MIME-Version: 1.0 Content-Type: multipart/related; boundary="----=_NextPart_01D9BBDE.222ABBA0" ------=_NextPart_01D9BBDE.222ABBA0 Content-Location: file:///C:/F057B2C8/MahestiPertiwi,siappublish.htm Content-Transfer-Encoding: quoted-printable Content-Type: text/html; charset="us-ascii"

Syntax Lite= rate: Jurnal Ilmiah Indonesia p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398

Vol. 8, No. 7, Juli 2023

 

PENGARUH SUBJECTIVE&nb= sp;WELL BEING TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI PADA KARYAWAN GEN X DAN GEN Y

 

Mahesti Pertiwi1, Ajheng Mulamukti A. Pratiwi2= , Alieffiandi Agitama3, Briyan Angga Ardiansah4, Syifa Amalia Suryanti5

Universitas Muhammadiyah, Jakarta, Indonesia

Email: mahesti@uhamka.ac.id1, ajheng@uhamka.ac.= id2, alieffiandia@gmail.com3, anggabriyanardiansyah@gmail.com4, amaliasyifa2611@gmail.com5<= /p>

 

Abstrak

= Komitmen organisasi adalah aspek penting yang harus diperhatikan oleh organisasi. Se= bab, karyawan dengan komitmen organisasi yang baik akan bekerja keras membantu organisasi mencapai tujuan. Dunia kerja saat ini didominasi oleh generasi X= dan Y, masing-masing dari generasi ini memiliki karakteristik yang unik yang kemungkinan dapat mempengaruhi komitmen organisasi, seperti subjective well-being yang sifatnya personal antara karyawan kepada organisasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh subjective well-being terha= dap komitmen organisasi pada karyawan generasi X dan Y. Penelitian ini mengguna= kan pendekatan kuantitatif dengan analisis uji regresi linear sederhana yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh yang diberikan oleh vari= abel subjective well-being terhadap komitmen organisasi. Teknik analisa yang digunakan dalam penelitian ini ad= alah uji regresi linear sederhana dengan bantuan software SPSS. hasil penelitian yang dilakukan didapat= kan hasil bahwa ada pengaruh yang signifikan antara Subjective well-being terhadap komitmen organisasi pada karyawan gen X dan Y dan Subjective well-being memberikan pengaruh positif signifikan terhadap komitmen organisasi di mana semakin tinggi Subjective well-being pada karyawan gen X & Y maka semakin tinggi juga komitmen organisasi nya begitu pula sebaliknya yaitu semakin rendah Subjective well-being pada karyawan = gen X & Y maka semakin rendah juga komitmen organisasi nya.

 

Kata Kunci<= /b>: Subjective Well-Being; Komitmen Organisasi; Gen X Dan Y

 

Abstract

Organizational commitment is an important aspect that organizations should pay attention to. Employees with good organizatio= nal commitment will work hard to help the organization achieve its goals. The current work environment is dominated by Generation X and Y, each of which = has unique characteristics that may influence organizational commitment, such a= s personal subjective well-being towards the organization. The aim of this research is= to determine the influence of subjective well-being on organizational commitme= nt among Generation X and Y employees. This research uses a quantitative appro= ach with simple linear regression analysis to determine the extent of the influ= ence provided by the subjective well-being variable on organizational commitment. The analytical technique used in this research is a simple linear regression test with the assistance of SPSS software. The results of the conducted research indicate that there is a significant influesnce between subjective well-being and organizational commitment among Generation X and Y employees. Subjective well-being has a significant positive influence on organizational commitment, where higher subjective well-being among Generation X and Y employees corresponds to higher organizational commitment, and vice versa, lower subjective well-being among Generation X and Y employees corresponds = to lower organizational commitment.

 

Keywords: Subjective Well-Being; Organizational Commitment; Gen X And Y

 

Pendahuluan

Sebuah organisasi atau perusahaan tentunya harus memi= liki visi dan misi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Iswandi, 2021). Untuk mewujudkan hal tersebut, = maka sebuah organisasi harus mempunyai sistem yang diharapkan membantu mencapai tujuan organisasi tersebut. Sumber daya manusia merupakan salah satu unsur = yang penting dalam sistem organisasi ketika ingin bergerak maju ke depan untuk mencapai tujuan organisasi, dalam hal ini adalah karyawan. Mengenai tentang tujuan, faktor penting yang dinantikan oleh organisasi adalah sebuah komitm= en organisasi yang ada pada setiap karyawannya. Komitmen organisasi merupakan sebuah perilaku dan pola pikir karyawan yang memihak dan berpegang kuat pada organisasi serta tujuan yang akan dicapai.

Karyawan yang mampu melakukan komitmen organisasi yan= g baik akan memiliki sebuah harapan untuk menjadi bagian dari organisasinya dan menjaga sebuah keanggotaan tersebut (Haris, 2017). Karyawan merupakan aset penting da= lam organisasi. Terdapat tiga generasi angkatan kerja dalam sebuah organisasi a= tau perusahaan, yakni, generasi Baby Boomers yang lahir antara tahun 1943-1960, generasi Xers (generasi X) yang lahir antara tahun 1961-1979 dan Generasi Y yang lahir antara tahun 1980-1994 (Supriyanto &a= mp; Riyanto, 2017). Dari beberapa tipe generasi ini, sebagian b= esar tenaga kerja kini diisi oleh generasi X dan generasi Y (Yigit & Ak= say, 2015). Kedua generasi ini memiliki karakteristik yang unik = dan terkadang menjadi tantangan bagi organisasi dalam menyikapi dan berkaitan dengan komitmen organisasi.

Menurut (Eid & Lars= en, 2008) menjelaskan bahwa sarana individu untuk mencapai tuju= an lain di luar dirinya yang behubungan dengan persoalan subjective well-be= ing, karena subjective well-being mempunyai fungsi sebagai tujuan yang in= gin dicapai oleh individu dan hal ini menjadi fasilitas untuk mencapai tujuan lainnya. Sebagai individu yang utuh baik akan fisik maupun psikis, seorang karyawan harus memiliki tingkat subjective well-being yang berbeda- beda. Dalam bentuk perilaku komitmen organisasi untuk mencapai tujuan organisasi, merupakan keinginan atau dapat dikatakan permintaan tidak tertu= lis organisasi kepada karyawannya. Akan tetapi, komitmen organisasi tidak dapat bergerak secara paksa, sehingga respons psikologis yang muncul adalah bentuk perilaku karyawan kepada organisasi. Dalam penelitian ini peneliti ingin berfokus pada karyawan generasi X dan generasi Y, mengingat jumlah tenaga k= erja saat ini didominasi oleh kedua generasi ini. Keberhasilan organisasi saat mengelola sistem, mencapai tujuan dan mendapatkan komitmen organisasi dari karyawan dapat terjadi ketika organisasi tersebut memperhatikan sumber daya manusia yang berfokus pada faktor penentu dan kontributor atas pencapaian tujuan organisasi (Tsauri, 2014).

