How to cite:
Sinta Dwi Juwita, Hadi Susiarno, Nanan Sekarwana (2022) Perbandingan Pengaruh Media Promosi
Kesehatan Leaflet Dan Flipchart Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang Stunting Pada
1.000 Hari Pertama Kehidupan Di Wilayah Puskesmas Cibarusah, Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia, (7) 9,
E-ISSN:
2548-1398
Published by:
Ridwan Institute
Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p–ISSN: 2541-0849
e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 9, September 2022
PERBANDINGAN PENGARUH MEDIA PROMOSI KESEHATAN LEAFLET
DAN FLIPCHART TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN
SIKAP IBU TENTANG STUNTING PADA 1.000 HARI PERTAMA
KEHIDUPAN DI WILAYAH PUSKESMAS CIBARUSAH
Sinta Dwi Juwita*, Hadi Susiarno, Nanan Sekarwana
Fakultas Kedokteran, Universitas Padjadjaran, Bandung, Indonesia
Abstrak
Latar Belakang: Indonesia melalui strategi nasional percepatan pencegahan
stunting menargetkan untuk menurunkan prevalensi stunting hingga 14% pada
tahun 2024. Diharapakan melalui promosi kesehatan masyarakat dapat
meningkatkan derajat kesehatan mereka melalui perubahan kebiasaan dan perilaku
dalam kehidupan sehari-hari. Media visual seperti flipchart dan Leaflet lebih
relevan diberikan sebagai media promosi kesehatan karena media flipchart dengan
leaflet mudah dibawa kemanapun (moveable), fleksible, ringkas dan praktis serta
tidak terkendala listrik dan internet. Tujuan: Adapun tujuan dari penelitian ini
adalah ntuk mengetahui pengaruh promosi kesehatan dengan flipchart dan leaflet
terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap ibu pada 1.000 hari pertama
kehidupan di wilayah kerja puskesmas cibarusah. Metode Penelitian: Penelitian
ini adalah kuantitatif dengan jenis penelitian quasi experiment melalui kegiatan
pretest dan post-test with control group. Besar Sampel ditentukan dengan
menggunakan rumus besar sampel analitik komparatif kategorik tidak berpasangan,
untuk mengatisipasi kemungkinan dropout maka besar sampel di tambah 10%
sehingga total sampel dalam penelitian ini adalah 86 responden untuk kelompok
intervensi dan 86 responden untuk kelompok kontrol. Hasil: hasil penelitian
menunjukkan promosi kesehatan menggunakan flipchart dapat meningkatkan
pengetahuan sebesar 1,3 kali dibandingkan dengan media leaflet. Kesimpulan:
Peningkatan pengetahuan dan sikap dengan penggunaan media flipchart lebih
tinggi dibandingkan dengan penggunaan media Leaflet.
Kata Kunci: Flipchart, Leaflet, Media, Promosi Kesehatan, Stunting
Abstract
Background: Indonesia through its national strategy to accelerate stunting
prevention targets to reduce stunting prevalence to 14% by 2024.It is hoped that
through public health promotion, they can improve their health status through
changes in habits and behavior in daily life. Visual media such as flipcharts and
leaflets are more relevant to be given as media for health promotion because
flipchart media with leaflets are easy to carry anywhere (moveable), flexible,
Perbandingan Pengaruh Media Promosi Kesehatan Leaflet Dan Flipchart Terhadap
Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang Stunting Pada 1.000 Hari Pertama
Kehidupan Di Wilayah Puskesmas Cibarusah
Syntax Literate, Vol. 7, No. 9, September 2022
15427
concise and practical and not constrained by electricity and the internet. Purpose:
The purpose of this study was to determine the effect of health promotion with
flipcharts and leaflets on increasing maternal knowledge and attitudes in the first
1,000 days of life in the working area of the Cibarusah Public Health Center.
Research Methods: This research is quantitative with a quasi-experimental type of
research through pretest and post-test activities with control group. Sample size
was determined using the unpaireds categorical comparative analytical sample
size formula, to anticipate the possibility of dropout, the sample size was added by
10% so that the total sample in this study was 86 respondents for the intervention
group and 86 respondents for the control group. Results: the results of the study
showhealth promotion using flipcharts can increase knowledge by 1.3 times
compared to leaflet media. Conclusion: The increase in knowledge and attitudes
with the use of flipchart media is higher than the use of leaflet media.
