Hitung Sel Eosinofil dan Imunoglobulin E Sebagai Penanda Biologis Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)
Abstract
Peningkatan jumlah penderita Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) sudah menjadi permasalahan kesehatan yang semakin mengkhawatirkan terutama dalam masyarakat di dunia saat ini. Peningkatan terutama terjadi di negara berkembang yang memiliki proporsi risiko utama, perokok, yang masih tinggi. Studi ini mengamati potensi parameter pemeriksaan laboratorium hitung sel eosinofil yang sederhana untuk menilai potensinya sebagai penanda kondisi perkembangan PPOK. Dengan desain case control hasil uji tersebut dianalisis dengan membandingkan antar subjek yang belum pernah didiagnosis menderita PPOK namun memiliki kebiasaan merokok yang merupakan faktor risiko utamanya dengan subjek bukan perokok. Pengujian hitung sel eosinofil terhadap spesimen darah dan saliva adalah parameter yang dapat diterapkan dalam analisis laboratorium klinik untuk diagnosis berbagai kondisi alergi. Namun dalam analisis rutin pengujian tersebut tidak dilakukan terhadap spesimen saliva (air liur. Pengujian dilakukan terhadap parameter hitung sel eosinofil dan keberadaan Imunoglobulin E (IgE), baik pada spesimen darah maupun saliva sebagai bahan yang akan dianalisis. Hasil penelitian mendapatkan jumlah eosinofil dan IgE pada saliva dan darah lebih tinggi pada pasien PPOK dibandingkan dengan kontrol (Non PPOK perokok dan Non PPOK non perokok), sedangkan eosinofil dan IgE pada saliva dan darah juga lebih tinggi pada kelompok kontrol perokok dibandingkan dengan non perokok dengan perbedaan yang signifikan. Selain itu parameter jumlah eosinofil pada saliva serta IgE pada saliva dapat menggambarkan deteksi dini dari perjalanan penyakit PPOK dengan ditunjukkan dengan korelasi yang kuat antar parameter.
Downloads
References
Çolak, Y., Ingebrigtsen, T. S., Nordestgaard, B. G., Marott, J. L., Lange, P., Vestbo, J., & Afzal, S. (2022). Plasma immunoglobulin E and risk of exacerbation and mortality in chronic obstructive pulmonary disease: A contemporary population-based cohort. Annals of Allergy, Asthma and Immunology, 129(4), 490–496. https://doi.org/10.1016/j.anai.2022.06.028
Dong, T., Santos, S., Yang, Z., Yang, S., & Kirkhus, N. E. (2020). Sputum and salivary protein biomarkers and point-of-care biosensors for the management of COPD. Analyst, 145(5), 1583–1604. https://doi.org/10.1039/c9an01704f
Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease. (2020). GOLD Report 2020. Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease, 141. https://goldcopd.org/wp-content/uploads/2019/12/GOLD-2020-FINAL-ver1.2-03Dec19_WMV.pdf
Hogea, S. P., Tudorache, E., Fildan, A. P., Fira-Mladinescu, O., Marc, M., & Oancea, C. (2020). Risk factors of chronic obstructive pulmonary disease exacerbations. Clinical Respiratory Journal, 14(3), 183–197. https://doi.org/10.1111/crj.13129
J K, M., Thiru, A., G N, S., Gupta, P., & Rajak, B. K. (2020). Total serum IgE level in COPD exacerbations. The Journal of Community Health Management, 7(3), 95–99. https://doi.org/10.18231/j.jchm.2020.022
Juwariyah, J., Zhulhi Arjana, A., Tri Rahayu, E., Rosita, L., & Muhammad Irfan, R. (2017). Trend Aktivitas Leukosit Pro Inflamasi pada Kasus PPOK Eksaserbasi Akut. Mutiara Medika: Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan, 17(2), 67–71. https://doi.org/10.18196/mm.170202
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2013). Laporan nasional 2013. Science, 127(3309), 1275–1279. https://doi.org/10.1126/science.127.3309.1275
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Laporan_Nasional_RKD2018_FINAL.pdf. In Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (p. 674). http://labdata.litbang.kemkes.go.id/images/download/laporan/RKD/2018/Laporan_Nasional_RKD2018_FINAL.pdf
Lommatzsch, M., Speer, T., Herr, C., Jörres, R. A., Watz, H., Müller, A., Welte, T., Vogelmeier, C. F., & Bals, R. (2022). IgE is associated with exacerbations and lung function decline in COPD. Respiratory Research, 23(1), 1–9. https://doi.org/10.1186/s12931-021-01847-0
Martantya, R. S., Nasrul, E., & Basyar, M. (2014). Gambaran Hitung Jenis Leukosit pada Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik yang Dirawat di RSUP Dr. M. Djamil Padang. Jurnal Kesehatan Andalas, 3(2), 217–220. https://doi.org/10.25077/jka.v3i2.94
Mathers, C. D., & Loncar, D. (2006). Projections of global mortality and burden of disease from 2002 to 2030. PLoS Medicine, 3(11), 2011–2030. https://doi.org/10.1371/journal.pmed.0030442
Moon, J. Y., Leitao Filho, F. S., Shahangian, K., Takiguchi, H., & Sin, D. D. (2018). Blood and sputum protein biomarkers for chronic obstructive pulmonary disease (COPD). Expert Review of Proteomics, 15(11), 923–935. https://doi.org/10.1080/14789450.2018.1539670
Nunes, M. P. O., van Tilburg, M. F., Florean, E. O. P. T., & Guedes, M. I. F. (2019). Detection of serum and salivary IgE and IgG 1 immunoglobulins specific for diagnosis of food allergy. PLoS ONE, 14(4), 1–13. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0214745
Prasad, B. (2008). Chronic obstructive pulmonary disease. Revue Des Maladies Respiratoires, 25(ERS), 18–26. https://doi.org/10.1016/s0761-8425(08)74813-7
Sirih, G. E., Engka, J. N., & Marunduh, S. M. (2017). Hubungan Merokok dan Kadar Leukosit pada Perokok Kronik. Jurnal E-Biomedik, 5(2). https://doi.org/10.35790/ebm.5.2.2017.18481
Tvarijonaviciute, A., Martinez-Subiela, S., Lopez-Jornet, P., & Lamy, E. (2020). SALIVA IN HEALTH AND DISEASE : the present and future of a unique.
WHO. (2008). Chronic obstructive pulmonary disease. Journal of Complementary Medicine, 7(2), 14–20. https://doi.org/10.1201/9781315382067-12
World Health Organisation (WHO) International Programme on Chemical Safety (IPCS). (1993). Biomarkers and risk assessment: concepts and principles. Environmental Health Criteria 155. Environmental Health Criteria, 155, 82. http://www.inchem.org/documents/ehc/ehc/ehc155.htm#SectionNumber:1.1
Copyright (c) 2022 Fardiah Tilawati, Siti Sakdiah, James Perdinan Simanjuntak, Raden Mustopa, Neta Yuliandari
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.