Komitmen organisasi disini sangatlah penting untuk keberhasilan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai karyawan. Komitmen organisasi merupakan keinginan kuat untuk tetap sebagai anggota organisasi tertentu, keinginan untuk berusaha keras sesuai dengan keinginan organisasi, serta keyakinan tertentu dan penerimaan nilai dan tujuan organisasi. Komitmen organisasi merupakan bentuk sikap yang menggambarkan loyalitas karyawan pada organisasi serta proses berkelanjutan saat anggota organisasi mengekspresikan perhatiannya terhadap organisasi dan keberhasilan serta kemajuan yang berkelanjutan (Bodroastuti &a= mp; Ruliaji, 2016). Sedangkan menurut (Darmawan, 2013) komitmen mempunyai arti keingin= an karyawan untuk tetap bertahan menjadi anggota dalam organisasi dan bersedia melakukan usaha yang maksimal untuk pencapaian tujuan organisasi.

Komitmen organisasi yang memiliki tingkat kepercayaan karyawan dan menerima tujuan organisasi serta akan bertahan pada suatu organisasi (Halimsetiono, 2014). Komitmen organisasi menjad= ikan karyawan dalam berupaya memberikan hal terbaik dengan tujuan membantu organisasi mencapai tujuannya (Anditya, Aditam= a, Hidayat, & Ikhwani, 2021). Terdapat 3 macam dimensi komitmen organisasional yakni Komitmen Afektif, Komitmen Normatif, dan Komi= tmen Berkelanjutan (Puspitawati &a= mp; Riana, 2014). Komitmen Afektif merupakan perasaan emosional untuk organisasi dan keyakinan dalam nilai-nilainya. Komitmen Normatif merupakan perasaan wajib yang harus ada dalam organisasi karena memang tind= akan tersebut merupakan hal yang harus dilakukan (MM & Pd, 2= 018). Dan komitmen berkelanjutan merupakan suatu nilai ekonomi yang dirasa ketika bertahan dalam suatu organisasi dibandingkan dengan meninggalkan organisasi tersebut (Ariyani & Sugiyanto, 2020).

Komitmen organisasi memiliki tiga dimensi, yakni A= ffective Commitment, yang berkaitan dengan hubungan emosional anggota terhadap organisasinya, identifikasi dengan organisasi, dan keterlibatan anggota den= gan kegiatan di organisasi. Ketika seseorang memiliki affective commitment yang tinggi, mereka akan bertahan dalam organisasi karena karyawan dirasa memiliki kebutuhan untuk menjadi anggota organisasi tersebut. selanjutnya <= i>Continuance Commitment, dimana anggota organisasi memiliki kesadaran bahwa individu akan mengalami kerugian jika meninggalkan organisasi. Seorang karyawan deng= an continuance commitment yang tinggi, tentunya akan terus bertahan dalam organisasi karena karyawan tersebut menjadikan kebutuhan untuk menjadi angg= ota organisasi tersebut. Lalu Normative Commitment, merupakan karyawan dengan normative commitment yang tinggi akan berlanjut menjadi anggo= ta organisasi karena merasa dirinya harus berada dalam organisasi tersebut. Da= ri ketiga aspek yang disebutkan oleh tokoh-tokoh di atas, ada beberapa kesamaan dari setiap aspek. Penelitian kali ini, disimpulkan aspek-aspek komitmen organisasi adalah Affective Commitment Continuance Commitment, dan <= i>Normative Commitment.

Pencapaian keberhasilan dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab sebagai karyawan tentunya tidak lepas dari kesejahteraan para karyawan itu sendiri (Can & Yasri= , 2016). Kesejahteraan dapat dicapai apabila karyawan mampu bekerja secara optimal. Selain itu keterlibatan karyawan pada pekerjaan dan adanya kebahagiaan di tempat kerja dapat memunculkan well-being pada karyawan itu sendiri.=

Subjective well-being merupakan penilaian individu terhadap kehidupan seca= ra subjektif. Penilaian melibatkan aspek kognitif dan afektif terhadap kehidup= an, termasuk kesehatan, karir dan lain sebagainya. Subjective well-being sebagai kondisi yang mengarah pada kualitas hidup individu terhadap kehidupannya (Pratiwi, Perti= wi, & Andriany, 2020). Individu yang memiliki kesejahteraan mental pada tingkat yang baik maka, individu akan lebih produktif dalam pekerjaannya. Salah satu aspek kesejahteraan yang berkembang adalah subj= ective well-being  (Kastanya & Cuangganatha, 2022).

Subjective well-being sendiri dijelaskan sebagai penilaian aspek kehidupan= yang meliputi kepuasan hidup, rasa aman dan nyaman, serta kebahagiaan yang menja= di bentuk evaluasi kognitif dan afektif seseorang (Karni, 2018). Subjective well-being secara garis besar dikatakan sebagai atribut psikologi yang stabil dan mampu merefleksikan tingkat kehidupan yang positif pada individu. Individu yang mengalami subjective well-being yang tinggi tentu mengalami kepuasan hidup dan kegembiraan yang lebih tinggi dari pada merasakan emosi yang kura= ng menyenangkan. Subjective well-being dimanfaatkan untuk menggambarkan kualitas hidup seseorang berdasarkan evaluasi kehidupannya. Evaluasi ini meliputi afek positif dan negatif, seperti penilaian dan perasaan mengenai kepuasan hidup, reaksi perasaan senang dan sedih, serta kepuasan terhadap kehidupan sosial, kesehatan, lingkungan kerja, dan domain penting lainnya.<= o:p>