Keywords: Flipchart, Leaflet, Media, Health Promotion, Stunting
Pendahuluan
Promosi kesehatan adalah upaya yang dilakukan terhadap masyarakat sehingga
mereka mau dan mampu untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka
sendiri. Diharapakan melalui promosi kesehatan masyarakat dapat meningkatkan derajat
kesehatan mereka melalui perubahan kebiasaan dan perilaku dalam kehidupan sehari-
hari. Adapun upaya yang ingin dilakukan melalui promosi kesehatan salah satunya yaitu
kemampuan dan pengetahuan masyarakat mengenai deteksi dini stunting. Indonesia
melalui strategi nasional percepatan pencegahan stunting menargetkan untuk
menurunkan prevalensi stunting hingga 14% pada tahun 2024. Didapatkan hasil dari
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, prevalensi stunting di Indonesia masih
mencapai 30,8% dan pada tahun 2019 turun menjadi 27,7%. Artinya Indonesia harus
dapat menurunkan sebanyak 13,7% dalam jangka waktu 5 tahun. Dalam situasi Global
United Nations International Children's Emergency Fund (UNICEF) dan WHO
mencatat bahwa pada tahun 2019 terdapat 21,3% atau sebanyak 144,0 juta jiwa anak di
dunia mengalami kejadian stunting.1,2,3
Dampak yang diakibatkan dari stunting yaitu terganggunya perkembangan otak,
kecerdasan, gangguan pertumbuhan fisik dan gangguan metabolisme dalam tubuh. Hal
ini dapat terjadi dikarenakan tubuh mengalami kekurangan gizi dalam jangka waktu
yang lama. Sehingga organ-organ didalam tubuh tidak berkembang dengan maksimal.
Hal ini akan sangat berbahaya dan akan merugikan masyarakat serta individu itu
sendiri. Masih banyaknya masyarakat yang belum memahami bahwa stunting akan
berdampak buruk untuk masa depan anak. Oleh karena itu, melalui promosi kesehatan
diharapkan masyarakat lebih memahami dan dapat merubah perilaku kehidupan sehari-
hari untuk terciptanya derajat kesehatan yang lebih baik.1,4
Berdasarkan pada piramida Dale presentase daya ingat kemampuan seseorang
akan meningkat sebanyak 10% - 20% dalam membaca dan mendengarkan, dan sampai
50% jika peserta ikut terlibat dalam diskusi, artinya semakin tinggi tingkat keterlibatan
seseorang dalam belajar maka proses daya ingat seseorang akan bertambah. Hal ini
Sinta Dwi Juwita, Hadi Susiarno, Nanan Sekarwana
Syntax Literate, Vol. 7, No. 9, September 2022
15428
berkaitan dengan media promosi kesehatan yang akan diberikan. Media Visual seperti
flipchart dan Leaflet lebih relevan diberikan sebagai media promosi kesehatan, karena
flipchart merupakan media penyampaian pesan dalam bentuk lembar balik yang berisi
tahapan-tahapan dan gambar serta dalam penyampaiannya flipchart juga memberi
peluang kepada peserta untuk berdiskusi.5,6
Sedangkan Leaflet adalah selembar kertas yang berisi tulisan cetak tentang
sesuatu masalah khususnya untuk suatu sasaran dengan tujuan tertentu. Leaflet juga
dapat dijadikan catatan atau pengingat karena medianya yang mudah dibawa
kemanapun. Artinya Flipchart dan leaflet media yang cocok untuk meningkatkan daya
ingat peserta diskusi. Keunggulan antara media flipchart dengan leaflet dibandingkan
dengan media audio atau visual yang lainnya yaitu mudah dibawa kemanapun
(moveable), fleksible, ringkas dan praktis serta tidak terkendala listrik dan internet.
Keunggulan lain dalam media flipchart dan leaflet media ini dapat dilakukan dalam sesi
diskusi artinya terdapat komuniasi interaktif dua arah yang dapat meningkatkan
keterampilan berpikir dan meningkatkan daya ingat peserta diskusi.7,8,9,10
Sesuai dengan pendahuluan diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh media promosi kesehatan flipchart dan leaflet terhadap
peningkatan pengetahuan dan sikap ibu pada 1.000 hari pertama kehidupan di wilayah
kerja puskesmas cibarusah.
