Pengembangan Model Integrasi ATFM/A-CDM di Bandar Udara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten
Abstract
Penerapan ATFM dan A-CDM dalam bentuk kolaborasi bersama melalui konsep Integrasi ATFM/A-CDM mutlak diperlukan dalam meningkatkan tata kelola penyelenggaraan penerbangan yang selamat, aman, efektif, efisien dan mempunyai kontribusi terhadap keberlanjutan lingkungan, dalam hal ini berupa utilisasi penggunaan ruang udara dengan menyeimbangkan kebutuhan operasional dengan kapasitas ruang udara yang lebih baik dengan perencanaan yang lebih presisi, utilisasi sumber daya dan penggunaan kapasitas bandar udara yang lebih optimal, mengurangi kelebihan beban kerja yang tidak diinginkan, optimalisasi dan efektifikasi slot time, dan peningkatan prediktabilitas kegiatan operasional terkait penyelenggaraan penerbangan lainnya. Saat ini di Indonesia khususnya di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, penerapan ATFM/A-CDM masih belum berjalan dengan optimal, masih perlu adanya kesamaan persepsi dan definisi diantara pemangku kepentingan dalam ekosistem A-CDM, kesamaan cara pandang dapat mulai dibangun melalui diskusi, brainstorming, workshop dan komitmen bersama dalam menjalankan pertukaran informasi dan data terkait dengan kebutuhan ATFM/A-CDM, termasuk juga merubah paradigma operasional yang sebelumnya menerapkan pola “first come, first served†menjadi “best plan, best served†pola ini menggambarkan bagaimana kedepan para pemangku kepentingan berkomitmen terhadap perencanaan penerbangan yang lebih matang dan presisi melalui keakuratan pertukaran data serta informasi yang diperlukan diantara pemangku kepentingan, guna mencapai peningkatan pelayanan kepada masyarakat, khususnya pengguna moda transportasi udara di Indonesia.
Downloads
Copyright (c) 2024 Dedy Fachrudin, IGA Ayu Mas Oka, Chuanda Chuanda
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.