Syntax Lite= rate: Jurnal Ilmiah Indonesia p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398

Vol. 8, No. 7, Juli 2023

PE= NGARUH JENIS TANAH TERHADAP SEMAI MAHONI DAUN BESAR = (SWIETENIA MACROPHYLLA)=

John F. Sahusilawane¹, Moda Talaohu², Lydia R. Parera³

Fakultas Pertanian Universitas Pattimura, Indonesia

Email: lykiera007@gmail.com=

Abstrak &n= bsp; = ; &n= bsp; = ; &n= bsp; = ;

Mahoni Daun Besar (Swietenia macrophylla) merupakan tanaman tropis = dan banyak ditemukan tumbuh liar di hutan jati dan tempat-tempat dekat dengan pantai. Tanaman ini juga termasuk tanaman yang tahan banting, maksudnya tah= an hidup di tanah gersang. Walaupun tidak di sirami selama berbulan-bulan, mah= oni masih mampu untuk bertahan hidup. Perbanyak tanaman dapat di lakukan dengan biji, bisa juga dengan cangkok atau okulasi. Untuk tanaman obat, maka tidak boleh diberi pupuk kimia (anorganik) maupun pestisida.= Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai bahan informasi bagi instansi terkait tentang jenis tanah ya= ng baik untuk melakukan pembibitan Mahoni daun besar (Swietenia macrophylla) a= gar bibit yang dihasilkan nantinya mempunyai kualitas yang baik serta menjadi a= cuan untuk penanaman pada lokasi yang akan dilakukan kegiatan reboisasi atau penghijauan = Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian dari bulan maret sampe ju= ni 202= 3. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis tanah terhadap pertumbuhan semai mahoni daun besar (Swietenia macrophylla). Rancangan percobaan yang di gunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 (dua) perlakuan dan di ulangi sebanyak 3 (tiga) kali. Perlak= uan ini terdiri atas : A (tanah Regosol) dan A2 (tanah Podsolik) Hasil penelitian menunjukan bahwa jenis ta= nah Regosol memberikan hasil pertumbuhan rata-rata dari anakan mahoni daun besar (Swietenia macrophylla) yang lebih baik.

Kata Kunci: Gersang; Biji; Cangkok; Okulasi; Tanah Regosol; Podsolik

Abstract

Big Leaf Mahogany (Swietenia macrophylla) is a tropical plant commonly found growing wild in teak forests and areas near t= he coast. This plant is also known for its resilience, meaning it can withstand harsh and arid soil conditions. Even without watering for months, mahogany = can still survive. The propagation of this plant can be done through seeds, as = well as through air layering or grafting. When used for medicinal purposes, it should not be treated with chemical (inorganic) fertilizers or pesticides. = The significance of this research lies in providing valuable information to relevant institutions about the suitable soil type for propagating Big Leaf Mahogany (Swietenia macrophylla) seedlings, ensuring high-quality seedlings= for reforestation or afforestation efforts. The research was conducted at the Greenhouse of the Faculty of Agriculture from March to June 2023. The objec= tive of this study was to determine the effect of different soil types on the gr= owth of Big Leaf Mahogany (Swietenia macrophylla) seedlings. The experimental de= sign used in this research was a Completely Randomized Design (CRD) with 2 (two) treatments and 3 (three) replications. The treatments consisted of: A (Rego= sol soil) and A2 (Podsolik soil). The research results indicate that Regosol so= il type provided better average growth results for Big Leaf Mahogany (Swietenia macrophylla) seedlings.

Keywords: Gersang; Biji; Cangkok; Oku= lasi; Tanah Regosol; Podsolik

Pendahuluan

Indonesia merupakan Negara yang memiliki tingkat laju deforestasi tahunan tercepat di dunia d= ari 44 negara yang secara kolektif memiliki 90% hutan di dunia (Arif, 2016). Pada tahun 2000 hingga 2005 terca= tat hutan yang dihancurkan seluas 1,871 juta Ha. Artinya, dalam setiap hari 51k= ilometer persegi hutan di Indonesia hancur (tingkat kehancuran hutan sebesar 2% seti= ap tahunnya).