Metode Penelitian
Desain penelitian yang dilakukan adalah kuantitatif dengan jenis penelitian quasi
experiment melalui kegiatan pretest dan post-test with control group. Sampel pada
penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok eksperimen (flipchart) dan
kelompok control (leaflet). Sampel pada penelitian ini ibu hamil, ibu menyusui, ibu
yang memiliki anak usia 0-23 bulan di wilayah Puskesmas Cibarusah. Teknik sampling
yang digunakan adalah Proportionate Stratified Random Sampling sesuai dengan
kriteria inklusi dan eksklusi. Besar Sampel ditentukan dengan menggunakan rumus
besar sampel analitik komparatif kategorik tidak berpasangan. Diperoleh besarnya
sampel adalah 78 responden, untuk mengantisipasi kemungkinan drop out maka besar
sampel ditambah 10% Sehingga total sampel dalam penelitian ini adalah 86 responden
untuk kelompok intervensi dan 86 responden untuk kelompok kontrol.
Penelitian ini membagi dua kelompok kontrol dan kelompok intervensi.
Kelompok kontrol akan diberikan intervensi menggunakan leaflet, sedangkan kelompok
intervensi akan diberikan perlakuan dengan diberikan flipchart. Pembagian kelompol
kontrol dan kelompok intervensi menggunakan sample random sampling, yaitu ketika
responden datang ke Posyandu, responden akan dibagikan nomor urut. Untuk responden
yang mendapat nomor urut ganjil akan menjadi kelompok kontrol, dan responden yang
mendapat nomor urut genap akan menjadi kelompok intervensi.
Tahap awal kelompok kontrol dan kelompok intervensi diberikan pretest
menggunakan kuesioner yang sama dan menilai pengetahuan dan sikap ibu tentang
stunting. Setelah itu, kedua kelompok tersebut diberikan intervensi berupa promosi
Perbandingan Pengaruh Media Promosi Kesehatan Leaflet Dan Flipchart Terhadap
Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang Stunting Pada 1.000 Hari Pertama
Kehidupan Di Wilayah Puskesmas Cibarusah
Syntax Literate, Vol. 7, No. 9, September 2022
15429
kesehatan tentang stunting. Kelompok kontrol akan diberikan intervensi menggunakan
leaflet, sedangkan kelompok intervensi akan diberikan perlakuan dengan diberikan
flipchart. Tahap akhir dilakukan post test menggunakan kuesioner yang sama seperti
pre test dan menilai kembali pengetahuan dan sikap ibu tentang stunting dengan
menggunakan checklist yang sama seperti pretest. Selang waktu yang dilakukan antara
jarak pretest dan posttest adalah 30 hari. Tujuannya adalah menghindarkan subjek yang
masih mengingat/pernah melakukan hal yang sama pada saat pretest. Jika jarak waktu
terlalu dekat maka responden juga masih mengingat jawaban pertama.11
Penelitian dilakukan pada bulan mei (pretest) dan juni (posttest). Lokasi penelitian
dilakukan di posyandu Puskesmas Cibarusah.
Dalam penelitian ini digunakan tiga instrumen yaitu kuesioner demografi,
pengetahuan dan kuesioner sikap. Kuesioner demografi berisikan data demografi
responden meliputi: nama, usia ibu, pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan ibu.
Kuesioner pengetahuan dan sikap pada penelitian ini merujuk pada kuesioner yang telah
digunakan oleh Mahalia Ocha dalam judul penelitiannya “Hubungan Pengetahuan,
Sikap, Dukungan Dengan Kemandirian Keluarga Pada Anak Stunting Di Puskesmas
Bulak Banteng Surabaya” kemudian peneliti lakukan uji validitas dan reabilitas kembali
sesuai dengan karakteristik sampel penelitian.
Setelah dilakukan uji validitas dari tabel product moment dengan n= 30 diketahui
nilai rtabel sebesar 0,361 sehingga item dari kuesioner stunting yang terdiri dari kuesioner
pengetahuan 15 item dan kuesioner sikap 15 item memiliki hasil akhir dengan item
valid berjumlah 28 item dan 2 item dinyatakan tidak valid atau gugur.
Sedangkan dari tabel hasil uji reliabilitas diatas dapat diketahui bahwa nilai
Cronbach’s Alpha sebesar 0,908. Berdasarkan kriteria pengujian yaitu Cronbach’s
Alpha > 0,80 atau 0,908 > 0,80 dapat diinterpretasikan bahwa instrument penelitian
dinyatakan reliabel.
