Pengaruh Variasi Kedalaman Parit dan Frekuensi Penyiraman Pada Pertumbuhan dan Hasil Tiga Varietas Bawang Merah

  • Subandi Nur Fakultas Pertanian/SPs Unswagati Cirebon
Keywords: Kedalaman parit, Varietas bawang merah, Frekuensi penyiraman

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi lengas tanah/kadar air pada perlakuan variasi dalamnya parit dan frekuensi penyiraman, mendapatkan varietas bawang merah yang menghasilkan pertumbuhan dan hasil paling tinggi pada perlakuan variasi dalamnya parit, mendapatkan varietas bawang merah yang menghasilkan pertumbuhan dan hasil paling tinggi pada perlakuan frekuensi penyiraman, mendapatkan varietas bawang merah yang menghasilkan pertumbuhan dan hasil paling tinggi pada perlakuan variasi dalamnya parit dan frekuensi penyiraman, mengetahui adanya interaksi antara varietas bawang merah, variasi dalamnya parit dan frekuensi penyiraman yang diujikan dilihat dari variabel pertumbuhan dan hasil bawang merah. Penelitian dilakukan di Desa Pulosari Kecamatan Brebes Kabupaten Brebes selama tiga bulan (Juni sampai dengan Agustus 2019). Penelitianan dilakukan dengan menggunakan Rancangan Petak Petak Terbagi (Split Split Plot Dsign) dengan rancangan dasar RAKL dan diulang 3 (tiga) kali. Faktor yang dicoba adalah :  Kedalaman Parit (P = 3), Varietas (V = 3) dan Frekuensi Penyiraman (F = 2). Data yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan analisis sidik ragam pada taraf kesalahan 5 %, apabila terjadi perbedaan nyata dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) taraf 5 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kadar lengas tanah tertinggi pada perlakuan kedalaman parit dan frekuensi penyiraman dimiliki oleh perlakuan kedalaman parit 70 cm dan frekuensi penyiraman dua kali sehari (37,06 mm.10 cm-1), varietas bawang merah yang menghasilkan pertumbuhan dan hasil paling tinggi pada perlakuan variasi kedalaman parit dan frekuensi penyiraman adalah Sumenep (V3) dan adanya interaksi varietas, kedalaman parit dan frekuensi penyiraman terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Aldila, H. F., Fariyanti, A., & Tinaprilla, N. (2015). Analisis Profitabilitas Usahatani Bawang Merah Berdasarkan Musim Di Tiga Kabupaten Sentra Produksi Di Indonesia. Sepa: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Dan Agribisnis, 11(2), 249–260.

Amanda, U. D. (N.D.). Teknologi Budidaya Bawang Merah Ulima Darmania Amanda & Silvia Yuniarti Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Banten.

Cahyani, I. S. (2022). Potensi Produksi Tanaman Bawang Merah (Allium Cepa L.) Di Dataran Tinggi Desa Bonto Marannu Kecamatan Uluere Kabupaten Bantaeng. Universitas Bosowa.

Dewi, C. A. (N.D.). Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pelatihan Diversifikasi Produk Olahan Jagung Untuk Meningkatkan Ketahanan Pangan Di Labuapi Lombok Barat. Strategi Penanggulangan Pangan, Gizi Dan Stunting Dalam Mendukung Pencapaian Sdgs, 113.

Iriani, E. (2013). Prospek Pengembangan Inovasi Teknologi Bawang Merah Di Lahan Sub Optimal (Lahan Pasir) Dalam Upaya Peningkatan Pendapatan Petani. Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah, 11(2), 231–243.

Kilmanun, J. C., Purbiaty, T., & Sugiarti, T. (2020). Pengembangan Kawasan Jeruk Berbasis Korporasi Di Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur The Development Of Citrus Area With Coorporation Based In Banyuwangi East Java. Prosiding Seminar Nasional, 96.

Novitasari, A. (2022). Cekaman Air Dan Kehidupan Tanaman. Universitas Brawijaya Press.

Nur, S. (2023). Pengaruh Kedalaman Parit, Dosis Pupuk Organik Dan Frekuensi Penyiraman Pada Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Bawang Merah. Syntax Literate; Jurnal Ilmiah Indonesia, 8(4), 2681–2693.

Pakpahan, T. (2020). Kajian Sifat Kimia Tanah Inceptisol Dengan Aplikasi Biochar Pada Pertumbuhan Dan Produksi Bawang Merah. Jurnal Penelitian Agrosamudra, 7(1), 1–8.

Putrasamedja, S., Setiawati, W., Lukman, L., & Hasyim, A. (2012). Penampilan Beberapa Klon Bawang Merah Dan Hubungannya Dengan Intensitas Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan.

Ramadhani, R. (2018). Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Padi Hitam (Oryza Sativa L.) Pada Beberapa Tingkat Konsentrasi Garam Nacl Dengan Pemberian Antioksidan Alami.

Riyanti, L. (2011). Analisis Efisiensi Ekonomi Penggunaan Faktor-Faktor Produksi Pada Usahatani Bawang Merah Varietas Bima Di Kabupaten Brebes.

Simangunsong, W. (2020). Analisis Pendapatan Efesiensi Serta Faktor Pendorong Petani Bawang Merah Bertahan Dan Beralih Ke Usaha Komoditi Lain Di Desa Saor Nauli Hatoguan Kecamatan Palipi Kabupaten Samosir.

Subandi, M., & Al-Hakim, L. (N.D.). Konservasi Tanah Marginal Dan Air Cinambo. Digilib.

Subekti, S., Apriyanti, E., & Chasanah, U. (2019). Konservasi Badan Air Berkelanjutan Sebagai Upaya Ketersediaan Sumber Daya Air (Kabupaten Temanggung). Neo Teknika, 5(2).

Sumarni, N., & Sumiati, E. (N.D.). Pengaruh Kerapatan Tanaman Dan Aplikasi Zat Pengatur Tumbuh Terhadap Produksi Umbi Bibit Bawang Merah Asal Biji Kultivar Bima.

Sutanto, T. (2015). Rahasia Sukses Budidaya Tanaman Dengan Metode Hidroponik. Bibit Publisher.

Sutrisna, I. K., & Dewi, M. K. (2016). Pengaruh Tingkat Produksi, Harga Dan Konsumsi Terhadap Impor Bawang Merah Di Indonesia. None, 5(1), 44592.

Swasono, F. D. H. (2012). Karakteristik Fisiologi Toleransi Tanaman Bawang Merah Terhadap Cekaman Kekeringan Di Tanah Pasir Pant. Jurnal Agrisains, 3(4).

Published
2023-05-08