Gerakan Transnasional Greta Thunberg dan Implikasinya terhadap Politik Lingkungan Indonesia
Abstract
Pada tahun 2019, Greta Thunberg meluncurkan gerakan bernama “Fridays4Future” (FFF). Gerakan demonstrasi ini menjadi gerakan demonstrasi perubahan iklim terbesar di dunia, dimana kurang lebih 4 juta orang yang tersebar di 150 negara, ikut melaksanakan demonstrasi atas masalah perubahan iklim. Greta Thunberg jug menggunakan media sosial untuk menggerakan follower-nya. Sebagai negara dengan penghasil emisi karbon terbesar ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan Tiongkok, Indonesia dihadapkan dengan komitmennya untuk mengurangi emisi karbonnya sebanyak 29% di tahun 2030 sesuai dengan komitmen Indonesia di perjanjian Paris. Studi ini bertujuan menganalisis implikasi gerakan transnasional Greta terhadap politik lingkungan Indonesia, penelitian ini mengambil data primer dari diskusi terbatas dengan aktivis lingkungan yang terafiliasi dengan Teens Go Green, 350.org, Beecoms Indonesia dan Free Fossil UKI. Data sekunder akan diperoleh melalui surat kabar, media elektronik, jurnal dan buku serta publikasi resmi lainnya. Temuan yang dihasilkan penelitian ini memperkuat dampak positif gerakan transnasional Greta ke politik lingkungan Indonesia. Dampak positif yang pertama adalah peningkatan jumlah penggemar Greta di Indonesia seperti yang ditunjukkan Salsabilla Khairunisa. Kedua, Greta menginspirasi organisasi kepemudaan di Indonesia untuk mengambil strategi konfrontatif terhadap perusahaan dan negara di dalam komitmen Perjanjian Paris. Dampak Positif yang ketiga adalah aktivisme digital menjadi strategi yang lebih banyak digunakan oleh organisasi kepemudaan di Indonesia dalam memperjuangkan isu-isu lingkungan yang terinspirasi dari gerakan transnasional Greta.
Downloads
Copyright (c) 2024 Verdinand Robertua, Riskey Oktavian, Vanessa Cherylzka Christiani Mamesah, Manuel Christio Hutajulu, Jordy Adonia Hamonangan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.