Hubungan Kepemilikan Jaminan Kesehatan dengan Pemanfaatan Layanan Rawat Jalan di Indonesia Tahun 2019
Abstract
Penerapan Universal Health Coverage (UHC) di Indonesia yang bertujuan untuk memastikan setiap orang mendapatkan pelayanan kesehatan yang mereka butuhkan dengan kualitas yang memadai agar efektif tanpa mengalami kesulitan keuangan, telah ditetapkan melalui UU No. 24 Tahun 2011. Jadi, mulai saat itu, Indonesia memasuki era baru dengan sistem pembayar tunggal untuk layanan medis bagi seluruh penduduk. Kemudian muncul pertanyaan apakah penyelenggaraan jaminan kesehatan yang diinisiasi oleh pemerintah mampu mendorong upaya kesehatan masyarakat dalam mengobati penyakit yang dialaminya melalui penggunaan layanan rawat jalan. Menggunakan data Susenas tahun 2019, artikel ini mengkaji hubungan antara kepemilikan asuransi kesehatan dan layanan rawat jalan pada tahun 2019. Desain penelitian menggunakan metode cross sectional yang digunakan yaitu metode Regresi Biner dengan menggunakan model logit. Pada penelitian ini hasil penelitian menunjukkan bahwa model logit mampu menjelaskan data sebesar 1,67%, sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Selain itu, semua variabel memperoleh p-value sebesar 0,0005 <0,05, yang dapat berarti hubungan yang signifikan dengan variabel pemanfaatan pelayanan rawat jalan pada tahun 2019. Variabel utama, kepemilikan asuransi kesehatan, juga memiliki nilai p 0,0005, yang berarti juga memiliki hubungan yang signifikan.
Downloads
References
Andersen, R., & Newman, J. F. (2005). Societal and individual determinants of medical care utilization in the United States. Milbank Quarterly, 83(4), 1–28. https://doi.org/10.1111/j.1468-0009.2005.00428.x
Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. (2021). Pengelolaan Atas Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan Nasional.
Badan Pusat Statistik. (2021). Survei Sosial Ekonomi Nasional. Socio-Economic/Monitoring Survey, 3, 1–112.
Erlangga, D., Ali, S., & Bloor, K. (2019). The impact of public health insurance on healthcare utilisation in Indonesia: evidence from panel data. International Journal of Public Health, 64(4), 603–613. https://doi.org/10.1007/s00038-019-01215-2
Gan-Yadam, A., Shinohara, R., Sugisawa, Y., Tanaka, E., Watanabe, T., Hirano, M., Tomisaki, E., Morita, K., Onda, Y., Tokutake, entaro, Mochizuki, Y., Matsumoto, M., Sugita, C., & Anme, T. (2013). Factors associated with health service utilization in ulaanbaatar, mongolia: A population-based survey. Journal of Epidemiology, 23(5), 320–328. https://doi.org/10.2188/jea.JE20120123
Hartini, R. (2017). The Impact of National Health Insurance (JKN) to Equity Formal Health Service in Indonesia. Journal of Health, Medicine, and Nursing, 36, 113–124. https://core.ac.uk/download/pdf/234692064.pdf
HSIAO (BPJS-Kesehatan). (2019). Audited Financial Report 2019 (p. 1).
Redondo-Sendino, Ã., Guallar-Castillón, P., Banegas, J. R., & RodrÃguez-Artalejo, F. (2006). Gender differences in the utilization of health-care services among the older adult population of Spain. BMC Public Health, 6, 1–9. https://doi.org/10.1186/1471-2458-6-155
Region, S. A. (2022). 2022 update.
Rolindrawan, D. (2015). The Impact of BPJS Health Implementation for the Poor and Near Poor on the Use of Health Facility. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 211(September), 550–559. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2015.11.073
Valentina, R., & Pujianto. (2020). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemanfaatan Layanan Rawat Jalan. Poltekita : Jurnal Ilmu Kesehatan, 13(1), 12–16. https://doi.org/10.33860/jik.v13i1.26
Vidyattama, Y., Miranti, R., & Resosudarmo, B. P. (2014). The Role of Health Insurance Membership in Health Service Utilisation in Indonesia. Bulletin of Indonesian Economic Studies, 50(3), 393–413. https://doi.org/10.1080/00074918.2014.980380
Copyright (c) 2023 Dede Haschodir, Jaslis Ilyas
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.