Ekstraksi Komponen Antimikroba Daun Salam (Syzygium Polyanthum) dan Aplikasinya pada Produk Ikan Salai Patin (Pangasius Sutchi) di Provinsi Riau

  • Al Muzafri Universitas Pasir Pengaraian, Indonesia
  • Edward Bahar Universitas Pasir Pengaraian, Indonesia
  • Yuliana Susanti Universitas Pasir Pengaraian, Indonesia
  • Lufita Nur Alfiah Universitas Pasir Pengaraian, Indonesia
  • Khusnu Abdillah Siregar Universitas Pasir Pengaraian, Indonesia
Keywords: Daun Salam, Ikan Salai Patin Pengawet, Mikroorganisme

Abstract

Secara umum Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah ekstrak daun salam mampu menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang tumbuh pada ikan salai patin. tahap pertama pada penelitian ini adalah ekstraksi daun salam dengan 4 jenis pelarut (pelarut air, metanol, etilasetat, n-heksan). Pada tahap II dilakukan uji fitokimia pada ekstrak andaliman untuk melihat kandungan senyawa aktif yang pada ekstrak andaliman tersebut, meliputi pengujian Alkaloida, steroida dan triterpen bentuk bebas, saponin, tanin, flavonoid dan glikosida.Tahap ketiga pada penelitian ini adalah Uji aktivitas zona hambat mikroba ekstrak daun salam, , pengujian ekstrak daun salam menggunakan kertas cakram kosong. Larutan ekstrak yang telah diencerkan dengan kosentrasi 25%, 50%, 75%, 100%, dilanjutkan uji MIC,Bakteri uji yang digunakan untuk penentuan MIC substrat antimikroba adalah Staphylococus aureus, Escherichia coli dan Salmonella.Penentuan MIC dengan metode difusi kertas cakram dengan konsentrasi ekstrak 0, 0,25%, 0,50%, 0,75%, 1%, 2%,3%,4%,5%. Tahapan akhir pada penelitian ini adalah Pengujian ekstrak andaliman pada salai ikan patin Setelah diperoleh konsentrasi hambat minimum ekstrak andaliman dari uji MIC kemudian dilanjutkan dengan aplikasi ekstrak daun salam terhadap ikan salai patin, nilai MIC ekstrak etil-asetat daun salam adalah 1%. Konsentrasi ini selanjutnya digunakan untuk aplikasi ekstrak daun salam pada ikan salai patin. Pada penelitian ini jumlah bakteri yang tumbuh pada sampel fillet ikan yang langsung dianalisa (0 Hari) adalah 2,7 x103 , Berdasarkan standar mutu produk olahan ikan menurut BPPOM batas maksimal TPColahan ikanadalah 1x105sehingga ikan salai patin tanpa penambahan ekstrak sudah tidak layak dikonsumsi pada hari kedua. Karena pada hasil perhitungan TPC pada hari kedua ikan salai patin tanpa penambahan ekstrak daun salam yaitu 4,2 x 105. Sedanghkan pada sampel ikan salai patin yang ditambahkan ekstrak daun salam jumlah perhitungan TPC nya masih dibawah batas maksimal sampai pada hari ke-3 yaitu 5,7 x 104.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ajizah, A. (2018). Sensitivitas Salmonella Typhimurium terhadap Ekstrak Daun Psidium Guajava L. Bioscientiae, 1(1), 31–38. https://doi.org/10.20527/b.v1i1.130. Google Scholar

Akerina, F. O. (2018). Analisis Mikroba Ikan Tuna Asap Pada Beberapa Pasar Di Tobelo, Halmahera Utara. Prosiding Seminar Nasional Kemaritiman Dan Sumber Daya Pulau-Pulau Kecil, 2(1), 45–50. Google Scholar

Hakim, L. (2015). Rempah dan Herba Kebun-Pekarangan Rumah Masyarakat: Keragaman Sumber Fitofarmaka dan Wisata Kesehatan-Kebugaran. Yogyakarta: Diandra Pustaka Indonesia. Google Scholar

Hakim, L., Batoro, J., & Sukenti, K. (2015). Etnobotani Rempah-Rempah di Dusun Kopen Dukuh, Kabupaten Banyuwangi. Indonesian Journal of Environment and Sustainable Development, 6(2), 133–142. Google Scholar

Harismah, K. (2017). Pemanfaatan daun salam (Eugenia polyantha) sebagai obat herbal dan rempah penyedap makanan. Warta Lpm, 19(2), 110–118. https://doi.org/10.23917/warta.v19i2.2742. Google Scholar

Hidayat, S. (2015). Uji Aktivitas Antibakteri Infusa Daun Mangga Bacang (Mangifera foetida L.) Terhadap Staphylococcus aureus Secara In Vitro. Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura, 3(1), 1–20. Google Scholar

Kirana, R., & TH, T. (2002). Obat-obat penting, khasiat, penggunaan dan efek-efek sampingnya. Jakarta: PT Elek Media Komputindo kelompok Gramedia. Google Scholar

Kubo, I., Muroi, H., & Kubo, A. (1993). Antibacterial activity of long-chain alcohols against Streptococcus mutans. Journal of Agricultural and Food Chemistry, 41(12), 2447–2450. https://doi.org/10.1021/jf00036a045. Google Scholar

Muzafri, A., & Alfiah, L. N. (2021). Deteksi Kehadiran Mikroba Indikator Coliform pada Air Minum Isi Ulang di Kelurahan Tambusai Tengah, Kecamatan Tambusai Kabupaten Rokan Hulu. SUNGKAI, 9(2), 28–33. Google Scholar

Muzafri, A., & Karno, R. (2022). Testing of Andaliman Extract (Zanthoxylum Acanthopodium Dc) With 4 Types of Solutions (Ethyl Acetate, Aquades, Methanol, And Hexane) on Growth of Bacteria Escherichia Coli. KESANS: International Journal of Health and Science, 1(4), 337–343. https://doi.org/10.54543/kesans.v1i4.50. Google Scholar

Nashiruddin, M. K., Swastawati, F., & Susanto, E. (2016). Analisis kadar kolesterol dan kualitas ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) asap menggunakan asap cair berbeda. Jurnal Pengolahan Dan Bioteknologi Hasil Perikanan, 5(1), 28–35. Google Scholar

Nurliana, S. M., Sudirman, L. I., & Sanjaya, A. W. (2010). Aktivitas Antimikroba dan Penetapan LC 50 Ekstrak Kasar Etanol dari Plieku: Makanan Fermentasi Tradisional Aceh. Jurnal Kedokteran Hewan, 4(1), 32–38. Google Scholar

Robi, Y., & Kartikawati, S. M. (2019). Etnobotani rempah tradisional di desa empoto kabupaten sanggau kalimantan barat. Jurnal Hutan Lestari, 7(1), 130–142. https://doi.org/10.26418/jhl.v7i1.31179. Google Scholar

Susanti, F. A., & Janhar, I. A. (2016). Identifikasi Salmonella sp. pada ikan asap di pasar tradisional Kota Kendari. Jurnal Biowallacea, 3(2), 467–473. Google Scholar

Yuliati, M. (2012). Uji Aktivitas Antimikroba Ekstrak Daun Salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp.) Terhadap Beberapa Mikroba Patogen Secara KLT-Bioautografi. Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. Google Scholar
Published
2022-12-14