Komponen subjective well-being terbagi menjadi dua, yaitu kom= ponen kognitif, berupa yang membahas kepuasan hidup dan penilaian, serta komponen afektif berisikan afek positif dan afek negative (Tobing, 2021). Komponen kognitif adalah hasil d= ari evaluasi terhadap kepuasan hidup. Kepuasan hidup terbagi menjadi dua, yaitu kepuasan hidup secara global yang mengevaluasi individu terhadap kehidupan secara menyeluruh dan kepuasan hidup pada domain tertentu, yang dibuat untuk menilai individu dalam mengevaluasi domain dalam kehidupannya. Komponen afe= ktif merupakan deskripsi dari pengalaman dasar dalam peristiwa yang terjadi di d= alam kehidupan seseorang. Komponen afektif ini terbagi menjadi afek positif yang terdiri dari refleksi emosi dan suasana hati yang menyenangkan serta afek negatif, yang merepresentasikan emosi dan suasana hati yang tidak menyenang= kan. Winarno (2019) menjelaskan salah satu faktor yang menyebabkan turunnya komi= tmen organisasi adalah stress kerja (Winarno, 2019).

Stress kerja atau job stress merupakan rasa tegang ka= ryawan yang menghasilkan ketidakseimbangan fisik dan psikis, berpengaruh pada emos= i, proses berpikir dan kondisi karyawan (Rizaldi, 2021). Generasi Xers atau kerap disebut generasi Xers (generasi X) adalah generasi yang dikenal memiliki kemandirian dan bekerja sesuai aturan yang berlaku tetapi tidak kaku. Generasi X senang akan lingkungan dan suasana kerja yang nyaman serta bekerja dengan efisien. Sehingga kemajuan teknologi dianggap oleh generasi ini sebagai alat bantu efisiensi pekerjaan. Selain itu, prinsip loyalitas pada organisasi atau perusahaan telah ditanamkan pada generasi X ini yang disebabkan oleh pengal= aman masa sulit perekonomian pada akhir tahun 1970-an= dan awal tahun 1980- an. Generasi Y dikenal juga sebagai generasi milenial yang lahir di era digital, sehingga mereka memiliki kebiasaan dalam mendapatkan informasi dengan cepat yang membuat mereka dapat berperilaku tidak suka menunggu pada dunia kerja. Generasi ini menyukai keberagaman dalam pekerjaannya, karena mereka merasa akan banyak belajar dan mengembangkan di= ri. Kedua generasi ini memiliki persamaan dalam hal ligkungan kerja yang nyaman dalam bekerja. Oleh karena itu, ketika mereka menjadi bagian dalam organisa= si atau perusahaan dengan lingkungan kerja yang nyaman, mereka akan terus menj= aga budaya organisasi tersebut. Berdasarkan penjelasan di atas, penelitian ini = bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh dari Subjective well-being terhadap komitmen organisasi pada karyawan generasi X dan Y.

Hipotesa dalam penelitian adalah yang pertama (H0), terdapat pengaruh yang signifikan antara subjective well-being dan terhadap komitmen organisasi pada karyawan generasi X dan Y. Kedua (HA), ti= dak terdapat pengaruh yang signifikan antara subjective well-being terha= dap komitmen organisasi pada karyawan generasi X dan Y.

 

Metode Penelitian <= /span>

Penelitian ini menggunakan metode pendek= atan kuantitatif. Variabel yang diukur adalah subjective well-being dan komitmen organisasi. Responden penelitian adalah karyawan generasi X dan Y. Skala Subjective well-being terdiri dari 49 item. Skala Komitmen Org= anisasi terdiri dari 23 item.

Teknik analisa yang digunakan dalam pene= litian ini adalah uji regresi linear sederhana dengan bantuan software SPSS.<= /o:p>

Wawancara dilaksanakan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang pengaruh subjective well-being terhad= ap komitmen organisasi, wawancara dengan karyawan Generasi X dan Generasi Y ya= ng mewakili berbagai tingkatan dalam organisasi untuk mendapatkan pandangan ya= ng komprehensif.

Data berasal dari sumber seperti laporan organisasi atau penelitian sebelumnya yang relevan. Data sekunder ini digun= akan untuk menganalisis hubungan antara = subjective well-being dan komitmen organisasi pada karyawan Generasi X dan Generas= i Y. Pengolahan data dimulai dengan menyusun data yang telah dikumpukan dari berbagai metode pengumpulan data.

 

Hasil dan Pembahasan

A. = Hasil

Tabel 1

Distribusi Karakteristik Responden

Karakteristik

Frekuensi

Presentase (%)

Jenis kelamin

 

 

Laki-laki

36

39,5%

Perempuan

55

60,4%

Kelompok usia

 

 

23-32

63

69,2%

33-42

20

21,9%

43-50

7

7,6%

>50

1

1,0%

 

Tabel 2

Hasil Uji Validitas Subjective Well-Be= ing

Nomor Item

= Keterangan

Ite= m 1

Tid= ak Valid

Ite= m 2

Val= id

Ite= m 3

Val= id

Item 4

Valid

Ite= m 5

Val= id

Ite= m 6

Val= id

Ite= m 7

Val= id

Ite= m 8

Val= id

Ite= m 9

Tid= ak Valid

Ite= m 10

Tid= ak Valid

Ite= m 11

Val= id

Ite= m 12

Val= id

Ite= m 13

Tid= ak Valid

Ite= m 14

Val= id

Ite= m 15

Val= id

Ite= m 16

Val= id

Ite= m 17

Tid= ak Valid

Ite= m 18

Val= id

Ite= m 19

Tid= ak Valid

Ite= m 20

Tid= ak Valid

Ite= m 21

Tid= ak Valid

Ite= m 22

Val= id

Ite= m 23

Val= id

Ite= m 24

Val= id

Ite= m 25

Val= id

Ite= m 26

Tid= ak Valid

Ite= m 27

Tid= ak Valid

Ite= m 28

Tid= ak Valid

Ite= m 29

Tid= ak Valid

Ite= m 30

Val= id

Ite= m 31

Tid= ak Valid

Ite= m 32

Tid= ak Valid

Ite= m 33

Val= id

Ite= m 34

Tid= ak Valid

Ite= m 35

Val= id

Ite= m 36

Tid= ak Valid

Ite= m 37

Val= id

Ite= m 38

Val= id

Ite= m 39

Tid= ak Valid

Ite= m 40

Val= id

Ite= m 41

Tid= ak Valid

Ite= m 42

Tid= ak Valid

Ite= m 43

Tid= ak Valid

Ite= m 44

Tid= ak Valid

Ite= m 45

Val= id

Ite= m 46

Val= id

Ite= m 47

Val= id

Ite= m 48

Val= id

Ite= m 49

Val= id

 

Berdasarkan Tabel 2 menunjukan bahwa dari keseluruhan 49 item pernyataan Subjective well-being, terdapat 28 it= em yang valid (2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 11, 12, 14, 15, 16, 18, 22, 23, 24, 25, 30, 33, 35, 37, 38, 40, 45, 46, 47, 48, 49) dan terdapat 21 item yang tidak val= id. Item dinyatakan valid apabila nilai corrected item total correlation= nya >0.3.