Analisa data dilakukan dengan dua tahap, pertama analisa univariat setiap variable
dilakukan dengan perhitungan nilai rata-rata (mean), standar deviasi, median dan
rentang. Kedua, analisa bivariat. Adapun tahapan analisis bivariat yang digunakan,
pertama dilakukan uji Chi-Square untuk melihat hubungan dua variable antara media
promosi kesehatan terhadap pengetahuan dan media promosi kesehatan terhadap sikap
Selanjutnya analisis bivariabel kedua untuk melihat apakah terdapat perbedaan
nilai pengetahuan dan sikap sebelum dan sesudah perlakuan dilakukan uji normalitas
untuk melihat apakah sebaran data berasal dari sebaran yang normal atau tidak. Selain
itu uji normalitas berguna untuk menentukan jenis analisis yang tepat apakah
menggunakan analisis parametris atau non parametris. Hasil uji normalitas data
menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov, bahwa nilai p<0,05 artinya data tidak
berdistribusi normal. Sehingga analisis yang digunakan adalah analisis non parametris.
Jika nilai p>0,05 artinya data berdistribusi normal. Sehingga analisis yang digunakan
adalah analisis parametris. Dilakukan uji t-test untuk data berdistribusi normal dan uji
beda Man Whitney untuk data tidak berdistribusi normal. Untuk menganalisis hubungan
Sinta Dwi Juwita, Hadi Susiarno, Nanan Sekarwana
Syntax Literate, Vol. 7, No. 9, September 2022
15430
dua variable data menggunakan uji Chi-square. Untuk mengetahui besarnya pengaruh
menggunakan perhitungan RR.
Pengumpulan data dilakukan setelah peneliti mendapatkan ijin dari Komisi Etik
Universitas Padjajaran, dan Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi untuk melakukan
penelitian. Penelitian ini dimulai dengan melakukan prosedur yang berhubungan dengan
etika penelitian seperti menjelaskan prosedur penelitian dan memberikan lembar
persetujuan, menjaga kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dari semua
responden dan memberikan keadilan kepada semua responden.
Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian tentang perbandingan pengaruh media promosi
kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap tentang stunting didapatkan
hasil sebagai berikut :
Tabel 1 Karakteristik Subjek Penelitian
Karakteristik
Kelompok
Nilai p*
Leaflet
(n = 86)
Flipchart
(n = 86)
1. Usia (tahun) :
<25
25 34
≥ 35
Rata-rata (SD)
Median (rentang)
2. Pendidikan :
Dasar (≤ SMP)
Menengah
Tinggi
3. Pekerjaan :
Bekerja
Tidak bekerja
8
67
14
30,0 (4,1)
30 (20 42)
15 (17,4%)
57 (66,3%)
14 (16,3%)
8 (9,3%)
78 (90,7%)
12
50
24
31,4 (7,3)
30 (19 54)
18 (20,9%)
53 (61,6%)
15 (17,4%)
13 (15,1%)
73 (84,9%)
0,561
0,797
0,244
Keterangan: *) untuk usia dengan uji Mann-Whitney; Pendidikan dan Pekerjaan
dengan uji Chi-square.
Berdasarkan tabel 1 diatas gambaran karakteristik dari kedua kelompok penelitian,
hasilnya semua tidak bermakna (p>0,05), artinya kedua kelompok homogen sehingga
dapat diperbandingkan.
Tabel 2 Deskriptif Statistik Dari Skor Pengetahuan Dan Sikap Pre Dan Post
Perlakuan
Variabel (skor 100)
Ukuran statistik
Rata-
rata
SD
Median
Rentang
I. Leaflet :
1. Pengetahuan :
Pre
64,57
28,66
80,00
13,33-100,00
Perbandingan Pengaruh Media Promosi Kesehatan Leaflet Dan Flipchart Terhadap
Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang Stunting Pada 1.000 Hari Pertama
Kehidupan Di Wilayah Puskesmas Cibarusah
Syntax Literate, Vol. 7, No. 9, September 2022
15431
Post
2. Sikap :
Pre
Post
II. Flipchart :
1. Pengetahuan :
Pre
Post
2. Sikap :
Pre
Post
84,57
65,37
73,69
59,22
85,04
62,66
78,66
19,03
24,63
21,72
26,36
18,43
23,05
17,12
93,33
75,56
80,00
66,67
93,33
71,11
82,22
26,67-100,00
22,22-100,00
26,67-100,00
13,33-100,00
26,67-100,00
17,78-93,33
28,89-100,00
Keterangan: *) berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov.