Indonesia saat ini hanya menyisakan 28% hutan primern= ya. Dengan semakin berkurangnya tutupan hutan Indonesia, sebagian besar kawasan Indonesia menjadi kawasan yang rentan terhadap benca= na ekologis (ecological disast) se= perti bencana kekeringan, banjir maupun tanah longsor (Sudibyakto, 2018). Sejak tahun 1998 hingga pertengahan tahun 2003, tercatat telah terjadi 647 kejadian bencana di Indonesia dengan jumlah korban jiwa sebanyak 2022 jiwa dan mengalami kerugian miliaran rupiah, dimana 85% dari bencana tersebut merupakan bencana banjir = dan longsor yang diakibatkan oleh kerusakan hutan (Ridwansyah &am= p; Damayanti, 2013).

Segala bentuk kerusakan vegetasi pelindung tanah dalam suatu wilayah Daearah Aliran Sungai (DAS), baik dalam kawasan hutan maupun = di luar kawasan hutan harus di perbaiki melalui kegiatan reboisasi dan penghij= auan (Simanjuntak, 2020). Kegiatan reboisasi dan pengh= ijauan perlu dilakukan secara sungguh-sungguh untuk menanggulangi dan memperbaiki hutan yang gundul, serta lahan-lahan kritis di luar hutan (Umar, 2021)

Mahoni daun besar (Switenia macropylla) merupakan tanaman tropis dan banyak ditemukan tumbuh liar di hutan jati dan tempat-tempat lain yang dekat dengan pantai (Firmansyah et al., 2022). Tanaman ini dapat tumbuh dengan subur di pasir payau = dekat dengan pantai dan menyukai tempat yang cukup sinar mat= ahari langsung (tidak ternaungi) (Sepriani, Lati= fah, & Ardian, 2014).

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan dia= tas, maka penelitian mengenai “Pengaruh Jenis Tanah Terhadap Pertumbuhan S= emai Mahoni d<= /span>aun besar= ”, perlu dilakukan untuk dapat mengetahui = tingkat keberhasilan pertumbuhan pada berbagai jenis tanah, sehingga dapat dijadikan sebagai s= alah satu pohon yang dapat digunakan nantinya pada kegiatan penghijauan maupun reboisasi.

Metode Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Fakult= as Pertanian dari bulan Januari -Maret 2023.

Alat yang digunakan di dalam penelitian ini adalah : = Jangka sorong, mistar ukur, sekop mini, timbangan analitik, polybag, alat tulis-menulis, kamera.

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Bah= an yang digunakan adalah cabutan Mahoni daun besar (Switenia macrophylla) dan tanah. Yang terdiri dari jenis tanah regosol dan tanah podsolik.

Penelitian ini menggunakan percobaan Rancangan A= cak Lengkap (RAL) dengan 2 perlakuan, yaitu:

A1 =3D Tanah Regosol

A2 =3D Tanah Podsolik

Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali,= dan setiap ulangan digunakan 25 anakan dengan demikian percobaan ini akan terdi= ri dari 6 satuan percobaan. total keseluruhan adalah 150 anakan. Dengan menggunakan rumus model matematika (Anonim, 2007).

Yij =3D µ + Pi + Σij

Dimana: Yij =3D Pengamatan Perlakuan ke-i dan ul= angan ke-j

µ &n= bsp; =3D Rataan umum<= o:p>

Pi =3D Pengaruh perlakua ke-i<= /o:p>

Σij =3D Galat perlakuan ke-i dan ula= ngan ke-j

Hasil pengukuran tinggi, diameter, jumlah daun d= an persentase hidup tanaman diolah dengan analisis keragaman. Jika hasil tiap tingkat perlakuan berpengaruh nyata, maka akan dilanjutkan dengan menggunakan uji b= eda nyata jujur (BNJ).