 

Tabel 3

Hasil Uji Validitas Komitmen Organisasi

Nomor Item

Keterangan <= /o:p>

Item 1

Valid<= /span>

Item 2

Tidak Valid<= /o:p>

Item 3

Tidak Valid<= /o:p>

Item 4

Valid

Item 5

Valid<= /span>

Item 6

Tidak Valid<= /o:p>

Item 7

Valid<= /span>

Item 8

Valid<= /span>

Item 9

Valid<= /span>

Item 10

Tidak Valid<= /o:p>

Item 11

Valid<= /span>

Item 12

Valid<= /span>

Item 13

Valid<= /span>

Item 14

Valid<= /span>

Item 15

Valid<= /span>

Item 16

Tidak Valid<= /o:p>

Item 17

Valid<= /span>

Item 18

Valid<= /span>

Item 19

Valid<= /span>

Item 20

Valid<= /span>

Item 21

Valid<= /span>

Item 22

Valid<= /span>

Item 23

Tidak Valid<= /o:p>

 

Berdasarkan Tabel 3 menunjukan bahwa dari keseluruhan 23 item pernyataan Subjective well-being, terdapat item yang valid (1, 4, 5, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 14,= 15, 17, 18, 19, 20, 21, 22) dan terdapat 6 item yang tidak valid. Item dinyatak= an valid apabila nilai corrected item total correlation nya >0.3.

 <= /o:p>

Tabel 4

Hasil Reliabilitas Subjective Well-Being

Cornbach’s Alpha

Jumlah Item

750

49

 

 

 

Berdasarkan Tabel 4 menunjukan bahwa nilai untuk 49 item skala Subjective well-being= memiliki reliabilitas sebesar 0.750.

 <= /o:p>

Tabel 5

Hasil Reliabilitas Komitmen Organisasi

Cornbach’s Alpha

Jumlah Item

788

23

 

Berdasarkan Tabel 5 menunjukan bahwa nilai untuk 23 item skala Komitmen Organisasi memiliki reliabilitas sebesar 0.788= .

 

Tabel 6

Hasil Uji Regresi Sederhana

Model Summary

Model

R

R Square

Adjusted R Square

= Std. Error of the Estimate

1

9.3= 86

 

Berdasarkan hasil analisa regresi antara Subjective well-being dengan komitmen organisasi pada tabel model summary didapatkan nilai R sebesar 0,359 dengan nilai R Square sebesar 0,129. Artinya kontribusi variabel Subjective well-being terhadap komitmen organisasi sebesar 12,9% dan sebesar 87,1% merupakan kontribusi variabel lain yang tidak diketahui oleh peneliti.

 

 

 

 

Tabel 7

ANOVA

Model

Sum of Squares

df

Mean Square

F

Sig.

1.=             &nb= sp; Regression

1158.977

1

1158.977

13.155

.000

Residual

7841.023

89

88.101

 

 

Total

9000.000

90

 

 

 

 

Berdasarkan hasil analisa anova didapatkan nilai koefisien F sebesar 13,155 dengan p= robability value sebesar 0,000 <0,001 maka berdasarkan hal tersebut hipotesis alternatif penelitian ini diterima dan H0 ditolak sehingga ada pengaruh yang signifikan antara Subjective well-being terhadap komitmen organisasi pada karyawan gen X dan Y.

 <= /o:p>

Tabel 8

Coefficients

Model

Undstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

 

t

 

Sig.

<= o:p> 

B

Std. Error

Beta

 

 

1= .     &nbs= p;        (Constant)

32.057

5.044

 

6.356

.000

T= S_SWB

.359

.099

.359

3.627

.000

 

Berdasarkan hasil analisa coefficient pada tabel unstandardized coefficients didapatkan koefisien beta variabel Subjective well-being sebesar 0,359 dengan standar error sebesar 0,099 dan probability value nya sebesar 0,000 (p<0,001) hal ini menunjukan bahwasanya Subjective well-being memberikan efek positif yang signifikan terhadap komitmen organisasi. Jadi berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan bisa disimpulkan bahwasanya pada penelitian ini hipotesis alternatif diterima dan menolak H0 sehingga t= erdapat pengaruh yang signifikan antara Subjective well-being terhadap komit= men organisasi dengan kontribusi sebesar 12,9%. Berikutnya Subjective well-b= eing memberikan pengaruh positif signifikan terhadap komitmen organisasi di mana semakin tinggi Subjective well-being pada karyawan gen X & Y maka semakin tinggi juga komitmen organisasi nya begitu pula sebaliknya yaitu semakin rendah Subjective well-being pada karyawan gen X & Y maka semakin rendah juga komitmen organisasi nya.

 <= /o:p>

B.&n= bsp; Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa Subjective well-being memberikan pengaruh positif signifikan terhadap komitmen organisasi di mana semakin ti= nggi Subjective well-being pada karyawan gen X & Y maka semakin tinggi juga komitmen organisasi nya begitu pula sebaliknya yaitu semakin rendah Subjective well-being pada karyawan gen X & Y maka semakin rendah juga komitmen organisasi nya.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitia= n yang dilakukan didapatkan hasil bahwa ada pengaruh yang signifikan antara Sub= jective well-being terhadap komitmen organisasi pada karyawan gen X dan Y dan <= i>Subjective well-being memberikan pengaruh positif signifikan terhadap komitmen organisasi di mana semakin tinggi Subjective well-being pada karyawan gen X & Y maka semakin tinggi juga komitmen organisasi nya begitu pula sebaliknya yaitu semakin rendah Subjective well-being pada karyawan = gen X & Y maka semakin rendah juga komitmen organisasi nya.