Skor 100 untuk pengetahuan = 100* (jumlah jawaban benar)/jumlah pernyataan
Skor 100 untuk sikap = 100* (skor individu – skor terendah) / rentang
Berdasarkan tabel 2 hasil uji normalitas data kelompok leaflet dan flipchart
untuk pengetahuan dan sikap sebelum dan sesudah diberikan promosi kesehatan
menunjukkan nilai p<0,001 artinya data tidak berdistribusi normal sehingga untuk
membandingkan antar kedua kelompok penelitian dan perbedaan pre dan post-test
digunakan uji non parametrik.
Tabel 3
Perbandingan Skor Pengetahuan Pada Kedua Kelompok Penelitian
Skor pengetahuan (skor 100)
Kelompok
Nilai p*
Leaflet
(n = 86)
Flipchart
(n = 86)
Pre
Post
80,00 (13,33-100)
93,33 (26,67-100)
66,67 (13,33-100)
93,33 (26,67-100)
0,123
0,888
Perbandingan pre vs post
p<0,001**
p <0,001**
Peningkatan
13,33
26,66
0,029
Keterangan: *) Uji Mann-Whitney; **) Uji Wilcoxon.
Dari tabel 3 dapat disimpulkan bahwa skor peningkatan pengetahuan kelompok
flipchart lebih tinggi sebanyak 26,66.
Tabel 4
Perbandingan skor Sikap pada kedua kelompok Penelitian
Skor sikap (skor 100)
Kelompok
Nilai p*
Leaflet
(n = 86)
Flipchart
(n = 86)
Pre
Post
75,56 (22,22-100)
80,00 (26,67-100)
71,11 ((17,76-93,33)
82,22 (28,89-100)
0,174
0,320
Perbandingan pre vs post
p<0,001**
p <0,001**
Peningkatan
4,44
11,11
0,006
Keterangan: *) Uji Mann-Whitney; **) Uji Wilcoxon.
Sinta Dwi Juwita, Hadi Susiarno, Nanan Sekarwana
Syntax Literate, Vol. 7, No. 9, September 2022
15432
Dari tabel 4 dapat disimpulkan bahwa pada kelompok flipchart lebih efektif
dalam meningkatkan skor sikap sebesar 11,11.
Tabel 5
Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang Stunting Terhadap Peningkatan
Pengetahuan
Kelompok
Peningkatan pengetahuan
Nilai p*
RR (IK 95%)
≥ 25 %
< 25 %
Flipchart
Leaflet
56 (65,1%)
43 (50,0%)
30 (34,9%)
43 (50,0%)
0,045
1,30 (1,00 1,69)
Keterangan: *) Uji Chi-square; RR (IK 95%) : Risiko relative dan interval kepercayaan
95%.
Dari table 5 dapat disimpulan bahwa promosi kesehatan tentang stunting
menggunakan flipchart dapat meningkatkan pengetahuan sebesar 1,3 kali dibandingkan
dengan media leaflet.
Tabel 6
Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang Stunting Terhadap Peningkatan Sikap
Kelompok
Peningkatan sikap
Nilai p*
RR (IK 95%)
≥7,14 %
< 7,14 %
Flipchart
Leaflet
54 (62,8%)
35 (40,7%)
32 (37,2%)
51 (59,3%)
0,004
1,54 (1,14 2,09)
Keterangan: *) Uji Chi-square; RR (IK 95%) : Risiko relative dan interval kepercayaan
95%.
Dari table 6 dapat disimpulan bahwa promosi kesehatan tentang stunting
menggunakan flipchart dapat meningkatkan sikap sebesar 1,54 kali dibandingkan
dengan media leaflet.
Pembahasan
1. Pengaruh Promosi Kesehatan Menggunakan Media Leaflet Terhadap
Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Pada 1000 Hari Pertama Kehidupan
Hasil olah data secara statistik yaitu terdapat perbedaan yang bermakna antara
pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan promosi kesehatan menggunakan
media Leaflet terjadi peningkatan nilai median yaitu 80,00. Sedangkan untuk
peningkatan skor sikap terjadi peningkatan nilai median sebanyak 93,33. Maka
dapat disimpulkan bahwa pada kelompok Leaflet terjadi peningkatan pengetahuan
dan sikap ibu tentang stunting pada 1.000 Hari pertama kehidupan.