Hasil dan Pembahasan

A. = Hasil

1. Dari penelitian yang dilakukan selama 3 bu= lan, maka diperoleh hasil sebagai berikut.

Untuk nilai rata-rata p= ada perlakuan A₁(Tanah Podsolik) diperoleh nilai sebesar 97,33% dan untuk perlakuan A₂ (Tanah Regosol) diperoleh nilai sebesar 81,33= %. Dengan demikian terlihat bahwa pada perlakuan A₁ (Tanah Podsolik) memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan perlakuan A₂ (Tanah Regosol).=

Tabel 1

Hasil Analisis Ragam Untuk Pengaruh Jenis Tanah

Terhadap Persentase hidup Semai Mahoni Daun Besar (S. Macrophy= lla)

= SK	= DB	JK	KT	F Hitung	F Tabel
=	=	=	=	=	5%	1%
Jenis Tanah	1	384	384	72**	7,71	71,20
Galat	4	21,3333=	5,3333<= /span>	-	=	=
Total	5	405,3333	-	=	=	=

Keterangan: ** =3D Berbeda = Sangat Nyata

Berdasarkan hasil analisis sidik ragam persentase hidup menunjukan bahwa nilai F-hitung terhadap F-tabel diperoleh bahwa nilai F-hitung lebih besar dari F-tabel pada taraf nyata 1%. Sehingga dapat dikat= akan sangat nyata.

Tabel 2

Hasil Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) Mahoni Daun Besar (S. = &nb= sp; = &nb= sp; = &nb= sp; Macrophylla) Antara Kedua Perlakuan Pada Berbagai Jenis Tanah

Perlakuan	Rata-rata tinggi tanaman (%)	Beda
A₁	97,3333<= /span>	<= /o:p>
A₂	81,3333<= /span>	&nbs= p; 16**
BNJ 5% =3D 3,0523	<= /o:p>	<= /o:p>
BNJ 1% =3D 5,0114	<= /o:p>	<= /o:p>

Keterangan **: Berbeda Sangat Nyata

Hasil beda n= yata jujur menunjukan bahwa perlakuan A₁ (Tanah Podsolik) berbeda san= gat nyata terhadap perlakuan A₂ (Tanah Regosol).

2. Tinggi<= /o:p>

Dari percobaan tersebut diperoleh tinggi tanaman adalah 15,2185 cm dengan nilai = tertinggi dalam satuan percobaaan mencapai 9,9681 cm (perlakuan A₁), sedan= gkan nilai terendah adalah 5,2504 cm (perlakuan A₂).

Tabel 3

Hasil Analisis Ragam Untuk Pengaruh Jenis Tanah Terhadap

Pertambahan Tinggi Semai Mahoni Daun Besar (S. Macrophylla)

SK <= /span>	DB	JK	KT <= /span>	F Hitung &nbs= p; <= /span>	F Tabel
5%	1%
Jenis Tanah =	1=	33,3845	33,3845	148,772**	7,71	71,20
Galat	4	0,8976	0,2244	-- <= /o:p>	<= /o:p>	<= /o:p>
Total	5	34,2821	--		<= /o:p>	<= /o:p>

Keterangan : ** =3D&n= bsp; Berbeda Sangat Nyata

Dari hasil analisis ragam rata-rata tinggi pada tabel diatas menunjukkan bahwa perlakuan jenis tanah memiliki pengaruh nyata terhadap tinggi tanaman.

Tabel 4

Hasil Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) Mahoni Daun Besar

(S. Macrophylla) Antara Kedua Perlakuan Pada Berbagai Jenis Tanah

Perlakuan	Rata-rata tinggi tanaman (cm)	Beda
A1=	9,9681
A2=	5,2504	4,7177**=
BNJ 5% =3D 0,6205
BNJ 1% =3D 1,0270

Keterangan **: Berbeda Sangat Nyata

Berdasarkan hasil uji beda nyata (BNJ) pada tabe= l 3 pengaruh jenis tanah tanah terhadap pertambahan tinggi semai Mahoni menunju= kkan bahwa jenis Tanah Podsolik (perlakuan A₁) berbeda sangat nyata dengan jenis Tanah Regosol (perlakuan A₂).

3. Diameter

Berdasarkan hasil pengukuran diameter semai Mahoni daun besar (S. marophylla) yang memperoleh perlakuan asal terhadap jenis ta= nah diperoleh rata-rata 0,5268 cm dengan nilai tertinggi dalam satuan percobaan adalah 0,3112 cm (perlakuan A₁) sedangkan nilai terendahnya adal= ah 0,2156 cm (perlakuan A₂).

Tabel 5

Hasil Analisis Ragam Untuk Pengaruh Je= nis Tanah Terhadap Pertambahan Diameter Semai Manohi Daun Besar (S. Macrophylla= )

SK	DB <= /span>	JK	KT	F Hitung	F Tabel
5%	1%
Jenis Tanah	1	0,01368	0,01368	7,08808^tn	7,71	71,20
Galat	4	0,00774	0,00193	--	<= /o:p>	<= /o:p>
Total	5	0,02142	--		<= /o:p>	<= /o:p>

Keterangan : ^tn =3D Tidak Nyata karena nilai dari F= hitung < F Tabel

Hasil analisis ragam rata-rata diameter pada tab= el diatas, menunjukkan bahwa perlakuan jenis tanah tidak berpengaruh nyata terhadap pertambahan diameter semai mahoni daun besar (S. macrophylla).

4. Jumlah Daun<= o:p>

Setelah jangka waktu 3 bulan masa pertumbuhan, rata-rata jumlah daun semai Mahoni d= aun besar (S. macrophylla) dalam se= tiap satuan percobaan mencapai 15,871 helai dengan nilai tertinggi dalam satuan percobaan mencapai 10,203 helai (perlakuan A₁), sedangkan nilai terendah adalah 5,668 helai (perlakuan A₂).

Tabel 6

Hasil Analisis Ragam Untuk Pengaruh Jenis Tanah Terhadap =

Pertambahan Jumlah Daun Semai Mahoni Daun Besar (S. Macrophylla)

SK	DB	JK	KT	F Hitung	F Tabel
<= /o:p>	<= /o:p>	<= /o:p>	<= /o:p>	<= /o:p>	5%	1%
Jenis Tanah	<= /o:p>	30,0463	30,0463	89,636**	7,71	71,20
Galat	4	1,3406	0,3352	-- --	<= /o:p>	<= /o:p>
Total	5	31,3869	--	<= /o:p>	<= /o:p>	<= /o:p>

Keterangan : ^** =3D Sangat Nyata karena nilai dari = F hitung > F Tabel

Berdasarkan hasil analisis ragam rata-rata jumlah daun ada tabel diatas, menunjukkan bahwa perlakuan jenis tanah berpengaruh nyata terhadap jumlah daun Mahoni daun besar (S. macrophylla).

Tabel 7

Hasil Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) Mahoni Daun Besar

(S. Macrophylla) Antara Kedua Perlakuan Pada Berbagai Jenis Tanah

Perlakuan=	Rata-rata tinggi tanaman (cm)	Beda
A₁=	10,203
A₂=	5,668 &nbs= p;	4,535**=
BNJ 5% =3D 0,7584=
BNJ 1% =3D 1,2563

Keterangan **: Berbeda Sangat Nyata

Berdasarkan hasil uji beda nyata (BNJ) pada tabe= l 6, pengaruh jenis tanah&n= bsp; terhadap pertambahan jumlah daun pada semai Mahoni menunjukkan bahwa jenis tanah Podsolik (perlakuan A₁) berbeda sangat nyata dengan jenis tanah Re= gosol (perlakuan A₂).

B. Pembahasan<= /span>

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan jen= is tanah memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap persentase hidup semai Mahoni daun besar. Dengan demikian jenis tanah Podsolik sangat menonjol dibandingkan dengan = jenis tanah Regosol terhadap persen= tase hidup dari semai Mahoni daun besar (S. macrophylla). Hasil penelitian menunjukan bahwa persentase hidup kedua perlakuan tidak mencapai 100%, terhadap beberapa tanaman yang mengalami kematian dan hampir untuk semua satuan percobaan terdapat kematian.

