Kunjungan Kasus Tuberkulosis Kelenjar dan Gizi Buruk Pada An. A Dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga

  • Cindy Marcellina Fakultas Kedokteran, Universitas Tarumanagara
  • Rudi Rudi Fakultas Kedokteran, Universitas Tarumanagara
  • Priscilla Clara Agatha Fakultas Kedokteran, Universitas Tarumanagara
  • Dewi Indah Lestari Fakultas Kedokteran, Universitas Tarumanagara
Keywords: Tuberkulosis, Kedokteran Keluarga, Gizi Buruk

Abstract

Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi Mycobacterium tuberculosis. TB dapat terjadi pulmonal dan ekstra pulmonal. Menurut WHO, TB secara global mengakibatkan mortalitas sebanyak 1,3 juta penderita. Kasus TB sebesar 217 per 100.000 penduduk. Indonesia merupakan negara ketiga dunia dari jumlah total pasien TB. Menurut RISKESDAS 2018, provinsi Banten sebesar 0,90%. Komplikasi akut dan kronik dapat terjadi pada TB. Jika tidak diobati segera bahkan dapat terjadi kematian. An.A berusia 1 tahun 11 bulan datang ke Puskesmas Sindang Jaya untuk kontrol dan meminta rujukan ke RSU Dinda yang telah terdiagnosis Tuberkulosis sejak 3 bulan yang lalu. Keluhan awal yang dialami pasien berupa benjolan. Pasien mengeluh adanya gejala berat badan yang tidak meningkat selama pengobatan TB, batuk terus menerus, dan nafsu makan yang menurun. Berdasarkan anamnesis, pemeriksan fisik dan pemeriksaan penunjang didapatkan diagnosis Tuberkulosis Kelenjar dan Gizi Buruk. Tujuan pada penelitian ini yakni tercapainya pengobatan TB kelenjar pada An. A diagnostik holistik didapatkan melalui analisis masalah dengan menggunakan pendekatan kedokteran keluarga dan konsep Mandala of Health. Tatalaksana secara komprehensif dilakukan dan didapatkan keluhan pasien mulai membaik. Edukasi dilakukan dan didapatkan pemahaman keluarga mengenai penyakit serta pencegahannya. Kunjungan kedokteran keluarga telah membantu An. A dalam mengontrol pengobatan TB serta mengendalikan komplikasinya yaitu gizi buruk. Kunjungan yang dilakukan telah memberikan hasil berupa meningkatnya pengetahuan keluarga pasien tentang pola hidup bersih dan sehat, penyakit serta komplikasi yang dialami An. A. Juga mampu memperbaiki keluhan batuk terus menerus, dan nafsu makan sehingga terjadinya peningkatan pada data antropometri yaitu berat badan, tinggi badan, serta lingkar lengan atas.

Downloads

Download data is not yet available.

References

American Academy of Family Physician.Family Medicine, Definition of. 2019. In AAFP. Retrieved from https://www.aafp.org/about/policies/all/family-medicine-definition.html.

Outcalt DC. Public Health and Family Medicine: An Opportunity. J Am Board Fam Med.2004:207-11. doi: 10.3122/jabfm.17.3.207.

Pudjiadi AH, Hegar B, Handryastuti S, Idris NS, Gandaputra EP, Harmoniati ED. Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak Indonesia. Jakarta, IDAI. 2009.

Shah M, Reed C.Complications of tuberculosis. Curr Opin Infect Dis. 3014; 27:403-10. doi:10.1097/QCO.0000000000000090.

Lee J, et al. Comparison of Early and Late Tuberculosis Deaths. J Korean Med Sci. 2017:700-3. doi: 10.3346/jkms.

World Health Organization. Global Tuberculosis Report. 2021. Retrieved from https://www.who.int/publications/digital/global-tuberculosis-report-2021.

World Health Organization. Global Tuberculosis Report. 2019. Retrieved from www.who.int/tb/data.

Tim Riskesdas. (2019). Laporan Provinsi Banten RISKESDAS 2018. Jakarta, Lembaga Penerbit Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

Published
2023-03-20