Keefektifan Layanan Informasi Untuk Meningkatkan Pemahaman Bahaya Seks Bebas Pada Peserta Didik Kelas XI SMAN 1 Bojonegara Kabupaten Serang

  • Anjani Dipika Asih Bimbingan dan Konseling, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka
  • Dwi Dasalinda Bimbingan dan Konseling, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka
Keywords: seks bebas, layanan informasi, peserta didik

Abstract

Arus globalisasi tanpa penyaringan bisa membawa imbas negatif akan budaya dan perilaku masyarakat sekarang. Perkembangan abad ini turut mempengaruhi sikap seksual remaja. Minimnya pengetahuan remaja tentang seks didukung dengan kurangnya pendidikan atau informasi yang mereka terima dari rumah maupun sekolah. Oleh sebab itu, penelitian dilaksanakan guna mencaritahu keefektifan layanan informasi dalam meningkatkan pemahaman bahaya seks bebas khususnya para siswa kelas XI SMAN 1 Bojonegara. Jenis penelitian berikut merupakan penelitian kuantitatif eksperimen yang mempergunakan Pre-Test dan Post-Test Design dengan sampel 50 orang responden kelas XI. Pengumpulan data berupa kuesioner dengan bentuk jawaban skala Guttman. Digunakan uji wilcoxon dalam analisis data lalu peneliti dapatkan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu 0.000 ≤ 0.05. Dapat peneliti simpulkan bahwa layanan informasi tersebut efektif guna meningkatkan pemahaman bahaya seks bebas.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta.

Damayanti, dkk. (2018). Layanan Informasi dengan Media Gambar untuk Meningkatkan Pemahaman Sex Education Siswa. Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application 7(1).

Desmita. (2012). Psikologi Perkembangan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Djunaedi, Inda Melani. (2020). Urgensi Seks Edukasi Pada Remaja Agar Terhindar Dari Perilaku Seks Pranikah.

Djama, N.T. (2017). Kesehatan Reproduksi Remaja. Jurnal Kesehatan, 10(1).30-34.

Himawan, Anang Haris. (2007). Bukan Salah Tuhan Mengazab. Solo: Tiga Serangkai.

Irana, Dewi Imong. (2017). Gaul Bebas Kenapa Enggak?. Jakarta: Gema Insani.

LDFEUI dan NFPCB. Baseline Survey of Young Adult Reproductive Welfare in Indonesia 1998/1999 Book I. Jakarta: LDFEUI dan NFPCB, Juli 1999a.

LDFEUI dan NFPCB. Baseline Survey of Young Adult Reproductive Welfare in Indonesia 1998/1999. Executive Summary and Recommendation Program. Jakarta: LDFEUI dan NFPCB, Juli 1999b

Magdalena, Merry. (2010). Melindungi Anak dari Seks Bebas. Jakarta: Grasindo.

Miqdad, Akhmad Azhar Abu. (1997). Pendidikan Seks Bagi Remaja Menurut Hukum Islam. Yogyakarta: Mitra Pustaka.

Misdah & Rahman, Abdul. (2020). Seks Bebas Remaja Analisis Faktor Penyebab Dan Pencegahan Dalam Perspektif Pendidikan Islam. Pontianak: IAIN Pontianak Press.

Monks, F.J. (1999). Psikologi Perkembangan: Pengantar Dalam Berbagai Bagiannya, (Siti Rahayu Haditono, Terjemahan). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Muhimmah, Khoirul. (2016). Pengaruh Layanan Informasi Cara Bergaul Terhadap Upaya Pencegahan Perilaku Seks Bebas Peserta Didik Kelas Vii Smpn 2 Karangrejo Kabupaten Tulungagung Tahun Pelajaran 2015/2016. Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri. Hal.4.

Muklathi dkk. (2022). Layanan Informasi Perilaku Seksual Dan Pengetahuan Serta Sikap Remaja Dalam Pencegahan Perilaku Seksual Pranikah. ORIEN Cakrawala Ilmiah Mahasiswa, Volume 1, Number 3. 219-228.

Narbuko, Cholid & Ahmadi, Abu. (2015). Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara.
Nasution, Henni Syafriana & Abdillah. (2019). Bimbingan Konseling “Konsep, Teori dan Aplikasinya”. Medan: Lembaga Peduli Pengembangan Pendidikan Indonesia (LPPPI).

Nopalinda, Eva. (2019). Efektivitas Layanan Informasi Menggunakan Media Video Untuk Meningkatkan Pengetahuan Seks Bebas Peserta Didik Kelas Viii Smpn 01 Gedung Surian. Lampung: UIN Raden Intan.

Novrizaldi. (04 November, 2020). Seks Bebas Bertentangan dengan Budaya Bangsa Indonesia.

Papalia dkk. (2011). Human Development (Psikologi Perkembangan). Jakarta: Kencana.
Prayitno & Amti, Erman. (2015). Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.

Prayitno. (2004). Panduan Kegiatan di Sekolah. Bandung: Tri Cipta Tunggal.

Purwoko, Budi. (2008). Organisasi dan Managemen Bimbingan Konseling. Surabaya: Unesa Uneversity Press.

Sarwono, Sarlito W. (2016). Psikologi Remaja. Jakarta: Rajawali Pers.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Suherni. (2020). Tingkat Pengetahuan Tentang Seks Bebas Pada Remaja Di Smp Muhammadiyah Kasihan Bantul Yogyakarta. Diakses pada 7 November 2022.

Sujadi, Eko & Noviani, Yesi. (2019). Efektivitas Layanan Informasi Dengan Menggunakan Strategi Cooperative Learning Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Mengenai Bahaya Seks Bebas. Indonesian Journal of Counseling & Development, Vol. 01, No. 01. 63-74.

Sukardi, Dewa Ketut & Sumiati, Desak Made. (1989). Pedoman Praktis Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah. Denpasar: Rhineka cipta.

Sutoyo, Anwar. (2012). Pemahaman Individu. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Tohirin, (2013). Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah. Jakarta: Rajawali Pers.

Umami, Ida. (2019). Psikologi Remaja. Yogyakarta: IDEA Press.

Willis, Sofyan S. (2005). Remaja dan Masalahnya. Alfabeta, Bandung.

Winkel, W.S. & Hastuti, Sri. (2006). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi.

Yakan, Fathi. (1991). Islam dan Seks. Jakarta: Firdaus.
Published
2022-10-20