Penelitian lain dilakukan oleh Susan Al Bardaweel dan Mayssoon Dashash
dengan judul “E-learning or educational leaflet: does it make a difference in oral
health promotion? A clustered randomized trial” dalam penelitian ini sekitar 220
anak sekolah berusia 10-11 tahun dimasukkan dalam penelitian ini dan
Perbandingan Pengaruh Media Promosi Kesehatan Leaflet Dan Flipchart Terhadap
Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang Stunting Pada 1.000 Hari Pertama
Kehidupan Di Wilayah Puskesmas Cibarusah
Syntax Literate, Vol. 7, No. 9, September 2022
15433
dikelompokkan menjadi dua kelompok. Anak-anak kelompok Leaflet menerima
pendidikan kesehatan gigi dan muut melalui Leaflet, sedangkan anak-anak pada
kelompok E-Learning menerima pendidikan kesehatan gigi dan mulut melalui
program E-learning. Hasilnya kelompok leaflet memiliki pengetahuan kesehatan
mulut yang lebih baik secara statistik daripada kelompok E-learning.12
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pre-test dan post-test setelah
intervensi dimana post-test dilakukan 30 hari setelah dilakukan pre-test. Tujuannya
adalah menghindarkan subjek yang masih mengingat/pernah melakukan hal yang
sama pada saat pretest. Makin pendek jarak waku antara uji awal dan uji akhir,
makin besar terjadinya pengaruh faktor retensi. Jika jarak waktu terlalu dekat maka
responden juga masih mengingat jawaban pertama. Leaflet merupakan media
informasi yang cenderung memperlihatkan visualnya, visual merupakan alat
komunikasi yang mudah dimengerti dan diingat oleh pembaca. Promosi kesehatan
menggunakan leaflet merupakan bentuk upaya perubahan atau perbaikan perilaku
dibidang kesehatan disertai dengan upaya memengaruhi lingkungan dalam bentuk
visual. Dengan menggunakan Leaflet pembaca dapat membacanya diwaktu santai
dan belajar secara mandiri serta praktis karena mengurangi kebutuhan mencatat.
Sesuai dengan kerucut Edgar Dale bahwa presentase membaca teks yaitu 10%.
Artinya terdapat 10% daya ingat individu untuk menyerap materi yang dibaca.
11,13,14
Sebagaimana pada hasil penelitian ini sesuai dengan peningkatan skor
pengetahuan dan sikap untuk mengubah sikap, perilaku dan lingkungan terhadap
pencegahan stunting jika mereka dapat memahami dengan baik informasi edukasi
yang telah diberikan oleh peneliti. Peningkatan pengetahuan terhadap pencegahan
stunting dapat mempengaruhi sikap individu, dan selanjutnya hal ini juga akan
mempengaruhi perilakunya. Dilihat dari kelebihan media leaflet yaitu pembaca
dapat belajar secara mandiri serta praktis dan dapat dibaca berulang sehingga
memungkinkan individu dapat memahami materi yang diberikan.
