Perbandingan Pengaruh Media Promosi Kesehatan Leaflet Dan Flipchart Terhadap
Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang Stunting Pada 1.000 Hari Pertama
Kehidupan Di Wilayah Puskesmas Cibarusah
Syntax Literate, Vol. 7, No. 9, September 2022
concise and practical and not constrained by electricity and the internet. Purpose:
The purpose of this study was to determine the effect of health promotion with
flipcharts and leaflets on increasing maternal knowledge and attitudes in the first
1,000 days of life in the working area of the Cibarusah Public Health Center.
Research Methods: This research is quantitative with a quasi-experimental type of
research through pretest and post-test activities with control group. Sample size
was determined using the unpaireds categorical comparative analytical sample
size formula, to anticipate the possibility of dropout, the sample size was added by
10% so that the total sample in this study was 86 respondents for the intervention
group and 86 respondents for the control group. Results: the results of the study
showhealth promotion using flipcharts can increase knowledge by 1.3 times
compared to leaflet media. Conclusion: The increase in knowledge and attitudes
with the use of flipchart media is higher than the use of leaflet media.
Keywords: Flipchart, Leaflet, Media, Health Promotion, Stunting
Pendahuluan
Promosi kesehatan adalah upaya yang dilakukan terhadap masyarakat sehingga
mereka mau dan mampu untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka
sendiri. Diharapakan melalui promosi kesehatan masyarakat dapat meningkatkan derajat
kesehatan mereka melalui perubahan kebiasaan dan perilaku dalam kehidupan sehari-
hari. Adapun upaya yang ingin dilakukan melalui promosi kesehatan salah satunya yaitu
kemampuan dan pengetahuan masyarakat mengenai deteksi dini stunting. Indonesia
melalui strategi nasional percepatan pencegahan stunting menargetkan untuk
menurunkan prevalensi stunting hingga 14% pada tahun 2024. Didapatkan hasil dari
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, prevalensi stunting di Indonesia masih
mencapai 30,8% dan pada tahun 2019 turun menjadi 27,7%. Artinya Indonesia harus
dapat menurunkan sebanyak 13,7% dalam jangka waktu 5 tahun. Dalam situasi Global
United Nations International Children's Emergency Fund (UNICEF) dan WHO
mencatat bahwa pada tahun 2019 terdapat 21,3% atau sebanyak 144,0 juta jiwa anak di
dunia mengalami kejadian stunting.1,2,3
Dampak yang diakibatkan dari stunting yaitu terganggunya perkembangan otak,
kecerdasan, gangguan pertumbuhan fisik dan gangguan metabolisme dalam tubuh. Hal
ini dapat terjadi dikarenakan tubuh mengalami kekurangan gizi dalam jangka waktu
yang lama. Sehingga organ-organ didalam tubuh tidak berkembang dengan maksimal.
Hal ini akan sangat berbahaya dan akan merugikan masyarakat serta individu itu
sendiri. Masih banyaknya masyarakat yang belum memahami bahwa stunting akan
berdampak buruk untuk masa depan anak. Oleh karena itu, melalui promosi kesehatan
diharapkan masyarakat lebih memahami dan dapat merubah perilaku kehidupan sehari-
hari untuk terciptanya derajat kesehatan yang lebih baik.1,4
Berdasarkan pada piramida Dale presentase daya ingat kemampuan seseorang
akan meningkat sebanyak 10% - 20% dalam membaca dan mendengarkan, dan sampai
50% jika peserta ikut terlibat dalam diskusi, artinya semakin tinggi tingkat keterlibatan
seseorang dalam belajar maka proses daya ingat seseorang akan bertambah. Hal ini