Efektifitas Teknik Forward Chaining dalam Kemampuan Memakai Kancing pada Anak dengan Selective Mutism
Abstract
Anak yang mengalami selective mutism (SM) adalah anak yang cenderung tidak ingin menjalin interaksi dengan orang di sekitarnya atau sama sekali mereka tidak ingin berbicara kepada orang yang dirasa kurang akrab dengannya. Kesulitan untuk menjalin interaksi tersebut membuat anak tidak mampu mengutarakan kesulitan yang dialaminya kepada orang lain, seperti guru maupun teman-teman di sekolah. Tujuan penelitian ini adalah membantu subjek dengan selective mutism (SM) dalam meningkatkan kepercayaan dirinya pada kemampuan menggunakan kancing bajunya. Penelitian ini merupakan penelitian dengan single subjek design (desain subjek tunggal). Data-data yang diperoleh, seperti wawancara, observasi, dan lainnya menggunakan teknik kualitatif. Di dalam penelitian ini subjek akan dibantu untuk melatih kemampuan menggunakan kancing baju dengan diberikan intervensi berupa Forward Chaining dengan media boneka dan peralatan bermain (pasir, origami, plastisin/malam). Di dalam Forward Chaining, subjek akan diberikan dukungan secara verbal (pujian, kata-kata yang menenangkan), prompting fisik (membantu anak di dalam menggunakan kancing baju) dan prompting verbal (memberi arahan/instruksi). Penelitian ini dilakukan selama delapan sesi (selama delapan hari) yang akan dilakukan oleh peneliti dan ibu subjek. Hasil dari intervensi yang diberikan dapat terlihat dari perubahan sikap dan kepercayaan diri subjek yang menjadi lebih baik dari sebelum intervensi diberikan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah teknik forward chaining dapat membantu anak dengan selective mutism untuk berlatih menggunakan kancing baju sebagai keterampilan dasar anak.