2. Pengaruh Promosi Kesehatan Menggunakan Media Flipchart Terhadap
Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Pada 1000 Hari Pertama Kehidupan
Hasil olah data secara statistik yaitu terdapat perbedaan yang bermakna antara
pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan promosi kesehatan terjadi peningkatan
nilai median yaitu 26,66. Sedangkan untuk peningkatan skor sikap terjadi
peningkatan nilai median sebanyak 11,11. Maka dapat disimpulkan bahwa pada
kelompok flipchart terjadi peningkatan pengetahuan dan sikap ibu tentang stunting
pada 1.000 Hari pertama kehidupan. Hal ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan di Kanada oleh Ana Ce´lia Caetano de Souza, dkk yang berjudul
“Effectiveness of Educational Technology in Promoting Quality of Life and
Treatment Adherence in Hypertensive People” tujuan dari penelitian ini untuk
menguji efektivitas teknologi pendidikan (dalam penelitian ini yang digunakan yaitu
flipchart) untuk meningkatkan kualitas hidup dan kepatuhan terhadap pengobatan
pada penderita hipertensi. Dimana didapat hasil dari penelitian ini bahwa intervensi
Sinta Dwi Juwita, Hadi Susiarno, Nanan Sekarwana
Syntax Literate, Vol. 7, No. 9, September 2022
15434
pendidikan menggunakan flipchart meningkatkan skor kualitas hidup, mental dan
peningkatan kepatuhan terhadap pengobatan hipertensi pada penderita hipertensi.15
Menurut Notoatmodjo, pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi
setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Pengetahuan
dibangun melalui kreasi yang terus menerus, individu aktif memformulasikan
hipotesis baru ketika terjadi perbedaan antara pengetahuan yang dimiliki dengan
observasi baru. Peningkatan pengetahuan terhadap pencegahan stunting dapat
mempengaruhi sikap individu, dan selanjutnya hal ini juga akan mempengaruhi
perilakunya. Dengan memberikan informasi tentang cara mencapai hidup sehat,
cara-cara mencapai hidup sehat, cara pemeliharaan kesehatan, cara menghindari
penyakit dan sebagainya akan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang hal
tersebut. Selanjutnya dengan pengetahuan pengetahuan itu akan menimbulkan
kesadaran mereka, dan akhirnya akan menyebabkan orang berperilaku sesuai
dengan pengetahuan yang dimilikinya. 16,17
Media promosi kesehatan berfungsi membantu dan memeragakan sesuatu
dalam proses pendidikan atau pengajaran. Semakin banyak pancaindra yang
digunakan, semakin banyak dan semakin jelas pula pengertian atau pengetahuan
yang diperoleh. Menurut penelitian para ahli, pancaindra yang paling banyak
menyalurkan pengetahuan ke otak adalah mata (kurang lebih 75% sampai 87%) hal
ini sesuai dengan teori yang dikemukan pada kerucut Edgar Dale bahwa tingkatan
pertama yang paling tinggi dalam daya ingat seseorang yaitu kata-kata dan tulisan.
Flipchart adalah bentuk media visual dalam bentuk cetak, setiap lembar (halaman)
berisi gambar yang diinformasikan dan lembar baliknya (belakangnya) berisi
kalimat sebagai pesan atau informasi yang berkaitan dengan gambar tersebut. 16,18
Pemberian promosi kesehatan melalui flipchart merupakan salah satu bentuk
proses pemberdayaan atau memandirikan masyarakat agar dapat memelihara dan
meningkatkan kesehatannya dalam upaya pencegahan stunting. Penggunaan media
flipchart salah satu upaya dalam meningkatkan aspek kognitif individu.
Sebagaimana dengan Dale Cone Of Experience dengan menggunakan flipchart
individu dapat langsung menggunakan 3 aspek kemampuan yaitu membaca (10%),
mendengar (20%) dan melihat gambar (30%) artinya dengan menggunakan media
flipchart individu sudah menggunakan kemampuan daya ingat mereka sebanyak
kurang lebih 30%. Hal ini menunjukkan hasil penelitian sejalan dengan teori.13,19
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa media promosi kesehatan flipchart
menjadi salah satu media promosi kesehatan yang terbukti efektif meningkatkan
tingkat pengetahuan dan sikap ibu pada 1.000 hari pertama kehidupan, sehingga
promosi kesehatan menggunakan media flipchart dianggap layak dan efektif untuk
memberikan informasi kepada ibu agar lebih memahami tentang pencegahan
stunting.
3. Perbandingan Promosi Kesehatan Menggunakan Media Leaflet dan Flipchart
Terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Pada 1000 Hari Pertama
Kehidupan
Perbandingan Pengaruh Media Promosi Kesehatan Leaflet Dan Flipchart Terhadap
Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang Stunting Pada 1.000 Hari Pertama
Kehidupan Di Wilayah Puskesmas Cibarusah
Syntax Literate, Vol. 7, No. 9, September 2022
15435
Dilihat dari table 5 dapat disimpulkan bahwa promosi kesehatan tentang
stunting menggunakan flipchart dapat meningkatkan pengetahuan sebesar 1,3 kali
dibandingkan dengan media leaflet. Untuk peningkatan sikap dilihat dari table 6
promosi kesehatan menggunakan flipchart dapat meningkatkan sikap sebesar 1,54
kali dibandingkan dengan media leaflet. Artinya dalam penelitian ini media promosi
kesehatan menggunakan Flipchart lebih efektif untuk meningkatkan pengetahuan
dan sikap dalam pencegahan stunting pada 1.000 hari pertama kehidupan
dibandingkan dengan media Leaflet.
