Prevalensi Komplikasi Kehamilan, Persalinan dan Nifas di Rumah Sakit X Jakarta Selama Periode Januari – Mei 2020
Abstract
Komplikasi maternal berhubungan dengan kejadian morbiditas dan mortalitas maternal. Apabila tidak ditangani dengan tepat, maka dapat meningkatkan risiko kesakitan dan kematian ibu. Sampai pada saat ini, Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia maupun di dunia masih sangat tinggi. Jumlah kematian ibu di Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2018-2019 adalah 198 orang. Salah satu faktor penyebab tingginya AKI adalah terjadinya komplikasi maternal, meliputi komplikasi saat kehamilan, persalinan dan nifas yang merupakan penyebab langsung dari kematian ibu, seperti perdarahan, sepsis, eklampsia, partus macet, dan komplikasi aborsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi komplikasi maternal, sehingga nantinya diharapkan berbagai pihak dapat bekerjasama untuk meningkatkan upaya dalam hal menurunkan angka kejadian komplikasi maternal, seperti dukungan dari tenaga kesehatan agar ibu mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, mengupayakan tercapainya fasilitas kesehatan dan tenaga medis yang memadai hingga ke tingkat daerah, dan ibu termotivasi untuk rutin melakukan kunjungan Antenatal Care (ANC). Dengan menurunnya angka kejadian komplikasi maternal, diharapkan AKI juga ikut menurun. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain penelitian cross-sectional. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit X Jakarta dengan menggunakan 164 subjek penelitian dari data sekunder rekam medik. Data yang diobservasi yaitu karakteristik subjek penelitian, meliputi usia dan metode persalinan, serta gambaran komplikasi maternal, meliputi komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas. Dari hasil pengumpulan data, sebesar 80.49% subjek penelitian memiliki rentang usia 20 – 35 tahun dan 96.34% persalinan dilakukan dengan metode seksio sesarea. Subjek penelitian terbanyak untuk komplikasi kehamilan adalah Hipertensi Dalam Kehamilan (HDK) yaitu sebesar 30%, untuk komplikasi persalinan adalah Cephalopelvic Disporpotion (CPD) (84%), dan untuk komplikasi nifas adalah subinvolusio uteri (85%).
Downloads
References
Gustri, Y., Sitorus, R. J., & Utama, F. (2016). Determinan kejadian preeklampsia pada ibu hamil di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 7(3).
Handriani, I., & Melaniani, S. (2015). Pengaruh Proses Rujukan Dan Komplikasi Terhadap Kematian Ibu. Jurnal Berkala Epidemiologi, 3(3), 400–411.
Hariyani, F., Murti, N. N., & Wijayanti, E. (2019). Hubungan usia, paritas, dan kelas ibu hamil dengan komplikasi persalinan di RSKB Sayang Ibu Balikpapan. MMJ (Mahakam Midwifery Journal), 4(1), 361–374.
Kristianingsih, A., Mukhlis, H., & Ermawati, E. (2019). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Perdarahan Post Partum di RSUD Pringsewu. Wellness And Healthy Magazine, 1(2), 139–149.
Lovandia, D., Silaban, T. D. S., & Ramadhani, S. P. (2022). Analisis Faktor Risiko Terjadinya Perdarahan Post Partum Pada Ibu Bersalin. Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist), 17(1), 131–136.
Mahmud, Y. (2020). Studi Pemanfaatan Antenatal Care Pada Ibu hamil di Puskesmas Aeng-Towa. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 9(1), 505–511.
Mikrajab, M. A., & Rahmawati, T. (2012). Peran kader kesehatan dalam program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi pada ibu hamil di posyandu di kota Mojokerto, provinsi Jawa Timur. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 15(4), 21360.
Nurfatimah, N., Mohamad, M. S., Entoh, C., & Ramadhan, K. (2020). Gambaran Faktor Risiko Kejadian Hipertensi dalam Kehamilan pada Ibu Hamil Trimester III: Overview of Risk Factors for Hypertension in Pregnancy among Third-Trimester Pregnant Women. Poltekita: Jurnal Ilmu Kesehatan, 14(1), 68–75.
Qudriani, M., & Hidayah, S. N. (2017). Persepsi ibu hamil tentang kehamilan resiko tinggi dengan kepatuhan melakukan antenatal care di desa Begawat Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal Tahun 2016. Prosiding 2nd Seminar Nasional IPTEK Terapan (SENIT), 2(1), 197–203.
Rachman, A. W. (2021). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap pada Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Nanga Pinoh Kabupaten Melawi Tahun 2020. Universitas Muhammadiyah Pontianak.
Rachmawati, A. I., Puspitasari, R. D., & Cania, E. (2017). Faktor-faktor yang memengaruhi kunjungan antenatal care (anc) ibu hamil. Jurnal Majority, 7(1), 72–76.
Romadhoni, F. A. (2022). Pemodelan Regresi Logistik Ganda pada Faktor Risiko Kejadian Preeklampsia pada Ibu Hamil di Puskemas Balen, Bojonegoro. Jurnal Penelitian Kesehatan" SUARA FORIKES"(Journal of Health Research" Forikes Voice"), 13(3), 808–814.
Sakilla, M. (2021). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kunjungan Antenatal Care Di Provinsi Sumatera Utara (Analisis Data SDKI 2017). Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.
Setyaningsih, D., Ariyanti, I., Oktaviani, D. A., & Yunadi, F. D. (2020). Terapi Murrotal Al-Mulk Dalam Penurunan Kecemasan Ibu Dengan Pre Eklamsi. Jurnal Kebidanan Malahayati, 6(3), 388–393.
Weliyati, W. (2019). Determinan Kematian Ibudi Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2008-2010. Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai, 5(1), 10–19.
Yunita, P. (2018). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Perdarahan Post Partum Pada Ibu Bersalin. Jurnal Kebidanan Malahayati, 3(3).
Copyright (c) 2022 Agnes Stephanie Tanuwijayaq
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.