 

BIBLIOGRAFI

Anditya, Finda, Aditama, Brenda, Hidayat, Taufik,= & Ikhwani, Misri. (2021). Strategi Bisnis dan Kinerja Manajerial UKM di Cikarang: Peran Komitmen Organisasi sebagai Pemediasi. EKOMABIS: Jurnal Ekonomi Manajemen Bisnis, 2(01), 11–24.

 

Ariyani, Ria Padma Nur, & Sugiyanto, Eviatiwi Kusumaningtyas. (2020). Pengaruh komitmen afektif, komitmen berkelanjutan = dan komitmen normatif terhadap kinerja karyawan (studi perusahaan bumn x di semarang). Jurnal Ilmiah Manajemen Ubhara, 2(2), 113–1= 22.

 

Bodroastuti, Tri, & Ruliaji, Argi. (2016). Pe= ngaruh Komitmen Organisasi dan Kepuasan Kerja terhadap Organizational Citizenship Behaviour (OCB) serta Dampaknya terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Dinam= ika Ekonomi & Bisnis, 13(1).

 

Can, Afni, & Yasri, Yasri. (2016). Pengaruh m= otivasi kerja, kepuasan kerja dan komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan pa= da Bank Nagari. Jurnal Riset Manajemen Bisnis Dan Publik, 4(1).=

 

Darmawan, Didit. (2013). Prinsip-prinsip perilaku organisasi. Surabaya: Pena Semesta.

 

Eid, Michael, & Larsen, Randy J. (2008). T= he science of subjective well-being. Guilford Press.

 

Halimsetiono, Elita. (2014). Peningkatan komitmen organisasi untuk menurunkan angka turnover karyawan. Kesmas: Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional (National Public Health Journal), 8(8), 339–345.

 

Haris, Henry. (2017). Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi Terhadap Kualitas Layanan di PT. Asuransi Jasindo (Persero) Kantor Cabang Korporasi dan Ritel Bandung. Jurnal Manajemen Dayasaing, 19(2), 135–151.

 

Iswandi, Adel. (2021). Analisis Pengelolaan Manaj= emen Sumber Daya Manusia (Sdm) Dalam Upaya Meningkatkan Kinerja Dan Motivasi Melalui Reward System (Artikel Studi Manajemen Sumber Daya Manusia). Ju= rnal Ilmu Hukum, Humaniora Dan Politik, 1(3), 280–288.<= /p>

 

Karni, Asniti. (2018). Subjective well-being pada lansia. Jurnal Ilmiah Syi’ar, 18(2), 84–102.

 

Kastanya, Lidia, & Cuangganatha, Stevina. (20= 22). Subjective Well-Being dan Komitmen Organisasi Pada Karyawan yang Menjalani Work From Office (WFO) di Masa Pandemi. Psik= oborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi, 10(2), 394–403.

 

MM, Sopiah Dr, & Pd, M. (2018). Perilaku organisasi. Yogyakarta: CV Andi Offset.

 

Pratiwi, Ajheng Mulamukti A., Pertiwi, Mahesti, &= amp; Andriany, Anissa Rizky. (2020). Hubungan Subjective Well Being dengan komi= tmen organisasi pada pekerja yang melakukan work from home di masa pandemi Covid 19. Syntax, 2(11), 825.

 

Puspitawati, Ni Made Dwi, & Riana, I. Gede. (= 2014). Pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen organisasional dan kualitas laya= nan. Jurnal Manajemen Strategi Bisnis Dan Kewirausahaan, 8(1), 68–80.

 

Rizaldi, Arjuna. (2021). Pengelolaan kinerja kary= awan melalui kecerdasan emosional dan stres kerja. Journal Of Applied Business Administration, 5(1), 34–43.

 

Supriyanto, SUPRIYANTO, & Riyanto, Setyo. (20= 17). Pengaruh Workplace Spirituality Dan Oganizational Culture Terhadap Employee Engagement Karyawan Generasi Y Di PT. Krama Yudha Tiga Berlian Motors. = Swot, 7(2), 279585.

 

Tobing, Dewi Eunike L. (2021). Hubungan Tujuan= Hidup Dan Optimisme Dengan Subjective Well Being Pada Aparatur Sipil Negara Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Di Kabupaten Tapanuli Tengah<= /i>.

 

Tsauri, Sofyan. (2014). Manajemen kinerja performance management. IAIN Jember.

 

Winarno, Agnes Filindawati. (2019). Pengaruh Keselamatan, Dan Kesehatan Kerja, Lingkungan Kerja, Semangat Kerja, Dan St= res Kerja Terhadap Kinarja Karyawan Pt. Maspion I Pada Divisi Maxim Departemen Spray Coating Sidoarjo. JEM17: Jurnal Ekonomi Manajemen, 4(2= ).

 

Yigit, Sema, & Aksay, Kadir. (2015). A compar= ison between generation X and generation Y in terms of individual innovativeness behavior: the case of Turkish health professionals. International Journ= al of Business Administration, 6(2), 106.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Copyright holder:

Mahesti Perti= wi, Ajheng Mulamukti A. Pratiwi, Alieffiandi Agitama, Briyan Angga Ardiansah = dan Syifa Amalia Suryanti (2023)

&nb= sp;

First publication right:

Syntax Lit= erate: Jurnal Ilmiah Indonesia

&nb= sp;

This article is licensed under:

 

------=_NextPart_01D9BBDE.222ABBA0 Content-Location: file:///C:/F057B2C8/MahestiPertiwi,siappublish.fld/item0001.xml Content-Transfer-Encoding: quoted-printable Content-Type: text/xml AMUW2mXrDu1qAD= yMIOfozXknpmTK+KWcV8kZzy2x7RcGDQ+t6vTnbkvLJaCpcMNaMrxi5FzoL8i3KoPzhqgPopVEU= vGLrh4J9p4MrpTQH7pa8qJ4mD1Vu5c=3D ------=_NextPart_01D9BBDE.222ABBA0 Content-Location: file:///C:/F057B2C8/MahestiPertiwi,siappublish.fld/props002.xml Content-Transfer-Encoding: quoted-printable Content-Type: text/xml ------=_NextPart_01D9BBDE.222ABBA0 Content-Location: file:///C:/F057B2C8/MahestiPertiwi,siappublish.fld/item0003.xml Content-Transfer-Encoding: quoted-printable Content-Type: text/xml ------=_NextPart_01D9BBDE.222ABBA0 Content-Location: file:///C:/F057B2C8/MahestiPertiwi,siappublish.fld/props004.xml Content-Transfer-Encoding: quoted-printable Content-Type: text/xml ------=_NextPart_01D9BBDE.222ABBA0 Content-Location: file:///C:/F057B2C8/MahestiPertiwi,siappublish.fld/themedata.thmx Content-Transfer-Encoding: base64 Content-Type: application/vnd.ms-officetheme UEsDBBQABgAIAAAAIQDp3g+//wAAABwCAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbKyRy07DMBBF 90j8g+UtSpyyQAgl6YLHjseifMDImSQWydiyp1X790zSVEKoIBZsLNkz954743K9Hwe1w5icp0qv 8kIrJOsbR12l3zdP2a1WiYEaGDxhpQ+Y9Lq+vCg3h4BJiZpSpXvmcGdMsj2OkHIfkKTS+jgCyzV2 JoD9gA7NdVHcGOuJkTjjyUPX5QO2sB1YPe7l+Zgk4pC0uj82TqxKQwiDs8CS1Oyo+UbJFkIuyrkn 9S6kK4mhzVnCVPkZsOheZTXRNajeIPILjBLDsAyJX89nIBkt5r87nons29ZZbLzdjrKOfDZezE7B /xRg9T/oE9PMf1t/AgAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEApdan58AAAAA2AQAACwAAAF9yZWxzLy5y ZWxzhI/PasMwDIfvhb2D0X1R0sMYJXYvpZBDL6N9AOEof2giG9sb69tPxwYKuwiEpO/3qT3+rov5 4ZTnIBaaqgbD4kM/y2jhdj2/f4LJhaSnJQhbeHCGo3vbtV+8UNGjPM0xG6VItjCVEg+I2U+8Uq5C ZNHJENJKRds0YiR/p5FxX9cfmJ4Z4DZM0/UWUtc3YK6PqMn/s8MwzJ5PwX+vLOVFBG43lExp5GKh qC/jU72QqGWq1B7Qtbj51v0BAAD//wMAUEsDBBQABgAIAAAAIQBreZYWgwAAAIoAAAAcAAAAdGhl bWUvdGhlbWUvdGhlbWVNYW5hZ2VyLnhtbAzMTQrDIBBA4X2hd5DZN2O7KEVissuuu/YAQ5waQceg 0p/b1+XjgzfO3xTVm0sNWSycBw2KZc0uiLfwfCynG6jaSBzFLGzhxxXm6XgYybSNE99JyHNRfSPV kIWttd0g1rUr1SHvLN1euSRqPYtHV+jT9yniResrJgoCOP0BAAD//wMAUEsDBBQABgAIAAAAIQAh WqKEIQcAANsdAAAWAAAAdGhlbWUvdGhlbWUvdGhlbWUxLnhtbOxZT28bRRS/I/EdRnsvsRMnTaI6 VezYDbRpo9gt6nG8O/ZOM7uzmhkn8Q21RyQkREEcqMSNAwIqtRKX8mkCRVCkfgXezOyud+Jxk5QA FTSH1jv7e2/e+70/82evXD1KGDogQlKeNoP6e7UAkTTkEU1HzeB2v3tpNUBS4TTCjKekGUyIDK5u vPvOFbyuYpIQBPKpXMfNIFYqW19YkCEMY/kez0gK74ZcJFjBoxgtRAIfgt6ELSzWaisLCaZpgFKc gNpbwyENCeprlcFGobzD4DFVUg+ETPS0auJIGGy0X9cIOZFtJtABZs0A5on4YZ8cqQAxLBW8aAY1 8xcsbFxZwOu5EFNzZCtyXfOXy+UC0f6imVOMBuWk9W5j7fJWqd8AmJrFdTqddqde6jMAHIbgqbWl qrPRXa23Cp0VkP05q7tdW641XHxF/9KMzWutVmt5LbfFKjUg+7Mxg1+trTQ2Fx28AVn88gy+0dps t1ccvAFZ/MoMvnt5baXh4g0oZjTdn0HrgHa7ufYSMuRs2wtfBfhqLYdPUZANZXbpKYY8VfNyLcH3 uOgCQAMZVjRFapKRIQ4hi9uY0YGgegK8TnDljR0K5cyQngvJUNBMNYMPMgwVMdX38tl3L589Qcf3 nx7f//H4wYPj+z9YRY7UNk5HVakX33z6x6OP0O9Pvn7x8HM/Xlbxv3z/8c8/feYHQvlMzXn+xeNf nz5+/uUnv3370APfFHhQhfdpQiS6SQ7RHk/AMcOKazkZiPNJ9GNMqxKb6UjiFOtZPPo7KnbQNyeY YQ+uRVwG7whoHz7gtfE9x+BeLMYqj7fj2fU4cYA7nLMWF14Wruu5KjT3x+nIP7kYV3F7GB/45m7j 1IlvZ5xB36Q+le2YOGbuMpwqPCIpUUi/4/uEePi6S6nD6w4NBZd8qNBdilqYeinp04GTTVOhbZpA XCY+AyHeDjc7d1CLM5/XW+TARUJVYOYxvk+YQ+M1PFY48ans44RVCb+BVewzsjcRYRXXkQoiPSKM o05EpPTJ3BLgbyXo16F1+MO+wyaJixSK7vt03sCcV5FbfL8d4yTzYXs0javY9+U+pChGu1z54Dvc rRD9DHHA6dxw36HECffp3eA2HTkmTRNEvxkLTyyvEe7kb2/ChpiYVgNN3enVCU1f1bgT6Nu54xfX uKFVPv/qkcfuN7VlbwIJvprZPtGo5+FOtuc2FxF987vzFh6nuwQKYnaJetuc3zbn4D/fnOfV88W3 5GkXhgatt0x2o2223cncXfeQMtZTE0ZuSLPxlrD2RF0Y1HLmxEnKU1gWw09dyTCBgxsJbGSQ4OpD quJejDPYtNcDrWQkc9UjiTIu4bBohr26NR42/soeNZf1IcR2DonVDo/s8JIeLs4apRpj1cgcaIuJ lrSCs062dDlXCr69zmR1bdSZZ6sb00xTdGYrXdYUm0M5UF66BoMlm7CpQbAVApZX4Myvp4bDDmYk 0rzbGBVhMVH4e0KUe20diXFEbIic4QqbdRO7IoVm/NPu2Rw5H5sla0Da6UaYtJifP2ckuVAwJRkE T1YTS6u1xVJ02AzWlheXAxTirBkM4ZgLP5MMgib1NhCzEdwVhUrYrD21Fk2RTj1e82dVHW4u5hSM U8aZkGoLy9jG0LzKQ8VSPZO1f3G5oZPtYhzwNJOzWbG0Cinyr1kBoXZDS4ZDEqpqsCsjmjv7mHdC PlZE9OLoEA3YWOxhCD9wqv2JqITbClPQ+gGu1jTb5pXbW/NOU73QMjg7jlkW47xb6quZouIs3PST 0gbzVDEPfPPabpw7vyu64i/KlWoa/89c0csBXB4sRToCIdzsCox0pTQDLlTMoQtlMQ27AtZ90zsg W+B6Fl4D+XC/bP4X5ED/b2vO6jBlDWdAtUdHSFBYTlQsCNmFtmSy7xRl9XzpsSpZrshkVMVcmVmz B+SAsL7ugSu6BwcohlQ33SRvAwZ3Mv/c57yCBiO9R6nWm9PJyqXT1sA/vXGxxQxOndhL6Pwt+C9N LFf36epn5Y14sUZWHdEvprukRlEVzuK3tpZP9ZomnGUBrqy1tmPNeLy4XBgHUZz1GAbL/UwGV0BI /wPrHxUhsx8r9ILa53vQWxF8e7D8IcjqS7qrQQbpBml/DWDfYwdtMmlVltp856NZKxbrC96olvOe IFtbdpZ4n5PschPlTufU4kWSnTPscG3H5lINkT1ZojA0LM4hJjDmK1f1QxQf3INAb8GV/5jZT1My gydTB9muMNk14NEk/8mkXXBt1ukzjEaydI8MEY2OivNHyYQtIft5pNgiG7QW04lWCi75Dg2uYI7X ona1LIUXTxcuJczM0LJLYXOX5lMAH8fyxq2PdoC3TdZ6rYurYIqlf4WyMxjvp8x78jkrZfag+MpA vQZl6ujVlOVMAXmziQefNwWGo1fP9F9YdGymm5Td+BMAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAhAA3RkJ+2 AAAAGwEAACcAAAB0aGVtZS90aGVtZS9fcmVscy90aGVtZU1hbmFnZXIueG1sLnJlbHOEj00KwjAU hPeCdwhvb9O6EJEm3YjQrdQDhOQ1DTY/JFHs7Q2uLAguh2G+mWm7l53JE2My3jFoqhoIOumVcZrB bbjsjkBSFk6J2TtksGCCjm837RVnkUsoTSYkUiguMZhyDidKk5zQilT5gK44o49W5CKjpkHIu9BI 93V9oPGbAXzFJL1iEHvVABmWUJr/s/04GolnLx8WXf5RQXPZhQUoosbM4CObqkwEylu6usTfAAAA //8DAFBLAQItABQABgAIAAAAIQDp3g+//wAAABwCAAATAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAABbQ29udGVu dF9UeXBlc10ueG1sUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhAKXWp+fAAAAANgEAAAsAAAAAAAAAAAAAAAAAMAEA AF9yZWxzLy5yZWxzUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhAGt5lhaDAAAAigAAABwAAAAAAAAAAAAAAAAAGQIA AHRoZW1lL3RoZW1lL3RoZW1lTWFuYWdlci54bWxQSwECLQAUAAYACAAAACEAIVqihCEHAADbHQAA FgAAAAAAAAAAAAAAAADWAgAAdGhlbWUvdGhlbWUvdGhlbWUxLnhtbFBLAQItABQABgAIAAAAIQAN 0ZCftgAAABsBAAAnAAAAAAAAAAAAAAAAACsKAAB0aGVtZS90aGVtZS9fcmVscy90aGVtZU1hbmFn ZXIueG1sLnJlbHNQSwUGAAAAAAUABQBdAQAAJgsAAAAA ------=_NextPart_01D9BBDE.222ABBA0 Content-Location: file:///C:/F057B2C8/MahestiPertiwi,siappublish.fld/colorschememapping.xml Content-Transfer-Encoding: quoted-printable Content-Type: text/xml ------=_NextPart_01D9BBDE.222ABBA0 Content-Location: file:///C:/F057B2C8/MahestiPertiwi,siappublish.fld/plchdr.htm Content-Transfer-Encoding: quoted-printable Content-Type: text/html; charset="us-ascii"
Click or tap here to enter text.
------=_NextPart_01D9BBDE.222ABBA0 Content-Location: file:///C:/F057B2C8/MahestiPertiwi,siappublish.fld/image001.jpg Content-Transfer-Encoding: base64 Content-Type: image/jpeg /9j/4AAQSkZJRgABAgAAAQABAAD/2wBDAAgGBgcGBQgHBwcJCQgKDBQNDAsLDBkSEw8UHRofHh0a HBwgJC4nICIsIxwcKDcpLDAxNDQ0Hyc5PTgyPC4zNDL/2wBDAQkJCQwLDBgNDRgyIRwhMjIyMjIy MjIyMjIyMjIyMjIyMjIyMjIyMjIyMjIyMjIyMjIyMjIyMjIyMjIyMjIyMjL/wAARCAAfAFgDASIA AhEBAxEB/8QAHwAAAQUBAQEBAQEAAAAAAAAAAAECAwQFBgcICQoL/8QAtRAAAgEDAwIEAwUFBAQA AAF9AQIDAAQRBRIhMUEGE1FhByJxFDKBkaEII0KxwRVS0fAkM2JyggkKFhcYGRolJicoKSo0NTY3 ODk6Q0RFRkdISUpTVFVWV1hZWmNkZWZnaGlqc3R1dnd4eXqDhIWGh4iJipKTlJWWl5iZmqKjpKWm p6ipqrKztLW2t7i5usLDxMXGx8jJytLT1NXW19jZ2uHi4+Tl5ufo6erx8vP09fb3+Pn6/8QAHwEA AwEBAQEBAQEBAQAAAAAAAAECAwQFBgcICQoL/8QAtREAAgECBAQDBAcFBAQAAQJ3AAECAxEEBSEx BhJBUQdhcRMiMoEIFEKRobHBCSMzUvAVYnLRChYkNOEl8RcYGRomJygpKjU2Nzg5OkNERUZHSElK U1RVVldYWVpjZGVmZ2hpanN0dXZ3eHl6goOEhYaHiImKkpOUlZaXmJmaoqOkpaanqKmqsrO0tba3 uLm6wsPExcbHyMnK0tPU1dbX2Nna4uPk5ebn6Onq8vP09fb3+Pn6/9oADAMBAAIRAxEAPwCzp2ne FtO8C2Wv69YWUzS2sdxcXF1Cs008si72+ZsszMxPf8gKpadouveJ0F7oXw48NWWmOMwy6tbKHkXs QFwQD9COepo0XTU8T+KfAWhXo36ZZ6FFqcsJ6Stt2gEdxlV/An1rrdH+JPibV9OuvE9voNg3ha3e ff8A6SVuliiUsZMH5T0+6Oc8dPmoA4+dU8LXUUXjn4f6NZWkzbE1GwtI3hDejDBI/PPB4NdZJ4S8 NNGssWh6S0bqGVltIyCD0IOK0fD2peIviBpCL4g8P6Z/wjWr2shDQ3BMsIzhQwYcseoK9MZ4PFc7 8NnuR4UutNupPMfStQmsFf1VMEf+hED2ApMTC80DwxYWs11c6NpccMKF3c2kfAAye1YSaDJd2Nhq Z0Hwvo1jqdylpp6ajYNLNPI+dmRGuEDYPX8e1bnjuFpfCd8FhMyp5crxjqyLIrMP++Qa0Pile6tq um+Dr7wn4iksrTUNQSzWS2mZBI02PLZtvVV2NlT69KECMC00bT7bWJND17wppNnqkcfnIYreN4bi PON8Z2569QeRV+70HwxY2k11c6NpccMKF3c2icKBk9q2viDdW158QPDVjbbZLyxjubi5KnmGJ0Cq G/3mwce2awfGsTTeEb4LCZgnlyvGOrIsisw/75BoAxY9HjvLSHUJNN8GaBZ3SlrOPWIR58y5++VX AVT+NXrPSNOh1aTRdc8LaRa6ksXnxtDBG8NzFnG+NtucZ7HkV0Gq3WjnxPc6/cabf63puq6Wsdj5 Fmk8PuoI+ZWzng4xlvYDAit57M+BNEuxu1fTYLu5u0zlraGQERo/oSSvHbb9KBj/ABB4f0ez8O6j eWmmWlrdW1u9xBcW0SxSRSICysrrgghgDwaK0vFH/Ipaz/14T/8AotqKEJHKafrcWlQ+EPHGmN9t t9Kso9M1eGLO+JNuM4PoSxz0J284Oa9J0HwB4I1UprGkXdzd6XNK1wtlHdsbQSMuGPl9jg4wfpjH FfNOlavrHgbxBdRoqrPC7215ay4eOTaSrIwBwec8g/Sukh8R+B2mN5Fa+JdCun5kj0e5QRk+xYgj 6AAUxnsGq2HhH4RQjVY72/ub+KKSPS9MnvWkClzyETspPUnP4nFc34f1nSvAfh2Kz8Saktvq+oSP f3EPlu7Iz4+8FBwcAdcc59K4BfGHhfQ5GvdA0i/vdWPK3+tSq7RH1CqcE+/Brhr6+utSvpr29nee 5mbfJI5yWP8Ant2oA99k+JnhBif+Jtn/ALdpf/iK5+LxJ4QsXl/sjxfq+kQykl7ewMqRbj1YKYyF P0xXjNd5r/juG80jQ4dMa6W70+3giYzxgomyARSKAzyBkfnKqsSsOHWQkFVYVjttK8X+BdHWU2+q yPPO26e4mimklmb1ZiuTWj/wsnwieurf+S0v/wATXiPiHUYdS1meSzWSLTY3aOwt3AHkW+4lEwCR nByTkksWYkkknKosFj2aLxJ4QsXl/sjxfq+kQykl7ewMqRbj1YKYyFP0xVzSvF/gXR1lNvqsjzzt unuJoppJZm9WYrk1xtl4306xsdEhY314dPhlcQFWggSYwOsbBFmILLIykSoIXGGY73fK8x4n1a31 zXpdStrb7OJooTInP+tESCVslmZt0gZtzEsc5Y5JpjPWte+IHhe98O6na2+qb55rSWONfIlG5mQg DJXA5NFeK2NlcalqFtYWkfmXN1KsMKbgNzsQqjJ4GSR1ooA//9k= ------=_NextPart_01D9BBDE.222ABBA0 Content-Location: file:///C:/F057B2C8/MahestiPertiwi,siappublish.fld/header.htm Content-Transfer-Encoding: quoted-printable Content-Type: text/html; charset="us-ascii"





Mahesti Pertiwi, Ajheng Mulamukti A. Pratiwi, Alieffiandi Agit= ama, Briyan Angga Ardiansah, Syifa Amalia Suryanti

 

Pengaruh Subjective Well&n= bsp;Being terhadap Komitmen Organisasi pada Karyawan Gen X dan Gen Y

 

2=         &= nbsp;           &nbs= p;            &= nbsp;           &nbs= p;            &= nbsp;           &nbs= p;            &= nbsp;           &nbs= p;            &= nbsp;           &nbs= p;            &= nbsp; Syntax Literate, Vol. 8, No. 7, Juli 2023

Syntax Literate, Vol. 8, No. 7, Juli 2023           &nbs= p;        3

 

 =

How to cite:

Nama Author (tahun te= rbit) Judul, (Volume) Issue,= http://dx.doi.org/10.36418/syntax-literate.v6i6

 

E-ISSN:

 

2548-139= 8

Published by:

Ridwan Institute =

 

------=_NextPart_01D9BBDE.222ABBA0 Content-Location: file:///C:/F057B2C8/MahestiPertiwi,siappublish.fld/filelist.xml Content-Transfer-Encoding: quoted-printable Content-Type: text/xml; charset="utf-8" ------=_NextPart_01D9BBDE.222ABBA0--