Fungsi tanah sangat berhubungan dengan kebutuhan hidup tanaman, untuk dapat hidup baik dan berproduksi tinggi, tanaman tidak hanya membutuhkan hara yang cukup dan seimbang, tetapi juga memerlukan lingkungan fisik tanah yang cocok agar akar tanaman dapat berkembang bebas, proses-proses fisiologi bagian tanaman yang berbeda di dalam tanah dapat berlangsung dengan baik dan tanaman berdiri tegak, tidak mudah roboh.<= /o:p>

Hasil analisis ragam untuk pertambahan diameter menunjukkan bahwa perlakuan jenis tanah memberikan pengaruh tidak nyata terhadap pertambahan diameter batang. Dengan demikian diantara kedua tanah = ini Regosol dan Podsolik tidak ada yang saling menonjol atau memberikan pengaruh lebih terhadap pertambahan diameter semai Mahoni Daun Besar (S.macropphylla), atau dapat di katakan kedua tanah tersebut mempunyai kontribusi yang sama terhadap diameter batang. Hal ini di karenakan unsur hara P yang penting un= tuk perkembangan batang mempunyai jumlah kandungan yang tersedia untuk pertumbu= han tanaman di kedua jenis tanah (Afandi, Siswanto, & Nuraini, 2015). Dengan demikian tidak ada perlakuan yang lebih menonjol diantara kedua jenis tanah.=

Fosfor memegang peranan penting dalam pembelahan= sel dan perkembangan jaringan meristematik seperti pada cambium (Sulham, 2019). Hasil analisis ragam terhadap pertambahan tinggi menunjukan bahwa perlakuan jenis tanah memberikan pengar= uh yang sangat nyata terhadap pertumbuhan tinggi semai Mahoni daun basar (S. macrophylla) dengan demikian ada salah satu perlakuan yang pengaruhnya sangat menonjol jika dibandingkan dengan perlakua= n yang lain.

Unsur hara K memiliki salah satu fungsi untuk percepatan pertumbuhan dan perkembangan jaringan maristem (pucuk, tunas) (Pramita, Wandansari, Salim, & Laksono, 2019). Hasil uji tanah menunjukan bahwa kandungan unsur K yang di kandung oleh tanah regosol (berhumus) mempunyai nilai lebih tinggi dari jenis tanah podsolik, hal ini = yang membuat sehingga jenis tanah regosol (berhumus) lebih unggul dari jenis tan= ah podsolik.

Hasil analisis ragam untuk pertambahan jumlah da= un menunjukkan bahwa perlakuan jenis tanah memberi pengaruh nyata terhadap pertambahan jumlah daun semai Mahoni daun besar (S. macrophylla) dengan demikian ada salah satu perlakuan yang l= ebih menonjol dari perlakuan yang lain. Dari uji lanjutan yang di lakukan (BNJ) diketahui bahwa jenis tanah Podsolik, mempunyai pengaruh yang lebih besar d= ari jenis tanah Regosol terhadap pertambahan jumlah daun semai Mahoni daun besa= r (S. macrophylla).=

Dari hasil penelitian menunjukan bahwa tanah Podsolik, diduga memiliki jumlah kandungan unsur hara yang lebih tinggi dari jenis tanah Regosol. Dengan demikian kandungan unsur hara tersebut sangat mendukung dalam pertambahan jumlah daun yang membuat tanah Podsolik mengung= guli jenis tanah Regosol dalam penelitian ini. Unsur N sangat diperlukan untuk pertumbuhan dan pembentukan bagian-bagian vegetitif seperti daun, batang, d= an akar pada fase vegetatif terjadi perkembangan akar, batang, dan daun karena pada fase ini terjadi proses penting, yaitu pembelahan sel, pembelahan sel = dan diferensasi sel atau pembentukan jaringan baru berjalan cepat. Hal ini tergantung dari kelancaran translokasi hara dari dalam tanah melalui peraka= ran serta pembulu jaringan xylem yang ada pada batang semai menuju ke daun atau sintesa karbohidrat protein dan lemak.

Nitrogen dan fosfor merupakan unsur hara terpent= ing pemacu pertumbuhan tanaman, sehingga kekurangan kedua hara ini akan membata= si pertumbuhan bagian atas dan bawa tanaman, sengga bila jumlah nitrogen yang = cukup tersedia maka akan menambah jumlah daun dan duameter batang semai (MALAU, 2022). Tingkat perkembangan batang dan d= aun tanaman yang mana tergantung dari suplai gula dan absorbsi amoniun nitrogen yang kemudian membentuk protein (MASTUR, SYAFARUDDIN, & Syakir, 2015). Apabila suplai nitrogen d= alam tanah kurang, maka akan terjadi pembentukan protein sedikit sehingga produk= si daun dan batangpun jadi rendah (Kantikowati & Khotimah, 2022).

Tanah Regosol mempunyai nilai rata-rata pertumbu= han terendah dari jenis Tanah Podsolik hal ini di sebabkan karena Tanah Regosol mempunyai tekstur liat sehingga mempunyai kelembaban yang tinggi (Genesiska, Mulyono, & Yufantari, 2021). Kelembaban yang terlalu ti= nggi menyebabkan penguapan yang terjadi sedikit (Wicaksono, Kurtini, & Nova, 2013). Sehingga transpor air lambat dan makanan lambat sampai ke tumbuhan. Akibatnya tumbuhan lambat tumbuh. Hal in= ilah yang menyebabkan Tanah Regosol mempunyai nilai rata-rata yang rendah (Hangge, Bella, & Ullu, 2021).

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitia= n dan pembahasan yang dikemukakan maka dapat disimpulkan sebagai berikut: a) Perl= akuan jenis tanah memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap pertumbuhan semai Mahoni daun besar (S. macrophylla) untuk parameter pertambahan tinggi dengan rerata pertumbuhan sebesar 9,9681 cm pada perlakuan A_{1
(Tanah podsolik) b) Perlakuan jenis tanah memberikan pengaruh yang sangat n=
yata
terhadap pertumbuhan semai Mahoni daun besaer (S. macrophylla) untuk parameter pertambahan jumlah daun dengan
relatif pertumbuhan terbaik sebesar 10,203 helai pada perlakuan A_{1
(Tanah podsolik). c) Perlakuan jenis tanah memberikan pengaruh yang sangat
nyata terhadap pertumbuhan semai Mahoni daun besaer (S. macrophylla) untuk parameter persentase hidup dengan relatif
persentase terbaik sebesar 97,333% pada perlakuan A₁ (Tanah
podsolik). d) Perlakuan jenis tanah terhadap pertumbuhan semai Mahoni daun
besar (S. macrophylla) memberik=
an
pengaruh yang tidak nyata pada parameter pertambahan diameter batang. e) Se=
mai
Mahoni Daun Besar (S. macrophylla)
memiliki nilai rata-rata pertumbuhan diameter terbesar yaitu berkisar antara
0,3112 pada pelakuan A₁ (tanah podsolik) dan yang terendah 0,2156
pada perlakuan A₂ (tanah regosol) karena jenis tanah Podsolik=
lebih
unggul dari pada jenis tanh Regosol.}}

BIBLIOGRAFI

Afandi, Fahriansyah Nur, Siswanto, Bambang, & Nuraini, Yulia. (2015). Pengaruh pemberian berbag= ai jenis bahan organik terhadap sifat kimia tanah pada pertumbuhan dan produk= si tanaman ubi jalar di Entisol Ngrangkah Pawon, Kediri. Jurnal Tanah Dan Sumberdaya Lahan, 2(2), 237–244.<= /p>

Arif, Anggraeni. (2016). An= alisis yuridis pengrusakan hutan (deforestasi) dan degradasi hutan terhadap lingkungan. Jurisprudentie: Jurusan Ilmu Hukum Fakultas Syariah Dan Huk= um, 3(1), 33–41.

Firmansyah, Adi, Rahmawati, Tiara, Hardiyanti, Wahyuni, Meylia, Safira Arda, Yulastri, Widya, Asidqi, Aufan, & Indonesia, PDCL. (2022). Tumbuhan Terancam Punah di Hutan Kota Ranggawulung Subang. Bogor: PT. Dakara Consulting LCA Indonesia.

Genesiska, Genesiska, Mulyo= no, Mulyono, & Yufantari, Azwin Intan. (2021). Pengaruh jenis tanah terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung (Zea mays L.) varietas Pulut Sulawesi= . PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science, 5(2), 107–117.

Hangge, Elsy E., Bella, Ros= miyati A., & Ullu, Martha C. (2021). Pemanfaatan fly ash untuk stabilisasi ta= nah dasar lempung ekspansif. Jurnal Teknik Sipil, 10(1), 89–102.

Kantikowati, Endang, & Khotimah, Iqfini Husnul. (2022). Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis (Zea M= ays Saccharata Sturt) Varietas Paragon Akibat Perlakuan Jarak Tanam dan Jumlah Benih. AGRO TATANEN| Jurnal Ilmiah Pertanian, 4(2).

Malau, T. R. Y. Melda. (202= 2). Pengaruh Dosis Effective Microorganisms-4 (Em-4) Dan Dosis Pupuk Kandang Ayam Yang Diperkaya Pupuk Npk Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Buncis (Phas= eolus vulgaris L.).

Mastur, Mastur, Syafaruddin, Syafaruddin, & Syakir, M. (2015). Peran dan pengelolaan hara nitrogen = pada tanaman tebu untuk peningkatan produktivitas tebu. Perspektif: Review Penelitian Tanaman Industri, 14(2), 73–86.

Pramita, Yeni, Wandansari, = Niken Rani, Salim, Agus, & Laksono, Andri. (2019). Aplikasi pupuk organik dan zat pengatur tumbuh dalam peningkatan produktivitas tanah dan tanaman. = UNEJ E-Proceeding.

Ridwansyah, Eksa, & Damayanti, Damayanti. (2013). Evaluation Of The Implementation Of Environmental Accounting Disclosures/PSAK Number. 32 At = The Go Public Forestry Exploitation Company In Indone= sia. Jurnal Ilmiah ESAI, 7(2).

Sepriani, Dwi, Latifah, Sit= i, & Ardian, Hafiz. (2014). Pengaruh Penambahan Gambut dan Sekam Padi pada Media Tanam Alluvial terhadap Pertumbuhan Bibit Mahoni (Swietenia Mahagoni= ) di Persemaian. Jurnal Hutan Lestari, 2(1).

Simanjuntak, Hengki. (2020)= . Paradigma rehabilitasi dan reklamasi kawasan hutan. Nas Media Pustaka.

Sudibyakto, H. A. (2018). <= i>Manajemen bencana di Indonesia ke mana? UGM PRESS.

Sulham, Retno Wulandari. (2= 019). Pengaruh kompos daun lamtoro (Leucaena leucocephala) terhadap pertumbuhan semai cempaka kuning (Michelia champaca L). Jurnal Warta Rimba E-ISSN, 2579, 6287.

Umar, Syukur. (2021). Ma= najemen Hutan Sistem Redd+. Absolute Media.

Wicaksono, Dimas, Kurtini, Tintin, & Nova, Khaira. (2013). Perbandingan fertilitas serta susut, d= aya dan bobot tetas ayam kampung pada penetasan kombinasi. Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu, 1(2).

Copyright holder:

John F. Sahus= ilawane, Moda Talaohu, Lydia R. Parera (2023)

First publication right:

Syntax Lit= erate: Jurnal Ilmiah Indonesia

This article is licensed under: