Buzzer Marketing dalam Perspektif Etika Pemasaran Islami
Abstract
Maraknya media sosial mendorong pelaku usaha untuk menyesuaikan kegiatan usahanya agar tidak kalah saing. Hal ini menyebabkan perubahan model pemasaran perusahaan dari periklanan dan promosi tradisional melalui media komunikasi tradisional seperti radio, televisi atau surat kabar menjadi pemasaran media sosial. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pandangan dalam kedepannya mengenai pemasaran islami. Metode penelitian ini yang dilakukan Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan adalah Jumlah pengikut dan profil pemilik akun. Buzzers sering datang dari berbagai latar belakang, dari artis hingga orang biasa dengan ratusan hingga jutaan pengikut. Berbeda dengan buzzer, influencer adalah selebriti atau non-selebriti dengan pengikut yang banyak, kebanyakan dari mereka adalah promotor gaya hidup dan bekerja sama dengan perusahaan untuk mempromosikan produk yang mereka gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Dalam perspektif Islam, aktifitas Buzzer harus didasarkan pada asas kemahaesaan Tuhan yang menjadi tiang akidah, berbingkai Fikih muamalah sebagai pedoman dan akhlak/etik sebagai pengawal. Buzzer muslim harus mempertimbangkan dua unsur dari pekerjaannya yaitu the manner dan the matter.
Downloads
References
Ahmad, N. A., & Ghani, M. A. (2016). Dasar wanita negara: Daripada polisi kepada pelaksanaan. Jurnal Pembangunan Sosial, 19, 69–86.
Al-Sirhan, B. (2011). The Principle of Islamic Marketing.
Anwar, M., & Saeed, M. (1996). Promotional tool of marketing: an Islamic perspective. Intellectual Discourse, 4(1&2).
Atherton, J. (2019). Social media strategy: A practical guide to social media marketing and customer engagement. Kogan Page Publishers.
Chiu, Y.-S. P., Chen, K.-K., & Ting, C.-K. (2012). Replenishment run time problem with machine breakdown and failure in rework. Expert Systems with Applications, 39(1), 1291–1297.
Dalimunthe, H. A., & Sihombing, D. M. B. (2020). Hubungan Penerimaan Diri dengan Kecenderungan Narsistik pada Mahasiswa Pengguna Instagram di Universitas Medan Area. Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS), 2(3), 697–703.
Fathya, F. (2019). Apa Itu Buzzer? Bagaimana Pengaruhnya Terhadap Perkembangan Bisnis? https://blog.sribu.com/id/pengertian-buzzer/
Glucksman, M. (2017). The rise of social media influencer marketing on lifestyle branding: A case study of Lucie Fink. Elon Journal of Undergraduate Research in Communications, 8(2), 77–87.
Liana, M. P. I. (2012). Penggunaan Media Sosial Di Kalangan Pengurus Organisasi Profesi Public Relations (Studi pada Pengurus Perhimpunan Hubungan Masyarakat Malang Raya). University of Muhammadiyah Malang.
Manullang, R. (2020). Tip Sukses Jadi Konsultan Manajemen Bisnis. Big Corp.
Nabila, F. A. T., & Ulfa, S. N. (2022). Strategi Conversational Marketing Prepp Studio Dalam Membangun Engagement Dengan Followers Di Instagram. Eqien: Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, 11(1), 1057–1068.
Russo, J. E., Metcalf, B. L., & Stephens, D. (1981). Identifying misleading advertising. Journal of Consumer Research, 8(2), 119–131.
Saputra, D. H., Sutiksno, D. U., Kusuma, A. H. P., Romindo, R., Wahyuni, D., Purnomo, A., & Simarmata, J. (2020). Digital Marketing: Komunikasi Bisnis Menjadi Lebih Mudah. Yayasan Kita Menulis.
Shafiq, A., Haque, A., & Abdullah, K. B. (2016). A collection of Islamic advertising principles. Conference Paper.
Yulianto, A., & Setiadi, R. (2022). Digital Marketing: Revolusi Pemasaran Tradisional Menuju Masa Depan. Gosyen Publishing.
Copyright (c) 2023 Rabi’atul Adawiyah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.