Pada prosesnya, penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan yang dapat
mempengaruhi jalannya penelitian antara lain peneliti hanya memberikan satu kali
intervensi promosi kesehatan, sehingga angka peningkatan pengetahuan dan sikap
tidak terlalu signifikan. Kedua, Perbandingan sampel penelitian antara ibu hamil
dengan ibu menyusui tidak merata karena berdasarkan urutan kedatangan pada saat
di posyandu, sehingga jumlah ibu hamil lebih sedikit. Ketiga, kurangnya sarana dan
prasarana pada saat promosi kesehatan sehingga suara pada saat melakukan promosi
kesehatan kurang terdengar jelas.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, maka
simpulan dari penelitian ini yaitu peningkatan pengetahuan dan sikap dengan
menggunakan media flipchart lebih signifikan dibandingkan dengan penggunaan
media leaflet.
Sinta Dwi Juwita, Hadi Susiarno, Nanan Sekarwana
Syntax Literate, Vol. 7, No. 9, September 2022
15436
BIBLIOGRAFI
1. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Promosi Kesehatan. (2016).
2. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Riset Kesehatan Dasar. (2013).
3. Unicef. Jumlah Balita Stunting di Dunia Menurun. 2021 (2021).
4. Sandjojo, E. . Buku Saku Desa Dalam Penanganan Stunting. (2017).
5. Devhy, N. L. P. et al. Pendidikan Dan Promosi Kesehatan. (Media Sains Indonesia,
2021).
6. Masthura, R., Yuniwati, C. & Ramli, N. Efektivitas lembar balik dan leaflet
terhadap pengetahuan ibu hamil tentang pemberian makanan pendamping ASI (MP-
ASI). J. SAGO Gizi dan Kesehatan. 1, 9 (2020).
7. Herri Susanto, S S. M.H. Communication Skills ”Sukses Komunikasi, Presentasi
dan Berkarier!”. (Deepublish, 2015).
8. Nana. Pengembangan Bahan Ajar. (Penerbit Lakeisha, 2019).
9. Effendy, D. N. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. (Egc).
10. Saifullah, M.P. Media Pendidikan dalam Perspektif Al Quran: Bintang Pustaka.
(Bintang Pustaka Madani, 2021).
11. Shadish, W. R., Cook, T. D. & Campbell, D. T. Experimental and quasi-
experimental designs for generalized causal inference. Experimental and quasi-
experimental designs for generalized causal inference. (Houghton, Mifflin and
Company, 2002).
12. Al Bardaweel, S. & Dashash, M. E-learning or educational leaflet: Does it make a
difference in oral health promotion? A clustered randomized trial. BMC Oral Health
18, 1–8 (2018)
13. Agustini, A. Promosi Kesehatan. (Deepublish, 2014).
14. Dharma, P. M. S. W. C. SEBATIK Vol. 26 No. 1 Juni 2022. (STMIK Widya Cipta
Dharma, 2022).
15. De Souza, A. C. C. et al. Effectiveness of educational technology in promoting
quality of life and treatment adherence in hypertensive people. PLoS One 11, 1–10
(2016).
16. Kusumowardhani, Widyarti. Seri Health Management : Promosi Kesehatan Dan
Pemberdayaan Masyarakat. (Guepedia)
Perbandingan Pengaruh Media Promosi Kesehatan Leaflet Dan Flipchart Terhadap
Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang Stunting Pada 1.000 Hari Pertama
Kehidupan Di Wilayah Puskesmas Cibarusah
Syntax Literate, Vol. 7, No. 9, September 2022
15437
17. Srimiyati Pendidikan Kesehatan Menggunakan Booklet Berpengaruh Terhadap
Pengetahuan Dan Kecemasan Wanita Menghadapi Menopause. (Jakad Media
Publishing)
18. Notoadmojo, S. Metodologi Penelitian Kesehatan. (Rineka Cipta, 2010)
19. Heri D. J. Maulana. Promosi Kesehatan. (Egc, 2009)
Copyright holder:
Sinta Dwi Juwita, Hadi Susiarno, Nanan Sekarwana (2022)
First publication right:
Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia
This article is licensed under: