION, AFRICAN. (2019). Corruption perceptions index 2018. Google Scholar
Harry Budiantoro, Trisna Ayu Puspita, Kanaya Lapae (2022)
Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia