Program Sehat dan Bugar Terhadap Life Skill Kesehatan pada Masa Lanjut Usia
Abstract
Permasalahan kesehatan pada populasi lanjut usia antara lain sebanyak 63.5% lansia menderita Hipertensi, 5.7% lansia dengan Diabetes Mellitus. Dengan bertambahnya usia, fungsi fisiologis mengalami penurunan akibat proses degeneratif (penuaan), selain itu proses degeneratif menurunkan daya tahan tubuh sehingga rentan terkena infeksi penyakit menular. Adaptasi individu terhadap Perubahan fisik, mental dan sosial memerlukan perhatian masyarakat luas. Dengan perkembangan dan perluasan pendidikan non foprmal yang memberikan apresiasi dan nuansa baru terhadap cara-cara pendidikan non formal dalam menyediakan pendidikan bagi masyarakat, terutama orang dewasa, termasuk lanjur usia membuat terbukanya akses bagi sasaran, yang mendorong terbukanya proses pembelajaran sepanjang hayat (lifelong learning) agar para lansia mampu menjaga kesehatan fisik dan mentalnya melalui kegiatan kebugaran fisik sehingga mampu untuk merawat diri sendiri dan produktif. Tujuan pemelitian ini adalah Menerapkan konsep pembelajaran Project based learning pada Pusat Pembelajaran berbasis Masyarakat untuk meningkatkan kemampuan lansia agar tetap sehat dan bugar memalui kegiatan edukasi, senam sehat dan pemeriksaan fisik serta laboratorium. adalah 2) Pelaksanaan. Telah disepakati waktu kegiatan PjBL ini digelar pada tanggal 27November dan 4 desember 2022 berlokasi di Pesantren Daarut Tauhid Bandung. Methods: Kegiatan project based learning di Pesantren masa lansia ini telah dilaksanakan melalui beberapa tahap kegiatan, yakni: 1) Persiapan dilakukan dengan menyampaikan tujuan PjBL ini kepada Pihak Pesantren Daarut Tauhid Bandung, selanjutnya dilakukan Koordinasi dan Sosialisasi program serta Kesepakatan pelaksanaan program, Metode yang digunakan pada kegiatan projectbased learning ini adalah diskusi dan tanya jawab, observasi dan latihan bersama. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa sebagian besar sampel memiliki nilai IMT 25-29,9 yaitu sebanyak 10 orang (50%) memiliki status gizi obesitas sedang. Pada akhir kegiatan dilakukan Evaluasi kegiatan mengenai penyelenggaraan kegiaatn, jumlah peserta yang hadir, antusias peserta serta keberlangsungan program (RTL). Results, Peserta sebanyak 20 orang, menunjukkan bahwa sebagian besar sampel berada pada kelompok umur lebih dari 60 tahun (50%). Sebagian besar sampel memiliki nilai IMT 25-29,9 yaitu sebanyak 10 orang (50%) memiliki status gizi obesitas sedang. Pada uji Rank Spearman tersebut diperoleh hasil r = 0,123 dengan p-value 0,000 (p < 0,05) sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat hubungan antara Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan kadar gula darah penderita diabetes mellitus tipe 2. Conclusions: PjBL memberikan pengalaman belajar kepada peserta melalui team building, kolaborasi dan interaksi dengan masyarakat dan memerikan manfaat kepada para lansia untuk upaya promosi kesehatan.
Downloads
References
Achmad, A. F., Faradiana, S., & Rahmayani, A. M. D. (2019). Hubungan Status Gizi Terhadap Kadar Gula Darah Sewaktu Dan Tekanan Darah. Celebes Health Journal, 1(1), 40–48.
Adnan, M., Mulyati, T., & Isworo, J. T. (2013). Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) Dengan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Mellitus (DM) Tipe 2 Rawat Jalan Di RS Tugurejo Semarang. Jurnal Gizi, 2(1).
Ali, M. (2012). Membangun Model Pendidikan Kehidupan Beragama Berbasis Life Skills Di Pesantren: Studi Kasus Di Smk Roudlotul Mubtadiin Jepara Dan Madrasah Aliyah Al Hikmah 2 Brebes. Edukasi, 10(3), 294735.
Baharuddin, M. R., Fitriani, A., & Nasir, F. (2021). Penerapan Pembelajaran Berbasis Proyek Untuk Meningkatkan Assesmen Kompetensi Minimum Siswa. EQUALS: Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, 4(2), 105–111.
Chintya, A. (2021). Analisis Fiqh Siyasah Terhadap Peran Dan Tanggung Jawab Pemerintah Atas Penderita Gangguan Jiwa (Studi Pada Dinas Sosial Kabupaten Lampung Tengah). UIN Raden Intan Lampung.
Deniati, E. N., & Annisaa, A. (2021). Hubungan Tren Bersepeda Dimasa Pandemi Covid-19 Dengan Imunitas Tubuh Lansia. Sport Science And Health, 3(3), 125–132.
Fadhilah, M. (2016). Gambaran Tingkat Risiko Dan Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Risiko Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Buaran, Serpong. Jurnal Kedokteran Yarsi, 24(3), 186–202.
Isro’aini, A. (2018). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pelaksanaan Posyandu Lansia Oleh Kader (Studi Di Puskesmas Sumobito Kecamatan Sumobito Kabupaten Jombang). Jurnal Kebidanan, 8(1).
Kamil, M., & Riduwan. (2009). Pendidikan Nonformal: Pengembangan Melalui Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) Di Indonesia: Sebuah Pembelajaran Dari Kominkan Di Jepang. Alfabeta.
Kusnadi, G., Murbawani, E. A., & Fitranti, D. Y. (2017). Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Pada Petani Dan Buruh. Journal Of Nutrition College, 6(2), 138–148.
Masruroh, E. (2018). Hubungan Umur Dan Status Gizi Dengan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Melitus Tipe II. Jurnal Ilmu Kesehatan, 6(2).
Milla Minhatul Maula, M., Jekti Prihatin, P., & Kamalia Fikri, F. (2014). Pengaruh Model Pjbl (Project-Based Learning) Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pengelolaan Lingkungan.
Pantiwati, Y., & Permana, H. (2020). F., & Kusniarti, T.(2020). Buku Ajar Model Pembelajaran Literasi Berbasis Proyek Dalam Gls Terintegrasi Ppk.
Supartini, N. N., Kp, S., Supartini, N. N., & Kp, S. (2020). Panduan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia Pada Era Pandemi Covid-19. Kementerian Kesehatan RI.
Zekri, Z., Ganefri, G., & Anwar, M. (2020). Pengembangan Modul Pembelajaran Berbasis Proyek Pada Mata Pelajaran Simulasi Dan Komunikasi Digital Smk. Pedagogi: Jurnal Ilmu Pendidikan, 20(1), 33–42.
Copyright (c) 2023 Yulinda Yulinda, Asep Saepudin , Joni R Pramudia, Epti Yorita
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.