Analisis Pengaruh Variasi Gradasi Batu Pecah terhadap Kuat Tekan Beton K300

  • Pengki Suanto Fakutas Teknik, Universitas Palembang, Indonesia
  • Asri Mulyadi Fakutas Teknik, Universitas Palembang, Indonesia
  • Surya Darma Fakutas Teknik, Universitas Palembang, Indonesia
Keywords: Kuat Tekan Beton, Agregat Halus, Batu Pecah

Abstract

Beton sangat diminati karena bahan ini merupakan bahan konstruksi yang mempunyai banyak kelebihan antara lain, mudah dikerjakan dengan cara mencampur semen, agregat, air, dan bahan tambahan lain bila diperlukan dengan perbandingan tertentu, dapat dibentuk sesuai dengan kebutuhan yang dikehendaki, mampu menerima kuat tekan dengan baik, tahan aus, rapat air, awet dan mudah perawatannya, maka beton sangat populer dipakai baik untuk struktur-struktur besar maupun kecil. Penelitian dan pengujian beton ini penulis akan mencoba menganalisis pengaruh ukuran batu pecah dalam menentukan kuat tekan mutu beton. Pada penelitian ini beda uji dicetak dengan menggunakan kubus baja ukuran 15cm x 15cm x 15cm dan direndam, beton di uji umur 28 hari karena pada umur ini menurut PBI 1974, kekuatan beton telah mencapai 100%. Pada campuran mutu beton K300 tersebut di cetak Beton Normal (batu pecah ukuran bervariasi 25 mm, 19 mm, dan 12,5 mm), nilai kuat tekan yang di capai 271, Nilai kuat tekan yang di capai oleh beton dengan ukuran batu pecah seragam 25 mm kuat tekan pada umur 28 hari di dapat 280,79 kg/cm2. Nilai kuat tekan yang di capai oleh beton dengan ukuran batu pecah seragam 19 mm kuat tekan pada umur 28 hari di dapat 301,93 kg/cm2.Nilai kuat tekan yang di capai oleh beton dengan ukuran batu pecah seragam 12,5 mm kuat tekan pada umur 28 hari d idapat 288,34 kg/cm2. Dari hasil pengujian yang dilakukan, terlihat adanya peningkatan kuat tekan beton pada variasi yang menggunakan ukuran agregat 19 mm.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Arisyi, M. H. (2021). Pengaruh Bahan Tambah Zat Aditif Normet Tipe D terhadap Kuat Tekan Beton f’c 20 Mpa. Universitas Siliwangi. Google Scholar

PEDC Bandung. (1987). Teknologi Bahan II (p. 6). p. 6. EDC, EDC CI CNS.

Mulyono, T. (2005). Teknologi Beton. yogyakarta: Penerbit Andi. Google Scholar

Murdock, L. J., & Brook, K. M. (1986). Bahan dan Praktek Beton, Terjemahan Ir. Stephanus Hindarko, Erlangga, Jakarta. Google Scholar

Murdock, L. J., & Brook, K. M. (1991). Hendarko and Stephanus 1991. Bahan Dan Praktek Beton.

Murdock, L. J., & Brook, K. M. (1999). Bahan dan Praktek Beton; diterjemahkan oleh Ir. Stephanus Hendarko, Jakarta.

Murdock, L. J., & Brooks, K. M. (n.d.). Bahan dan Praktek Beton, trans. Hendarko, S. Penerbit Erlangga.

Nadia, N., & Fauzi, A. (2011). Pengaruh Kadar Silika Pada Agregat Halus Campuran Beton Terhadap Peningkatan Kuat Tekan. Konstruksia, 3(1), 35–43. https://doi.org/10.24853/jk.3.1.%25p. Google Scholar

Nasional, Badan Standarisasi. (1990). SNI 03-1968-1990: Metode Pengujian Analisa Saringan Agregat. Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.

Nasional, Badan Standarisasi. (1991). SKSNI T-15-1991-03: Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung. Badan Standarisasi Nasional.

Nugraha, Y., Prayuda, H., & Saleh, F. (2017). Pengaruh Variasi Bahan Tambah Abu Sekam Padi dan Zat Adiktif Bestmittel 0, 5% Terhadap Kuat Tekan Beton Mutu Tinggi. Semesta Teknika, 20(2), 116–124. https://doi.org/10.18196/st.v20i2.3172. Google Scholar

Perdana, A. O., Wahyuni, A. S., & Elhusna, E. (2015). Pengaruh Penambahan Serat Ijuk Terhadap Kuat tarik Belah beton dengan Faktor Air Semen 0, 5. Inersia: Jurnal Teknik Sipil, 7(2), 7–12. https://doi.org/10.33369/ijts.7.2.7-12. Google Scholar

S-04-1989-F, SK SNI. (n.d.). Tentang Spesifikasi Aggregat sebagai bahan bangunan Normal. Badan Standarisasi Nasional.

Sari, Ira Puspita. (2019). Perilaku Beton Non-Pasir Dengan Agregat Batu Pecah Limbah Kerajinan. Jurnal TEDC, 13(1), 29–34.

SNI 1970. (2008). Cara Uji Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halus. Badan Standar Nasional Indonesia, 7–18.

Umum, Departemen Pekerjaan. (1982). Persyaratan umum bahan bangunan di Indonesia (PUBI 1982). Pusat Pengembangan Pemukiman Badan Penelitian Dan Pengembangan PU. Bandung.

Umum, Departemen Pekerjaan. (1990). SK SNI T-15-1990-03 Tata cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal. DPU, Bandung.

Winarto, S. (2018). Pemanfaatan Serat Ijuk Sebagai Material Campuran Dalam Beton Untuk Meningkatkan Kemampuan Beton Menahan Beban Tekan Studi Kasus: Pembangunan Homestay Singonegaran Kediri. UKaRsT, 1(1), 1–10. https://doi.org/10.30737/ukarst.v1i1.79. Google Scholar
Published
2022-12-15